Anda di halaman 1dari 12

“Sejarah Filsafat Abad Renaissance”

Makalah
Disusun sebagai Bahan Diskusi pada Mata Kuliah “Pengantar Filsafat” (PAI)
Jurusan Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

KELOMPOK V
 FADLU ( 10156123027 )
 MUTIAH ( 10156123012 )
 YULIA SYAHRAINI ( 10156123021 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

M A J E N E 2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamiin. Segala puji Bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang Sejarah Filsafat Abad Renaissance. Shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW, mudah-mudahan kita mendapatkan syafaatnya di hari ahkir nanti. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Filsafat. Dalam
penyelesaian makalah ini, kami mendapakan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nizar, S.Fil.I., M.Fil selaku
dosen mata kuliah Pengantar Filsafat. Dan dalam penyusunan makalah ini kami juga memperoleh bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman-teman
yang sudah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami sangat megharapkan kritik
dan saran yang membangun. Semoga dengan terselesaikannya makalah Perkembangan Filsafat Pada
Abad Renaissance ini dapat bermanfat.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................
C. TUJUAN PENULISAN ..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG ZAMAN RENAISSANCE………………………………
B. KARAKTERISTIK ZAMAN RENAISSANCE………………………………..
C. TOKOH-TOKOH ZAMAN RENAISSANCE ………………………………….
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………
B. SARAN…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dunia barat pada zaman sekarang dibandingkan dengan dunia barat pada zaman dahulu sangat brebeda
jauh.karena pada zaman sebelum terjadinya sebuah kejadian luar biasa yang kita kenal dengan
renaissance,dunia barat dalam keadaan gelap gulita tanpa adanya cahaya pengetahuan sedikitpun.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja,sehingga pada masa itu, manusia berfikir sec
ara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat kita bayangkan bahwa pada zaman itu pemikiran
manusia tidak dapat berkembang bebas dan maju dengan pesat.
Gerakan Renaissance merupakan sebuah Gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan
kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang.Dengan adanya gerakan ini manusia
mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi
keagamaan saja,tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan,seni ,budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai
macam disiplin ilmu lainnya. Pada zaman ini pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan
mempengaruhi bentuk pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi
rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme, dan posotivisme.
Begitu besarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan peradaban manusia sehingga kita diruntut untuk
dapat memahami semangat dan spirit yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi
gerakan tersebut, tetapi mampu mengaplikasikan semanagat dan spirit itu dalam kehidupan kita sehari-
hari menuju zaman yang lebih baik.
Karena pentingnya pembahasan mengenai zaman renaissance bagi perkembangan peradaban manusia,
maka kami akan membahas mengenai latar belakang zaman renaissance, tokoh-tokoh jaman renaissance
dan jasa-jasa renaissance bagi perkembangan peradaban manusia.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menjadi latar belakang zaman Renaissance?
2. Bagaimana karakteristik zaman Renaissance?
3. Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan pada zaman Renaissance?
C.TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya zaman Renaissance
2. Untuk mengetahui karkteristik zaman Renaissance
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pada zaman Renaissance

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali, yang
lahir kembali adalah kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno, setelah berabad-abad dikubur oleh
masyarakat abad pertengahan dibawah pimpinan gereja. Oleh sejarawan, istilah tersebut
digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi
di Eropa. Orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan
Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan manusia dan dunia, bukan
sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Dan bila
dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman
modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan yang ditandai oleh terjadinya sejumlah
kekacauan dalam bidang pemikiran.
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai
kreativitas sangat diatur dan dibatasi oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai
aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gerejalah yang mengatur
pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang
merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan
Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya,
tetapi hal ini bertolak belakang dengan gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang
selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah
ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran
tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theologi. Pemikiran filsafat yang
berkembang pada masa itu sanagat di pengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastik
yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama.
Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja
maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang
kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja
mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan,
kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh
maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance. Gerakan ini
juga merupakan keinginan ksatria untuk mengembalikan kejayaan mereka seperti masa lalu,
sehingga mereka dapat hidup dengan penuh kehormatan dan kejayaaan.
Zaman Renaissance adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan
Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Sesudah mengalami masa kebudayaan
tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani.

5
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini
adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia dianggap
kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen),
bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari
manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka humanisme menganggap
manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi ciri utama renaissance adalah humanisme,
individualisme lepas dari Agama (tidak mau di atur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan
fikiran.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan kembali di dalam seni,
artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite
atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik
Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan
sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk
kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai
teknik visual dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-
khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang
diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan
mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan
menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan
humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar
kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh
Italia dan Eropa.
Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari seorang tokoh
utama filsafat modern, yaitu Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat suatu
bangunan yang baru. Dalam bidang filsafat, zaman Reanissanse kurang menghasilkan karya
penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun diantara perkembangan itu,
terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat.
Sejak itu dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaissance,
sebenarnya Individualisme dan Humanisme telah dicanangkan. Humanisme dan Individualisme
merupakan ciri Renaissance yang penting. Humanisme adalah pandangan bahwa manusia
mampu mengatur dunia dan dirinya. Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang
beragama. Oleh karena itu, zaman itu sering disebut juga sebagai zaman Humanisme,

6
maksudnya manusia diangkat dari abad pertengahan yang menganggap manusia kurang dihargai
sebagai manusia.
Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, akan tetapi filsafat berkembang
pada zaman modern. Pada zaman modern, filsafat didahului oleh zaman Renaissance.
Sebenarnya, secara esensial zaman Renaissance dalam filsafat tidak berbeda dengan zaman
modern karena cirri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Tokoh pertama filsafat
modern ialah Descartes. Beliau mengungkapkan bahwasannya dalam filsafat modern, kita akan
menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme Yunani
(Renaissance), individualisme, humanisme dan lepas dari aturan-aturan agama. Sekalipun
demikian, para ahli lebih senang menyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.
Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin
mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.
Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman Renaissance. Ilmu
pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang Astronomi.

2. Karakteristik Zaman Renaissance


Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari
semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib
di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini.
Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan
menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia,
penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan
yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-
baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis,
semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra,
filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human
values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista
Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”.
Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan
pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara
aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan
ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat
pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau
Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan
kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya

7
seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik
dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu
dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain.
Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern
ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.

3. Tokoh-tokoh yang terkenal pada zaman ini, yaitu


a. Roger Bacon
Beliau berpendapat bahwa pengalaman (empiris) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian
akhir bagi semua ilmu pengetahuan. Matematika merupakan syarat mutlak untuk mengolah
semua pengetahuan.
b. Copernicus
Beliau mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga matahari
menjadi pusat (heliosentrisme). Pendapat ini berlawanan dengan pendapat umum yang berasal
dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta
(geosentrisme).
c. Johannes Keppler
Beliau menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu :
1) Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle, namun
gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
2) Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi
bidang yang luasnya sama.
3) Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B
dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P
dan Q, maka P2 : Q2 = X3 : Y3.
d. Galileo Galilei
Beliau membuat sebuah teropong bintang yang terbesar pada masa itu dan mengamati beberapa
peristiwa angkasa secara langsung. Ia menemukan beberapa peristiwa penting dalam bidang
Astronomi. Ia melihat bahwa planet Venus dan Mercurius menunjukkan perubahan-perubahan
seperti halnya bulan, sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan
cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari.
 Bidang Anatomi
a. Andreas Vesalius

8
Memperbaiki pendapat dari pendahulunya (Mondino de Liuzzi & Aristoteles) bahwa mereka
salah berpendapat tentang fungsi jantung &
struktur jantung, Vesalius menyatakan jantung memiliki 4
ruangan, 2 lobus hati, dan pembuluh darah berawal dari jantung bukan hati
 Penjelajahan
a. Christopher Columbus (1451-1506)
b. Ferdinand Magellan (1480?-1521)
 Bidang seni dan budaya
a. Albrecht Dührer (1471-1528)
b. Desiserius Eramus (1466-1536)
c. Donatello
d. Ghirlandaio
e. Hans Holbein (1465-1506)
f. Hans Memling (1430-1495)
g. Hieronymus Bosch (1450-1516)
h. Josquin de Pres (1445-1521)
i. Leonardo da Vinci (1452-1519)
j. Lucas Cranach (1472-1553)
k. Michaelangelo (1475-1564)
l. Perugino (1446-1526)
m. Raphael (1483-1520)
n. Sandro Botticelli (1444-1510)
o. Tiziano Vecelli (1477-1526)
 Dalam Bidang Ilmu Negara
a. Nicola Machiavelli (1469-1527)
Cita-cita Machiavelli adalah memulihkan kebudayaan Romawi Kuno dahulu. Dalam buku yang
berjudul Il Principe cara-cara untuk mempertahankan negara. Menurutnya kekuasaan dan
kewibawaan penting untuk dipertahankan oleh seseorang demi menjaga ketertiban masyarakat
atau negara. Dia menngatakan bahwa pemimpin yang di takuti lebih baik dari pemimpin yang

9
dicintai belaka karena ketakutan bisa mencegah timbulnya kecenderungan untuk melawan
kekuasaan.
Dalam penegasan ini kita boleh menemukan asas yang disampaikan “Tujuan menghalalkan
cara”. Dalam kondisi bagaimanapun pemimpin dibenarakan menempuh berbagai cara asal
ditujukan demi ketertiban umum dan keselamatan negara. Pemimpin negraa tidak boleh
menghiraukan masalah agama dan moral. Ia harus memanfaatkan situasi untuk kepentingan
negara. Aspek negatif dari teorinya ini adalah rakyat yang dianggap bodoh dipergunkan untuk
kemajuan negara.
b. Thomas Hobbes (1588-1679)
Pada tahun1651 ia menerbitkan bukunya “Leviatan”. Ungkapannya yang terkenal adalah “Homo
homini lupus”. Arti dari ungkapan ini berarti manusia senantiasa terancam keselamatannya oleh
sesamanya. Oleh karena itu manusia memerlukan adanya lindungan bagi keselamatan warganya.
Pusat lindungan itu adalah negara, maka negara harus mempunyai kekuasaan mutlak. Demikian
beberapa hal yang telah saya paparkan sesuai dengan ciri individual dari zaman Renaissance ini.
Memang masih banyak teori dan orang-orang yang berjsa pada zaman ini. Namun penulis hanya
memaparkan beberapa bidang ilmu yang pengaruhnya cukup bermanfaat bagi pemikiran
moderen dalam perjalanan sejarah manusia.

10
BAB III
KESIMPULAN
1.KESIMPULAN
Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai gerakan
kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan
kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatriaan abad
pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran, mereka
mensintesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama
gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang
agama). Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan
pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga saudagar kaya
semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Kata Renaissance digunakan sejarawan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan
intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis
yang berarti kebangkitan kembali, yang lahir kembali adalah kebudayaan Yunani dan Romawi
Kuno, setelah berabad-abad dikubur oleh masyarakat abad pertengahan dibawah
pimpinan gereja.
Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata,
memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, dan nilai-nilai filosofis
yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan.
Tokoh-Tokoh Renaissance adalah :
1. Bidang seni dan budaya: Albrecht Dührer (1471-1528), Desiserius Eramus (1466-1536),
Donatello, Ghirlandaio, Hans Holbein (1465-1506), Hans Memling (1430-1495), Hieronymus
Bosch (1450-1516), Josquin de Pres (1445-1521), Leonardo da Vinci (1452-1519), Lucas
Cranach (1472-1553), Michaelangelo (1475-1564), Perugino (1446-1526), Raphael (1483-1520),
Sandro Botticelli (1444-1510), Tiziano Vecelli (1477-152

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim, Atang dan Ahmad Saebani, Beni. 2008. Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Surajiyo. 2010. Filsafat Umum dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Waluyo,Herman J.2007.Pengantar Filsafat Ilmu.Salatiga:Widyasari Press
Bakhtiar, Amsal . Filsafat Ilmu . Jakarta: Rajawali pers, 2014.

12

Anda mungkin juga menyukai