Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN AKSI

“subtema”

Aksi massa yang terencana yang akan memperoleh kemenangan.


-Tan Malaka, Aksi Massa (1926)

A. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan
pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual yang memandang
segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa.
Merujuk dari kondisi tersebut, dalam ber-PMII hal yang paling mendasar ialah
pembekalan diri seorang kader pergerakan dengan kapasitas intelektual yang memadai,
karena tanpa dasar konseptual yang jelas, gerakan yang dilakukan hanya akan menjadi
tindakan sporadis dan tanpa pertimbangan. Dorongan pokok yang melahirkan aksi massa
adalah keinginan adanya perubahan. Aksi Massa selalu memiliki tujuan adanya
perubahan akan sesuatu, karena adanya kekurangan maupun kekeliruan yang dilakukan
oleh kelompok orang yang dituju oleh aksi massa tersebut.

B. Definisi Manajemen Aksi


Secara makna, jika kita melihat dari masing-masing kata Manajemen dan Aksi.
Manajemen bermakna suatu proses kegiatan usaha mencapai tujuan tertentu melalui
kerjasama dengan orang lain.1 Sedangkan Aksi adalah suatu model pernyataan sikap,
penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah masa tertentu da
dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa
menggunakan mekanisme konvensional. Dari dua pengertian tersebut bisa diambil
kesimpulan bahwa Manajemen Aksi ialah penerapan fungsi-fungsi manajemen (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling) pada sebuah aksi, secara sistematis dan terencana
agar tujuan dan keinginan dilakukannya aksi tersebut dapat tercapai.
Berdasarkan aktivitasnya, aksi massa dibedakan menjadi dua bagian, yakni aksi statis
dan aksi dinamis. Aksi statis dilaksanakan di satu titik tertentu dari awal hingga
berakhirnya aksi. Sedangkan aksi dinamis adalah aksi yang dimulai dari satu lokasi
kumpul menuju lokasi berjalannya aksi.

1
Kompri, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), Hal. 1.
C. Analisis Issue
Terletupnya sebuah aksi massa, tak lepas dari kegiatan diskusi, karena dengan diskusi
seseorang akan mampu mengetahui dan menganalisis permasalahan yang sedang terjadi
di sekitarnya. Issue yang akan diangkat dalam sebuah gerakan aksi massa memang harus
didiskusikan secara mendalam dan perlu adanya penekanan agar kelompok massa yang
ada dapat memahami apa masalah yang akan dituntut atau menjadi goals sebuah aksi.
Analisis dan pendalaman Issue menjadi sangat penting untuk membatasi gerak proses
berjalannya aksi di lapangan.
Dalam melihat sebuah issue aksi, perlu bagi seseorang mahasiswa untuk
memperhatikan tipologi masyarakat dimana permasalahan tersebut berkembang. Secara
umum tipologi masyarakat dikategorikan menjadi dua, yakni masyarakat tradisional dan
masyarakat modern. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki solidaritas
yang tinggi dalam hubungan antar individu yang didasari atas kepentingan bersama.
Sedangkan masyarakat modern, kebanyakan tergolong memiliki solidaritas rendah dan
hubungan antar individu yang terjadi didasari atas kepentingan individu itu sendiri.
Pengetahuan akan tipologi masyarakat dimana permasalahan terjadi, akan membantu
menaruh kacamata seseorang dalam menentukan point of view.

D. Perencanan Aksi
Di Indonesia, aksi massa tergolong ke dalam demonstrasi dan diatur salah satunya
dalam UU No. 9/1998 tentang Mekanisme Penyampaian Pendapat di Depan Umum.
Dalam hal ini, kelompok massa yang akan melakukan aksi harus melaporkan
pemberitahuan setidaknya 3 hari menjelang hari H kepada Kepolisian. Adapun laporan
tersebut haruslah dilengkapi dengan
1. nama penanggung jawab aksi
2. waktu pelaksanaan
3. rute yang dilewati
4. isu yang dibawa
5. jumlah massa
6. bentuk aksi
Diperbolehkannya sebuah aksi merupakan suatu bentuk implementasi freedom of speech
dalam Declaration Of Human Right.

E. Pengorganisasian Massa dan Perangkat Aksi


Dalam sebuah negara, aksi massa berupa demonstrasi adalah suatu metode perjuangan
yang mengendalikan kekuatan massa dalam menekan Pemerintah atau kelompok terkait
untuk mencabut atau menuntut adanya perubahan kebijakan yang dikehendaki massa.
Pengorganisasian massa sebelum dilaksanakannya sebuah aksi bertujuan
mensosialisasikan rencana aksi demonstrasi beserta isu atau tuntutannya, serta mengatur
persiapan perangkat aksi. Perangkat Aksi merupakan pembagian tugas para partisipan
aksi yang ditentukan atas dasar kebutuhan, biasanya meliputi
1. Koordinator Umum (kordum), Sebagai pengendali utama jalannya aksi. Selama
aksi berjalan, seluruh elemen aksi harus tunduk pada keputusan kordum.
2. Koordinator Lapangan (korlap), seseorang dengan kemampuan agitasi, orasi,
propaganda, serta komunikatif yang bertugas memimpin massa dalam aksi, memulai,
dan membubarkan/megakhiri jalannya aksi.
3. Wakil Koordinator Lapangan (wakorlap), pembantu korlap di lapangan serta
memantau seluruh dinamika aksi.
4. Orator, bertugas menyampaikan tuntutan aksi massa dalam bahasa aksi, serta
menjadi agitator yang membakar semangat massa.
5. Dinamisator, tim yang ditunjuk untuk mendinamiskan agenda aksi, seperti bertugas
membawa pengeras suara, dan mengisi aksi dengan menyanyikan lagu atau yel-yel
perjuangan.
6. Negosiator, seseorang dengan kemampuan negosisasi yang mumpuni, bertugas
melakukan negosiasi dengan target aksi untuk mengkomunikasikan agar tujuan aksi
dapat tercapai.
7. Advokasi, berfungsi memberikan pembelaan dan bantuan hukum, apabila ada
partisipan aksi yang tertangkap bilamana terjadi benturan massa aksi.
8. Keamanan, tim yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta menjadi garda
terdepan yang memastikan aksi berjalan sesuai tujuan dan terhindar dari segala hal
yang mengganggu jalannya aksi
9. Logistik/Akomodasi, bertugas menyiapkan seluruh kelengkapan dan kebutuhan
aksi.
10. Medical Rescue/Tim Medis, bertugas memberikan P3K apabila terdapat massa aksi
yang terganggu kesehatannya selama aksi berlangsung.
11. Dokumentasi, bertugas mendokumentasikan kegiatan aksi, memperbanyak dan
menyebarkan pernyataan sikap hasil aksi, serta berhubungan dengan media massa
terkait kegiatan aksi.
Pada saat aksi berangsung, kehadiran massa dengan jumlah yang massif dalam sebuah
aksi merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan aksi. Setiap peserta aksi
bertugas sesuai tugas yang telah disepakati dalam perencanaan dan persiapan aksi, apabila
terjadi pelanggaran dan kekeliuran, maka akan dikoreksi dalam forum evaluasi pasca
aksi.

F. Evaluasi
Sebagai tahap akhir dari rangkaian aksi massa, evaluasi merupakan forum untuk
mengoreksi segala hal yang terjadi selama berjalannya aksi, yang tidak sesuai dengan
kesepakatan dalam perencanaan aksi. Selain itu, evaluasi berfungsi untuk melahirkan ide-
ide baru yang dapat menjadi alternatif pemikiran pasca aksi dan menjadi sebuah
pertimbangan dalam meaksanakan aksi lanjutan atau aksi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai