Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PKn di SD
Tutor: Rohman, M.Pd.

Disusun oleh :
Fitri Nur Maghfiroh 855800285
Nabila Salsabila 856837008
Bagus Prasetyo 859905653

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya. Makalah dengan judul Penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan
SD ini dapat selesaikan tepat waktu. Adapun maksud makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembelajaran PKn di SD.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dengan bimbingan dari Bapak
Rohman, M.Pd dan dari sumber sumber yang akurat sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah
membimbing dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
bahasa maupun susunan kalimatnya .Dengan terbuka tangan kami akan menerima saran dan
kritik dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Mudah -mudahan makalah ini dan materi yang kami sampaikan dapat diterima.Amin.

Bandar Lampung, 31 Mei 2023

Penyusun

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, khususnya pada jenjang pendidikan


Sekolah Dasar, mata pelajaran PKn berfungsi sebagai pusat pengembangan wawasan,sikap,
dan keterampilan hidup dalam kehidupan demokris.

Seorang guru diharapkan memiliki pengetahuan mengenai perumusan alat penilaian


PKn SD untuk mengetahui sampai sejauh mana sorang peserta didik benar-benar telah
mencapai kompetensi dan indikator atau pembelajaran PKn. Indikator-indikator pembelajaran
yang telah dirumuskan harus melalui pengalaman-pengalaman belajar yang dialaminya. Oleh
karena itu makalah ini disusun untuk membantu guru menguasai materi menganai penilaian
kewarganegaraan SD.

A. TUJUAN

Setelah selesai mempelajari modul ini secara umum diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kemampuan untuk merancang dan menerapkan prosedur dan alat penilaian dalam
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,secara khusus kemapuan
yang diharapkan muncul adalah :
1. Menjelaskan konsep dan prinsip penilaian Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI
2. Merumuskn berbagai alat penilaian dalam PKn SD/MI
3. Memilih model-model alat penialaian PKn SD/MI
4. Mencobakan penggunaan model alat penilaian PKn SD/MI

3
BAB II
PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1

A. KONSEP DAN PRINSIP PENILAIAN PKN SD/MI

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu bidang kajian (Undang-Undang


Sistem Pendidikan No 20 Tahun 2003) dan program studi yang fungsi perannya,antara lain
sebagai pendidikan hokum,pendidikan politik,dan pendidikan kewarganegaraan.Pendidikan
Kewarganegaraan diberlakukan melalui kurikulum sekolah tahun 1975 sebagai Mata Pelajaran
yang berdiri sendiri.Kemudian dalam perkembamgannya menjadi bidang studi Pendidikan Moral
Pancasila (PMP),kemudian berubah lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No 2 tahun 1989,tentang Sistem
Pendidikan Nasional,dan melalui Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003,nama
PPKn diubah lagi menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Keberhasilan pelajaran sangat tergantumg pada kemampuan profesioanal seorang guru,


maka dari itu guru diharapkan dapat memilih strategi/metode mengajar yang sesuai melalui
standar-standar penilaian kompetensi yang bersifat continuous comprehensive evaluation in the
classroom yang telah ditetapkan.

Penilaian juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses


pembelajaran.Pelaksanaan Penilaian baik dalam arti produk mapun dari hasil mengamati
tergantung pada perumusan indikator yang dikembangkan dalam silabus dan rencana
pembelajaran.

Evaluasi sering disamaartikan dengan penilaian.Sebenarnya istilah penilaian adalah alih-


bahasa dari istilah assessment bukan alih-bahasa dari istilah evaluation (penilaian).Kedua istilah
ini (penilaian/assessment dan penilaian/evaluation) sebenarnya memiliki kesamaan dan
perbedaan.Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai,atau menentukan nilai
sesuatu.Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya.

4
Istilah penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek,seperti baik-
buruk,efektif-tidak efektif,berhasil-tidak berhasil,dan semacamnya..Dalam penilaian ada empat
unsur pokok,yaitu :

1. Objek yang akan dinilai,

2. Kriteria sebagai tolak ukur,

3. Data tentang objek yang dinilai,dan

4. Pertimbangankeputusan (judgment)

Dengan demikian penilaian,meliputi menentukan objek yang akan dinilai,membuat/menentukan


kriteria ukuran,mengumpulkan data,baik melalui tes maupun non tes dan membuat keputusan.

Jadi penilaian menurut Gronlund (1985) lebih bersifat konprehensip,yang meliputi


pengukuran,dan tes merupakan salah satu alat atau bentuk dari pengukuran.Pengukuran lebih
membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (berupa angka-angka) tentang kemajuan
belajar siswa (learning progress),sedangkan penilaian bersifat kualitatif,dan merupakan suatu
proses membuat keputusan tentang tentang nilai suatu objek.Keduanya pada akhirnya
menghasilkan keputusan tentang suatu objek yang dinilai.

Penilaian atau penilaian dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh data sebagai bahan infomasi guna pengambilan keputusan.

Kegiatan Belajar 2
B. BERBAGAI ALAT PENILAIAN DALAM PKN SD/MI

Penilaian merupakan bagian yang integral dalam keseluruhan proses belajar mengajar,ia
merupakan subsistemnya.Sebagi subsistem dalam kegiatan pembelajaran,kegiatan penilaian
harus mampu memberikan informasi yang membantu siswa mencapai perkembangan
pendidikannya secara optimal,jadi kegiatan penilaian harus dipandang dan digunakan sebagai
cara untuk menilai keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran.Oleh karena
itu,penilaian harus direncanakan sedini mungkin .

5
Pada konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),kedudukan,fungsi,dan peranan
penilaian dalam pembelajaran tidak mengalami perubahan.Hanya saja orientasi dan
objekpenilaian yang mengalami perubahan.Hanya saja orientasi dan objek penilaian yang
mengalami sedikit perubahan yang membedakan dengan penilaian pada kurikulum
sebelumnya.Orientasi penilaian KBK yang menjadi objek penilaiannya didasarkan pada
kompetensi apa yang diharapkan pada setiap level dan kecakapan hidup (life skills) yang
diperlukan oleh setiap siswa.

1) TES TERTULIS

Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat
kompleks dan lebih bersifat objektif,karena tulisan merupakan bukti otentik yang dapat
dijamin akuntabilitasnya. Dalam ujian tertulis dapat digunakan soal-soal berbentuk
esai,objektif atau gabungan diantara keduanya.Terdiri atas uraian bebas dan uraian terbatas.

Tes uraian bebas tepat digunakan untuk menilai hasil belajar yang bersifat
kompleks yang berupa kemampuan-kemampuan,menghasilkan,menyusun dan menyatakan
ide-ide,memadukan berbagai hasil belajar dan merekayasa bentuk-bentuk orisinal,seperti
mendesain sebuah eksperimen menilai suatu benda. Tes tertulis lainnya berupa tes objektif
yang terdiri atas pilihan ganda,benar salah,menjodohkan dan isian singkat.Kriteria tes
objektif yang baik harus memiliki dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Memiliki validasi yang tinggi

2. Memiliki rehabilitas yang tinggi

3. Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai

4. Tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites

5.Mudah diadministrasikan

6.Memiliki norma atau patokan penafsiran data

6
2) TES PERBUATAN (PERFORMANCE TREAT)

Penilaian perbuatan atau Performance assessment adalah penilaian tindakan atau tes
praktik yang secara efektif dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengumpulan berbagai
informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang diharapkan muncul dalam diri siswa
(keterampilan).Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan .Penilaian pada tes perbuatan
ini seyogianya dilakukan sejak persiapan,proses sampai produk.

3) TES LISAN

Penilaian tes lisan digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan
mengemukakan ide-ide dan pendapat-pendapat secara lisan.Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun soal tes lisan adalah sebagai berikut

1. Buatlah format soal dengan beberapa kemungkinan jawaban serta serta bobot skornya
2. Siapkan beberapa format soal yang pararel untuk beberapa orang siswa
3. Untuk memenuhi persyaratan pararel maka setiap format soal harus memiliki
isi,derajat kesukaran,dan waktu untuk menjawab yang sama.

4) PENILAIAN NON-TES

Beberapa teknik non tes dapat digunakan oleh guru agar dapat melakukan penilaian
lebih objektif dan adil. Teknik dan alat penilaian non tes antara lain :

1. Observasi

Teknik ini baik untuk menilai hasil belajar aspek psikomotor,misalnya dalam praktek
keterampilan,diskusi,bermain atletik,dan lain-lain. Agar observasi lebih efektif dan terarah
sebaiknya :

a. Dilakukan dengan tujuan yang jelas dan direncanakan sebelumnya,


b. Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala,atau model-model
pencatatan lainnya

7
c. Pencatatan dilakukan selekas mungkin tanpa diketahui oleh peserta didik yang
diobservasi
d. Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakanseluruhnya.

2. Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk menilai hal-hal yang bersifat umum dikalangan peserta
didik .Antara lain,identitas peserta didik selengkapnya,keadaan sosial ekonomi orang
tuanya,minat-minatnya dan lain-lain.Agar lebih efektif teknik angket ini hendaknya :
a. Dilaksanakan dengan tujuan dan program yang jelas
b. Isinya tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan
c. Bahasannya sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan peserta didik
d. Penarikan kesimpulan harus hati-hati,apabila dengan pengecekan terlebih dahulu

3. Wawancara
Pada wawancara informasi yang digali meliputi berbagai aspek yang menggambarkan
keadaan siswa saat itu.Jadi bukan semata-mata untuk member nilai atau untuk menetapkan
lulus dan tidak lulus.

4. Daftar Cek

Daftar cek adalah daftar aktifitas,sifat-sifat,masalah,dan jenis kesukaan.Di depan


setiap butir disediakan kolom ceklis ( ).Kegunaannya adalah untuk menyatakan ada atau
tidaknya suatu unsur,komponen,trait,karakteristik atau kejadian dalam suatu peristiwa,tugas
atau satu kesatuan yang kompleks.Daftar cek makin besar manfaatnya bila disusun dengan
komponen yang lengkap dan utuh,baik komponen yang penting maupun yang remeh.

5. Skala Pilihan
Skala pilihan (rating scales) sifatnya hampir sama dengan daftar cek,pada daftar cek
hanya ada dua alternative (ya atau tidak,member tanda atau mengosongkan),sedang pada
skala disediakan 3,4 atau 5 pilihan.Skala pilihan dapat digunakan untuk
observasi,wawancara,angket juga untuk mengukur sikap,kebiasaan ataupun minat.

8
6. Studi Kasus
Studi kasus kadang-kadang diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang
bertingkah laku ekstrim,misalnya peserta didik yang agresif luar biasa..Dilakukan oleh staf
Bimbingan Konseling (BK) dan hasilnya dirapatkan diantara staf sekolah.

7. Portoflio
Pendekatan penilaian portofolio adalah suatu penilaian yang bertujuan mengukur
sejauh mana kemampuan siswa/siswi sehingga hasil kontruksi dapat dinilai dan dikomentari
Wayan Wida (1984 : 18) mengemukakan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan
jenis alat penilaian, yaitu sebagai berikut :
a. Aspek kemampuan yang akan dinilai,seperti kognitif,afektif dan psikomotor
b. Sifat bahan yang akan kita sajikan
c. Besar kecilnya kelompok yang akan diuji
d. Kesempatan guru untuk koreksi

Kegiatan Belajar 3

C. MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN PKN SD/MI

Kegiatan belajar 3 terdiri dari

1) Pengembangan Alat Penilaian Kelas Dalam Pkn

Dalam pengembangan alat penilaian kelas dalam PKn,ada beberapa langkah, sebagai
berikut :

a) Menyusun spesifikasi tes


 Menentukan kompetensi dasar yang akan diukur
 Menyusun kisi-kisi tes (format berisi tentang : Kompetensi Dasar,Materi
Pembelajaran,Indikator dan Pengujian yang berisi jenis tagihan,bentuk soal,dan
contoh soal)
b) Menulis soal tes (mengacu pada kisi-kisi dan sesuai indicator dan bentuk tes)

9
c) Menelaah soal tes (dilakukan oleh teman sejawat yang meliputi materi,konstruksi dan
bahasa)
d) Melakukan uji coba tes
e) Menganalisis butir soal
f) Memperbaikisoal tes
g) Merakit soal
h) Melaksanakan tes
i) Menganalisis hasil tes

2) Model Model Alat Penilaian Pkn Sd/Mi

Sebelum anda mengembangkan berbagai bentuk dan jenis penilaian perhatikan


dulu kaidah-kaidah di bawah ini yang dikutip dari Buku Pedoman Penyusunan Tes
Prestasi Belajar (1987 : 22)

1. Pokok soal yang merupakan permasalahan yang akan ditanyakan kepada siswa
harus dirumuskan dengan jelas
2. Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan pernyataan
yang diperlukan saja,
3. Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar
4. Pada pokok soal sedapat mungkin dicegah perumusan pernyataan yang bersifat
negative
5. Alternative jawaban sebaiknya logis dan pengecoh harus berfungsi (menarik)
6. Diusahakan agar tidak ada petunjuk untuk jawaban yang benar
7. Diusahakan untuk mencegah penggunaan option yang terakhir berbunyi “semua
pernyataan di atas benar”
8. Diusahakan agar alternative jawaban homogen
9. Apabila alternatif jawaban angka susunlah susunlah secara berurutan
10. Soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bersifat tidak
tentu
11. Diusahakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung dari jawaban butir
soal yang lain

10
12. Dalam merakit soal diusahakan agar jawaban yang benar

3) Model Penilaian Catatan Anekdot


Selain bentuk penilaian non-tes di atas,maka berikut ini dicontohkan bentuk catatan
anekdot, contoh :

Pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2006 antara pukul 07.00 – 09.00. Putri kelihatan
melamun dan pandangannya menerawang jauh (kosong)

4) Model Penilaian Daftar Cocok


Daftar cocok adalah suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan tentang suatu
permasalahan yang berkaitan dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan yang
disampaikan pada siswa.Pernyataan-pernyataan ini hendaknya bersifat singkat,tapi
jelas.Alat ini dapat digunakan untuk kepentingan individu guru,siswa atau kelompok.

5) Model Penilaian Skala Bertingkat (Numerical Rating Scale)


Untuk mengembangkan alat penilaian ini ada sejumlah kaidah yang harus
diperhatikan menurut Asmawi Zainul (1993 : 76) sebagai berikut :
1. Jumlah pertanyaan atau pernyataan haruslah terbatas
2. Angka untuk perangkat rating scale haruslah mempunyai arti yang sama
3. Jumlah kategori angka yang digunakan supaya diusahakan cukup bermakna
4. Setiap pertataan atau pertanyaan hendaknya hanya mengukur satu karakteristik
komponen
5. Sebaiknya pertanyaan atau pernyataan disusun secara urut berdasarkan urutan
pelaksanaan prosedur

6) Model Penilaian Sosiometri


Proses ini didasarkan pada perasaan pribadi seorang anggota kelompok,terhadap
anggota kelompok yanglain,yang dinyatakan dengan pilihan yang yang disukai atau tidak
disukai oleh masing-masing anggota kelompok. Hasil dari sosiometri dapat digunakan
untuk menyusun suatu kelompok yang baru.

11
7) Model Penilaian Pedoman Wawancara (Interviu)
Dalam interviu dikenal dengan dua cara ,yaitu secara langsung dan tak
langsung.Interviu langsung adalah wawancara yang dilakukan dengan sumber utama atau
siswa yang diselidiki untuk menggali data tentang dirinya.Jika pertanyaan diajukan pada
siswa lain dan diminta untuk memberikan informasi tentang seorang siswa maka interviu
tersebut dikatakan sebagai interviu tak langsung.

8) Model Penilaian Daftar Baik Buruk


Baca terlebih dahulu secara cermat sebelum Anda menentukan pilihan
Anda,kalau mungkin beri alas an setiap Anda menyatakan Baik atau Buruk dari
pernyataan yang tersedia

9) Model Penilaian Daftar Tingkat Urutan


Bacalah keseluruhan butir pernyataan secara cermat dan teliti,kemudian tentukan
angka atau nilai pilihan sesuai dengan skala prioritas yang Anda tentukan! Jangan lupa
dalam menentukan urutan pernyataan tersebut kemukakan alas an apa yang
melatarbelakangi penentuan urutan tersebut

Kegiatan Belajar 4
D. PENGGUNAAN MODEL ALAT PENILAIAN PKN SD/MI BERBASIS PORTOFOLIO

Portofolio, berasal dari bahasa inggris portfolio, berarti kumpulan hasil karya siswa yang
menyajikan kemajuan, pencapaian dan prestasi masing-masing siswa yang mencakup:
partisipasi siswa dalam memilih muatan portofolio, kriteria seleksi, kriteria penilaian, dan
fakta-fakta yang menggambarkan diri para siswa.

Azis Wahab (1999:2) mendefinisikan portofolio penilaian "Sebagai sebuah laporan


tentang proses belajar siswa; sebuah kumpulan hasil kerja siswa yang menunjukkan kepada
siswa atau orang lain tentang hasil kerja siswa yang telah dicapai dalam satu atau lebih bidang".

12
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa. Hasil kerja itu sering disebut artefak.
Artefak-artefak itu dihasilkan dari pengalaman belajar atau proses pembelajaran siswa dalam
periode waktu tertentu. Artefak-artefak itu diseleksi dan disusun menjadi satu portofolio.

Sementara itu, jenis-jenis data yang dikumpulkan guru dapat dilakukan oleh peserta didik
atau oleh guru yang bersangkutan. Adapun koleksi data pada penilaian portofolio adalah sebagai
berikut :

1. Pengumpulan data oleh peserta didik, meliputi:

a. Learning log (jurnal atau catatan pribadi buatan peserta didik untuk mengungkap reaksi,
respons belajar, perasaan dan pendapatnya tentang hal yang sedang dipelajarinya).

b. Pemetaan Konsep (membuat peta konsep berdasarkan acuan tertentu).

c. Bermain Peran (penampilan seseorang tentang tokoh tertentu).

d. Self-assessment (partisipasi peserta didik dalam menilai karyanya sendiri).

2. Pengumpulan data oleh pendidik, meliputi:

a. Anecdotal notes (catatan kejadian spontan yang faktual dan objektif).

b. Pemberian skor peta konsep (penggunaan peta konsep sebagai sarana untuk menilai
kemajuan dan perkembangan pembuat peta konsep). Feedback (komentar atau catatan
terhadap hasil kerja tertulis peserta didik sebagai masukan untuk bahan perbaikan).

c. Feed back (komentar atau catatam terhadap hasil kerja tertulis peserta didik sebagai
masukan untuk bahan perbaikan).

13
Perbedaan Tes dan Portofolio

a) Format penilaian portofolio


Semua kriteria yang telah ditentukan untuk melakukan penilaian terhadap portofolio
yang dihasilkan siswa dituangkan dalam bentuk format. Penuangan kriteria penilaian
dalam bentuk format meliputi aspek-aspek apa saja yang dinilai serta beberapa persen
bobot nilai yang diberikan kepada setiap aspek tersebut.

b) Pengamatan dan penilaian portofolio


Pengamatan atau observasi dilakukan kepada siswa, terutama saat proses penyusunan
portofolio berlangsung, misalnya pada:
1) Proses penyeleksian karena rancangan seleksi portofolio menggambarkan proses
penyusunan (konstruksi) portofolio, meliputi berikut ini.
a) Siapa yang memutuskan apa yang hendak dimasukkan ke dalam portofolio?
b) Hasil karya yang mana yang bersifat wajib dan mana yang pilihan?
c) Siapa yang menyeleksi?
d) Kapan, berapa sering, dan siapa yang mengkaji ulang portofolio?

14
2) Proses Penyusunan
a) Koleksi mengumpulkan hasil kerja siswa yang menunjukkan pertumbuhan,
kemajuan, dan hasil belajarnya.
b) Organisasi: mengorganisasikan berbagai hasil kerja siswa. b)
c) Refleksi: merenungkan/memikirkan kembali apa yang telah dikoleksi dan
diorganisir.

c) Proses Akuntabilitas
Penyajian: mempresentasikan hasil kerja siswa.
Proses Refleksi; pada proses refleksi ini siswa diminta menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut.
a) Mengapa saya memilih artefak ini untuk dimasukkan dalam portofolio?
b) Bagaimana artefak ini mendukung apa yang ingin saya buktikan?
c) Di mana potongan ini cocok dengan desain yang ingin saya presentasikan?
d) Apakah pengamat portofolio mengerti pilihan artefak saya dan refleksi
tentangnya?

15
BAB III
PENUTUP

Penilaian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk melihat sampai sejauh mana
keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran portofolio. Hasil penilaian dapat diketahui
kelemahan-kelemahan sekaligus kelebihan-kelebihan pembelajaran berbasis portofolio tersebut.
Penilaian terhadap proses pembelajaran portofolio dilakukan, baik terhadap dokumen-dokumen
yang dihasilkan siswa maupun terhadap keterampilan siswa dalam menayangkan dokumen-
dokumen tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Winataputra , Udin S,dkk. 2006. Pembelajaran PKn di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

16

Anda mungkin juga menyukai