Anda di halaman 1dari 15

TANTANGAN DAN MASA DEPAN ILMU

DOSEN PENGAMPU

Amir Syuhada, M.A

DISUSUN OLEH

Gilang Fuady (2113021)

Tania Febiana (2113022)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dengan judul
“Tantangan dan Masa Depan Ilmu”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Filsafat Ilmu.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Amir Syuhada, M.A selaku


dosen pengampu mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
hal penulisan maupun isi. Oleh karena itu, saya sangat terbuka pada kritik dan saran
yang membangun sehingga penulisan selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Sekian
dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bangka, 14 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................2
C. Tujuan Penulisan .........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Perkembangan Ilmu di Masa Depan ..........................3


B. Tantangan yang Dihadapi Ilmu di Masa Depan ..........................4
C. Peran Ilmuwan dalam Menghadapi Tantangan
di Masa Depan .............................................................................7
D. Peran Agama dan Pendidikan dalam Menghadapi
Tantangan di Masa Depan ...........................................................8
BAB III PENUTUP

A. Simpulan .....................................................................................11
B. Saran ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu adalah sesuatu yang tabu untuk diungkapkan. Setiap manusia mengartikan
ilmu dengan berbeda-beda. Ilmu itu sendiri terbentuk oleh pemikiran manusia
yang kompleks. Ilmu merupakan bagian dari ciri, tanda, syarat tertentu yang
universal, obyektif dan dapat diukur. Ilmu terbentuk melalui proses
perkembangan zaman dari dulu hingga sekarang. Seiring dengan
berkembangnya zaman, ilmu itu sendiri juga berkembang dengan pesat.
Tepatnya pada ujung pertengahan ke-20, yang memungkinlan dari macam-
macam informasi menembus batas batas wilayah dari negara satu ke negara lain
dalam hal informasi berbentuk ideologi maupun faktor lain. Ilmu pada masa
sekarang telah berevolusi dan terspesialisasikan dalam bentuk yang lebih kecil
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia sekarang. Pengaruh perkembangan
ilmu pada kondisi sekarang sangat riskan. Di mana ada pengaruh positif pasti
juga terbentuk pengaruh negatif. Dengan demikian akan timbul suatu
kekawatiran yang besar karena tidak ada seorangpun atau lembaga yang
menghambat suatu ilmu yang bersifat negatif. Keseimbangan moral suatu
agama sangat diperlukan untuk menyikapi dampak dari perkembangan ilmu.
Ilmu juga berkembang dan berbaur dengan faktor lain. Misal dari segi budaya.
Banyak orang di negara kita yang bertemakan budaya luar. Dan mirisnya
budaya kita sendiri makin sedikit yang tumbuh dan berkembang di arus
perkembangan ilmu sekarang. Ilmuwan memiliki peran penting dalam
perkembangan ilmu. Seorang ilmuwan harus bisa menjaga keseimbangan ilmu
yang telah ia pelajari. Dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang dapat dilihat
pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus memahami apa itu ilmu,
ilmuwan, dan apa dampak dari berkembangnya ilmu dari masa ke masa.1

B. Rumusan Masalah

1
Yudi Sulistiaji “Tantangan dan Masa Depan Ilmu”, hlm. 1

1
Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas maka dapat disimpulkan
rumusan masalahnya yakni:
1. Bagaimana Gambaran Perkembangan Ilmu di Masa Depan?
2. Bagaimana Tantangan yang Dihadapi Ilmu di Masa Depan?
3. Bagaimana Peran Ilmuwan dalam Menghadapi Tantangan di Masa Depan?
4. Bagaimana Peran Agama dan Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan di
Masa Depan?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Gambaran Perkembangan Ilmu di Masa Depan?
2. Menjelaskan Tantangan yang Dihadapi Ilmu di Masa Depan?
3. Menjelaskan Peran Ilmuwan dalam Menghadapi Tantangan di Masa Depan?
4. Menjelaskan Peran Agama dan Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan di
Masa Depan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Gambaran Perkembangan Ilmu di Masa Depan


Ilmu memiliki sifat fleksibel, akan terus berkembang sesuai perkembangan
zaman atau kebudayaan dan juga kemampuan bepikir manusia. Kemajuan
perkembangan ilmu dalam berbagai segi ini bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia. Akan tetapi, selalu ada sisi negatif di tiap hal yang eksis di
muka bumi ini. Perkembangan dan kecanggihan sebuah konsep ilmu turut
menimbulkan kekhawatiran bagi manusia. Ilmu dan teknologi yang semakin
maju juga menimbulkan degradasi nilai. Manusia tergantung pada benda-benda
yang dikembangkan dari ilmu pengetahuan, seolah tak bisa bekerja tanpa
mereka. Akan tetapi produk tersebut memang dibutuhkan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan mereka.2
Sejumlah peristiwa yang terjadi tentunya telah memberikan gambaran atas apa
yang akan kita hadapi di masa depan. Hal-hal tersebut adalah:
1. Perubahan Lingkungan Hidup, meliputi:
 Jumlah penduduk yang bertambah
 Krisis air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan industri
 Krisis lahan untuk tempat tinggal, kawaasan industri, dan hutan
 Rusaknya ekosistem
 Musnahnya sejumlah organisme baik di darat maupun air
 Meningkatnya suhu bumi karena efek rumah kaca
 Meningkatnya risiko hujan asam
2. Degradasi Moral.
Diprediksi pada masa yang akan datang masyarakat akan mengedepankan
prisip individualis dan kurangnya interaksi sosial. Dapat pula dikatakan
akan terjadi krisis kemanusiaan karena gagasan, ide, atau ideologi yang tak
utuh dan salah interpretasi. Contohnya gerakan emansipasi wanita yang
dimanfaatkan sejumlah perusahaan. Gerakan feminisme yang menuntut
wanita diberi lapangan pekerjaan yang sama dengan pria membuat
2
Rizka Amalia Shofa “Mata Rantai Ilmu Pengetahuan Masa Depan dan Degradasi Moral Hari Ini”, diakses
dari internet https://kalimahsawa.id/mata-rantai-ilmu-pengetahuan-masa-depan-dan-degradasi-moral-
hari-ini/ pada tanggal 23 Juni 2022

3
perusahaan merekrut pekerja wanita lebih banyak dengan pertimbangan
lebih mudah diatur, pekerjaan yang lebih rapi, dan upah yang lebih rendah.
Hal ini menyebabkan kaum pria sulitt mendapatkan pekerjaan, dan wanita
menjadi merasa superior. Para pria yang menganggur ini berpotensi
melakukan tindak kriminal karena alasan ekonomi akibat tak memiliki
pekerjaan. Selain itu fenomena globalisasi juga berperan dalam masalah
moral. Gaya hidup budaya barat yang cenderung individual, konsumtif, dan
hedonis turut menjadi ancaman.
3. Perkembangan Sains dan Teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)  di masa depan
diprediksi akan:
 Perkembangan signifikan pada bidang fisika, serta inovasi dan aplikasi
terhadap penelitian laser.
 Pemurnian bidang proses kontrol sistem pada studi mekanik, biologi,
dan elektronik
 Meningkatnya kualitas, fungsi, dan penggunaan media massa
 Usaha restorasi lingungan
 Peningkatan fungsi komputer dan gadget
 Kerja sama internasional di bidang dagang, perekonomian, teknologi,
dan komunikasi-informasi
 Robot-robot dan mesin-mesin pengganti tenaga manusia; hal ini
berpotensi menyebabkan meningkatnya pengangguran.
 Perkembangan pesat di sektor bioteknologi, genoteknologi, dan
ekoteknologi
 
B. Tantangan yang Dihadapi Ilmu di Masa Depan
Menurut John Naisbit, pada era informasi muncul fenomena mabuk teknologi,
yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu:
1. Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.
2. Masyarakat takut dan memuja teknologi.
3. Masyarakat mengaburkan antara yang nyata dan yang semu.
4. Masyarakat menerima kekerasan sebuah hal yang wajar.
5. Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan.

