Anda di halaman 1dari 21

Konsep Asesmen Pembelajaran IPA di SD/MI

Makalah Disusun untuk menyelesaikan Tugas Kelompok Kapita Selekta IPA

Dosen Pengampu :

Raden Syaifuddin, M. Pd.

Mata Kuliah :

Kapita Selekta IPA

Disusun Oleh :

Kelompok 11 :

1. Achmad Haqqul Yaqin (06020720021)


2. Merry Sabilla Faqih (06010720009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
SEKAPUR SIRIH

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik.
Makalah ini membahas tentang topik yang menarik dan menjadi perhatian banyak orang.
Kami akan membahas mengenai topik yang telah ditetapkan, yaitu Konsep Asesmen
Pembelajaran IPA SD/MI. Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Adapun dalam menyusun makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyelesaiannya. Kami menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru
bagi kehidupan kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis Makalah

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asesmen pembelajaran IPA pada SD/MI merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap
kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar IPA serta kemampuan dalam
mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari. Asesmen pembelajaran ini
penting dilakukan agar guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
memahami konsep-konsep IPA yang telah disampaikan dalam proses pembelajaran. Konsep
asesmen pembelajaran IPA di SD/MI didesain dengan bertujuan untuk pengukuran dan
penilaian prestasi dan hasil belajar siswa dalam belajar IPA.

Konsep asesmen pembelajaran IPA di SD/MI haruslah memperhatikan aspek-aspek


penting seperti: keterampilan berpikir, kerjasama, kreativitas, kemampuan berkomunikasi,
serta kemampuan memecahkan masalah. Semua aspek ini tidak hanya harus dilatihkan dalam
kegiatan pembelajaran IPA saja, tetapi juga harus diaplikasikan dalam setiap bidang
pembelajaran. Adanya asesmen ini dijadikan sebagai sebuah bukti sengaja yang tersusun
sistematis dan dilakukan secara terus-menerus untuk mengetahui pencapaian kompetensi
siswa yang disesuaikan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pentingnya asesmen pembelajaran IPA di SD/MI adalah untuk membantu guru dalam
mengevaluasi kinerja siswa secara individu dan kolektif. Dengan demikian, guru dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar IPA, dan
mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut. Selain
itu, asesmen pembelajaran IPA juga dapat memberikan informasi penting kepada orang tua
tentang kemampuan akademik anak mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud Pengertian, Tujuan dan Prinsip Konsep Asesmen Pembelajaran IPA
di SD/MI?

2. Bagaimana Fungsi dan Karakteristik Konsep Asesmen Pembelajaran IPA di SD/MI ?

3. Bagaimana Jenis dan Bentuk Konsep Asesmen Pembelajaran IPA di SD/MI?

4. Mengapa Konsep Asesmen memiliki peran penting dalam Pembelajaran IPA di SD/MI?

4
1.3 Tujuan Masalah
1. Dapat mengidentifikasi Pengertian, tujuan, dan Prinsip Konsep Asesmen Pembelajaran IPA
di SD/MI

2. Dapat mengetahui Fungsi dan Karakteristik Konsep Asesmen Pembelajaran IPA di SD/MI

3. Dapat membedakan Jenis dan bentuk Konsep Asesmen Pembelajaran IPA di SD/MI

4. Dapat menganalisis pentingnya Konsep Asesmen dalam Pembelajaran IPA di SD/MI

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Tujuan dan Prinsip Konsep Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI
2.1.1 Pengertian Konsep Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI
Asesmen merupakan sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data hasil
penilaian peserta didik pada proses pembelajaran. Kata Asesmen diartikan sebagai penilaian
bertujuan untuk pengumpulan dan pengolahan data maupun informasi sebagai tolak ukur
ancaman, hasil dan pencapaian prestasi peserta didik. Namun banyak orang mengatakan
bahwa asesmen dengan evaluasi adalah hal yang sama karena memiliki titik fokus terhadap
hasil belajar peserta didik. Pada konteks pendidikan, guru berfungsi untuk melihat
kemampuan dan hambatan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa sesungguhnya peserta didik yang dibutuhkan.

Berdasarkan informasi bahwa seorang tenaga pendidik akan dapat menyusun program
pembelajaran yang realistis sesuai dengan kenyataan tujuan dari peserta didik tersebut.
Dilihat dari isinya (instrumen), Evaluasi diambil dari materi yang diberikan dalam
pembelajaran, sedangkan Asesmen berdasarkan masalah dan kemampuan yang dimiliki
peserta didik. Dilihat dari tujuan, evaluasi semata mata hanya untuk mengukur seberapa jauh
materi yang dapat diserap atau dikuasai, sementara asesmen untuk melihat kondisi peserta
didik saat itu, dalam rangka menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat
melakukan intervensi atau pembelajaran secara tepat.1

2.1.2 Tujuan Konsep Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI


Sistematika Penyusunan Asesmen diciptakan khususnya dalam Pembelajaran IPA di
SD/MI mempunyai tujuan dasar diantaranya sebagai berikut :

1. Pengawasan dalam berkembangnya proses pembelajaran peserta didik secara bertahap


dan terus-menerus
2. Pengoreksian umum pada ketercapaian dan hasil nilai yang didapatkan peserta didik
berdasarkan Pemahaman dan kemampuannya.
3. Pemerolehan timbal balik yang terus-menerus dan sistematis berdasarkan kedudukan dan
keadaannya, yaitu :

1
A Tujuan Penilaian, “Heru Kuswanto” (2008): 1–8.

6
(a) Peserta didik dijadikan sebagai proses langkah dalam memperbaiki pembelajaran
yang telah dilaksanakan bersama guru.
(b) Guru dijadikan sebagai proses langkah dalam mengembangkan mata pelajaran
dengan memodifikasi proses pembelajaran yang akan dilakukan bersama peserta
didik.
4. Pengontrolan secara rutin di setiap semester sehingga mampu mempetahankan dan
meningkatkan kualitas peserta didik dengan lulus memenuhi ketuntasan kriteria minimal
(KKM) yang ditetapkan satuan Pendidikan setempat.
5. Sebagai sumber data dan berbagai informasi yang bersangkutan dengan menyesuaikan
segala hal yang diperlukan.2

2.1.3 Prinsip Konsep Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI


Pada umumnya dalam Penyusunan konsep Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI
tidak terikat dalam aturan namun hal ini ditegaskan dalam Sistem Pendidikan
Nasional sehingga pemerintah memberlakukan Prinsip khusus Asesmen dalam
tercapainya hasil yang memuaskan, berikut beberapa Prinsip Konsep Asesmen
Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah, diantaranya :

1. Bersifat Valid (Validitias)

Prinsip ini menuntut bahwa penilaian harus berdasarkan kemampuan dan


pencapaian siswa yang didapatkan selama pembelajaran. Hal ini didukung dengan
teknik dan rubrik instrumen yang sesuai dengan kompetensi dasar dan penyusunan
indikator pencapaian peserta didik. Contoh :

Kompetensi Dasar : Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan


dalam suatu ekosistem, sehingga asesmen yang diberikan adalah praktikum/unjuk
kerja yang diberikan kepada peserta didik guna mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam terampil sekaligus memahami hubungan antarkomponen yang
terkait didalamnya.

2. Bersifat Nyata dan Jelas (Real)

Prinsip penilaian yang dilakukan dengan jelasnya indikator sesuai kebutuhan


peserta didik dan keadaan yang terjadi. Hal ini mengurangi kesalahpahaman dalam
2
Asesmen Cpl and Asesmen Cpmk, “Pengertian Dan Tujuan Dari Asesmen, Penilaian, Dan Evaluasi Dalam
Konteks Pembelajaran, Beserta Ilustrasinya.” (n.d.).

7
memanipulasi hasil asesmen yang dicapai peserta didik. Prinsip ini dikuatkan dengan
pemberian petunjuk asesmen yang kuat dan jelas.

3. Bersifat Keseluruhan
Salah satu Prinsip yang wajib diterapkan diantara prinsip lainnya adalah
menilai secara keseluruhan peserta didik tanpa membedakan apapun dengan
menyesuaikan kebutuhan mereka. Teknik penilaian dapat dimodifikasi berbagai
instrumen seperti portofolio, kinerja, maupun hal lainnya sesuai kemampuan peserta
didik.
4. Bersifat Keterkaitan

Pelaksanaan penilaian dilaksanakan secara sistematis dan berlanjut sehingga


dalam melakukannya perlu diteliti dan ditelaah terlebih dahulu agar memiliki
keterkaitan antar satu sama lain.

