Anda di halaman 1dari 5

PENULISAN BERITA

A. PENGERTIAN BERITA

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat
bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.

Terdapat beberapa pengertian dari para ahli:

1. Menurut Paul de Massener Berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik
perhatian serta menarik minat khalayak pendengar.
2. Menurut Charnley dan James M.Neal Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini,
kecenderungan, situasi, kondisi interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus
disampaikan secepatnya kepada khalayak.
3. Menurut Assegaf, dalam Sumardiria 2005 Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang
termassa, yang dapat menarik perhatian pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting,
mencakup sisi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan
4. Sedangkan menurut Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-Reinhart &
Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan berita adalah laporan yang tepat waktu
mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi
masyarakat luas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta atau ide atau opini
aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca,
pendengar maupun penonton.”

Dalam Buku "Dasar-Dasar Jurnalistik" A.M. Hoeta Soehoet. Beliau adalah pendiri sekaligus Mantan
Rektor Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, beliau berpendapat :

1.Berita adalah keterangan mengenai peristiwa atau isi pernyataan manusia

2.Berita bagi seseorang adalah keterangan mengenai suatu peristiwa atau isi pernyataan seseorang
yang menurutnya perlu diketahui untuk mewujudkan filsafat hidupnya

3.Berita bagi suatu suratkabar adalah keterangan mengenai peristiwa atau isi pernyataan yang perlu
bagi pembacanya untuk mewujudkan filsafat hidupnya

Suatu peristiwa bisa disebut berita apabila sudah disiarkan, dilaporkan, atau diinformasikan. Berita
dalam media cetak dapat dilihat pada surat kabar, tabloid, atau majalah. Di dalam berita, selalu
terdapat informasi. Kita dapat mengetahui informasi tersebut dengan berpegang unsur-unsur
berita.
B. KRITERIA BERITA YANG BAIK

1. Faktual

Peristiwa atau kejadian yang akan disampaikan sebagai berita harus bersifat faktual atau fakta. Apa
itu fakta? Fakta adalah berdasarkan kenyataan atau mengandung kebenaran, bukan berdasarkan
imajinasi atau khayalan.Saat membaca cerpen dan novel, memang membaca paparan mengenai
sebuah peristiwa. Namun, itu tidak bisa dikategorikan sebagai berita karena sumber yang diceritakan
berdasarkan imajinasi dan tidak mengandung kebenaran faktual.

Contohnya dengan peristiwa merebaknya virus Covid-19 yang terjadi pertama kali di Wuhan, China,
beberapa waktu lalu. Meskipun bentuknya tidak terlihat, tetapi keberadaan virus bisa dibuktikan
oleh para ahli, lengkap dengan korban-korban yang menderita akibat virus tersebut. Ini adalah
peristiwa faktual, cerita yang benar-benar terjadi dan mengandung kebenaran. Oleh karena itu,
peristiwa tersebut layak disebut sebagai berita.

2. Aktual

Aktual berarti peristiwa yang dijadikan berita kejadiannya masih baru,hangat,baru terjadi,bukan
kejadian lampau. Buat apa menceritakan sesuatu yang sudah lama terjadi dan kemungkinan semua
orang sudah tahu? Karena itu, dalam jurnalistik juga dikenal prinsip aktualitas.

3. Menarik dan bermanfaat

Peristiwa yang diangkat menjadi sebuah berita harus memenuhi unsur kemenarikan. Mengapa
begitu? Orang tentu hanya akan membaca atau menyimak sebuah berita yang dianggap menarik.
Namun, kemenarikan ini biasanya dipengaruhi oleh manfaat yang terdapat di dalam berita tersebut.
Manfaat yang dikandung dalam sebuah berita bisa bermacam-macam, tidak hanya satu jenis, di
antaranya adalah informatif, menghibur, hingga memancing rasa empati (human interest).

4. Tidak Memihak

Peristiwa yang akan disajikan menjadi sebuah berita harus bersifat objektif alias tidak memihak
siapapun. Misalnya, ketika melihat sebuah peristiwa tawuran antarpelajar, lalu akan menyajikannya
menjadi sebuah berita. Dalam penyajian,kita harus bias untuk menempatkan diri pada posisi yang
netral, tidak boleh berpihak kepada salah satu kelompok pelajar yang tawuran tersebut.

C. STRUKTUR TEKS BERITA

1. JUDUL

Struktur yang pertama adalah judul atau juga biasa disebut sebagai headline. Judul memuat kata
kunci yang menggambarkan keseluruhan isi berita. Sehingga judul juga kerap menjadi penentu bagi
seorang pembaca untuk membaca sebuah teks berita.

2. TERAS BERITA
Struktur yang kedua adalah kepala berita atau lead. Bagian ini juga kerap disebut sebagai teras
berita. Secara umum, lead juga memuat inti berita seperti halnya judul. Hanya saja, bagian yang
terletak di paragraf pertama teks berita ini lebih panjang daripada judul yang biasanya maksimal
hanya terdiri atas 100 karakter. Adapun bagian ini memiliki peran penting yang dapat
mempengaruhi apakah seorang pembaca akan menyimak suatu teks berita lebih lanjut.

3. BADAN BERITA

Ketiga adalah tubuh berita atau body. Jika lead memuat informasi berita secara ringkat, bagian
tubuh berita akan menguraikannya secara lebih detail. Sehingga bagian ini berfungsi melanjutkan
lead sekaligus menguraikan informasi yang sebelumnya sudah disinggung pada paragraf pertama
sebuah teks berita.

4. KAKI BERITA

Terakhir adalah kaki berita atau ada pula yang menyebutnya sebagai ekor berita. Pada intinya,
bagian ini memaparkan informasi tambahan terkait topik atau peristiwa yang dibahas. Namun
berbeda dengan ketiga struktur sebelumnya yang harus ada dalam sebuah teks berita, bagian kaki
berita ini cenderung opsional. Sebab informasi yang dipaparkan pada bagian ini umumnya tidak
mempengaruhi kelengkapan laporan tentang sebuah peristiwa. Sehingga meski bagian ini
dihilangkan, inti berita tetap dapat tersampaikan di dalam teks berita.

D. UNSUR TEKS BERITA

Setelah memahami mengenai pengertian berita dan bahkan ragam atau jenis berita, untuk
mengetahui cara menulis berita yang baik dan benar, Anda juga harus mengetahui unsur-unsur
yang harus ada di dalam suatu berita. Pada dasarnya, unsur di dalam berita ada 6 yang terdiri dari
5W + 1H.Berikut ini akan dijelaskan mengenai apa itu unsur berita yang memuat 5W + 1H.

1. WHAT (APA)
Untuk dapat mengetahui cara menulis berita, salah satu unsur berita yang harus dimuat
adalah what atau apa. Apa yang dimaksud adalah apa yang menyebabkan terjadinya suatu
berita atau informasi tersebut. Contohnya jika ada berita mengenai bencana alam, di
dalamnya harus memuat mengenai “apa yang terjadi?”.Kalimat yang dimuat bisa menjadi
“Terjadi banjir bandang di beberapa wilayah di Sumatera selatan.

2. WHO (SIAPA)
Who atau siapa juga harus terdapat di dalam unsur menulis berita dan harus diketahui sebelum
memulai cara menulis berita. Siapa ini artinya menggambarkan atau berisi mengenai pertanyaan
atau pernyataan mengenai siapa yang ada atau siapa yang terlibat dan terkena dampak dan lain
sebagainya terhadap informasi atau berita yang terjadi.
Meneruskan mengenai contoh yang sudah disebutkan sebelumnya yakni mengenai bencana
alam, di dalamnya harus memuat mengenai “siapa yang terdampak?”. Kalimat yang dimuat bisa
menjadi “Banjir yang terjadi di Sumatera Selatan berdampak pada kira-kira 12 desa atau
kelurahan”

3. WHERE (DIMANA)
Aspek atau unsur ketiga yang harus ada sebelum mengetahui cara menulis berita
adalah where atau di mana yang menjelaskan mengenai di mana atau lokasi terjadinya peristiwa
tersebut atau tempat kejadian pada informasi yang termuat di dalam berita. Misalnya dengan
tema bencana alam seperti di atas.
Pertanyaan “where” ini bisa memuat berita mengenai “Banjir yang terjadi di Sumatera
Selatan hingga kini belum kunjung surut”.

4. WHEN (KAPAN)

Unsur yang harus dipahami sebelum memulai cara menulis berita adalah unsur di dalam berita
yakni when. When biasanya berisi mengenai kapan informasi atau kejadian di dalam berita
tersebut terjadi. Misalnya jika dalam contoh tema berita bencana alam berisi mengenai
pertanyaan “Banjir bandang tersebut mulai terjadi sejak 10 November 2021 lalu”.

5. WHY ( MENGAPA)
Unsur selanjutnya yang harus termuat sebelum mengetahui cara menulis berita adalah mengapa
yang berisi mengenai penjelasan mengapa informasi atau kejadian yang termuat di dalam berita
terjadi. Why atau mengapa ini juga biasanya menjelaskan alasan terjadinya suatu peristiwa.
Misal pada tema banjir seperti di atas, bisa memuat mengenai pernyataan “Banjir yang menimpa
terjadi karena hujan lebat yang terjadi sehari semalam”.

6. HOW (BAGAIMANA)
Unsur terakhir yang harus dipahami mengenai cara menulis berita adalah mengenai how atau
bagaimana imbas atau dampak yang terjadi atas berita atau peristiwa yang terjadi dan dimuat di
dalam berita. Misalnya dalam tema bencana alam, memuat kalimat “Karena banjir bandang yang
terjadi, ratusan rumah rusak dan mengalami kerugian”.

E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BERITA


1. Menggunakan bahasa baku sehingga lebih mudah dipahami oleh banyak orang. Hal ini
dikarenakan bahasa baku memiliki sifat universal yang sebagian besar kalangan
masyarakat mudah untuk memahami nya.
Contohnya : Saya mohon izin sebab tidak bisa hadir di rapat.
2. Menggunakan kata kerja mental, yaitu kata kerja yang mengekspresikan respon atau
sikap seseorang terhadap suatu kejadian.
Contohnya : merasa tertipu, para korban lantas melapor ke polisi.
3. Menggunakan kalimat langsung, yaitu kalimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa
mengubah kata atau kalimat. Ciri kalimat langsung, yaitu ditandai dengan dua tanda
petik ganda dan disertai keterangan pernyataan. Hal ini terutama digunakan dalam
mengutip pernyataan seorang narasumber.
Contohnya : “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus
mengembangkan kasusnya,” ucap Sutama.
4. Menggunakan fungsi keterangan waktu dan tempat secara jelas sehingga pembaca
dapat mengetahui kapan dan di mana suatu peristiwa terjadi.
Contohnya : …… kata kapolsek Wonosari Kompol Sutama saat dihubungi
Minggu(8/10/2022).
5. Menggunakan konjugsi temporal. Konjungsi temporal ini disebut juga konjungsi yang
berhubungan dengan waktu. Contoh konjungsi temporal, yaitu kemudian, sejak, setelah,
awalnya, dan akhirnya. Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang
menjelaskan berita secara kronologis (urutan waktu).
Contohnya: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala sekolah
untuk menyosialisasikan kupon wisata dan kuliner.

Anda mungkin juga menyukai