4
6. Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut. 3

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tantangan utama dalam


keilmuan lebih terfokus pada sikap manusia dalam menghadapi perkembangan
ilmu itu sendiri.
Berikut beberapa tantangan yang akan dihadapi masyarakat dan keilmuan di
masa depan:
1) Perubahan Global.
Pada tahun tahun 1989 The Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) menerbitkan hasil simposium yang diadakan di Paris
dalam bentuk buku yang diberi judul One World or Several. Dalam buku
tersebut menyebutkan tujuh masalah besar yang dihadapi manusia masa
depan. Ketujuh masalah itu ialah
 Reaktivasi dunia secara menyeluruh,
 Globalisasi versus regionalisasi,
 Pengembangan sumber daya menusia dan pengelolaan pemerintah,
 Kontrak pembangunan
 Pendirian regiun energi internasional menghadapi perubahan lingkungan
yang semakin destruktif,
 Migrasi internasional,
 Memikirkan kembali nasib buruh-buruh negara agraris (Amin Rais
dalam Tuhuleley,1993).
Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi semakin kompleks
dan menyeluruh.
2) Pendidikan Global.
Sistem pendidikan global menuntut para siswanya untuk memiliki wawasan
global untuk mempersiapkan diri era globalisasi. Melelui pendidikan global,
para siswa diharapkan mampu bertindak lokal namun memiliki pemikiran
global. Metode pembelajaran seperti ini telah diterapkan di negara-negara
maju dengan kualitas HDI (Human Development Intelectual) yang tinggi.
Untuk Indonesia, konsep pendidikan seperti ini masih belum diterapkan
secara optimal.
3
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu (Jakarta : Raja Grafindo Persada , 2007)

5
3) Kesenjangan Pemahaman IPTEK, Pendidikan, dan HDI.
Kesenjangan pemahaman IPTEK dan kualitas pendidikan serta rendahnya
angka HDI di Indonesia khususnya terjadi karena dua faktor, yaitu sumber
daya manusia ( SDM ) yang kurang memadai dan finansial yang masih
sangat rendah.
4) Perubahan Tatanan Kehidupan Sosial dan Moral.
Kehidupan bermasyarakat di masa yang akan datang menunjukkan struktur
masyarakat yang cenderung individualis. Kualitas moral masyarakat pun
terancam menurun karena cepatnya penyerapan budaya asing.
5) Kependudukan dan Ketenagakerjaan.
Di negara-negara industri maju, pertambahan penduduk 1% bahkan beberpa
negara mendekati 0%, sehingga tahun 2025 jumlah penduduk di negara ini
sekitar 1,4 milyar. Sedang di negara-negara berkembang pada tahun 2025
diperkirakan mencapai 6,8 milyar. (Brundland,1987 dalam Sumantri, 1988).
Sementara itu di Indonesia pada tahun 2020 jumlah penduduk mencapai 250
juta jiwa dan tahun 2050 menjapai 350 juta jiwa. Rata-rata pertumbuhan
penduduk di Indonesia saat ini sekitar 1,8% pertahun. Tingginya
pertumbuhan penduduk ini menimbulkan sejumlah permasalaha dalam
kehidupan di Indonesia. Masalah kekurangan lahan tempat tinggal dan
kurangnya lapangan pekerjaan akan menjadi tantangan yang berat di masa
depan.
6) Permasalahan Lingkungan Hidup.
Sehubungan dengan bertambahnya jumlah penduduk, ditambah dengan
kegiatan industri berpotensi memberi dampak negatif bagi lingkungan.
Fenomena pemanasan global telah menjadi bukti nyata rusaknya lingkungan
hidup. Ditambah lagi dengan punahnya sejumlah flora dan fauna langka dari
bumi yang mengurangi kekayaan ragam kehidupan.4

C. Peran Ilmuan dalam Menghadapi Tantangan di Masa Depan


Manusia telah membuktikan bahwa kemampuan berpikir mereka telah semakin
kompleks dan akan terus berkembang. Di tangan para ilmuan telah tercipta

