Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan
lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang
banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan
laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi
pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat
menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu.
Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta
huruf.
Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga
bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger
5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa
Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah
yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal
(disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data
penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri
dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai
piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan
yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida
Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita
yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online
misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi-
informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung
mengikuti paragraf berikutnya.
Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita,
sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.
2
Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita,
karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan
redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita, tinggal
menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi
media dengan penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat space halaman.
Sifat Berita
1. Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal
yang terjadi sudah lama.
2. Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar
mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
3. Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada
kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
4. Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar, contoh:
penayangan film Fitna di situs YouTube.
5. Pertentangan/ konflik.
6. Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya
7. Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
8. Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
9. Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa.
Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
10. Humor.Carlos Ganteng
4. Lugas
5. Sederhana
Sebuah berita lazimnya mengandung 6 unsur yaitu berisi tentang pernyataan yang dapat
menjawab 5W + 1H. Itulah rumus jitu dalam penulisan berita yang lengkap dan benar.
Penjelasan dari masing-masing unsur tersebut adalah :
W1 = What
W2 = Who
W3 = When
W4 = Where
W5 = Why
H = How
WHAT adalah apa yang akan kita tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang
ingin kita tuangkan dalam tulisan.
What yang kita tentukan ini akan menjadi dasar untuk 4W lainnya.
Who harus menjadi bagian yang berkaitan dengan What. Kalau kita ketemu Who yang tidak
dikenal target pembaca kita, maka kita harus mengupasnya dengan baik sehingga jelas
keterkaitannya dengan What.
WHEN adalah waktu kejadian WHAT. Ini yang sering diabaikan oleh banyak penulis
pemula. Kapan kejadiannya akan memberi tambahan informasi dan imajinasi pembacanya.
WHERE adalah tempat kejadian WHAT. Meski kelihatannya sepele, tempat kejadian ini
punya makna.
WHY adalah mengapa terjadi WHAT. Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari
berbagai sudut.
HOW adalah bagaimana WHAT terjadi, bagaimana prosesnya, lika-likunya, dan sejenisnya.
Yang jelas, dengan 5W+1H, tulisan kita dari segi kelengkapan informasi – sekali lagi:
kelengkapan informasi — tidak akan mengecewakan pembaca kita. Kalau ada yang kecewa
itu biasanya karena disebabkan oleh kekurangtepatan kita mengungkap WHY dan HOW-nya
di mata pembaca.
Mudah-mudahan tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat. Contoh penulisannya dapat
dilihat di sini.
Sumber : http://nukmanluthfie.com
Pokok berita adalah unsur-unsur dari berita yang kita dengar. Bagaimanakah kita menentukan
pokok berita dari berita yang sudah kita dengar? Berikut langkah-langkahnya.
1. Carilah berita yang akan kita jadikan obyek penelitian. Misalnya masalah aktual yang sedang
menjadi perbincangan hangat banyak orang. Yaitu maraknya kebakaran yang terjadi selama
bulan Ramadan. Permasalahan berjenis bencana ini bisa memudahkan kita sebagai pelajar
untuk lebih mempelajari pokok dari berita yang kita pilih. Berita yang kita pilih bisa didapat
dari TV dan radio. Caranya adalah dengan merekam berita tersebut. Baik dengan
menggunakan alat perekam khusus, maupun merekam langsung via aplikasi handphone.
2. Bentuklah kelompok diskusi dalam kelas. Pilihlah satu orang teman yang dipercaya untuk
membacakan berita.
3. Setelah berita telah dibacakan, berdiskusilah mengenai hal itu dan mulailah menentukan
pokok berita.
5
Bagaimana cara mengetahui isi berita? Isi berita adalah materi atau konten yang disampaikan
dalam sebuah berita. Kita mengenal 5W + 1 H dalam berita. Yaitu what, who, where, when,
why, dan how. Dalam bahasa Indonesia disingkat menjadi adiksimba, yaitu apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Berikut penjelasan singkat tentang isi berita:
Bagaimana/ How : digunakan untuk menanyakan jumlah, proses, akibat, dan sebagainya
1. Mendengarkan berita
2. Menentukan unsur-unsur pokok berita dari berita yang sudah didengar.
Berikut ini contoh berita dari harian Kompas yang terbit pada 24 November 2007 berjudul
Kantor Camat Porong Diduduki Warga.
Kantor Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari Jumat, 23
November yang lalu diduduki 200-an warga dari Desa Renokenongo, Porong. Mereka
menuntut Mackmudatul Fatchiyah, yang saat ini menjadi pejabat sementara Lurah
Renokenongo, dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak mampu memperjuangkan
ganti rugi bagi para korban lumpur Lapindo. Sekitar pukul 08.00 WIB, para pengunjuk rasa
sudah menyerbu kantor kecamatan dan langsung mendudukinya. Setelah itu, pintu pagar
masuk ke kantor tersebut ditutup. Tidak ada orang lain yang boleh masuk,kecuali polisi.
6
Menjelang siang, mereka berdialog dengan Camat Porong Mulyadi. Dalam kesempatan itu,
warga meminta Mulyadi agar mencopot Machmudatul dari jabatan Lurah Renokenongo.
Mendengar tuntutan itu, Mulyadi kemudian mengatakan, penggantian lurah harus atas
persetujuan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. Oleh karena itu, dia membutuhkan waktu untuk
menyampaikannya kepada Bupati. Ternyata, warga kesal dengan jawaban tersebut.
Sekitar pukul 12.30 Mulyadi kemudian diseret bahkan dipukul oleh beberapa warga
Renokenongo itu. Petugas kepolisian yang berupaya mengamankan Mulyadi pun akhirnya
terlibat dorong-mendorong dengan mereka. Meskipun demikian, Mulyadi akhirnya berhasil
diamankan dan dibawa kembali ke ruang kerjanya oleh polisi.
Warga berdiam di area Kantor Kecamatan Porong itu hingga pukul 16.00 WIB. Persisnya,
setelah Mulyadi membuat surat pernyataan bahwa dirinya akan mengirimkan surat kepada
Bupati Sidoarjo untuk meminta penggantian Lurah Porong. Menurut Pianto, salah seorang
perwakilan warga, kericuhan terjadi karena mereka bosan berunjuk rasa tanpa hasil. Dia
juga mengatakan, bahwa awal bulan ini warga berunjuk rasa ke DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Namun, jawaban DPRD, bahwa penggantian lurah merupakan tanggung jawab camat. Oleh
karena itu, warga kembali mendatangi camat. “Ketika menemui camat, dia malah
melimpahkan kembali masalah itu ke Bupati Sidoarjo. Kami jadi terombang-ambing,
padahal kami menginginkan lurah segera dicopot karena telah mempersulit penyelesaian
ganti rugi korban lumpur dan tidak memperjuangkan korban lumpur Lapindo,” ujarnya.
Apa/ What:
Unjuk rasa yang dilakukan sekelompok warga karena ketidakpuasan mereka terhadap lurah
sementara dalam menyejahterakan warga, yang memang korban dari lumpur Lapindo.
Siapa / Who:
Yang mengunjuk rasa atau pihak superior adalah sekelompok warga Desa Renokenongo,
Porong. Sementara yang digugat adalah Mackmudatul Fatchiyah, lurah Renokenongo.
Sementara tokoh lain yang bisa dijadikan mediator adalah Camat Porong bernama Mulyadi.
Namun pertemuan warga dengan camat tak membuahkan hasil yang baik.
Di mana/ Where:
Unjuk rasa dilakukan warga Renokenongo di depan kantor kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur.
Kapan/ When:
Unjuk rasa dilakukan pada hari Jumat, 23 November 2007 dari jam delapan pagi sampai jam
empat sore.
Mengapa/ Why:
Bagaimana/ How:
Warga Desa Renokengo dengan jumlah sekira 200-an orang memadati Kantor Kecamatan
Porong, menuntut lurah Mackmudatul Fatchiyah yang dicopot dari jabatannya sebagai lurah.
Mereka sudah mendatangi kantor sejak pukul delapan pagi namun kantor kemudian tutup.
Menjelang siang, warga berhasil berdialog dengan Camat Porong, Mulyadi. Namun Mulyadi
mengaku pencopotan jabatan hanya bisa dilakukan atas persetujuan Bupati Sidoarjo, Win
Hendrarso. Warga yang tidak terima dengan jawaban tersebut, menyeret dan memukul
Mulyadi.
Petugas kepolisian pun sempat bentrok dengan warga hingga akhirnya Mulyadi berhasil
kembali dibawa ke ruang kerjanya. Warga menunggu di depan kantor sampai pukul empat
sore, setelah Mulyadi memberikan pernyataan tertulis berisi rencana mengirimkan surat
kepada Bupati Sidoarjo untuk meminta pergantian lurah. Sementara warga masih merasa
dipermainkan aparat dan mengaku ‘dilempar ke sana ke mari’ dalam usaha perubahan
tersebut.
Setelah mengetahui pokok-pokok berita, saatnya mengetahui inti berita. Artikel tersebut
berisi ketidakpuasan warga terhadap kinerja pejabat. Warga merasa mendapatkan tindakan
apatis dari pejabat, padahal warga sudah melakukan permohonan. Unjuk rasa dirasa sebagai
tindakan massal yang identik berbau anarkisme. Mengingat ketika kepentingan masyarakat
luas tidak mendapatkan perhatian aparat berwenang, unjuk rasa adalah jalan untuk mencuri
perhatian.
Tujuan unjuk rasa biasanya meminta perbaikan keadaan, baik pembenahan struktur atau
kinerja. Karena masyarakat adalah sekumpulan warga yang merasa ditindas dan merasa
kurang diperhatikan, tindakan anarkisme atau main hakim sendiri sering kali terjadi sebagai
luapan kekesalan.
