Anda di halaman 1dari 57

i

REVOLUSI ILMU PENGETAHUAN PADA ABAD KE- 16 – 17

(REVOLUSI ILMIAH)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia II

Dosen pengampu : Prof. Dr. Sulasman, M.Hum & Dina Marlina, M.Ag

Disusun oleh :

Naba karima Aulalhida 1215010142


Nadya Amara Salsabila 1215010148
Putri Deliana 1215010159

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai Revolusi Ilmu Pengetahuan pada abad ke- 16 – 18
sebagai kepanjangan dari masa Renaisans dan perkembangan masa pencerahan
(Aufklarung).

. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 14 Maret 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 3

BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. Awal Mula Terjadinya Revolusi Ilmiah ................................................... 4


1. Konteks Sejarah ............................................................................ 4
2. Kontribusi Islam Terhadap Pengembangan Ilmu Pengetahuan ......... 6
3. Munculnya Kaum Humanis dan Rasionalis ......................................... 7
B. Fase Pertama Revolusi Ilmiah ................................................................ 18
1. Kontribusi Nicolaus Copernicus ................................................. 19
2. Kontribusi Galileo Galilei ............................................................. 21
3. Kontribusi Johannes Kepler ........................................................ 24
4. Kontribusi Isaac Newton .............................................................. 26
C. Fase Kedua Revolusi............................................................................... 28
1. Kontribusi Robert Boyle ............................................................... 28
2. Kontribusi Antoine Lavoisier ....................................................... 31
3. Kontribusi Carl Linnaeus ............................................................. 33
D. Dampak Revolusi Ilmiah : Perubahan Paradigma Ilmu Pengetahuan ........... 35
1. Paradigma Positivisme.......................................................................... 35
2. Paradigma Interpretif ............................................................................. 36
3. Paradigma Kritis .................................................................................... 37
4. Paradigma Posmodern .......................................................................... 39
E. Dampak Revolusi Ilmu Pengetahuan terhadap Kebudayaan dan Peradaban............ 41
F. Dampak Revolusi Ilmu Pengetahuan terhadap Teknologi ..................................... 44

BAB III : PENUTUP ............................................................................................. 49


A. Kesimpulan .............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 51
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi Ilmiah merujuk pada periode signifikan dalam sejarah ilmu


pengetahuan di mana terjadi perubahan paradigma utama dalam cara manusia
memandang dunia dan membuat penemuan-penemuan ilmiah yang penting.
Revolusi Ilmiah dimulai pada akhir abad ke-16 dan berlangsung hingga akhir abad
ke-18, dan dipicu oleh kemunculan pemikiran-pemikiran baru dan metode ilmiah
yang lebih sistematis dan empiris.

Pada awalnya, kepercayaan pada dogma dan ajaran agama menjadi dasar
dari pengetahuan dan pemikiran manusia. Namun, dengan munculnya tokoh-tokoh
ilmuwan seperti Galileo Galilei, Johannes Kepler, dan Isaac Newton, pandangan
tersebut mulai bergeser. Mereka memperkenalkan metode ilmiah yang didasarkan
pada pengamatan dan percobaan yang terkontrol, yang memungkinkan manusia
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih akurat dan teruji.

Revolusi Ilmiah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang ilmu,


termasuk astronomi, fisika, kimia, biologi, dan matematika. Beberapa penemuan
penting yang dihasilkan selama periode ini antara lain hukum gerak Newton, teori
heliosentris Copernicus, dan penemuan mikroskop oleh Antonie van Leeuwenhoek

Revolusi Ilmiah juga memberikan pengaruh yang besar pada masyarakat dan
budaya. Ilmu pengetahuan mulai dianggap sebagai sumber pengetahuan yang lebih
dapat diandalkan daripada agama atau tradisi. Selain itu, revolusi ilmiah juga
memicu munculnya Revolusi Industri, yang mengubah cara manusia hidup dan
bekerja.

Dalam kesimpulannya, Revolusi Ilmiah merupakan periode penting dalam


sejarah manusia di mana metode ilmiah dan pemikiran rasional mulai diakui sebagai
pendekatan yang lebih baik dalam mencari kebenaran dan mengembangkan
teknologi baru. Pengaruhnya masih terasa hingga saat ini dan dianggap sebagai
fondasi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

1
Thomas Kuhn adalah seorang filsuf dan sejarawan ilmu pengetahuan yang
dikenal dengan kontribusinya dalam teori perubahan paradigma dalam sains, yang ia
jelaskan dalam bukunya yang terkenal, "The Structure of Scientific Revolutions" yang
diterbitkan pada tahun 1962.

Menurut Kuhn, revolusi dalam sains terjadi ketika munculnya perubahan


paradigma atau "shift" dalam cara ilmuwan memandang dunia. Paradigma adalah
kumpulan dari keyakinan, nilai, dan teknik-teknik praktis yang digunakan oleh
komunitas ilmiah tertentu untuk memecahkan masalah dalam bidang tertentu. Ketika
paradigma yang sudah mapan dan dominan tersebut digantikan oleh paradigma
yang baru, maka terjadi revolusi ilmiah.

Kuhn menggambarkan bahwa pada saat terjadinya revolusi ilmiah, paradigma


yang baru akan menggantikan paradigma lama, dan perubahan ini tidak hanya
terjadi pada pemahaman konseptual, namun juga terjadi pada metode dan teknik
yang digunakan dalam riset dan eksperimen. Kuhn juga menekankan bahwa
perubahan paradigma tidak hanya terjadi karena adanya penemuan baru, namun
juga dipengaruhi oleh faktor sosial, psikologis, dan bahkan politik.

Dalam pandangan Kuhn, revolusi ilmiah tidak terjadi secara teratur dan linear,
melainkan sebagai proses yang tidak terduga dan tidak dapat diprediksi. Ketika
terjadi perubahan paradigma, ilmuwan akan berada dalam periode ketidakpastian
dan ketidakstabilan, namun jika paradigma yang baru berhasil diterima oleh
komunitas ilmiah, maka ilmu pengetahuan akan mengalami kemajuan besar.

Dalam kesimpulannya, pandangan Kuhn tentang revolusi ilmiah menekankan


pada pentingnya perubahan paradigma dalam sains dan bagaimana perubahan ini
dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan. Teori
Kuhn mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan tidak selalu berkembang secara teratur
dan linear, melainkan dalam proses yang dinamis dan sering kali tidak terduga.

B. Rumusan Masalah
• Bagaimana awal mula tercetusnya Revolusi Ilmiah pada abad ke- 16-
18 M?
• Bagaimana dunia Islam berkontribusi pada terjadinya revolusi diantara
orang-orang barat?
2
• Bagaimana kronologi munculnya pemikiran Humanis dan Rasionalis ?
• Seperti apa Kontribusi Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei, Johanes
Kepler dan Isaac Newton dalam pembaharuan ilmu pengetahuan
dalam fase awal Revolusi Ilmiah dan bagaimana respon Gereja ?
• Seperti apa Kontribusi Robert Boyle, Antoine Lavoisier, dan Carl
Linnaeus dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam fase
lanjutan revolusi ilmiah?
• Bagaimana Dampak revolusi ilmiah ?
• Bagaimana terjadinya pergeseran paradigma dalam ilmu pengetahuan
dan apa dampaknya terhadap aspek sosial budaya ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan dan pembuatan makalah ini, kami berharap
kepada para pembaca dan khusunya kepada penulis agar dapat mengetahui
sejarah, tokoh, dan dampak revolusi ilmiah serta dapat membangkitkan
semangat untuk terus berusaha dalam mencari ilmu, guna mencerdaskan
semua elemen bangsa.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Mula Terjadinya Revolusi Ilmiah


1. Konteks Sejarah

Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakannya manusia pertama
yaitu Adam1. Revolusi Ilmiah, yang muncul tepat ketika Eropa bangkit dari jeda intelektual
yang disebut oleh para sejarawan sebagai zaman kegelapan.

Revolusi Ilmiah, perubahan drastis dalam pemikiran ilmiah yang terjadi selama abad
ke-16 dan ke-17. Pandangan baru tentangalam muncul selama Revolusi Ilmiah, menggantikan
pandangan Yunani yang mendominasi sains selama hampir 2.000 tahun. Pada akhir periode
ini, mungkin tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa sains telah menggantikan agama
Kristen sebagai pusat peradaban Eropa. Banjir informasi yang berkembang sebagai akibat dari
Revolusi Ilmiah memberi tekanan berat pada institusi dan praktik lama.

Filsuf alam harus yakin dengan data mereka, dan untuk tujuan itu mereka memerlukan
konfirmasi independen dan kritis atas penemuan mereka. Sarana baru diciptakan untuk
mencapai tujuan ini. Dalam masyarakat ini dan masyarakat lain seperti mereka di seluruh
dunia, para filsuf alam dapat berkumpul untuk meneliti, berdiskusi, dan mengkritik penemuan
baru dan teori lama. Untuk memberikan dasar yang kuat untuk diskusi ini, masyarakat mulai
menerbitkan karya ilmiah.

Praktik lama menyembunyikan penemuan baru dalam jargon pribadi, bahasa yang
tidak jelas, atau bahkan anagram secara bertahap digantikan oleh cita-cita pemahaman
universal. Kanon pelaporan baru dirancang sehingga eksperimen dan penemuan dapat
direproduksi oleh orang lain. Ini membutuhkan ketelitian baru dalam bahasa dan kemauan
untuk berbagi metode eksperimental atau observasi. Kegagalan orang lain untuk
mereproduksi hasil menimbulkan keraguan serius pada laporan asli. Maka diciptakanlah alat
untuk serangan besar-besaran terhadap rahasia alam.2

1
Q.S Al-Baqarah (32-33)
2
Scientific Revolution oleh: Stephen G. Brush ( Article History )
4
Gambar 1.1

Galileo menawarkan teleskopnya kepada tiga wanita ( gambar LOC)

Interpretasi sejarah yang lebih baru, seperti dari Thomas Kuhn, menggambarkan
sejarah sains dalam istilah yang lebih bernuansa, seperti paradigma-paradigma yang saling
bersaing atau sistem konseptual dalam matriks yang lebih luas yang mencakup tema
intelektual, budaya, ekonomi dan politik di luar sains.

Banyak dari apa yang dianggap diketahui tentang alam selama awal abad pertengahan
di Eropa berasal dari ajaran orang Yunani dan Romawi kuno. Dan selama berabad-abad
setelah keruntuhan kekaisaran Romawi, orang umumnya masih tidak mempertanyakan
banyak dari konsep atau ide yang sudah lama dipegang ini, meskipun banyak kekurangan
yang melekat.

Contoh doktrin yang populer tetapi belum terbukti adalah hukum fisika Aristoteles.
Aristoteles mengajarkan bahwa kecepatan benda jatuh ditentukan oleh beratnya karena benda
yang lebih berat jatuh lebih cepat daripada benda yang lebih ringan. Dia juga percaya bahwa
segala sesuatu di bawah bulan terdiri dari empat unsur: bumi, udara, air, dan api.

5
Dan untuk sementara waktu, model Ptolemeus mampu mempertahankan prinsip alam
semesta yang berpusat pada bumi secara efektif karena cukup akurat dalam memprediksi
pergerakan planet.

Ketika sampai pada cara kerja bagian dalam tubuh manusia, sains juga penuh dengan
kesalahan.3

2. Kontribusi Peradaban Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan mempunyai padan kata “science” dalam bahasa inggris dan dalam
bahasa Arab sepadan dengan kata “al-Ilm”. Kata lain yang juga sepadan adalah “knowledge”.
Sedangkan kata peradaban mempunyai padanan kata “civilization” dalam bahasa Inggris dan
“tamaddun” dalam bahasa Arab. Ilmu pengetahuan sebagaimana kita maklumi mempunyai
konotasi melalui proses ilmiyah, yang kebenarannya dapat dibuktikan secara ilmiyah yang
hasilnya sangat rasional dan bersifat empiris. Sedangkan peradaban merupakan hasil
kebudayaan yang tertinggi yang dapat dibanggakan disepanjang zaman. Kebudayaan sendiri
mempunyai arti hasil cipta, rasa dan karsa manusia untuk mengungkapkan apa yang
terkandung dalam dirinya supaya orang lain dapat mengenalnya.4

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa peranan ilmu pengetahuan
sebagai pilar peradaban Islam mempunyai arti support dan sumbangan serta peranan ilmu
pengetahuan dalam memberikan andil terhadap perkembangan kemajuan peradaban Islam.
Dengan kata lain kontribusi ilmu pengetahuan dalam memberikan andil terhadap kemajuan
dan modernitas umat Islam, sehingga dapat dilihat dan dibanggakan di depan umat lainnya.
Hasil ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai peradaban dapat berupa bangunan yang megah,
arsitektur, tradisi dan lain sebagainya.

Peradaban ini adalah pemegang obor estafet kedua dari perkembangan ilmu
pengetahuan umat manusia, yang pertama dimulai sejak era klasik Yunani, Romawi, Persia,
India. Untuk selanjutnya tongkat obor tersebut diestafetkan ke para ilmuwan-ilmuwan Eropa
yang mulai memasuki Zaman Renaissance.

3
Revolution sience history written by Stephen G. Brush, Margaret J. Osler
4
Kamus inggris-Indonesia dan kamus al-munawwir Arab-Indonesia
6
Gambar 1.2
Lukisan karya yahya al-wasiti, Baghdad 1237 tentang situasi studi di bawah
dinasti Abbasiyah

Dalam penyusunan buku-buku ilmiah para ulama dan intlektual Islam melakukan
kegiatan ilmiah dengan cara menyalin ide-ide pokok atau teks asli dari sebuah kitab ke dalam
catatan-catatan yang kemudian menjadi sebuah buku ilmiah. Salah satu karya monumental
ulama dari kegiatan ini adalah kitab al-Muwattha’ karya Imam Malik.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang signifikan saat itu banyak dipengaruhi oleh
kegiatan penerjemahan para ulama terhadap dokumen- dokumen pengetahuan Yunani,
Sansekerta, dan Suryani. Bahkan menurut Philip K. Hitti dalam History of The Arab22, para
ilmuan Islam sangat berjasa dalam menyebarkan karya-karya filsafat Yunani, karena mereka
lah yang pertamakalimelakukanpenerjemahanterhadapkaryafilosofYunani.Jika bukan karena
kreatifitas ilmuan Islam dalam melakukan penerjemahan teks-teks Yunani tersebut, lanjut
Philip, niscaya filsafat Yunani tidak akan pernah dinikmati oleh semua ilmuan dibelahan
dunia manapun saat ini.5

3. Munculnya Pemikiran Humanis dan Rasionalis

Humanisme merupakan paham yang menempatkan manusia sebagai sentral dari segala
realitas, memandang manusia sebagai objek pengelola alam semesta. Hal ini dikarenakan

5
Philip K. Hitti, History of The Arab, Terj. Cecep Lukman Yasin dan Slamet Riadi
7
manusia merupakan satu-satunya makhluk bumi termulia yang memiliki keistimewaan baik
dalam berfikir maupun bertindak.

Sebagai istilah ilmiah, humanisme pertama kali digunakan pada abad ke-16 untuk
merujuk pada para penulis dan sarjana Renaisance Eropa. Namun istilah tersebut sebenarnya
diciptakan oleh seorang pendidik berkebangsaan Jerman pada 1808. Pada abad ke-19 di
kalangan pemikir Jerman macam J. G. Von Herder, J. J. Wincklelmen. Friedrich Schiller
ataupun Goethe istilah Humanismus masih merujuk pada ideal Yunani dan Renaisance dalam
pengembangan potensi-potensi khas manusia melalui pendidikan literature klasik. Di Inggris,
pada abad yang sama, Mathew Arnold mengaitkan humanisme dengan arah perkembangan
universal. Di Perancis, gerakan kultural semacam itu muncul di kalangan para ensiklopedis.
Secara klasik dapatlah dikatakan bahwa humanisme merupakan gerakan sosio-kultural yang
secara sistematik berusaha mengartikulasikan makna humanitas atau kodrat manusia6

Sebagai konsep filosofis, humanisme sebenarnya telah ada sejak zaman filsafat
Yunani dan Romawi. Karena bangsa Yunani kuno pada saat itu dengan sitem pendidikannya,
paidea, yang dipahamai sebagai sistem pendidikan yang memilki visi jelas, serta membingkai
segala maksud dan usaha manusia untuk menjadi manusia ideal, baik sebagai makhluk
individual ataupun sosial.

Pada Abad Pertengahan, kaum terpelajar dan klerikus mendapat pengaruh dari
pandangan filosofis dan teologis Augustinus dan Thomas Aquinus yang memandang bahwa
manusia tidak hanya makhluk kodrati saja. Perspektif humanisme pada Abad Pertengahan ini
berangkat dari keyakinan manusia sebagai makhluk kodrati dan adikodrati. Pada Abad
Pertengahan dimana-mana ditemukan banyak agama dan banyaknya ketakutan akan perkara-
perkara dibalik kubur, namun terlalu sedikit perhatian dan penghargaan terhadap kehidupan di
dunia yang nyata ini.

Dalam persatuan tersebut manusia harus tunduk pada doktrin gereja atas nama Tuhan,
konsep-konsep doktrin dan akhlak ditentukan gereja dan negara. Kemudian muncullah
humanisme modern era Pencerahan yang disebut juga dengan humanisme kritis. Kaum
humanis ini ditandai oleh pendekatan rasional mereka terhadap manusia yang tidak terburu-
buru melakukan ‘hubungan singkat’ dengan otoritas wahyu illahi, melainkan lebih dulu
melakukan penelitian yang cermat atas ciri keduniawian dan alamiah manusia. Manusia

6
Perspektif humanis pada abad pertengahan ( diskursus humanis bab 2) pdf
8
terutama dimengerti lewat kemampuan-kemampuan lamiahnya, seperti minat intelektual,
pembentukan karakter, dan apresiasi efektif.

Sama seperti halnya rasionalisme dan liberalisme, humanisme adalah anak dari
Renaisans. Jika rasionalisme merupakan proyek untuk menegaskan eksisensi akal dan
liberalisme adalah usaha untuk membuka wahana persaingan yang kompetitif, maka
humanisme secara sederhana dipahami sebagai usaha meneguhkan sisi kemanusiaan. Rene
Descrates meletakkan dasar filosofis untuk tendensi baru ini lewat penemuan subyektivitas
manusia dalam tesisnya je pense donc je suis. ciri ini lalu disebut ‘antroposentrisme’ untuk
menegaskan teosentrime Abad Pertengahan.Selain Rene Descrates, Isaac Newton dengan
fisikanya memberi kita sebuah keyakinan rasional bahwa alambekerja secara mekanistis
seperti sebuah arloji, dan akal budi manusia dapat menyingkap hukum-hukum yang bekerja di
belakang proses-proses alamiah.7

Disini kita melihat ada sebuah pergeseran paradigma dari yang dogmatisteosentris
menuju antroposentris kritis, bukan lagi Tuhan yang menjadi titik pusat pemikiran manusia
melainkan manusia itu sendiri dan dunia. Penyatuan Humanisme dan ilmupengetahuan yang
memiliki landasan rasional-empiris telah sampai pada satu titik dimana hukum alam tidak lain
merupakan hukum akal budi itu sendiri, sehingga semakin kita menyelami proses kerja akal
kita, semakin dalam pula pengetahuan kita tentang kerja semesta.

Kaum agnostic, the deists, ataupun atheis pada masa itu mencoba menyakinkan kita
bahwa moralitas tidak harus diturunkan dari wahyuNya, melainkan cukup disimpulkan dari
asas-asas dalam akal budi kita sendiri dan mekanisme alam.

Humanisme yang individualis kemudian dilanjutkan oleh humanisme pencerahan


(Aufklarung) yang berkarakter menempatkan manusia di atas makhluk lain, manusia dianggap
sebagai makhluk rasional yang berintelegensi tinggi, otonomi moral, otonomi epistimologi
dan universalitas.

Pada masa humanisme Aufklarung berarti “pencarahan”, manusia berada di puncak


kemakhlukan sehingga memiliki otonomi epistimologi yang menempatkan akal murni sebagai
sumber pengetahuan yang terlepas dari wahyu. Karena akal murni manusia merupakan
sumber pengetahuan, maka otoritas kebenaran berada pada diri manusia dan terlepas dari
otoritas agama. Hal inilah yang melahirkan otonomi moral, sekaligus menyakini bahwa

7
F. Budi Hardiman. Humanisme dan Sesudahnya, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,2012),h.9
9
moralitas tidak harus turun dari WahyuNya, tetapi atas dasar akal budi manusia. Maka
manusia kemudian mengetahui kebaikan dan keburukan untuk kemuliaan manusia
berdasarkan atas akal budi manusia.

Imanuel Kant memberikan keterangan “dengan Aufklarung dimaksudkan bahwa


manusia keluar dari keadaan akil balig (Unmundigkeit}, yang dengannya ia sendiri bersalah”,
karena ia tidak menggunakan kemungkinan yang ada padanya, yaitu rasio. Oleh karenanya
semboyan Aufklarung menjadi “Sapare aude” (dalam bahasa Indonesia: hendaklah anda
berani berfikir sendiri). Dengan demikian masa pencerahan merupakan tahap baru dalam
proses emansipasi manusia barat yang sudah dimulainya sejak Renaisance

Ketika individualitas manusia sebagai sosok yang berdiri sendiri di atas


kemanusiaannya semakin kuat atas pencapaian akal murni dan otoritas moral, maka kemudian
terjadi pergeseran antara humanisme individualisme Renaisance kepada humanisme universal
pencerahan. Semua manusia memiliki akal budi sehingga manusia dapat mengetahui siapa
dirinya dan apa yang terbaik untuk dirinya.

Pergulatan ini disebut humanisme atheis yang digerakkan oleh para pemikir
pencerahan. Immanuel Kant misalnya, ia menempatkan Tuhan sebagai kategori apriori dan
mendudukan Tuhan hanya di dalam pikiran, tidak benar-benar eksis dalam realita. Menurut
Feuerbach, Tuhan adalah berhala yang di ciptakan oleh proyeksi citra tentang kasih,
kekuasaan, pengampunan dan sebagainya yang dimiliki manusia ke dalam suprahuman yang
melampaui manusia. Akan tetapi justru menyembah sosok Tuhan yang diproyeksikan oleh
dirinya sendiri, dan ia tidak berupaya menggali potensi kesempurnaan sebagaimana yang
telah dilekatkan kepada sosok Tuhan tersebut.

Karl Max, sebagai seorang humanis yang meratapi nasib manusia didalam
industrialisme kapitalis memikirkan hal serupa. Baginya, agama adalah penghambat
kemanusiaan, dalam kerangka cita-cita sosialisme, dimana para buruh bisa mendapatkan
kesejahteraan karena tiada sekat-sekat kelas yang subordinatif, karena agama dianggap
sebagai candu yang melarikan ketertindasan para buruh ke harapan pahala di surga ketika
mereka sabar akan ketertndasannya tersebut. Premis agama sebagai candu ini merupakan
reaksi sekaligus kritik Marx terhadap tesis Feuerbach yang menempatkan Tuhan sebagai
proyeksi buatan manusia.

10
Ateisme humanis digerakan pula oleh August Comte, Sartre, dan Nietzche.
Berdasarkan premis bahwa Tuhan hanya ada dalam pikiran manusia, Comte membagi tahapan
kemanusiaan menjadi tiga fase, yaitu fase teologis, fase metafisis, dan fase positivis. Manusia
jika ingin beradab, menurut Comte ia harus meninggalkan Tuhan serta pencarian akan hakikat
sesuatu untuk mendasarkan hidupnya pada kebenaran positivis dalam kerangka masyarakat
ilmiah.

Sartre menggerakkan paham eksistensialisme, ia berpandangan bahwa eksistensi


mendahului esensi. Menurutnya, esensi manusia ada setelah manusia lahir. Manusia eksis
diluar otoritas-otoritas kebenaran diluar dirinya, termasuk dalam otoritas Tuhan. Maka bagi
Sartre Tuhan adalah musuh utama bagi kebebasan manusia sebab dengan keberadaan Tuhan
manusia tidak bebas merumuskan esensinya.

Selanjutnya menurut Nietzsche, norma-norma kebenaran yang salah satunya adalah


Tuhan, yang selama ini diyakini manusia serta menjadi pegangan normatif sangat
membelenggu otentisitas eksistensi manusia. Maka ia menyatakan bahwa Tuhan telah mati
untuk meruntuhkan pegangan beradab normatif tersebut dan menjadikan manusia hidup
dalam situasi nihilis. Didalam nihilisme ini manusia hidup dengan dewasa berupaya
menciptakan nilai-nilai sendiri melalui metode “menemukan, menghancurkan, dan
menemukan.

Dari segenap uraian diatas, merupakan beberapa pergulatan humanisme yang sering
dihadapkan dengan agama danTuhan sehingga humanisme perlahan memisahkan diri dari
agama. Gerakan humanisme yang memisahkan diri dari agama ini dimulai sejak zaman
Renaisance dan meniscayakan runtuhnya agama demi tegaknya kemanusiaan.

Kemudian, pada abad ke-20, para kritikus humanisme ingin membebaskan manusia
dari metafisika kemanusiaan yang memahami manusia sebagai pusat kenyataan. Dan pada
abad inilah terdapat beberapa tokoh seperti Jaquet Maritain, Boisard dan Ali Syari’ati yang
beranggapan bahwa agama dan kemanusiaan merupakan dua hal yang tidak perlu
dipertentangkan karena keduanya memiliki nilai-nilai yang saling mengisi dan saling
melengkapi. Bagi para humanis pada abad ini, kebebasan diraih bukan dengan menyingkirkan
Tuhan dari kesadarannya melainkan lewat keinsafan akan kontingensi hidupnya yang dapat ia
sadari dalam hubungannya dengan yang Absolut.

11
Rasionalisme terdiri dari dua suku kata, rasio dan isme. Rasio berasal dari bahasa
Inggris, yaitu reason. Namun akar kata yang sesungguhnya berasal dari bahasa Latin, ratio
yang mempunyai arti hubungan atau pikiran, sedangkan isme menunjukkkan kepada sesuatu
paham atau aliran. Di dalam kamus bahasa Indonesia, rasio memiliki arti akal budi, nalar dan
pemikiran menurut akal sehat, sedangkan rasional adalah pikiran yang sesuai dan cocok
dengan pertimbangan-pertimbangan logis dan akal sehat.

Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyakini bahwa untuk memperoleh


pengetahuan dan kebenaran, alat terpenting yang harus digunakan adalah akal (reason),
sedangkan dalam buku Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar disebutkan rasionalisme adalah aliran
yang mempercayai sumber pengetahuan hanya dapat memenuhi syarat sebagai suatu
keperluan mutlak dan dituntut oleh sifat umum semua pengetahuan ilmiah melalui rasio.
Melalui metode deduktif, atas dasar asas-asas pertama yang pasti, akal dapat menurunkan
kebenaran dari dirinya sendiri dan pengalaman hanya meneguhkan bagian pengetahuan dari
akal.

Bagi sebagian orang yang mengakui kumutlakan rasio, berarti mereka merupakan
bagian dari pendukung paham rasionalisme. Maka Hanafi seorang rasionalitas adalah orang
yang dengan kenyakinannnya menggunakan akal pikiran untuk menemukan kebenaran,
hingga mencapai kebenaran terakhir sekalipun dengan sebaik-baik cara. Rasionalisme
berbeda dengan rasionalitas dan rasionlisasi. Rasionalitas merupakan suatu metode dalam
pemecahan suatu masalah dengan cara memperoleh penilaian yang akurat dan pengertian
yang tepat, sedangkan proses penggunanaan metodenya disebut rasionalisasi.

Makna intelektual berbeda dengan rasional. Secara umum modus atau pengetahuan
diskursif dan sesuatu yang konseptual merupakan sifat alamiah manusia yang mengarah
kepada rasional, sedangkan konsep tidak seluruhnya memuat pengetahuan intelektual. Seperti
cara mengetahui hal-hal yang mistis sama sekali tidak konseptual tetapi memakai intelektual.
Juga pemahaman atau keindahan tidaklah bersifat diskursif. Bahkan kesadaran seseorang akan
kegiatan mentalnya sendiri tidak tergantung pada konsep-konsep, tetapi tergantung pada
intelektualnya.

Rasional juga sedikit berbeda dengan logika. Logika merupakan saran untuk berpikir
sesuai dengan aturan, sistematis, merupakan kevalidan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena itu, berpikir secara logis adalah penuh dengan aturan-aturan berpikir. Dengan

12
melakukan penyelidikan, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati,
maka kita akan dapat berpikir lurus, tepat dan teratur. Dengan begitu, asas-asas dalam
menentukan pemikiran yang tepat telah teraplikasi. Berpikir adalah objek material logika.
Dengan berpikir manusia mengolah, mengerjakan dengan segala pertimbangan,
membandingkan. Menguraikan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian
yang lain terhadap pengetahuan yang diperoleh.

