Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ MEMBUAT PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


INSTRAKULIKULER ASESMEN MATERI IPS”

Disusun Kelompok 7:

1. Putri NIM 2203011107


2. Mardiva Zahratul Husna NIM: 2203011072
3. Tifani Nurul Izati NIM: 2203011154

Dosen Pengampu:

Yulia Darniyanti ,M.Pd

NIDN: 1021039301

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

i
2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi taufik, hidayah,
serta inayah-Nya sehingga kita semua masih bisa beraktivitas sebagaimana seperti
biasanya termasuk juga dengan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Membuat Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Intrakulikuler Asesmen Materi IPS’’.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-rekan satu tim
yang sudah membantu serta dari berbagai pihak lain yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu penyusun mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun untuk dapat memperbaiki tugas makalah selanjutnya. Dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dan memperluas wawasan mengenai
Bola Voli serta seluk beluknya. Dan tidak lupa permohonan maaf dari penulis apabila
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam bentuk apapun yang terdapat dalam makalah ini.

Dharmasraya,13 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................6

A. Ketetapan Merencanakan dan Melaksanakan Asesmen Diagnosti..........................6


B. Ketetapan Membuat Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik Materi IPS ...............10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................13

A. Kesimpulan............................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................….13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................14

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai
dengan jam pelajaran yang sudah terjadwal, sesuai alokasi waktu yang sudah
ditentukan. Mata pelajaran yang diberikan pada saat proses belajar mengajar
kegiatan intrakurikuler sifatnya wajib diikuti semua siswa. Sebagian besar kegiatan
intrakurikuler dilaksanakan di kelas dan menjadi kegiatan inti dari aktivitas di
sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan formal. Ada beberapa ahli yang
memberikan pendapat mereka tentang kegiatan belajar intrakurikuler di Kurikulum
Merdeka ini.
Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju
perkembangan ekonomi dan industri, yang mempunyai imbas yang sangat penting
terhadap dunia pendidikan. Salah satu dampak pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi yang paling nyata dirasakan yaitu menyangkut lapangan kerja, baik dilihat
dari kebutuhan masyarakat maupun kemempuan dalam menyediakan tenaga kerja.
Dalam hubungannya dalam masalah penyiapan tenaga kerja, yang dihadapi
dilapangan yaitu rendahnya mutu tenaga kerja di negara kita. Banyak hal yang turut
mempengaruhi mutu tenaga kerja, biasanya kondisi fisik, kualitas pendidikan, dan
etos kerja adalah hal yang sangat dominan dalam menentukan produktifitas tenaga
kerja.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan
masyarakat, pemerintah mulai berusaha meningkatkan mutu pendidikan. Para
pengelola pendidikan mulai meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam
bidang pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan diperlukan penataan, pengaturan, penilain dan pengawasan yang
tersusun secara rapi. Semua itu dapat terlaksana dengan baik jika pengelola
pendidikan telah mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pengaturan
system pendidikan (manajemen pendidikan).
Manajemen pendidikan adalah modal yang penting dalam menggeser
paradigma lama dalam pendidikan menuju paradigma baru guna mengembangkan
dan mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Manajemen pendidikan

5
haruslah dikuasai dengan baik dan dilaksanakan dengan lebih bijak agar
menjadikan pendidikan lebih mudah dikembangkan. Dalam manajemen pendidikan
dipaparkan tentang banyak hal yang berkaitan dengan pendidikan, bagaimana
mengatur pendidikan yang baik, apa saja prinsip dalam mengatur suatu organisasi,
dan lain sebagainya. Manajemen pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari
guna mempersiapkan pendidikan yang dapat mencipatakan tenaga kerja yang
berkualitas.
Penyusunan perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan sangat
dipengaruhi oleh cara mereka membaca dan memahami setiap tuntutan yang ada
dalam kurikulum. Sebelum menyusun perencanaan pembelajaran seyogyanya guru
terlebih dahulu memahami tuntutan yang diamanat oleh kurikulum pada masing-
masing mata pelajaran. Pemahaman tuntutan yang diamanat oleh kurikulum ini
sangat mempengaruhi perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru. Misalnya
pada kurikulum kurikulum 2013 sebelum menyusun Silabus dan RPP guru
hmemulainya dengan melakukan analisis keterkaian KI-KD dan Indikator, sering
terlupakan untuk memahami raung lingkup dan tujuan pembelajaran mata
pelajaran. Begitu juga dengan kurikulum merdeka. Sebelum menyusun TP, ATP
dan Modul ajar ada beberapa hal yang harus dipahami dan dicermati oleh guru
telebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana ketepatan perencanaan dan melaksanakan asesmen diagnostik?
2. Apa itu asesmen diagnostik?
3. Bagaimana ketepatan membuat contoh tahapan asesmen diagnostik materi
IPS?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu asemen diagnostik
2. Untuk mengetahui ketepatan dalam melaksanakan asesmen diagnostik
3. Untuk mengetahui contoh asemen diagnostik materi IPS

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ketepatan Merencanakan dan Melaksanakan Asesmen Diagnostik


1.Pengertian Asesmen Diagnostik

Berdasarkan penuturan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen diagnostik merupakan asesmen atau
penilaian yang dilakukan secara spesifik guna mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, dan kelemahan siswa sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai
dengan kompetensi dan kondisi siswa. Kegiatan asesmen perlu dilakukan
berkesinambungan agar guru bisa terus melakukan monitoring setiap perubahan
atau perkembangan siswa. Dengan begitu, guru dapat memperbaiki bahkan
menyempurnakan instrumen pembelajaran yang tepat untuk kegiatan belajar siswa.
Asesmen Diagnostik merupakan penilaian/asesmen kurikulum merdeka yang
dilakukan secara spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui
karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi
peserta didik yang beragam (kepmendikbud No.719/P/2020).
Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik
untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa. Ada
beberapa tujuan asesmen diagnostik diadakan, yaitu:
 Untuk memetakan kemampuan siswa-siswa di kelas secara cepat.
 Mengidentifikasi siswa yang sudah paham, setengah paham, dan belum
paham pelajaran yang diajarkan.
Asesmen diagnostik memetakan kemampuan semua peserta didik di kelas
secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak
paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat
menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik. Asesmen
7
diagnosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu asesmen diagnosis kognitif dan
asesmen diagnosis non kognitif.
a. Asesmen Diagnostik kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar peserta didik pada topik sebuah mata pelajaran. Asesmen
diagnosis kognitif dapat memuat satu atau lebih topik mata pelajaran.
Misalnya : asesmen diagnosis kognitif pada mata pelajaran Matematika
kelas VII SMP dapat memuat topik penjumlahan atau pengurangan saja,
atau semua topik pada semua mata pelajaran Matematika.
Asesmen Diagnosis Kognitif merupakan asesmen diagnosis yang bisa
dilaksanakan secara rutin, untuk awal ketika guru akan mulai
memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, di akhir ketika guru
sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik tertentu, dan waktu
yang lainnya selama satu semester (di setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/
semester). Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas
berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi
ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik
tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik, belum tentu
cepat paham dalam topik lainnya.
 Tujuan asesmen diagnostik Kognitif.
Tujuan asesmen diagnosis kognitif adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa,
2) Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa,
3) Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa
dengan kompetensi di bawah rata-rata.
 Tahapan asesmen diagnosis Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif melalui beberapa tahapan, mulai persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Tahapan Persiapan meliputi:

1. Buat jadwal pelajaran asesmen,


2. Identifikasikan materi asesmen berdasarkan penyederhanaan KD yang
tersedia,

8
3. Susun 10 (sepuluh) soal sederhana, 2 (dua) soal sesuai kelasnya dengan
semester 1, 6 (enam) soal dengan topik satu kelas di bawah untuk semester
1 dan 2, 2 (dua) soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk semester 2
4. Pelaksanaan asesmen diagnostik Kognitif
Pelaksanaan asesmen diagnosis dengan memberikan soal asesmen untuk
semua siswa di kelas, baik secara tatap muka atau pun belajar dari rumah.
Sedangkan tindak Lanjut asesmen diagnosis meliputi:
5. Lakukan diagnosis penilaian hasil asesmen,
Berdasarkan hasil diagnosis penilaian, bagi siswa menjadi 3 (tiga)
kelompok yaitu: siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas,
siswa 1 semester di bawah rata-rata, akan dititipkan ke guru kelas di bawah
atau membuat kelompok belajar yang didampingi orangtua, Siswa 2
semester di bawa rata-rata akan dititipkan ke guru kelas di bawah atau
membuat kelompok belajar yang didampingi orangtua, anggota keluarga,
atau pendamping lainnya yang relevan,
6. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum
memulai topik pembelajaran yang baru,
7. Ulangi proses yang sama disetiap awal pembelajaran untuk melakukan
adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa.
b. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnosis non kognitif bertujuan untuk mengukur aspek psikologis
dan kondisi emosional dari peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
Dengan demikian, pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif lebih
menekankan pada kesejahteran psikologis dan emosi peserta didik.
Asesmen non kognitif dilakukan untuk menilai aktivitas peserta didik
selama belajar di rumah dengan tetap memperhatikan kondisi keluarganya.
Terkait persiapan dan pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif,
keterampilan guru untuk bertanya dan membuat pertanyaan dapat
membantu guru mendapatkan informasi yang komprehensif dan cukup
mendalam.
1.Persiapan

 Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.

9
 Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi
dasar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula sebagai berikut:
 2soal sesuai kelasnya, dengan materi yang akan dipelajari.
 Soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk semester 1 dan 2
 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk semester 2
2. Pelaksanaan
Memberikan pertanyaan-pertanyaan asesmen yang telah disusun kepada semua
siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah
3.Tindak Lanjut

1. Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.


2. Membagi siswa berdasarkan nilai ke dalam 3 kategori yaitu, “Paham utuh”,
“Paham sebagian”, dan “Tidak paham.”
3. Hitung rata-rata kelas.
4. Jika siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas, maka mereka akan mengikuti
pembelajaran sesuai fasenya. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata
akan mengikuti pembelajaran khusus atau pendampingan pada kompetensi
yang belum terpenuhi. Sedangkan siswa dengan nilai di atas rata-rata akan
mengikuti pembelajaran dengan pengayaan.
5. Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum
memulai topik pembelajaran baru. Hal ini penting untuk menyesuaikan
pembelajaran yang sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa.
6. . Mengulang proses yang sama di setiap awal pembelajaran untuk
melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa.
 Tujuan Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif di awal pembelajaran diberikan pada
siswa untuk mengetahui:
a. Kesejahteraan psikologi dan emosional siswa,
b. Aktivitas siswa selama belajar di rumah,
c. Kondisi keluarga siswa
 Tahapan Asesmen Diagnosis Non Kognitif

10
Asesmen diagnosis non kognitif melalui beberapa tahapan, mulai persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Tahapan persiapan meliputi:
a. Menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi,
b. Membuat pertanyaan kunci, seperti : Apa saja kegiatanmu selama
belajar di rumah? Hal apa yang paling menyenangkan dan tidak
menyenangkan? Apa harapanmu?
 Pelaksanaan Asesmen Diagnosis Non Kognitif
Pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif meliputi:
a. Berikan gambar emosi kepada siswa,
b. Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar dengan
bercerita, membuat tulisan, atau menggambar.
 Tindak Lanjut Asesmen Diagnosis Non Kognitif
Tindak lanjut asesmen diagnosis non kognitif meliputi:
a. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi
empat mata,
b. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa
serta orangtua jika diperlukan.

B. Ketetapan Membuat Contoh Tahapan Asemen Diagnostik Materi IPS


Dalam membuat asesmen diagnostik pada materi IPS terdapat beberapa tahapan
yang harus diperhatikan yaitu:
1. Tahap persiapan
Cara melakukan asesmen diagnostik diawali dengan persiapan. Adapun
persiapan meliputi hal-hal berikut.
a. Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
b. Mengidentifikasi materi asesmen sesuai dengan KD yang telah
disediakan oleh Kemendikbudristek.
c. Menyusun pertanyaan sederhana, yang mencakup 2 pertanyaan
sesuai capaian pembelajaran baru, 6 soal kelas satu tingkat di
bawahnya, dan 2 soal dua tingkat di bawahnya. Misalnya, saat ini
Bapak/Ibu mengampu IPA Kelas 6, maka pertanyaannya memuat 2
soal kelas 6 semester 1, 6 soal kelas 5 (semester 1 dan 2), dan 2 soal
kelas 4 semester 2. Contoh soal asesmen diagnostik kognitif materi

11
IPS yaitu: Bagaimana pengaruh kerja sama ASEAN terhadap sistem
perekonomian? Jelaskan!
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pengerjaan soal-soal asesmen oleh
peserta didik. Soal diberikan untuk semua siswa, baik siswa tatap muka atau
siswa daring (jika menerapkan hybrid learning.
3. Tahap diagnosis atau tindak lanjut
Di tahap ini, Bapak/Ibu akan membuat semacam kebijakan terkaiat hasil
perolehan rata-rata kompetensi peserta didik. Langkah-langkah di tahap ini
meliputi:
a. Mengolah hasil asesmen
Untuk mengolah hasil asesmen, Bapak/Ibu bisa membuat skor misal
1 – 5 atau berupa pernyataan misal “Paham utuh”, “Paham
sebagian”, atau “Tidak paham”.
b. Hitung rata-rata peroleh kompetensi peserta didik.
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, Bapak/Ibu bisa membagi
peserta didik ke dalam tiga kelompok.
c. Jika perolehan peserta didik sama dengan rata-rata kelas, peserta
didik akan diajar Oleh guru kelas yang bersangkutan sesuai dengan
fasenya.
d. Jika perolehan peserta didik di bawah rata-rata guru yang
bersangkutan akan memberikan pendampingan berupa materi
tambahan.
e. Jika perolehan peserta didik di atas rata-rata, peserta didik tersebut
bisa mengikuti pengayaan.

12
Contoh Asemen Diagnostik Materi IPS yaitu:

Contoh asesmen Diagnostik kognitif awal

13
14
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Penilaian (asesmen) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian Kompetensi peserta didik.
Oleh karena itu, penilaian berfungsi untuk membantu merencanakan kurikulum dan
pengajaran dalam kurikulum merdeka. Berdasarkan penuturan yang disampaikan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen diagnostik merupakan
asesmen atau penilaian yang dilakukan secara spesifik guna mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, dan kelemahan siswa sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan
kompetensi dan kondisi siswa. Kegiatan asesmen perlu dilakukan berkesinambungan agar
guru bisa terus melakukan monitoring setiap perubahan atau perkembangan siswa. Dengan
begitu, guru dapat memperbaiki bahkan menyempurnakan instrumen pembelajaran yang
tepat untuk kegiatan belajar siswa.

Asesmen Diagnostik merupakan penilaian/asesmen kurikulum merdeka yang


dilakukan secara spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui
karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta
didik yang beragam (kepmendikbud No.719/P/2020). Asesmen diagnostik adalah
sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan siswa, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan
kompetensi dan kondisi siswa.

B.Saran

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendidikan Praktek. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ariyanto. 2012. Penerapan Teori Ausubel pada Pembelajaran Pokok Bahasan


Pertidaksamaan Kuadrat di SMU. Makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional
Pendidikan Matematika. Surakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai