OLEH:
APRIL 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Tahapan
Perkembangan Ilmu Alam serta Tokoh Pengamat Sains pada Era Modern” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Sains.
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya.
2. Prof. Dr. Abdul Ghofur, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Sains.
3. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca akan kami terima dengan senang hati. Kami berharap, makalah ini
dapat memberikan manfaat dan berguna bagi para pembaca.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
BAB III......................................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................................... 13
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Revolusi ilmiah yang pertama muncul dalam bidang astronomi, kosmologi, dan fisika
pada abad ke-16 dan ke-17. Pencapaian ilmu pengetahuan pada abad pertengahan tidak begitu
berpengaruh dengan perkembangan ini. Namun, yang harus ditekankan adalah bahwa
perubahan penting dalam ilmu eksakta dan astronomi yang melambangkan revolusi ilmiah
tidak berkembang dari ruang hampa. Hal itu tidak mungkin terjadi tanpa peristiwa dasar
tertentu yang merupakan produk atau hasil unik dari akhir abad pertengahan.
Kelahiran sains "modern" memiliki tiga tahapan yang berbeda sejak kemunculannya.
Berikut adalah tiga tahapan perkembangan ilmu pengetahuan modern:
a. Tahap pertama
Pada tahap ini para amatir berusaha memuaskan keingintahuan mereka tentang cara
kerja dunia. Pada dasarnya tidak ada kepentingan lain selain pencarian kebenaran.
Kesalahan langkah yang diambil terutama disebabkan oleh kesulitan dalam membuat
penemuan dan sifat bawaan manusia, seperti kesombongan dan keserakahan.
b. Tahap kedua
Tahap kedua diperkirakan dimulai pada abad ke-19. Ilmu pengetahuan menjadi
sebuah karier, cara yang masuk akal untuk mencari nafkah. Sains tidak seperti karier lain
di bidang akademis atau profesi seperti teknik yang terhormat dan berpotensi memuaskan,
dan bahkan bukan jalan yang jelas menuju pengaruh atau kekayaan yang besar. Tak pelak,
ada konflik kepentingan antara memajukan karier dan mengikuti secara sains secara
objektif. Objektivitas ini berfungsi cukup baik untuk menjaga kemajuan ilmu pengetahuan
yang sedikit terpengaruh oleh konflik kepentingan karier itu.
c. Tahap ketiga hingga sekarang
Tahap ini dimulai pada sekitar pertengahan abad ke-20, sains menghadapi perubahan
etos yang diperlukan karena ekspansi selama berabad-abad pada tingkat eksponensial telah
berubah menjadi situasi zero-sum, kondisi mapan yang telah memupuk. Pada tahap ini
terdapat persaingan sangat kejam. Pada saat yang sama, rekor keberhasilan sains yang luar
biasa sebelumnya telah mendorong industri dan pemerintah untuk mengkooptasi dan
mengeksploitasi sains dan ilmuwan. Interaksi tersebut menawarkan kemungkinan bagi
individu untuk mendapatkan pengaruh dan kekayaan publik yang cukup besar.
Kemungkinan itu menggoda korupsi. Penipuan langsung dalam penelitian menjadi lebih
sering terlihat, dan pernyataan publik tentang masalah sains dibuat untuk motif birokrasi
dan komersial yang mementingkan diri sendiri. Masyarakat sekarang tidak dapat dengan
aman mengandalkan nasihat yang sehat dari komunitas ilmiah. Ilmu pengetahuan menjadi
kurang dapat dipercaya
Hadirnya zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini sebenarnya sudah mulai terjadi zaman
Renaissance. Pada zaman modern ini, mulai banyak orang yang menganut aliran rasionalisme
dan empirisme. Berikut adalah pemaparan aliran-aliran pada era modern:
a. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal pemikiran adalah
alat paling utama dalam memperoleh suatu pengetahuan. Rasionalisme mengajarkan
bahwa pengetahuan diperoleh dengan aktivitas olah pikir. Dalam proses berpikir tersebut
diperlukan pemikiran logis yang masuk akal. Pengetahuan yang dapat digunakan sebagai
suatu ilmu pengetahuan ilmiah hanyalah pengetahuan yang bersumber dari akal dan dapat
dinalar.
b. Empirisme
Empirisme berasal dari kata “empiris” (bahasa Yunani) yang artinya inderawi.
Empirisme merupakan aliran yang menjadikan pengalaman sebagai dasar memperoleh
pengetahuan dan dapat diartikan sebagai kesan-kesan yang ditimbulkan oleh panca indera.
Aliran empirisme mulai berkembang di Inggris pada abad 17-18.