5. Bersifat Objektif

Teknik penilaian dilakukan tersusun sesuai dengan keadaan dan kenyataan


sehingga perlu penerapan khusus dalam bersikap bijaksana dan adil dalam merancang
segala sesuatu berdasarkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

6. Bersifat sebagai seorang pendidik

Seorang guru harus mampu memberikan dukungan dan apresiasi terhadap


peserta didik dalam melakukan penilaian pada peserta didik sehingga hal ini
berpengaruh terhadap hasil dan kualitas belajar siswa serta mampu mengoptimalkan
segala hal yang didapatkan dalam pembelajaran.3

2.2 Bentuk,dan Jenis Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI


2.3.1 Bentuk Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI
Asesmen dalam pembelajaran IPA SD/MI mempunyai titik fokus terhadap penilaian
yang dijadikan hasil pembelajaran siswa di SD/MI. Penilaian yang terstruktur secara
sistematis menjadikan target yang dijadikan sasaran utama dapat tercapai dengan baik,
sehingga perlu menggunakan bentuk dan jenis asesmen yang tepat di dalam pembelajaran

3
Jenny Indrastoeti and Siti Istiyati, Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran Di Sekolah Dasar, 2017.

8
IPA SD/MI. Berikut bentuk asesmen pembelajaran IPA SD/MI yang dapat digunakan dengan
berlandaskan aspek afektif, kognitif hingga psikomotorik, diantaranya yaitu :

1. Asesmen Selected Response (Responden terpilih)

Bentuk asesmen ini bisa melalui Multiple Choise (Pilihan Ganda), pernyataan benar
atau salah, pencocokan jawaban (Take a match) maupun uraian. Langkah-langkah pemilihan
asesmen berikut dilakukan dengan prosedur yang sistematis dan berurutan berikut
diantaranya:

a. Multiple Choise (Pilihan Ganda)


- Melalui pengarahan yang sesuai, jelas dan nyata dengan pemberian contoh di kehidupan
nyata sehari-hari
- Kemudian ambil jawaban yang merupakan paling benar diantara jawaban lain. Tidak
diperlukan tingkatan kebenaran
- Penyusunan kalimat di Setiap butir soal yang diberikan menggunakan Bahasa yang
singkat dan mudah dipahami, hindari kalimat pokok yang negative dalam penyusunannya
- Tidak adanya ketergantungan di Setiap butir soal didalam kalimat pokok
- Di sisi kebahasaan usahakan mudah dimengerti dan mempunyai salah satu ide yang kuat
- Hindari penggunaan indikator “selalu, kadang-kadang, pada umumnya”4

Contoh :

Kelas 5 Tema 4 Subtema 1 “Peredaran Darahku Sehat”

1. Urutan peredaran darah kecil yang benar adalah……..


a. Paru-Paru – Jantung – Seluruh tubuh
b. Jantung – Seluruh tubuh – Jantung
c. Jantung – Paru-Paru – Jantung
d. Jantung – Paru-Paru – Seluruh tubuh

Jawaban : C

b. Pemilihan Pernyataan Benar atau Salah (B/S)


- Berikan kode huruf B atau S di setiap masing-masing pernyataan bisa berupa tabel
ataupun kolom centang
- Jauhi segala pernyataan yang masih kurang akurat dan jelas

4
Supriyadi, Pendidikan IPA SD, 1st ed. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018). Hlm. 133-135

9
- Samakan butir pernyataan yang dijawab benar dan salah sehingga mempermudah
penilaian dan usahakan tidak boleh beratur dan berurutan.

Contoh :

Centang pada kolom benar atau salah dengan menyesuaikan pernyataan yang
diberikan!

Pernyataan Benar Salah


Matahari terbit di barat √
Bulan memiliki cahaya sendiri √
Ikan bernafas dengan menggunakan insang √
Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk melakukan

fotosintesis
Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan

bulan
Bunga terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, dan putik √
Udara mempunyai berat dan dapat melakukan tekanan √
Gajah termasuk hewan reptil dan pemakan daging (Karnivora) √

c. Take a Match (Pencocokan)


- Pertanyaan dan jawaban bisa berupa gambar, teks, video, ataupun lainnya yang bersifat
akurat dan faktual
- Pernyataan dalam Take a Match tidak bertele-tele dan singkat juga jelas
- Pasangan yang menghubungkan harus saling berkaitan agar dapat diselaraskan dan
dicocokkan

Contoh :

Jodohkan sesuai hubungan Makhluk hidup dengan Jenis Makanannya!

1. Kuda a. Fitoplankton
2. Kelinci b. Biji-bijian
3. Ayam c. Wortel
4. Burung d. Cacing dan Dedak
5. Ikan e. Daging

10
d. Uraian Singkat (Completetion test)
- Tidak dapat direncanakan jawaban yang terlihat logis lebih dari Satu
- Pernyataan yang diberikan hanya mencakup satu tempat kosong yang dijadikan jawaban
yang rumpang

Contoh :

1. Pada sistem pernapasan manusia, Oksigen dihirup oleh paru-paru dan dihembuskan
bersama dengan gas ...
Jawaban : karbon dioksida
2. Tanah liat, debu, dan pasir merupakan contoh dari jenis-jenis ..., yaitu material padat
yang terdapat di permukaan bumi
Jawaban : tanah
3. Besi dan ……. termasuk bahan logam yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
Jawaban : baja

2. Asesmen Essay

Bentuk Asesmen Essay dalam pembelajaran IPA di SD/MI merupakan sebuah


bentuk penilaian yang meminta siswa untuk menulis tanggapan mereka terhadap
pertanyaan-pertanyaan terbuka tentang topik yang telah dipelajari. Dalam bentuk ini,
siswa diminta untuk mempertahankan jawaban mereka dengan fakta dan bukti yang
relevan. Asesmen Essay pada dasarnya membantu guru untuk mengevaluasi kemampuan
siswa dalam mengorganisir, mengekspresikan, dan menganalisis gagasan-gagasan mereka
dengan lebih baik.

Selain itu, bentuk ini juga membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan
menulis, membaca, dan berpikir kritis mereka. Asesmen essay dapat mencakup topik
ilmiah apa saja dalam IPA, seperti planet, energi, tumbuhan, binatang, dan lain
sebagainya. Sekolah dan guru bisa menentukan berapa banyak ruang atau waktu yang
diberikan untuk siswa dalam menjawab Asesmen Essay dan berapa poin atau skor yang
diberikan untuk setiap jawaban yang ditulis.

Dalam pembelajaran IPA di SD/MI, Asesmen Essay menjadi salah satu bentuk
penilaian yang berguna untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami dan

11
menganalisis konsep-konsep sains dengan baik dan juga untuk meningkatkan literasi dan
keterampilan menulis mereka.5 Berikut beberapa contoh model penilaian berbentuk Essay
yang disertai kisi-kisi di setiap soalnya. Setiap soal mempunyai poin atau skor yang
diberikan dengan menyesuaikan tingkat kesukaran soal baik LOTS (Low Order Thinking
Skill) maupun HOTS (High Order Thinking Skill).

Kompetensi Indikator Capaian Materi Level Tingkat Nomor


No Indikator soal
Dasar Pembelajaran Kognitif Kesukaran
pokok soal

3.5 3.5.3 Rantai Disajikan Menganalisis Sulit 1


Menganalisis Menganalisis Makanan pertanyaan
1 (C4)
Hubungan hubungan dan tentang analisis
antarkompone antarkomponen Jaring- dampak adanya
n ekosistem ekosistem dan Jaring ketidakseimbanga
dan jaring- jaring-jaring Makanan n jaring-jaring
jaring makanan di makanan di
makanan di lingkungan lingkungan
lingkungan sekitar yang sekitar yang
sekitar diketahui dengan diketahui
tepat

Soal

Bagaimana dampak jika terjadi ketidakseimbangan dalam jaring-jaring makanan, seperti banyaknya tikus yang
diduga dikarenakan ular yang ada disawah musnah karena ulah manusia ?

Jawab

Ketidakseimbangan dalam jaring-jaring makanan dapat memiliki dampak yang serius pada ekosistem dan
kelangsungan hidup spesies yang terkait. Misalnya, jika ada terlalu banyak tikus di suatu wilayah yang
mengurangi jumlah ular, maka keberadaan tikus dapat meningkat dan dapat merusak tanaman secara massal. Di
sisi lain, kekurangan ular dalam jaring-jaring makanan dapat membuat populasi dalam jaring-jaring makanan
menjadi tidak seimbang dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

3. Asesmen Performance (Kinerja)

5
Indrastoeti and Istiyati, Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran Di Sekolah Dasar.

12
Bentuk asesmen ini mengarah ke performance siswa melalui pengaplikasian
teori kedalam kehidupan nyata dapat berupa praktikum dalam pembelajaran IPA yang
sering dilakukan di laboratorium. Asesmen ini dijadikan sebuah penugasan dalam
mengasah daya pikir dan ingat siswa serta pengimplementasian pengetahuannya lebih
mendalam. Hal ini harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar
tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan mempunyai makna bagi siswa.
Tujuan asesmen ini mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa
mencakup pemecahan berbagai problem, menalar dan menganalisis serta berinteraksi
maupun berkomunikasi baik berupa lisan maupun tulisan. Penugasan Performance
asesmen diperlukan menyusun rubrik instrumen sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan. Hal ini diperlukan dalam mengetahui sejauhmana kemampuan siswa
berdasarkan hasil praktek, kinerja/unjuk kerja yang didapatkan siswa.6
Berikut lampiran bentuk asesmen kinerja yang sering dilakukan dalam
praktikum pembelajaran IPA khususnya di SD/MI diantaranya, yaitu :
Materi Pokok : Wujud dan Zat Benda
Rubrik Penilaian : Daftar Ceklist (Ya/Tidak)
Temukan benda yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan Wujud dan zatnya!

Nama Siswa :………………………………………………………………………….

No. Absen :………………………………………………………………………….

Hari/Tgl Praktik :………………………………………………………………………….

Skala
No. Aspek Penilaian Keterangan Praktikum
Ya Tidak
Air putih salah satu benda cair
dimana mempunyai bentuk yang
Menemukan benda berzat cair disertai sama dengan wadahnya, sehingga
1. √
ciri-cirinya menandakan molekul bergerak
bebas dengan menyesuaikan
wadah yang ditempati
2. Menemukan benda berzat padat disertai √ Buku salah satu benda padat
ciri-cirinya dimana bentuk dan volumenya

6
T. Iskandar, “Penerapan Penilaian Kinerja Dalam Kegiatan Laboratorium Pada Konsep Reproduksi Tumbuhan
Biji Di Madrasah Aliyah,” Tesis Magister pada PPS UPI 53, no. 9 (2000): 1689–1699.

13
tetap dan tidak bergerak bebas
sehingga tersusun & terikat rapat.
Ban Sepeda salah satu benda gas
dimana bentuk dan volumenya
Menemukan benda berzat gas disertai berubah-ubah sesuai wadahnya,
3. √
ciri-cirinya hal ini partikel didalamnya
bergerak bebas dan tidak teratur
hingga memenuhi ruangan
Ditemukan air dapat membeku
Menemukan perubahan yang terjadi didalam freezer karena didiamkan
4. √
pada benda berzat padat, cair dan gas dalam suhu dibawah 0 derajat
Celsius sehingga menjadi es batu

2.3.2 Jenis Asesmen Pembelajaran IPA SD/MI

Berdasarkan tujuan pembelajaran IPA di SD/MI yaitu mengembangkan


Pemahaman siswa terkait alam semesta dan segala konsep ilmiah secara dasar yang
mencakup sains, teknologi, dan lingkungan di kehidupan sekitar dengan mempunyai
cakupan tujuan asesmen diagnostik, formatif dan sumatif. Pelaksanaan ketiga cakupan
tujuan tersebut dilakukan secara sistematis dan berurutan dalam pembelajaran
berlangsung. Setiap cakupan mempunyai tujuan khusus dalam pembelajaran IPA di
SD/MI.7

Saat ini hampir di Setiap satuan pendidikan menerapkan ketiga asesmen


tersebut dijadikan sebagai tantangan awal dalam mempersiapkan kurikulum merdeka
yang mempunyai kekuasaan yang luas bagi pendidik dalam menyusun modul ajar
dengan menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. 8 Berikut pembagian
asesmen yang dilakukan dan disusun dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
disertai prosedur pelaksanaannya, diantaranya yaitu :

Jenis
Pelaksanaan Alasan dan Tujuan Prosedur/Cara
Asesmen
Diagnostik Sebelum - Mengidentifikasi siswa dari Rubrik Instrumen :
7
Ibid Hlm. 151-152
8
Supriyadi Supriyadi et al., “Penyusunan Instrumen Asesmen Diagnostik Untuk Persiapan Kurikulum Merdeka,”
Journal of Community Empowerment 2, no. 2 (2022): 67–73.

14
segala hal yang dibutuhkan 1. Tes tulis, lisan, dkk.
- Mengidentifikasi siswa secara 2. Projek/Unjuk Kerja
Pembelajaran
miskonsepsi dasar dan segala 3. Observasi/Pengamatan
sesuatu yang telah dimengerti Kinerja
- Timbulnya imbal balik baik
siswa maupun guru yang
Saat didapatkan dari modifikasi
Formatif
Pembelajaran pembelajaran secara konseptual
ataupun membimbing siswa
dalam menyelesaikan tugas
- Pengumpulan dan rekapan nilai
hasil siswa melalui berbagai
Sesudah
Sumatif bentuk asesmen dalam
Pembelajaran
menganalisis daya pikir serap
siswa

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Asesmen diagnostik merupakan salah satu jenis asesmen yang dilakukan di


awal pembelajaran bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum memulai
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan Apersepsi berupa pre test,
wawancara ataupun pengamatan siswa dengan mendeteksi daya ingat siswa terkait
materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari asesmen
diagnostik nantinya bisa digunakan untuk menyesuaikan kondisi, suasana dan segala
sesuatu yang ada dalam pembelajaran dengan menyesuaikan tolak ukur kemampuan
siswa yang dimiliki.

Berdasarkan pemanfaatannya asesmen diagnostik dijadikan pengukuran


wawasan yang dimiliki siswa sebelum memasuki teori yang dipelajari. 9 Asesmen
diagnostik mencakup aspek kognitif maupun non kognitif. Perbedaan keduanya
adalah dari segi aspek dimana non kognitif mengarah keadaan dan kondisi siswa baik
emosi, sosial maupun psikologinya dengan menanyakan pendapat dan perasaan
mereka. Adapaun dalam aspek kognitif didasarkan wawasan dan pengetahuan yang
9
Rizkia Suciati and Gufron Amirullah, “Literasi Asesmen Ipa,” JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan
Pendidikan) 4, no. 02 (2017): 110–118.

15
dimiliki siswa. Berikut lampiran contoh jenis Asesmen Diagnostik pembelajaran IPA
tingkat SD/MI yang sering dilakukan oleh siswa maupun guru, diantaranya :

Contoh Asesmen Diagnostik Non Kognitif

- Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran di kelas sebelumnya?


- Apakah kalian mempunyai kendala selama pembelajaran berlangsung?

Contoh Asesmen Diagnostik Kognitif

- Perhatikan Gambar Disamping!

Alat lain yang mempunyai perubahan energi yang sama dengan gambar
tersebut ketika digunakan adalah?

a. Telivisi b. Bel listrik c. Akumulator d. Telpon genggam


2. Asesmen Formatif (Saat Pembelajaran)
Asesmen formatif merupakan salah satu jenis asesmen yang dilakukan secara
terus-menerus saat proses pembelajaran berlangsung. Tidak lain tujuan dari asesmen
ini salah satunya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami
materi pembelajaran serta memberikan umpan balik baik guru maupun siswa yang
nantinya dijadikan sebagai bahan perbaikan diri siswa dalam hasil belajarnya.
Asesmen formatif dapat dilakukan dengan cara tanya jawab, diskusi, dan pemberian
tugas baik secara individu maupun berkelompok.
Asesmen ini dijadikan sebagai solusi saat pembelajaran berlangsung sehingga
mampu meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Asesmen ini berbeda dengan
asesmen lain yaitu membatasi adanya banyaknya tes yang dilakukan oleh siswa. Hal
ini diberlakukan dengan menitikfokuskan adanya pemberian feedback (umpan balik)
serta meningkatkan ketrampilan dalam penilaian diri siswa. 10 Pelaksanan asesmen ini
dilakukan dengan pengumpulan data-data maupun beberapa informasi yang
didapatkan sejauh mana wawasan yang dimiliki siswa. Asesmen formatif tidak hanya
untuk pembelajaran saja namun juga dijadikan sebagai pembelajaran. 11 Hal ini

10
Sunyoto Eko Nugroho Inna Latifa Rahmawati , Hartono, “Unnes Science Education Journal PENGEMBANGAN
ASESMEN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SELF REGULATION SISWA PADA TEMA SUHU DAN
PERUBAHANNYA,” Usej 4, no. 2 (2015): 843–850, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej.
11
Moch Abduh, “Model Penilaian Formatif,” Pusat Penilaian Pendidikan (2019): 64,
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/puspendik-public/MODEL PENILAIAN FORMATIF
2019.pdf.

16
keduanya memiliki keterkaitan sebagai refleksi dan perbaikan dalam proses
pembelajaran siswa dan guru di kelas.
Langkah-langkah asesmen ini bisa dilakukan melalui pengamatan berupa
catatan anekdon, catatan tempel, dkk, setelah mengamati kemudian siswa dituntut
untuk bertanya segala hal yang kurang dimengerti terhadap hasil pengamatan mereka.
Jawaban yang diberikan oleh guru sebagai bahan referensi untuk berdiskusi bersama
teman sebangku/sekelompok dengan saling tukar pikiran serta bersikap kritis dan
kretatif. Hasil diskusi berikut kemudian dikomunikasikan bersama kelompok lain
kemudian memperbaiki jikalau terdapat kesalahan dan kekeliruan hasil yang
dikerjakan. Tahap akhir kemudian dilakukan refleksi dengan berupa tanggapan dan
pendapat siswa baik secara individu maupun berkelompok.
Berikut contoh lampiran asesmen formatif dalam pembelajaran IPA di SD/MI
yang dapat dilakukan saat pembelajaran berlangsung, diantaranya :

Materi Pokok : Air Sumber Kehidupan

Kelas : 5 “Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)”

Buatlah Infografis seputar Air yang menandakan sebagai sumber kehidupan!

Penilaian Tugas 1 2 3 4 5
Infografis Informasi Beberapa Hampir semua Informasi Informasi
kurang informasih informasi detail, fakta, keseluruhan
lengkap, terlihat detail terlihat detail dan detail, fakta
akurat, relevan, namun kurang dan mempunyai mempunyai dan kutipan
dan tidak jelas adanya kutipan yang kutipan yang yang akurat
kutipan yang akurat dan jelas akuarat dan dengan
akurat dan jelas diimbuhi
tidak jelas estetika
(keindahan)
yang jelas
3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)
Berbeda dengan formatif, Asesmen Sumatif ini dilakukan pada akhir
pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur daya pikir dan kemampuan siswa
secara keseluruhan. Asesmen ini sering dilakukan dalam bentuk ujian, tugas akhir,
atau proyek (unjuk kerja). Hasil dari asesmen sumatif ini dapat digunakan untuk

17
memberikan nilai akhir hasil belajar siswa yang direkap dalam Penyusunan raport
nilai di Setiap satuan Pendidikan. Asesmen ini dijadikan sebagai of learning yaitu
pencapaian kompetensi peserta didik yang didapatkan di akhir pembelajaran.
Penilaian ini merupakan tahap akhir siswa dalam menentukan hasil prestasi siswa
setelah mengikuti pembelajaran di kelas.
Asesmen ini dilakukan melalui berbagai tes yang dapat dijadikan bahan hasil
dalam menyusun raport hasil belajar siswa. Biasanya sering diaplikasikan dalam
bentuk Penilaian Tengah Semester, Penilaian Harian maupun Penilaian Aakhir
Semester. Berikut contoh lampiran Asesmen Sumatif akhir jenjang SD/MI yang dapa
diujikan dalam pembelajaran IPA di SD/MI, diantaranya :

Asesmen Sumatif IPA Kelas V SD/MI

Hari/Tgl :

Waktu : 120 Menit (08.00-10.00)

Materi Pokok: Air sebagai Sumber Kehidupan

I. Berilah tanda silang huruf A, B, C atau D di depan jawaban yang paling benar di
lembar jawab yang sudah disediakan!

1. Setiap hari Bibi mencuci pakaian menggunakan deterjen, sisa air deterjen tersebut dibuang
ke sungai. Akibat yang timbul dari pembuangan sisa deterjen adalah....

A. air menjadi bersih

B. air menjadi jernih

C. air menjadi tercemar

D. ar menjadi harum

Jawaban :C

18
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asesmen


pembelajaran IPA di SD/MI memiliki tujuan untuk mengevaluasi pencapaian
kompetensi siswa dalam memahami dan menggunakan konsep-konsep sains serta
keterampilan proses sains yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Terdapat tiga
jenis asesmen pembelajaran IPA umum, yaitu asesmen diagnostik, formatif dan
sumatif, yang masing-masing memiliki manfaat dan kelemahan yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaannya.

Dalam pelaksanaan asesmen, guru perlu mempertimbangkan beberapa aspek


penting seperti tujuan asesmen, jenis dan instrumen asesmen yang digunakan, serta
cara menginterpretasikan hasil asesmen dan memberikan umpan balik kepada siswa.
Selain itu, integrasi teknologi dalam asesmen pembelajaran IPA di SD/MI juga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan asesmen bagi peserta didik.

Dalam hal ini, peran guru sangat penting sebagai penilai yang profesional dan
objektif serta dapat memberikan umpan balik yang efektif untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa. Dengan begitu, diharapkan dapat memperbaiki
kelemahan siswa dan meningkatkan pencapaian kompetensi siswa pada mata
pelajaran IPA di SD/MI.

3.2 Saran

Beberapa Pembahasan sekilas terkait Konsep Asesmen Pembelajaran IPA di


SD/MI yang dijelaskan oleh kelompok kami semoga dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pengetahuan kalian terkait adanya pembelajaran yang dilakukan di setiap
satuan Pendidikan. Hal ini memberikan kesadaran baik bagi guru maupun peserta
didik agar pentingnya menerapkan konsep asesmen pembelajaran yang diterapkan di
setiap mata pelajaran.

Namun terdapat beberapa Kekurangan dalam Penyusunan Makalah kami


dikarenakan kurangnya langkah-langkah dan teknik secara prosedural dalam

19
mengaplikasikan konsep asesmen pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA di
SD/MI. Maka dari itu kami mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat
Kekurangan dalam hal teori, konsep maupun projek/unjuk kerja yang dijabarkan.
Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Yang maha agung lagi maha
bijaksana.

20
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Moch. “Model Penilaian Formatif.” Pusat Penilaian Pendidikan (2019): 64.
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/puspendik-public/MODEL
PENILAIAN FORMATIF 2019.pdf.

Cpl, Asesmen, and Asesmen Cpmk. “Pengertian Dan Tujuan Dari Asesmen, Penilaian, Dan
Evaluasi Dalam Konteks Pembelajaran, Beserta Ilustrasinya.” (n.d.).

Indrastoeti, Jenny, and Siti Istiyati. Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran Di Sekolah Dasar,
2017.

Inna Latifa Rahmawati , Hartono, Sunyoto Eko Nugroho. “Unnes Science Education Journal
PENGEMBANGAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SELF REGULATION SISWA PADA TEMA SUHU DAN
PERUBAHANNYA.” Usej 4, no. 2 (2015): 843–850.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej.

Iskandar, T. “Penerapan Penilaian Kinerja Dalam Kegiatan Laboratorium Pada Konsep


Reproduksi Tumbuhan Biji Di Madrasah Aliyah.” Tesis Magister pada PPS UPI 53, no.
9 (2000): 1689–1699.

Penilaian, A Tujuan. “Heru Kuswanto” (2008): 1–8.

Suciati, Rizkia, and Gufron Amirullah. “Literasi Asesmen Ipa.” JKKP (Jurnal Kesejahteraan
Keluarga dan Pendidikan) 4, no. 02 (2017): 110–118.

Supriyadi. Pendidikan IPA SD. 1st ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018.

Supriyadi, Supriyadi, Roudloh Muna Lia, Ani Rusilowati, Wiwi Isnaeni, Endang
Susilaningsih, and Suraji Suraji. “Penyusunan Instrumen Asesmen Diagnostik Untuk
Persiapan Kurikulum Merdeka.” Journal of Community Empowerment 2, no. 2 (2022):
67–73.

21

Anda mungkin juga menyukai