“subtema”
A. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan
pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual yang memandang
segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa.
Merujuk dari kondisi tersebut, dalam ber-PMII hal yang paling mendasar ialah
pembekalan diri seorang kader pergerakan dengan kapasitas intelektual yang memadai,
karena tanpa dasar konseptual yang jelas, gerakan yang dilakukan hanya akan menjadi
tindakan sporadis dan tanpa pertimbangan. Dorongan pokok yang melahirkan aksi massa
adalah keinginan adanya perubahan. Aksi Massa selalu memiliki tujuan adanya
perubahan akan sesuatu, karena adanya kekurangan maupun kekeliruan yang dilakukan
oleh kelompok orang yang dituju oleh aksi massa tersebut.
1
Kompri, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), Hal. 1.
C. Analisis Issue
Terletupnya sebuah aksi massa, tak lepas dari kegiatan diskusi, karena dengan diskusi
seseorang akan mampu mengetahui dan menganalisis permasalahan yang sedang terjadi
di sekitarnya. Issue yang akan diangkat dalam sebuah gerakan aksi massa memang harus
didiskusikan secara mendalam dan perlu adanya penekanan agar kelompok massa yang
ada dapat memahami apa masalah yang akan dituntut atau menjadi goals sebuah aksi.
Analisis dan pendalaman Issue menjadi sangat penting untuk membatasi gerak proses
berjalannya aksi di lapangan.
Dalam melihat sebuah issue aksi, perlu bagi seseorang mahasiswa untuk
memperhatikan tipologi masyarakat dimana permasalahan tersebut berkembang. Secara
umum tipologi masyarakat dikategorikan menjadi dua, yakni masyarakat tradisional dan
masyarakat modern. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki solidaritas
yang tinggi dalam hubungan antar individu yang didasari atas kepentingan bersama.
Sedangkan masyarakat modern, kebanyakan tergolong memiliki solidaritas rendah dan
hubungan antar individu yang terjadi didasari atas kepentingan individu itu sendiri.
Pengetahuan akan tipologi masyarakat dimana permasalahan terjadi, akan membantu
menaruh kacamata seseorang dalam menentukan point of view.
D. Perencanan Aksi
Di Indonesia, aksi massa tergolong ke dalam demonstrasi dan diatur salah satunya
dalam UU No. 9/1998 tentang Mekanisme Penyampaian Pendapat di Depan Umum.
Dalam hal ini, kelompok massa yang akan melakukan aksi harus melaporkan
pemberitahuan setidaknya 3 hari menjelang hari H kepada Kepolisian. Adapun laporan
tersebut haruslah dilengkapi dengan
1. nama penanggung jawab aksi
2. waktu pelaksanaan
3. rute yang dilewati
4. isu yang dibawa
5. jumlah massa
6. bentuk aksi
Diperbolehkannya sebuah aksi merupakan suatu bentuk implementasi freedom of speech
dalam Declaration Of Human Right.
F. Evaluasi
Sebagai tahap akhir dari rangkaian aksi massa, evaluasi merupakan forum untuk
mengoreksi segala hal yang terjadi selama berjalannya aksi, yang tidak sesuai dengan
kesepakatan dalam perencanaan aksi. Selain itu, evaluasi berfungsi untuk melahirkan ide-
ide baru yang dapat menjadi alternatif pemikiran pasca aksi dan menjadi sebuah
pertimbangan dalam meaksanakan aksi lanjutan atau aksi yang lain.