Anda di halaman 1dari 13

KEMAJUAN ZAMAN RENAISANS DAN MODERN

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat)

Dosen Pengampu : Syarbaini Saleh, S.Sos, MSi

KELOMPOK : 3

Sabrina Simbolon 0306182107


Putri Sari Kartini Hasibuan 03061821345
Asri Suhaili 030618
Bastian Pasaribu 0306182121

PGMI 6/II

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

T.A 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
kami, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah tentang ‘’ KEMAJUAN ZAMAN
RENAISANS DAN MODERN’’

Makalah ini telah kami susun dengan maksima dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga data mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pebuatan makalah ini .

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat maupub inspirasi
terhadap pembaca.

MEDAN, 30 Maret 2019

Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3

I.1 Latar Belakang..........................................................................................3

I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

I.3 Tujuan.......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

II.1 Pengertian Renaisans...............................................................................4

II.2 Sejarah Awal Renaisans..........................................................................4

II.3 Faktor Pendorong Terjadinya Renaisans.................................................5

II.4 Zaman Modern .......................................................................................7

II.5 Ilmu Yang Berbasis Rasionalisme dan Empirisme ................................8

II.6 Perkembangan Filsafat Pada Zaman Modern.........................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................................11

III. Kesimpulan...............................................................................................11

III.Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Periode sejarah Modern memiliki sudut pandang mental berbeda dari periode
Abad pertengahan dalam banyak hal. Dari semuanya itu, ada dua hal penting, yakni
kewibawaan Gereja semakin menghilang, dan kewibawaan ilmu(Science) yang
semakin membesar. Kepada dua ciri dasar ini, banyak terkait yang lain. Budaya zaman
modern lebih berorientasi kepada orang banyak ketimbang kelompok elit keagamaan.
Negara berangsur-angsur menggeser gereja sebagai otoritas yang mengatur budaya.
Kekuasaan negara nasional.( kebangsaan) dan fungsi-fungsi yang dipenuhinya tumbuh
dengan pesat. Tetapi, pengaruh negara menjadi jauh berkurang dibandingkan pengaruh
gereja pada abad pertengahan.
Dari segi waktu, zaman modern dimulai sejak wibawa Skolastisisme makin
melemah pada abad ke-14 . Tantangan diawali dengan tumbuhnya gerakan renaisans di
Italia, yang kemudian diikuti suburnya berbagai pemikiran filsafat dan gerakan
perombakan yang melanda seluruh Eropa. Periode ini juga ditandai dengan meluasnya
pengaruh peradaban, termasuk filsafat, Barat terutama akibat migrasi ke benua
baru( Amerika dan Australia) dan ekspansi kolonialisasi bangsa Eropa ke wilayah Asia
dan Afrika.
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang pada masa renaisans?


2. Apa yang menjadi factor pendorong terjadinya renaisans?
3. Bagaimana perkembangan filsafat pada zaman modern?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian renaisans
2. Mengetahui factor munculnya renaisans
3. Mengetahui para ilmuan pada masa renaisans
4. Mengetahui ilmu yang muncul pada zaman modern

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Renaisans

Istiah renaisans berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali,
yang lahir kembali adalah kenudayaan Yunani dan Romawi Kuno, setelah berabad-
abad dikubur oleh masyarakat abad pertengahan dibawah pimpinan gereja. Oleh
sejarawan istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode penemuan
manusia dan dunia, bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan
permulaan kebangkitan modern.
satu ciri khas renaisans di dunia Barat sejak abad ke-15 ialah
menonjolkan manusia pribadi perseorangan dan sebagai yang berkuasa. Ciri itu
antara lain menampakkan diri dalam bidangseni, politik, filsafat, agama maupun
dalam gerakan gerakan mela$an agama ilmu pengetahuan, dan teknik
Zaman renaisans sering disebut sebagai 'aman humanisme, sebab pada
abad pertengahan manusiakurang dihargai sebagai manusia, kebenaran
diukur berdasarkan kebenaran gereja, bukan menurutyang dibuat oleh
manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena
manusia. 1

2.2. Sejarah Awal Renaisans


Setelah perdamaian antara Muslim dan Eropa disepakati pasca perang salib, sejak
itulah Eropa dan Muslim terjadi interaksi-interaksi sosial. Dari interaksi itulah
peradaban Islam mewarnai peradaban Eropa di peroleh dari transfer ilmu pengetahuan,
budaya, dan teknologi umat Islam.Awal terjadinya renaisans ialah di Italia, khususnya
pada kota perdagangan yang melahirkan tokoh seperti Leonardo Da Vinci, Michael
Angelo, dan Nicollo Machiavelli. Serta perubahan yang sangat pesat dalam segala
aspeknya. Renaisans ini dikenal oleh bangsa Barat sebagai abad pencerahan, dengan
alasan:
a. Renaisans mampu mempropagandakan system keolastik yang kaku dan
membelenggu kreativitas intelektual.
b. Renaisans mampu membangkitkan semangat bangsa dalam mempelajari karya
Plato dan Artistoteles.

1
Abdul Wahab, ‘’Perkembangan Ilmu pada Zaman Renaisans dan Modern’’, diakses dari
https://ukhuwahislah.blogspot.com/2016/05/makalah-kemajuan-ilmu-pada-zaman.html/, pada tanggal 1 April
2019 pukul 14.00.

4
Pada masa ini para ahli pikir berupaya melepaskan diri dari dogma-dogma agama.
Bagi mereka citra filsafat yang paling bergensi adalah zaman klasik Yunani. Oleh karena
itu mereka mendambakan kelahiran kembali filsafat yang bebas, yang tidak terikat pada
ajaran agama.
Renaisans bukan suatu gerakan rakyat, ia merupakan gerakan sejumlah ilmuan dan
seniman, yang didorong oleh pendukung mereka yang bersifat liberal. Sikap mereka
terhadap gereja sangat beragam: dari sikap acuh seorang free thinker (pemikir bebas)
hingga sikap menentang. Pembebasan diri dari ikatan gereja, bukan langsung menggiring
mereka kepada pemikiran rasional, tetapi mengadapkan mereka kepada berbagai pilihan
yang terkadang membingungkan. 2

2.3. Faktor Pendorong


Terjadinya Renaisans

Awal munculnya renaisans ialah di Italia, khususnya pada kota perdagangan. Yang
akhirnya melahirkan tokoh seperti Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan Nicollo
Machiavelli. Serta perubahan yang sangat pesat dalam segala aspeknya.
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan renaisans, sedikit banyak
lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh penerjemahan karya-
karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin. Pemindahan ilmu pengetahuan yang
berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya paling tidak melalui
beberapa jalur.
Pertama,jalur Andalus dengan Universitas-Universitas handal yang dikunjungi oleh
kaum terpelajar Eropa. Sejarah telah mencatat bahwa pada abad 9 misalnya, khalifah
Abdurrahman III (912-961 M) telah mendirikan dan menempatkan Universitas Cordoba.
Di dalam universitas Cordoba tersebut banyak mahasiswa dan sarjana Islam maupun
Eropa-Kristen untuk menggali dan menimba ilmu-ilmu Islam. Pada waktu itu universitas
Cordoba telah menyelenggarakan deferensiasi ilmu pengetahuan kedalam fakultas-
fakultas; hukum, kedokteran, ilmu ukur dan astronomi. Pada waktu itu belum ada
universitas di dunia Eropa-Kristen. Eropa baru mengenal dan mendirikan universitas pada
tahun 1000 (universiats Salerno). Menyusul setelah itu dibangun universiats Bologna
(1150), dan universitas Oxford (1168), yang pada waktu itu banyak mencontoh kurikulum
dan pola universitas Islam.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari Andalusia dengan cara yang sangat kejam,
tetapi telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah;
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renessaince) pada abad ke-14 M yang

2
Nur A. Fadhil Lubis, Pengantar Filsafat Umum(Medan: Perdana Publishing, 2015), hlm. 106.

5
bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, gerakan rasionalisme abad ke-17
M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18.
Kedua,Silsila yang pernah dikuasai umat Islam dari tahun 831 hingga 1091. Di pulau
ini ilmu pengetahuan serta penemuan ilmiah para ilmuwan Islam meningkat dengan pesat.
Bahkan setelah jatuhnya Sisilia ditangan kaum Norman yang dipimpin oleh Roger, pengaruh
peradaban Islam masih sangat terasa disana. Mereka dikelilingi oleh para filosof dan
ilmuwan muslim. Kepada mereka diperkenankan menjalankan ibadah agamanya dengan
leluasa. Lebih dari seabad sesudah masa ini, masih tetap merupakan satu kerajaan Kristen
yang unik dimana beberapa jabatan tinggi dipegang oleh orang Islam.
Dari Sisilia, ilmu pengetahuan Islam meluas kedataran Italia, apalagi semenjak
didirikannya universitas Napels pada tahun 1224 M. dianatara siswa universiats Napels ini
adalah Thomas Aquinas, pemimpin Keristen Katolik. Di sini Federick II menghimpun
naskah-naskah Arab. Buku-buku Aristoteles dan Averoes diterjemahkan dan dipergunakan
sebagai buku pelajaran. Terjemahan tersebut juga di kirim ke universitas-universitas Paris
dan Bologna.
Pengaruh pemikiran rasional ilmu pengetahuan dalam perkembangan Barat diakui
oleh ilmuwan Barat sendiri seperti Gustav Le Bon, Henry Trece, Anthony Nutting, C. Rsiler,
Alferd Guillame, Rom Landau, dan yang lainnya. Di samping pengakuan penulis-penulis
Barat yang objektif terhadap pengaruh peradaban Islam terhadap lahirnya Renaisans dan
peradaban Barat modern, beberapa penulis Barat juga mengakui pengaruh pemakaian akal
dalam Islam terhadap kebebasan berpikir di Eropa dari belenggu agama (baca : Kristen).
Renaisans ini mendorong munculnya kebiasaan melihat kegiatan intelektual sebagai
petualangan sosial, bukan usaha mempertahankan ortodoksi. Pada abad renaisans ini pula
lahir sebuah tradisi penelitian Historiografi modern. Dengan ditemukannya mesin cetak
yang mempercepat perkembangan Ilmu Pengetahuan. Para humanis renaisans bekerja keras
dalam menulis sejarah formal dengan kemampuan literer dan kedalaman analisis yang cukup
hebat. Pada masa ini pula terjadi pemisahan antara agama dengan ilmu pengetahuan dan
ilmu sosial politik, setelah sebelumnya bangsa Barat terbelenggu oleh dogma dan doktrin
gereja yang kejam. 3

3
Muamar Kadhafi, ‘’ Makalah Kemajuan Ilmu pada Zaman Renaisans dan Modern’’, diakses dari
https://ukhuwahislah.blogspot.com/2014/11/makalah-kemajuan-ilmu-pada-zaman.html, pada tanggal 1 April
2019 pukul 14.30