Loren Bagus menjelaskan makna rasionalisme secara umum sebagai pendekatan


filosofis terhadap sumber ilmu pengetahuan, yang bebas (terlepas) dari pengamatan indrawi,
mendahului, dan unggul diatas penggunaan panca indra yang menekankan akal budi (rasio)
sebagai cara yang paling utama. Umumnya, kaum rasionalis berpendapat bahwa nilai-nilai
kebenaran yang bukan bersumber dari hasil eksperimen dan bersifat fitrah berasal dari akal,
seperti pernyataan bahwa keseluruhan sesuatu pasti lebih besar daripada bagian yang
merupakan aksioma logis; pernyatan bahwa satu tambah satu adalah dua adalah contoh
aksioma matematis; dan prinsip esensialitas (Mabda’ adz-Dzatiyyah) yang menyatakan
sesuatu bukanlah sesuatu yang lain, tetapi sesuatu itu sendiri. Serta prinsip non-kontradiksi
(Mabda’ al-Taanaqudh), yang menyatakan bahwa sesuatu tidak ada atau tidak mungkin ada
dalam waktu yang bersamaan.

Rasio adalah pemikiran akal yang sehat. Rasio adalah noun hubungan taraf atau
bilangan antara dua hal yang mirip; perbandingan antara berbagai gejala yang dapat
dinyatakan dengan angka. 8 Rasionalis adalah orang yang menganut paham rasionalisme.
Rasionalisme adalah teori atau paham yang menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan
satu-satunya dasar untuk memecahkan problem (kebenaran) yang lepas dari jangkauan indra;
paham yang lebih mengutamakan (kemampuan) akal dari pada emosi, batin dan sebagainya.9

Rasionalisme adalah aliran filsafat ilmu yang berpandangan bahwa otoritas rasio
(akal) adalah sumber dari segala pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran berbasis
pada intelektualitas. Jadi strategi pengembangan ilmu menurut paham rasionalisme adalah
mengeksplorasi gagasan-gagasan dengan menggunakan kemampuan intelektual manusia.

8
Lukman Ali dkk. 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Pustaka Jakarta h.820
9
Lukman Ali dkk. 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Pustaka Jakarta h.821
13
Perintis awal aliran rasionalisme ialah Heraclitus, yang meyakini akal melebihi panca
indera sebagai sumber ilmu. Menurut beliau akal manusia boleh berhubung dengan akal
ketuhanan yang memancarkan sinaran cahaya tuhan dalam diri manusia. Thales menerapkan
rasionalisme dalam filsafatnya. Ini dilanjutkan dengan jelas sekali pada orang-orang sofis dan
tokoh-tokoh penentangnya (Socrates, Plato dan Aristoteles).

Pada zaman pertengahan rasionalisme Yunani berkembang di tangan tokoh-tokoh


Socrates, Plato dan Aristoteles. Rasionalisme mencapai zaman kepuncaknya pada zaman
Aristoteles yang berusaha menangkis serangan menyebarkan pegangan bahwa sesuatu perkara
itu adalah dianggap baik bila manusia mengira ia adalah baik, dengan kata lain manusia
adalah tolak ukur segala perkara. Hasil dari pengaruh tersebut, Aristoteles telah
memperkenalkan rasionalisme dengan menyusun kaedah ilmu logika secara sistematik dalam
karyanya yang terkenal yaitu Organaon.10 Kemudian dilanjutkan oleh salah satu tokoh filsuf
Modern Rene Descartes (1596-1650), dikenal sebagai bapak filsafat modern.

Latar belakang munculnya rasionalisme adalah, keinginan untuk membebaskan diri


dari segala pemikiran tradisional, yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu
menangani hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Descartes menginginkan cara yang
baru dalam berpikir, maka diperlukan titik tolak pemikiran pasti yang dapat ditemukan dalam
keragu-raguan, cogito ergo sum.

Perkembangan rasionalisme selanjutnya berlangsung dari pertengahan abad XVII


sampai akhir abad ke- XVIII. Pada masa ini, hal yang khusus bagi ilmu pengetahuan adalah
penggunaan akal budi (rasio) secara ekslusif untuk menemukan kebenaran. Terbukti,
pengguaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, bahkan memberikan tambahan ilmu
pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam.

Rasionalisme pada abad-abad berikutnya sangat berkembang dan mengharukan,


karena orangorang yang terpelajar makin percaya pada akal budi mereka sebagai sumber
kebenaran tentang hidup dan dunia. Dan ketika itu mereka mampu meningkatkan penerangan
bagi manusia dan mayarakat modern yang telah lama dirindukan pada abad ke XVIII, maka
abad ini disebut Aufklarung.

10
Muhammad Bahar Akkase Teng. 2016 “Logika Dalam Perspektif Sejarah” Penerbit De La Macca
Makassar Cetakan Pertama. h.3
14
Zaman rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke-17 sampai akhir abad ke-
18. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang esklusif
daya akal budi untuk menemukan kebenaran. Ternyata penggunaan akal budi yang demikian
tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang pesat dari ilmu-ilmu alam.11

Bagi penganut rasionalisme, pengetahuan diperoleh melalui kegiatan akal pikiran atau
akal budi ketika akal menangkap berbagai hal yang dihadapinya pada masa hidup
seseorang. Bahkan sebaliknya, Dan ia mungkin mengadakan pembedaan antara pengetahuan
dan pendapat.

Rasionalisme menurut Hassan Hanafi, Hassan Hanafi adalah seorang pemikir Islam
yang mengkonsentrasikan diri pada kajian pemikiran Barat pra-modern.
Meskipun Hanafi dalam banyak hal menolak dan mengkritik Barat, tetapi Hanafi juga banyak
menyerap dan mengkonsentrasikan dirinya pada kajian pemikir barat pra-modern.12

Hassan Hanafi yang berusaha mengambil inisiatif dengan memunculkan suatu gagasan
tentang keharusan bagi Islam untuk mengembangkan wawasan kehidupan yang progresif
dengan dimensi pembebasan. Dengan gagasan tersebut, baginya, Islam bukan sebagai institusi
penyerahan diri yang membuat kaum Muslimin menjadi tidak berdaya dalam menghadapi
kekuatan arus perkembangan masyarakat, tetapi Islam merupakan sebuah basis gerakan
ideologis populistik yang mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia. Proyek besar
itu dia tempuh dengan gayanya yang revolusioner dan menembus semua dimensi ajaran
keagamaan Islam.

Pada dasarnya pemikiran Hanafi bertumpu pada penyandingan antara tradisi dan
modernitas. Ia mendesain segitiga pemikiran Islam yang dipandang akan memberikan spirit
bagi kebangkitan umat Islam, sikap terhadap tradisi klasik (tradisional), sikap terhadap tradisi
Barat, dan sikap terhadap realitas obyektif (kontekstualitas).

Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyakini bahwa untuk memperoleh


pengetahuan dan kebenaran, alat terpenting yang harus digunakan adalah akal (reason),
sedangkan dalam buku Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar disebutkan rasionalisme adalah aliran
yang mempercayai sumber pengetahuan hanya dapat memenuhi syarat sebagai suatu

11
F. Budi Hardiman, Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern, (Jakarta: Erlangga, 2010),
h.33
12
Hassan Hanafi, Dialog Agama dan Revolusi, terj. Tim penerjemah Pustaka Firdaus, (Jakarta: 1994),
h.25
15
keperluan mutlak dan dituntut oleh sifat umum semua pengetahuan ilmiah melalui rasio.
Melalui metode deduktif, atas dasar asas-asas pertama yang pasti, akal dapat menurunkan
kebenaran dari dirinya sendiri dan pengalaman hanya meneguhkan bagian pengetahuan dari
akal.

Hanafi menekankan bahwa perlunya rasionalisme untuk revitalisasi khazanah Islam.


Rasionalisme adalah keniscayaan untuk kemajuan dan kesejahteraan muslim serta untuk
memecahkan situasi kekinian didalam dunia Islam. Kemudian perlunya menantang peradaban
Barat, Hanafi mengingatkan tentang bahayanya imperialis kultural barat yang cenderung
membasmi kebudayaan bangsa-bangsa yang secara kesejahteraan. Dan analisis terhadap
realitas dunia Islam, Hanafi mengkritik metode tradisional yang bertumpuk pada teks (nash),
dan mengusulkan suatu metode tertentu agar realitas dunia Islam dapat berbicara pada dirinya
sendiri.13

Hassan hanafi menginginkan seorang oksidentalisme mempunyai tugastugas sebagai


pengkaji tradisi barat untuk melenyapkan superrioritas Barat dengan menjadikannya sebagai
obyek kajian. Hal ini biasa di tandai dengan hilangnya dikotomi antara tuan dengan hamba.
Kemudian menghapus mitos kebudayaan Barat atau kosmopolit sebagai kebudayaan yang
harus di adopsi oleh seluruh bangsa. Selama ini kebanyakan orang menganggap bahwa
kebudayaan terbaik adalah kebudayaan barat. Untuk menghapus mitos ini Hanafi
menawarkan solusi yaitu dengan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan akan mengembalikan
Barat pada batasbatas alamiahnya.

Menurut Hanafi, tujuan penelusuran rasional pada akidah bukan untuk menyerang
orang kafir dan membela akidah itu sendiri, tetapi untuk menunjukkan bukti-bukti kebenaran
internal al shidq al dakhili akidah dengan cara menganalisa secara rasional al tahlil al aqli
pengalaman generasi terdahulu dan cara yang mereka tempuh untuk mengimplementasikanya.
Langkah ini akan mampu memberi kebenaran eksternal al-shidq dan al-khariji, hingga akidah
semakin terbuka dan diterima orang untuk diterjemahkan dalam dunia. Setelah mengakhiri
kontrol eropa terhadap bangsa non-eropa dan memulai babak baru bagi sejarah manusia. Hal
ini, dimulai dengan masa pembebasan yang bertepatan dengan krisis abad 20 di Eropa.
Kemudian eropa mundur kebatas dan geografisnya melemahnya kebudayaan Barat dan
pengaruhya terhadap bangsa lain.

13
Hassan Hanafi, Hermeneutika Al-Qur’an…, 7-10
16
Kemudian rasionalisme eropa menyimpan beberapa keretakan yang ada pada
gilirannya menimbulkan reaksi lahirnya anti-rasionalisme modern. Hanafi menyebutkan
beberapa keretakan rasionalisme tersebut, yaitu pertama, nihilisme, di mana rasio telah
terjebak untuk hanya mementingkan bentuk tanpa isi. Kedua, rasionalisme hanya menjadi
kritik radikal yang kemudian berkembang menjadi penolakan terhadap prinsip dan berubah
menjadi proses penghancuran berkesinambungan. Ketiga, rasionalisme menjadi satu unsur
dalam proses perubahan agama dari level kerahasiaan dan keimanan ke level rasio dan bukti.

Keempat, rasionalisme eropa terikat oleh sosok erosentrisme sehingga ia


merefleksikan suatu bentuk kemanusiaan yang sempit, humanisme eropa, yang menolak
rasionalitas bangsa-bangsa lain karena dianggap belum mengenal prinsipprinsip logika dan
masih berada pada tahap mistik khurafat dan sihir. Kelima, rasionalisme eropa tidaklah
berpengaruh efektif terhadap kehidupan bangsa-bangsa eropa dan hanya pada perubahan
bentuk luar sistem politik, itu pun tidak selaras dengan rasionalisme itu sendiri. Keenam, rasio
itu telah berubah menjadi aktivitas bebas sebagai unsur utama sistem liberal, yang merupakan
tiang penyangga bagi kokohnya kapitalisme.14

Rasionalisme eropa juga menjadi satu-satunya alat dalam eksperimetasinya terhadap


materi. Sehingga rasionalisme mereduksi pengetahuan hanya dalam batas materi.
Materialisme tidak lagi memandang sesuatu yang tidak kasat mata sebagai sebuah
pengetahuan. Pengetahuan hanyalah apa yang ditangkap oleh indera. Eksperimen adalah
ukuran nilai, dan pada akhirnya materialisme adalah nilai. Hanafi juga mengatakan bahwa
materialisme ini menyatakan diri sebagai diposisi natural bangsa-bangsa eropa yang dapat
dikembalikan pada akar historisnya. Oleh akrena itu, rasionalisme dan idealism gagal
menciptakan keseimbangan bersama-sama materialisme natural ini.

Teologi tradisional, kata Hanafi lahir dalam konteks sejarah ketika intikeislaman
sistem kepercayaan, yakni transedensi Tuhan, diserang oleh wakil dari sekte dan budaya lama.
Teologi itu dimaksudkan untuk mempertahankan doktrin utama dan memelihara
kemurniannya. Sementara itu, konteks sosial-politik sekarang sudah berubah. Islam
mengalami berbagai kekalahan diberbagai medan pertempuran sepanjang periode

14
Blogspot.co.id 2013-11pemikiran islam kontemporer- hasan hanafi
17
kolonialisasi. Oleh karena itu, kerangka konseptual lama kebudayaan klasik, harus diubah
menjadi kerangka konseptual baru yang berasal dari kebudayaan modern.15

Hanafi ingin meletakkan teologi Islam tradisional pada tempat yang sebenarnya, yakni
bukan pada ilmu ketuhanan yang suci, yang tidak boleh dipersoalkan lagi dan harus diterima
begitu saja secara taken for granted. Ia adalah ilmu kemanusiaan yang tetap terbuka untuk
diadakan verifikasi dan falsifikasi, baik secara historis maupun ide.

Secara praktis, teologi tradisional gagal menjadi semacam ideologi yang sungguh-
sungguh fungsional bagi kehidupan nyata masyarakat muslim. Kegagalan para teolog
tradisional disebabkan oleh sikap para penyusun teolog yang tidak mengaitkan dengan
kesadaran murni dan nilai-nilai perbuatan manusia. Akibatnya, muncul keterpecahan antara
keimanan teoritik dengan amal praktisnya di kalangan umat.

B. Fase Pertama Revolusi Ilmiah


Bila diamati secara seksama, terjadinya revolusi ilmiah dapat kami
Klasifikasikan pada dua fase yaitu fase awal revolusi pada abad ke-16 sampai
17 dan fase kedua revolusi pada abad ke-17 sampai 19 bahkan terus
berlanjut hingga sekarang. Revolusi Ilmiah dibagi menjadi dua fase karena
perubahan paradigma dalam cara ilmu pengetahuan dipahami dan
dipraktekkan tidak terjadi secara tiba-tiba atau dalam satu waktu tertentu.
Dalam fase pertama, ilmu pengetahuan modern mulai muncul pada abad ke-
16 dengan berkembangnya metode ilmiah empiris dan pemikiran rasional
yang menantang otoritas agama dan filosofi. Fase pertama ini terutama
berkaitan dengan penemuan-penemuan penting dalam bidang astronomi,
fisika, dan matematika oleh tokoh-tokoh seperti Nicolaus Copernicus, Galileo
Galilei, Johannes Kepler, dan Isaac Newton.
Sementara itu, fase kedua dari revolusi ilmiah terjadi pada sekitar abad
ke-17 sampai ke-19 bahkan bisa dikatakan sampai sekarang dan mencakup
perkembangan besar-besaran dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Fase
ini ditandai dengan kemajuan dalam bidang biologi, kimia, dan teknologi, serta
penemuan penting seperti teori evolusi oleh Charles Darwin dan penemuan
radio oleh Guglielmo Marconi. Selain itu, fase kedua ini juga mencakup

15
Rasionalisme dalam perspektif Hassan Hanafi- zulfiksr h. 44-48
18
perkembangan dalam filosofi ilmu pengetahuan, seperti positivisme dan
pragmatisme.
Dalam poin ini akan dibahas kontribusi dari beberapa tokoh ilmuwan
yang telah memberi sumbangsi terhadap revolusi besar bidang keilmuwan
dunia yang terjadi pada fase pertama revolusi ilmiah dan fase selanjutnya dari
revolusi tersebut.
1. Kontribusi Nicolaus Copernicus (1513)
Niglas koppernigk, atau Nicolaus Copernicus lahir di sebuah kota di
Polandia lama atau kerajaan Prussia bernama Torun. Dia lahir pada pukul
4:48 di Jumat sore 19 Februari 1473 dan meninggal pada 24 Mei 1543.
Biografinya tidak pasti saat itu, dikarenakan ia menuliskannya pada usia
70 tahun karena desakan temannya untuk melihat kecocokan
bintangnya16.
Selain sebagai seorang Fisikawan, Astronom dan Matematikawan,
Copernicus juga adalah seorang Rohaniawan. Pada tahun 1495
Watzenrode mengatur pemilihan Copernicus sebagai kanon dari bagian
Frombork (Frauenberg dalam bahasa Jerman) dari bagian Katedral
Warmia, posisi administratif tepat di bawah uskup. Dia menduduki jabatan
itu dua tahun kemudian, dan situasi keuangannya aman seumur hidup17.
Nicolaus Copernicus adalah seorang tokoh perintis atau tokoh awal
terjadinya revolusi ilmiah, dia telah mengubah persepsi dan paradigma
ilmu khususnya dalam ilmu Astronomi. Karyanya yang berjudul "De
revolutionibus orbium coelestium" ("Tentang Revolusi Benda Surgawi")
yang diterbitkan pada tahun 1543, adalah salah satu karya yang sangat
penting dalam memulai revolusi ilmiah tersebut. Karya ini memberikan
kontribusi besar pada pengembangan ilmu astronomi dan fisika serta
memberikan dasar untuk pengembangan teori-teori dan penemuan baru
oleh ilmuwan selanjutnya, seperti Galileo Galilei dan Johannes Kepler,
pada abad ke-16 dan seterusnya.

16 Sobel, D. (2011). A More Perfect Heaven: How Copernicus Revolutionised the Cosmos. A&C
Black. Hal. 3-4
17
“Nicolaus Copernicus”, plato.stanford.edu First published Tue Nov 30, 2004; substantive revision Fri
Sep 13, 2019. diakses pada 15.35 WIB 11/03/2023

19
Gambar 2.1
Monumen Nicolaus Copernicus di Tolun, Polandia
Pada mulanya teori Heliosentris dalam dunia astronomi telaha lebih dahulu
dikemukakan oleh Seorang ilmuwan Yunani yang bernama Aristarchus
(abad ke-3 SM). Akan tetapi pendapat ini kemudian dibantah oleh seorang
filosof mashyur Yunani yaitu Aristoteles yang hidup pada tahun 384-
322 SM, dan tidak ada bantahan selama 15 Abad. Lalu diperkuat
oleh seorang ilmuwan yang bernama Ptolomeus yang hidup pada
tahun 151-127 SM dan tidak dibantah selama 12 Abad.
Copernicus dalam hal ini menbaca karya-karya dari Aristachrus dan
mengangkat kembali teori yang dikemukakan olehnya bahwasannya
planet-planet di tata surya ini mengorbit mengelilingi matahari. Copernicus
menganggap bahwa tata surya yang berpusat pada Matahari lebih logis
dan indah, namun tidak memiliki bukti yang pasti. Kepler menemukan
bahwa hukum yang mengatur orbit menjadi jauh lebih sederhana jika
Matahari ada di pusat. Newton telah menunjukkan bahwa ini disebabkan
oleh hukum gravitasi universal. Jika gravitasi bekerja, Bumi dan planet lain
harus mengelilingi Matahari, karena jauh lebih besar (Cuk: 2015).18
Reaksi Gereja Katolik terhadap teori heliosentris Nicolaus Copernicus
pada awalnya cukup bervariasi. Beberapa tokoh gereja, termasuk
sejumlah teolog dan ahli astronomi, menolak teori Copernicus karena
mereka merasa hal tersebut bertentangan dengan ajaran gereja tentang

18
Thoha Firdaus & Arini Rosa Sinensis. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi SciencesVol. IX No.1 ,2017 “
PERDEBATAN PARADIGMA TEORI REVOLUSI:MATAHARI ATAU BUMI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA”. Hal. 1-2
20
kosmologi dan teologi. Beberapa teolog bahkan menganggap bahwa teori
Copernicus merupakan ancaman terhadap keyakinan dan otoritas gereja.
Namun, tidak semua tokoh gereja menolak teori heliosentris. Beberapa di
antaranya, termasuk sejumlah uskup dan paus, menunjukkan minat pada
teori tersebut dan memfasilitasi pembahasan dan debat tentang hal itu.
Paus Klemens VII bahkan meminta para ahli astronomi untuk
mengevaluasi teori tersebut dan memberikan pendapat mereka yang pada
akhirnya, setelah beberapa dekade, Gereja Katolik mengeluarkan daftar
karya yang dilarang atau perlu diubah, termasuk karya Copernicus "De
Revolutionibus Orbium Coelestium". Namun, karya tersebut tidak secara
langsung dinyatakan sebagai salah, dan pihak gereja mengizinkan edisi
revisi karya tersebut yang menyertakan pernyataan bahwa teori
heliosentris hanya merupakan model matematis dan bukan pernyataan
tentang realitas fisik.

Gambar 2.2
Perbedaan Teori Heliosentris dan Geosentris
2. Kontribusi Galileo Galilei (1609)
Galileo Galilei Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Toscana pada tanggal 15
Februari 1564 merupakan anak pertama dari Vincenzo Galilei, seorang
matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia Ammannati dari
Pescia. Keluarganya menetap disebuah pedesaan kecil dekat Pisa, tempat
ia lahir. Galileo adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang
memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia terkenal akan
penyangkalannya terhadap keyakinan bahwa bumi pusat tata surya.
Beberapa sumbangan penemuannya pada ilmu pengetahuan antara lain
teleskop, hukum jatuh bebas, dan gerak planet-planet. Ia adalah pakar
astronomi dan matematikawan yang terkenal pada abad pertengahan.

21
Kehidupan dan karya-karyanya telah diabadikan dalam banyak buku dan
film dokumenter sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sains
modern19.
Selain itu, ia juga mengembangkan metode ilmiah yang menjadi salah satu
kontribusinya terbesar. Dalam bidang astronomi, ia memberikan
sumbangan penting dengan menemukan empat satelit planet Jupiter dan
mengamati bintang-bintang di langit malam. Karya-karyanya memengaruhi
perkembangan sains modern dan membuka jalan bagi para ilmuwan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang alam semesta. Oleh karena itu,
Galileo Galilei dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah
sains modern dan revolusi ilmiah.

Gambar 3.1
Potret Galileo oleh Guisto Sustermans

Galileo mempunyai hubungan erat dengan keluarga Medici khususnya


dengan Cosimo II de Medici dan Ferdinando II de Medici. Suatu sumber
juga mengatakan bahwa ia menamai empat satelit Jupiter dengan nama-
nama anak keluarga Medici yaitu Cosimi, Giuliano, Ferdinando dan
Lorenzo20.

19
Drake, Stillman. 1995. Galileo at Work: His Scientific Biography. Hal. 1-2
20
“ Keluarga Medici, The God Father of Renaissance ?”. pinterpolitik.com diakses pada 15.35 WIB
11/03/2023
22
Salah satu Discovery penting yang ditemukan oleh Galileo dalah Teleskop
pada 1609. Dengan teleskop ia berhasil mengamati bintang-bintang di
angkasa dan berhasil menyempurnakan teori yang dicetuskan oleh
Copernicus sebelumnya serta meralat dan menyimpulkan bahwa planet-
planet sekitaran matahari mengorbit dengan membentuk jalur elips yang
sebelumnya dikatakan oleh Copernicus membentuk bulat sempurna.
Pada abad ke-17, teori heliosentris yang dipegang oleh Galileo Galilei
bertentangan dengan pandangan Gereja Katolik yang menganggap bahwa
Bumi adalah pusat alam semesta. Hal ini membuat Galileo diproses oleh
Inquisisi Gereja Katolik dan dipaksa untuk menarik kembali pandangannya
tentang heliosentrisme. Ia kemudian dijatuhi hukuman tahanan rumah
selama sisa hidupnya dan dilarang mempublikasikan pandangannya
tentang heliosentrisme dan ajaran-ajaran Copernicus, sempat tersiar kabar
bahwa Galileo di eksekusi oleh Gereja Katolik namun itu dibantah.
Meskipun demikian, pada tahun 1992, Gereja Katolik mengeluarkan
pernyataan resmi meminta maaf atas perlakuan terhadap Galileo dan
mengakui bahwa pandangan heliosentris yang ia ajarkan adalah benar21.

Gambar 3.2
Teori Heliosentris menurut Galileo sirkuit orbit membentuk elips
Pada 25 Agustus 1609, ia mendemonstrasikan teleskop pada pembuat
hukum dari Venesia. Selain itu, hasil kerjanya juga membuahkan hasil lain
dikarenakan ada pedagang-pedagang yang memanfaatkan teleskopnya
untuk keperluan pelayaran. Pengamatan astronominya pertama kali
diterbitkan pada bulan Maret 1610, berjudul Sidereus Nuncius.

21
“Apakah Galileo Galilei dibunuh oleh Gereja Katolik ?”. katolisitas.org diakses pada 15.35 WIB
11/03/2023

23
Vicenzo Viviani dan Evangelista Torricelli 22 adalah seuksesor dan murid
dari Galileo yang merupakan seorang matematikawan juga.
3. Kontribusi Johanes kepler (±1609-1619)
Johannes Kepler lahir pada tanggal 27 Desember 1571, pukul 14.30. di
rumah kakeknya yang kecil tetapi nyaman di kota Weil der Stadt. Dia
adalah anak pertama orang tuanya, dan ayahnya Heinrich masih tinggal
bersama orang tuanya. Keluarga Kepler dulunya adalah keluarga yang
terhormat dan mulia, namun mengalami kemunduran. Kota Weil der Stadt
terletak di Jerman dan merupakan wilayah yang bebas dari kekaisaran dan
kekuasaan manapun, disana diperbolehkan menganut Katolik maupun
Protestan, meskipun terletak bertetangga dengan wilayah kadipaten
Wurttemberg yang merupakan wilayah dengan Protestan yang masif23.

Gambar 4.1
Johannes Kepler (1571-1630)
Zaman Kepler adalah zaman setelah ilmuawan Eropa hebat pendahulunya
yaitu Galileo dan Copernicus. Masih Discovery dibidang kosmologi seakan
menyempurnakan teori satu sama lain. Dalam hal ini Kepler berhasil
berkontribusi dalam revolusi ilmiah dengan penemuan Terori hukum gerak
planet atau biasa disebut dengan Hukum Kepler yang memiliki tiga poin
penting yaitu :
1) Hukum Kepler Pertama menyatakan bahwa lintasan orbit planet-
planet berbentuk elips, dengan matahari berada di salah satu titik

22
“ Galileo’s Diciples”. brunelleschi.imss.fi.it. diakses pada 15.55 WIB 11/03/2023
23
Voelkn, James R. 1999. “Johannes Kepler and The New Astronomy”. Oxford University Press. New
York. Hal. 10
24
fokusnya. Elips ini memiliki dua titik fokus, yaitu titik di mana
matahari berada dan titik lainnya yang kosong. Planet akan
bergerak lebih cepat saat mendekati titik fokus matahari dan lebih
lambat saat jauh darinya. Teori ini merupakan salahsatu antitesis
dari teori astronomi ptolemik geosentris, yang sudah beribu tahun
eksis. Hampir sama dengan pernyataan Galileo namun
perbedaanya terdapat pada proses pengamatan teleskopis Galileo,
yang berarti menggunakan pendekatan secara empiris, sedangkan
Kepler memberikan penjelasan sirkuit orbit tersebut dengan metode
matematis.
2) Hukum Kepler Kedua, juga dikenal sebagai Hukum Luas,
menyatakan bahwa garis yang menghubungkan sebuah planet
dengan matahari akan menempuh luasan yang sama dalam waktu
yang sama. Dengan kata lain, planet akan bergerak lebih cepat saat
berada di titik terdekatnya dengan matahari dan lebih lambat saat
berada di titik terjauhnya. Hukum ini menjelaskan hubungan antara
jarak planet dengan matahari dan periode orbitnya.
3) Hukum Kepler Ketiga menyatakan bahwa kuadrat periode orbit
planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari
matahari. Dalam kata lain, semakin jauh sebuah planet dari
matahari, maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu kali orbit. Hukum ini menjelaskan hubungan
antara periode orbit planet dan jaraknya dari matahari. Hukum
Kepler Ketiga juga dikenal sebagai hukum harmonik karena
menjelaskan bagaimana orbit planet-planet bergerak dalam harmoni
yang tidak saling mengganggu24.

Penemuan teori baru ini tentu saja mendapatkan reaksi penolakan dari
Gereja Katolik yang menuduhnya menyalahi Holy scriptures, seperti para
pendahulunnya, namun tidak ada kejelasan lebih tentang reaksi yang
diberikan gereja pada Kepler. Gereja Katolik pada waktu itu memang
sudah tidak seperti sebelumnya yang cenderung bersifat Helenis dalam

24
“Hukum Kepler”. Sumber.belajar.kemendikbud.go.id diakses pada 21.54 WIB 11/03/2023
25
banyak aspek, namun masih ada yang sama seperti masih memegang
teguh teori Ptolemik geosentris yang kolot.

Teori yang dikemukakan oleh Kepler diatas menjadi salah satu pendorong
revolusi ilmiah karena telah berhasih mengubah banya paradigma tentang
keimuan pada saat itu khususnya dalam bidang astronomi dan kosmologi.
Teorinya juga merupakan landasan bagi keilmuan atronomi modern pada
saat ini.

4. Kontribusi Isaac Newton (1687)


Sir Isaac Newton, FRS, 25 PRS 26 . lahir di Woolshtorphe manor 27 ,
Lincolnshire di Inggris pada 4 Januari 1643 atau 25 Desember 1642
menurut penanggalan kalender Julian. Newton merupakan salah satu
ilmuwan yang memberikan dampak besar pada dunia keilmuan khususnya
dalam ilmu eksak, Newton meninggal pada 20 March 1726.
Newton dianggap berjasa dalam mendorong penetrasi keilmuan pada
abad ke-17 dan merupakan salah satu tokoh penting pada fase awal
revolusi ilmiah.

Gambar 5.1
Sir Isaac Newton, 1702

25
Fellowship of Royal Society, merupakan gelar yang diberikan kepada ilmuwan-ilmuwan anggota
Royal Society yang berhasil menorehkan pretasi yang berdampak untuk dunia sains dan keilmuan.
26
President of Royal Society pada tahun 1703.
27
Isaac Newton : Lives and Legacies. 2005. Gale E. Christianson. Oxford University Press, Inc. Hal. 17
26
Pada tahun 1661 ia berhasil masuk Trinity College di Universitas
Cambridge, dan mulai mendalami ilmu fisika, matematika, astronomi dll. Di
Trinity ia banyak disuguhi dengan filsafat dan ilmu yang dipengaruhi
Aristoteles, namun ia lebih memilih untuk mendalami karya-karya dari
Copernicus, Galileo dan Kepler.
Pada tahun 1666 setelah Newton lulus, Wabah besar terjadi di sekitaran
Britania Raya. Wabah ini menularkan penyakit Pes yang ditularkan lewat
kutu, akibatnya Cambridge ditutup sementara. Pada saat itu Newton
menjalani isolasi di pedesaan Lincolnshire dan selama itu menurut
peneturan teman dan muridnyaa ia mendalami matematika dan fisika.
William Whiston, teman masa depan dan murid Newton, menulis bahwa
“Sir Isaac, dalam matematika, kadang-kadang dapat melihat hampir
dengan intuisi, bahkan tanpa demonstrasi dan ketika dia mengusulkan
dugaan dalam filsafat alam, dia hampir selalu tahu itu benar. pada saat
yang sama." 28 Pada saat itu lah merupakan asal mula cerita yang
melegenda yaitu tentang Newton yang mendapat ilham tentang gravitasi
setelah melihat buah apel yang jatuh, cerita ini tidak bisa dibuktikan
kebenarannya namun hingga saat ini menjadi legenda yang terkenal
diantara mayarakat dunia.
Isaac Newton menemukan teori gravitasi universal melalui karya bukunya
yang terkenal, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, yang
diterbitkan pada tahun 1687. Dalam buku tersebut, ia menjelaskan tentang
hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan
sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Teori gravitasi universal
ini menjelaskan tentang gaya tarik menarik antara benda-benda di alam
semesta. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu penemuan paling
berpengaruh dalam sejarah sains dan telah merevolusionerkan penelitian
di bidang astronomi dan mekanika.29
Isaac Newton menjadi anggota Royal Society pada tahun 1672. Ia
kemudian menjadi presiden Royal Society pada tahun 1703. Selain itu, ia
juga dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Anne pada tahun

28
Ibid, Gale E. Christianson. Hal. 25
29
Teori Gravitasi, Isaac Newton dan kisah apel yang jatuh ke tanah, medcom.id diakses pada 11.27
WIB 12/03/2023.
27
1705 30 . The Royal Society adalah komunitas yang didirikan oleh
sekumpulan ilmuwan yang tertarik pada fisika tahun 1660. Tujuannya
bukan untuk menentang gereja seperti ilmuwan-ilmuwan pada masanya
melainkan untuk merehabilitasi iman kekristenan dan juga
mengembangkan ilmu pengetahuan, dalam artian untuk merestorasi
kekristenan yang masa itu semrawut31.
Newton juga merupakan seorang yang religius, meskipun ia menolak
beberapa paham gereja yang tidak sesuai dengannya namun ia kuat
dengan iman kristusnya. Ia juga percaya pada dunia yang imanen secara
rasional, tetapi menolak hilozoisme yang tersirat dalam pemikiran Leibniz
dan Baruch Spinoza. Newton menganggap bahwa aturan Tuhan telah
ditetapkan bagi ciptaanNya, namun ia tidak sepenuhnya setuju dengan
pandangan Gereja pada masanya.
Karya-karya Newton sangat mengilhami para matematikawan, fisikawan,
astronom dan ilmuwan-ilmuwan lainnya, adapun ia pernah mengajar juga
di bidang optika pada 1670-1672 dan menunjukkan bahwa kaca prisma
dapat menguraikan cahaya. Ia juga membuat penemuan lain seperti gaya
sentrifugal, gaya sentripetal, dan hukum kekekalan momentum. 32 dan
dengan seperti yang diuraikan Newton menjadi tokoh kunci penyempurna
pada awal fase revolusi ilmiah atau scientific.
C. Fase Kedua Revolusi Ilmiah
Dalam fase selanjutnya dalam revolusi ilmiah adalah tahap penghasilan
output lebih banyak dan pengembagan dari teori-teori dan pemikiran yang
telah ditemukan oleh para ilmuwan di fase awal revolusi.
Nama-nama seperti Robert Boyle, Antoine Lavoisier, Carl Linnaeus dan
Benjamin Franklin menghiasi dunia ilmu di Eropa pada fase ini (1662-1789)
1. Robert Boyle (1662)
Robert Boyle, FRS adalah seorang filsuf, ahli kimia, dan ahli fisika alami
Anglo-Irlandia yang lahir pada 25 Januari 1627 di Lismore Castle, County

30
Isaac Newton. makingscience.royalsociety.org diakses pada 11.30 WIB 12/03/2023.
31
Toynbee, Arnold. 1976. Mankind and Mother Earth : A Narative History of The World. Oxford
University Press. New York and London. (Terj. Bahasa Indonesia : Agus Prihantoro, Imam Muttaqien, Imam
Baihaqi, Muhammad Shodiq. 2014. Sejarah Umat Manusia : Uraian Analistis, Kronologis, Naratif dan
Komparatif. Pustaka Pelajar) Hal. 700
32
Profil Sir Isaac Newton dan berbagai penemuannya. Kompas.com. diakses pada 11.54 WIB
12/03/2023.
28
Waterford, Irlandia. Ia dikenal sebagai salah satu pelopor awal metode
ilmiah eksperimental modern dan "Bapak Kimia Modern". Ia juga
menyatakan bahwa kimia harus dipandang sebagai suatu disiplin
matematis. Boyle merupakan anak seorang bangsawan, ayahnya Richard
Boyle merupakan pegawai pemerintah, puncak jabatannya Richard
merupakan bagian Earldom of Cork dan ditunjuk sebagai bendahara
Irlandia.

Gambar 6.1
Robert Boyle (1627-1691)
Awal tahun 1645. Boyle memiliki sebuah rumah keluarga di Stalbridge di
Dorset yang menjadi rumahnya, terlepas dari sebelum-sebelumnya
terutama untuk bisnis keluarga, sampai sekitar akhir tahun 1655, ketika dia
pindah ke Oxford untuk bergabung dengan beberapa ilmuwan terkemuka
saat itu. Sebuah plakat sekarang menandai lokasi apartemennya di
Oxford, di High Street yang bersebelahan dengan University College,
tempat penggalian beberapa tahun yang lalu menemukan apa yang
dianggap sebagai beberapa peralatan gelas laboratoriumnya. Dia bekerja
dengan orang lain untuk pendirian Royal Society di tahun-tahun awal
Restorasi. Dia meninggalkan Oxford pada tahun 1668, saat itu menjadi
Doktor Kedokteran Universitas yang terhormat, dan setelah itu menetap di
London, di rumah saudara perempuannya Katherine, Lady Ranelagh,

29
sampai mereka berdua meninggal dalam jarak beberapa hari satu sama
lain pada bulan Desember 169l33.

Gambar 6.2
Bekas kediaman Robert Boyle yang terletak di Oxford
Pada tahun 1662 Boyle menemukan penemuan yang sekarang disebut
dengan hukum Boyle. Hukum ini menyatakan bahwa tekanan yang
diberikan pada gas berbanding terbalik dengan volumenya dan jumlah
molnya pada suhu konstan Dalam ruangan tertutup, volume sejumlah
massa gas akan berubah berbanding terbalik dengan tekanan ketika
suhunya konstan. Persamaan hukum Boyle dituliskan sebagai P1V1 =
P2V2, di mana P1 adalah tekanan gas pada kondisi pertama dan V1
adalah volume gas pada kondisi pertama. Sedangkan P2 adalah tekanan
gas pada kondisi kedua dan V2 adalah volume gas pada kondisi kedua34.
Selain menemukan Hukum Boyle, ia juga memperkenalkan istilah analisis
dan menggunakan banyak reaksi yang digunakan oleh dapat menunjukkan
suatu zat merupakan asam atau basa. Dia juga mempelajari fenomena
bioluminesens, pancaran cahaya dari makhluk hidup.35
Hukum Boyle memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dalam bidang industri, hukum ini digunakan untuk mengontrol
proses produksi seperti pembuatan bir atau minuman bersoda. Hukum ini
juga digunakan dalam bidang medis untuk mengembangkan alat bantu
pernapasan seperti ventilator atau tabung oksigen.

33
Stewart, M. A. 1991. Selected Philosopical Papers of Robert Boyle. Hackett Publishing Company.
Indianapolis/ Cambridge. Hal. xii
34
Hukum Boyle : Penemu, Bunyi dan Persamaannya. Kompas.com. Diakses pada 8.51 WIB 13/03/2023.
35
Hukum Boyle : Pengertian, Contoh Soal, Rumus dan Manfaatnya. Gramedia.com. diakses pada 8.55
WIB 13/03/2023
30
Religiusitas Boyle berbeda dengan para ilmuwan revolusi ilmiah fase awal,
ia lebih menerima iman kristusnya dan tidak menentangnya. Boyle juga
sangat gemar meneliti Alkitab dan menyakini kebenarannya. Bahkan
dalam bukunya, The Christian Virtuoso, Boyle mengatakan bahwa
mempelajari alam merupakan tugas keagamaan yang penting 36 . Oleh
karena itu, pandangan gereja terhadap Boyle adalah positif karena ia
merupakan seorang ilmuwan yang juga memiliki keyakinan agama yang
kuat. Pandangan gereja yang cenderung damai merupakan ciri umum para
ilmuwan Royal Society seperti Boyle, Newton dll.
Boyle dan Newton adalah ilmuwan semasa pada tahun aktifnya yang
sebenarnya merupakan para ilmuwan masa transisi dari fase awal revolusi
dan fase selanjutnya dari revolusi. Robert Boyle wafat pada tanggal 30
Desember 1691 di London, dan tanggal kematiannya tidak jauh dengan
kematian adiknya Katherine, Lady Ranelagh.
2. Antoine Lavoisier (±1774)
Antoine Laurent de Lavoisier dilahirkan di Paris, Prancis 26 Agustus 1743,
ia merupakan anak dari Jean Antoine Lavoisier, seorang pengacara
terkenal di Paris pada abad ke- 18. Lavoisier dianggap sebagai ’Bapak
Kimia Modern’ itu karena Lavoisier berbeda dengan ilmuwan lain, jika
ilmuwan lain dikenang karena karyanya, namun Lavoisier dikenal karena ia
mampu mengubah cara pandang ilmuwan lain terhadap sains. Lavoisier
terlahir dari keluarga proletar yang sangat berkecukupan. Ditengah
banyaknya orang-orang miskin di Paris bisa disimpulkan bahwa secara
kelas ia mempunyai keistimewaan tersendiri. Namun sayang ibunya Marie-
Anne Pierrette Paulze meninggal pada saat usinya masih sangat muda,
sehingga ia diasuh oleh bibinya bersama dengan adiknya37.

36
Pdt. Slamet Wiyono. Robert Boyle (1627-1691). Gri.or.id. diakses pada 9.06 WIB 13/03/2023.
37
Gorp. Lynn Van. 2007. Antoine Lavoisier Founder of Modern Chemistry. Teacher Created Materials
Publishing. Hal. 4-7.
31
Gambar 7.1
Lavoisier sedang melakukan eksperimen untuk menemukan elemen dari air
Lavoisier disekolahkan di sekolah terbaik di Paris pada saat itu, ia banyak
meraih penghargaan akademi pada saat bersekolah, hingga pada saat
lulus, atas kemauan ayahnya pada tahun 1764 ia menjadi pengacara.
Namun karena ia lebih senang sains daripada hukum ia memutuskan
menekuni bidang yang ia sukai dengan berkerja sampingan sebagai
petugas pajak38.
Lavoisier menyelidiki antara berat (massa) zat sebelum dan setelah reaksi,
dan menemukan hukum kekekalan massa tersebut pada tahun 1789.
Lavoisier bergabung dengan Academy of Sciences atau komunitas filsuf
alamiah yang terdapat di Paris, Prancis pada tahun 1768. Meskipun
ayahnya merupakan seorang pengacara, ketertarikan Lavoisier muda lebih
menjurus kepada sains. Itulah alasannya memilih melakukan penelitian
terhadap sains. Selain menemukan Hukum Kekekalan Massa, Lavoisier
juga menyusun skema pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi
bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroy dan Guyton de Morveau. Ia
berhasil menangani bagian-bagian yang menjadi teka-teki menjadi satu
kesatuan yang dapat dibenarkan dan menemukan arah yang tepat dalam
teori ilmu kimia. Pada tahap pertama, kata Lavoisier, teori flogiston
sepenuhnya dipatahkan oleh Lavoisier ketika menemukan oksigen pada
1774 tidak ada benda yang namanya flogiston.
Ada 93 elemen berbeda yang terjadi di alam. Banyak elemen yang tidak
diketahui sampai saat ini. Oksigen merupakan salah satu unsur penting.
Itu ada di udara yang kita hirup. Air juga sebagian terbuat dari oksigen.
Lavoisier adalah orang pertama yang mengidentifikasi dan menamai

38
Ibid, Hal. 8-9
32
oksigen sebagai unsur. Dia juga menyebut 33 zat lain sebagai unsur Dia
mendefinisikan unsur sebagai zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat
yang lebih sederhana. Definisi itu tetap ada sampai sekarang.39
Berkat penemuan-penemuannya Lavoisier dihormati oleh Gereja Katolik
Roma karena turut andil berkontribusi pada penemuan listrik dan
telekomunikasi, selain itu Lavoisier juga turut dalam penyempurnaan tabel
periodik unsur40.
3. Kontribusi Carl Linnaeus (1734)
Carl Linnaeus Carl von Linne (1707-1778) adalah seorang naturalis dan
botanis asal Swedia yang dianggap sebagai ‘bapak taksonomi modern’.
Dia lahir pada tanggal 23 Mei 1707 di Råshult, Swedia. Ayahnya, Nils
Linnaeus, adalah seorang pendeta dan ibunya, Christina Brodersonia,
adalah putri seorang pedagang. Sejak kecil, Linnaeus telah menunjukkan
minat yang besar terhadap alam dan tumbuhan. Pada usia 10 tahun, ia
memulai koleksi tanaman di sekitar rumahnya dan pada usia 19 tahun, ia
memutuskan untuk belajar botani di Universitas Uppsala. Di universitas,
Linnaeus belajar di bawah bimbingan Olof Rudbeck, seorang profesor
botani terkenal. Pada tahun 1732, ia diterima sebagai anggota Akademi
Ilmu Pengetahuan Swedia dan pada tahun yang sama, ia memulai
perjalanan ke Lapland, sebuah wilayah yang belum banyak dijelajahi pada
saat itu, untuk melakukan penelitian botani41.

Gambar 8.1
Carl Linnaeus atau Carl von Linné (1707-1778)

39
Ibid, Gorp. Hal. 16
40
Qathrunnada, Kholida. Tabel Periodik Unsur Kimia: Sejarah, Fungsi, Sifat-sifat, dan
Gambarnya.Detik.com. Diakses pada 20.14 WIB 13/03/2023.
41
Carl Linnaeus. Famousscientists.org. diakses pada 22.12 WIB 13/03/2023.
33
Carl Linnaeus dianggap sebagai pendorong revolusi ilmiah karena
kontribusinya dalam mengembangkan sistem taksonomi yang teratur dan
sistematis untuk mengklasifikasikan dan menamai spesies-spesies
organisme hidup. Kontribusinya ini membuka jalan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan modern di banyak bidang, seperti biologi, botani,
zoologi, dan taksonomi. Linnaeus juga mendorong perubahan dalam cara
ilmuwan memandang alam. Sebelumnya, alam dilihat sebagai sesuatu
yang tidak teratur dan tidak teratur, namun dengan kontribusinya dalam
pengembangan sistem taksonomi yang teratur, Linnaeus membantu
membentuk pandangan bahwa alam adalah sesuatu yang dapat diketahui
dan dipahami secara sistematis.
Dia merancang sistem nomenklatur binomal, yang memberi setiap
organisme nama latin dalam dua bagian yaitu Genus dan Species. Ia juga
mengklasifikasikan organisme kedalam kategori hirarki berdasarkan
karekteristik bersama seperti Kingdom, kelas, ordo, spesies, famili, dan
genus. Dia menerbitkan beberapa karya berpengaruh, seperti Systema
Naturae, Species Plantarum, dan Philosophia Botanica, yang menjadi
dasar taksonomi dan botani modern42.
Linnaeus mengembangkan sistem taksonomi dan penamaan ilmiah
binomial pada tahun 1735, ketika ia menerbitkan karyanya yang paling
terkenal, "Systema Naturae". Dalam karya tersebut, Linnaeus
mengelompokkan semua organisme hidup menjadi tiga kingdom: Mineralia
(benda mati), Vegetabilia (tumbuhan), dan Animalia (hewan).

Untuk revolusi ilmiah sendiri jika dilihat dari segi makna tidak terbatas
oleh zaman, revolusi ilmu bisa terjadi kapan saja. Revolusi ilmiah juga secara
aktual juga terjadi diberbagai tempat tidak hanya di Eropa saja, namun terjadi
di banyak tempat diseluruh dunia. Ilmuwan-ilmuwan lain yang turut andil
dalam menambah khasanah keilmuan baik secara empiris maupun struktural
juga menjadi salah satu penyokong keilmuan dunia, seperti halnya Charles
Darwin, Benjamin Franklin, Nikola Tesla dll.

42
Bing.com diakses pada 22.25 WIB 13/03/2023.
34
Revolusi ilmiah juga merupakan bagian dari revolusi ilmu
pengetahuan yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Menurut Thomas
Samuel Kuhn, seorang ilmuwan terkenal asal Amerika Serikat dalam
bukunya yang berjudul “The Structure of Scientific Revolution” menuliskan
bahwa terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan memiliki dua fase yaitu
fase normal dan revolusioner, namun ini tidak menyebutkan bahwa akan ada
kekosongan perkembangan ilmu pengetahun, melainkan hanya tidak
revolusioner.

D. Dampak Revolusi Ilmiah : Perubahan Paradigma Ilmu Pengetahuan


paradigma adalah cara pandang seseorang mengenai suatu pokok
permasalahan yang bersifat fundamental untuk memahami suatu ilmu
maupun keyakinan dasar yang menuntun seorang untuk bertindak dalam
kehidupan sehari hari. Padangan tentang paradigma ilmu pengetahuan
nampak akan selalu berubah antar waktu. Suatu kelahiran paradigma
yang baru tidak akan pernah terlepas dari paradigma sebelumnya. Atau
mungkin paradigma yang muncul setelah paradigma sebelumnya sebagai
paradigma yang selalu berusaha untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada pada paradigma sebelumnya.43
Berikut adalah beberapa paradigma diantaranya adalah
1. Paradigma positivisme
Paradigma positivisme/fungsionalis adalah paradigma yang muncul
paling awal dalam dunia ilmu pengetahuan. Kepercayaan dalam
pandangan ini berakar pada paham ontology realisme yang
menyatakan bahwa realitas berada dalam kenyataan dan berjalan
sesuai dengan hukum alam. Dalam paradigma ini mempunyai prespektif
yang didasarkan pada sosiologi regulasi dengan pendekatan
obyektif dan cenderung mengasumsikan dunia sosial sebagai produk
empiris yang sangat nyata serta mempunyai hubungan satu dengan yang
lainnya (sebab-akibat). Paradigma ini muncul pada abad ke 19 yang
dimunculkan oleh August Comte (1830 -1842), kemudian dikembangkan

43
Erlina Diamastuti, PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN SEBUAH TELAAH KRITIS, hal 62-63 .
diakses pada hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 08.00 di
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/view/1246/1008
35
oleh Emile Durkheim (1895) yang menjadi rujukan penganut positivist
dalam bidang sosial.
Positivist/fungsionalis selalu menekankan pada generalisasi
untuk memberikan kekuatan akumulasi pengetahuan atas fenomena
sebab akibat . Serta penjelasan keilmuannya selalu berdasarkan
pada angka yang mengandung kepastian sehingga tidak bisa
ditolak.nilai yang ada dalam paradigma positivist selalu bersifat
konvensional yaitu bersifat keras, menekan, memaksa (reduksionis)
karena kebenaran adalah segala sesuatu yang berada di dalam
maupun diluar yang harus bersifat obyektif sehingga bebas dari nilai
(value free)44
ciri khusus paradigma positivisme/fungsionalis adalah:
a. Realitas sosial dipandang sebagai bersifat obyektif, 'di luar sana,
indrawi, ditangkap secara seragam, berlaku hukum universal, dan
terintegrasi dengan baik untuk kepentingan semua Hakikat manusia
adalah makhluk rasional, taat pada hukum
b. eksternal dan tanpa free will (kebebasan berkehendak)
c. Ilmu pengetahuan dilakukan berdasarkan prosedur yang ketat,
deduktif, nomothetik, menggantungkan diri pada tangkapan indra,
dan bebas nilai.45
2. Paradigma Interpretif
Paradigma Interpretif adalah salah satu paradigma non positivisme.
Pendekatan alternatif ini berasal dari beberapa filsuf jerman yang
memfokuskan penelitian pada peranan bahasa, interpretasi dan
pemahaman dalam ilmu sosial. Cara pandang yang digunakan milik kaum
nominalis ini yang melihat realitas sosial adalah sesuatu yang hanya
merupakan label dan konsep yang digunakan untuk membangun realitas
serta tidak ada sesuatu yang nyata. Hakikat interpretif ini menganggap
individu melihat dan membangun realitas sosial secara aktif dan sadar,

44
Erlina Diamastuti, PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN SEBUAH TELAAH KRITIS, hal 66-67 .
diakses pada hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 08.30 di
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/view/1246/1008

45
Asfi Manzilati,2017, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma, Metode, dan Aplikasi, jambi : Universitas
Brawijaya Press

36
sehingga setiap individu pasti memiliki pemaknaan yang berbeda pada
suatu peristiwa, dengan kata lain realitas sosial adalah hasil bentukan dari
serangkaian interaksi antar pelaku sosial dalam sebuah lingkungan. Di
dalam pardigma interpretif, ilmu pengetahuan dianggap sebagai cara untuk
memahami (to understand) suatu peristiwa.
Ada tiga prinsip dasar yang di miliki oleh paradigma interpretif yaitu:
a. Individu menyikapi sesuatu peristiwa yang ada di lingkungannya
berdasarkan makna yang individu tersebut buat sendiri
b. Makna terbentuk karena adanya interaksi sosial yang dijalin dengan
individu lain
c. Makna yang di dapat ataupun terbentuk akan dipahami dan di
modifikasi oleh individu melalui proses interpretif yang juga berkaitan
dengan hal lain yang dihadapinya.

Berdasar tiga prinsip dasar tersebut, terdapat asumsi penting yang


melatarbelakanginya yaitu asumsi pertama individu dapat melihat dirinya
sendiri sebagaimana ia melihat orang lain. Asumsi kedua individu tidak
dianggap pasif melainkan memiliki kemampuan untuk secara aktif mengerti
situasi dan kondisi disekitarnya. Paradigma interpretif menekankan pada
pemahaman makna melalui proses empati individu terhadap sesuatu
aktifitas dan menempatkan suatu aktifitas yang ada dalam masyarakat
akan terjadi banyak penafsiran dan analisis dari individu itu sendiri.46

3. Paradigma Kritis
Paradigma Kritisme lahir karena ketidakpuasan dari paradigma yang lahir
terlebih dahulu yaitu paradigma fungsionalis/positivisme dan
paradigma
interpretifis. paradigma kritis dikembangkan dari konsepsi kritis
terhadap berbagai pemikiran dan pandangan yang sebelumnya.
Paradigma kritis menggunakan bukti ketidakadilan sebagai awal telaah,

46
Universitas Kristen Satya Wacana, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Interpretif ,
diakses hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 08.45 di
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17043/3/T1_362014095_BAB%20III.pdf

37
dilanjutkan dengan merombak struktur atau sistem ketidakadilan dan
dilanjutkan dengan membangun konstruksi baru yang menampilan
sistem yang adil. Ide yang menonjol dalam prespektif ini sebagian
besar mempunyai keyakinan bahwa setiap suatu yang ada baik
dalam individu atau masyarakat memiliki potensi historis yang tidak
bisa diterangkan. Hal ini disebabkan karena manusia secara khusus
tidak dibatasi keberadaannya dalam kondisi tertentu, dimana
keberadaan dan lingkungan materin ya tidak dipengaruhi oleh kondisi
disekitarnya (Chua, 1986).

Dalam berbagai paradigma, penekanan terhadap obyektivitas


menjadi suatu keharusan agar temuan yang diperoleh bermakna.
Sedangkan hal-hal yang bersifat subyektif harus sejauh mungkin
dihindari merupakan hal yang mengada-ada menurut paradigma kritis.
(Salim, 2006) Dalam berbagai paradigma yang menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan merupakan studi masa kini dibantah oleh
paradigma kritis, karena studi saat ini adalah studi yang berasal dari
pengamatan tentang keteraturan dan ketidak teraturan sosial di
masa lampau. Hasilnya kemudian secara tidak langsung digunakan
untuk mempelajari atau menghindari hal-hal yang dianggap kurang
bermanfaat dalam berbagai aspek realitas kehidupan di masa
depan. Oleh sebab itu.

Paradigma kritis tidak sependapat dengan argumentasi bahwa ilmu


dapat memprediksi atau mengontrol. Ilmu menurut paradigma ini Hanya
dapat mengatur fenomena yang bisa menuntun kita untuk mengenali
berbagai kemungkinan dan di pihak lain, ilmu juga dapat menyaring
kemungkinan yang lain. Manusia menurut paradigma ini
dipersepsikan sebagai mahluk yang dinamis dan selalu dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Namun mereka merasa
dibatasi, ditekan oleh kondisi dan faktor sosial, dieksploitasi oleh orang
lain untuk memperoleh argumentasi yang benar atau suatu
pembenaran supaya dapat diterima, sehingga membatasi seseorang

38
untuk mengeksplore potensi dalam dirinya secara utuh karena takut
melanggar hukum, norma, dogma atau standard yang ada dan
bersifat memaksa. (Sarantakos 1993 dalam Triyuwono, 2000)
Paradigma kritis berpandangan bahwa unsur kebenaran adalah
melekat pada keterpautan antara tindakan penelitian dengan
situasi historis yang melingkupi. dalam struktur kehidupan menurut
paradigma kritis (Salim, 2006).Ide yang menonjol dalam prespektif
ini sebagian besar mempunyai keyakinan bahwa setiap suatu yang
ada baik dalam individu atau masyarakat memiliki potensi historis
yang tidak bisa diterangkan. Hal ini disebabkan karena manusia
secara khusus tidak dibatasi keberadaannya dalam kondisi tertentu,
dimana keberadaan dan lingkungan materinya tidak dipengaruhi oleh
kondisi disekitarnya (Chua, 1986).47
4. Paradigma postmodern
Modernitas menjadi sistem yang menguasai dunia dengan berbagai
macam kelebihan dan kekurangannya. Dalam kerangka berfikir evolutif,
modernitas yang yang banyak mendapat kritik menjadi titik awal bagi
lahirnya pemikiran baru yang disebut post modernisme. Wacana
postmodern menjadi popular setelah Francois Lyotard menerbitkan
bukunya The Postmodern Condition: A Report on Knowledge (1979).
Postmodernisme merupakan kritik terhadap arus modernisme yang
semakin menggusur humanisme dari manusia sendiri, melahirkan
materialisme dan konsumerisme yang merusak lingkungan dan menguras
semangat serta nilai masyarakat.
Piliang (2006) memberikan batas posmodernisme bukan hanya pada
batasan waktu berakhirnya modernitas, posmodernisme juga menandai
ketidakmampuan modernitas dalam memberikan gerak kemajuan
(progress) dan kebaruan (newness) di berbagai bidang kultural. Dalam
situasi yang demikian maka kebudayaan mulai kembali pada budaya
lampau, dalam upaya mengambil berbagai bentuk, simbol dan makna

47
Erlina Diamastuti, PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN SEBUAH TELAAH KRITIS, hal 69 .
diakses pada hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 09.00 di
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/view/1246/1008

39
untuk menjelaskan perkembangan modernitas. Secara Bahasa,
postmodern berasal dari kata depan "post" (Latin klasik) dan kata akhiran
"modern" (Perancis, moderene). Secara etimologis, postmodern merujuk
pada sebuah kehidupan setelah modernisme. Secara filsafat, istilah
postmodern merujuk pada dua hal yaitu ketidakpercayaan tentang
metanaratif dan akhir sejarah.
Pandangan Hans Bertens (1995), beberapa kecenderungan umum
yang mendasari gerakan postmodernisme yang bisa dianggap sebagai
kerangka konseptualisasi, munculnya gerakan postmodernisme adalah
persoalan-persoalan yang menyangkut hal-hal sebagai berikut: pertama,
segala 'realitas' adalah konstruksi semiotis, artifisial dan ideologis. Kedua,
sikap Skeptis dan kritis diri terhadap segala bentuk keyakinan tentang
'substansi. Ketiga, Realitas bisa ditangkap dengan banyak cara
(pluralisme). Keempat, segala 'sistem' konotasi otonom dan tertutup,
diganti dengan 'jaringan, 'relasionalitas' ataupun 'proses' yang senantiasa
saling-silang dan bergerak dinamis. Kelima, segala unsur ikut saling
menentukan dalam interaksi jaringan dan proses dalam interelasinya
dengan bebagai aspek. tidak hanya sebagai oposisi biner (either-or)
dengan dua sisi saja. Keenam, segala hal harus dilihat secara holistik
berbagai kemampuan (faculties) lain selain rasionalitas, misalnya, emosi,
imajinasi, intuisi, spiritualitas, dan sebagainya. Ketujuh, segala hal dan
pengalaman yang selalu dimarginalisasi oleh pola ilmu pengetahuan
modern dikembalikan ke tengah menjadi fream pemikiran. Misalnya,
gender, feminisme kaum perempuan, tradisi- tradisi lokal, paranormal,
agama.48

Sejarahwan sains menyatakan bahwa jika paradigma paradigma


berubah, maka dunia sendiri berubah bersamanya. Para ilmuwan
menggunakan instrumen intrusmen baru dan menengok tempat tempat
baru. Yang lebih penting, selama revolusi para ilmuwan melihat hal hal

48
Dr. Aminah Dewi Rahmawati, M.Si, 2022, PERUBAHAN SOSIAL KAJIAN TENTANG PARADIGMA
TEORI, KEKUATAN-KEKUATAN PERUBAH DAN PROSES PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT,
CV Literasi Nusantara Abadi

40
yang baru dan berbeda ketika mereka menggunakan instrumen instrumen
yang sangat di kenalnya untuk menengok tempat tempat yang pernah
dilihatnya. Perubahan paradigma itu membuat para ilmuwan berbeda
memandang dunia kegiatan riset nya. Setelah revolusi para ilmuwan
menanggapi dunia yang berbeda. Pada masa masa revolusi ketika tradisi
sains yang normal berubah, persepsi ilmuwan tentang lingkungannya
harus di didikan kembali dalam beberapa situasi yang di kenal nya ia harus
belajar melihat gestalt yang baru. 49 Teori gestalt adalah teori kejiwaan
yang menyatakan manusia memersepsi suatu hal secara keseluruhan atau
utuh terlebih dahulu tanpa memperhatikan bagian-bagian kecil atau
elemen pembentuknya.50
E. Dampak Revolusi Ilmu Pengetahuan terhadap Kebudayaan dan Peradaban
kebudayaan didefinisikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal,
karena kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yang
merupakan bentuk jamak dari budhi, ilmu pengetahuan budaya merupakan
himpunan dari berbagai bidang ilmu yang menekuni kebudayaan dengan
tujuan utama menjadikan manusia yang berakal budi, manusia yang lebih
baik, manusia seutuhnya. 51 Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat
dengan hasil-hasilnya yang kelihatan nyata dan berpengaruh terhadap
kebudayaan dunia, menyebabkan manusia tidak ingin mengalami kesulitan,
apalagi mengulangi kesulitan yang pernah dialami. Ia akan berusaha dalam
setiap langkah untuk mendapatkan kemudahan hidup, antara lain dengan
penerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). 52 Ilmu
pengetahuan menurut islam, mulai tumbuh dan berkembang sejak masa
Rasulullah, beliau menjadi solusi dari berbagai masalah yang terjadi baik
berkaitan dengan peribadatan, sosial budaya dan ekonomi. Rasulullah sangat
sukses membangun peradan daalam ilmu pengetahuan.rasulullah dalam
49
Thomas S.Kuhn,1962,The structure of scientific revolutions ; peran paradigma dalam brevolusi sains
hal.109-110, Bandung;PT remaja rosdakaya
50
Diakses hari selasa tanggal 14 maret 2023 pukul 06.45 di https://serupa.id/teori-gestalt-pengertian-
prinsip-perkembangan-penerapannya/
51
Rahayu Surtiati Hidayat, Agus Aris Munandar, Bambang Wibawarta, Djoko Marihandono, Hermina
Sutami, I Ketut Surajaya, Melani Budianta, Muhadjir, Multamia RMT Lauder, Njaju Jenny Malik Tomi
Hardjatno, Noerhadi Magetsari, Riris K. Toha-Sarumpaet, Setiawati Darmojuwono, Susanto Zuhdi, Titik
Pudjiastuti,2018,hakikat ilmu pengetahuan budaya, Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
52
Lenawati Asry, S.Ag.,M.A, HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, diakses pada
hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 10.39 di file:///C:/Users/lenovo/Downloads/82-Article%20Text-442-1-
10-20200723.pdf
41
membangun peradaban masyarakat dimulai dari pembuatan masjid sebagai
pusat dakwah dan sebagai majelis ilmu. 53 Kontak komersial dan budaya yang
berupa beberapa karya ilmiah ilmuwan-ilmuwan muslim diterjemahkan ke
dalam bahasa Yunani, teknologi dipindahkan dari wilayah Islam ke Byzantium.
Perang Salib di Spanyol melawan kaum muslimin di Spanyol menghasilkan
berbagai jenis transfer ilmu pengetahuan dari karya ilmuwan muslim ke kristen
Spanyol. Naskah-naskah ilmuwan muslim di perpustakaan Eropa menjadi
rujukan keilmuan pada saat itu.54
Menurut Talcot parsons ilmu dan kebudayaan saling mendukung satu
sama lain. Dalam beberapa tipe lapisan masyarakat ilmu itu dapat
berkembang sangat pesat, demikian pula sebaliknya, lingkungan masyarakat
tidak akan dapat berpungsi dengan baik jika tidak didukung oleh
perkembangan yang sehat dari ilmu dan penerapannya.
Untuk mengembangkan kebudayaan nasional ilmu memiliki peranan ganda,
yakni :
• Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya
pengembangan kebudayaan nasional.
• Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukkan watak suatu
bangsa.

Maka menurut fungsinya, ilmu bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni
: Pertama: ilmu sebagai satu pola berpikir, dan kedua : ilmu sebagai asas
moral. Dalam hal ini kami akan sedikit menguraikan bagaimana ilmu bisa
dikatakan sebagai suatu pola berpikir dan ilmu sebagai asas moral tersebut.

• Ilmu sebagai satu pola pikir


Dikatakan Ilmu merupakan satu pola pikir dimana dalam menghasilkan
suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan maka ilmu dapat
diandalkan. Berpikir bukanlah satu-satunya cara untuk menghasilkan
pengetahuan, demikian pula dengan ilmu, Ilmu bukan satu-satunya

53
Dr. Tech. Ir. Agus Pramono, S.T., M.T. (Gus Pram) · 2021, Buku Perkembangan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi Dalam Perspektif Islam hal - 2, Deepublish

54
Dr. Tech. Ir. Agus Pramono, S.T., M.T. (Gus Pram) · 2021, Buku Perkembangan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi Dalam Perspektif Islam hal – 9. Deepublish

42
hasil dari kegiatan berpikir. Ilmu itu merupakan hasil dari proses
berpikir berdasarkan pada langkah-langkah tertentu atau sering juga
kita sebut sebagai cara berpikir ilmiah. Beberapa karakteristik ilmu
dikatakan sebagai salah satu proses atau syarat berpikir ilmiah adalah
:
a. Ilmu mempunyai peranan sebagai alat untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar dan bisa dipahami oleh akal manusia .
b. Alur pola pikir yang logis dan konsisten dengan pengetahuan
yang sudah ada.
c. Pengujian dapat dilakukan secara empiris sebagai salah satu
kriteria kebenaran yang objektif. Apabila sebuah pernyataan
bisa dijabarkan secara logis, dan telah teruji secara
empiris, maka barulah ilmu dapat dianggap benar secara ilmiah
yang nantinya akan memperkaya khazanah pengetahuan
ilmiah.
d. Mekanisme ilmu itu bersifat terbuka terhadap koreksi atau
perubahan.
• Ilmu sebagai asas moral
Ilmu merupakan hasil dari kegiatan berpikir untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Dalam menetapkan suatu pernyataan
apakah itu benar atau salah maka seorang ilmuwan akan menarik
kesimpulannya berdasarkan kepada argumentasi yang terdapat dalam
pernyataan itu dan bukan berdasarkan pengaruh yang berbentuk dari
kekuasaan kelembagaan yang mengeluarkan pernyataan itu.
Kebenaran bagi seorang ilmuwan mempunyai fungsi atau
kedudukan yang universal bagi umat manusia dalam upaya
meningkatkan martabat kemanusiaannya. Dalam
perkembangannya filsafat ilmu yang mencakup 3 asfek kajian yaitu,
ontologi, epistemologi, dan aksiologi dan meletakkan kelima unsur
manusia yakni cipta, rasa, karsa, nafsu, dan nurani, yang unifersal
tersebut dalam lingkungan kajian epistemiologi maka dapatlah
dibangun ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan serta cabang-

43
cabangnya sepeti sosiologi, psikologi, ilmu polotik, ilmu ekonomi, dan
manajemen, antropologi, serta cabang-cabang keilmuan lainnya.55
F. Pengaruh Revolusi Ilmu Pengetahuan Terhadap Teknologi
Kata teknologi secara hafiah berasal dari bahasa latin” texere” yang
berarti menyusun atau membangun. Sehingga seharusnya tidak terbatas
pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi
adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal yang
diinginkan. Jacques (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam
setiap kegiatan manusia. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi
telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk
hidup yang lebih

nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradapan
sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan.
Istilah “teknologi” berasal dari “techne” atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi sendiri menurutnya adalah cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-


akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, pancaindera dan otak manusia.56 Perkembangan ilmu pengetahuan
selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Teknologi adalah suatu study
sistematik akan teknik-teknik untuk membuat dan mengerjakan berbagai
benda, sedangkan ilmu adalah usaha sistematik untuk memahami dan
menafsirkan dunia. Dengan demikian, teknologi itu berkaitan dengan
perbuatan penggunakan benda, alat-alat dan artefak-artefak, ilmu dicurahkan
untuk usaha yang lebih konseptual untuk memahami lingkungan, dan

55
Diakses hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 09.50 di
https://www.dewanpendidikan.com/2017/05/peran-ilmu-dalam-pengembangan-kebudayaan.html
56
Lenawati Asry, S.Ag.,M.A, HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, hal-5.
diakses pada hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 10.47 di file:///C:/Users/lenovo/Downloads/82-
Article%20Text-442-1-10-20200723.pdf
44
tergantung pada keahlian yang relatif canggih dibidang baca tulis dan
berhitung.. jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul sejak
adanya peradaban-peradaban baru, sementara teknologi sama tuanya
dengan kehidupan manusia itu sendiri.57

Pada awalnya, teknologi berkembang menggunakan kaidah dan


pengalaman yang diperoleh sebelumnya. Pada fase ini dapat dikatakan
teknologi berjalan mandiri tanpa hubungan dengan ilmu pengetahuan. Fase
ini berlangsung menjelang revolusi industri dan teknologi yang menonjol
adalah pertanian, mekanika dan kedokteran. Di tahapan berikutnya, teknologi
memunculkan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pendekatan
atau metode ilmiah berbasis ilmu pengetahuan atau sains. Ilmu pengetahuan
dan teknologi sendiri sangat berhubungan erat. Bahkan dapat dikatakan
teknologi adalah terapan dari ilmu pengetahuan. Tujuan teknologi adalah
untuk memenuhi kebutuhan manusia.58

Insinyur adalah ahli yang menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi


untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Ilmuan mencari
landasan hukum alam, insinyur yang menerjemahkan ilmu pengetahuan
menjadi sesuatu yang berguna (mendesain), teknisi yang menerapkan
rancangan desain, membentuk bahan dan alat sebagaimana yang ditentukan
dalam desain. Oleh karenanya teknologi dirancang berdasarkan konsep ilmu
pengetahuan yang sudah terbukti dan telah ditemukan sebelumnya. Teknologi
dalam arti sempit adalah suatu peristiwa industri. Sedangkan dalam arti luas
adalah tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan mudah,
murah, efektif, efisien dan lain-lain. Hubungan teknologi dengan ilmu
pengetahuan dapat dikatakan terdapat hubungan langsung dan juga
hubungan tidak langsung.

Hubungan langsung diantaranya:

57
Andi achruh,2018, PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN LANDASAN SOSIAL
BUDAYA, Volume VII, Nomor 1, Januari - Juni 2018 di akses hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 09.45
di file:///C:/Users/lenovo/Downloads/4930-Article%20Text-11239-1-10-20180521.pdf

45
1. Pengetahuan mengenai inti atom menghasilkan sumber energi baru.
Kemudiandilanjutkan penggunaannya untuk tenaga listrik yang dikenal
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pengetahuan
tentang inti atom juga untuk industri persenjataan bertenaga nuklir yang
sekarang sering dipermasalahkan antara satu negara yang lain seperti
Korea Utara, Irak, Iran atau Amerika Serikat dan Inggris.
2. Ditemukannya sifat gelombang electron, dimana penemuan ini
dikembangkan dalam pembuatan mikroskop electron yang mempunyai
daya pembesaran 20.000-30.000 kali sehingga virus dan unsur kimia
dapat dilihat.
3. Berkembangnya ilmu kimia dan biologi yang dapat memanfaatkan
organism dalam skala industri seperti industri minuman yoghurt, bir,
tempe, biogas, etanol, protein sel tunggal, biokonversi senyawa kimia
dan lain-lain.

Hubungan tidak langsung, misalnya:

1. Teknologi arsitektur Piramid, di Mesir.


2. Teknologi bangunan purbakala, seperti Candi Borobudur di Indonesia.
3. Banguan Tembok Cina, di Cina.
4. Arsitektur bangunan Menara Piza di Italia
5. Keindahan karya arsiteiktur Masjid Al-Haramain di Arab Saudi.
6. Kemegahan gedung tertinggi di dunia, Barj Dhubai Uni Emirat Arab.
7. dll.

Umumnya karya teknologi tersebut memperlihatkan tingkat ilmu


pengetahuan yang sangat tinggi dan dikagumi sampai sekarang bahkan hasil
karya tersebut termasuk dalam sepuluh keajaiban dunia. Menurut pendapat
kami ilmu pengetahuan sangat berdampak terhadap teknologi karena dengan
ilmu pengetahuan, manusia dapat menghasilkan inovasi baru yang berguna
bagi kelangsungan hidup manusia Sumber daya alam yang ada di bumi lebih mudah
dikelola dengan optimal dan berkualitas sehingga dapat mempermudah komunikasi
Mempermudah pekerjaan manusia Waktu yang digunakan lebih efisien. 59 Ilmu

59
Diakses pada hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 11.08 di
https://www.trivusi.web.id/2022/03/hubungan-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi.html
46
pengetahuan berkembang dari masa ke masa, dalam beberapa teks literatur kita
akan mengetahui bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dimulai dari masa
kebangkitan Eropa atau lebih dikenal dengan renaissans, masa tersebut merupakan
masa kebangkitan gerakan budaya yang berkembang pada periode abad ke-14
sampai abad ke-17. Dimulai di Italia pada abad pertengahan akhir dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa. Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang
logam mempercepat penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya,
perubahan renaissans tidak terjadi secara bersama maupun dapat dirasakan di
seluruh Eropa. Setelah itu untuk aplikasi produk teknologi sebagai manifestasi iptek
dilanjutkan dengan masa revolusi industri. Revolusi Industri merupakan perubahan
secara besar-besaran di bidang manufaktur, pertambangan, transportasi, pertanian
dan teknologi, dimulai periode antara tahun 1750-1850 yang mana masa tersebut
memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di
dunia dan eropa pada khususnya.

Revolusi Industri merupakan gagasan konsep renaisance yang diambil


Britania Raya sebagai penguasa Eropa saat itu dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa, Amerika, dan Jepang dan akhirnya ke seluruh dunia. Revolusi Industri
menandai terjadinya titik balik peradaban sejarah dunia yang mempengaruhi seluruh
aspek kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan
penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan per
kapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang
dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk
pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan
yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi
sebelumnya." Hal ini memberikan pengaruh tidak hanya dalam bidang ekonomi
namun lebih jauh terhadap politik, teknologi bahkan ideologi.

Namun jauh sebelum masa renaisans pada abad 14 yaitu pada abad 7
tepatnya di saat masa khalifah Islam di bawah pimpinan Khalifatul Harun Al-
Rasyid, ilmuwan-ilmuwan Islam telah menggali ide-ide terkait dengan ilmu
pengetahuan di antaranya adalah Bidang Matematika Musa Al Khawarizmi,
Kimia Jabir ibn Hayan, Elektro adalah ibn Al Haytam, Metalurgi Khabbab bin
Art sampai ke pada masa peralihan oleh muridnya Ibnu Ishaq Al Khindi yang
menemukan teknologi nano pada logam yang diteliti ulang oleh professor dari

47
Dresden University Prof. Peter Paufley dan masih banyak lagi bidang
keilmuan yang digali oleh ilmuwan- ilmuwan muslim.60

60
Dr. Tech. Ir. Agus Pramono, S.T., M.T. (Gus Pram) · 2021, Buku Perkembangan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi Dalam Perspektif Islam hal . 6-9, Deepublish

48
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada akhir periode ini, mungkin tidak berlebihan untuk mengatakan
bahwa sains telah menggantikan agama Kristen sebagai pusat peradaban
Eropa. Filsuf alam harus yakin dengan data mereka, dan untuk tujuan itu
mereka memerlukan konfirmasi independen dan kritis atas penemuan mereka.
Sarana baru diciptakan untuk mencapai tujuan ini. Dalam masyarakat ini dan
masyarakat lain seperti mereka di seluruh dunia, para filsuf alam dapat
berkumpul untuk meneliti, berdiskusi, dan mengkritik penemuan baru dan teori
lama.
peranan ilmu pengetahuan sebagai pilar peradaban Islam mempunyai
arti support dan sumbangan serta peranan ilmu pengetahuan dalam
memberikan andil terhadap perkembangan kemajuan peradaban Islam. Hasil
ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai peradaban dapat berupa bangunan
yang megah, arsitektur, tradisi dan lain sebagainya.
humanisme pertama kali digunakan pada abad ke-16 untuk merujuk pada
para penulis dan sarjana Renaisance Eropa. Namun istilah tersebut
sebenarnya diciptakan oleh seorang pendidik berkebangsaan Jerman pada
1808.
rasionalisme merupakan proyek untuk menegaskan eksisensi akal dan
liberalisme adalah usaha untuk membuka wahana persaingan yang kompetitif,
maka humanisme secara sederhana dipahami sebagai usaha meneguhkan
sisi kemanusiaan. Rasionalisme mencapai zaman kepuncaknya pada zaman
Aristoteles yang berusaha menangkis serangan menyebarkan pegangan
bahwa sesuatu perkara itu adalah dianggap baik bila manusia mengira ia
adalah baik, dengan kata lain manusia adalah tolak ukur segala perkara.
Kemudian dilanjutkan oleh salah satu tokoh filsuf Modern Rene Descartes ,
dikenal sebagai bapak filsafat modern.
Peranan tokoh-tokoh Ilmuwan pengembang dan penemu berbagai ilmu
merupakan tokoh-tokoh sentral yang nantinya banyak memengaruhi ilmulan
lain dan masyarakat luas pada saat ini. diantaranya seperti para tokoh-tokoh
49
awal revolusi seperti Copernicus, Galileo, Kepler dan Newton yang nantinya
mengubah cara panda ilmuwan-ilmuwan generasi selanjutnya bahkan dengan
tantangan dan tentangan dari otoritas Geraja yang masih cukup berpengaruh.
Selanjutnya para tokoh-tokoh ilmuwan penerus generasi awal revolusi seperti
Boyle, Lavoisier dan Linnaeus yang menjadi cikal bakal pendiri sains modern
juga berperang penting dalam mengubah paradigma masyarakat sehingga
berdampak pada perkembangan dan perubahan aspek budaya, sosial
maupun teknologi di zaman modern.

50
DAFTAR PUSTAKA

Budi Hardiman. Humanisme dan Sesudahnya, (Jakarta: Kepustakaan Populer


Gramedia,2012)

Lukman Ali dkk. 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka Jakarta

Revolution sience history written by Stephen G. Brush, Margaret J. Osler

Muhammad Bahar Akkase Teng. 2016 “Logika Dalam Perspektif Sejarah” Penerbit
De La Macca Makassar Cetakan Pertama

F. Budi Hardiman, Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern, (Jakarta:


Erlangga, 2010)

Hassan Hanafi, Dialog Agama dan Revolusi, terj. Tim penerjemah Pustaka Firdaus,
(Jakarta: 1994)

Sobel, D. (2011). A More Perfect Heaven: How Copernicus Revolutionised the


Cosmos. A&C Black.

Thoha Firdaus & Arini Rosa Sinensis. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi SciencesVol. IX
No.1 ,2017 “ PERDEBATAN PARADIGMA TEORI REVOLUSI:MATAHARI
ATAU BUMI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA”

Drake, Stillman. 1995. Galileo at Work: His Scientific Biography.

Voelkn, James R. 1999. “Johannes Kepler and The New Astronomy”. Oxford
University Press. New York.

Isaac Newton : Lives and Legacies. 2005. Gale E. Christianson. Oxford University
Press, Inc.

Toynbee, Arnold. 1976. Mankind and Mother Earth : A Narative History of The World.
Oxford University Press. New York and London. (Terj. Bahasa Indonesia :
Agus Prihantoro, Imam Muttaqien, Imam Baihaqi, Muhammad Shodiq. 2014.

51
Sejarah Umat Manusia : Uraian Analistis, Kronologis, Naratif dan Komparatif.
Pustaka Pelajar)

Stewart, M. A. 1991. Selected Philosopical Papers of Robert Boyle. Hackett


Publishing Company. Indianapolis/ Cambridge

Gorp. Lynn Van. 2007. Antoine Lavoisier Founder of Modern Chemistry. Teacher
Created Materials Publishing

Asfi Manzilati,2017, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma, Metode, dan


Aplikasi, jambi : Universitas Brawijaya Press

Dr. Aminah Dewi Rahmawati, M.Si, 2022, PERUBAHAN SOSIAL KAJIAN TENTANG
PARADIGMA TEORI, KEKUATAN-KEKUATAN PERUBAH DAN PROSES
PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT, CV Literasi Nusantara Abadi

Thomas S.Kuhn,1962,The structure of scientific revolutions

Rahayu Surtiati Hidayat, Agus Aris Munandar, Bambang Wibawarta, Djoko


Marihandono, Hermina Sutami, I Ketut Surajaya, Melani Budianta, Muhadjir,
Multamia RMT Lauder, Njaju Jenny Malik Tomi Hardjatno, Noerhadi
Magetsari, Riris K. Toha-Sarumpaet, Setiawati Darmojuwono, Susanto Zuhdi,
Titik Pudjiastuti,2018,hakikat ilmu pengetahuan budaya, Yayasan Pustaka
Obor Indonesi

Dr. Tech. Ir. Agus Pramono, S.T., M.T. (Gus Pram) · 2021, Buku Perkembangan Ilmu
Pengetahuan & Teknologi Dalam Perspektif Islam, Deepublish

Scientific Revolution oleh: Stephen G. Brush ( Article History )

Philip K. Hitti, History of The Arab. 1978

Erlina Diamastuti, PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN SEBUAH TELAAH KRITIS


https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/view/1246/1008

“Nicolaus Copernicus”, plato.stanford.edu First published Tue Nov 30, 2004;


substantive revision Fri Sep 13, 2019. diakses pada 15.35 WIB 11/03/2023
“ Keluarga Medici, The God Father of Renaissance ?”. pinterpolitik.com diakses pada
15.35 WIB 11/03/2023
52
Apakah Galileo Galilei dibunuh oleh Gereja Katolik ?”. katolisitas.org diakses pada
15.35 WIB 11/03/2023
“ Galileo’s Diciples”. brunelleschi.imss.fi.it. diakses pada 15.55 WIB 11/03/2023
Hukum Kepler”. Sumber.belajar.kemendikbud.go.id diakses pada 21.54 WIB
11/03/2023

Teori Gravitasi, Isaac Newton dan kisah apel yang jatuh ke tanah, medcom.id
diakses pada 11.27 WIB 12/03/2023.

Isaac Newton. makingscience.royalsociety.org diakses pada 11.30 WIB 12/03/2023.

Profil Sir Isaac Newton dan berbagai penemuannya. Kompas.com. diakses pada
11.54 WIB 12/03/2023.

Hukum Boyle : Penemu, Bunyi dan Persamaannya. Kompas.com. Diakses pada 8.51
WIB 13/03/2023.
Hukum Boyle : Pengertian, Contoh Soal, Rumus dan Manfaatnya. Gramedia.com.
diakses pada 8.55 WIB

Pdt. Slamet Wiyono. Robert Boyle (1627-1691). Gri.or.id. diakses pada 9.06 WIB
13/03/2023.

Qathrunnada, Kholida. Tabel Periodik Unsur Kimia: Sejarah, Fungsi, Sifat-sifat, dan
Gambarnya.Detik.com. Diakses pada 20.14 WIB 13/03/2023.
Carl Linnaeus. Famousscientists.org. diakses pada 22.12 WIB 13/03/2023.
Bing.com diakses pada 22.25 WIB 13/03/2023.

Universitas Kristen Satya Wacana, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma
Interpretif , diakses hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 08.45 di
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17043/3/T1_362014095_BA
B%20III.pdf
https://serupa.id/teori-gestalt-pengertian-prinsip-perkembangan-penerapannya/
https://www.dewanpendidikan.com/2017/05/peran-ilmu-dalam-pengembangan-
kebudayaan.html
Diakses pada hari minggu tanggal 12 maret 2023 pukul 11.08 di
https://www.trivusi.web.id/2022/03/hubungan-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi.html

Sumber Gambar :

thoughtco.com

maqamat hariri.jpg

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/68/Carl_von_Linn%C3%A9.jpg

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/50/Sir_Isaac_Newton_by_Sir_Godfrey_Kneller
%2C_Bt.jpg?download

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d4/Johannes_Kepler_1610.jpg/220px-
Johannes_Kepler_1610.jpg
53
https://asset.kompas.com/crops/bJd0pQdItcXtiM1lOjdoY5ANhcg=/0x42:531x396/750x500/data/pho
to/2022/04/09/62515f019daa8.png

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d4/Justus_Sustermans_-
_Portrait_of_Galileo_Galilei%2C_1636.jpg/1200px-Justus_Sustermans_-
_Portrait_of_Galileo_Galilei%2C_1636.jpg

https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v163843
7382/hnu8c6ncb013cdmlcwhp.jpg

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/70/Pomnik_Miko%C5%82aja_Kopernik
a_w_Toruniu.JPG/250px-Pomnik_Miko%C5%82aja_Kopernika_w_Toruniu.JPG

https://personajeshistoricos.com/wp-content/uploads/2018/04/Antoine-Lavoisier-11-1.jpg

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a3/The_Shannon_Portrait_of_the_Hon
_Robert_Boyle.jpg/800px-The_Shannon_Portrait_of_the_Hon_Robert_Boyle.jpg

https://live.staticflickr.com/4064/4319756220_ecef326f05_b.jpg

54

Anda mungkin juga menyukai