4
Alvi Syahrin, Martono Anggusti, Abdul Aziz Alsa, Filsafat Ilmu dan Filsafat Hukum (Medan: Kencana, 2020)

6
penemuan-penemuan canggih dan teknologi mutakhir untuk kepentingan umat
manusia. Melalui tangan manusia, kita bisa menciptakan, maka ditangan
manusia pula kita bisa memanfaatkan dan mengendalikannya.
Dalam bukunya Common Wealth: Economics for a Crowded Planet, Jeffrey D.
Sachs, Direktur Earth Institute, University of Columbia, menulis bahwa dunia
sekarang sedang mengalami banyak tantangan, seperti kemiskinan, degradasi
lingkungan dan juga konflik. Menurut Sachs, ada empat hal yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahn yang akan muncul di masa depan,
yaitu:
a. Tujuan yang jelas ( clear objectives )
b. Sumber keuangan yang memadai ( source of finance )
c. Teknologi yang efektif ( effective technology) dan ramah lingkungan
d. Implementasi strategi yang jelas ( clear implementation of strategy )

Untuk negara Indonesia, kontribusi ilmuan dalam negeri pada kenyataanya


cukup memprihatinkan. Dari masalah pendanaan yang hanya 0.9 % dari APBN,
sampai masalah perizinan menjadi kendala besar dalam pengoptimalan
penelitian oleh para ilmuan. Hal ini menyebabkan ilmuan Indonesia memilih
untuk ‘melarikan diri’ keluar negeri, bergabung dengan universitas terkemuka,
instansi penelitian, atau lembaga riset disana untuk mengeembangkan potensi
mereka dalam bidang keilmuan. Padahal sebenarnya Indonesia memiliki
sumber daya manusia di bidang keilmuan yang cukup mumpuni. Tapi
kurangnya sinergi pemerintah dan instansi pendidikan dan industri seolah
mematikan mereka.

Akan menjadi langkah bijaksana jika Indonesia melakukan optimalisasi


terhadap penelitian yang dilakukan oleh ilmuan dalam negeri, memberi mereka
wadah untuk melakukan riset ilmu pengetahuan. Tentunya hal tersebut akan
memberi kebaikan bagi kehidupan manusia di Indonesia nantinya. Indonesia
dapat memulai dengan melakukan sirkulasi terhadap kemampuan inovasi,
inteligensi, penelitian dan teknologi, dan meningkatkan kualitas SDM. Selain
itu juga sangat penting membangun komunikasi dan jaringan yang intensif oleh
pemerintah, industri, dan lembaga akademik dengan lembaga terkait di luar

7
negeri. Kemudian Indonesia juga membangun komunikasi dengan SDM
Indonesia yang berada di instansi riset di luar negeri untuk berkontribusi aktif
dan bekerjasama mengembangkan teknologi di dalam negeri. Tentunya juga
memberi kesempatan bagi para ilmuan dan SDM terkait untuk terlibat langsung
dengan proyek penelitian. Yang tak kalah pentingnya, pemerintah juga tak lupa
memberikan penghargaan terhadap para ilmuan atas kerja mereka dalam bidang
keilmuan masing-masing.5

D. Peran Agama dan Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan di Masa


Depan
Agama dan ilmu, dua elemen kehidupan yang memiliki perbedaan dan juga
persamaan. Ilmu merupakan hal yang obyektif, logis, empiris, fleksibel, dan
progresif. Adapun agama merupakan hal subyektif , mengedepankan ritual
terhadap hubungan makhluk dengan Tuhan, dan kadang tak mengandalkan
empiris. Ilmu berperan dalam pemenuhan kebutuhan lahiriah yang memberikan
kepuasan untuk kehidupan fana di dunia. Sementara itu, agama memberikan
kebutuhan dalam batiniah dan persiapan kehidupan setelah mati.
Karena bagi masyarakat beragama, walaupun ilmu memiliki perbedaan yang
komprehensif, baik dalam fase rohani dan fase kebutuhan jasmani, ilmu adalah
bagian yang tak dapat dipisahkan dari nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang
hakiki adalah Tuhan. Manusia menemukanya melalui pendekatan-pendekatan
dan disiplin ilmu secara sistematis, dengan kemudian merekayasanya, dan
menjadikanya sebuah instrumen penting dalam kehidupan. Karena manusia
berbeda dengan ciptaan Tuhan lainya, manusia diberikan daya pikir berbeda
dengan makhluk lainya. Daya pikir inilah yang kemudian menemukan teori-
teori ilmiah dan teknologi.
Semua agama yang ada di dunia ini mengajarkan umat untuk menuntut ilmu,
bahkan behukum wajib. Namun, bukan berarti hal ini menyebabkan kita lepas
kontrol dan mengeksplorasi ilmu tanpa mempertimbangkan nilai-nilai dan
norma. Disinilah peran agama sebagai kontrol terhadap pengembangan ilmu,
agar manusia dapat mengembangkannya dengan benar dan tak kehilangan hati

5
Dhenok Dwi Anggraini, dkk “Tantangan dan Masa Depan Ilmu”, diakses dari internet
https://adoc.pub/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html pada 23 Juni 2022.

8
nurani mereka. Agama juga berperan sebagai filter terhadap perkembangan
ilmu, memberikan rambu-rambu, bahwa hal positif dari ilmu pengetahuan dapat
digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan manusia sementara hal negatif
disingkirkan.
Sementara itu, pendidikan juga berperan dalam menghadapi tantangannya di
masa depan. Untuk mengantisipasi masa depan, Tilaar ( 1993) menyebutkan
ada sepuluh kecenderungan pengembangan Sistem Pendidikan Nasional, yaitu :
1. Pemerataan pendidikan.
2. Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional.
3. Proses belajar mandiri.
4. Tenaga pendidikan yang profesional.
5. Pendidikan pelatihan yang terpadu.
6. Pendidikan tinggi sebagai partner in progress.
7. Pendidikan berkelanjutan.
8. Pembiayaan yang memadai.
9. Partisipasi masyarakat.
10. Manajemen pendidikan yang efektif.

Tujuan pendidikan bukan menciptakan individu yang mahir dalam spesialisasi,


melainkan dapat mewujudkan individu yang utuh. Sebagaimana tujuan
pendidikan dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab masyarakat dan
kebangsaan.
Karena pentingnya pemahaman menyeluruh mengenai pendidikan dan
penerapannya dalam bentuk teknologi ini, peran guru sebagai pendidik,
pengajar, dan motivator mutlak dibutuhkan. Sebagai langkah awal, guru
diharapkan mampu menggunakan perangkat teknologi dalam dunia pendidikan.

9
Selain itu dibutuhkan karakter guru yang dewasa, cerdas, bermoral,
berbudipekerti luhur, bertanggung jawab, dan menghargai setiap potensi siswa.6

6
Ibid, hlm.5-6

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan teknologi
terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi
manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh setiap masyarakat.
Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses pembangunan yang
tengah berlangsung, dan dapt mempengaruhi atau menigkatkan tatanan
hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan
peningkatan kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi
ini selanjutnay akan mengarah pada perubahan. sosial dan budaya .
Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar,
namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara
masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak
yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
menuai dampak positif dan dampak negatif bagi manusia dan
lingkungannya.
B. Saran
Demikian makalah ini saya susun, Penulis menyadari dalam makalah ini
masih banyak sekali terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami meminta untuk para pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang saya
buat selanjutnya. Semoga makalah ini dapat dijadikan sumber referensi dan
bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin. Wassalamu’alaikum wr.wb

11
DAFTAR PUSTAKA

Amalia Shofa, Rizka “Mata Rantai Ilmu Pengetahuan Masa Depan dan Degradasi
Moral Hari Ini”, diakses dari internet https://kalimahsawa.id/mata-rantai-
ilmu-pengetahuan-masa-depan-dan-degradasi-moral-hari-ini/ pada tanggal
23 Juni 2022
Bakhtiar, Amsal “Filsafat Ilmu” (Jakarta : Raja Grafindo Persada , 2007)
Dwi Anggraini, Dhenok, dkk “Tantangan dan Masa Depan Ilmu”, diakses dari
internet https://adoc.pub/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html pada 23 Juni
2022.
Sulistiaji, Yudi “Tantangan dan Masa Depan Ilmu”, hlm. 1
Syahrin, Alvi, Martono Anggusti, Abdul Aziz Alsa, Filsafat Ilmu dan Filsafat
Hukum (Medan: Kencana, 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai