Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERSPEKTIF GLOBAL

“Isu-isu Global Tentang Perbedaan Pandangan Kehidupan Di Bumi Masa


Kini dan Masa Mendatang”

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Erika syafitri 23129023

Fajria Putri 23129312

Fatimah Azzahra 23129162

Wila Julia Putri 23129396

Dosen Pengampu :

Dra. Hamimah, M. Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Isu-isu
Global Tentang Perbedaan Pandangan Kehidupan Di Bumi Masa Kini dan Masa Mendatang”

Adapun tujuan dari penyusunan dalam makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah "Perspektif Global". Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua di dalam dunia
pendidikan, dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di teladani oleh anak didik.

Padang, 07 April 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6

A. Pandangan Tentang Kehidupan Di Bumi Masa Kini ........................................ 6


B. Pandangan Tentang Kehidupan Di Bumi Masa Depan .................................... 7
C. Isu-Isu Global Tentang Perubahan Pandangan Kehidupan Masa Kini dan
Masa Mendatang .................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 18
B. Saran ...................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 19


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang isu-isu global perbedaan pandangan kehidupan di bumi masa
kini dan masa datang dapat dilihat dari perspektif global village dan globalisasi. Global
village adalah fenomena globalisasi pada masa kini yang menyebabkan batas-batas
nasional, identitas dan budaya lokal, dan ekonomi nasional di tengah-tengah ekspansi
modal. Globalisasi, sebagai fenomena yang melibatkan proses-proses integrasi sosial
ekonomi, budaya, kebijakan-kebijakan negara, dan pergerakan politik di seluruh dunia,
meningkatkan hubungan antar warga negara dan mengubah cara hidup di bumi.
Pada masa kini, isu-isu global yang menjadi perhatian masyarakat internasional
terdiri dari beberapa faktor, seperti perubahan iklim, ekonomi, kekurangan sumber
daya, konflik politik dan militer, pertentangan wilayah, dan perbedaan budaya dan
agama. Semua isu-isu ini memiliki dampak yang menyebabkan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.
Isu-isu global juga dipengaruhi oleh perbedaan pandangan kehidupan antar
negara, tingkat pembangunan, dan kebijakan ekonomi. Dengan adanya globalisasi,
masyarakat di seluruh dunia terhubung secara elektronik dan bersifat kompleks, yang
menjadikan konsep global village dan globalisasi menjadi kerangka konseptual untuk
membantu kita dalam melakukan analisa hubungan kita dengan media pada masa kini
dan menyiapkan masa depan.
Perbedaan pandangan kehidupan di bumi masa kini dan masa datang
diperkirakan akan menjadi lebih kompleks dan meningkatkan hubungan antar warga
negara, sehingga perlu dilakukan analisis terus-menerus untuk mencapai kesadaran
yang tinggi tentang isu-isu global dan mengembangkan kebijakan yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pandangan Kehidupan Di Masa Kini?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Kehidupan Di Masa Mendatang?
3. Apa Isu-isu Global Tentang Perubahan Pandangan Kehidupan Masa Kini dan
Masa Mendatang?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pandangan Kehidupan Di Masa Kini?
2. Mengetahui Dengan Kehidupan Di Masa Mendatang?
3. Mengetahui Isu-isu Global Tentang Perubahan Pandangan Kehidupan Masa Kini
dan Masa Mendatang?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pandangan tentang Kehidupan di Bumi Masa Kini

Dahulu keluarga yang memiliki TV masih sangat terbatas. Penerbitan surat


kabar juga masih terbatas, saat ini surat kabar local, regional, dan nasional masih dapat
dihitung dengan jari. Pada saat kita memasuki abad XXI, jumlah surat kabar, tabloid,
majalah telah berlipat sekian kali bila dibandingkan dengan dasawarsa enam puluhan
tadi. Demikian pula pemilikan TV oleh keluarga, saat ini hampir setiap keluarga
memilikinya. Fenomena, kondisi, suasana, kenyataan yang demikian itu sudah jelas
sangat mempengaruhi kuantitas serta kualitas pengetahuan masyarakat tentang
berbagai hal yang berkenaan dengan kehidupan dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya. Arus berita dan informasi yang mendahsyat, sangat berpengaruh terhadap
pikiran, pandangan, wawasan, sikap, gagasan dan seterusnya saat ini dibandingkan
dengan masa-masa sebelumnya. Perkembangan, perubahan dan kemajuan
pengetahuan, kesadaran, perilaku, sikap, dan pemikiran manusia saat ini akan
berpengaruh juga terhadap sikap, perilaku dan tindakannya pada hari-hari mendatang.

Jenis pakaian seperti celana jeans yang semula merupakan pakaian pengembala
sapi, para mekanik di pabrik-pabrik, bengkel-bengkel, namun sekarang telah menjadi
mode dimana-mana, termasuk Indoneisa.

Hal-hal yang bersifat negative seperti peristiwa krimina dengan menggunakan


senjata api, sadism, penyalahgunaan obat terlarang pada masa lampau hanya dapat
disaksikan di Indonesia melalui film-film Barat. Namun, saat ini, telah merambah
dalam kehidupan di Indonesia.

Contoh-contoh yang merupakan cuplikan tentang fenomena global yang telah


dikemukakan tadi, merupakan proses yang tidak dapat dilepaskan dari kemajuan dan
penerapan IPTEK di bidang komunikasi-transportasi dan multimedia. Kontak langsung
dan tidak langsung anatar manusi, pergerakan barang, berita serta informasi melalui
berbagai alat, pesawat serta media tadi, memacu dan memicu proses globalisasi.
Hubungan antar kawasan itu ‘‘seolah-olah” tidak ada batas lagi, sehingga
Marshall MacMcluhan ((Russel L.Ackoff : 1974 : 5) dalam Nursid 2009 : 5.5)
menyatakan sebagai “dusun global” (global village). Suasanan yang demikian itulah
yang sedang kita alami sekarang, dan yang akan makin berkembang di masa-masa yang
akan datang.

Saat ini kita berada pada babak paling awal dari suatu zaman baru. Kita hidup
dalam alam suasana yang semakin terbuka, dengan kemajuan teknologi elektronika
yang telah mengantarkan arus informasi ke seluruh penjuru dunia. Tidak ada kekuatan
yang mampu membendung arus informasi tersebut yang hampir tanpa batas, dibidang
politik , ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan. Perubahan dunia masa
depan yang serba elektronik yang serba cepat harus dapat diimbangi oleh lembaga
pemerintah. Oleh karena itu setiap bangsa, harus dapat mempersiapkan dirinya dan
mengembangkan kemampuannya, agar mampu menjawab tantangan dan peluang yang
ada terbentang di hadapannya.

Salah satu tantangan yang terberat yang dihadapi setiap bangsa adalah
globalisasi dan informasi. Globalisasi informasi biasanya diartikan secara sempit, yaitu
arus komunikasi massa yang tidak mengenal batas antar Negara. Bahkan pengertian ini
dipersempit lagi, sebagai penyebarluasan siaran televisi atau lebih khusus lagi
penyebaran budaya barat ke seluruh dunia. Pengertian globalisasi informasi sebenarnya
jauh lebih luas, yaitu meliputi perluasan arus ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
mendorong perluasan cakrawala informasi dan wawasan manusia, jauh melintasi suatu
Negara atau wilayah. Jadi pandangan kehidupan di bumi masa kini, pada prinsipnya
memiliki ciri keterketerbukaan di semua bidang, baik politik, ekonomi, social budaya
dan pertahanan keamanan.

Mengingat kehidupan di bumi masa kini memiliki cirri keterbukaan, maka


setiap bangsa di bumi perlu mempersiapkan diri dengan meningkatkan sumber daya
manusia, memperluas ilmu pengetahuan, guna mengantisipasi kemajuan masa depan.

B. Pandangan Kehidupan Masa Mendatang


Pandangan tentang kehidupan di masa depan, ditandai dengan ciri perubahan-
perubahan besar di segala bidang seperti bidang politik ke arah demokrasi, bidang
ekonomi menjadi perdagangan bebas, sedangkan bidang kebudayaan. mengarah
homogenitas. Segala macam globalisasi, seperti informasi, media massa, hiburan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, barang dan jasa, dan sebagainya sebenarnya merupakan
bagian dari perkembangan.
Globalisasi merupakan transformasi social budaya dengan lingkup global.
Prosesnya sedemikian rupa, sehingga dapat mendorong terjadinya perubahan pada
lembaga, pranata social, dan nilai-nilai budaya. Globalisasi bahkan dapat mengubah
perilaku, gaya hidup, struktur masyarakat menuju ke arah keamanan global. Misalnya.
dengan kemajuan teknologi, sekarang cara kerja manusia berubah sangat tergantung
dengan komunikasi, computer dan kendali. Sebuah kantor akan mengalami kendala jika
computer yang dimiliki rusak. Bahkan nelayan juga sangat bergantung pada jasa
computer untuk mencari lokasi pemancingan. Seorang pedagang emas, dalam bekerja
memerlukan informasi yang cepat. Karena itu mereka memerlukan alat komunikasi
yang canggih. Demikian juga cara belanja juga mengalami perubahan, dimana ibu-ibu
rumah tangga tidak perlu datang ke toko swalayan untuk membeli kebutuhan
keluarganya, tetapi cukup dengan menelepon dari rumah, barang yang diperlukan
segera dikirim oleh toko swalayan ke rumah.
Ada sejumlah sumber perubahan dalam transformasi social budaya yang perlu
mendapatkan perhatian, yaitu:
➢ Perkembangan dan globalisasi teknologi terutama teknologi
komunikasi, computer. dan peluru kendali
➢ Pertumbuhan informasi
➢ Transformasi ke arah masyarakat informasi
➢ Globalisai social budaya yang mempercepat perubahan umum
➢ Perkembangan dan globalisasi wawasan

C. Isu-Isu Global Tentang Perubahan Pandangan Kehidupan Masa Kini dan Masa
Mendatang
Secara garis besar permasalahan pokok yang dihadapi umat manusia di masa
kini dan masa depan adalah:
1. Bahan makanan
Persoalan pangan bagi manusia sangatlah penting bahkan merupakan
asasi, karena untuk melangsungkan kehidupan. Pentingnya permasalahan
ini disebabkan karena banyaknya kasus manusia yang kelaparan. Akibatnya
jutaan manusia meninggal karena kelaparan. Masalah bahan pangan
berkaitan dengan:
a. Kebutuhan obyektif pangan
Kebutuhan obyektif pangan pada tingkat global
merupakan fungsi dari kebutuhan bahan pokok besaran jumlah
pernduduk dunia,dan komposisinya. Semakin baik kondisi
manusia sejak beberapa dasa warsa terakhir menyebabkan
terjadinya pertumbuhan penduduk secara cepat. Keadaan ini
meningkatkan kebutuhan obyektif pangan.
Tingkat pertumbuhan produksi bahan pangan pada
negara-negara berkembang bahkan merosot pada tahun 1950-an
0,7% per kapita per tahun menjadi 0,2% pada tahun 1960-an.
Keadaan ini semakin memprihatinkan ketika PBB melaporkan
bahwa orang-orang Amerika Utara dan Eropa setiap harinya
dapat mengonsumsi kalori berlebihan 1/3 dari yang diperlukan
oleh tubuh sedangkan orang-orang Afrika kalori yang mereka
makan masih kurang 6%. Pengonsumsi daging pada negara maju
juga yang menyebabkan adanya masalah pangan. Hutan-hutan
pada negara berkembang ditebang bahkan dibakar untuk
membuat lahan penggembalaan ternak demi kepentingan ekspor
daging.
Contoh ketidak seimbangan konsumsi yang terjadi pada
AS proporsi penduduk 5% tetapi menggunakan sumber alam
dunia sebanyak 33%-nya dan menyebabkan polusi dunia ini
33%-nya. Permasalahan kekurangan bahkan di negara
berkembang yang menghasilakan bahan pangan disebabkan
kelebihan suplai tersebut diperuntukkan ekspor yang bisa
menghasilkan devisa.
Untuk mengurangi produksi dan konsumsi, negara-
negara berkembang bergantaung pada negara-negara maju
dalam hal impor bahan pangan utama. Impor padi-padian
meningkat dari 12 juta ton pada tahun 1950-an hingga 30 juta
ton pada tahun 1972. Sejak tahun 1990-an pertumbuhan
penduduk pertahun mencapai 10% sedangkan pertumbuhan
pangan hanya meningkat 2%.

b. Permintaan efektif/effective demand


Mengubah Kebutuhan obyektif menjadi permintaan
efektif dalam pasar pangan dunia. Masalahnya pasar itu di
organisasikan berdasarkan daya beli dalam USS Keadaan ini di
perburuk karena perusahaan-perusahaan swasta Internasional-
lah yang banyak menguasai produksi pangan tersebut.
Perusahaan swasta pada dasarnya hanyalah ingin mencari
keuntungan, yang akan tanggap hanya pada permintaan efektif
(konsumen yang mampu beli). Dengan kata lain jika negara-
negar perlu impor harus memiliki uang (uang asing) yang bisa
untuk membeli bahan pangan di pasar dunia.

c. Keterbatasan fisik dan ekonomi dalam meningkat produkan


ktivitas pertanian Terbatasnya tanah subur apakah karena
penananaman 1 jenis pohon yang sama secara terus menerus dan
sebagainya, dan juga keterbatasan air untuk minum dan irigasi
telah menyebabkan produksi bahan makan sulit untuk
dipertahankan apalagi ditingkatkan. Meningkatnya harga pupuk,
pestisida dan herbisida semakin memperburuk keadaan. Akhir-
akhir ini bencana El Nino yang menyebabkan terjadinya bencana
kekeringan telah membuat makanan bahkan yang lebih
parahnya. lagi bahan makanan semakin kritis.
Ramalan Thomas Robert Malthus,seorang ekonom
inggris pada abad ke 19 yaitu pada tahun 1798 mengemukakan
bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi pertumbuhan
bahan makanan dan sekaran ini hal itu telah terbukti. Pendapat
Thomas Robert Malthus mengatakan bahwa antara pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan bahan makanan akan berada pada
posisi yang seimbang jika terjadi bencana kelaparan, kurang
makan dan wabah penyakit namun hal ini tidak terbukti karena
pada zaman ini telah adanya penemuan teknologi kedokteran
yang telah berjasa menyelamatkan jutaan manusia. Pentingnya
masalah bahan makanan menyebabkan FAO mengadakan
Pertemuan Puncak Bahan Makanan Dunia/World Food Summit
di Roma pada tahun 1997. Para kepala negara pemerintahan akan
membuat pokok penanggulangan masalah bahan makanan di
abad yang akan datang.

2. Penduduk
Meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin
berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka
kematian/mortalitas bayi merupakan hal-hal yang menyebabkan terjadinya
pertumbuhan penduduk yang cepat pada abad-abad belakang ini.
Pertumbuhan penduduk sekarang ini adalah 90 juta per tahun dan pada
tahun 1998 ini akan meningkat menjadi 6 milyar per tahun. Para ahli
semakin prihatin dengan keadaan ini, karena masalah penduduk akan
berkaitan erat dengan kehidupan manusia yang sulit untuk di gambarkan dan
kompleks. Pertumbuhan penduduk akan sangat mempengaruhi dan
berakibat banyak pada aspek-aspek kehidupan seperti: Pendidikan,
ketenagakerjaan dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni bumi ini
maka semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, papan dan
sebagainya yang dibutuhkan oleh manusia. Hal ini juga akan berarti pula
semakin banyak tanah yang harus diolah pemakaian pupuk dan
pestisida,makin merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek
pembangkitan listrik dan pemompaan sumur-sumur minyak. Akibat dari
semua itu adalah semakin parahnya erosi tanah, polusi air dan udara dan
tanah.
Secara keseluruhan maka hasil akhir yang terjadi adalah kapasitas
produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan meningkat
akibat buruknya polusi dan buruknya sanitasi, berkurangnya habitat
sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity)
dan menurunnya kualitas hidup manusia.
3. Energi dan konservasi
Embargo minyak yang dilakuka oleh OPEC (Organization of Petroleum
Exporting Countries) atau organisasi negara-negara pengespor minyak
termasuk Indonesia terhadap negara industri barat di tahun 1973
menydarkan kepada kita betapa pentingnya energi terutama yang berupa
minyak. Minyak merupakan sumber energi alam yang non-renewable
artinya begitu habis ya sudah.
Masalah yang berkaitang dengan energy yaitu sebagai berikut:
a. Minyak sebagai sumber energi dominan
Keterbatasan akan energi telah mendorong manusia untuk
mengatasi permasalahan ini dengan mencari energi alternatif.
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa AS dan Jepang telah
berhasil mengembangkan mobil berbahan bakar sinar matahari.
Berbeda dengan Jepang AS merupakan negara yang cukup kaya
dengan sumber minyak, namun demikian kuatnya tekanan dari para
pencinta lingkungan akan konservasi menyebabkan negara ini harus
mengembangkan sumber energi baru.
Pengembangan energi minyak sebenarnya dimulai oleh AS,
ketika sumur minyak dunia yang pertama ditambang terletak di
Titusville, Pennsylvania tahun 1859. Sampai tahun 1990 perusahaan
ini menguasai 80% suplai dan 82% pengolahan minyak AS. Sampai
sekarang ini produksi dan pemasaran minyak dunia banyak dikuasai
oleh AS, melalui Texaco, Gulf, Mobil, Standar Oil of California, dan
raksasa Exxon (dulu bernama Standar Oil of New Jersey), hanya 2
perusahaan yang tidak di kuasai AS, yaitu British Petroleum dan
Shell. Munculnya OPEC sebagai suatu kartel minyak mampu
mengurangi pengaruh perusahaan-perusahaan tersebut dalam
produksi maupun pemasaran.
Pergeseran pemakaian sumber energi telah terjadi berkali-kali.
Pada tahun 1850 hampir 90% kebutuhan energi AS di dapat dari
kayu. Posisi kayu sebagai sumber energi utama di negeri itu pada
tahun 1890 mulai digeser oleh batubara. Dari pemakaian batubara
ini industri AS mengalami keuntungan yang meningkat khususnya
industri pembuatan logam dan transportasi kereta api. Tahun 1910
ditandai dengan munculnya sumber energi baru, yaitu minyak dan
gas bumi.

b. Energi dan ekonomi


Ada keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi
ekonomi energi. Kenaikan harga minyak yang menyebabkan
terjadinya krisis energi di negara-negara yang tidak menghasilkan
tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan
industrinnya seperti Jerman, Jepang. Belanda dan sebagainya, telah
menyebabkan terjadinya inflasi. Terganggunya sistem kerja industri
akibat dari mahalnya salah satu prasarana industri ini menyebabkan
terjadinya penambahan angka pengangguran
Ketika negaranegara industri Barat merasa terbebani oleh
adanya embargo minyak di tahun 1973 yang berarti
penawaran/suplai menurun. Salah satu cara yang ditempuh adalah
menaikan pajak pembelian terhadap komoditi minyak, sehingga
hukum ekonomi akan berlaku, yaitu penurunan permintaan. Pada
saat ini negara- negara industri maju seperti: Jepang, AS, dan Jerman
sedang mengembangkan kendaraan yang irit BBM dan rendah
polusi.

c. Energi dan lingkungan hidup


Permasalahan produksi maupun konsumsi energi sama-sama
berdampak negatif pada lingkungan. Mencegah dan memperbaiki
kerusakan lingkungan hidup berarti mengurangi tingkat produksi
dan konsumsi atau mengubah polanya menjadi tindakan-tindakan
yang tidak dapat memuaskan semua pihak. Reaksi positif terhadap
polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor bisa dilakukan
dengan mengurangi pemakaiannya, menambah peralatan pengontrol
polusi.
Permasalahan energi telah menurunkan pertumbuhan ekonomi
dan memperparah inflasi. Ide untuk memasang peralatan pengontrol
gas pada pembangkit listrik tenaga batubara, misalnya, tidak akan
mendapat dukungan mengingat ongkos listrik yang tinggi. Ide untuk
mengurangi atau menekan sejumlah pabrik logam yang tidak efisien
dan berpolusi tinggi akan menimbulkan permasalahan sosial
pangangguran. Usaha untuk mengatasi masalah tanpa masalah
seperti perum pengadaian, ternyata sulit untuk energi. Sejumlah
energi pengganti seperti: energi surya, nuklir, dan sebagainya
dianggap kurang bersahabat terhadap lingkungan hidup.

4. Polusi air, Udara, dan Tanah


Ketiga unsur ini merupakan habitat dari kehidupan manusia, Gangguan
terhadap salah satunya akan mengganggu kelangsungan hidup manusia. Air
merupakan permasalahan yang pertama, mengingat badan kita pun 67% nya
terdiri dari air. Mahalnya harga air merupakan indikasi terjadinya gangguan
suplai harga 1 liter air minum yang sudah diolah(aqua) yang hampir sama
dengan 1 kg beras, menunjukkan bahwa kelangkaan air bersih sudah dalam
bahaya.
Masalah polusi udara belakangan ini muncul di Indonesia akibat dari
kebakaran hutan, terutama di Kalimantan dan Sumatra. Sejak tahun 1950,
peningkatan penggunaan air untuk pertanian, industri, dan perkotaan dunia
meningkat 3 kali nya. menjadi 4.340 kilometer kubik pertahun atau 8 kali
arus sungai Misisipi. Semakin baiknya standar kehidupan manusia,
meningkat pula kebutuhan akan air. Sekalipun air merupakan sumber daya
yang dapat diperbaharui, namun sumber dayanya juga terbatas.
Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi produksi pangan,
pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan sistem alam. Permasalahan air
tidak hanya menyangkut kelangkaan saja, akan tetapi juga limbah buangan
yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrik-pabrik langsung ke
sungai tanpa melalui pemrosesan yang sempurna telah menyebabkan
tanaman-tanaman produksi milik petani banyak yang layu. Pembuangan
limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air resapan. Logam-
logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti: kadmium, lembaga, nikel,
seng dan logam lainnya dapat mengumpul di tanah, merembes memasuki
air tanah, dan kemudian mencemari cadangan air minum.
Beberapa cara penyelesaian masalah air dapat dilakukan dengan:
a. Memperbaiki efensiasi, dengan cara mengganti pipa-pipa yang
bocor sehingga air tidak terbuang sia-sia.
b. Pengolahan kembali air limbah untuk dipakai sebagai irigasi.

Tanah sebagai salah satu unsur habitat manusia juga tak luput dari
permasalahan polusi. Kemajuan teknologi telah merubah budaya dan polahidup
manusia. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pembungkus
menggantikan daun( pisang, jati dan sebagainya). Alat-alat penampung air yang
dibuat dari tanah liat(gentong, kendi, dan sebagainya) juga digantikan oleh
plastik. Kepraktisan juga menjadi mode kehidupan yang baru, sehingga orang
lebih suka memebeli makanan instant dengan bungkus berbahan strofoem dan
plastik dibandingkan dengan membawa bekal makanan dan air dari rumah yang
tempat maupun bungkusnya bisa dicuci untuk dipakai kembali.

Di negara-negara yang masyarakatnya sudah sadar terhadap lingkungan


terutama. polusi plastik, mereka berusaha mengatasi dengan menyediakan tas
kertas (paper bag sebagai tempat belanjaan). Negara Jerman yang begitu
prihatin dengan polusi, mengatasi masalah limbah plastik, dengan mengenakan
ongkos tambahan untuk permintaan 1 kantong plastik sebesar 25 sen DM
(sekitar Rp. 1.250) polusi ini setidaknya mempunyai akibat kepada manusia
dalam hal:

a. Gangguan-gangguan kesehatan kepada manusia


Polusi udara menyebabkan orang-orang terganggu sistem
pernapasannya, karena mengisap debu dan asap yang kotor. Asap-
asap kotor yang dikeluarkan kendaraan bermotor yang sudah tidak
bagus sistem penyaringanya juga menyebabkan berkurangya
konsentrasi manusia, karena buangan gas kendaraan mengeluarkan
gas CO yang membahayakan. Polusi air bisa menyebabkan orang
terkena penyakit kulit, yaitu gatal-gatal, alargi, dan sebagainya.

b. Estetika/Keindahan
Polusi tanah air, dan udara merupakan pemandangan yang tidak
indah dan bahkan sangat mengganggu. Sekarang ini di Indonesia
sangat susah untk menemukan parit atau sungai tanpa botol/ gelas
aqua.

c. Ekonomi
Dilihat dari segi produktivitas maka orang yang kesehatannya
terganggu akan. mengurangi produktivitasnya dan menambah
anggaran untuk berobat.

5. Biodiversity/keanekaragaman hayati
Perubahan habitat tumbuh-tumbuhan dan hewan akibat dari
pertambahan penduduk, kelangkaan air, polousi air, udara, dan tanah telah
mengancam keanekaragaman hayati di dunia. Menurut world wide fund for
nature menunjukkan bahwa 2/3 hutan dunia telah musnah akibat
penebangan maupun kebakaran Jumlah hewan yang terancam punah
mencapai 5.202 jenis. Surve yang ada menunjukkan bahwa ada kaitan yang
erat antara tingkat jumlah penduduk denagn berkurangnya keanekaragaman
hayati.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu-isu global yang tercermin dalam novel Indonesia modern membahas
permasalahan dewasa ini mengemuka di masyarakat, seperti kemiskinan, kejahatan,
ketidakadilan, dan seterusnya. Pendidikan lingkungan merupakan tumpuan bagi
pengelolaan sumber daya sebagai sumber bagi kehidupan sekarang dan di masa yang
akan datang. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global. Tantangan era
globalisasi yang bisa mengancam eksistensi budaya dan kepribadian bangsa Indonesia
seperti sekarang ini harus ditangkal melalui pendidikan lingkungan dan pengelolaan
sumber daya. Pendidikan lingkungan merupakan tumpuan bagi pengelolaan sumber
daya sebagai sumber bagi kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang.

B. Saran
Dalam penulisan atau pembuatan dalam makalah ini ada beberapa saran yang
dapat di cantumkan di sini. Tentu, berikut adalah beberapa saran mengenai materi isu-
isu global perbedaan pandangan kehidupan di bumi masa kini dan masa datang: isu-isu
global perbedaan pandangan kehidupan di bumi masa kini dan masa datang" merujuk
pada proses untuk menguraikan dan membahas perbedaan pandangan yang ada tentang
kehidupan di Bumi, baik pada saat ini maupun pada masa depan. Ini melibatkan analisis
tentang bagaimana individu, kelompok, dan masyarakat secara global memandang dan
memahami berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai, tujuan, tujuan, dan cara hidup.
Penjelasan tentang isu-isu global ini dapat mencakup berbagai topik seperti perubahan
iklim, keberlanjutan lingkungan, kemajuan teknologi, ketimpangan ekonomi, konflik
politik, etika dan moralitas, serta pandangan agama dan budaya. Mendiskusikan isu-isu
ini melibatkan penguraian berbagai sudut pandang, termasuk perspektif ilmiah,
filosofis, agama, budaya, dan politik.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, S. H. (n.d.). Pendidikan Sejarah Untuk Kehidupan. Jurnal Pendidik


dan Peneliti Sejarah, 2(2), 61-72.

M. I. Sulaiman, 1998. Suatu Telaah Tentang Manusia, Religi, Dan


Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti.

Nurzaini, N. (2015). Isu-isu Global Masa Kini dan Masa Depan -isu Global

Masa Kini dan Masa Depan. Jakarta: Pustekom Depdiknas.

Ni Luh Gede Karang Widiastuti. 2019. Perspektif Global. Denpasar:


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Denpasar.

Wihardit, M. Ed., D. 2017. Perspektif Global. Banten-Indonesia: Universitas


Terbuka.

Zen Zelhendri. 2014. Filsafat Pendidikan. Padang: Sukabian Press.

Anda mungkin juga menyukai