Inti dari berita dari artikel yang sudah kita simak adalah mengenai unjuk rasa, yang berkaitan
dengan demokrasi yang bertumbuh subur di negeri ini sejak zaman reformasi.
Dengan memahami berita yang didengar, menyimpulkan pokok berita pasti bukan hal yang
sulit. Itupun, jika berita ini benar-benar didengar dengan seksama. Ketika berhasil
menuliskan pokok berita dari berita yang didengar, bacakan hal itu di depan kelas.
See more
8
LAPORAN KERJA
Waktu tayang :
Nama Penyiar :
Isi berita
9
akibat dari hujan yangmelanda Kota Jakarta ?Sebagian wilayah Jakarta terendambanjir
Siapa
3 Dimana
4 Kapan
5 Mengapa
6 Bagaimana
situasi aruskendaraan dari Bekasi menujuIbu Kota ?Arus kendaraan menuju Ibu
Kotatersendat
Pokok berita :-
10
Berita :
11
Hujan disertai angin kencang sejak Selasa (13/1) pagi,mengakibatkan sebagian wilayah
Jakarta kebanjiran, sehingga banyak jalan macet total dan sejumlah sepeda motor mogok.
Di Jalan R.E. Martadinata Jakarta Utara, banjir menggangguaktivitas warga. Genangan
diperparah air pasang sejak sepekanlalu. Genangan juga terjadi di sejumlah kawasan Bekasi,
JawaBarat. Akibatnya arus kendaraan menuju Ibu Kota tersendat.
Kegiatan (9)
Filters
1 hundred reads
1 thousand reads
Aulia
Dalam menyimak berita kita harus memahami isi berita dengan memerhatikan pokok-pokok
beritanya. Pokok-pokok berita itu dapat kita tentukan dengan berpedoman pada unsur 5W1H,
what, where, when, who, why, how. Dalam bahasa Indonesia: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, bagaimana (disingkat Adik Simba). Kita menentukan apa yang diberitakan, di
mana peristiwa itu terjadi, kapan terjadi, siapa saja yang terlibat, mengapa terjadi, dan
bagaimana peristiwanya. Simak contoh berita berikut:
Puluhan warga Kota Bogor, Jumat (11/1) menurunkan dan membakar baliho dan spanduk-
spanduk berukuran besar para calon wali kota dan pasangannya yang saat ini sudah terpasang
di semua ruas jalan utama dan perumahan di Kota Bogor.
Sedikitnya ada 25 baliho dan sebanyak empat spanduk-spanduk yang diturunkan dan dibakar
massa. Aksi ini dipimpin Syarief Muhamad Noor, salah seorang tokoh masyarakat di Bogor.
Mereka melakukan aksi ini karena menganggap baliho dan spanduk-spanduk itu telah
mengganggu pemandangan dan belum tiba saatnya untuk kampanye Pilkada Bogor yang baru
akan berlangsung April 2009 mendatang.
Dalam aksinya, massa secara beriringan memutari seluruh area Kota Bogor dan menurunkan
satu persatu baliho dan spanduk tersebut.
12
Dari puluhan baliho yang diturunkan dan dibakar itu banyak diantaranya mempampang
wajah Dody Rosadi, yang kini masih menjabat Sekertaris Daerah Kota(Sekdakot) Bogor
mendampingi Wali Kota sekarang Diani Budiarto. "Ini kan belum saatnya.
Selain itu juga merusak keindahan kota dan pemandangan. Seharusnya Pak Dody selaku
Sekda, paham hal ini," kata Noor.
Berdasarkan berita di atas, kita dapat membuat pertanyaan dan jawaban sebagai
berikut.
1. Berita atau peritiwa apa?
Jawab: Penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk berukuran besar para
calon wali kota.
2. Di mana peristiwa ini terjadi?
Jawab: Peristiwa ini terjadi di Bogor, di jalan utama dan perumahan
3. Kapan peritiwa itu terjadi?
Jawab: Jumat, 11 januari 2008
4. Siapa yang melakukan dan memimpinnya?
Jawab: Para warga kota Bogor dipimpin Syarief Muhamad Noor
5. Mengapa peristiwa itu terjadi?
Jawab: Baliho dan spanduk mengganggu pemandangan dan kampanye pilkada masih
lama lagi.
6. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Jawab: Para warga secara beriringan memutari kota Bogor dan menurunkan satu
persatu baliho dan spanduk
Menentukan Topik
Sebuah topik merupakan abstraksi dari suatu fenomena yang sedang terjadi. Untuk
menentukan sebuah topik, kita perlu mengamati berbagai fenomena dan gejalanya. Amati
gejala apa saja yang muncul dalam fenomena tersebut kemudian kembangkan dengan
mengumpulkan sub-sub topik yang berhubungan dengan topik utamanya. Untuk mengamati
suatu peristiwa dengan berbagai aspeknya, kita dapat menggunakan sumber-sumber
informasi dari media cetak, media elektronik, dan web (Internet).
WAWANCARA
Contoh Soal
saksi mata
responden
informan
pelaku
Ini hanya satu dari 139,697 soal yang disediakan oleh Quipper School
Dalam sebuah forum diskusi, seorang pewawancara tengah mewawancari dua narasumber
yang duduk di hadapannya. Pewawancara tersebut memegang dua lembar kertas dan setiap
mengajukan pertanyaan, ia selalu melihat kertas tersebut terlebih dahulu.
Situasi wawancara di atas termasuk ke dalam wawancara ....
alamiah
Teknik Wawancara
Salah satu syarat seseorang dijadikan narasumber dalam wawancara adalah ....
Tandai dan catat kata kunci yang muncul dari ucapan narasumber.
Fokus pada topik yang dibicarakan agar pembicaraan tidak melenceng.
BIOGRAFI
Berikut ini yang bukan persamaan makna dari keunggulan adalah ....
kelebihan
keniscayaan
kecakapan
keutamaan
Berikut ini yang dapat dikatakan keteladan seorang tokoh adalah ....
menjadi presiden
berusaha mendapatkan kekayaan dengan menghalalkan segala cara
Berikut ini yang memiliki kesamaan makna dengan kata keistimewaan adalah, kecuali ....
kelebihan
keunikan
17
ciri khas
keteladanan
membuat ikhtisar
menuliskan isi pokok
menceritakan kembali
Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan apabila kita menelepon seseorang, kecuali ….
Menyampaikan maksud kita menelepon dengan sopan kepada pihak yang ditelepon.
Jika penelepon berkepentingan dengan orang lain, sambungkan segera kepada orang yang
dituju.
Penggunaan bahasa saat bertelepon dengan guru atau orang yang dihormati adalah ....
GAGASAN UTAMA
kalimat penjelas
19
gagasan pokok
gagasan penjelas
kalimat utama
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf disebut paragraf ....
deduktif
induktif
campuran
dedukti-induktif
Bagian-Bagian Tabel/Diagram
baris tabel
ukuran tabel
Menyimpulkan Tabel/Diagram
Contoh Soal
Menjelaskan informasi pokok dari sebuah tabel atau diagram disebut ....
Mengubah tabel ke dalam bentuk uraian merupakan proses dan solusi agar data atau
informasi yang ada di tabel lebih ....
mudah dibaca
mudah dipahami
mudah direvisi
mudah dilengkapi
Berikut adalah hal yang biasanya diperhatikan dalam menyunting, kecuali ....
judul tabel
penulisan huruf
kesantunan bahasa
TEKS WAWANCARA
Contoh Soal
Jika kamu hendak menulis tentang kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, yang sebaiknya
menjadi narasumber wawancaramu adalah ....
penjaga sekolah
pelatih ekstrakurikuler sepakbola
kepala sekolah
penjual bola
Langkah terpenting dalam mengubah teks wawancara menjadi teks narasi adalah ....
mengubah kalimat langsung dalam teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung
PESAN SINGKAT
22
MEMBACA PUISI
Salah satu perbedaan puisi dengan prosa dan drama adalah adanya persamaan akhir bunyi di
setiap akhir baris. Persamaan bunyi tersebut disebut dengan ….
23
tema
rima
baris
irama
Kata-kata seperti dingin, panas, dan kasar adalah kata-kata yang mencerminkan penginderaan
….
pencecap
peraba
penciuman
perasa
Contoh Soal
nada
suasana
irama
diksi
implisit
eksplisit
tersirat
terbuka
CERITA PENDEK
hikmah atau amanat yang hendak disampaikan oleh pengarang dalam cerpennya
dialog atau percakapan di dalam cerpen
Di bawah ini pernyataan yang sesuai tentang tema dalam cerpen adalah ….
Tema yang diangkat dalam cerpen harus tentang kebaikan dan kepahlawanan.
waktu
tempat
alur
26
kondisi sosial
Potongan puisi yang menggambarkan dengan tepat keindahan alam yang terdapat pada
gambar di atas adalah ….
27
menyunting puisi
memilih diksi puisi
Di bawah ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi, kecuali ….
diksi
gaya bahasa
rima
bait
28
Menyunting Puisi
memilih topik
Di bawah ini yang bukan langkah-langkah dalam menulis puisi tentang peristiwa yang pernah
dialami adalah ….
menyunting puisi
TEKS BERITA
Contoh Soal
titik (.)
tanya (?)
seru (!)
hubung (-)
CERITA PENGALAMAN
TEKS PENGUMUMAN
sekolah
kantor kelurahan
rumah sakit
terminal
Pengumuman yang tidak memiliki struktur yang lengkap adalah pengumuman nomor ….
1
4
3
2
Contoh Soal
Kalimat lugas dan sederhana yang tepat di bawah ini adalah ....
Jadi, semuanya warga sekolah diharuskan segera untuk datang dan tidak boleh tidak.
Materi rapat yang akan dibahas adalah persiapan Kampung Andir menyambut perayaan HUT
ke-70 RI.
Rapat yang akan dilakukan adalah rapat yang sangat amat penting.
Semua pembicaraan yang dilakukan di dalam sebuah rapat adalah hal yang sangat amat
penting.
Perbaikan kata yang dicetak miring pada kalimat di atas yang tepat ialah ….
mengikuti
mendalami
menjalani
menyatakan
34
MEMBACA MEMINDAI
kata ganti
kata kerja
kata keterangan
kata benda
Makna yang tepat untuk gabungan kata yang dicetak miring pada kalimat di atas adalah ….
sendirian
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Buku harian adalah cara baik untuk menyimpan dan melacak masa lalu serta memikirkan apa
yang akan terjadi di masa depan. Dengan buku harian, Anda bisa membayangkan apa yang
akan terjadi, dan melihat apakah benar-benar terjadi, Anda juga bisa melihat bagaimana Anda
berubah sepanjang waktu, membaca ulang kenangan sambil menertawakannya. Siapa pun
bisa menulis buku harian.
49
Pahamilah bahwa buku harian akan menjadi sahabat baik, tempat menampung keluh
kesah dan saksi hidup Anda. Anda akan mempercayakan banyak hal di buku harian,
termasuk rahasia-rahasia yang paling dalam.
Iklan
50
2.
Tuliskan tanggal atau informasi urutan peristiwa pada buku harian, misalnya di bagian atas
halaman. Misalnya 12-11-2013 atau 12:11:13 atau “Hari ke-123 dari hidupku”, atau Anda
bisa menuliskan tahun pada pojok atas halaman untuk menandakan tahun kejadian. Cara
lain, tulis saja 12:11.
51
3.
Mulailah menulis buku harian hanya jika benar-benar tertarik. Jangan menulis hanya
karena teman-teman Anda menulis buku harian.
52
4.
Jika Anda menulis buku harian untuk pertama kalinya, mulailah dengan buku yang kecil.
Untuk beberapa hari pertama Anda mungkin akan lebih senang menulis di buku harian besar,
namun setelah beberapa lama, bisa jadi keharusan untuk terus menulis akan menghantui
Anda. Jika sudah pernah menulis buku harian dan benar-benar suka, belilah buku yang lebih
besar. Membeli buku harian yang berkunci akan membuatnya lebih aman, asal kuncinya
tidak hilang.
53
5.
Cobalah menulis buku harian di malam hari, karena dengan demikian Anda bisa
menggambarkan kegiatan dan jadwal sepanjang hari. Tidak ada gunanya menulis buku
harian saat baru bangun karena Anda hanya bisa menulis tentang mimpi semalam saja.
54
6.
Jika mau, tempel beragam stiker di halaman buku harian atau coret-coretlah gambar untuk
mengekspresikan perasaan.
55
7.
Mulailah menulis! Tulislah mengenai apa yang Anda rasakan dan mengapa Anda
merasakannya. Tulislah mengenai pencapaian atau musibah yang terjadi hari itu. Tulis apa
pun yang Anda mau. Ambil pulpen dan tulis apa yang ada di kepala. Tulis fakta-fakta menarik,
informasi penting, saran, tips, ide, resep atau apa pun yang ingin Anda rahasiakan. Tulis apa
pun yang muncul di kepala.
56
8.
Mulailah tentang pagi. Gambarkan bagaimana pagi dimulai serinci mungkin. Jika Anda
menginginkan hari itu berjalan lebih baik, tulislah mengapa dan bagaimana caranya.Jika kesal
terhadap seseorang, tidak perlu takut untuk menumpahkannya. Lanjutkan cerita tentang
sore, petang, lalu malam. Selalu sampaikan selamat malam di akhir cerita dan berjanjilah
untuk menulis lebih banyak lagi.
57
9.
Jika saran no 8 dan 9 tidak diikuti, dan hanya menulis paragraf mengenai hal-hal yang
terjadi dalam hidup, maka Anda dapat menggunakan penanda halaman yang cantik (yang
senada dengan buku harian Anda), untuk menandai sudah sampai mana tulisannya,
sehingga Anda bisa membacanya ulang jika Anda menulis kembali beberapa hari
kemudian.
58
10.
10
Jika sudah tidak menulis buku harian selama beberapa minggu, jangan khawatir. Anda
selalu bisa menulis tanggal baru, memberi alasan mengapa sudah lama tidak menulis dan
meminta maaf. Buku harian ini adalah sahabat Anda. Misalnya, “maaf aku sudah lama tidak
menulis, soalnya sibuk banget”.
59
11.
11
Selalu anggap buku harian sebagai orang sungguhan dan bukan benda mati.
60
12.
12
Tambahkan coretan seperti muka senyum atau apa pun untuk menunjukkan perasaan.
Lakukan ini jika memang ingin. Bagi sebagian orang hal ini lebih menyenangkan. Hal lain yang
bisa dilakukan mungkin juga menggambar potret atau gambar diri. Anda mungkin juga ingin
menulis beberapa peristiwa yang terjadi di hari itu. Apakah baik atau buruk?
61
13.
13
Jangan membual. Tulislah sejujurnya. Buku harian ini akan selalu mendengarkan, tidak
pernah lupa, tidak menghakimi, atau tidak membocorkan rahasia. Jangan takut untuk
menulis kenyataan seburuk apa pun itu.
62
14.
14
Tulislah bagaimana Anda ingin hari tersebut berlalu. Katakan apa yang menurut Anda bisa
membuat keadaan menjadi lebih baik. (misalnya: Anda mendapat B untuk ujian hari ini.
Padahal Anda berharap mendapat nilai A+).
63
15.
15
Akhiri dengan nama. Bisa juga mengguanakan tanda tangan. Jika mau, tuliskan "sampai
nanti" atau “selamat malam”. Ingat bahwa hal ini benar-benar terserah Anda.
64
16.
16
Anda bisa menempelkan tanda mata seperti foto, kelopak bunga, atau apa pun yang
berhubungan dengan hari itu untuk membuatnya lebih kreatif. Jika hari itu Anda pergi ke
taman hiburan atau konser, maka sobekan tiketnya bisa ditempel di halaman buku harian!
o Menempelkan amplop di buku harian dapat menjadi pilihan aman untuk menyimpan
foto, tiket, kartu pos, dan sebagainya.
65
17.
17
Tulislah sejujur-jujurnya di buku harian. Tulislah mengenari rahasia-rahasia yang tidak bisa
diungkapkan pada orang lain. Bisa tentang mantan pacar, sesuatu yang dilihat di TV atau
teman lama. Apa pun mengenai Anda dan hubungannya dengan Anda.
66
18.
18
Cobalah sesuatu yang khas Anda. Misalnya, pada tiap akhir tulisan, Anda bisa menulis,
“Pelajaran yang bisa diambil adalah jika terjadi kegagalan dalam kehidupan....” dan tulislah
kalimat penutup yang berbeda setiap hari. Berkreasilah.
67
19.
19
Selamat! Anda telah berhasil menulis buku harian. Pastikan untuk menyembunyikannya dari
saudara-saudara yang penasaran. Lebih baik, jangan ceritakan tentang buku harian Anda.
Ingat bahwa buku harian ini adalah bagian dari Anda, dan inti dari menyimpan buku harian
adalah supaya bisa dibaca ulang di kemudian hari!
PELAJARAN PERTAMA
BUKU HARIAN
(m
enulis)
1. Standar Kompetensi
Mampu menge
kspresikan berbagai
68
Anak
-
anak, hari ini kita
belajar
menu
-
lis.
Pelajaran pertama adalah menulis buku
harian. Tentu Kamu pernah mendengar
kata “buku harian”, bukan? Nah, bagian
ini membahas perihal buk
u harian. Pemba
-
hasannya meliputi
pengertian, manfaat,
isi, dan cara menulis buku harian
. Kamu
sudah siap untuk memulai, bukan? Baik,
mari kita mulai!
Buku harian dikenal juga dengan
catatan harian. Dalam bahasa Inggris
disebut “
diary
”.
Buku harian berisi
hal
-
hal
penting yang terjadi pada hari itu. Hal
penting itu dapat berupa pengalaman,
pemikiran, dan perasaan. Pengalaman
m
enarik yang bermanfaat dapat di
t
u
liskan
di dalamnya. Pemikiran yang muncul,
yang dianggap penting dan bermanfaat
,
juga dapat direkam d
70
a
Kamu tanyakan
manfaatnya dalam
kehidupan s
e
hari
-
hari. Banyak, banyak
manfa
atnya.
Kamu tahu, bukan? Buku
harian itu
merupakan catatan yang
menggunakan bahasa tulis. Menulis buku
Zulkarnaini, w
idyaiswara madya LPMP Sumbar
HP 0811665077 e
-
mail
melayuzul@yahoo.com.au
, blog: zulkarnainidiran.wordpress.com
2
harian tiap hari berarti kita berlatih
menulis. Jadi, manfaat pertama dari buku
harian ialah sebagai
wahana berlatih
menulis
.
Selain itu, buku harian men
catat,
merekam, dan mengabadikan pengalaman,
perasaan, dan pemikiran yang bermanfaat.
Hal itu akan dapat dijadikan
pedoman
pada masa yang akan data
ng. Jadi, manfaat
kedua buku harian adalah sebagai
alat
perekam kejadian atau peristiwa penting
yang berhubun
gan dengan pengalaman,
72
hal terten
-
tu.
Perasaan itu bisa se
n
ang, sedih, duka,
gembira, lucu, dan sebagainya. Hal itu
dapat pula menjadi isi dari buku harian.
Tentu saja yang dire
kam di dalam buku
harian adalah perasaan istimewa yang
paling mengesankan. Pemikiran adalah
sesuatu yang menjadi hasil berpikir,
ses
u
-
atu yang dilah
irkan oleh proses berpikir.
Pem
ikiran itu bisa berupa pendapat
, gagas
-
an, dan ide tentang atau yang berhubun
gan
dengan sesuatu. Tentu juga, pemikiran
yang dicatat di dalam buku harian adalah
pemikiran yang berguna atau bermanfaat.
Jadi, isi buku harian itu secara garis
besar ada tiga, yakni pengalaman, perasa
-
an, dan pemikiran.
Pengertian, manfaat, dan isi buku
harian telah Kamu kenal. Kini, Kamu
diajak untuk mengenal cara menulis buku
harian. Cara sama dengan teknik. Cara
menulis buku harian sama artinya dengan
teknik menulis buku harian. Jadi,
bagaimana caranya? Nah bagian berikut
akan memandu Kamu menulis bu
ku
74
harian.
Sebelum menulis buku harian ada
beberapa hal yang harus kamu kenal. Hal
itu adalah komponen atau elemen buku
harian, format buku harian, dan
penggunaan bahasa dalam buku harian.
Elemen minimal buku harian ada dua.
Pertama komponen hari, tanggal,
dan
tahun. Kedua, komponen isi buku harian.
Jadi kalau Kamu membuatnya dalam
bentuk format dapat berupa:
Format Alternatif 1
Hari dan
Tanggal
Isi Buku Harian
Format Alternatif 2
Hari dan Tanggal
Isi Buku Harian
Mungkin format
-
format
lain
dapat
Kamu ciptakan sendiri. S
ebenarnya tidak
ada acuan format yang standar untuk buku
harian. Artinya, format buku harian dapat
ditentukan oleh pemiliknya.
Zulkarnaini, w
idyaiswara madya LPMP Sumbar
HP 0811665077 e
-
mail
melayuzul@yahoo.com.au
, blog: zulkarnainidiran.wordpress.com
3
Komponen dan format buku harian
sudah diketahui. Bagiaman penggunaan
bahasanya? Nah, inilah ya
ng menjadi inti
75
Pengal
aman yang dicatat pada buku
harian adalah pengelaman yang menarik.
Selain menarik, pengalaman itu juga
bermanfaat untuk dicatat. Pengalaman itu
bisa terjadi setiap hari. Akan tetapi, belum
tentu pengalaman tiap hari itu menarik dan
bermanfaat.
Oleh karena
itu, pengalaman
tersebut haruslah diseleksi, disaring, dan
dipilih. Hanya yang menarik dan
bermanfaat sajalah yang dicatat atau dire
-
kam di dalam buku harian.
Amatilah buku harian di bawah ini!
Hari dan
Tanggal
Isi
Buku Harian
Senin,
25 April
2005
Hari ini aku dipanggil ke kantor. Hampir
setahun belajar di sekolah ini, baru kali
inilah aku dipanggil. Ada apa gerangan?
Apakah ada yang salah padaku? Pertanyaan
itu terjawab kemudian. Aku dipanggil oleh
kepala sekolah untuk menjadi
duta
sek
olah
dalam lomba menulis cerpen di tingkat
kabupaten. Alhamdulillah, segalapuji bagi
Allah.
Sanggupkah
aku menjadi duta untuk
sekolahku? Inilah yang selalu menjadi
renunganku sampai pada hari yang ditentu
-
kan
.
Itulah contoh sederhana. Tentu Kamu
akan b
ercerita panjang tentang penga
-
lamanmu ketika duduk di ruangan kepala
78
,
kini tanggung jawab itu terpikul di pundakku.
Tahun ini aku yang menjadi du
t
a
sekolah
untuk kegiatan ini. Tahun depan kegiatannya
tentu masih ada.
Dutanya, jelas tidak aku lagi.
Mungkin temanku d
an
mungkin juga adik
kelasku. Karena itu, alangkah baiknya kalau
untuk menghadapi kegiatan tahun depan
sekolahku mempersiapkan diri. Misalnya
dengan membentuk kelompok pencinta
sastra.
Yah, pendapat ini akan
kus
am
paikan
kepada pembimbing OSIS.
Mudah
-
mudahan
mendapat tanggapan. Tentu saja ....
Ketiga
contoh itu memperlihatkan
penu
lisan buku harian. Contoh pertama
untuk pengalaman, contoh kedua diwarnai
oleh perasaan, dan contoh ketiga
menggambarkan pemikiran.
Contoh
-
contoh itu bukanlah yang terbaik. Itu
hanya sekedar contoh. Jika Kamu yang
membuat, tentu dapat ditampilkan contoh
buku harian yang terbaik. Oleh karena itu,
mari berlatih membuat buku harian!
Sebelum berlatih, apakah masih boleh
bertanya? Tentu, K
amu boleh bertanya.
Pertanyaannya begini. Apakah buku harian
boleh ditulis dalam bentuk puisi? Wah, ini
pertanyaan yang menarik. Tentu perlu
81
dah
tersedia khusus untuk itu.
Selamat berlatih!
DAFTAR BA
CAAN
Departemen Pendidikan Nasional, 2003.
Kurikulum . 2003.
Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah
. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen
Semi, M. Atar. 1995.
Menulis Efektif
.
Padang: Angkasa Ra
ya
Thahar, Haris Effendi. 1999.
Kiat Menulis
Cerita Pende
k
. Bandung: Angkasa
Novakovich, Josip. 2003
.
Berguru
kepada Sastrawan Dunia
. Bandung:
Kaifa
Zulkarnaini. 1996.
Bermula dari Ide,
Berakhir pada Tulisan
.
Bukittinggi:
Tulisan Pribadi, Belum
Dipublikas
ikan
85
Dongeng
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Danau Toba merupakan salah satu cerita dongeng tentang asal-usul suatu tempat
Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa
yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar
terjadi.[1][2] Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara
terun-temurun dari nenek moyang.[3] Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral
(mendidik), dan juga menghibur.[3]
Daftar isi
1 Struktur
2 Ciri khas
3 Jenis-jenis
4 Unsur-unsur intrinsik
5 Referensi
Struktur
Dongeng biasanya terbagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, peristiwa atau isi dan
penutup.[3] Pendahuluan merupakan kalimat pengantar untuk memulai dongeng .[3] Pristiwa
atau isi merupakan bentuk kejadian-kejadian yang disusun besarkan urutan waktu.[3] Penutup
merupakan akhir dari bagan cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita, kalimat penutup yang
sering digunakan dalam dongeng,misalnya mereka hidup bahagia selamanya.[3]
Ciri khas
86
Dongeng biasanya diceritan dengan alur yang sederhana.[3] Penulisan dongeng ditulis dalam
alur cerita yang singkat dan bergerak cepat.[3] Saat menceritakan atau menulis dongeng
biasanya karakter tokoh tidak diceritakan secara rinci.[3] Dongeng biasanya ditulis seperti
gaya penceritaan secara lisan.[3] Serta pendahuluan dalam cerita sangat singkat dan lansung
pada topik yang ingin diceritakan.[3]
Jenis-jenis
Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu mite, sage, fabel, legenda, cerita jenaka,
cerita pelipur lara dan cerita perumpamaan.[2] Mite merupakan bentuk dongeng yang
menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang dewa, peri ataupun Tuhan.[2] Sage merupakan
cerita dongeng tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian seperti cerita dongeng
kesaktian Patih Gajah Mada.[2] Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang bisa
berbicara atau bertingkah laku seperti manusia.[2] Legenda merupakan bentuk dongeng yang
menceritakan tentang suatu pristiwa mengenai asal usul suatu benda atau pun tempat.[2] Cerita
jenaka merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta
dapat membangkitkan tawa contoh Cerita Pak Belalang.[2][4] Cerita pelipur lara biasanya
merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan
dan diceritakan oleh seorang ahli cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang.
[2]
Cerita perumpamaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-
nasihat, yang bersifat mendidik contoh seorang Haji pelit.[2] Cerita daerah ialah cerita yang
tumbuh dan berkembang di suatu daerah.[2]
Unsur-unsur intrinsik
Dongeng biasanya mengandung lima unsur intrinsik yaitu tema, alur, penokohan, latar,
amanat.[1][5] Tema merupakan ide pokok dari cerita dan merupakan patokan untuk membagun
suatu cerita.[1][5] Alur merupakan jalan cerita yang diurutkan besarkan sebab-akibat atau pun
besarkan urutan waktu.[1][5] Penokohan merupakan proses penampilan tokoh dengan
pemberian watak, dan sifat.[6] Latar merupakan salah satu unsur pembentuk cerita yang
menunjukana dimana, dan kapan rangkaian-rangkaian cerita itu terjadi.[2] Amanat merupakan
pesan yang ingin disampaikan pengerang kepada pembaca melalui cerita yang dibuatnya.[2]
Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi
pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.[1]
Jenis
Berikut ini beberapa karakter yang biasa ditemui dalam kehidupan:
Pemarah
Penyabar
Ceria
Pemaaf
Tidak percaya diri
87
Bijaksana
Pendiam
Pendendam
Pengkhianat
Penyayang
Penakut
Pembenci
Pemalas
Rajin
Sombong
Cuek
Penghina
Munafik
Jujur
Licik
Egois
Iri
Tamak
Setia
Buas
Jinak
Eksentrik
Hemat
Boros
Pelit
Komedi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komedi (bahasa Yunani: κωμῳδία, kōmōidía) adalah suatu karya yang lucu yang pada
umumnya bertujuan untuk menghibur, menimbulkan tawa, terutama di televisi, film, dan
lawakan. Dalam seni teater, terutama teater Barat, komedi juga merupakan salah satu genre
88
teater yang berasal dari Yunani Kuno.[1] Satir atau satir politik yang menggunakan jenis
komedi ironi untuk menggambarkan seseorang atau sebuah institusi. Parodi menggunakan
gaya ironi untuk memberikan kritikan dari dalam.
Pesan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang
dikirimkan dari satu orang ke orang lain.[1] Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi
yang terjalin.[1]
Proses Pengiriman
Agar pesan dapat diterima dari pengguna satu ke pengguna lain, proses pengiriman pesan
memerlukan sebuah media perantara agar pesan yang dikirimkan oleh sumber (source) dapat
diterima dengan baik oleh penerima(receiver).[2] Dalam proses pengiriman tersebut, pesan
harus dikemas sebaik mungkin untuk mengatasi gangguan yang muncul dalam transmisi
pesan, agar tidak mengakibatkan perbedaan makna yang diterima oleh penerima (receiver).[2]
Jenis Pesan
Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal.[3] Pesan
verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami
isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.[3] Sedangkan, pesan non-verbal
adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan
dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah,
atau ekspresi muka pengirim pesan.[3] Pada pesan non-verbal mengandalkan indera
penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.[3]
Asal-Usul Gasing
Pengarang: Anonim
Suatu hari seorang Putra Kahyangan turun ke Bumi, ketika ia melihat anak-
89
“Kalau begitu, nanti aku bawakan makanan ini ke Bumi, tapi dengan syarat,
kamu harus selalu memainkan benda yang kamu mainkan itu di Bumi.”
***
Gasing pun terus dimainkan, terutama ketika musim bertanam padi hingga
masa panen. Masyarakat Dayak pun memainkan gasing terus menerus
untuk mengingat tanaman padi yang turun dari kahyangan.
Pengarang: Anonim
Ada sepasang pria dan wanita tua, yang memiliki cucu bernama Masha.
Suatu hari beberapa teman Masha ingin pergi ke hutan mencari jamur dan
buah berry. Mereka datang ke rumah Masha untuk mengajaknya turut serta.
Masha bilang kepada kakek serta neneknya.
Masha dan teman-temannya pun mencari jamur dan buah. Selama beberapa
waktu mencari, tanpa terasa Masha telah terpisah dari teman-temannya.
Masha memanggil-manggil temannya. "Hallo?"
Ternyata teman-teman Masha sudah tidak ada di dekat Masha lagi. Mereka
semua sudah pergi meninggalkannya. Karena sudah malam, Masha berjalan
mencari jalan pulang sampai akhirnya dia menemukan pondok kecil yang
dihuni oleh beruang.
Masha mengetuk pintu selama beberapa kali. Karena tidak ada jawaban,
Masha membuka pintu dan duduk di dekat jendela. Dia ingin tahu siapa
yang tinggal di sana.
"Jangan. Kalau keluar sendirian kamu akan tersesat. Tapi... kalau kamu
bersedia memberikan sebagian kue itu untukku, maka aku akan
mengantarkannya kepada kakek-nenek kamu," kata beruang.
Masha pun membuat kue yang besar untuk dikirim kepada kakek-neneknya.
"Silakan kamu bawa kue ini. Tapi aku akan naik ke pohon ek besar dan
memantaumu. Awas kalau memakannya!"
Catatan: cerita rakyat dari Rusia ini kini sudah dibuat film animasinya
dengan judul "Masha and the Bear".
Laki-laki tercinta perempuan itu sangat sibuk mengurusi hal itu. Sehingga,
tak sempat mendidik istrinya. Meski begitu tak pernah laki-laki itu
meninggalkan sang istrinya barang semalam sekalipun. Namun,
pekerjaannya sebagai pedagang, mengharuskannya pergi meninggalkan
istrinya selama berhari-hari.
Kumpulan cerita rakyat itu mengisahkan bahwa suatu waktu, si laki-laki ini
harus meninggalkan istrinya di rumah. Sebab, ada kesalahan dari anak
buahnya yang tak becus bekerja. Dia pun dikomplain kliennya. Mau tak
mau, perempuan itu merelakan kepergian suaminya dari sisinya.
Saat ditinggal suaminya pada malam harinya si perempuan ini begitu sulit
memejamkan mata. Dia gelisah. Ini kali pertama dia ditinggal suami
sendirian. Di saat bersamaan, muncullah sekawanan manusia kerdil.
Kawanan manusia kerdil memiliki wajah menyeramkan ini mengenakan
pakaian seperti suaminya sambil membawa sebilah pedang sepanjang lima
92
"Oh, ayolah, aku takkan tertawa. Apa ceritamu sejenis cerita lucu?"
Istrinya itu menggeleng, lalu menatap suaminya. Pada awalnya, dia ragu-
ragu, tapi akhirnya dia memutuskan untuk menceritakannya. "Tapi,
berjanjilah tidak menertawakannya."
"Setiap malam, saat kau pergi, ada sekawanan manusia kerdil masuk ke
kamar ini. Mereka menggodaku dan meneriakkan, 'Kami chin chin
kobakama. Kami chin chin kobakawa. Malam sudah larut, tuan putri
tidurlah.' Begitulah, aku tidak tertidur sampai pagi menjelang."
Si suami tidak tertawa mendengar cerita istrinya. Yang terjadi justru, dia
menyimak dengan seksama. "Jangan khawatir sayang, aku akan memberi
mereka pelajaran."
menggodamu."
Pulau Kakak-Beradik
Pengarang: Anonim
Karena dianggap sudah cukup umur, Mina dan Lina dipanggil ibu mereka
untuk membicarakan rencana perkawinan kakak-beradik itu.
“Kami mau dikawinkan dengan satu syarat,” kata Mina dan Lina.
“Apa syaratnya?”
Sang ibu tahu, itu adalah cara mereka menolak perkawinan. Menurut Mina
dan Lina, perkawinan membuat orang kehilangan segala sesuatu yang
mereka cintai: orang tua, teman, sanak-saudara, bahkan kampung halaman.
Pada suatu hari, sekelompok bajak laut menculik Lina. Pemimpin bajak laut
itu ingin memperistri Lina. Lina menolak dan meronta sekuat tenaga.
Penculikan itu diketahui oleh Mina. Karena tak ingin terpisah dari adiknya,
Mina bertekad menyusul Lina. Dengan perahu yang lebih kecil, Mina
mengejar perahu penculik Lina. Teriakan orang sekampung tak
dihiraukannya. Mina terus mengejar sampai tubuhnya tak kelihatan lagi.
Tiba-tiba mendung datang. Tak lama kemudian hujan pun turun. Halilintar
menggelegar, petir menyambar-nyambar. Orang-orang berlarian ke rumah
masing-masing. Ombak bergulung-gulung. Menelan perahu penculik Lina,
menelan Lina, menelan Mina, menelan semuanya.
penjelmaan Mina dan Lina. Kedua pulau itu diberi nama Pulau Sekijang
Bendera dan Sekijang Pelepah, tetapi kebanyakan orang menyebutnya
Pulau Kakak-Beradik.
Si Panjang
Pengarang: Anonim
Dengan alasan untuk kebugaran jasmani para pedagang dan warga warung
kelontong di beberapa kampung Batavia sepakat untuk mendatangkan guru
silat dari seberang laut. Mereka mengadakan latihan tersembunyi, biasanya
malam hari. Kalau patroli Kompeni datang, mereka pura-pura latihan
barongsai karena perayaan besar hampir tiba. Mereka nanti akan mengarak
liong-liong besar dan panjang keliling kota Batavia sambil membakar
kembang api sehari semalam. Pokoknya pesta besar. Kue-kue langka yang
dibuat setahun sekali dan buah-buahan segar menjadi suguhan utama di tiap
rumah. Serba istimewa.
Pejabat-pejabat Kompeni tidak suka kepada niat para tauke itu karena
penguasa dan penentu segalanya di Batavia adalah para pejabat Kompeni,
bukan para tauke. Oleh karena itu, para pejabat Kompeni mengadakan rapat
pleno, dihadiri seiuruh bagian yang mengendalikan kota Batavia. Akhirnya,
didapatkan beberapa jalan keluar, antara lain dengan mengerahkan budak
belian sebanyak-banyaknya. Harga mereka juga tidak murah. Budak laki-
laki bisa digunakan sebagai tenaga kasar di laut dan di hutan atau dilatih
menjadi pengawal yang handal dan siap mati. Budak perempuan sebagai
pembantu rumah tangga.
Karena selalu ikut tuannya yang kaya dan berkuasa, para budak banyak
yang menjadi sombong, lupa asalnya. Di hadapan para tauke. mereka bisa
berlagak. Bicaranya lebih tinggi dari tuannya. Ikut mengisap cerutu dan
bertolak pinggang. Sering terjadi perkelahian antara para budak dan
pedagang kelontong di pasar. Anehnya, biarpun para budak itu di pihak
yang bersalah, sesampai di pengadilan mereka dibela. Akhirnya timbul
protes, kelihatan sekali pejabat-pejabat Kompeni tetap lebih melindungi
para budak. Para tauke disalahkan.
95
Si Panjang adalah salah seorang tauke yang sudah lama mengikuti latihan
silat di Gading Melati dekat Gandaria. Karena kecakapannya yang
menonjol, si Panjang diangkat menjadi pemimpin para pesilat. Dia juga
mulai dihormati sebagai guru mereka, dianggap sebagai pengganti guru dari
Tiongkok yang sudah tua dan tidak bertenaga lagi itu. Si Panjang masih
muda, berusia tiga puluhan, dan kuat. Tidak heran jika dia menjadi tumpuan
kawan-kawan pesilat se-Betawi.
“Kalian harus berlatih lebih giat,” kata si Panjang, dimulai sekarang kalian
harus berkumpul di sini tiap malam. Kita latihan yang praktis saja, yaitu
teknik-teknik mempertahankan diri. Kita juga perlu memperdalam
penyerangan dengan tenaga kosong. Gerakan dengan sedikit tenaga, tetapi
dapat melumpuhkan lawan. Siapa tahu bisa digunakan sewaktu-waktu.
Akan tetapi, rahasia harus tetap kita pegang. Sekali lagi tutup mulut.
Berlagaklah seperti tidak tahu apa-apa, tetapi pasang telinga tajam-tajam.
Kalau mengetahui hal-hal yang aneh dan mencurigakan, cepat bentahukan
ke pusat kita di sini.”
Penguasa Batavia pada waktu itu Gubernur Jenderal Baron van Imhoff.
Dari laporan Para penyelidik. dia langsung bisa membaca gelagat aneh
dalam kota pemerintahannya. Dia menyebarkan agen-agennya ke daerah
sasaran. Di antara agen-agennya itu ada yang bernama Liu Chu. Dari Liu
Chu diketahui bahwa pengikut si Panjang makin banyak dan tempat mereka
berkumpul di Gading Melati dekat pabrik gula.
Lanka).
Swa Beng Kong adalah Kapten Cina yang sudah berkali-kali diperintahkan
Gubernur Jenderal Baron van Imhoff untuk membubarkan perkumpulan
silat di kampung Gading Melati. Akan tetapi, mereka tetap saja
membangkang. Malah Si Panjang mulai menunjukkan sikap permusuhan.
Jacob mengusulkan agar orang-orang berpakaian pangsi hitam atau biru
ditangkap saja. Padahal waktu itu orang baik-baik pun senang memakai
pangsi hitam atau biru. Lebih-lebih saat diadakan pesta barongsai.
Masyarakat dari berbagai lapisan dan golongan tumpah ruah di pusat kota
Batavia.
Gubernur Jenderal Baron van Imhoff tidak meiupakan jasa Liu Chu yang
bertindak sebagai mata-mata selama pemerintahannya. Dia menaikkan gaji
Liu Chu menjadi 80 dukat setiap bulan dan memberi hadiah-hadiah lainnya.
Tentu saja disertai kenaikan pangkat.
Pengarang: Anonim
Pada suatu masa saat pulau Andalas dipimpin oleh Sultan Alam, datanglah
raja dari Negeri Penyu bernama Si Meulu, menjumpai Sultan Alam, “Sultan
Alam yang perkasa, hamba datang ke isatana tuan untuk mengadukan
permasalahan yang sedang kami hadapi”, jelas Raja penyu Si Meulu dengan
air mata berlinang.
“Negeri hamba, pulau penyu, sudah tidak aman lagi, seekor naga raksasa
bernama Smong telah menyerang dan membunuh rakyat hamba, setiap hari
ada korban yang jatuh, sebagian rakyat hamba sudah mengungsi kepenjuru
dunia karena khawatir akan dimangsa oleh Smong si naga raksasa itu”, jelas
Raja Penyu sambil menangis.
Tak lama kemudian Sultan Alam mengumpulkan para menteri dan panglima
kesultanan Alam dan menceritakan penderitaan Raja penyu Si Meulu dan
rakyatnya di negeri Penyu. Maka berdirilah seorang Panglima Laot dan
berkata,” Padukan Sultan Alam Perkasa nan bijaksana, izinkan hamba
berbicara”.
“Sudah banyak laporan dari kapal dagang dan nelayan-nelayan dari Barus
bahwasanya mereka melihat makhluk raksasa dari kejauhan saat belayar,
makhluk itu bila bergerak menyebabkan gelombang yang tinggi”, Jelas
Panglima Laot.
Tiba-tiba seorang pangeran dari Negeri Barus berdiri, ”Yang Mulia Sultan
Alam yang Perkasa, raja dari raja-raja negeri Andalas, izinkan hamba
pangeran dari Barus berbicara mewakili Ayahanda hamba”.
98
“Kalau Paduka berkenan, saya mengenal seorang bocah, putra dari seorang
Laksamana di Negeri hamba, ayahandanya telah lama hilang di laut, konon
bocah tersebut telah mengelilingi seluruh samudra untuk mencari
Ayahandanya namun belum berhasil menemukannya. Dia menguasai lautan
lebih dari siapapun, kami menyebutnya Nabang si penunggang paus”, Jelas
Pangeran dari Barus.
“Namun hamba tidak tahu dimana keberadaan bocah tersebut saat ini,
karena dia hidupnya di laut dan selalu berpindah-pindah”, tambah Pangeran
dari Barus.
“Hamba diminta menghadap Sultan Alam yang Perkasa, raja dari raja-raja
Negeri Andalas”, Jelas seorang bocah tersebut kepada pengawal Istana.
Nambang.
Apabila terjadi gempa besar dan air laut surut maka orang-orang dipulau
Simeulu akan berteriak SMONG!, SMONG!, SMONG!, untuk
mengingatkan orang-orang akan datangnya gelombang tinggi dari laut
(tsunami).
Batu Nong
Pengarang: Anonim
ceritanya.
Tersebutlah sebuah keluarga yang mempunyai anak masih kecil. Sang istri
merengek kepada suaminya untuk diizinkan pergi menonton.
“Pak, anak kita sudah besar dan tidak menyusu lagi. Sejak kawin, saya tidak
pernah mendapat kesempatan nonton keramaian”.
“Kalau anak kita nanti buang air besar bagaimana lanjut sang suami.
“Saya kan hanya sehari, nanti tunggu saja saya datang,” lanjutnya.
Singkat cerita, karena sang suami sangat sayang kepada sang istri, sang
suami mengizinkan sang istri pergi. Ternyata negeri yang dituju cukup jauh.
Tidak cukup sehari perjalanan. Sang istri dengan gembira larut dalam
keramaian di situ. Ia lupa pada lainnya. Telah tiga hari ia pergi
meninggalkan anak dan suaminya. Sementara itu sang suami tidak tahan
mencium bau busuk pantat anaknya yang telah buang kotoran. Maka
dicucilah pantat anaknya. Pada malam harinya, datanglah kutukan itu. Kulit
sang ayah menjadi bersisik. Tangan dan kakinya mengerut, dan akhirnya
berubahlah badannya menjadi seekor naga yang berkepala manusia.
karena sayangku kepadamu saya bilang “ya”. Jadi, inilah akibatnya. Oleh
karena itu, belilah kamu tempayan yang besar, masukkanlah saya ke
dalamnya, dan bawalah saya ke sungai,” kata suaminya.
Mendengar kata-kata suaminya itu, sang istri pun menyesal. Namun, apa
hendak dikata, nasi telah menjadi bubur. Suaminya kini telah berubah
menjadi ular akibat melanggar aturan.
Pada suatu malam, ketika juragan perahu pergi ke sungai ingin buang air
besar, ia terkejut karena di tepi sungai itu terdapat sebuah batu besar yang
menghalangi aliran air sungai. Setelah diamati ternyata itu adalah tempayan
yang berisi ular tadi. Dari dalam tempayan terdengar suara, “Saya tidak
cocok di sini, pindahkanlah saya ke tebing di bukit itu.”
Tak lama kemudian, tempayan itu terangkat ke atas dan menempel pada
tebing di bukit dekat pemukiman para pengungsi tersebut. Juragan terheran-
heran melihat peristiwa tersebut. Ia semakin heran ketika melihat tempayan
itu kini telah berubah menjadi sebuah batu yang besar.
Desa yang mereka bangun diberi nama desa Lekong karena di situ banyak
pohon kemiri. Dalam bahasa Sumbawa, buah kemiri yang sudah digoreng
sangan untuk bumbu masak dinamakan lekong.
Sampai sekarang, para suami orang Lekong tidak berani mencuci pantat
103
anaknya yang buang air besar. Di samping itu, mereka menganggap batu
nong itu keramat. Sampai sekarang pun batu nong masih tetap bertengger di
bukit sebelah utara desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Acara ritual adat menghasilkan jawaban “Timbul dari Sininga irogi de itepi
Sidago kongo dalulu de i uhi imadadi ake majobubu” (Timbul dari akibat
patah hati yang remuk-redam, meneteskan air mata, mengalir dan mengalir
menjadi sumber mata air).
Tetua adat dengan penuh wibawa bertanya “Di antara kalian siapa yang
tidak hadir namun juga tidak berada di rumah”. Para penduduk mulai saling
memandang. Masing-masing sibuk menghitung jumlah anggota
keluarganya. Dari jumlah yang tidak banyak itu mudah diketahui bahwa ada
dua keluarga yang kehilangan anggotanya. Karena enggan menyebutkan
nama kedua anak itu, mereka hanya menyapa dengan panggilan umum
orang Galela yakni Majojaru (nona) dan Magohiduuru (nyong). Sepintas
104
Majojaru sudah dua hari pergi dari rumah dan belum juga pulang. Sanak
saudara dan sahabat sudah dihubungi namun belum juga ada kabar
beritanya. Dapat dikatakan bahwa kepergian Majojaru masih misteri. Kabar
dari orang tua Magohiduuru mengatakan bahwa anak mereka sudah enam
bulan pergi merantau ke negeri orang namun belum juga ada berita kapan
akan kembali.
Air mata yang tak terbendung bagaikan tanggul dan bendungan yang
terlepas, airnya terus mengalir hingga menguak, tergenang dan
menenggelamkan bebatuan tajam yang ada di bawah pohon beringin itu.
Majojaru akhirnya tenggelam oleh air matanya sendiri.
Telaga kecil pun terbentuk. Airnya sebening air mata dan warnanya sebiru
pupil mata nona endo Lisawa. Penduduk dusun Lisawa pun berkabung.
Mereka berjanji akan menjaga dan memelihara telaga yang mereka
namakan Telaga Biru.
Telaga biru kala itu selalu tampak bersih. Airnya sejernih kristal berwarna
kebiruan. Setiap dedaunan yang jatuh di atasnya tidak akan tenggelam
karena seolah terhisap untuk dibersihkan oleh bebatuan yang ada di tepian
telaga.
Sampai saat ini mitos asal-mula telaga Biru masih terus terjaga di
masyarakat. Pasangan muda-mudi dari Galela dan Tobelo ada yang datang
105
ke telaga ini untuk saling mengikat janji. Sebagai tanda ikatan mereka akan
mengambil air dengan daun Cingacinga dan lalu meminumnya bersama. Air
yang masih tersisa biasanya akan dipakai untuk membasuh kaki dan wajah.
Maknanya adalah supaya jangan ada lagi air mata yang mengalir dari setiap
ikatan janji dan hubungan.
Penduduk dusun Lisawa mula-mula kini telah tiada dan hanya menyisakan
telaga Biru. Sayang kondisi telaga Biru saat ini kian merana akibat
ditebangnya pepohonan di sekitar telaga. Hal ini semakin diperparah
dengan hilangnya bebatuan di sekitar telaga yang telah berganti dengan
tanggul beton. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan telaga ini sebagai
tempat MCK sehingga banyak sampah plastik yang kini sangat merusak
pemandangan. Belum lagi batang-batang pohon yang sengaja ditebang tidak
pernah diangkat tetapi dibiarkan membusuk didalam air telaga.
Telaga Biru kini kembali menangis dan bertanya adakah orang yang dapat
bertahan jika di dalam matanya kemasukan butiran pasir atau terkena
pedihnya air sabun. Jika masih ada maka jangan wariskan derita ini pada
anak cucumu. Ingat dan camkan bahwa negeri ini adalah pinjaman dari
anak cucu kita!
Cerita dimulai dengan seorang raja yang memerintah pada kerajaan di atas
dan mempunyai tujuh orang putri, raja itu tidak mempunyai istri lagi sejak
meninggalnya permaisuri atau ibu dari ketujuh orang putrinya. Di antara
ketujuh orang putri tersebut ada satu orang putri raja yang bungsu atau Si
Bungsu. Si Bungsu mempunyai budi pekerti yang baik, rajin, suka
menolong dan taat pada orang tua, oleh karena itu tidak heran sang ayah
sangat menyayanginya. Lain pula halnya dengan keenam kakak-kakaknya,
perilakunya sangat berbeda jauh dengan Si Bungsu, keenam kakaknya
mempunyai hati yang jahat, iri hati, dengki, suka membantah orang tua, dan
106
Dengan kedua latar belakang inilah, maka sang ayah (raja) menjadi pilih
kasih terhadap putri-putrinya. Hampir setiap hari keenam kakak Si Bungsu
dimarah oleh ayahnya, sedangkan Si Bungsu sangat dimanjakannya.
Melihat perlakuan inilah maka keenam kakak Si Bungsu menjadi dendam,
bahkan benci terhadap adik kandungnya sendiri, maka bila ayahnya tidak
ada di tempat, sasaran sang kakak adalah melampiaskan dendam kepada Si
Bungsu dengan memukul habis-habisan tanpa ada rasa kasihan sehingga
tubuh Si Bungsu menjadi kebiru-biruan dan karena takut dipukuli lagi Si
Bungsu menjadi takut dengan kakaknya.
Untuk itu segala hal yang diperintahkan kakaknya mau tidak mau Si
Bungsu harus menurut seperti: mencuci pakaian kakaknya, membersihkan
rumah dan halaman, memasak, mencuci piring, bahkan yang paling
mengerikan lagi, Si Bungsu biasa disuruh untuk mendatangkan beberapa
orang taruna muda untuk teman/menemani kakaknya yang enam orang tadi.
Semua pekerjaan hanya dikerjakan Si Bungsu sendirian sementara ke enam
orang kakaknya hanya bersenda gurau saja.
Para prajurit berdamping dalam keberangkatan sang raja sangat sibuk untuk
mempersiapkan segala sesuatunya. Maka pada keesokan harinya
berangkatlah pasukan sang raja dengan bendera dan kuda yang disaksikan
oleh seluruh rakyat kerajaan dan dilepas oleh ketujuh orang putrinya.
Tanpa berpikir panjang lagi maka berangkatlah ketujuh orang putri raja
tersebut pada siang itu, dengan masing-masing membawa tangguk dan
sampailah mereka bertujuh di tempat yang akan mereka tuju (lokasi
menangguk), yaitu gua batu, Si Bungsu disuruh masuk terlebih dahulu ke
dalam gua, baru diikuti oleh keenam kakaknya. Setelah mereka masuk, Si
Bungsu disuruh berpisah dalam menangguk ikan supaya mendapat lebih
banyak dan ia tidak tahu bahwa ia tertinggal jauh dengan kakak-kakanya.
Bagaimana nasib Si Bungsu? tanpa terasa Si Bungsu berada dalam gua itu
sudah tujuh hari tujuh malam lamanya, namun ia masih belum bisa untuk
pulang, tepatnya pada hari ketujuh Si Bungsu berada di dalam gua itu, tanpa
disangka-sangka terjadilah peristiwa yang sangat menakutkan di dalam gua
batu itu, suara gemuruh menggelegar-gelegar sepertinya ingin merobohkan
gua batu tersebut, Si Bungsu pun hanya bisa menangis dan menjerit-jerit
untuk menahan rasa ketakutannya, maka pada saat itu dengan disertai bunyi
yang menggelegar muncullah seorang kakek tua renta yang sakti dan berada
tepat di hadapan Si Bungsu, lalu Si Bungsu pun terkejut melihatnya, tak
lama kemudian kakek itu berkata,” Sedang apa kamu disini cucuku?”, lalu
Si Bungsu pun menjawab,” Hamba ditinggalkan oleh kakak-kakak hamba,
kek!”, maka Si Bungsu pun menangis ketakutan sehingga air matanya tidak
berhenti keluar, tanpa diduga-duga pada saat itu dengan kesaktian kakek
tersebut titik-titik air mata Si Bungsu secara perlahan-lahan berubah
menjadi telur-telur putih yang besar dan banyak jumlahnya, kemudian Si
Bungsu pun telah diubah bentuknya oleh si kakek sakti menjadi seekor
burung yang indah bulu-bulunya. Si Bungsu masih bisa berbicara seperti
manusia pada saat itu, lalu kakek itu berkata lagi, “Cucuku aku akan
menolong kamu dari kesengsaraan yang menimpa hidupmu tapi dengan
cara engkau telah kuubah bentukmu menjadi seekor burung dan kamu akan
aku beri nama Burung Ruai, apabila aku telah hilang dari pandanganmu
maka eramlah telur-telur itu supaya jadi burung-burung sebagai temanmu!”.
Kemudian secara spontanitas Si Bungsu telah berubah menjadi seekor
burung dengan menjawab pembicaraan kakek sakti itu dengan jawaban
kwek … kwek … kwek … kwek …. kwek, Bersamaan dengan itu kakek
sakti itu menghilang bersama asap dan burung ruai yang sangat banyak
jumlahnya dan pada saat itu pula burung-burung itu pergi meninggalkan
gua dan hidup di pohon depan tempat tinggal Si Bungsu dahulu, dengan
bersuara kwek … kwek …. kwek … kwek …. kwek, Mereka menyaksikan
kakak-kakak Si Bungsu yang dihukum oleh ayahnya karena telah
membunuh Si Bungsu.
Watu Maladong
Pengarang: Anonim
109
Di Sumba, Nusa Tenggara Timur, ada seorang petani. Sebut saja petani ini,
Pak Tani (lebih memudahkan kita :)). Sudah berapa malam ini Pak Tani
kesal. Bagaimana tidak? Tanaman yang dengan segenap hati telah
dirawatnya ditemukan dalam keadaan rusak acak-acakan. Saat mengamati,
ia tahu kalau ini kelakuan babi hutan. Padahal, kebun Pak Tani sudah
dibuatkan pagar pembatas tinggi supaya tidak ada pengganggu. Makanya,
Pak Tani memutuskan untuk menunggui kebun pada malam harinya,
berbekal tongkat sakti warisan leluhur bernama Numbu Ranggata.
Dugaan Pak Tani memang benar. Tepat tengah malam, sekawanan babi
datang. Anehnya, mereka mampu menembus pagar pembatas kebun seperti
jalan biasa. Pak Tani masih menunggu di balik tempat persembunyiannya.
Begitu makan babi itu makan, Pak Tani keluar sambil membidik salah satu
babi dengan Numbu Ranggata. Tembuslah perut si babi. Bukannya
menggelepar, si babi lari terus. Celakanya, Numbu Ranggata terbawa oleh
si babi.
Pak Tani mengikuti jejak darah yang tertinggal di tanah. Sampai di pinggir
pantai, jejak darah yang tertinggal di tanah. Sampai di pinggir pantai, jejak
darah tersebut menghilang. Pak Tani sempat kebingunan ke mana lari si
babi. Di saat seperti itu, seekor penyu berusia ratusan tahun menghampiri
Pak Tani.
"Apa kamu melihat sekawanan babi liar di sekitar sini?" sahut Pak Tani.
***
Kepala suku terkejut mendengar hal tersebut, ia tidak menyangka Pak Tani
mengetahui tentang hal tersebut.
Pak Tani pun menyembuhkan kepala suku tersebut dengan ramuan ajaib.
Dan setelah sembuh, kepala suku memberikan tombak Numbu Ranggata.
Pertarungan sengit di antara keduanya pun terjadi. Namun, akhirnya kepala
suku kalah dan menyerahkan watu maladong miliknya.
Harta Terpendam
Pengarang: Anonim
Di daerah Klungkung, Bali, pernah hidup seorang duda kaya raya yang
memiliki lima orang anak. Duda ini dalam keadaan sekarat, dan ia
berwasiat kepada kelima anaknya, yang suka hidup berfoya-foya hingga
harta ayah mereka habis. Tinggal sebuah sawah dan sebuah ladang saja.
"Tampaknya waktu ayah sudah tidak lama lagi. Ayah tidak bisa
mewasiatkan apa-apa, kecuali harta yang sudah ayah simpan di bawah
sawah dan ladang. Kalian harus menemukan harta tersebut dan
membaginya secara adil," kata sang duda. Untuk lebih meyakinkan mereka,
sang duda menulis wasiatnya di atas selembar kertas yang dibubuhi
tandatangannya.
Namun, sudah sebagian besar dari sawah dan ladang itu mereka cangkuli,
belum ada juga tanda-tanda keberadaan harta yang dimaksud ayah mereka.
"Sawah dan ladang ini sudah kita cangkuli dalam-dalam, tapi belum ada
tanda-tanda keberadaan harta karun tersebut," kata si Sulung.
"Percuma... percuma... kita cangkuli sawah dan ladang ini. Lihat sudah
hampir tiga perempat sawah ini kita gali, tidak mungkin harta karun itu di
bawah sawah dan ladang ini," anak-anak yang menimpali.
"Tapi, baiknya kita kerjakan dulu hingga selesai, siapa tahu harta karun itu
ada di seperempat lahan tersisa," usul si Sulung.
Mereka pun kembali mencangkul. Dan benar, hingga semua lahan dari
sawah dan ladang itu dicangkuli tidak ada harta satu pun. Kelima orang itu
kecewa. Mereka merasa dibohongi oleh ayah kandung mereka. Tapi, si
bungsu punya pikiran lain.
"Kakak-kakakku, kita kan sudah mencangkuli semua lahan, dan kita juga
tidak menemukan harta karun yang dimaksud oleh ayah di sini. Daripada
pekerjaan kita sia-sia, bukankah lebih baik kita tanami saja tanah-tanah
yang sudah kita cangkuli ini dengan padi dan palawija? Hasilnya nanti bisa
kita gunakan untuk dijual."
Lalu, mereka menanam padi dan palawija, seperti ayah mereka menanami
sawah dan ladang tersebut. Lambat tapi pasti, padi-padi mulai menguning
dan palawija juga mulai masak. Mereka pun memanen buah kerja mereka.
Sedikit demi sedikit mereka berhasil mengumpulkan kekayaan seperti
ayahnya dulu.
Cerita fabel
Rubah yang Tidak Memiliki Ekor
Pengarang: Aesop
Seekor rubah yang terkena perangkap, akhirnya bisa membebaskan diri dari
perangkap. Tetapi sang Rubah terpaksa harus mengorbankan dan
kehilangan ekornya yang indah.
Untuk waktu yang lama, ia menyembunyikan hal ini dari rubah yang lain,
karena ia sadar bahwa apabila rubah yang lain tahu, mereka pasti akan
mengolok-olok dan mentertawakan dirinya. Ia lalu memikirkan suatu
rencana agar semua rubah yang lain tidak memiliki ekor seperti dirinya
sehingga ia tidak harus hidup tanpa ekor sendirian.
Ia lalu membuat pertemuan diantara para rubah, dan berkata bahwa dia
akan mengumumkan sesuatu yang sangat penting bagi golongan rubah.
Salah satu isi pidatonya adalah tentang seekor rubah yang tertangkap oleh
anjing pemburu hanya karena ekor rubahnya terjepit pada pagar. Pidato
lainnya adalah tentang seekor rubah yang tidak bisa berlari dengan kencang
karena ekornya yang berat. Lagipula, menurut sang Rubah Tanpa Ekor,
manusia mengejar rubah karena menginginkan ekor mereka. Dengan bukti-
bukti betapa berbahayanya memiliki ekor, sang Rubah Tanpa Ekor
menyarankan semua rubah yang lain agar memotong ekor mereka sendiri
jika ingin selamat.
Saat ia sudah selesai membawakan pidato, seekor rubah tua bangkit, dan
berkata sambil tersenyum:
"Tuan Rubah, coba balikkan badan anda sebentar, dan kamu akan
mendapatkan jawaban dari kami."
Ketika Rubah Tanpa Ekor ini berbalik, terdengarlah teriakan mengejek dan
tawa yang keras dari rubah yang lainnya, saat itulah Rubah Tanpa Ekor
menyadari bahwa semua pidato, bujukan dan tipu-daya nya agar rubah yang
lain membuang ekornya, menjadi sia-sia.
A. Ciri-ciri pantun:
B. Jenis-jenis pantun:
1. Pantun anak
Contoh:
Kita menari keluar bilik
Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi bersama adik
Sembarang lagu kita nyanyikan
2. Pantun Muda-mudi
Pantun Muda-mudi adalah pantun yang berisi perasaan kasmaran atau rasa jatuh cinta.
Contoh:
Orang Jawa membeli melati
Cendrawasih burung di awan
Rasa rindu dalam hati
Sudah berjanji bertapak tangan
3. Pantun Jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang berisi bahan kelakar atau hal-hal yang lucu.
Contoh:
DiMedan membeli kolak
Makannya dikota Jambi
Paman tertawa terbahak-bahak
Melihat kerbau sedang menari
4. Pantun Nasihat
114
Pantun Nasihat adalah pantun yang berisi nasihatagar menjadi lebih baik.
Contoh:
Pagi-pagi pergi ke pasar
Dipasar membeli buah-buahan
Jangan suka berkata kasar
Jadilah anak yang berbudi dan sopan
5. PantunTeka-teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisi pertanyaan yang meminta orang lain
berpikir jawabannya.
Contoh:
Siap-siap untuk berbelanja
Hanya untuk membeli nasi
Kalau anda pandai mengatakan ia
Binatang apakah tiada kaki
Subjek:Bahasa Indonesia/Materi:Pantun
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Daftar isi
1 Pengertian Pantun
2 Ciri - ciri pantun
3 Jenis-jenis Pantun
Pengertian Pantun
Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun
salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris)
bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun
juga ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi.
Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara
langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan
tujuan dari puisi tersebut.
115
Jenis-jenis Pantun
Dilihat Dari Bentuknya
Pantun Biasa
Contoh :
Malam hari main kulintang
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait
kedua.
2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait
ketiga.
3. Dan seterusnya.
Contoh :
Bait I
Bait II
Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun
harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :
JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah
isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
117
Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah
isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.
Ciri-cirinya :
1. Setiap bait terdiri dua baris.
2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
3. Bersajak a-a.
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi
Contoh :
Elok Rupa kembang jati
Contoh:
118
Contoh:
Supaya tangan tidak terluka
Pantun Jenaka
Contoh:
Ikan gabus di rawa-rawa
Pantun Teka-teki
Contoh:
Tuan puteri belajar menari
Kategori:
Bahasa Indonesia
Syarat-syarat Pantun dan Cara Membuat Pantun
dengan Mudah
119
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun memiliki
keindahan untuk didengarkan. Tentunya bukan hanya sekedar indah. Di balik
keindahannya terdapat pesan penting yang ingin disampaikan kepada pendengar.
Dalam membuat pantun perlu memperhatikan beberapa syarat pantun. Syarat-syarat
pantun yaitu:
1. Dalam satu bait terdiri dari empat baris
2. Dua baris pertama berupa sampiran
3. Dua beris terakhir berupa isi
4. Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata
5. Bersajak AB-AB
Dari syarat-syarat tersebut kita memulai membuat pantun dari mana dulu? Dari mana
saja tentu boleh, tapi yang lebih mudah membuat pantun dimulai dari isi, yaitu dari
baris tiga dan empat. Coba perhatikan penjelasan berikut!
Pertama, pikirkan sesuatu yang akan kamu pesankan/amanatkan!
Nah, di sini kamu bisa berpikir kira-kira pesan apa yang ingin kamu sampaikan? Bisa
pesan tentang tentang rajin belajar agar pintar, menjaga kebersihan agar hidup sehat,
rajin beribadah agar selamat kelak di akhirat, dan sebagainya.
Saya akan mengambil contoh pesan menjaga kebersihan agar hidup sehat. Sekarang
coba pikirkan kira-kira pesan apa yang dapat kamu sampaikan? Misalkan seperti ini,
“jagalah kebersihan lingkungan agar hidup selalu sehat”. Dari pesan tersebut bisa
kita jadikan menjadi dua baris terakhir dalam pantun menjadi:
_________________________ (baris I)
_________________________ (baris II)
Jagalah kebersihan lingkungan (baris III)
Agar hidup selalu sehat (baris IV)
Kedua, perhatikan bunyi akhir kedua baris tersebut!
Bunyi akhir baris ketiga adalah “an” dan baris keempat “at”. Selanjutnya, carilah
kata-kata yang bunyi akhirnya sama dengan akhir bunyi baris ketiga dan keempat
tersebut! Saya ambil contoh kata yang bunyi akhirnya “an” adalah hewan dan kata
yang bunyi akhirnya “at” adalah Rahmat. Lalu buatlah kata-kata tersebut menjadi
kalimat, yaitu untuk mengisi baris pertama dan kedua.
120
Contoh kalimat menggunakan kata hewan : Jalan-jalan ke pasar hewan
Contoh kalimat menggunakan kata Rahmat : Jangan lupa mengajak Rahmat
Nah, sekarang semua kalimat sudah jadi, langkah terakhir tinggal menggabungkannya
ke baris pertama dan kedua menjadi:
Jalan-jalan ke pasar hewan
Jangan lupa mengajak Rahmat
Jagalah kebersihan lingkungan
Agar hidup selalu sehat
Nah, pantun sudah jadi. Untuk memastikan apakah syarat-syaratnya sudah terpenuhi
bisa dicek dengan menghitung suku katanya. Gimana, mudah bukan?