Penganut aliran ini berpendirian bahwa kebenaran berasal dari pengalaman inderawi
yang kemudian dipahami oleh akal. Selain itu, pengetahuan juga didapatkan melalui
pengalaman kehidupan. Pengalaman-pengalaman tersebut kemudian memunculkan ide
atau pemikiran mereka. Dalam aliran ini, hukum kausalitas atau hubungan sebab-akibat
tidak berlaku.
c. Kritisisme
Aliran kritisisme merupakan perpaduan dari rasionalisme dan empirisme, di mana
kedua aliran ini bisa dikatakan lumayan bertolak belakang. Salah satu tokoh penganut
aliran kritisisme adalah Immanuel Kant (1724-1804). Kant berpendapat bahwa
rasionalisme dan empirisme tidak sepenuhnya benar apabila berdiri sendiri. Memang benar
bahwa pengetahuan diperoleh dari panca indera, namun juga harus dapat diterima oleh akal
secara logis.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelahiran sains "modern" memiliki tiga tahapan yang berbeda sejak kemunculannya.
Terdapat tiga tahapan perkembangan ilmu pengetahuan modern yaitu : Tahap pertama, para
amatir berusaha memuaskan keingintahuan mereka tentang cara kerja dunia. Tahap kedua,
dimana ilmu pengetahuan menjadi sebuah karier, cara yang masuk akal untuk mencari nafkah.
Tahap ketiga hingga sekarang, sains menghadapi perubahan etos yang diperlukan karena
ekspansi selama berabad-abad pada tingkat eksponensial telah berubah menjadi situasi zero-
sum, kondisi mapan yang telah memupuk yang terdapat persaingan sangat kejam namun pada
saat yang sama, rekor keberhasilan sains yang luar biasa sebelumnya telah mendorong industri
dan pemerintah untuk mengkooptasi dan mengeksploitasi sains dan ilmuwan.
Terdapat beberapa aliran pada era modern ini, yaitu Rasionalisme, Empirisme, dan
Kritisisme. Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal pemikiran adalah
alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan. Empirisme merupakan aliran yang
menjadikan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan dapat diartikan sebagai kesan-kesan
yang ditimbulkan oleh panca indera. Dalam aliran empirisme tidak berlaku hukum kausalitas
atau hubungan sebab-akibat. Sedangkan aliran kritisisme merupakan perpaduan dari
rasionalisme dan empirisme yang sangat bertolak belakang. Memang benar bahwa
pengetahuan diperoleh dari panca indera, namun juga harus dapat diterima oleh akal secara
logis.
Beberapa tokoh yang menjadi pengamat sains pada era modern adalah Isaac Newton
(1642-1727), Leibniz (1646-1716 M), Immanuel Kant (1724-1804), Joseph Black (1728-1799
M), Joseph Priestley (1733-1804 M), Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794 M), dan J.J.
Thomson (1856- 1940).
3.2 Saran
Makalah ini tentunya bersumber dari beberapa buku, jurnal, maupun artikel. Namun,
tentunya isi makalah ini tidak dapat dikatakan benar sepenuhnya, mengingat bahwa sumber
yang kami gunakan merupakan sumber tertulis, dan bukan merupakan penelitian kami pribadi.
Dalam penyusunan makalah ini pula tentunya ada hal yang kurang akurat dan
terlewatkan. Oleh karena itu, pembaca diharapkan melakukan pencarian sumber lain untuk
menyempurnakan pengetahuan yang telah didapat dari makalah tentang tahapan
perkembangan ilmu alam dan tokoh-tokoh pengamat sains pada era modern ini. Kami harap
makalah ini mampu memberikan informasi kepada pembaca. Kami berupaya untuk
mengedukasi pembaca untuk menggali lebih dalam lagi mengenai tahapan perkembangan ilmu
alam pada era modern dan tokoh-tokoh pengamat sains ini.
DAFTAR PUSTAKA
Farida, I. (2009). Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom. Retrieved 4 15, 2021, from
http://digilib.uinsgd.ac.id/13183/1/Analisis%20Sejarah%20Perkembangan%20Model%2
0Atom%20Berdasarkan%20Paradigma.pdf
Grant, E. (1997). HISTORY OF SCIENCE: When Did Modern Science Begin? The American
Scholar, 66(1), 105-113. Retrieved 4 15, 2021, from
https://www.jstor.org/stable/41212592?seq=1
Hooykaas, R. (1987). The Rise of Modern Science: When and Why? The British Journal for the
History of Science, 20(4), 453-473. Retrieved 4 15, 2021, from
https://www.jstor.org/stable/4026418?seq=1