Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Evaluasi Pembelajaran

STUDI KASUS SMA N 1 PADANG PANJANG

Kelompok : 9 (sembilan)

NAMA : 1. De Falah Ikhlas(16033082)


2. Raudhatul Fajraini(16033111)

DOSEN : Dra.Hj Murtiani

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
                                                                                

      Padang , 8 Oktober 2017


 

  
                                                                                              Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah kegiatan pembelajaran terdapat banyak sekali hal yang harus
diperhatikan oleh seorang tenaga pendidik. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut para
tenaga pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap keberhasilan pembelajaran.
Bukan hanya menyoalkan tentang strategi pembelajaran yang diterapkan atau target yang
telah dicapai saja tetapi seorang tenaga pendidik juga harus dapat mengevaluasi secara
keseluruhan terhadap apa yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi
hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Atau dengan kata lain merupakan sebuah kegiatan mereka ulang untuk
mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan yang terjadi
pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan
yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.

Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke konstruktivistik mendatangkan


problem bagi pendidik dalam proses pembelajaran dan penilaian. Pendidik merasa
kebingungan dalam proses penilaian yang dapat memberikan gambaran yang utuhm
engenais ikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan
nyata mereka di luar sekolah atau masyarakat dan juga serta bagaimana format
penilaiannya. Isi laporan ini membahas tentang penilaian otentik sebagai jawaban atas
kebingungan pendidik dalam penilaian sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang penilaian autentik (authentic asessment) dan
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam


pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Kunandar (2013:36)
mengemukakan bahwa “kurikulum 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam
melakukan penilaian, yakni dari penilaian melalui tes (berdasarkan hasil saja), menuju
penilaian autentik (mengukur sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil)”. Penilaian ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian
autentik dilakukan oleh guru dalam bentuk penilaian kelas melalui penilaian kinerja,
portofolio, produk, projek, tertulis, dan penilaian diri.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka praktikan menulis laporan studi kasus berjudul
“Implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 1 PADANG PANJANG”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, studi kasus yang di lakukan merumuskan masalah
sebagai berikut : ”Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran fisika di
SMAN 1 PADANG PANJANG?”

C. Tujuan Penyusunan Laporan

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penyusunan laporan studi kasus ini adalah

1. Dalam pembuata kisi-kisi soal


2. Penetapan KKM
3. Untuk mengetahui cara Penilaian yang di lakukan di SMA N 1 PADANG PANJANG

D. Metode Penyusunan Makalah

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan studi kasus ini
adalah wawancara. Penulis melakukan wawancara kepada salah seorang guru mata
pelajaran fisika di SMAN 1 PADANG PANJANG

E. WAKTU DAN TEMPAT

Tanggal : 18-november-2017

Tempat : SMAN 1 PADANG PANJANG


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Studi kasus

Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk


mempelajari,menerapkan,menginterpretasi suatu kasus dalam konteksnya secara natural
tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala
tertentu. Mengadakan studi kasus dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu
kasus yang terdiri dari unit tunggal.

Dalam wawancara yang telah kami lakukan kami juga menanyakn tentang kisi-kisi soal,
penerapan KKM, Implementasi Penilaian.

1. Kisi-Kisi Soal

Kisi- kisi tes adalah rancangan tujuan- tujuan khusus dan perilaku-perilaku khusus
yang akan menjadi dasar penyusunan soal- soal tes. Untuk menjaga agar tes yang kita
susun tidak menyimpang dari bahan (materi) secara aspek kejiwaan (tingkah laku)
yang akan dicakup dalam tes, dibuatlah sebuah tabel grid, kisi- kisi atau blue print.
Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perincian materi dan tingkah laku
beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilaian. Setiap kotak diisi dengan
bilangan yang menunjukan jumlah soal. Tabel spesifikasi diperlukan sebagai dasar atau
pedoman dalam pembuatan soal-soal dalam penyusunan tes.
Secara teori butir- butir soal yang disusun itu merupakan sampel dari pada
butir- butir soal yang tidak terhingga banyaknya. Karena itu harus diusahakan benar-
benar supaya setiap daerah dalam kisi- kisi itu mempunyai sampel yang
representative (mewakili) bagi populasinya. Suatu cara yang lazim ditempuh untuk
mencapai tujuan ini, sesuai dengan kisi- kisi tes, ialah menganalisis isi tes dari arah
mata pengetahuan dan dari arah perilaku yang mencerminkan dikuasinya mata
pengetahuan tersebut.
2. Penerapan KKM
KKM di SMAN 1 Padang Panjang ditetapkan sebelum tahun ajaran dimulai.
Dan ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan musyawarah guru mata
pelajaran disatuan pendidikan. Hal ini sesuai dengan materi yang telah kita
pelajari sebelumnya.

3.Implementasi Penilaian
1. Penilaian dalam aspek sikap

Pada penikaian sikap spiritual dilakukan dengan mengamati kebiasaan siswa


seperti berdo’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, mengucap syukur atas
karunia yang diberikan Allah dan memberi salam sebelum dan sesudah presentasi.
Selain itu, guru tersebut juga melakukan teknik penilaian diri, penilaian antar teman
serta junal. Penilaiannya menggunakan skor dari 1-4.

2. Penilaian aspek Pengetahuan


a. Tes tertulis
penilaian tertulis di SMA N 1 Padang Panjang dilakukan didapatkan dari
berbagai macam test
 Kuis
kuis dilakukan setiap pertemuan. Kuis dilaksanakan dengan cara guru
memberian soal kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan minggu lalu. Hal
ini bertujuan agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang telah diajarkan
sebelumnya sebelum memulai materi pelajaran selanjutnya.
 Ulangan Harian
Ulangan harian dilaksanakan apabila dalam pembelajaran sudah
menyelesaikan satu topik materi. Soal soal ulangan hariannya biasanya soal objektif
atau soal uraian terkadang menggabungkan keduanya.
 MID semester
Dilakukan setiap pertengahan semester kemudian diberikan lembar hasil
penilaian tang terdiri atas nilai ulangan harian murni sertanilai ujian tengah
semester
 UAS
UAS adalah ujian akhir semester yang dilakukan diakhir semester untuk
proses penilaian hasil pembelajaran siswa selama satu semester tersebut.
b. Tes lisan
biasanya tidak dilakukan karena cukup memakan banyak waktu dan kurang
efisien.
c. Penugasan
penugasan diberikan kepada siswa setiap menjelang akhir pembelajaran, hal
ini bertujuan agar siswa mau mengulang materi yang telah diajarkan . Penugasan ini
biasanya dibuat didalam sebuah buku yang bertujuan agar semmua penugasan yang
diberikan lengkap dan tidak hilang jika telah dikembalikan kepada siswa.
3. Remedi dan pengayaan
Remedi dilakukan apabila siswa setelah dilakukan tes nilainya tidak
mencapai KKM yang telah ditentukan sebelumnya. Maka guru tersebut akan
mengulang materi yang sulit bagi siswa tersebut. Kemudian akan melakukan ujian
ulang lagi. Apabila masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM maka guru tersebut
akan mmemberikan tugas pada siswa tersebut.
Pengayaan diberikan dengan memberikan soal yang terbilang sulit
kemudian apabila ada siswa yang dapat menjawabnya maka akan diberi nilai
tambah.
4. Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian aspek keterampilan dilakukan biasanya yaitu penilaian kinerja. Penilain
kinerja dilakukan untuk menilai kegiatan siswa pada saat praktikum dilakukan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pelaksanaan Studi Kasus


Studi kasus ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana implementasi kurikulum
2013 pada mata pelajaran fisika di SMAN 1 PADANG PANJANG.

B. Diagnosis Implementasi Penilaian Autentik dalam pelajaran fisika di SMAN 15


PADANG
Di SMAN 1 PADANG PANJANG kurikulum yang digunakan adalah kurikulum
2013. Studi Kasus sudah berjalan dengan baik, dari beberapa macam pertanyaan yang di
ajukan mengenai pemakaian kurikulum 2013 sampai Implementasi Penilaian. Beberapa
pertanyaan sudah dijalankan atau sudah sesuai dengan tujuan nya. Ada juga beberapa yang
belum seperti penilaian keterampilan hanya menggunakan penilaian kinerja saja tanpa ada
pakai penilaian yang lain.
Implementasi penilaian
1. Penilaian dalam aspek sikap

Pada penikaian sikap spiritual dilakukan dengan mengamati kebiasaan siswa


seperti berdo’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, mengucap syukur atas karunia
yang diberikan Allah dan memberi salam sebelum dan sesudah presentasi. Selain itu, guru
tersebut juga melakukan teknik penilaian diri, penilaian antar teman serta junal. Penilaian
aspek keterampilan
Pada penilaian aspek keterampilan guru tesebut tidak melakukan penilaian dalam bentuk
kinerja, proyek, produk maupun portofolio. karena guru tersebut mengajar di kelas XII
dimana kelas XII di tuntut untuk lebih berfokus ke pada ujian nasional sehingga tidak ada
aspek keterampilan.

2. Penilaian aspek Pengetahuan


a. Tes tertulis
penilaian tertulis di SMA N 1 Padang Panjang dilakukan didapatkan dari
berbagai macam test
 Kuis
kuis dilakukan setiap pertemuan. Kuis dilaksanakan dengan cara guru
memberian soal kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan minggu lalu. Hal
ini bertujuan agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang telah diajarkan
sebelumnya sebelum memulai materi pelajaran selanjutnya.
 Ulangan Harian
Ulangan harian dilaksanakan apabila dalam pembelajaran sudah
menyelesaikan satu topik materi. Soal soal ulangan hariannya biasanya soal objektif
atau soal uraian terkadang menggabungkan keduanya.
 MID semester
Dilakukan setiap pertengahan semester kemudian diberikan lembar hasil
penilaian tang terdiri atas nilai ulangan harian murni sertanilai ujian tengah
semester
 UAS
UAS adalah ujian akhir semester yang dilakukan diakhir semester untuk
proses penilaian hasil pembelajaran siswa selama satu semester tersebut.
b. Tes lisan
biasanya tidak dilakukan karena cukup memakan banyak waktu dan kurang
efisien.
c. Penugasan
penugasan diberikan kepada siswa setiap menjelang akhir pembelajaran, hal
ini bertujuan agar siswa mau mengulang materi yang telah diajarkan . Penugasan ini
biasanya dibuat didalam sebuah buku yang bertujuan agar semmua penugasan yang
diberikan lengkap dan tidak hilang jika telah dikembalikan kepada siswa.

Pelaporan
pelaporan dilakukan setiap satu semester. Pelaporan hasil penilaian siswa oleh guru

mata pelajaran diberikan kepada wali kelas. Kemudian wali kelas mengolah nilai hasil

belajar siswa yang diberikan oleh guru mata pelajaran tersebut.

Pada pelaporan kenaikan kelas, apabila terdapat siswa yang memiliki 3 mata

pelajaran yang tidak tuntas maka dilakukan rapat dengan guru mata pelajaran yang

bersangkutan, wali kelas , guru BK dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menetapkan apakah

siswa tersebut naik kelas atau tinggal kelas.

Setelah semuanya selesai, rapor diberikan langsung oleh wali kelas kepada

orang tua murid. Pada waktu pemberian rapor tersebut, wali kelas akan menjelaskan hal-hal

yang perlu menjadi perhatian orang tua serta pencapaian siswa selama satu semester
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan studi kasus yang kami lakukan pada mata pelajaran fisika dengan narasumber yaitu

salah satu guru mata pelajaran fisika di SMA N 1 PADANG PANJANG dapat disimpulkan bahwa:

● Penilaian dalam kompetensi sikap dan pengetahuan sudah terlaksana dengan baik.

Namun,pada kompetensi keterampilan ada beberapa yang belum terlaksana, seperti

penilaian proyek dan produk.

● Penskoran sudah sesuai dengan teori yang telah dipelajari.

● Pelaporan dari kelas X sampai kelas XII sesuai dengan kurikulum 2013

● Remedial dan pengayaan dilaksanakan sebanyak dua kali setelah selesai ulangan

harian (UH).
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang

penilaian autentik (authentic asessment).

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Pemendiknas no.66 tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai