FASE B / KELAS IV
Dosen Pengampu :
Oleh :
A. INFORMASI UMUM
Nama : Galih Ginanjar, S.Pd.
Sekolah : MIN 1 Surabaya
Tingkatan : SD/MI
Pelajaran : Bahasa Jawa
Fase/Kelas : B/4
Semester :2
Topik : Aksara Jawa
Tema/Subtema : Gegayuhanku/Aksara Sandhangan Swara
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 Menit)
B. Capaian Pembelajaran
1) Mandiri,
- Siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan mandiri tanpa adanya bantuan dari
teman dengan tetap mengikuti pengarahan dari guru
2) Berfikir Kritis
- Siswa mampu berdiskusi secara tangkas dan saling menanggapi antar satu sama lain
- Melalui pengamatan , siswa dapat mengenal aksara Jawa Nglegena dengan secara
teliti.
- Melalui kegiatan tanya jawab , siswa dapat membaca kata-kata sederhana berhuruf
Jawa aksara Jawa Nglegena dengan percaya diri
- Melalui kegiatan latihan, siswa dapat menulis kata dan kalimat sederhana dengan
menggunakan aksara Jawa Nglegena dengan benar .
b. Pemahaman Bermakna
- Meningkatkan kemampuan siswa bisa menulis 20 aksara dan menulis aksara
dengan sandangan swara dengan benar.
c. Pernyataan pemantik
- Kepiye nulis aksara jawa sing macane sa, si su se se lan so?
- Kegiatan inti
1. Peserta didik melihat video you tube yang ditayangkan oleh guru. (Mengamati)
2. Peserta didik diberikan pertanyaan secara klasikal mengenai nama-nama
sandangan. (Menanya)
3. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil masing-masing 3-4 orang.
4. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok secara dikusi (Mengasosiasi)
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. (Mempresentasi)
6. Peserta didik berlatih membaca dan menulis kata-kata sederhana beraksara jawa
yang disusun dengan berkelompok (Mengkomunikasikan)
- Kegiatan penutup
e. Refleksi
Untuk menuliskan aksara swara “I” , kudu ngannngo sandangan?
Untuk menuliskan aksara swara “u” , kudu ngannngo
sandangan? Untuk menuliskan aksara swara “o” , kudu
ngannngo sandangan?
f. Asesmen Formatif
Rubrik Penilaian Presentasi
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Sikap presentasi: Memenuhi semua
Memenuhi 3- Memenuhi 1- Seluruh kriteria
kriteria tidak terpenuhi
1. berdiri tegak;
2. suara terdengar
sikap kriteria sikap kriteria sikap
jelas; presentasi presentasi presentasi
3. melihat ke yang baik. yang baik. yang baik.
arah audiens;
4. mengucapkan
salam pembuka;
5. mengucapkan
salam penutup.
Pemahaman konsep 1. Saat 1.Melihat 1.Sering 1.Membaca
menjelaskan media melihat isi media selama
tidak sesekali. media. presentasi.
melihat 2.Penjelasan 2.penjelasan 2.Penjelasan
media bisa kurang bisa tidak dapat
presentasi. dipahami dipahami. dipahami.
2. Penjelasan
bisa
dipahami
Pengayaan
Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.
Remedial
h. Lampiran
terlampir
i. Bahan Bacaan guru dan peserta didik
Asal usul aksara Jawa
j. Glosarium
- Capaian Pembelajaran : kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang
diperoleh melalui serangkaian proses pembelajaran
- Aksara Jawa : Aksara yang digunakan sebagai sarana penulisan pada zaman
dahulu, biasanya disebut dengan HA NA CA RA KA.
- Sandhangan Swara : Simbol yang digunakan untuk mengubah vokal dasar aksara
Jawa
k. Daftar pustaka
- https://www.youtube.com/watch?v=gBCKytBy9kA
- https://www.youtube.com/watch?v=vf2MYMUFSto
- https://www.youtube.com/watch?v=jNNUdGmmibo
- Riyadi, Imam. 2015. Tutur Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas 4. Surabaya: Yudhistira.
- Rois. 2020. Handout: Ajar Maca lan Nulis Aksara Carakan Kanggo Kelas 3-6.
Malang: SD MISS.
Lampiran Materi Ajar
Sandhangan Swara
SANDHANGAN SWARA
Sandhangan wulu dipakai untuk melambangkan vokal i di dalam suatu suku kata. Sandhangan wulu
ditulis di atas bagian akhir aksara. Apabila selain wulu juga terdapat sandhangan yang lain,
sandhangan wulu digeser sedikit ke kiri. (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:19)
Sandhangan pêpêt dipakai untuk melambangkan vokal ê di dalam suku kata. Sandhangan pêpêt ditulis
di atas bagian akhir aksara. Apabila selain pêpêt juga terdapat sandhangan layar maka sandhangan
pêpêt digeser sedikit ke kiri dan sandhangan layar ditulis di sebelah kanan pêpêt . apabila selain
sandhangan pêpêt terdapat sandhangan cêcak, maka sandhangan cêcak ditulis di dalam sandhangan
pêpêt . (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:19-20)
Tuladha : gmh diwaca Gamah, gemh dadi Gêmah, gmeh dadi Gamêh
CATATAN: sandhangan pêpêt tidak dipakai untuk menuliskan suku kata Rê dan Lê yang bukan
sebagai pasangan. Sebab suku kata Rê yang bukan pasangan
Rêkasa ditulis
l2/
3)u = Arane suku, diwaca “ u “
Sandhangan taling dipakai untuk melambangkan bunyi vokal è atau é yang tidak
ditulis dengan aksara suara E , yang bergabung dengan bunyi konsonan di dalam
Sandhangan taling tarung dipakai untuk melambangkan bunyi vokal o yang tidak
ditulis dengan aksara suara , yang bergabung dengan bunyi konsonan di dalam suatu
suku kata. Sandhangan taling tarung ditulis mengapit aksara yang dibubuhi
sandhangan itu. (Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002:23)
Tuladha : pq diwaca patha, p[qo dadi pathö, [po[qo da
Lampiran Media Ajar
Lembar Kerja Kelompok Peserta Didik
Lembar Evaluasi
Nama siswa :
No Absen :
Kunci Jawaban
Sistematika Penilaian :
Penilaian B X 10 = Nilai Akhir
Jadi Total secara keseluruhan 10 x 10 = 100
Keterangan :
90-100 : Sangat Baik
80-89 : Baik
70-79 : Cukup
60-69 : Kurang
< 69 : Sangat Kurang