TEKS BERITA
Berita adalah teks yang berisi tentang segala kejadian atau peristiwa yang telah atau sedang terjadi
di dunia.
Teks Berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau infomasi mengenai sesuatu yang
telah atau sedang terjadi.Teks berita biasanya disiarkan/disebarkan melalui berbagai media, misaln
ya seperti televisi, radio, internet atau media cetak seperti koran dan majalah. Dengan kita memba
ca sebuah berita maka kita akan mendapatkan informasi dan menambah wawasan kita sehingga da
pat berfikir kritis terhadap suatu kejadian.
What (Apa)
Nama atau identitas dari suatu kejadian atau peristiwa yang baru atau sedang terjadi. Apakah men
yangkut hidup seseorang atau kejadian tanah longsor? banjir? kerusuhan? apa yang diberitakan.
Who (Siapa)
Siapa saja yang terlibat dalam suatu kejadian atau peristiwa? atau siapa tokoh utama yang menjadi
sorotan berita?
Where (Di mana)
Unsur ini menyatakan lokasi atau daerah tempat terjadinya peristiwa. Di mana kejadian itu di man
a? dalam kriminal istilahnya biasa disebut dengan TKP atau tempat kejadian perkara.
When (Kapan)
Unsur yang merupakan waktu dari suatu kejadian atau peristiwa yang dilaporkan. Bisa mencakup t
anggal, hari, jam, menit, atau umum, seperti pagi, siang, dan sore.
Why (Mengapa)
Alasan mengapa peristiwa atau kejadian yang dilaporkan dapat terjadi. Unsur ini juga mencakup u
ntuk mengetahui secara detail penyebab dari suatu peristiwa yang telah terjadi.
How (Bagaimana)
Bagaimana keadaan atau proses terjadinya suatu kejadian atau peristiwa, termasuk akibat yang diti
mbulkan atau justru yang diharapkan dari peristiwa tersebut jika peristiwa adalah acara yang senga
ja dibuat (konser amal, pentas seni, dan sebagainya).
d. Struktur Berita
Kepala Berita (Lead)
Merupakan bagian yang dianggap paling penting dari berita. Pada bagian kepada berita har
us berisi unsur-unsur utama berita berdasarkan 5W1H yang mencakup apa, siapa, di mana atau ka
pan.
Badan Berita
Badan berita biasanya berisi 'bagaimana' atau 'mengapa'. Deskripsi, narasi, atau penjelasan
detail dari bagaimana dan mengapa peristiwa dan kejadian.
Bagian Ekor
Bagian ini biasanya tidak memiliki kaitan secara langsung terhadap berita. Bisa berisi kont
eks tambahan seperti sejarah sebelum kejadian yang dilaporkan terjadi, dan sebagainya.
E. Jenis-Jenis Berita
Warga menonton televisi yang menayangkan penyuntikan vaksin COVID-19 terhadap Pres
iden Joko Widodo atau Jokowi di Jakarta, Rabu (13/1/2021). Vaksin Sinovac yang disuntikkan ter
hadap Jokowi sudah mendapatkan izin terbit dari BPOM. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antara lain sebagai berikut:
A. Iklan adalah sebuah informasi yang berisi pesan untuk membujuk orang lain, agar tertarik pada
barang atau jasa yang ditawarkan.
Iklan tak hanya untuk masalah komersial. Tetapi juga dapat berisi ajakan kepada para pembacanya
untuk melakukan hal-hal yang baik. Seperti, tidak menggunakan obat terlarang, menanam pohon,
hingga tidak membuang sampah sembarangan.
Iklan biasanya dipromosikan melalui televisi, radio, media sosial, majalah, dan banyak ditemukan
pada baliho di jalan.
klan adalah pesan yang disampaikan ke publik dengan tujuan memengaruhi keputusan khalayak,
bisa untuk mengajak membeli suatu produk atau menggunakan jasa tertentu.
B. tujuan iklan
1. Memberikan informasi kepada khalayak mengenai suatu produk barang atau jasa, merek, p
erusahaan, lowongan kerja, kegiatan, ataupun suatu ide.
2. Mempengaruhi orang lain yang merupakan target market untuk menggunakan dan membel
i produk atau jasa yang ditawarkan kepada mereka.
3. Membangun citra yang baik terhadap suatu produk, merek, dan perusahaan di mata masyar
akat.
4. Untuk meningkatkan angka penjualan suatu produk, baik itu barang maupun jasa.
fumgsi iklan
d. Manfaat iklan
1. Produk atau jasa yang diiklankan akan dikenal atau lebih terkenal di masyarakat luas.
2. Konsumen baru semakin bertambah sehingga meningkatkan angka penjualan produk/ jasa
yang diiklankan.
3. Keuntungan pihak pengiklan akan meningkat karena penjualan produk/ jasanya yang diikla
nkan.
4. Meningkatkan brand awareness sebuah merek di masyarakat luas sehingga masyarakat mu
dah mengidentifikasi produknyaa
E. Syarat-Syarat Iklan
Munculnya iklan tidak terjadi begitu saja. Agar sebuah iklan dapat dikatakan baik maka harus men
gandung syarat-syarat berikut ini:
1. Iklan harus bersifat obyektif, proporsional, dan jujur.
2. Iklan harus berisi informasi yang jelas, padat, dan mudah dipahami khalayak ramai.
3. Iklan sebaiknya dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan minat masyarakat.
4. Iklan seharusnya tidak menyinggung, menyakiti, atau merendahkan pihak/ produk lain
F. Ciri-ciri iklan.
Adapun ciri-ciri iklan adalah:
1. Menggunakan kata singkat tetapi efektif dan menarik agar konsumen mudah
mencerna pesan yang ingin disampaikan.
2. Pemilihan diksi bersifat sugesti atau ajakan karena sesuai fungsi iklan yaitu dapat
memengaruhi konsumen.
3. Bersifat informatif karena iklan bertujuan memberikan informasi terkait produk
agar konsumen lebih mengenal produk yang diiklankan.
4. Harus memiliki target sasaran agar pemasaran produk lebih efektif.
1. Iklan Komersial Iklan jenis ini bertujuan mempromosikan dengan maksud orang mau membeli
atau menggunakan jasa yang diiklankan.
2. Iklan Non-Komersial Iklan ini ditujukan kepada khalayak untuk memberikan informasi,
edukasi, imbauan, dan sosialisasi program.
Sementara itu, berdasarkan medianya, iklan dibagi menjadi iklan cetak dan iklan elektronik.
1. Iklan Media Cetak Iklan ini dibuat dengan cara dicetak. Iklan jenis ini kerap ditemui di koran,
majalah, poster, baliho, stiker, dan sebagainya.
2. Iklan Media Elektronik Iklan ini memanfaatkan media elektronik dalam promosinya, seperti
televisi, radio, atau media sosial. Selain itu, iklan dapat berbentuk iklan cetak, iklan baris, iklan
kolom, dan iklan display.
3. Iklan Cetak: Iklan ini dipasang dan dibuat dengan teknologi cetak, seperti baliho, spanduk, surat
kabar, dan sebagainya.1
4. Iklan Baris: Iklan ini biasa ditemukan di koran dengan hanya membuat beberapa kata atau
kalimat saja. I
5. klan Kolom: Iklan kolom memiliki lebar satu kolom dan cenderung lebih tinggi dari iklan baris,
seperti advertorial.
6. Iklan Display: Iklan ini biasanya menampilkan promosi secara lebih luas dari iklan baris, seperti
iklan di radio dan televisi.
2. Iklan Non-Komersial
Jenis iklan non-komersial umumnya dibuat untuk tujuan memberikan informasi, ajakan, da
n edukasi terhadap masyarakat. Iklan ini tidak untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, namun u
ntuk keuntungan sosial bagi semua masyarakat. Keuntungan yang didapat dari iklan tersebut adala
h adanya pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perubahan perilaku masyarakat terhadap isu yang dii
klankan. Contohnya iklan layanan masyarkat, seperti; kampanye Keluarga Berencana (KB), iklan
pentingnya pendidikan, iklan bahaya rokok, iklan global warming, iklan bahaya demam berdarah,
dan lain-lain.
B.Slogan Adalah
Slogan adalah kalimat pendek yang menarik, singkat, dan mudah diingat untuk
memberitahukan atau menjelaskan tujuan suatu kegiatan. Slogan bertujuan untuk menarik atau
mengajak masyarakat agar melakukan atau tidak melakukan tindakan.
Syarat Penulisan Slogan Mengutip buku New Edition Big Book Bahasa Indonesia, syarat
penulisan slogan meliputi:
1. Kepadatan isi (singkat).
2. Kesesuaian slogan dengan tujuan, visi, atau harapan yang ditentukan.
3. Keaslian slogan (tidak meniru).
4. Keindahan dan kemenarikan pilihan kata yang digunakan.
Ciri-Ciri Slogan
Setelah memahami pengertian slogan di atas, berikut ini ada beberapa ciri-ciri slogan yang wajib anda
ketahui, yaitu:
1. Kalimat Pendek
Slogan mengandung kalimat pendek, tujuannya agar mudah dibaca sambil lalu.
3. Mudah Diingat
Kalimat slogan haruslah mudah diingat, tujuannya agar masyarakat selalu mengingat anjur
an yang disampaikan sehingga melakukan apa yang dianjurkan
Tujuan Slogan
Membuat slogan tentunya mempunyai tujuan tertentu, berikut ini ada beberapa tujuan dari slogan
adalah:
1. Slogan Pendidikan
Slogan pendidikan didefinisikan sebagai kata, frasa, atau motto yang berhubungan dengan dunia p
endidikan. Slogan tersebut biasanya bertujuan mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar lebi
h aktif. Secara umum, slogan pendidikan banyak dipasang di dinding sekolah atau dinding kelas.
Berikut ini contoh slogan pendidikan, diantaranya:
- Budayakan membaca walau hanya sebentar.
- Tidak ada harta yang kekal kecuali ilmu.
- Sekolah yang bermutu, mencetak generasi berilmu.
- Belajarlah dari sebuah kegagalan.
- Buku hanya akan bermanfaat jika dibaca dan diamalkan!
2. Slogan Lingkungan
Slogan lingkungan berisi kata-kata frasa atau motto yang mengundang dan memberi tahu masyara
kat umum untuk berpartisipasi dalam perlindungan dan cinta lingkungan di sekitar. Slogan-slogan
ini banyak ditemukan di lokasi-lokasi strategis, seperti tembok sekolah, hutan, jalan raya di alun-al
un, dan berbagai lokasi lainnya. Berikut ini beberapa contoh slogan lingkungan, diantaranya:
- Harta tidak akan berguna jika alam bahkan tidak ada.
- Kita tidak akan pernah menggerutu mengenai polusi asalkan kita melestarikan alam.
- Jagalah keasrian bumi untuk para generasi kita masa mendatang.
- Tanda tidak adanya kehidupan adalah tidak adanya pohon.
3. Slogan Kesehatan
Ada banyak contoh slogan kesehatan tertulis dan tidak tertulis. Kebanyakan slogan kesehatan dite
mpelkan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lain. Berikut beberapa contoh slogan kesehatan,
yaitu:
- Hargai tubuhmu dengan melaksanakan pola hidup sehat.
- Sehat itu anugerah dewa yang perlu dijaga.
- Menjadi vegetarian demi masa renta yang menyenangkan.
- Tak ada yang lebih mahal dari kesehatan.
- Agar renta terbiasa maka budayakan olahraga semenjak dini.
- Hindari rokok kalau tak ingin hidup sia-sia.
4. Slogan Kebersihan
Slogan kebersihan kebanyakan berisi imbauan untuk senantiasa menjaganya. Slogan kebersihan ba
nyak ditemui di tempat maupun fasilitas umum. Berikut ini beberapa contoh slogan kebersihan, ya
itu:
- Kebersihan ialah sebagian dari iman.
- Bersih itu indah, higienis itu anugerah.
- Lingkungan higienis untuk hidup yang lebih jernih.
- Di balik tubuh yang sehat, ada lingkungan yang bersih.
- Anti risih bila lingkungan telah bersih.
C. Poster
Poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan, gambar, atau kombinasi ked
uanya dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), poster adalah plakat yang dipasang di tempat u
mum yang bisa berupa pengumuman atau iklan.
Poster biasanya dipasang ditempat yang ramai dan strategis. Lantaran sifatnya yang mengajak, san
gat penting untuk menempatkan poster di tempat yang mudah terlihat.
Hal tersebut juga yang menjadikan poster sebagai media iklan. Tak hanya itu, poster dapat
Poster biasanya dipasang ditempat yang ramai dan strategis. Lantaran sifatnya yang mengajak, san
gat penting untuk menempatkan poster di tempat yang mudah terlihat.
Hal tersebut juga yang menjadikan poster sebagai media iklan. Tak hanya itu, poster dapat menja
di alat untuk promosi, memberikan pengumuman atau informasi kepada masyarakat umum.
Namun, secara khusus tujuan poster dapat disesuaikan dengan kemauan atau kepentingan pembuat
nya yang beragam, bisa karena tujuan komersial, informasi publik, tujuan kemanusiaan atau lainny
a.
Seiring berkembangnya zaman, poster tak hanya tersedia dalam bentuk cetak saja, tetapi juga onli
ne.
Berikut ini rangkuman tentang pengertian poster menurut para ahli, ciri-ciri, tujuan hingga jenis-j
enisnya, seperti dikutip dari laman Salamadian, Jumat (5/2/2021).
D. Poster
Poster adalah kombinasi visual dari desain yang kuat dilengkapi dengan warna-warna dan
pesan, bertujuan untuk menangkap perhatian masyarakat yang melihatnya serta menanamkan ide y
ang berarti dalam ingatannya.
Ciri-Ciri Poster
Seperti media penyampaian informasi lainnya, poster juga memiliki ciri-ciri khusus. Ciri ciri poste
r, antara lain:
1. Langsung menarik perhatian ketika terlihat orang.
2. Menggunakan bahasa yang padat, singkat, jelas dan mudah dipahami.
3. Mengandung kalimat-kalimat persuasif atau bersifat ajakan.
4. Menggunakan gambar/sketsa/lukisan dan perpaduan warna
5. Dapat meninggalkan kesan, meski dibaca sambil berlalu.
6. Isi tidak bertele-tele.
7. Dipasang pada permukaan yang rata dan di lokasi yang strategis atau di tempat umum.
8. Terdiri dari huruf, angka, simbol, gambar atau perkombinasiannya.
9. Didesain di atas sebuah kertas atau kain.
Tujuan poster di antaranya adalah:
1. Masyarakat menjadi tahu tentang kegiatan atau acara yang akan dilaksanakan.
2. Menjadikan produk atau jasa kita dikenal dan digunakan oleh masyarakat.
3. Mengingatkan masyarakat tentang hal yang seharusnya dilakukan.
4. Mengingatkan masyarakat agar menghindari hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Fungsi Poster:
1. Fungsi poster adalah untuk menyampaikan informasi.
2. Fungsi poster adalah media promosi barang ataupun jasa.
3. Sarana bagi para desainer grafis untuk berkreativitas.
Jenis-jenis Poster
Ada banyak jenis-jenis poster yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di ma
na setiap poster memiliki tujuan yang berbeda-beda atau tergantung dengan tujuannya. Berikut ma
cam-macam poster dan tujuannya:
2. Poster Kegiatan
Macam-macam poster yang selanjutnya, yaitu poster kegiatan. Jenis poster satu ini berisi i
nformasi tentang kegiatan yang akan dilakukan. Umumnya, poster kegiatan dilengkapi dengan pen
gisi acara, waktu, dan tempat diadakan sebuah acara.
Poster kegiatan bertujuan agar orang-orang yang membaca isi informasi tersebut, bisa datang ke te
mpat acara. Dengan membaca poster kegiatan yang unik dan menarik, dapat memengaruhi pemba
ca untuk datang ke acara.
3. Poster Motivasi
Macam-macam poster selanjutnya, yaitu poster afirmasi atau motivasi. Biasanya, poster ini
berisi tentang kata-kata bijak yang mampu memberi motivasi kepada pembaca.
Saat ini, banyak sekali ditemukan poster motivasi di pinggir jalan yang menginspirasi para pemba
ca. Melalui jenis poster ini, diharapkan mampu menggerakkan para pembaca.
4. Poster Kampanye
Salah satu macam poster yang sering kita jumpai adalah poster kampanye. Hampir dapat di
pastikan setiap 5 tahun sekali, poster kampanye mudah ditemukan di pinggir jalan. Biasanya, post
er ini digunakan oleh para politikus untuk menarik simpati masyarakat agar memilihnya sebagai w
akil rakyat saat Pemilu.
5. Poster Propaganda
Poster juga dapat digunakan sebagai alat propaganda untuk memengaruhi dan menggerakk
an pembaca. Poster yang berisi tentang suatu ajakan untuk berbuat sesuatu disebut sebagai poster
propaganda. Biasanya, jenis poster ini ditemukan pada momen-momen tertentu, seperti perayaan
HUT RI.
Tujuan Poster
Seperti yang sudah diketahui, melalui poster seseorang dapat memberikan suatu informasi penting
untuk publik. Bahkan cukup hanya dengan satu poster, dapat memengaruhi suatu persepsi publik.
Berikut beberapa tujuan pembuatan berbagai macam poster, di antaranya:
1. Mendapatkan perhatian dari publik mengenai suatu informasi yang ada di poster.
2. Mengingat kembali suatu pesan atau informasi penting kepada publik.
3. Menyampaikan informasi atau pesan kepada masyarakat agar memiliki pengetahuan menge
nai isi dari poster tersebut.
4. Memengaruhi publik agar mau mengikuti dan melakukan sesuai isi di dalam poster.
5. Mencari perhatian dan simpati publik agar peduli dengan isi pesan dalam poster.
Pengertian dari teks eksposisi adalah sebuah bentuk tulisan yang menjelaskan atau menguraikan s
uatu ide, pokok pikiran, pendapat, informasi, maupun pengetahuan pembaca tanpa bermaksud me
mengaruhi
Teks eksposisi adalah sebuah bentuk teks atau tulisan yang memuat tentang informasi maupun
pengetahuan. Secara umum, teks eksposisi sendiri memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan
atau uraian mengenai suatu ide, pokok pikiran, pendapat, informasi, maupun pengetahuan kepada
pembaca tanpa bermaksud memengaruhi. Hal ini yang membuat tujuan teks eksposisi adalah
memberitahukan informasi atau pengetahuan berdasarkan fakta sesuai dengan sudut pandangan
tertentu.
B. Unsur-Unsur Teks Eksposisi
Setelah mengetahui pengertian teks eksposisi, selanjutnya kamu akan dijelaskan tentang unsur-uns
ur teks eksposisi. Suatu teks dapat dikatakan sebagai teks eksposisi, jika ada dua unsur utama, yait
u memiliki gagasan dan mengandung fakta. Berikut ini adalah penjelasan tentang dua unsur dari te
ks eksposisi tersebut, diantaranya yaitu:
1. Memiliki Gagasan
Unsur yang pertama dari teks eksposisi yaitu teks yang mengandung sebuah gagasan. Teks ekspos
isi sendiri memiliki banyak gagasan seperti penilaian, komentar, dan saran dari penulis terkait suat
u topik yang sedang dibahas. Banyak gagasan dalam teks eksposisi dapat mengajak pembaca untu
k ikut menanggapi masalah yang sedang dibahas penulis.
2. Mengandung Fakta
Unsur kedua dari teks eksposisi adalah mengandung fakta yang sebenarnya. Sebagai teks nonfiksi,
teks eksposisi menyajikan informasi hingga gagasan sesuai fakta yang benar-benar terjadi. Fakta d
alam teks eksposisi biasanya berupa informasi, misalnya seperti waktu, tanggal, tempat peristiwa,
bahkan juga pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Rangkaian Argumen
Bagian kedua dari struktur teks eksposisi adalah rangkaian argumen. Setelah tesis mengena
lkan suatu isu atau masalah yang sedang hangat diperbincangkan oleh banyak orang, teks eksposis
i akan dilanjut dengan rangkaian argumen. Rangkain argumen dapat dipahami sebagai pendapat be
rupa alasan yang logis, informasi sesuai hasil temuan, fakta yang terjadi, hingga pernyataan para a
hli. Jadi, tak heran apabila di bagian ini, Kamu akan banyak menemukan pendapat sebagai penjela
san atas tesis yang dijelaskan sebelumnya.
3. Penegasan Ulang
Bagian terakhir dari struktur teks eksposisi yaitu penegasan ulang. Setelah penulis menyam
paikan isu atau masalah dan sudah didukung oleh berbagai alasan atau pendapat yang sesuai fakta,
berikutnya akan disajikan penutup atau simpulan. Tujuan penegasan ulang sendiri adalah untuk m
emberikan penegasan terhadap pendapat awal sekaligus menyajikan simpulan dan saran terhadap
keseluruhan masalah yang dibahas.
5. Kata-Kata Rujukan
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata rujukan untuk menghubungkan dengan suatu inf
ormasi atau pendapat seseorang. Misalnya seperti berdasarkan data…., merujuk pada pendapat
6. Kata-Kata Persuasif
Teks eksposisi biasanya juga memakai kata-kata persuasif untuk mengajak atau memengar
uhi lawan tutur. Kata yang biasanya digunakan untuk melakukan persuasif yaitu seperti sebaiknya,
diharapkan, perlu, hendaklah, harus.
7. Kata-Kata Denotatif
Teks eksposisi juga banyak memakai kata-kata denotatif untuk menjelaskan sesuatu agar le
bih jelas. Denotatif sendiri bisa dipahami sebagai kata yang memiliki makna sebenarnya. Kata den
otatif adalah kata yang belum mengalami perubahan maupun penambahan makna.
1. Eksposisi Definisi
Teks eksposisi definisi merupakan teks eksposisi yang bertujuan untuk mengungkapkan pe
ngertian atau definisi dari suatu topik.
2. Eksposisi Proses
Teks eksposisi proses sebenarnya adalah teks yang memuat beberapa tahap atau cara untuk
menghasilkan sesuatu dari awal hingga akhir.
3. Eksposisi Ilustrasi
Teks eksposisi ilustrasi adalah teks eksposisi yang bertujuan untuk memberikan gambaran
secara sederhana antara satu topik dengan topik yang lain. Teks jenis ini biasanya menjelaskan kes
amaan atau kemiripan sifat dari suatu topik yang dibahas.
4. Eksposisi Pertentangan
Teks eksposisi pertentangan bisa juga dipahami sebagai teks yang memuat beberapa hal pe
rtentangan, dari hal yang satu dengan hal lainnya.
5. Eksposisi Laporan
Teks eksposisi laporan merupakan teks eksposisi yang memiliki tujuan untuk menyajikan s
uatu laporan dari sebuah peristiwa atau objek tertentu.
6. Eksposisi Perbandingan
Teks eksposisi perbandingan adalah teks yang memuat ide dan gagasan utama untuk diban
dingkan antara hal yang satu dengan hal yang lain.
1. Tentukan Tema
Pertama, kamu perlu menentukan tema ketika ingin membuat teks eksposisi. Dengan adan
ya teman, maka arah tulisan akan menjadi lebih jelas, sehingga tulisan pesan dari teks eksposisi bi
sa dibaca dan disimak dengan baik oleh pembaca.
2. Khusus-Umum
Pola pengembangan teks eksposisi ini merupakan kebalikan dari pola pengembangan sebelumnya,
pola pengembangan dari khusus ke umum ini disebut dengan paragraf induktif. Hal ini dikarenaka
n kalimat pertama pada awal paragraf berisi kalimat penjelas. Sementara, paragraf diakhiri dengan
kalimat umum yang memuat ide atau gagasan pokok sekaligus menjadi simpulan. Berikut ini adal
ah contoh paragraf teks eksposisi dari khusus ke umum:
Gerakan pecinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala di kalangan r
emaja. Tidak sedikit perkumpulan pecinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik it
u pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakuka
n penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupaka
n bukti bahwa remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif.
Paragraf di atas menunjukkan bahwa kalimat pertama memuat beberapa penjelasan tentang geraka
n pencinta alam yang mulai banyak diminati remaja. Kemudian, dilanjut dengan beberapa fakta ya
ng menunjukkan para remaja mulai berani melakukan penelitian secara ilmiah. Sementara itu, pad
a akhir paragraf berisi ide atau gagasan pokok sekaligus simpulan yang berbunyi, fenomena terseb
ut merupakan bukti kalo remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif.
3. Ilustrasi
Pola pengembangan teks eksposisi selanjutnya yaitu ilustrasi. Dengan menggunakan pola i
ni, maka kalimat pertama di awal paragraf memuat gagasan utama. Kemudian, kalimat berikutnya
berisi beberapa ilustrasi yang dapat mendukung gagasan utama tersebut.
Ilustrasi yang disajikan biasanya merupakan data atau informasi penguat berdasarkan hasil penga
matan atau pengalaman dari penulis. Hal ini dilakukan agar memperkuat gagasan yang disampaika
n. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi dengan pola pengembangan ilustrasi:
Olahraga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya, dengan berolahraga
kita dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olahraga yang dilakukan di dal
am air sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain itu, semua jenis ol
ahraga dapat menyehatkan badan.
Pada paragraf tersebut dapat dilihat bawah gagasan utamanya yaitu, olahraga merupakan kegiatan
yang dapat menyehatkan badan. Setelah itu, kalimat berikutnya akan memberikan ilustrasi berupa
contoh bahwa olahraga renang yang dapat menyehatkan paru-paru dalam bernafas.
4. Perbandingan
Pola pengembangan teks eksposisi yang terakhir yaitu perbandingan. Berbeda dengan pola
sebelumnya, pola ini menjadikan setiap kalimat di paragraf sebagai penjelas. Hal ini bertujuan unt
uk memperkuat gagasan yang disajikan untuk lebih meyakikan pembaca.
Gagasan yang disampaikan biasanya adalah benda, keadaan, atau sesuatu yang memiliki persamaa
n atau perbedaan. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi pola pengembangan perbandin
gan:
Susu kedelai dikenal sebagai sumber protein, tetapi kandungan protein pada susu kedelai jauh lebi
h kecil dibandingkan dengan susu sapi. Menurut sebuah sumber, kandungan protein pada susu ked
elai adalah sebesar 6,73 gram, lebih kecil dibanding susu sapi yang proteinnya sebanyak 8, 02 gra
m.
Setelah menyimak paragraf tersebut, sejak kalimat pertama sudah berisi perbandingan antara kand
ungan protein susu kedelai dengan susu sapi. Pada kalimat berikutnya, perbandingan diperkuat de
ngan sebuah data yang menunjukkan bahwa kandungan susu kedelai jauh lebih kecil daripada susu
sapi.
Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan
mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti
kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja,
kamu jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi
Majas
Majas adalah satu gaya bahasa yang berbentuk kiasan. Pengarang puisi biasanya memakai
bahasa kiasan supaya puisi terlihat indah serta menarik. Bahasa kiasan bertujuan untuk
mengemukakan apa maksud yang diinginkan oleh pengarang puisi.
Rima atau unsur bunyi
Rima atau unsur bunyi atau bisa disebut sebagai sajak. Satu pengulangan bunyi yang berselang,
baik di dalam larik sajak atau pada akhir larik di sajak.
Pengulangan bunyi ini ditujukan untuk menambah nilai merdu dari puisi. Dengan kata lain,
memberi dampak pada suara serta suasana yang disebut dalam puisi itu.
2. Larik/Baris
Larik atau baris merupakan sebuah susunan puisi, baik hanya berupa satu kata saja,
membentuk frase maupun sebuah kalimat utuh.
3. Bait
Bait merupakan kumpulan larik atau baris yang didalamnya terdapat kesatuan makna
dengan susunan yang harmonis.
4. Bunyi
Bunyi merupakan unsur dalam penyusunan dan penyampaian puisi yang terdiri atas irama
atau ritme dan rima atau sajak.
5. Makna
Makna merupakan unsur yang mengandung pesan tersirat dari pemilihan kata dan larik
serta bait dalam puisi, makna inilah yang biasanya mengandung pesan tertentu dari penyair.
Jenis-jenis Puisi
Puisi terbagi menjadi tiga jenis yaitu puisi lama, puisi baru dan puisi kontemporer, puisi
kontemporer ini jarang diketahui oleh sebagian besar orang dan hanya mengetahui puisi lama serta
puisi baru saja.
1. Puisi Lama
Puisi lama terbagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut
Pantun : merupakan puisi lama yang tersusun atas satu bait dengan empat larik bersajak a-
b-a-b dengan jumlah 8-12 suku kata tiap barisnya dimana baris 1 dan 2 merupakan
sampiran sedangkan baris 3 dan 4 merupakan isi.
Mantra : mantra merupakan puisi lama yang berisi ucapan-ucapan khusus yang dipercaya
mengandung kekuatan magic atau gaib.
Syair : merupakan puisi lama yang tersusun atas satu bait dengan empat larik bersajak a-a-
a-a yang mengandung cerita atau nasihat dengan amanat didalamnya, syair ini berasal dari
Arab.
Gurindam : merupakan puisi lama yang tersusun atas satu bait dengan dua larik bersajak a-
a yang mengandung nasihat dan amanat.
Talibun : merupakan puisi lama yang tersusun atas jumlah baris genap seperti 6,8 dan 10
pada setiap baitnya bersajak abc-abc
Seloka : merupakan puisi lama dari melayu klasik yang mengandung pepatah, biasanya
tersusun atas empat baris namun bisa lebih pada setiap baitnya.
Karmina : merupakan puisi lama yang lebih pendek dari pantun sehingga sering disebut
sebagai pantun kilat.
2. Puisi Baru
Puisi baru terbagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut.
Berdasarkan Isinya
Himne : merupakan puisi yang dibuat sebagai pujaan terhadap Tuhan, Dewa, Tanah Air,
Pahlawan dan sebagainya yang dianggap penting ataupun sakral, saat ini himne juga
disajikan dalam bentuk nyanyian.
Balada : merupakan puisi sederhana yang biasanya berisi kisah atau cerita, penyajiannya
dapat berupa dialog maupun nyanyian.
Romansa : merupakan puisi yang berisi curahan perasaan cinta kasih sayang penyair yang
akan menimbulkan kesan romantisme.
Satire : merupakan puisi yang isinya menggunakan kata-kata sindiran atau kritik terhadap
sesuatu yang disampaikan secara ironi, sarkasme maupun parodi.
Alegi : merupakan puisi dalam bentuk syair atau nyanyian berisi ratapan kesedihan
ataupun ungkapan duka cita khususnya atas kepergian seseorang.
Ode : merupakan puisi yang berisi sanjungan terhadap seseorang berjasa, mulia maupun
agung baik individu ataupun peristiwa tertentu.
Epigram : merupakan puisi yang berisi ajaran hidup ataupun tuntunan hidup yang berisi
unsur pangajaran, nasihat dan ikhtiar yang akan membawa ke jalan benar.
Berdasarkan Bentuknya
Distikon : merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris biasa, disebut dengan
puisi dua seuntai.
Terzina : merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris biasa, disebut dengan
puisi tiga seuntai.
Kuatrain : merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris, biasa disebut dengan
puisi empat seuntai.
Kuint : merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris, biasa disebut dengan puisi
lima seuntai.
Sektet : merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris, biasa disebut dengan
puisi enam seuntai.
Septime : merupakan puisi yang harus terdiri atas tujuh baris, biasa disebut dengan puisi
tujuh seuntai.
Oktaf : merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris, biasa disebut dengan
double kuatrain atau delapan seuntai.
Soneta : merupakan puisi yang paling terkesan sulit untuk diciptakan karena terdiri atas
empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing berisi empat
baris dan dua bait kedua masing-masing berisi tiga baris.
3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer terbagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut.
Puisi Mantra : merupakan puisi yang mengambil isi dari sifat-sifat mantra.
Puisi Mbeling : merupakan puisi yang tidak lagi mengikuti aturan dan ketentuan umum
pada puisi.
Puisi Konkret : merupakan puisi yang lebih menekankan bentuk grafis seperti wajah dan
lainnya dengan tidak menggunakan bahasa sebagai media sepenuhnya.
BAB 5 TEKS EKSPLANASI
PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu fenomena atau
peristiwa, baik fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Fenomena alam yang dimaksud bisa berupa tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus,
kebakaran hutan, proses terbentuknya pelangi, dan sebagainya. Sedangkan fenomena sosial
yang dapat dijelaskan oleh teks eksplanasi antara lain; aksi demonstrasi, tawuran, peperangan,
dan lain-lain.Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan secara
jelas kepada pembaca. Itulah mengapa, di dalam teks eksplanasi harus memuat hubungan
sebab akibat dan proses terjadinya peristiwa tersebut.
1. Faktual
Artinya, teks eksplanasi memuat informasi yang nyata dan benar adanya.
2. Bersifat Keilmuan
Teks eksplanasi membahas fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya,
gempa bumi dikaitkan dengan ilmu Geografi. Atau aksi demonstrasi yang dibahas dari sudut
pandang ilmu Sosiologi.
3. Informatif
Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi tanpa mempengaruhi pembaca. Ingat
ya, teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu kejadian, bukan untuk membujuk
siapapun.
1. Informasi yang dalam teks eksplanasi dibuat berdasarkan fakta atau kejadian yang
sebenarnya.
2. Pembahasan dalam teks eksplanasi adalah tentang suatu fenomena yang bersifat keilmuan
atau memiliki keterkaitan dengan suatu ilmu pengetahuan.
3. Penjelasan yang disajikan dalam teks eksplanasi bersifat informatif, sehingga tidak ada
maksud untuk memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
4. Penjelasan pada teks eksplanasi juga berfokus pada hal umum atau generik dan tidak ada
partisipasi dari manusia. Misalnya saja, seperti tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, tanah
longsor, angin puting beliung, dan lain sebagainya.
1. Identifikasi Fenomena
Bagian yang pertama dari struktur teks eksplanasi adalah identifikasi fenomena.
Identifikasi fenomena sendiri dapat dipahami sebagai penjelasan dari sebuah teks eksplanasi
tentang gambaran umum tentang suatu fenomena atau peristiwa alam yang akan dibahas.
Bagian ini terletak di awal teks eksplanasi dan biasanya digunakan untuk mengenalkan tentang
proses terjadi sebuah peristiwa atau fenomena alam.
2. Rangkaian Kejadian
Bagian yang kedua dari struktur teks eksplanasi yaitu rangkaian kejadian. Setelah
memahami secara umum fenomena yang akan dibahas pada sebuah teks eksplanasi, maka
selanjutnya akan dijelaskan mengenai penyebab sekaligus akibat yang dapat terjadi dari
fenomena tersebut. Rangkaian kejadian ini memiliki peran sebagai isi atau bisa dikatakan
sebagai badan dari teks eksplanasi.
Pada bagian ini, Kamu dapat membuat deskripsi atau penjelasan tentang sebab dan akibat ke
dalam beberapa paragraf. Beberapa orang yang sering menyebut bagian isi dari teks eksplanasi
ini sebagai deretan penjelas. Hal ini dikarenakan rangkaian kejadian berisi berbagai penjelasan
tentang proses dari peristiwa atau fenomena yang terjadi.
3. Interpretasi
Bagian yang ketiga dari teks eksplanasi yang perlu Kamu ketahui yaitu interpretasi.
Interpretasi ini sendiri berada di bagian akhir dari teks eksplanasi atau memiliki peran sebagai
penutup dari penjelasan suatu peristiwa yang dibahas. Selain itu, interpretasi juga memuat
pembahasan tentang ulasan atau penarikan kesimpulan dari penulis tentang peristiwa tersebut
Pada bagian ini, Kamu dapat memberikan pernyataan atau tanggapan tentang fenomena yang
telah Kamu angkat dalam teks eksplanasi.
3. Banyak menggunakan kata ganti berwujud kata benda dan kata bukan kata ganti orang
seperti demonstrasi, banjir, gempa, gerhana, embrio, dan lain sebagainya.
4. Banyak menggunakan kata kerja pasif seperti terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai,
ditimbun, dilahirkan.
5. Banyak menggunakan istilah teknis atau ilmiah sesuai topik yang sedang dibahas.
6. Banyak menggunakan kata kopula, seperti adalah dan merupakan.
1. Identitas Karya
Pada struktur teks ulasan wajib dicantumkan identitas karya. Identitas karya biasanya
berisi: judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku.
2. Orientasi
Orientasi merupakan bagian pertama atau utama yang ada di teks ulasan. Orientasi
menerangkan gambaran umum terhadap suatu karya film, buku, lagu, hingga karya sastra, dan
karya seni lainnya yang kemudian akan diulas.
3. Sinopsis
Selanjutnya, teks ulasan juga harus tercantum sinopsis karya. Sinopsis karya yang
dicantumkan pada teks ulasan ini berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis
terhadap isi karya.
4. Tafsiran
Struktur teks ulasan yang kedua yakni tafsiran. Tafsiran merupakan penjelasan detail
mengenai sebuah karya yang diulas. Biasanya, tafsiran ini membahas mulai dari bagian-bagian
dalam suatu karya, keunikan karya, keunggulan karya, kualitas karya, dan lain sebagainya.
5. Evaluasi
Bagian selanjutnya di dalam teks ulasan yakni evaluasi. Penulis akan menuliskan
evaluasinya berupa pandangan penulis terhadap suatu karya yang diulas. Evaluasi ini biasanya
ditulis setelah penulis selesai mendapatkan tafsiran dari suatu karya sastra yang diulas.
Pada bagian evaluasi ini, akan disebutkan berbagai bagian yang memiliki nilai kelebihan dari
suatu karya dan juga menyebutkan kekurangan yang terdapat dalam suatu karya tersebut.
6. Rangkuman
Bagian terakhir yakni rangkuman. Rangkuman merupakan bagian teks ulasan yang berisi
mengenai kesimpulan dari ulasan pada sebuah karya yang diulas. Di bagian rangkuman, penulis
akan menuliskan komentarnya terhadap karya yang ia ulas, apakah karya tersebut memiliki
kualitas yang baik untuk dinikmati atau tidak.
Meyakinkan pembaca
Teks persuasif berusaha meyakinkan pembaca untuk memercayai yang ditulis oleh penulis.
Berisi kata-kata ajakan
Teks persuasif banyak menggunakan kata-kata ajakan, seperti: ayo, mari, lakukanlah, dan
lain-lain.
Menghindari konflik
Biasanya teks persuasif menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang
dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
Pendapat atau fakta yang digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca
supaya yarat-Syarat Menyusun Paragraf Teks Persuasi
Dalam menyusun paragraf persuasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Pilihan Kata
Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam menulis teks
persuasi kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.
3. Bukti-Bukti/Fakta
Selanjutnya, kita perlu menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan
yang ditulis dalam teks persuasi.
mengikuti ajakan-ajakannya
Menghindari konflik
Biasanya teks persuasif menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang
dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
Pendapat atau fakta yang digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca
supaya mengikuti ajakan-ajakannya.
Advertisement
Pengenalan isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau penyampaian atas isu yang akan dibahas pada teks,
lalu akan dikembangkan pada paragraf-paragraf selanjutnya.
Rangkaian argumen
Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang
dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang
mendukung argumen tersebut.
Pernyataan ajakan
Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk
melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.
Penegasan kembali
Bagian ini menyatakan kembali hal-hal yang sebelumnya sudah disampaikan dengan
bentuk yang berbeda. Pada umumnya, bagian ini ditandai dengan kata-kata penutup. Contoh:
dengan demikian, demikianlah, oleh karena itulah, dan lain-lain.
Rangkaian argumen
Jika dianalisis lebih dalam, tentunya hal ini memberikan dampak negatif karena suhu
mengalami kenaikan sehingga menyebabkan es di kutub mencair. Sebenarnya, penanaman pohon
kembali dapat menjadi satu di antara solusi terbaik. Namun, apa jadinya jika kita tidak mempunyai
lahan?
Pernyataan ajakan
Dengan mudah, kita bisa menjawab bahwa penggunaan pot atau penanaman secara
hidroponik menjadi satu di antara solusi terbaik. Tak hanya itu, penanaman kaktus juga
merupakan hal yang paling direkomendasikan karena dapat menghasilkan dekorasi yang menarik.
Jadi, kita akan memperoleh dua manfaat sekaligus.
Penegasan kembali
Jadi, mari kita bersama-sama saling mengingatkan dan mengedukasi ke kerabat. Makin
giat aktivitas penanaman, makin membuat bumi tersenyum kembali. Dengan begitu, pengurangan
pemanasan global dapat dilakukan.
BAB 8 DRAMA DRAMA KEHIDUPAN
adalah kisah kehidupan manusia yang dijadikan sebuah pertunjukan atau dipentaskan
berdasarkan naskah, gerak laku, unsur-unsur pembantu (kostum, lampu, musik, dekorasi),
menggunakan percakapan, dan dapat disaksikan oleh penonton.
Jadi, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dijadikan sebuah pertunjukan yang dapat
disaksikan oleh penonton.
1. Jenis-Jenis Drama
Terdapat beberapa macam drama yang terbagi menurut karakteristik tertentu, yaitu:
Unsur-Unsur Drama
Drama memiliki beberapa unsur yang membuatnya menjadi menarik. Berikut ini adalah
unsur-unsur drama:
1. Alur
Alur atau juga sering disebut plot adalah suatu rangkaian peristiwa yang berhubungan
dengan waktu dan sebab-akibat.
Sebuah alur harus bisa menggambarkan jalannya cerita dari awal hingga akhir. Dalam alur
dikelompokkan beberapa tahap, yaitu:
Pengenalan
Pengalaman merupakan bagian permulaan dalam sebuah pementasan drama, pengenalan para
tokoh, latar pentas, dan pengungkapan masalah yang akan dihadapi tokoh.
Pertikaian
Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju ke pertikaian yaitu penggambaran pelaku
yang mulai terlibat dalam suatu masalah.
Puncak
Pada tahap ini tokoh drama mulai terlibat dalam masalah-masalah pokok dan keadaan akan
menjadi lebih rumit.
Pada tahap ini penoton akan penasaran dan ingin mengetahui akhir dari drama ini.
Penyelesaian
Tahap ini merupakan bagian akhir dalam pementasan drama. Drama bisa berakhir dengan
cerita yang menggembirakan atau menyedihkan.
3. Dialog
Dialog adalah ciri khas sebuah drama. Penulis naskah harus memperhatikan pembicaraan
yang akan diucapkan oleh tokoh.
Dialog biasanya dilakukan oleh dua orang atau tokoh dalam sebuah pementasan drama.
4. Latar
Latar adalah tempat kejadian. Biasanya, latar berhubungan dengan tempat, ruang, waktu,
dan suasana.
5. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang ada di dalam drama. Tema yang sering di pakai
dalam drama adalah persahatan, kehidupan, dan kesedihan.
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dalam drama. Amanat bisa diungkapkan
secara langsung atau tidak langsung. Bahkan penonton bisa menangkap pesan atau nilai moral saat
menyaksikan drama.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik, berarti unsur yang berada di dalam sebuah teks drama. Unsur-unsur
intrinsik ini adalah sebagai berikut:
b. Latar (Setting)
Latar atau setting dalam teks drama yaitu sebuah aspek ruang atau tempat, waktu, hingga
suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama.
c. Alur
Alur dalam teks drama adalah sebuah rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks
sastra, dengan berlandaskan hukum sebab dan akibat. Alur sendiri dapat dipahami sebagai pola
dan keterkaitan peristiwa untuk menggerakkan cerita ke arah pertikaian dan penyelesaian cerita
tersebut.
d. Tema
Tema dalam teks drama adalah suatu gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur lainnya,
misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan wujud sebuah dialog.
e. Amanat
Amanat dalam teks drama yaitu suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada
pembaca teks drama atau penonton pementasan drama.
2. Unsur Ekstrinsik
Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar
teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik
ini adalah sebagai berikut:
a. Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama
b. Falsafah hidup pengarang teks drama
c. Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau teks
drama
C. Struktur Teks Drama
Setelah mengetahui pengertian, ciri, dan unsur dari teks drama, selanjutnya akan dipaparkan
penjelasan tentang struktur teks drama. Sebagai bagian yang menjadi kerangka dari sebuah
teks, struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, meliputi prolog, dialog, dan epilog. Berikut
ini adalah penjelasannya:
1. Prolog
Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai kata
pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar. Prolog sendiri
biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau
berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama, prolog sering kali disampaikan
oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang, terkadang juga prolog secara khusus
disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama.
2. Dialog
Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai
sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks drama,
dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu dikarenakan sebuah
pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog antar tokohnya.
Dalam teks drama, dialog juga dapat menyampaikan gambaran tentang perasaan dari para tokoh.
Hal ini yang menjadikan pementasan drama perlu diperankan oleh aktor atau aktris yang dapat
menjiwai karakter dan perasaan dari tokoh yang diperankan. Selain itu, aktor dan aktris juga harus
mampu mengucapkan dialog dari tokoh yang diperankan, misalnya dengan menggunakan suara
yang sesuai dengan perasaan dan watak dari karakternya.
3. Epilog
Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog pada dasarnya adalah kata
penutup dalam sebuah teks drama, yang mana fungsi dari epilog untuk mengakhiri sebuah
pementasan drama. Dalam pementasan drama, epilog biasanya memuat simpulan atau amanat atau
isi pokok dari teks drama. Sama seperti prolog, epilog umumnya disampaikan oleh narator atau
dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog disampaikan oleh tokoh dalam
drama tersebut.
Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama sendiri
memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Tiga bagian
dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu. Satu babak dalam
sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah peristiwa besar dalam dialog. Hal
itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang
dialami oleh tokoh utama. Sedangkan, adegan dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu
pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh.