Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATERI FILSAFAT

SEJARAH,GERAKAN,DAN FAKTOR RENAISANS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Mibtadin, M.S.I.

Oleh :

Annisa Agustin N.R (195221226)

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM SURAKARTA

2020
DAFTAR ISI

COVER.................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................ ii

KATA PENGANTAR................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................ 1

a. LATAR BELAKANG..........................................1
b. RUMUSAN MASALAH...................................... 1
c. TUJUAN.......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................. 3

a. LATAR BELAKANG RENAISSANCE................... 3


b. AKIBAT MUNCULNYA RENAISSANCE............... 5
c. GERAKAN RENAISSANCE................................. 8

BAB III PENUTUP................................................... 10

KESIMPULAN.................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA................................................. 10
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT atas segala rahmat dan hidayahnya semoga kita senantiasa
dalam perlindungannya. Sholawat dan salam semoga tercurah
kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri tauladan
kami dalam menjalani kehidupan ini. Alhamdulillah, dengan
ridho Allah SWT saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “SEJARAH, GERAKAN, DAN FAKTOR
RENAISANS”. Penyusunan makalah ini bukan hanya usaha dan
doa saya senantiasa, namun tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak guna menyelesaikannya. Kesempatan ini dengan rasa
hormat saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr.
Mibtadin, M.S.I., selaku pengampu dan pembimbing mata
kuliah Filsafat

Saya menyadari masih banyak kekurangan, meskipun telah


berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang
terbaik. Segala kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat berfungsi
sebagai sumbangan pikiran untuk masa yang akan datang. saya
hanya mengharapkan semoga Allah SWT memberikan balasan
atas bantuan yang diberikan kepada saya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, 7 Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang


menempatkan manusia sebagai subjek utama. Filsafat Yunani,
misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir
terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga
menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi
mencapai kebahagiaan hidup. Kesustraan Yunani, misalnya
kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno,Homerus,
menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu
dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.
Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan
manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum,
kekuatan dan keindahan.

Seiring berputarnya waktu filsafat mengalami perubahan.


Perubahan tersebut dikarenakan adanya pemikiran-pemikiran
manusia dahulu yang terus berkembang. Setiap gerakan
pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkan yang
positif, tetapi sekaligus yang negatif.

Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban


modern di Eropa. Essensi dari semangat renaissance salah
satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan
nasib diakhirat seperti semangat pada abad pertengahan, tetapi
mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance
menjadikan manusia lahir kedunia untuk mengolah,
menyempurnakan, dan menikmati dunia ini.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Sejarah renaissance


2. Apa itu gerakan Renaissance?
3. Apa saja faktor-faktor munculnya Renaissance?

C. Tujuan
1. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
makalah ini adalah sebagai berikut :
2. Mengetahui sejarah Renaissance
3. Mengetahui gerakan Renaissance
4. Mengetahui faktor-faktor munculnya Renaissance
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian dan Latar belakang Renaissance

Renaissance berasal dari bahasa perancis yaitu dari dua


suku kata Re + Sarce yang berarti kembalinya sains atau
lahirnya kembali kebudayaan Yunani-Romawi dari masa
kegelapan.

Istilah Renaissance berasal dari bahasa prancis yang


berarti kebangkitan kembali, yang lahir kembali adalah
kebudayan Yunani dan Romawi kuno, setelah berabad-abad
dikubur oleh masyarakat abad pertengahan dibawah pimpinan
gereja. Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk
menunjukan berbagai periode kebangkitan intelektual,
khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama kali
menggunakan istilah tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan
terkenal di perancis. Menurutnya, Renaissance adalah metode
penemuan manusia dan dunia, bukan sekedar sebagai
kebangkitan kembali yang merupakan pemulaan kebangkitan
modern. Dan bila dikaitkan dengan keadaan , Renaissance
adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang
dapat dipandang sebagai masa peralihan yang ditandai oleh
terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran.

Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu


usaha besar dari suatu tokoh utama filsafat modern, yaitu
Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat
suatu bangunan yang baru. Dalam bidang filsafat, zaman
Renaissance kurang menghasilkan karya penting bila
dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun diantara
perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang
filsafat.

