Anda di halaman 1dari 6

ULUMUL QUR’AN DAN HADIST

MENGENAL
AL-QUR’AN

Disusun oleh :
1. 1. Endah Kurniawati (195221212)
2. 2. Agustina (195221217)
3. 3. Lilis Septiyaningsih (195221233)
4. 4. Betha Dwi Kusumawati (195221240)
 
DEFINISI AL-QUR’AN

Secara istilah definisi al-qur’an yang lengkap dikemukakan


oleh khalaf (1980:46),yaitu Firman Allah SWT . Yang
diturunkan melalui malaikat Jibril,kedalam hati nabi
Muhammad SAW dengan mengunakan bahasa Arab,
disertai dengan kebenaran dan dijadikan
hujjah(argumentasi) dalam hal pengakuannya sebagai
Rasul, agar dijadikan sebagai Undang Undang bagi umat
manusia, serta sebagai petunjuk disamping merupakan
ibadah bagi pembacanya
Kedudukan Al-Qur’an
Al- Qur’ān memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
Al-Qur’ān merupakan sumber utama dan pertama
sehingga semua persoalan harus merujuk dan
berpedoman kepadanya. Sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. An-Nisā’:59,yang artnya: “Wahai
orang-orang yang beriman! Ta’atilah Allah dan
ta’atilah Rasul-Nya (Muhammad), dan Ulil Amri
(pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian,
jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah Swt. (al-Qur’ān) dan
Rasu-Nyal (sunnah), jika kamu beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

KEDUDUKAN Fungsi Al-Qur’an:


DAN FUNGSI 1.
2.
Sebagai huda (petunjuk bagi kehidupan umat)
Sebagai rahmat (keberuntungan yang diberikan Allah dalam
AL-QUR’AN 3.
bentuk kasih sayangnya
Sebagai furqon (pembeda antara yang baik dengan yang
buruk; yang halal dengan yang haram; yang salah dengan
benar; yang indah dengan jelek; yang dapat dilakukan
dengan yang terlarang untuk dilakukan
4. Sebagai mushaddiq (pembenar terhadap kitab yang datang
sebelumnya).
5. Sebagai mau’izhah (pengajaran yang akan mengajarkan dan
membimbing umat dalam kehidupannya untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat).
6. Sebagai nur (cahaya yang akan menerangi kehidupan
manusia dalam menempuh jalan menuju keselamatan).
PERBEDAAN AL QUR’AN DENGAN HADIS QUDSY

Kelima, membaca
Al Quranulkarim
Keempat, lafaz termasuk ibadat.
dan makna ( arti )
Al Quran itu dari
Ketiga, Al Allah sedangkan
Quranulkarim itu Hadits Qudsy
seluruhnya maknanya itu dari
Kedua, Al Quran tidak
perpindahannya itu Allah, Dan
dinisbahkan kepada Allah.
mutawatir, qathai’subut lafaznya dari
Dikatan firman Allah,
Pertama, (ketetapan pasti) Rosul.
Hadits Qudsy sebagaimana
Al Quranulkarim adalah sedangkan Hadis Qudsy
dikemukakan diatas
perkataan Allah yang kebanyakan khabar
kadang kadang
diwahyukan kepada uhad. (dzni tsubut)
diperawinya iu
Rosulullah dengan lafaz ketetapan itu masih
dinisbahkan kepada Allah.
Rosul itu sendiri. Al diragukan. Hadis Qudsy
Ini dinamakan nisbah
Quran adalah i’jaz yang itu kadang kadang sahih
insyak. Dikatan Allah
abadi sampai hari kiamat. kadang kadang hasan
Ta’ala berfirman. Atau
Sedangkan Hadits Qudsy dan kadar kadar dha’if
Allah megatan. Dan
tidak pernah
kadang kadang rawinya itu
diperlombakan. Bukan
dimajukan kepada
merupakan i’jaz.
Rosulullah. Ini dinamakan
nisbah ikhbar.
ORSINALITAS AL-QUR'AN

Al-Qur'an merupakan mutlak wahyu Allah. Al-Qur'an merupakan


merupakan jawaban dari berbagai masalah yang ada di dunia.
Allah menjamin terpeliharanya keaslian kandungan Al-Qur’an
hingga akhir zaman. Sebagai mana Q.S Al-Hijr:9 yang artinya:
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan kami
pula yang memeliharanya” .

Faktor-faktor pendukung ke orisinalitasannya yaitu:


1. Masyarakat arab yang hidup pada masa turunnya Al-
Qur’an adalah masyarakat yang tidak mengenal tentang
baca tulis
2. Masyarakat arab khususnya pada masa turunnya Al-
Qur’an dikenal sebagai masyarakat yang sederhana
3. Masyarakat arab yang sangat gandrung lagi
membanggakan kesusastraan mereka bahkan kerap
mengadakan perlombaan perlombaan dalam bidang ini
dalam waktu-waktu tertentu
4. Al-Qur’an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan
bahasanya dan sangat mengagumkan bukan hanya bagi
orang-orang mukmin tetapi juga bagi orang-orang kafir
URGENSI AL-QUR'AN
DALAM PEREKONOMIAN
Islam mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah
diberikan oleh yang harus didaya gunakan demi meningkatkan
pertumbuhan, baik materi maupun nonmateri.Islam juga mendorong
penganutnya berjuang mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara,
asalkan mengikuti rambu-rambu yang telah ditetapkan .

Meniadakan
kesulitan dan tidak
memberatkan.
Menyedikitkan
beban Memperhatikan
kemaslahatan
manusia

Mewujudkan
keadilan yang
merata

Anda mungkin juga menyukai