Anda di halaman 1dari 7

Teks Berita [LENGKAP]: Pengertian, Struktur, Unsur, Jenis, Ciri-ciri

Teks Berita merupakan materi bahasa Indonesia kelas 8/VIII dan 12/XII - Materi ini
membahas pengertian teks berita, struktur, unsur-unsur, jenis-jenis, ciri-ciri/karakteristik,
syarat, dan kaidah kebahasaannya.
Kalian pasti pernah menonton berita di TV, apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan teks
berita? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),   teks berita adalah suatu teks yang
berisi cerita atau keterangan mengenai peristiwa atau kejadian yang hangat.
Pada intinya teks berita ini adalah teks yang berisi keterangan tentang suatu kejadian yang
sedang hangat diperbincangkan masyarakat.
Tahukah kalian unsur-unsur dalam berita terdapat 5W+1H atau AdikSimba. Sedangkan
strukturnya ada 3, yaitu orientasi berita, peristiwa dan sumber berita.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai materi ini. Sebaiknya kalian simak baik-baik apa yang
dijelaskan tentang Teks Berita.

Pengertian Teks Berita


Pertama, kita harus mengetahui apa itu teks berita.
Teks Berita adalah teks yang berisi tentang segala kejadian atau peristiwa yang telah atau
sedang terjadi di dunia.
Teks berita biasanya disiarkan/disebarkan melalui berbagai media, misalnya seperti televisi,
radio, internet atau media cetak seperti koran dan majalah. Dengan kita membaca sebuah berita
maka kita akan mendapatkan informasi dan menambah wawasan kita sehingga dapat berfikir
kritis terhadap suatu kejadian.
Meskipun teks berita dari beberapa media massa yang berbeda menginformasikan hal sama,
kadang-kadang struktur penyajiannya berbeda. Hal tersebut sangat bergantung kepada hal apa
yang lebih dipentingkan, jika hal yang lebih dipentingkan unsur apa, biasanya struktur berita akan
mendahulukan unsur tersebut. Jika hal yang lebih dipentingkan unsur kapan atau dimana, unsur
kapan (waktu) dan di mana (tempat) yang didahulukan.

Struktur Teks Berita

Adapun teks berita ini terdapat 3 struktur. Penjelasan singkatnya seperti berikut.
#1 Orientasi Berita
Struktur yang pertama adalah orientasi berita. Bagian ini merupakan pengenalan mengenai suatu
masalah atau hal apa yang akan dibahas di dalam berita.

#2 Peristiwa 
Struktur yang kedua berisi inti permasalahan mengenai kejadian yang terdapat pada peristiwa
atau hal yang ingin dibahas secara detail dan berurutan. Bagian ini menjelaskan jalannya kejadian
dari awal hingga akhir.

#3 Sumber
Bagian ini berisi sumber didapatnya berita/informasi. Biasanya terletak pada bagian awal berita
atau akhir berita.

Unsur-unsur Teks Berita


Unsur berita adalah sebuah keharusan, jika unsur ini tidak ada. Maka berita tersebut akan
membingungkan dan tidak bisa diterima oleh masyarakat dengan baik. Unsur-unsur berita yakni
5W+1H atau AdikSimba.
1. Apa? (What?)
Unsur ini biasanya mengenai suatu peristiwa yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di
tengah masyarakat.

2. Dimana? (Where?)
Unsur ini adalah tempat dimana peristiwa atau kejadian itu terjadi. Berita harus memuat
informasi mengenai lokasi kejadian sehingga berita menjadi jelas dan mudah dipahami oleh
masyarakat.

3. Kapan?  (When?)
Unsur ini mengenai kapan terjadinya peristiwa yang sedang dibahas di dalam berita. Waktu
kejadian berita ini penting dijelaskan dalam berita sehingga mudah dimengerti masyarakat.

4. Siapa? (Who?)
Unsur ini meliputi subjek yang bersangkutan dalam berita. Yakni, siapa saja yang terlibat
didalamnya. Orang-orang yang terlibat harus dijelaskan, sehingga tidak membingungkan atau
menimbulkan kesalahpahaman.

5. Mengapa? (Why?)
Unsur ini menjelaskan mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya meliputi alasan dan
latar belakang terjadinya peristiwa yang diberitakan.

6. Bagaimana? (How?)
Unsur ini memuat bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi. Pada bagian ini biasanya
dijelaskan secara kronologis.

Jenis-Jenis Teks Berita


Jenis-jenis atau macam-macam berita dibagi berdasarkan isi/konten ataupun tema dari berita.
Penjelasan singkatnya yaitu:

#1 Straight News atau Berita Langsung


Jenis berita ini biasanya ditulis secara to the point, lugas, jelas, dan rungkas serta berisi
informasi tentang peristiwa terbaru atau terkini (aktual), terhangat, dan juga menarik. Biasanya
jenis ini terdapat pada halaman depan sebuah koran. Jenis ini terbagi menjadi 2 macam, yakni:
 Hard News: berisi berita yang sangat penting, terupdate, ataupun terbaru (aktual) harus
segera disampaikan kepada masyarakat.
 Soft News: merupakan berita ringan/lunak biasanya memberikan informasi mengenai
kisah-kisah kemanusiaan.

#2 Opinion News atau Berita Opini


Jenis berita ini merupakan berita pendapat yang berisi laporan pandangan seseorang mengenai
suatu hal, ide, pemikiran ataupun komentar terhadap suatu permasalahan yang penting. Berita
jenis ini biasanya bersumber dari pendapat para ahli, professor, cendikiawan, atau pejabat.

#3 Interpretative News
Jenis berita ini merupakan perkembangan dari Straight News. Maksudnya dengan penambahan
infromasi latar belakang, wawancara dengan berbagai sumber, serta menambah data-data
terkait sehingga menjadikan berita menjadi utuh, lebih detail dan lebih lengkap.

#4 Depth News atau Berita Mendalam


Jenis ini adalah berita yang dikembangkan dengan pendalaman mengenai hal-hal yang ada di
bawah suatu permukaan. Jenis ini lebih ditekankan ke pertanyaan
"Mengapa" dan  "Bagaimana" serta "Apa".
#5 Investigation News
Jenis ini adalah berita yang dikembangkan berdasarkan sebuah penyelidikan atau penelitian dari
berbagai sumber yang ada.

Ciri-Ciri / Karakteristik Teks Berita


Adapun ciri-ciri teks berita adalah sebagai berikut.
 Berita harus di tulis sesuai dengan peristiwa atau kejadian aslinya.
 Naskah berita ditulis harus dengan gaya bahasa yang muda dimengerti/dipahami oleh
masyarakat.
 Berita harus menggunakan bahasa yang baku.
 Berita harus memuat unsur 5W+1H atau AdikSimba.
 Informasi di dalam berita mengandung opini penulisnya.
 Gaya bahasa banyak mengandung istilah asing.
 Naskah berita berisi dari banyak peristiwa dengan data yang kurang kuat.
 Berita berisi kabar angin yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada.

Syarat sebuah Teks Berita


Berikut syarat berlakunya sebuah teks berita.
 Fakta: teks berita harus berdasarkan fakta, jika tidak maka tidak bisa dikatakan sebagai
teks berita.
 Aktual: teks berita harus yang masih baru atau hangat diperbincangkan oleh masyarakat.
 Seimbang: tidak boleh memihak kepada siapapun.
 Lengkap: Strukturnya harus lengkap, memuat unsur 5W+1H atau AdikSimba.
 Menarik: Teks berita harus disertai dengan judul yang menarik agar orang lebih tertarik
membacanya.
 Sistematis: Teks berita harus berurutan/sesuai (sistematis).

Pendapat lain dikemukakan oleh Faqih (2003:37-39) tentang persyaratan berita , dalam
jurnalistik tidak semua kejadian atau fakta dapat dikatakan sebagai berita. Fakta akan memiliki
nilai layak berita jika memenuhi syarat-syarat yaitu:
1. Significance (penting): kejadian yang dijadikan berita sangat mungkin memengaruhi orang
banyak.
2. Magnitude  (besar): berita harus merupakan kejadian besar atau fakta yang menyangkut
angka dalam jumlah besar.
3. Timeliness (waktu): peristiwa hari ini lebih layak dijadikan beita daripada peristiwa yang
terjadi minggu lalu.
4. Proximity (kedekatan): berita haruslah dekat dengan pembaca.
5. Prominence (terkenal): berita harus menyangkut semua hal, baik manusia, tempat, maupun
kegiatan yang dikenal oleh masyarakat.
6. Human interest (manusiawi): peristiwa yang diberitakan dapat memberi sentuhan perasaan
bagi pembaca.

Pendapat senada juga disampikan oleh Djuraid (2006:15-16) bahwa sebuah berita haruslah
memperhatikan syarat-syarat tertentu apakah fakta tersebut layak dijadikan berita atau tidak.
Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Aktual
2. Kedekatan
3. Penting
4. Luar biasa
5. Tokoh
6. Eksklusif
7. Ketegangan
8. Konflik
9. Human interest
10. Seks
11. Progresif
12. Trend
13. Humor

Kaidah Kebahasaan Teks Berita


Adapun kaidah kebahasaan dalam teks berita antara lain sebagai berikut.

 Penggunaan kalimat langsung: kalimat langsung ditandai dengan dua tanda petik ganda dan
disertai keterangan.
 Penggunaan bahasa yang baku: agar memudahkan pemahaman banyak orang karena sifatnya
universal.
 Penggunaan kata kerja mental: menunjukkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu
tindakan.
 Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat: Ini harus ada pada berita, agar berita
yang disampaikan menjadi jelas dan mudah dimengerti.
 Penggunaan konjungsi temporal: Misalnya setelah, kemudian, sejak, awalnya, akhirnya.
Konjungsi ini biasa ditemukan pada struktur yang menjelaskan berita secara
kronologis/urutan waktu.

Teknik Penulisan Berita


Menurut Sumandiria (2005:117-118) karena fakta dalam bentuk berbagai peristiwa yang terjadi
begitu banyak, sedangkan waktu yang dimiliki jurnalis dan editor media massa sangat terbatas,
maka harus dicari teknik untuk menuliskan kata-kata tersebut. Teknik itu dinamakan dengan
piramida terbalik.
Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara deduktif, kesimpulan dinyatakan
terlebih dahulu pada paragraf pertama, kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang
lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya.

Alasan penggunaan teknik penulisan berita piramida terbalik adalah sebagai berikut:
 Memudahkan khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk segera menemukan berita
yang dianggapkan menarik atau penting yang ingin diketahuinya.
 Memudahkan editor dan reporter memotong bagian-bagian berita yang dianggap kurang
penting atau tidak penting ketika dihadapkan kendala teknis; misal berita terlalu panjang
sementara ruangan yang tersedia terbatas.
 Memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui rumus baku yang sudah
dikuasainya sekaligus menghidnari kemungkinan fakta atau informasi penting yang terlewat
tidak dilaporkan.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menyusun Berita


Djuharie dan Suherli (2005:35) menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menulis sebuah berita, antara lain adalah:
 Tulisan berita harus dapat menyentuh kebutuhan manusia akan informasi.
 Berita yang ditulis harus aktual sehingga tidak menjadi berita basi.
 Penulisan berita untuk koran harus cepat dan singkat tetapi kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.
 Tulisan berita harus bisa menjawab pertanyaan ADIKSIMBA.
 Tulisan berita yang berkelanjutan tentang suatu hal, pada bagian akhir berita harus
diungkapkan lagi tentang latar belakang peristiwanya.
Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Berita
Dalam pembelajaran menulis suatu teks berita ada beberapa aspek yang digunakan dalam
penilaian di antaranya adalah
 Aspek kesesuaian judul.
 Aspek kelengkapan unsur (ADIKSIMBA).
 Keruntutan.
 Kalimat efektif.
 Pilihan kata/diksi.
 Ketepatan ejaan dan tanda baca.
 Tampilan tulisan.
Soal Bahasa Indonesia kelas VIII

Bacalah teks berita dibawah ini

Indonesia Darurat Bencana, Gempa Kembali Guncang Lombok

Bencana kembali melanda salah satu wilayah di Indonesia. Baru-baru ini telah terjadi bencana besar
berupa gempa bumi dengan kekuatan 7 skala richter yang mengguncang Lombok.

Kepanikan pun langsung melanda warga Lombok yang segera mengungsi ke dataran tinggi karena ada
informasi peringatan potensi tsunami.

Gempa bumi berkekuatan 7 skala richter yang mengguncang Lombok Utara ini terjadi pada pukul 18.46
waktu Indonesia tengah.

Lokasi pusat gempa diperkirakan berada di jarak 18 km barat laut Lombok timur dan memiliki kedalaman
15 kilometer.

Besarnya skala gempa, kabar tentang terjadinya tsunami ditambah lagi listrik yang mati total sontak
membuat warga panik dan memilih mengungsi.

Akan tetapi, guna meredakan kepanikan warga pihak BMKG mencabut peringatan tsunami satu jam
kemudian. Gempa berskala tinggi ini juga mengakibatkan air laut naik di beberapa daerah.

1. Buatlah pertanyaan dan Tentukan unsur- unsur berita diatas


2. Buatlah seperti contoh pada halaman 3
3. Buatlah dibuku latihan kalian masing-masing
No Pertanyaan Unsur-Unsur Berita
1
2
3
4
5
6
Kemarau Panjang, Indonesia Siaga Kekeringan
Kelangkaan air bersih mulai menjadi makanan sehari-hari yang harus dihadapi ratusan warga
perumahan Pesona Serpong, Setu, Tangerang Selatan, Banten. Hujan yang tak kunjung mengguyur menjadi
alasan semua sumber air di daerah tersebut mengering. Bahkan beberapa memilih untuk tak mandi
lantaran air bantuan pemerintah dialihkan untuk kebutuhan pokok yang lebih urgent.
Pada Jumat, 23/8/2019 lalu, Rita Rosita selaku Kepala Bidang Humas BNPB menyatakan bahwa beberapa
wilayah yang serius mengalami kekeringan berada di Jawa (DIY, Jatim, Jateng, dan Jabar), Bali, Nusa
Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur.
BNPB telah melakukan beberapa langkah untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah-
daerah siaga kekeringan tersebut. Selain menggalang kerjasama dengan Dinas PDAM dan Dinas PU, BNPB
juga menggelontorkan beberapa bantuan tempat penampungan air dan kemungkinan rencana pembuatan
sumur bor.
Meski demikian, langkah ini tampaknya masih jauh dari pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air
bersih. Karenanya, sembari menghimbau masyarakat untuk lebih menghemat penggunaan air yang ada,
BNPB juga sedang mempertimbangkan opsi menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) sebagai
langkah final.

1. Bacalah teks berita diatas


2. Buatlah ringkasan pokok pada berita diatas (contoh halaman 6)
3. Buatlah kesimpulan berita diatas (contoh halaman 8)
4. Berilah tanggapan pada berita diatas ( contoh halaman 10)

Anda mungkin juga menyukai