Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NEFAL FEBRIAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042717648

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4330 / TEKNIK MENCARI DAN MENULIS BERITA

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ – UT JAKARTA

Masa Ujian : RABU, 10 - MEI - 2023


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Soal
1. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan news peg B. Temukan news peg yang dapat Anda
jadikan berita pada bulan depan!
2. A. Amati berita-berita yang muncul di televisi, radio, koran, atau majalah. Bagaimana
ketepatannya memilih sumber berita dalam berita-berita itu? B. Jika Anda mendengar akan ada
demonstrasi kepada bupati/wali kota, sebagai wartawan hal apa yang menarik untuk
diberitakan? Bagaimana Anda akan menggalinya?
3. A. Jelaskan perbedaan utama laporan mendalam dengan reportase investigasi! B. Umumnya
kasus-kasus investigasi meliputi permasalahan apa saja? Berikan penjelasan!
Jawaban
1. A. News Peg adalah pasak berita, pelatuk berita, momentum berita, cantelan berita, pokok
berita, topik atau peristiwa aktual, atau situasi yang menjadi nilai berita (news value).
News peg adalah apa yang membuat sebuah peristiwa layak diberitakan sekarang. News
Peg menjadi pertimbangan utama media atau wartawan untuk menuliskan dan
mempublikasikan suatu berita.
B. Istilah lain News Angle adalah News Peg, News Hook, dan Story Hook,
yaitu pasak berita, pelatuk berita, momentum berita, cantelan berita, pokok berita, topik
atau peristiwa aktual, atau situasi yang menjadi nilai berita (news value). Ada juga yang
membedakan antara News Peg dan News Hook. “People always get confused between a
news peg and a hook (understandingmarketing.com) . Orang-orang selalu bingung antara
pasak berita dan kail.
Contoh: reformasi perawatan kesehatan merupakan News Peg. Aksi demo di pusat kota
untuk memprotes rencana perawatan kesehatan tersebut adalah Hook.
Angle berita dipengaruhi bahkan ditentukan oleh kebijakan redaksi (editorial
policy) media tempat wartawan bekerja. Media pro-pemerintah akan mencari angle
yang menaikkan citra pemerintah. Media oposisi akan mencari sisi negatif yang
cenderung menjatuhkan citra rezim. Sebuah peristiwa akan memunculkan banyak berita
karena si angle ini. Beda angle akan beda konten dan "pesan" dalam sebuah laporan
jurnalistik (berita).
2. A. berikut ini 11 langkah untuk memverifikasi sumber berita di internet.
1. Hindari Alamat Situs Berakhiran -lo.
Di luar negeri misalnya ada Newslo, Politicalo, dan Religionlo. Situs web semacam ini
biasanya memenggal potongan informasi dari berita akurat, kemudian memolesnya
dengan fakta-fakta keliru atau bahkan opini yang menggiring pembacanya.
2. Waspada Terhadap Situs Berakhiran .com.co
Biasanya situs web tersebut merupakan versi palsu dari sumber berita asli.
Misalnya, Liputan6.com adalah sumber berita asli, kemudian ada pihak tak bertanggung
jawab membuat situs web beralamat Liputan6.com.co untuk mengelabui pembaca dan
pengguna internet.
3. Pastikan Situs Berita Kredibel Melaporkan Berita Tersebut
Biasanya, ada lebih dari satu sumber berita yang seharusnya melaporkan suatu topik atau
peristiwa.
4. Nama Domain Aneh
Pada umumnya nama domain aneh memuat berita aneh dan belum tentu benar.
Atribusi Penulis (dan Editor)
5. Atribusi Penulis (dan Editor)
Ketiadaan atribusi penulis kadang kala menandakan bahwa suatu berita patut dicurigai dan
perlu diverifikasi kebenarannya. Misalnya, portal berita kredibel
seperti Liputan6.com selalu memuat siapa penulis atau reporter berita itu dan siapa yang
mengeditnya, serta memilik laman khusus yang memuat susunan redaksinya.
6. Proses Penyuntingan
Beberapa situs web juga memungkinkan blogger, penulis lepas, atau pemilik akun di situs
webnya untuk mengeposkan artikel di bawah bendera merek berita tertentu; Namun,
banyak di antara artikel semacam ini tidak melalui proses penyuntingan yang sama
layaknya sebuah berita, contohnya BuzzFeed Community Posts, Kinja blogs, Forbes
blogs.
7. Tentang Kami
Periksa halaman Tentang Kami (About us) di situs web tersebut, atau cari informasi
tentang situs web tersebut di Snopes, Wikipedia, dan lainnya.
Desain Web Buruk
8. Desain Web Buruk dan Huruf Kapital
Coba perhatikan desain halaman situs web tersebut, apakah asal-asalan, norak, aneh, atau
buruk? Kemudian lihat, apakah situs web tersebut menggunakan huruf kapital untuk
semua huruf di judul beritanya atau di halamannya?
Kedua hal ini merupakan tanda bahwa situs web yang kamu baca harus diverifikasi dan
atau dibaca beriringan dengan sumber lain, untuk memverifikasi kebenarannya.
9. Memancing Amarah
Jika berita yang kamu baca di suatu sumber berita betul-betul membuat kamu marah,
sebaiknya kamu membaca topik berita itu melalui sumber lain untuk memastikan apakah
cerita yang kamu baca, secara tak langsung memang sengaja mencoba untuk membuat
kamu marah (dengan informasi yang berpotensi menyesatkan atau palsu), untuk
menghasilkan angka shares dan pendapatan iklan yang tinggi.
10. Doxing
Bila situs web yang kamu baca mendorong Anda untuk
melakukan doxing (mengumpulkan informasi personal di internet, meliputi nama asli,
alias, alamat, nomor telepon, dan lain-lain) terhadap seseorang, sepertinya situs web itu
bukan sumber berita yang valid.
11. Baca beberapa sumber
Sangat disarankan untuk membaca beberapa sumber informasi untuk memahami berbagai
sudut pandang sebuah berita secara lebih baik.
B. Kalangan pers perlu membicarakan peliputan demonstrasi yang dilakukan dengan cara
kekerasan yang masih sering terjadi akhir-akhir ini. Sebab, keberadaan wartawan di lokasi
demonstrasi dan liputan pers diyakini dapat turut mempengaruhi bentuk demonstrasi.
Salah satu cara yang diusulkan yaitu “moratorium” untuk tidak meliput demonstrasi yang
dilakukan dengan cara kekerasan. Hadir sebagai pembicara diskusi, Ketua Dewan Pers
Bagir Manan, wartawan senior ANTV Ivan Haris, dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas Indonesia Ali Abdillah.
Bagir Manan menekankan perlunya pers bersikap menghadapi demonstrasi yang suka
menggunakan kekerasan. “Jangan sampai pers jadi faktor yang menyebabkan hal-hal yang
tidak menguntungkan itu,” katanya.
Ia menambahkan, tidak sepatutnya pers menggunakan mahasiswa sebagai instrumen atau
obyek untuk meraih kesuksesan, misalnya untuk menaikkan kepemirsaan program.
Menurutnya, gerakan mahasiwa adalah kekuatan moral. Mahasiswa harus menyadari
kepentingan moral ini sebagai cara untuk mempengaruhi pejabat negara agar lurus dan
baik. Di sisi lain, pers perlu berpikir bagaimana menjaga mahasiswa dengan kekuatan
moralnya. “Itu yang perlu kita (pers) pikirkan, yaitu bagaimana menjaganya,” ujar Bagir.
Ali Abdillah mengakui sejumlah aksi demonstrasi mahasiswa awalnya tidak direncanakan
dengan cara kekerasan. Namun, pada saat demonstrasi berlangsung, sering muncul
provokator yang menyebabkan demonstrasi berubah kekerasan.
Wartawan yang meliput demo, Ali melanjutkan, ada yang mengingatkan mahasiswa agar
tidak melakukan pengrusakan, tetapi ada yang justru menyuruh membakar ban.
Di kalangan mahasiswa saat ini muncul dua pemikiran apabila demonstrasi yang mereka
lakukan ingin diliput pers, yaitu demonstrasi merusak atau kreatif. “Aksi simbolik dan
kreatif harus mendapat tempat tersendiri di banding kekerasan,” tegas Ali.
Menurutnya, selain demontrasi, banyak aksi akademik yang dilakukan mahasiswa.
Namun, pers jarang meliputnya. Mahasiswa juga mulai menggunakan media sosial
sebagai sarana demo.
3. A. Jurnalisme investigasi adalah kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan
menerbitkan berita yang bersifat investigatif, atau sebuah penelusuran panjang dan
mendalam terhadap sebuah kasus yang dianggap memiliki kejanggalan. Selain itu,
investigasi merupakan penelusuran terhadap kasus yang bersifat rahasia. Sebuah kasus
dapat diketahui kerahasiaannya apabila penelusuran terhadap kasus tersebut selesai
dilakukan. Kata jurnalisme investigasi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu journal dan
vestigium. Journal atau diurnalis berarti orang yang melakukan kegiatan jurnalistik, dan
vestigium yang berarti jejak kaki.Sumaatmadja. Jurnalisme investigasi menghasilkan
sebuah karya jurnalistik, yaitu laporan investigasi. Laporan investigasi sebagai sebuah
karya jurnalistik tidak ditentukan oleh besarnya kasus yang dibongkar, melainkan manfaat
atau dampak apa yang ditimbulkan setelah kasus tersebut terbongkar. Penelusuran sebuah
topik yang ringan dapat dikatakan produk investigasi yang baik apabila mengungkap fakta
bernilai besar bagi khalayak. Laporan investigasi dalam pelaksanaannya membutuhkan
modal yang banyak, terlebih apabila topik yang dipilih bersifat kompleks. Maka sebelum
membuat konsep acuan, perlu ada riset awal, wawancara, dan observasi di lapangan.
Perencanaan yang matang sangat dibutuhkan agar penelusuran dapat berjalan dengan baik,
selain itu penyamaran dan koordinasi terutama bagi jurnalis televisi harus dilakukan
dengan baik. Dalam hal ini seorang jurnalis juga dituntut untuk memiliki sifat skeptis atau
ragu-ragu terhadap setiap fakta yang diperoleh, sehingga fakta tersebut akan terus digali
hingga sampai ke akar permasalahan. Pada intinya, tujuan utama dari jurnalisme
investigasi adalah mengungkap kesaksian dan bukti secara fisik dari suatu persoalan yang
kontroversial. Jurnalisme investigasi lebih menekankan pada upaya mengungkap fakta
yang sebelumnya tersembunyi dari publik. Karena itu, proses kerja jurnalis dalam liputan
investigasi ini laksana detektif yang mengendus informasi tersembunyi dari banyak sisi
dan mengungkapkannya.
B. Menentukan tema : Di banyak media massa, tema investigasi ditentukan melalui rapat
redaksi yang terencana, atau melalui perumusan agenda publik yang dipunyai masing-
masing media. Namun, bahkan dalam contoh investigasi legendaris (seperti "Skandal
Watergate"), tema itu muncul secara "tidak sengaja", wartawan atau kelompok wartawan
menemukan peristiwa yang tampaknya sepele, namun dalam melakukan penggalian
secara terus-menerus sehingga berhasil menemukan "peristiwa terselubung" yang jauh
lebih besar.
Merumuskan masalah : Dalam Perencanaan Investigasi, mencari "akar masalah" (bottom-
line) sangatlah penting, guna memudahkan dalam mencari informasi. Rumusan masalah
adalah hal yang ingin ditelusuri melalui investigasi. Untuk itu, rumusan masalah harus se-
spesifik mungkin, dan dalam kalimat pendek. Rumusan masalah juga semacam hipotesis
dalam penelitian ilmiah (sesuatu yang harus diuji kebenarannya di "laboratorim" atau
lapangan).
Memperoleh bahan investigasi : Memperoleh bahan investigasi dapat dilakukan dengan
cara wawancara terhadap sumber dan tokoh kunci, atau mencari dokumen dan bukti
terpenting dari lapangan.
Membandingkan data : Data tertentu tidak berbunyi apa-apa jika tidak dibandingkan
dengan data lain. Untuk itu, setiap data yang diperoleh harus dibandingkan dengan data
yang lainnya agar mendapatkan data yang benar-benar akurat.
Menguji informasi : Mengumpulkan semua bahan (wawancara dan dokumen) serta
menyortirnya berdasarkan kredibilitas sumber informasi. Memakai dokumentasi itu untuk
menguji hipotesis yang telah dibuat (apakah memprkuat atau menggugurkan).
Menulis dan menyajikan informasi : Dalam hal penulisan, laporan investigasi harus ditulis
secara padat dan jelas. Namun, yang lebih penting lagi tulisan itu harus argumentatif
(memiliki dasar bukti yang kuat dan dibangun dengan logis). Tulisan sering kali harus
dilengkapi pemaparan dokumen, foto, dan tabel yang memperkuat tulisan.

Anda mungkin juga menyukai