Sejak itu dan dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu


sejak pemulaan Renaissance, sebenarnya Individualisme dan
Humanisme sudah dicanangkan. Humanisme dan Individualisme
merupaka ciri Renaissance yang penting. Humanisme adalah
pandangan bahwa indonesia mampu mengatur dirinya dan
dunia. Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-
orang beragama. Oleh karena itu, zaman itu sering disebut juga
sebagai zaman Humanisme, maksudnya manusia diangkat dari
abad pertengahan yang menganggap manusia kurang dihargai
sebagai manusia.

Ciri utama Renaissance adalah individualisme,


humanisme, lepas dari agama. Manusia sudah mengandalkan
akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan
pengetahuan yang berkembang pada waktu itu sains, dan
penemuan-penemuan dari hasil pengembangan sains yang
kemudian berimplikasi dan semakin ditinggalkannya agama
karena semangat humanisme. Fenomena tersebut cukup tampak
pada abad modern.

Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang


menempatkan manusia sebagai subjek utama. Filsafat Yunani,
misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir
terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga
menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi
mencapai kebahagiaan hidup.

Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance,


akan tetapi filsafat berkembang pada zaman modern, filsafat
didahului oleh zaman Renaissance. Sebenarnya, secara esensial
zaman Renaissance dalam filsafat tidak berbeda dengan zaman
modern karena ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat
modern. Tokoh pertama filsafat modern ialah Descartes. Beliau
mengungkapkan bahwasannya dalam filsafat modern, kita akan
menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan
kembali rasionalisme Yunani (Renaissance), individualisme,
humanisme dan lepas dari agama (manusia tidak mau diatur
oleh agama). Sekalipun demikian, para ahli lebih senang
menyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.

Latar belakang dari Renaissance adalah Eropa mengalami


masa kegagalan karena kepentingan pemikiran yang dikuasai
oleh para pemimpin gereja. Middle Age merupakan zaman
dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai
kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat
kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama kristen sangat
mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru
gerejalah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal
diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang
merugikan gereja akan mendapat balasan yang sangat kejam.
Contohnya, pembunuhan copernicus mengenai teori tata surya
yang menyebutkan bahwa matahari pusat tata surya, tetapi hal
ini bertolak belakang dari gereja sehingga copernicus
dibunuhnya.

Ada beberapa pengaruh Renaissance terhadap bangsa


Eropa diantaranya sebagai berikut :

1. Seni dan budaya berkembang lebih pesat dan juga bebas.


2. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi lebih maju
dengan didirikannya Universitas Oxford.
3. Kebebasan berpikir mulai muncul sehingga banyak
dijumpai aliran pemikiran baru, contohnya
humanism,materialism,empirisme dan lain-lain.
4. Kesusastraan bangsa Eropa berkembang pesat dan muncul
banyak seniman yang mendunia.
5. Munculnya paham kebebasan menjadikan individu lebih
mandiri dan merdeka. Efeknya adalah masyarakat
menjadi cenderung individualisme.
6. Muncul gerakan reformasi gereja.
7. Masyarakat Eropa menjadi lebih progresif sehingga
banyak penemuan baru.

Faktor pendorong munculnya Renaissance

Pemikiran manusia pada abad pertengahan ini mendapat


doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan
dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada
hakekatnya sudah ditentukan oleh tuhan. Maka tujuan hidup
manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu
pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran
filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholatik yaitu
suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk
alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau
zaman kegelapan.

Gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak


mereka peroleh sehingga timbul semangat Renaissance.
Menurut Ernst Gombrich munculnya Renaissance sebagai
suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa Renaissance
tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan pra-
Raphaelite atau Farvist merupakan gerakan kesederhanaan
primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh
hiasan.

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang


yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan
pesimistis (zaman abad pertengahan) menjadi optimistis. Hal
ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial
masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk
melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang
bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus
kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan
Humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya
dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan
semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan
Eropa.

 Kondisi sosial

Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada


doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk
akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan
pribadinya, daan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia
tidak tentram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja,
sehingga menimbulkan sikap yang saling mencurigai dalam
masyarakat.

 Kondisi budaya

Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa, seni


hanya tentang tokoh-tokoh injil dan kehebatan gereja. Semua
kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga
budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu
pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.

 Kondisi politik

Raja yang secara teoritis merupakan pust kekuasaan politik


dalam negara, kenyataannya hanya menjadi juru damai.
Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok
gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-
waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya.
Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja
lebih kuat dari kekuatan militer milik raja.

 Kondisi ekonomi

Berlaku sistem tertutup, yang menguasai perekonomian hanya


golongan penguasa. Kondisi-kondisi diatas menyebabkan
masyarakat Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri
yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-
upaya untuk keluar dari keadan tersebut.

Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk


keluar dari abad pertengahan menjadi latar belakang langsung
munculnya Renaissance, sebagai berikut :

 Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau


terbelanggu oleh ikatan gereja. Mereka memalingkan diri
dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga
pengaruh gereja merosot. Kehidupan matrealistis semakin
berkembang mendesak kehidupan keagamaan.
 Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota
dagang dan kota industri, menjadi buruh dengan tujuan
berusaha mengubah kehidupan ekonomi ke arah yang
lebih baik. Petani-petani yang pada abad pertengahan
setia mengerjakan tanah para bangsawan feodal, kini
hilang berganti dengan golongan masyarakat yang baru
yang disebut buruh pabrik.
 Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota
dari fungsi politis menjadi juga pusat perdangan dan
industrian.
 Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang
kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan. Kaum
borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada
kelompok bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau
membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali
memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati
perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
 Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi
kuno dijumpai kembali oleh masyarakat barat, dibawa
oleh ilmuwan yang lari dari konstartinopel ke Italia
setelah konstartinopel jatuh ke tangan Turki.
 Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat
perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman abad
pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya sistem statifikasi sosial
masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan
untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga
menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada
kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi
pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan
sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari saudagar
kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance
sehingga menyebar keseluruh Italia dan Eropa.

Dampak positif akibat terjadinya renaissance antara lain :

 Kebebasan berpikir.
 Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan
yang berdaya maju.
 Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di
Eropa. Antara lain tokoh perubahan terkenal itu adalah
William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam
kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan
masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat
mandiri sehingga membawa kepada aktivis penjelajahan
dan kemajuan.
 Adanya reformasi gereja.
 Kesenian berkembang secara bebas.
 Tumbuhnya kebebasan,kenerdekaan,dan kemandirian
individu.
 Mendorong pencarian daerah baru sehingga terjadi
penjelajahan samudra.

Gerakan Renaissance

Gerakan renaissance merupakan sebuah gerakan yang sangat


berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada
zaman itu sehingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan
ini manusia mempunyai kebebasan mengembangkan diri dalam
segala aspek dan segi tidak hanya agamaan saja, tetapi juga
dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya,
penjelajahan,filsafat dan berbagai macam disiplin ilmu
lainnya. Pada zaman ini pula berkembang faham-faham
pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk pemikiran manusia
pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi
rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme dan
positivisme.

Begitu besarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan


peradaban manusia sehingga kita dituntut untuk dapat
memahami semangat dan spirit yang ada pada gerakan ini,
sehingga kita tidak hanya mengapresiasi gerakan tersebut,
tetapi mampu mengaplikasikan sengat dan spirit itu dalam
kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang lebih baik.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Abad Renaissance adalah sebuah gerakan kebudayaan antara


abad ke -14 hingga abad ke -17, bermula di Italia pada akhir
abad pertengahan dan kemudian menyebar keseluruh Eropa.
Gerakan ini mencangkup kebangkitan pengetahuan berdasarkan
sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada sri paus dan
segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif
dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan
masa pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua
usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Djaja,Wahjudi, 2012, Sejarah Eropa Dari Kuno Hingga Eropa


Modern, Jakarta:Ombak.

H. Haikal,1989, Renaissance dan Reformasi, Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai