Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEJARAH FISIKA

PERKEMBANGAN FISIKA DI EROPA PADA ZAMAN RENAISSANCE

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4:

YOGI ALFAJAR(15034079)
ELVI YUSRINA(17033056)
SITI FAUZIAH(17033068)

DOSEN PENGAMPU :
FANDI OKTASENDRA,S.Si,M.Sc

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “PERKEMBANGAN FISIKA PADA ZAMAN RENAISSANCE”.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Padang,     September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ..........i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... .........ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ........iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

A.    Latar Belakang...................................................................................1

B.     Rumusan Masalah ............................................................................1

C.     Tujuan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3

A. Kondisi eropa sebelum zaman renaissance............................................3


B. Latar belakang zaman renaissance.......................................................4
C. Karakteristik zaman renaissance ........................................................6
D. Tokoh tokoh pada zaman renaissance..................................................7
E. Dampak adanya zaman Renassance pada peradaban manusia....................11

BAB III PENUTUP .................................................................................13

A.    Kesimpulan .....................................................................................13

B.     Saran .............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah rentetan rekam jejak semua peristwa yang terjadi dimasa lampau.
Dimana sejarah berisi peristiwa yang mengungkapkan segala sesuatu berdasarkan
fakta. Tetapi pada kenyatannya hanya sebagian saa yang merupakan fakta selebihnya
hanya rekaasa saja. Problema yang bayak terjadi yaitu pada ilmu sejarah misalnya
rekayasa sejarah yang berkaitan dengan presiden pertama RI dengan gerakan 30
september. Tentu hal tersebut tidak bisa dianggap remeh karena akan menimbulkan
salah paham pada generasi kedepannya. Apalagi dibidang ilmu pengetahuan.
Bidang ilmu pengetahuan adalah bidang yang paling banyak di rekayasa
keberadaannya. Ilmu pengetahuan sering dicampur adkkan dengan mitos mitos yang
terjadi dimasyarakat kala itu. Untuk itu perlu kita dalami perkembangan
ilmupengetahuan dimasa lampau terutama pada zaman renaissance. Dimana zaman
Renaissance adalah sebuah gerakan yang yang berpengaruh pada perkembangan dan
kemajuan manusia kala itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya geraan ini manusia
dapat merasakan kebebasan dalam segala aspek.
Dengan begitu besarnya pengaruh zaman Renaissance, maka perlu dikaji mengenai
zaman Renaissance bagi peradaban Eropa , yaitu latar belakang, tokoh tkoh , dan
dampak dari zaman Renaissance.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi eropa sebelum zaman rennaissace?
2. Apa yang menjadi latar belakang zaman renaissance?
3. Bagaimana karakteristik zaman renaissance?
4. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang berperan pada zaman renaissance?
5. Bagaimana dampak dari zaman renaissance bagi peradaban manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi eropa sebelum zaman rennaissace
2. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya zaman renaissance.
3. Untuk mengetahui karakteristik zaman renaissance.

1
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pada zaman renaissance.
5. Untuk mengetahui dampak dari zaman renaissance bagi peradaban manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kondisi Eropa sebelum zaman Renaissance
Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman
paleolithikum ribuan tahun yang lalu. Secara garis besar, sejarah eropa dibagi menjadi
3 periode, yaitu, Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern.
Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang
ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat
pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional, dimulainya
penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan
dimulainya renaissance pada tahun 1517.
Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini
mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada
abad pertengahan sebagai periode buram sejarah eropa mengingat dominasi kekuatan
agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan,
prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas
dan besar di segala bidang.
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di eropa. Pada masa ini
agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik
dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
pemikiran ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. yang
dimaksud Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa
menghadapi kemunduran intelek dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut
Ensikopedia Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara
zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada
abad ke-15 Masehi.
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat
Eropa, Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang
sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta
juga politik.

3
Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan
kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan
yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat.
Pemikiran merekapun ditolak, dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang
mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan
didera, malah ada yang dibunuh.

B. Latar Belakang Renaissance


Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram.
Berbagai kreativitas sangat diatur dan dibatasi oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat
dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru
malah gerejalah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi
kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang
sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang
menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang
dengan gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja.
Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia
pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah
mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theologi. Pemikiran filsafat yang berkembang pada masa itu sanagat di pengaruhi oleh
gereja sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi
pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau
Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas
saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan
pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan,
golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran.
Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka
peroleh sehingga timbullah semangat renaissance. Gerakan ini juga merupakan

4
keinginan ksatria untuk mengembalikan kejayaan mereka seperti masa lalu, sehingga
mereka dapat hidup dengan penuh kehormatan dan kejayaaan.
Zaman Renaissance adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance, bahasa
Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Sesudah
mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran
kristiani.
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud
ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu
manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan
ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia.
Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai
kemampuan  berfikir, maka humanisme  menganggap manusia mampu mengatur
dirinya dan dunia. Jadi ciri utama renaissance adalah humanisme, individualisme lepas
dari Agama (tidak mau di atur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan
fikiran.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan kembali
di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya,
gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah
kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya
jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga
gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat
lewat pemakaian berbagai teknik visual dengan cara-cara mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra
dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga
dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang
agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat
perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi
optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial
masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan

5
feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari
ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan
diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi
pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin
menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

C. Karakteristik Zaman Renaissance


Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa.
Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan
hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus
memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia
untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan
kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat
diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-
baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat
humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui
bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of
human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal
renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man
can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk
memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama.
Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum
bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara
gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah
pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau
Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan
kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan

6
karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk
menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-
intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni
lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus
berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi
kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
Ciri utama renaisens adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama.
Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman(empiris) dalam merumuskan
pengetahuan. Yang berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari
hasil pengembangan sains yang kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkannya
agama karena semangat humanisme. Fenomena tersebut cukup tampak pada abad
modern.
Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia
sebagai subjek utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai
makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga
menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan
hidup.

D. Tokoh-tokoh zaman Renaissance


Setiap gerakan baik besar atau kecil akan menghasilkan tokoh-tokoh yang tidak
akan lepas dari sejarah pergerakan tersebut. Begitu pula renaissance, gerakan yang
mampu mengubah cara berfikir eropa menjadi lebih maju dan modern juga mempunyai
tokoh yang harus kita ketahui bersama. Pada zaman renaissance terdapat tokoh di
berbagai bidang terutama dibidang fisika diantaranya :
1. Rogen Bacon (1214-1294)
Ia berpendapat bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan
ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan. Matematik merupakan syarat mutlak untuk
mengolah semua pengetahuan. Sekalipun Roger Bacon menganjurkan pengalaman
sebagai basis ilmu pengetahuan, namun ia sendiri tidak meninggalkan tulisan atau karya
yang cukup baerarti bagi ilmu pengetahuan. Ia banyak bergerak pada lapangan politik
dan agama, sehingga akhirnya ditahan dalam penjara.
2. Copernicus (1473-1543)

7
Ia mengajukan pendapat yang asing bagi pendapat umum pada masa itu. Ia
mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga
matahari menjadi pusat (Heliosentrisme). Pendapat ini berlawanan dengan pendapat
umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi
sebagai pusat alam semesta (geosentrisisme).
Prinsip Heliosentrisme ini kemudian dilanjutkkan oleh George Joachim
(Rheticus) yang menyusun buku berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium
(Tentang Perputaran Alam Semesta). Buku tersebut diawali dengan beberapa ketentuan
dasar yang berbunyi: Pertama, seluruh alam semesta merupakan bola(Spherical);
Kedua, semua benda angkasa dan bumi juga merupakan bola; Ketiga, semua benda
angkasa bergerak secara teratur dalam lintasan yang bundar (circular uniform motion).

3. Tycho Brahe (1546-1601)


Ia tertarik pada system astronomi baru yang diperkenalkan oleh Copernicus. Ia
membuat alat-alat berukuran besar untuk mengamati benda-benda angkasa secara lebih
teliti. Pada tahun 1572 Brahe mengamati munculnya bintang baru di gugusan
Cassiopeia, yaitu bintang yang cemerlang selama 16 bulan sebelum padam lagi. Bintang
itu dinamakan Nova atau Supernova, yang sangat tergantung dari besarnya dan
massanya.
Penemuan bintang Nova dan Supernova ini menggugurkan pandangan yang dianut
pada masa itu bahwa angkasa itu tidak akan berubah sepanjang masa, dan bentuknya
akan tetap abadi. Pada tahun 1577 Brahe dapat mengamati sebuah cornet, yang ternyata
lebih jauh dari planet Venus. Penemuan ini juga membuktikan bahwa benda-benda
angkasa tidak menempel pada Crystaline spheres, melainkan dating dari tempat yang
sebelumnya tidak dapat dilihat untuk kemudian menghilang lagi. Benda-benda angkasa
terapung bebas dalam ruang angkasa.
4. Johannes Keppler (1571-1630)
Ia seorang ahli matematika yang menjadi asisten Tycho Brahe. Ia melanjutkan
penelitian Brahe tentang gerak benda-benda angkasa. Kepler menemukan tiga buah
hokum yang melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu:

8
 Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan
circle –seperti yang dikemukakan oleh Brahe-namun gerak itu mengikuti
lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
 Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari
selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
 Dalam perhitungan matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A
dab B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit
masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 = X3 :Y3.
5. Galileo Galilei (1546-1642)
Beberapa pokok penemuan Galileo di luar bidang astronomi yang ditulis dalam
karyanya yang berjudul De Motu dapat diringkas sebagai berikut.
 Jumlah waktu yang sama untuk jatuhnya semua benda dari materi yang sama,
tanpa memandang bobot, bila benda-benda itu melewati medium yang sama.
Atau dengan kata lain, benda-benda yang jatuh bersamaan akan memerlukan
waktu yang bersamaan pula untuk sampai di tanah.
 Semau lintasan benda jatuh berbentuk lurus. Ha ini memberikan sugesti adanya
idealism, bahwa lintasan benda yang tidak tertanggu membentu garis lurus.
 Baik benda yang jatuh tegak lurus, maupun yang mengikuti bidang miring,
masing-masing mencapai tanah pada waktu yang sama. Hal ini memberikan
sugesti untuk kemudian melaksanakan eksperimen jatuhnya benda mengikuti
bidang miring. Untuk mencapai idealisasi “tidak terganggu apapun”, maka
bidang makin lama makin dilicinkan, sehingga jatuhnya benda-benda melalui
bidang miring praktis dalam waktu yang sama. Selain itu dibidang miring
diletakkan ukuran-ukuran. Untuk pertama kalinya ukuran (measure-ment)
dimasukkan sebagai unsur dalam lapangan ilmu pengetahuan.
 Berdasarkan idealisasi, maka hasil percobaan dapat dihitung terlebih dahulu;
dengan kata lain terjadilah peramalan (prediction).
 Ramalan itu kemudian diperiksa dengan percobaan berulang kali, yang hasilnya
dihitung secara rata-rata.
 Oleh karena anatara ramalan dan hasil percobaan ada persesuaian yang
meyakinkan, maka teori yang didasarkan pada idealisasi dapat diterima sebagai

9
hukum tentang pergerakan benda-benda yang bebas dan yang mengikuti garis
lurus.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo ini menanamkan pengaruh yang kuat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal
seperti: pengamatan (observation), penyingkiran (elimition) segala hal yang tidak
termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif
atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran (measurement), dan
percobaan (experiment) untuk menguji teori yang didasarkan pada ramalan matematik.

Selain Tokoh-tokoh yang berasal dari barat ada juga tokoh islan yang berperan besar
pada perkembangan fisika pada zaman sebelum renaissance yaitu:
a. Al-Khawarizmi, yang pertama menulis buku ilmu hitung dan aljabar, istilah
algoritme berasal dari nama al-Khawarizmi.
b. Umar al-Khayam dan al-Thusi, terkenal di bidang ilmu matematika. Angka 0 adalah
ciptaan umat Islam, dan telah dipakai di dunia Islam pada 873 M. Angka-angka
yang dipakai di dunia Islam dibawa ke eropa pada 1202 M. Angka 0 sd 9 yang
dipakai di eropa sekarang disebut angka Arab. Perkembangan matematika di dunia
menjadi efektif dan cepat sekali berkembang. Sebelumnya matematika lambat
berkembang karena menggunakan angka rumawi I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX dst.
c. Abu Raihan Muhammad Ibnu Ahmad al-Biruni, tokoh matematika dan fisika,
menulis al-Qanun al-Mas’udi risalah astronomi dan seluruh bidang penelitian
Yunani, Persia, dan Hindu.
Tokoh lain di berbagai ilmu lainnya:
1. Astronomi
Umar Khayam dan Al-farazi, menulis buku-buku astronomi dan diterjemahkan ke
bahasa latin, dan diajarkan di eropa. Didirikan observatorium di bagdad, Kairo,
damaskus, Seville, dan Andalusia. Kalender Umar Khayam lebih akurat, perbedaan 1
hari dalam 500 tahun. Sedangkan kalender Gregorius perbedaan 1 hari dalam 330 tahun.
Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali, dari Toledo Spanyol, di dunia latin
dikenal dengan Arzachel, buku astronominya Tables of Toledo sangat terkenal dan
banyak digunakan.

10
Zabir Ibnu Aflah, nama latinnya Geber, mengukur kedudukan benda langit,
menunjukkan kesalahan system Ptolemeus.
Abu Ishak Nuruddin al-Bitruji, nama latinnya Alpetraguis, bukunya teori fisik
planet-planet, mencoba memperbaiki kesalahan system ptolemeusSistem ptolemeus
akhirnya runtuh, dan Copernicus muncul dengan teori heliosentrisnya. Dalam buku De
Revolutionibus Orbium Clestium, ia mengakui jasa Az-Zarqali dan al-Battani.
2. Optik
Ibnu Haitsam, menentang teori Euklid dan Ptolemeus. Menurut euklid dan
ptolemeus, benda dapat dilihat karena mata mengirim cahaya ke benda. Ibnu Haitsam
sebaliknya, benda dapat dilihat karena benda mengirim cahaya ke mata. Teori haitsam
yang kemudian dipandang benar menurut pengetahuan modern. Karya besarnya Kitab
al-Manazir risalah optik yang berpengaruh,  soal pembiasan cahaya.

E. Dampak dari zaman renaissaince pada peradaban manusia

Renaissance memicu kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal


seperti aliran baru Eropa hingga abad ke 18 seperti humanisme, rasionalisme,
nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran
lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemahkan kekuasaan golongan
gereja.

Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi
ketika Kota Konstantinopel yang dikuasai oleh orang Islam jatuh ke tangan orang barat
pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramainya para ilmuan Islam berhijrah
ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Dan hal ini menyebabkan Itali menjadi pusat
intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.

Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.

Renaissance juga telah melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo da Vinci yang
terkenal sebagi pelukis, pemusik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo
merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi. Melahirkan ahli-ahli

11
sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo. Melahirkan ahli matematika seperti
Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia
orang pertama yang menggunakan konsep matematika dalam ketenteraan yaitu
mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa jasa-jasa renaissance bagi perkembangan


peradaban manusia adalah sebagai berikut:

1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.


2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
3. Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme, rasionalisme, empirisme, dan
materealisme.
4. Runtuhnya dominasi gereja.
5. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas
penguasa.
6. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjajahan samudera.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai
gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar pada cita-
cita keksatriaan abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan,
keperkasaan dan kemasyuran, mereka mensintesakan gagasan Kristiani dengan
pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan
kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis
dan nyata, memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, dan
nilai-nilai filosofis yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ni, pembaca menjadi terbantu dalam
pengerjaan tugas tugas dalam memahami perkembangan Eropa pada zaman Renassance.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggar, kaswati 1998. Metodologi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta Offset.

Badri, Yatim. 2008. Sejarah Peradaban Islam Dirisalah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali
Press.

Bron,Alison. 2009. Sejarah Renaissance Eropa. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Hegel,G.W.F. 2007. Filsafat Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

14

Anda mungkin juga menyukai