6
2.4. Zaman Modern (Abad 17-19 M)
Corak pemikiran filsafat pada masa ini kembali pada masalah ‘’ Antroposentris’’,
serupa dengan zaman klasik Yunani, namun lebih mengagungkan kemampuan akal piker
manusia. Buku pusda
Setelah Galileo, Fermat, Pascal, dan Keppler berhasil mengembangkan penemuan
mereka dalam ilmu, maka pengetahuan yang terpencar-pencar itu jatuh ke dua tangan
sarjana, yang dalam ilmu modern memegang peran yang sangat penting. Mereka adalah
Isaac Newton (1643-1727) dan Leibniz (1646-1716). Ditangan dua sarjana inilah,
sejarah ilmu modern dimulai.
Newton, sekalipun ia menjadi pimpinan sebuah tempat pembuatan uang logam di
kerajaan Inggris, ia tetap menekuni dalam bidang ilmu. Lahirnya Teori gravitasi,
perhitungan Calculus dan Optika merupakan karya Newton. Teori gravitasi Newton
dimulai ketika muncul persangkaan penyebab planet tidak mengikuti pergerakan lintas
lurus, apakah matahari yang menarik bumi dan matahari ada gaya saling tarik menarik.
Persangkaan tersebut kemudian dijadikan Newton sebagai titik tolak untuk
spekulasi dan perhitungan-erhitungan. Namun hasil perhitungan itu tidak memuaskan
Newton, semua persangkaan dan perhitungan lalu ditangguhkan. Baru kira-kira 16 tahun
kemudian soal itu ditanganinya lagi, setelah ia berhasil mengatasi beberapa hal yang ada
pada awal peneylidikan belum disadarinya. Teori gravitasi memberikan keterangan,
mengapa planet tidak bergerak lurus, sekalipun kelihatannya tidak ada pengaruh yang
memaksa planet harus mengikuti lintasan elips.
Berdasarkan teori Gravitasi dan perhitungan-perhitungan yang dilakukan Newton,
dapat diterangkanlah dasar dari semua lintasan planet dan bulan, pengaruh pasang air
samudra dan lain-lain peristiwa astronomi, justru dalam lapangan astronomilh, ketetapan
teori gravitasi makin meyakinkan, sehinnga tidak ada lagi yang tidak percaya tentang
adanya Gravitasi ini.
Pada masa sesudah Newton, perkembangan ilmu selanjutnya adalah berupa ilmu
kimia. Jika pada masa Newton, ilmu yang berkembang adalah matematika, fisika, dan
astronomi. Pada periode selanjutnya ilmu kimia menjadi kajian yang amat menarik.
Semua permulaan ilmu kimia praktis berdasarkan percobaan-percobaan bersifat
kuantitatif.
Joseph Black (1728-1799) dikenal sebagai pelopor dalam pemeriksa kualitatif,ia
menemukan gas CO2. Ia melakukan pemanasan terhadap kapur. Hawa yang keluar
7
kemudian dialirkan melalui air kapur yang sudah disaring lebih dahulu. Pada waktu hawa
yang keluar dari kapur mengalir, maka air kapur yang jernih menjadi keruh.
Disamping perkembangan ilmu kimia, zaman yang sama ditemukan bermacam-
macam mesin tanpa ada dasar ilmunya, melainkan atas dasar percobaan, misalnya mesin
uap, yang kemudian mendasari kereta api, percobaan-percobaan listrik dan lain-lainnya,
penemuan-penemuan itu semuanya melandasi Revolusi Industri( Industrial Revolution)
terutama di Inggris, tetapi juga meluas di seluruh benua Eropa.
Secara singkat dapat ditarik sebuah sejarah ringkas ilmu-ilmu yang lahir saat itu.
Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi
kalkulus dan statistika.
Sekitar tahun 1900 sampai tahun 1914 terjadi berbagai perubahan berdasarkan teori
kenisbian. Ada teori baru yang mengatakan bahwa ruang dan waktu tidak lagi berpisah
sebagaimana dipahami oleh ahli fisika sebelumnya. Ruang dan waktu merupakan satu
kesatuan mutlak untuk memeriksa dan menerangkan semua peristiwa
Perlu diketahui pula bahwa pada zaman modern ini terjadi revolusi Industri di Inggris,
sebagai abad peralihan masyarakat agraris dan perdagangan abad pertengahan ke
masyarakat industry modern dan perdagangan maju. Pada abad inilah James Watt
menemukan mesin uap (abad ke-18), alat tenun dari Inggris menjadi penghasil tekstil
terbesar, kemudian diikuti Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara Industri. 4

2.5. Ilmu Yang Berbasis Rasionalisme dan Empirisme


a. Rasionalisme
Paham ini beranggapan, ada prinsip-prinsip dasar dunia tertentu, yang diakui
benar oleh rasio manusi. Dari prinsip-prinsip ini diperoleh pengetahuan deduksi yang
ketat tentang dunia. Prinsip-prinsip pertama ini bersumber dalam budi manusia dan
tidak dijabarkan dari pengalaman, bahkan pengalaman empiris bergantung pada
prinsip-prinsip ini.
Paham Rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia
adalah rasio. Jadi dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia harus dimulai dari rasio. Tanpa rasio maka mustahil manusia itu dapat
memperolah ilmu pengetahuan.  Rasio itu adalah berpikir. Maka berpikir inilah yang
kemudian membentuk pengetahuan. Dan manusia yang berpikirlah yang akan
memperoleh pengetahuan. Semakin banyak manusia itu berpikir maka semakin
4
AmsalBakhtiar, Pengantar Filsafat Umum(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2018), hlm. 57.

8
banyak pula pengetahuan yang didapat. Berdasarkan pengetahuan lah manusia
berbuat dan menentukan tindakannya. Sehingga nantinya ada perbedaan prilaku,
perbuatan, dan tindakan manusia sesuai dengan perbedaan pengetahuan yang didapat
tadi.
b. Emprisme

Secara epistimologi, istilah empirisme barasal dari kata Yunani yaitu emperia
yang artinya pengalaman. Tokoh-tokohnya yaitu Thomas Hobbes, Jhon Locke,
Berkeley, dan yang terpenting adalah David Hume.
Berbeda dengan rasionalisme yang memberikan kedudukan bagi rasio
sebagai sumber pengetahuan, maka empirisme memilih pengalaman sebagai sumber
utama pengenalan, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah.
Prinsip-prinsip dan metode empirisme pertama kali diterapkan oleh Jhon
Locke, penerapan tersebut terhadap masalah-masalah pengetahuan dan pengenalan,
langkah yang utama adalah Locke berusaha menggabungkan teori emperisme seperti
yang telah diajarkan Bacon dan Hobbes dengan ajaran rasionalisme Descartes.
Penggabungan ini justru menguntungkan empirisme. Ia menentang teori rasionalisme
yang mengenai ide-ide dan asas-asas pertama yang dipandang sebagai bawaan
manusia.. Akal tidak lain hanyalah seperti kertas putih yang kosong, ia hanyalah
menerima segala sesuatu yang datang dari pengalaman. Locke tidak membedakan
antara pengetahuan inderawi dan pengetahuan akali, satu-satunya objek pengetahuan
adalah ide-ide yang timbul karena adanya pengalaman lahiriah dan karena
pengalaman bathiniyah. Pengalaman lahiriah adalah berkaitan dengan hal-hal yang
berada di luar kita. Sementara pengalahan bathinyah berkaitan dengan hal-hal yang
ada dalam diri/psikis manusia itu sendiri.5

2.6. Perkembangan Filsafat Pada Zaman Modern


5
aidilazmy, ‘’ Filsafat Ilmu Aliran Rasionalisme dan Empirisme’’, diakses dari
https://www.kompasiana.com/aidilazmy/551aaf2aa33311ec21b65923/filsafat-ilmu-aliran-rasionalisme-dan-
empirisme, pada tanggal 1 April 2019 pukul 15.00.

9
Pada zaman modern filsafat dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak
keseluruhan modern itu mengambil warna pemikiran filsafat sufisme Yunani, sdikit
penegcualian pada Kant. Paham-paham yang muncul dalam garis besarnya adalah
rasionalisme, idealisme, dan empirisme. Dan paham-paham yang merupakan pecahan
dari aliran itu. Paham rasionalisme mengajarkan bahwa akal itulah alat terpenting
dalam memperoleh dan menguji pengetahuan.
Sedangkan paham Idealisme mengajarkan bawa hakikat fisik adalah jiwa,
spirit. Ide ini merupakan ide plato yang memberi jalan untuk mempelajari pahan
idealism zaman modern.
Pada paham empirisme dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita
selain didahului oleh pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan paham
rasionalisme. Mereka menentang pendapat para penganut rasionalisme yang berdasar
kan atas kepastian-kepastian yang bersifat a priori. Pelopor alairan ini adalah Francis
Bacon, kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes, John Lock, dan David Hume.6

6
Op.cit, ha 63

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Zaman renaisans (bahasa Inggris: Renaisance) adalah sebuah gerakan budaya yang
berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada
Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Meskipun pemakaian
kertas dan penemuan barang metal mempercepat penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan
seterusnya, perubahan Renaissans tidak terjadi secara bersama maupun dapat dirasakan di
seluruh Eropa.
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh
ajaran Kristiani, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari
kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal
dengan baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh
peradaban manusia.
Kata Renaisans, yang terjemahan literal dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris
adalah "Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"), pertama kali digunakan
dan didefinisikan oleh sejarawan Perancis Jules Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya,
Histoire de France. Kata renaisans juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya
lainnya, seperti Carolingian renaisans dan renaisans dari abad ke-12.

Saran

Diharapkan bagi para pembaca agar lebih teliti dalam membaca makalah, jika terdapat
kesalahan maka kami dapat memperbaiki makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

WahabAbdul, 3 maret 2012‘’Perkembangan Ilmu pada Zaman Renaisans dan Modern’’,


ukhuwahisla, 1 April 2019 .https://ukhuwahislah.blogspot.com/2016/05/makalah-kemajuan-
ilmu-pada-zaman.html/

Fadhil lubis,Nur A.Pengantar Filsafat Umum.Medan: Perdana Publishing, 2015.

Kadhafi Muamar,11 april 2014‘’ Makalah Kemajuan Ilmu pada Zaman Renaisans dan
Modern’’, 1 April 2019 https://ukhuwahislah.blogspot.com/2014/11/makalah-kemajuan-
ilmu-pada-zaman.html

Bakhtiar,Amsal.Pengantar Filsafat Umum.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2018

Azmy, 21 Januari 2014‘’ Filsafat Ilmu Aliran Rasionalisme dan Empirisme’’,Aidilazmy, 1


April 2019 https://www.kompasiana.com/aidilazmy/551aaf2aa33311ec21b65923/filsafat-
ilmu-aliran-rasionalisme-dan-empirisme

12

Anda mungkin juga menyukai