ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas III
SDN 200409 Padangsidimpuan yang berjumlah 27 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dalam dua siklus yaitu Siklus I dan Siklus II, dimana setiap siklus terdiri dari perencaan (planning),
tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflektion). Instrumen penelitian yaitu berupa tes objektif dan
lembar observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes objektif. Teknik analisis data dengan
menggunakan rumus persentase sama dengan frekuensi yang dicari persentasenya dibagi jumlah
frekuensi/banyaknya individu. Hasil belajar sebelum menggunakan model dengan nilai rata-rata 70,00 dengan
pencapaian belum tuntas. Setelah dilakukan Siklus I hasil belajar naik menjadi 75,04 tetapi masih berada pada pas
nilai KKM. Sehingga, dilanjutkan Siklus II dengan hasil belajar naik menjadi 86,64 dengan pencapain tuntas. Maka
dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
belajar siswa kelas III di SDN 200409 telah melakukan penelitian tindakan kelas dengan
Padangsidimpuan dalam pelajaran Matematika judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika
materi Bangun Datar adalah terlihat beberapa Melalui Penerapan Model Pembelajaran
gejala yaitu: 1) kurangnya keterlibatan siswa Kooperatif Tipe Turnamen Game Time (TGT)
dalam proses pembelajaran menyebabkan pada Siswa Kelas III di SDN 200409
terjadinya pembejaran yang kurang efektif Padangsidimpuan.
sehingga materi yang dipelajari cepat sekali siswa
melupakannya; 2) dalam pembelajaran 2. METODE PENELITIAN
Matematika di sekolah masih menitik beratkan Penelitian ini dilaksanakan di SDN
kepada pembelajaran langsung yang pada 200409 Padangsidimpuan yang beralamat di Jalan
umumnya didominasi oleh guru, siswa masih Raya Sabungan Julu Kecamatan Padangsidimpuan
secara pasif menerima apa yang diberikan guru; 3) Hutaimbaru. Waktu penelitian ini dilaksanakan
kesempatan bertanya yang diberikan oleh guru selama tiga bulan yang dimulai sejak pembuatan
umumnya direspon kurang antusias oleh siswa, proposal yaitu bulan Januari-Maret 2021. Dalam
sehingga hampir tidak ada siswa yang bertanya. penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek
Mereka lebih cenderung untuk mengerjakan penelitian adalah siswa kelas III SDN 200409
latihan, tetapi bila ada permasalahan yang Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2020/2021
menyangkut materi yang telah diajarkan siswa yang terdiri dari 27 orang siswa. Objek dalam
tidak bisa menjawab; 4) demikian juga untuk penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar
aktivitas belajar lainnya, bila diadakan kegiatan Matematika siswa melalui penerapan model
diskusi kelompok, siswa enggan untuk berdiskusi pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa
tentang materi pelajaran., padahal guru kelas III SDN 200409 Padangsidimpuan. Jenis
memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
membahas suatu materi, namun siswa tetap (PTK) yang peneliti lakukan ini menggunakan
memanfaatkan waktu dengan baik; 5) siswa malas desain menurut Arikunto (2010:16) langkah-
ketika disuruh belajar sendiri dengan mencari langkah PTK yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
materi atau membaca buku, karena siswa lebih pengamatan dan refleksi. Langkah-langkah PTK
senang mendengarkan apa yang diajarkan guru menurut Arikunto ini merupakan rujukan dari
saja; 6) sebagai tenaga pendidik, guru juga masih Model Kurt Lewin tahun 1990, yang menyatakan
kurang melakukan improvisasi dalam bahwa dalam satu siklus PTK terdiri dari empat
pembelajaran. Guru juga belum melakukan langkah, yaitu: (1) perencanaan (planning); (2)
pegembangan pendekatan-pendekatan aksi atau tindakan (acting); (3) obervasi
pembelajaran, strategi atau model-model (observing); dan (4) refleksi (reflecting).
pembelajaran, agar proses pembelajaran Instrumen penelitian adalah alat yang dapat
menjadikan siswa aktif dan dapat meningkatkan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
hasil belajar siswa. yaitu tes objektif dan lembar observasi. Penelitian
Untuk itu perlu sebuah upaya ini dilakukan dalam dua kali siklus yaitu Siklus I
pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dan Siklus II. Teknik pengumpulan data dengan
terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu observasi dan tes objektif. Alur penelitian seperti
alternatif yang dipilih adalah dengan menyajikan gambar di bawah ini:
model pembelajaran Kooperatif Tipe Turnamen
Game Tim (TGT). Sehingga dengan penerapan
strategi pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ini
dapat meningkatkan keterlibatan dan keaktifan
siswa dalam belajar yang pada akhirnya akan
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.
Menyikapi hal yang demikian, penulis
tertarik untuk melakukan sebuah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di Kelas III tersebut. Hal
ini penulis lakukan untuk membuktikan bahwa
dengan berdiskusi merupakan salah satu cara yang
dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses belajar di kelas III dalam mempelajari
materi Bangun Datar. Karena hal inilah penulis
2
JIPDAS (Jurnal Pendidikan Dasar)
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021
3
JIPDAS (Jurnal Pendidikan Dasar)
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021
peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil Dari hasil penelitian terbukti bahwa
belajar siswa yang mengalami peningkatan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
70,00 saat pratindakan meningkat menjadi 75,04 TGT ini dinilai berhasil dan dapat meningkatkan
pada siklus I kemudian meningkat lagi menjadi hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan
86,64 pada siklus II. Peningkatan perolehan rerata teori yang terdapat di BAB II yaitu Matematika
hasil belajar dari siklus I dengan siklus II dapat merupakan salah satu mata pelajaran penting yang
dilihat pada tabel di bawah ini: diajarkan di SD. Salah satunya adalah materi
bangun datar. Karena Matematika adalah salah
satu mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa,
maka guru Matematika wajib membuat proses
pembelajaran Matematika menjadi nyaman dan
menyenangkan. Salah satu pembelajaran yang
Peningkatan hasil belajar siswa pada menyenangkan adalah dengan menggunakan
siklus I, disebabkan karena guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dimana
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model terdapat game akademik yang sesuai dengan sifat
pembelajaran kooperatif tipe TGT menuntut siswa anak usia SD yang senang bermain. Dengan
untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain pembelajaran yang menyenangkan, siswa dapat
itu, dengan adanya game akademik membuat dengan mudah memahami materi pelajaran
siswa antusias dalam mengikuti kegiatan dengan cepat sehinga hasil belajar siswa pun
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas pada dapat meningkat1.
siklus I masih terdapat beberapa kendala dan
hambatan. Maka dari itu, penelitian dilanjutkan ke 4. KESIMPULAN
siklus II dengan melihat catatan-catatan penting Berdasarkan hasil penelitian dan
yang masih perlu direfleksikan lagi untuk pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan
pembelajaran berikutnya. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Pada siklus II, hasil pembelajaran Tournaments (TGT) dapat meningkatkan hasil
meningkat lagi bila dibandingkan dengan siklus I. belajar Matematika materi bangun datar siswa
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas III SDN 200409 Padangsidimpuan dengan
kelas sebesar 11,60 poin dari siklus I yang peningkatan nilai rata-rata kelas yaitu pada saat
nilainya 75,04 menjadi 86,64 pada siklus II. pratindakan 70,00 meningkat menjadi 75,04 pada
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II, siklus I kemudian meningkat lagi pada siklus II
menunjukkan bahwa penggunaan model menjadi 86,64. Peningkatan hasil belajar siswa
pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam mata terjadi karena di dalam penerapan model
pelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil pembelajaran kooperatif tipe TGT siswa lebih
belajar siswa. Tindakan pada siklus II sudah termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran.
cukup efektif menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran dan 5. DAFTAR PUSTAKA
lebih optimal untuk meningkatkan hasil belajar Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan
Matematika siswa. Dengan adanya model Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa dapat Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2011. Teori
lebih aktif dalam pembelajaran di kelas dan Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa. ruz Media.
Data yang ada menggambarkan peningkatan hasil Basuki, Sulistiyo. 2010. Metode Penelitian.
belajar Matematika siswa sebelum melakukan Jakarta: Penaku.
kegiatan pembelajaran menggunakan model Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan setelah Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran.
TGT, sehingga penelitian dilakukan hanya sampai Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
siklus II. Untuk selanjutnya siswa yang belum Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran
mencapai KKM diberikan pengayaan agar dapat Inovatif - Progresif. Surabaya: Kencana
mengikuti siswa yang lain dalam kegiatan Prenada Media Group.
pembelajaran berikutnya.
4
JIPDAS (Jurnal Pendidikan Dasar)