Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Aksi

Pengertian
Manajemen aksi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengatur suatu aksi massa agar tetap
terkoordinir dan sesuai dengan rencana dan target awal.
Berdasarkan sifatnya aksi dibedakan :
1. Aksi Sporadis, Yaitu aksi yang tidak di dahului dengan suatu konsep serta perencanaan
yang matang
2. Aksi Terencana, yaitu suatu aksi yang mempunyai target berjangka, konsep,
perencanaan yang jelas dan matang.
Selain itu terdapat beberapa macam aksi antara lain : Aksi simpatik, aksi damai, dan aksi
solidaritas.
➢ Pengertian Massa Aksi, adalah orang , individu yang tergabung dalam suatu massa aksi.
➢ Macam Massa Aksi
• MASSA IDEOLOGIS, adalah massa yang berasal dari suatu organisasi dan
telah menguasai, memahami ideology organnya. Contoh : massa GmnI, Hisbuh
Tahrir, dll
• MSSA SOLID, adalah massa yang mempunyai militansi dan loyalitas yang
tinggi terhadap organisasinya. Contoh : massa KAMI, islam garis keras lainnya.
• MASSA CAIR, adalah massa yang tertarik dalam suatu aksi dan sedikit tahu
tentang aksi. Contoh : mahasiswa, dll
• MASSA MENGUAP, adalah massa yang ikut-ikutan aksi akan tetapi tidak tahu
tujuan dan maksud suatu aksi. Contoh : Masyarakat, Rakyat.
➢ Susunan Barisan Massa Aksi
• MASSA SOLID Barisan pelopor
• MASSA CAIR Barisan pendobrak
• MASSA MENGUAP Barisan penegak
➢ Tahap-tahap Aksi Meliputi :
1. PERENCANAAN AKSI
a. Pengalihan issu yang akan diangkat. Contoh : Issu politik, Issu Ekonomi,
Issu Kemanusiaan, dll
b. Pembahasan issu yang diangkat yang meliputi : (1) Isuu Sentral/ Grand Issu
(Issu yang langsung muncul dari suatu fenomena), (2) Issu Turunan (Issu
yang merupakan biasan, tarikan Dari Issu sentral)
c. Penentuan target aksi. Target aksi meliputi : (*) Target Maksimal -> Tujuan
yang hendak di capai (Turunnya Soeharto oleh Gerakan Reformasi 1998),
(*) Target Minimal : Opini Publik, Solidaritas
2. PELAKSANAAN AKSI
Dalam tahapan inilah peran, fungsi dari perangkat aksi diaplikasikan sesuai dengan
tugas masing-masing, komunikasi serta koordinasi antar perangkat aksi tidak boleh
terputus karena perubahan situasi di lapangan sangatlah cepat, sehingga hal-hal yang
tidak diinginkan dalam suatu aksi dapat dihindari, misalnya : Provokasi, Infiltran,
Represif aparat, Chaos.
3. EVALUASI
Dalam tahap ini dibahas mengenai pelaksanaan aksi dilapangan dengan tujuan :
a. mengetahui kesolidan massa aksi
b. mengukur tingkat keberhasilan aksi (target)
c. mengetahui kelemahan, kesalahan aksi
4. PENGAWALAN ISSU
Tahap ini merupakan pasca aksi dan dijalankan untuk aksi yang mengusung issu yang
bersifat jangka panjang, dengan tujuan agar issu yang diangkat selalu ada kolerasi,
terkawal dan konsisten, sehingga target-target berjangka dapat terpenuhi.
5. PERANGKAT AKSI
a. Koordinator atau Pemimpin Aksi (Korlap/Jenlap)
Bisa diartikan ketua atau orang yang diberikan tugas untuk menjadi pemimpin
di suatu wilayah tertentu.
b. Orator
Seorang pembicara yang mempunyai reputasi kepandaian berpidato dalam
jangka waktu lama.
c. Agitator/Negosiator
Orang yang melakukan negosiasi. Dengan demikian, negosiator bisa diartikan
sebagai individu dalam kelompok atau organisasi yang berunding dengan pihak
lainnya.
d. Humas
Menyampaikan segala informasi penting mengenai organisasi kepada publik.
Dengan penyampaian informasi ini diharapkan publik dapat memahami sudut
pandang organisasi tentang suatu isu atau permasalahan tertentu.
e. Security/Border Tim
Keamanan yang merupakan tim penjaga barisan agar tetap solid dan pencegah
masuknya penyusup atau provokator.
f. Dokumenter Tim
Yang bertugas merekam dan mencatat kronologi jalannya aksi dari awal hingga
akhir. Catatan dokumentasi ini akan dibutuhkan kemudian ketika evaluasi.
g. Logistik
Bertugas menjaga barang-barang bawaan peserta aksi seperti poster, bendera,
spanduk dll agar tidak tertinggal atau dirampas aparat. Selain mempersiapkan
makanan dan minuman sekedarnya buat perserta demo, tim logistik juga perlu
membawa obat-obatan standard P3K.
h. Kurir/Spionase
Pemata-mataan adalah suatu praktik pengintaian atau memata-matai untuk
mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang
dianggap rahasia tanpa mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi
tersebut.
6. PERALATAN AKSI
a. Spanduk
Bertuliskan isu utama, tuntutan ditulis sederhana langsung ke inti permasalahan.
Di bawahnya dituliskan nama komite aksi dengan ukuran lebih kecil dari tulisan
tuntutan utama di atas.
b. Pengeras suara
Diperlukan untuk mengatur massa aksi dan orasi, Perbandingannya ialah
minimal satu megaphone untuk jumlah massa seratus orang. Semakin banyak
massa yg terlibat maka semakin banyak pula jumlah megaphone yang
diperlukan.
c. Poster-poster
Berisi tuntutan aksi, kritik sosial, karikatur, ajakan dsb
d. Selebaran dan pernyataan sikap
Digandakan cukup dan dibedakan mana selebaran yang untuk dibagi-bagikan
kepada masyarakat dan surat pernyataan sikap siaran pers yang khusus
dibagikan kepada awak media.
e. Bendera
Umbul-umbul dan ikat kepala sebagai lambang, identitas massa,
f. Tali rafia
Untuk membatasi dan membedakan massa peserta aksi dengan massa cair. Tali
dibentangkan mengelilingi barisan seolah-olah membentuk barikade.
g. Alat komunikasi seperti handphone dan radio panggil
h. Obat-obatan untuk P3K dan air mineral secukupnya,
i. Kamera, alat tulis dan jam tangan untuk dokumentasi dan kronologis.
7. ORASIB
Untuk melakukan orasi, sang orator harus mempunyai gaya dan teknik berorasi
mengingat arti pentingnya orasi dalam suatu massa aksi, beberapa hal yang harus
diketahui oleh orator :
a. Sebelum melakukan orasi, terlebih dahulu mempelajari Psikologi massa dan
Type massa.
b. Mengobarkan semangat massa dengan memekikkan jargon-jargon, yel-yel
secara berapi-api.
c. Orator harus menunjukkan performance yang agresif (kharisma)
d. Seorang orator harus menguasai materi (issu) yang hendak/sedang diangkat.
e. Menggunakan bahasa yang jelas (sesuai dengan tipe massa) lantang dan
doktriner melalui retorika-retorika yang dapat menghagemoni massa.
f. Menarik simpati massa melalui ekspresi wajah.
Permasalahan yang sering dihadapi di lapangan adalah kekakuan baik itu yang
disebabkan oleh ketidak siapan mental atau materi, akan tetapi itu bias dieliminir
dengan pengalaman lapangan.
8. ATURAN HUKUM
UU. NO. 9 TAHUN 1998 tentang jkemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum. Beberapa hal; penting dalam undang-undang ini :
a. pendapat dimuka umum tidak boleh dilaksanakan ditempat tertentu, antara
lain Istana Presiden (Radius 100m), tempat ibadah (Radius 150 m), Instalasi
militer dan obyek vital nasional (Radius 500 m) dari pagar luar.
b. Dilarang membawa benda-benda yang membahayakan keselamatan umum
(Sajam, Molotov, dll)
c. Menyampaikan laporan atau pemberitahuan tertulis kepada pihak kepolisian
setempat selambat-lambatnya 3×24 jam sebelum aksi dilakukan, apabila ini
tidak dilakukan, aksi dapat dibubarkan.
d. Surat pemberitahuan memuat tentang tujuan dan maksud aksi, waktu dan
acara, rute, jumlah massa, penanggung jawab aksi dimana dalam UU ini 100
massa 1 orang penanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai