Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE B / KELAS IV

Digunakan untuk memenuhi Tugas Praktik Microteaching/PPL 1

Dosen Pengampu :

Dr. Sihabuddin, M.Pd., M.Pd. I

Oleh :

Galih Ginanjar, S.Pd.


(06020720021)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
MODUL AJAR MUATAN LOKAL BAHASA JAWA KURIKULUM MERDEKA

A. INFORMASI UMUM
Nama : Galih Ginanjar, S.Pd.
Sekolah : MIN 1 Surabaya
Tingkatan : SD/MI
Pelajaran : Bahasa Jawa
Fase/Kelas : B/4
Semester :2
Topik : Aksara Jawa
Tema/Subtema : Gegayuhanku/Aksara Sandhangan Swara
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 Menit)

B. Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajarana Fase B


Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan)
suatu pesan lisan, informasi berbahasa Jawa dalam
ragam ngoko dan krama dari media audio, teks aural (teks
yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta
didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang
dibacakan atau dari media audio.
Membaca Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi
berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama tentang
kehidupan sehari-hari, teks narasi cerita rakyat,
geguritan, dan tembang Macapat Pocung dan Gambuh
dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu
memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks
informasional dan mampu menjelaskan permasalahan
yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata
(ngoko/krama) sesuai kaidah unggah-ungguh basa dalam
berbagai kegiatan sehari-hari (sapa aruh dan bertamu).
Peserta didik mampu berbicara menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
menyampaikan informasi dalam bentuk dialog sesama
teman serta orang yang lebih tua dengan sikap
tubuh/gestur yang santun.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi dan deskripsi
berbahasa Jawa sesuai kaidah unggah-ungguh basa
dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang
lebih rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta
didik mampu menulis 20 aksara Jawa (legena), pasangan,
sandhangan swara, sandhangan panyigeg wanda. Peserta
didik semakin terampil menulis tegak bersambung.
C. Kompetensi awal
Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Jawa sesuai dengan
unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman
sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan
dan pesan dari teks narasi sastra cerita rakyat, geguritan, tembang macapat Pocung dan
Gambuh dan nonsastra tentang tradisi/budaya. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan
dengan bahasa Jawa dalam kerja kelompok dan diskusi. Peserta didik mampu membaca dan
menulis 20 huruf Jawa legena, pasangan, sandhangan swara, sandhangan panyigeg wanda.
Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dengan topik tradisi, ungkapan Jawa dan bersastra geguritan, cerita rakyat, dan
tembang Pocung, Gambuh. Peserta didik mampu membaca teks Bahasa Jawa dengan fasih.

D. Profil Pelajar Pancasila

1) Mandiri,
- Siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan mandiri tanpa adanya bantuan dari
teman dengan tetap mengikuti pengarahan dari guru

2) Berfikir Kritis
- Siswa mampu berdiskusi secara tangkas dan saling menanggapi antar satu sama lain

E. Sarana dan Prasarana

Sumber belajar : LKS Bahasa Jawa dan Tampilan Power Point

Alat Pembelajaran : Papan Tulis, Spidol, LCD, Proyektor, Dll.

Media Pembelajaran : Kartu Carakan

F. Target Peserta didik


1. Peserta didik mampu menulis 20 aksara dengan benar
2. Peserta didik mampu menulis aksara jawa dan sandangan swaranya dengan tepat.
3. Peserta didik mampu merangkai aksara jawa dengan menyesuaikan kalimat yang
ditentukan dengan teliti.

G. Model dan Pendekatan pembelajaran

Berdiskusi dan Pendekatan Inkuiri


H. Komponen inti
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
- Melalui diskusi kelompok siswa mampu menulis 20 aksara Jawa dengan benar.
- Melalui diskusi kelompok siswa mampu menulis aksara dan sandangan swara
dengan tepat.

- Melalui pengamatan , siswa dapat mengenal aksara Jawa Nglegena dengan secara
teliti.

- Melalui kegiatan tanya jawab , siswa dapat membaca kata-kata sederhana berhuruf
Jawa aksara Jawa Nglegena dengan percaya diri

- Melalui kegiatan berdiskusi , siswa dapat membaca kalimat sederhana dengan


menggunakan aksara Jawa Nglegena dengan percaya diri

- Melalui kegiatan latihan, siswa dapat menulis kata dan kalimat sederhana dengan
menggunakan aksara Jawa Nglegena dengan benar .
b. Pemahaman Bermakna
- Meningkatkan kemampuan siswa bisa menulis 20 aksara dan menulis aksara
dengan sandangan swara dengan benar.

c. Pernyataan pemantik
- Kepiye nulis aksara jawa sing macane sa, si su se se lan so?

d. Alur Tujuan Pembelajaran (Langkah-Langkah Pembelajaran)


- Kegiatan pendahuluan

1. Guru mengucap salam, menanyakan kabar siswa

2. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.


3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
4. Peserta didik mengulas pelajaran yang lalu terkait macam-macam Aksara Jawa
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru mengajak Ice Breaking siswa dan memberikan gambaran tentang
pentingnya mempelajari materi (Apersepsi dan motivasi)

- Kegiatan inti
1. Peserta didik melihat video you tube yang ditayangkan oleh guru. (Mengamati)
2. Peserta didik diberikan pertanyaan secara klasikal mengenai nama-nama
sandangan. (Menanya)
3. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil masing-masing 3-4 orang.
4. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok secara dikusi (Mengasosiasi)
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. (Mempresentasi)
6. Peserta didik berlatih membaca dan menulis kata-kata sederhana beraksara jawa
yang disusun dengan berkelompok (Mengkomunikasikan)

- Kegiatan penutup

1. Siswa dapat menyimpulkan isi materi pada pembelajaran hari ini.


2. Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam
mengikuti pembelajaran hari ini.
3. Guru meminta peserta didik untuk melakukan Tugas lembar kerja peserta
didik (LKPD).
4. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa penutup.

e. Refleksi
Untuk menuliskan aksara swara “I” , kudu ngannngo sandangan?
Untuk menuliskan aksara swara “u” , kudu ngannngo
sandangan? Untuk menuliskan aksara swara “o” , kudu
ngannngo sandangan?
f. Asesmen Formatif
Rubrik Penilaian Presentasi

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Sikap presentasi: Memenuhi semua
Memenuhi 3- Memenuhi 1- Seluruh kriteria
kriteria tidak terpenuhi
1. berdiri tegak;
2. suara terdengar
sikap kriteria sikap kriteria sikap
jelas; presentasi presentasi presentasi
3. melihat ke yang baik. yang baik. yang baik.
arah audiens;
4. mengucapkan
salam pembuka;
5. mengucapkan
salam penutup.
Pemahaman konsep 1. Saat 1.Melihat 1.Sering 1.Membaca
menjelaskan media melihat isi media selama
tidak sesekali. media. presentasi.
melihat 2.Penjelasan 2.penjelasan 2.Penjelasan
media bisa kurang bisa tidak dapat
presentasi. dipahami dipahami. dipahami.
2. Penjelasan
bisa
dipahami

g. Kegiatan Pengayaan dan Remidial

Pengayaan
 Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.

Remedial

 Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami


materi atau pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.

h. Lampiran
terlampir
i. Bahan Bacaan guru dan peserta didik
Asal usul aksara Jawa

Asale aksara jawa


Prabu ajisaka iku duwe abdi loro, arane sembada lan dora. nuju ing
sawijining dina prabu ajisaka lelana didereake sembada. dora didhawuhi
prabu ajisaka nunggu keris ana ing omah. prabu ajisaka sadurunge
tindak iku meling marang sembada lan dora, yen keris kuwi ora pareng
diwenehake marang sapa bae, kejaba aku (prabu ajisaka). kiro kiro ono
limang tahun anggone lelana, prabu ajisaka ngutus marang sembada
nyupuk kerise. wusanane dora lan sembodo regejegan. pada suduk
sinuduk siji sijine nganti mati bareng (dadi bathang). ing kana prabu
ajisaka ora sabar ngenteni banjur nusul kundur abdine. prabu ajisaka
banjur kaget banget bareng weruh abdi loro lorone tumekaning pati.
prabu
ajisaka banjur kelingan marang dhawuhe, yaiku marang abdi loro lorone
. ing kono prabu ajisaka banjur nyerat. isine serat
yaiku (HA NA CA RA tersebut).

j. Glosarium
- Capaian Pembelajaran : kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang
diperoleh melalui serangkaian proses pembelajaran
- Aksara Jawa : Aksara yang digunakan sebagai sarana penulisan pada zaman
dahulu, biasanya disebut dengan HA NA CA RA KA.
- Sandhangan Swara : Simbol yang digunakan untuk mengubah vokal dasar aksara
Jawa

k. Daftar pustaka
- https://www.youtube.com/watch?v=gBCKytBy9kA
- https://www.youtube.com/watch?v=vf2MYMUFSto
- https://www.youtube.com/watch?v=jNNUdGmmibo
- Riyadi, Imam. 2015. Tutur Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas 4. Surabaya: Yudhistira.
- Rois. 2020. Handout: Ajar Maca lan Nulis Aksara Carakan Kanggo Kelas 3-6.
Malang: SD MISS.
Lampiran Materi Ajar
Sandhangan Swara
SANDHANGAN SWARA

Setelah mampu menguasai tatacara baca-tulis aksara nglegena yang berjumlah


20, maka pelajaran selanjutnya adalah tentang SANDHANGAN. Sandhangan
berfungsi untuk merubah bunyi aksara nglegena. Sebagai permulaan, mari kita pelajari
sandhangan swara yang terdiri dari 5 sandhangan di bawah ini:
1) …….. i = Arane wulu, diwaca “ i ”

Sandhangan wulu dipakai untuk melambangkan vokal i di dalam suatu suku kata. Sandhangan wulu
ditulis di atas bagian akhir aksara. Apabila selain wulu juga terdapat sandhangan yang lain,
sandhangan wulu digeser sedikit ke kiri. (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:19)

Tuladha : sp diwaca sapa, spi dadi sapi, sip dadi sipa

2)e = Arane pêpêt, diwaca “ ê “

Sandhangan pêpêt dipakai untuk melambangkan vokal ê di dalam suku kata. Sandhangan pêpêt ditulis
di atas bagian akhir aksara. Apabila selain pêpêt juga terdapat sandhangan layar maka sandhangan
pêpêt digeser sedikit ke kiri dan sandhangan layar ditulis di sebelah kanan pêpêt . apabila selain
sandhangan pêpêt terdapat sandhangan cêcak, maka sandhangan cêcak ditulis di dalam sandhangan
pêpêt . (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:19-20)

Tuladha : gmh diwaca Gamah, gemh dadi Gêmah, gmeh dadi Gamêh

CATATAN: sandhangan pêpêt tidak dipakai untuk menuliskan suku kata Rê dan Lê yang bukan
sebagai pasangan. Sebab suku kata Rê yang bukan pasangan

dilambangkan dengan x (pa cêrêk) dan Lê yang bukan pasangan dilambangkan

dengan 2 (Nga Lêlêt). (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:20)

Tuladha: Karêna ditulis kxn

Rêkasa ditulis

xks Lêlaki ditulis

2lki Lalêr ditulis

l2/
3)u = Arane suku, diwaca “ u “

Sandhangan suku dipakai untuk melambangkan bunyi vokal u yang bergabung


dengan bunyi konsonan di dalam suatu suku kata, atau vokal u yang tidak ditulis
dengan aksara suara. Sandhangan suku ditulis serangkai di bawah bagian akhir
aksara yang mendapatkan sandhangan itu.
(Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:21)

Tuladha : fk diwaca daka, fuk dadi duka, fuku dadi duku

4) [….. = Arane taling, diwaca “ é “ utawa “ è “

Sandhangan taling dipakai untuk melambangkan bunyi vokal è atau é yang tidak

ditulis dengan aksara suara E , yang bergabung dengan bunyi konsonan di dalam

suatu suku kata. Sandhangan taling ditulis di depan aksara


yang dibubuhi sandhangan itu. (Pedoman Penulisan Aksara
Jawa, 2002:23)
Tuladha : fs diwaca dasa, [fs dadi désa, f[s dadi dasé

5) […….o = Arane taling tarung, diwaca “ ö “

Sandhangan taling tarung dipakai untuk melambangkan bunyi vokal o yang tidak
ditulis dengan aksara suara , yang bergabung dengan bunyi konsonan di dalam suatu
suku kata. Sandhangan taling tarung ditulis mengapit aksara yang dibubuhi
sandhangan itu. (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:23)
Tuladha : pq diwaca patha, p[qo dadi pathö, [po[qo da
Lampiran Media Ajar
Lembar Kerja Kelompok Peserta Didik
Lembar Evaluasi

Nama siswa :
No Absen :
Kunci Jawaban

Sistematika Penilaian :
Penilaian B X 10 = Nilai Akhir
Jadi Total secara keseluruhan 10 x 10 = 100

Keterangan :
90-100 : Sangat Baik
80-89 : Baik
70-79 : Cukup
60-69 : Kurang
< 69 : Sangat Kurang

Anda mungkin juga menyukai