Anda di halaman 1dari 120

1

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan
lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang
banyak.

Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan
laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi
pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat
menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.

Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu.
Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta
huruf.

Pentingnya 5 W + 1 H dan Piramida Terbalik


Menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Tidak seperti menulis
karangan yang mendayu-dayu. Kualitas berita tentu harus memenuhi kriteria umum
penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego jangan’ (di luar kepala) buat seorang
jurnalis. Selain syarat tersebut, sebenarya ada juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh
seorang jurnalis, yaitu persyaratan bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering
dikenal dengan sebutan ‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena
bentuknya memang mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.

Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga
bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger

5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa
Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah
yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.

Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal
(disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data
penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri
dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai
piramida terbalik.

Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan
yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida
Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita
yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online
misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi-
informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung
mengikuti paragraf berikutnya.

Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita,
sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.
2

Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita,
karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan
redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita, tinggal
menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi
media dengan penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat space halaman.

Sifat Berita
1. Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal
yang terjadi sudah lama.
2. Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar
mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
3. Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada
kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
4. Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar, contoh:
penayangan film Fitna di situs YouTube.
5. Pertentangan/ konflik.
6. Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya
7. Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
8. Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
9. Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa.
Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
10. Humor.Carlos Ganteng

11. Ciri ciri sebuah berita


Berita merupakan informasi berupa fakta yang terjadi di lapangan, yan pada umum
baru saja terjadi( hot news)Berita dapat berupa berita politik, ekonomi, kriminal, dan
sebagainya.
pokok pokok berita berdasarkan unsur 5W + 1H. Yaitu:
1. What —> apa yang diberitakan
2. Who —> siapa yang diberitakan
3. When —> kapan peristiwa terjadi
4. Why —> mengapa peristiwa terjadi
5. How —> bagaimana perisiwa terjadi

Ciri ciri sebuah berita yang baik dan menarik yaitu:


1. Menarik perhatian
2. Aktual ( terkini )
3. Sigkat
3

4. Lugas
5. Sederhana

Menulis Pokok-pokok Isi Berita


06 Jan 2011 20 Komentar

by Chasan in Bahasa Indonesia Tags: 5W + 1H, Bahasa Indonesia, pokok

Menulis pokok-pokok isi berita.

Sebuah berita lazimnya mengandung 6 unsur yaitu berisi tentang pernyataan yang dapat
menjawab 5W + 1H. Itulah rumus jitu dalam penulisan berita yang lengkap dan benar.
Penjelasan dari masing-masing unsur tersebut adalah :

W1 = What
W2 = Who
W3 = When
W4 = Where
W5 = Why
H = How

WHAT adalah apa yang akan kita tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang
ingin kita tuangkan dalam tulisan.

What yang kita tentukan ini akan menjadi dasar untuk 4W lainnya.

WHO adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT.


4

Who harus menjadi bagian yang berkaitan dengan What. Kalau kita ketemu Who yang tidak
dikenal target pembaca kita, maka kita harus mengupasnya dengan baik sehingga jelas
keterkaitannya dengan What.

WHEN adalah waktu kejadian WHAT. Ini yang sering diabaikan oleh banyak penulis
pemula. Kapan kejadiannya akan memberi tambahan informasi dan imajinasi pembacanya.

WHERE adalah tempat kejadian WHAT. Meski kelihatannya sepele, tempat kejadian ini
punya makna.

WHY adalah mengapa terjadi WHAT. Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari
berbagai sudut.

HOW adalah bagaimana WHAT terjadi, bagaimana prosesnya, lika-likunya, dan sejenisnya.

Yang jelas, dengan 5W+1H, tulisan kita dari segi kelengkapan informasi – sekali lagi:
kelengkapan informasi — tidak akan mengecewakan pembaca kita. Kalau ada yang kecewa
itu biasanya karena disebabkan oleh kekurangtepatan kita mengungkap WHY dan HOW-nya
di mata pembaca.

Mudah-mudahan tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat. Contoh penulisannya dapat
dilihat di sini.

Sumber : http://nukmanluthfie.com

Mendengarkan dan Menentukan Pokok Berita - Bimbie.com


Berita adalah informasi yang sering kita temukan di media massa cetak dan elektronik. Berita
bersifat faktual, aktual, obyektif, publisitas, dan menarik. Berita yang bisa kita dengar biasa
kita temukan di televisi, radio, maupun dibacakan oleh teman. Selain itu, ciri-ciri berita yang
baik adalah berita yang dipaparkan dengan bahasa singkat, jelas, sehingga tidak
menimbulkan banyak tafsir.

Pokok berita adalah unsur-unsur dari berita yang kita dengar. Bagaimanakah kita menentukan
pokok berita dari berita yang sudah kita dengar? Berikut langkah-langkahnya.

1. Carilah berita yang akan kita jadikan obyek penelitian. Misalnya masalah aktual yang sedang
menjadi perbincangan hangat banyak orang. Yaitu maraknya kebakaran yang terjadi selama
bulan Ramadan. Permasalahan berjenis bencana ini bisa memudahkan kita sebagai pelajar
untuk lebih mempelajari pokok dari berita yang kita pilih. Berita yang kita pilih bisa didapat
dari TV dan radio. Caranya adalah dengan merekam berita tersebut. Baik dengan
menggunakan alat perekam khusus, maupun merekam langsung via aplikasi handphone.
2. Bentuklah kelompok diskusi dalam kelas. Pilihlah satu orang teman yang dipercaya untuk
membacakan berita.

3. Setelah berita telah dibacakan, berdiskusilah mengenai hal itu dan mulailah menentukan
pokok berita.
5

Menentukan Pokok Berita


Cukup mudah dalam menemukan pokok berita. Aktivitas pembelajaran yang harus kita
lakukan dalam menguasai kompetensi menemukan pokok-pokok berita dalam hal ini dari
siaran berita radio dan TV adalah:

1. Mencatat rincian isi berita yang didengar


2. Mencatat inti informasi dari berita yang didengar.

Bagaimana cara mengetahui isi berita? Isi berita adalah materi atau konten yang disampaikan
dalam sebuah berita. Kita mengenal 5W + 1 H dalam berita. Yaitu what, who, where, when,
why, dan how. Dalam bahasa Indonesia disingkat menjadi adiksimba, yaitu apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Berikut penjelasan singkat tentang isi berita:

Apa/ What : digunakan untuk menanyakan peristiwa.

Siapa / Who : digunakan untuk menanyakan orang yang terlibat

Di mana/ Where : digunakan untuk menanyakan tempat kejadian

Kapan/ When : digunakan untuk menanyakan waktu kejadian

Mengapa/ Why : digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya peristiwa

Bagaimana/ How : digunakan untuk menanyakan jumlah, proses, akibat, dan sebagainya

Aplikasi Menentukan Pokok Berita


Mengambil sumber berita memang tidak harus merekam berita dari siaran TV atau radio. Jika
berada dalam keterbatasan ruang dan waktu, pelajar dalam kelas bisa menggunakan surat
kabar. Yaitu dengan mengambil satu artikel kemudian seseorang membacakan berita tersebut.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam apliklasi menentukan pokok berita adalah:

1. Mendengarkan berita
2. Menentukan unsur-unsur pokok berita dari berita yang sudah didengar.

3. Menentukan inti berita dari berita yang sudah kita dengar.

Berikut ini contoh berita dari harian Kompas yang terbit pada 24 November 2007 berjudul
Kantor Camat Porong Diduduki Warga.

Kantor Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari Jumat, 23
November yang lalu diduduki 200-an warga dari Desa Renokenongo, Porong. Mereka
menuntut Mackmudatul Fatchiyah, yang saat ini menjadi pejabat sementara Lurah
Renokenongo, dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak mampu memperjuangkan
ganti rugi bagi para korban lumpur Lapindo. Sekitar pukul 08.00 WIB, para pengunjuk rasa
sudah menyerbu kantor kecamatan dan langsung mendudukinya. Setelah itu, pintu pagar
masuk ke kantor tersebut ditutup. Tidak ada orang lain yang boleh masuk,kecuali polisi.
6

Menjelang siang, mereka berdialog dengan Camat Porong Mulyadi. Dalam kesempatan itu,
warga meminta Mulyadi agar mencopot Machmudatul dari jabatan Lurah Renokenongo.
Mendengar tuntutan itu, Mulyadi kemudian mengatakan, penggantian lurah harus atas
persetujuan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. Oleh karena itu, dia membutuhkan waktu untuk
menyampaikannya kepada Bupati. Ternyata, warga kesal dengan jawaban tersebut.

Sekitar pukul 12.30 Mulyadi kemudian diseret bahkan dipukul oleh beberapa warga
Renokenongo itu. Petugas kepolisian yang berupaya mengamankan Mulyadi pun akhirnya
terlibat dorong-mendorong dengan mereka. Meskipun demikian, Mulyadi akhirnya berhasil
diamankan dan dibawa kembali ke ruang kerjanya oleh polisi.

Warga berdiam di area Kantor Kecamatan Porong itu hingga pukul 16.00 WIB. Persisnya,
setelah Mulyadi membuat surat pernyataan bahwa dirinya akan mengirimkan surat kepada
Bupati Sidoarjo untuk meminta penggantian Lurah Porong. Menurut Pianto, salah seorang
perwakilan warga, kericuhan terjadi karena mereka bosan berunjuk rasa tanpa hasil. Dia
juga mengatakan, bahwa awal bulan ini warga berunjuk rasa ke DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Namun, jawaban DPRD, bahwa penggantian lurah merupakan tanggung jawab camat. Oleh
karena itu, warga kembali mendatangi camat. “Ketika menemui camat, dia malah
melimpahkan kembali masalah itu ke Bupati Sidoarjo. Kami jadi terombang-ambing,
padahal kami menginginkan lurah segera dicopot karena telah mempersulit penyelesaian
ganti rugi korban lumpur dan tidak memperjuangkan korban lumpur Lapindo,” ujarnya.

Setelah menyimak, saatnya menentukan unsur-unsur pokok berita.

Apa/ What:

Unjuk rasa yang dilakukan sekelompok warga karena ketidakpuasan mereka terhadap lurah
sementara dalam menyejahterakan warga, yang memang korban dari lumpur Lapindo.

Siapa / Who:

Yang mengunjuk rasa atau pihak superior adalah sekelompok warga Desa Renokenongo,
Porong. Sementara yang digugat adalah Mackmudatul Fatchiyah, lurah Renokenongo.
Sementara tokoh lain yang bisa dijadikan mediator adalah Camat Porong bernama Mulyadi.
Namun pertemuan warga dengan camat tak membuahkan hasil yang baik.

Di mana/ Where:

Unjuk rasa dilakukan warga Renokenongo di depan kantor kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur.

Kapan/ When:

Unjuk rasa dilakukan pada hari Jumat, 23 November 2007 dari jam delapan pagi sampai jam
empat sore.

Mengapa/ Why:

Adanya ketidakpuasan warga Renokenongo terhadap kinerja Lurah Mackmudatul Fatchiyah.


7

Bagaimana/ How:

Warga Desa Renokengo dengan jumlah sekira 200-an orang memadati Kantor Kecamatan
Porong, menuntut lurah Mackmudatul Fatchiyah yang dicopot dari jabatannya sebagai lurah.
Mereka sudah mendatangi kantor sejak pukul delapan pagi namun kantor kemudian tutup.
Menjelang siang, warga berhasil berdialog dengan Camat Porong, Mulyadi. Namun Mulyadi
mengaku pencopotan jabatan hanya bisa dilakukan atas persetujuan Bupati Sidoarjo, Win
Hendrarso. Warga yang tidak terima dengan jawaban tersebut, menyeret dan memukul
Mulyadi.

Petugas kepolisian pun sempat bentrok dengan warga hingga akhirnya Mulyadi berhasil
kembali dibawa ke ruang kerjanya. Warga menunggu di depan kantor sampai pukul empat
sore, setelah Mulyadi memberikan pernyataan tertulis berisi rencana mengirimkan surat
kepada Bupati Sidoarjo untuk meminta pergantian lurah. Sementara warga masih merasa
dipermainkan aparat dan mengaku ‘dilempar ke sana ke mari’ dalam usaha perubahan
tersebut.

Setelah mengetahui pokok-pokok berita, saatnya mengetahui inti berita. Artikel tersebut
berisi ketidakpuasan warga terhadap kinerja pejabat. Warga merasa mendapatkan tindakan
apatis dari pejabat, padahal warga sudah melakukan permohonan. Unjuk rasa dirasa sebagai
tindakan massal yang identik berbau anarkisme. Mengingat ketika kepentingan masyarakat
luas tidak mendapatkan perhatian aparat berwenang, unjuk rasa adalah jalan untuk mencuri
perhatian.

Tujuan unjuk rasa biasanya meminta perbaikan keadaan, baik pembenahan struktur atau
kinerja. Karena masyarakat adalah sekumpulan warga yang merasa ditindas dan merasa
kurang diperhatikan, tindakan anarkisme atau main hakim sendiri sering kali terjadi sebagai
luapan kekesalan.

Inti dari berita dari artikel yang sudah kita simak adalah mengenai unjuk rasa, yang berkaitan
dengan demokrasi yang bertumbuh subur di negeri ini sejak zaman reformasi.

Dengan memahami berita yang didengar, menyimpulkan pokok berita pasti bukan hal yang
sulit. Itupun, jika berita ini benar-benar didengar dengan seksama. Ketika berhasil
menuliskan pokok berita dari berita yang didengar, bacakan hal itu di depan kelas.

Bahasa Indonesia (Mencatat Ide Pokok Berita Tv)


Ratings: (0)|Views: 1,646|Likes: 12

Dipublikasikan oleh Andina Dwi Lestari

See more
8

LAPORAN KERJA

Menyimak Berita di Televisi/Radio

Nama acara TV/Radio : Liputan 6

Waktu tayang :

Nama stasiun TV/Radio : SCTV

Nama Penyiar :

Sumber berita : Liputan 6 SCTV

Topik berita : Bencana alam

Isi berita
9

No. Pertanyaan Jawaban isi berita1 Apa

akibat dari hujan yangmelanda Kota Jakarta ?Sebagian wilayah Jakarta terendambanjir

Siapa

yang menjadi korbandalam musibah tersebut ?Warga setempat

3 Dimana

musibah tersebutterjadi ?Di sebagian wilayah Kota Jakarta

4 Kapan

musibah tersebutterjadi ?Selasa (13/1) pagi

5 Mengapa

hujan menggangguaktivitas transportasi ?Karena hujan menyebabkankemacetan di jalan

6 Bagaimana

situasi aruskendaraan dari Bekasi menujuIbu Kota ?Arus kendaraan menuju Ibu
Kotatersendat

Pokok berita :-
10

Hujan mengakibatkan sebagian wilayah Kota Jakartakebanjiran

anjir mengganggu aktivitas warga

enangan yang terjadi di kawasan

ekasimengakibatkan arus kendaraan tersendat

Berita :
11

Hujan disertai angin kencang sejak Selasa (13/1) pagi,mengakibatkan sebagian wilayah
Jakarta kebanjiran, sehingga banyak jalan macet total dan sejumlah sepeda motor mogok.
Di Jalan R.E. Martadinata Jakarta Utara, banjir menggangguaktivitas warga. Genangan
diperparah air pasang sejak sepekanlalu. Genangan juga terjadi di sejumlah kawasan Bekasi,
JawaBarat. Akibatnya arus kendaraan menuju Ibu Kota tersendat.

Kegiatan (9)

Filters

Tambahkan ke koleksiReviewAdd NoteLike

1 hundred reads

1 thousand reads

Aulia

Contoh Cara Menentukan Pokok-pokok Berita (5W1H/ Adik Simba)--

Dalam menyimak berita kita harus memahami isi berita dengan memerhatikan pokok-pokok
beritanya. Pokok-pokok berita itu dapat kita tentukan dengan berpedoman pada unsur 5W1H,
what, where, when, who, why, how. Dalam bahasa Indonesia: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, bagaimana (disingkat Adik Simba). Kita menentukan apa yang diberitakan, di
mana peristiwa itu terjadi, kapan terjadi, siapa saja yang terlibat, mengapa terjadi, dan
bagaimana peristiwanya. Simak contoh berita berikut:

Puluhan warga Kota Bogor, Jumat (11/1) menurunkan dan membakar baliho dan spanduk-
spanduk berukuran besar para calon wali kota dan pasangannya yang saat ini sudah terpasang
di semua ruas jalan utama dan perumahan di Kota Bogor.
Sedikitnya ada 25 baliho dan sebanyak empat spanduk-spanduk yang diturunkan dan dibakar
massa. Aksi ini dipimpin Syarief Muhamad Noor, salah seorang tokoh masyarakat di Bogor.
Mereka melakukan aksi ini karena menganggap baliho dan spanduk-spanduk itu telah
mengganggu pemandangan dan belum tiba saatnya untuk kampanye Pilkada Bogor yang baru
akan berlangsung April 2009 mendatang.
Dalam aksinya, massa secara beriringan memutari seluruh area Kota Bogor dan menurunkan
satu persatu baliho dan spanduk tersebut.
12

Dari puluhan baliho yang diturunkan dan dibakar itu banyak diantaranya mempampang
wajah Dody Rosadi, yang kini masih menjabat Sekertaris Daerah Kota(Sekdakot) Bogor
mendampingi Wali Kota sekarang Diani Budiarto. "Ini kan belum saatnya.
Selain itu juga merusak keindahan kota dan pemandangan. Seharusnya Pak Dody selaku
Sekda, paham hal ini," kata Noor.

Berdasarkan berita di atas, kita dapat membuat pertanyaan dan jawaban sebagai
berikut.
1. Berita atau peritiwa apa?
Jawab: Penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk berukuran besar para
calon wali kota.
2. Di mana peristiwa ini terjadi?
Jawab: Peristiwa ini terjadi di Bogor, di jalan utama dan perumahan
3. Kapan peritiwa itu terjadi?
Jawab: Jumat, 11 januari 2008
4. Siapa yang melakukan dan memimpinnya?
Jawab: Para warga kota Bogor dipimpin Syarief Muhamad Noor
5. Mengapa peristiwa itu terjadi?
Jawab: Baliho dan spanduk mengganggu pemandangan dan kampanye pilkada masih
lama lagi.
6. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Jawab: Para warga secara beriringan memutari kota Bogor dan menurunkan satu
persatu baliho dan spanduk

Pokok-pokok berita (Gabungan pertanyaan dan jawaban di atas):


1. Apa: Berita tersebut tentang penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk
berukuran besar para calon wali kota.
2. Di mana: Peristiwa penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk
berukuran besar tersebut terjadi di Bogor, di jalan utama dan perumahan
3. Kapan: Peritiwa penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk berukuran
besar itu terjadi pada hari Jumat, 11 januari 2008
4. Siapa: Peristiwa penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk berukuran
besar tersebut dilakukan oleh para warga kota Bogor yang dipimpin Syarief Muhamad
Noor
5. Mengapa: Peristiwa penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk
berukuran besar itu terjadi karena baliho dan spanduk tersebut mengganggu
pemandangan dan kampanye pilkada masih lama lagi.
6. Bagaimana: Peristiwa penurunan dan pembakaran baliho dan spanduk-spanduk
berukuran besar tersebut dilakukan para warga yang secara beriringan memutari kota
Bogor dan menurunkan satu persatu baliho dan spanduk yang ditemui.
13

Jika kutipan berita tersebut disusun berdasarkan informasi pokoknya (pokok-pokok


beritanya), maka:
Kutipan berita tersebut memberitakan tentang penurunan dan pembakaran baliho dan
spanduk-spanduk berukuran besar para calon wali kota. Peristiwa itu terjadi di jalan utama
dan perumahan di Bogor pada hari Jumat, 11 januari 2008. Yang melakukan penurunan dan
pembakaran baliho serta spanduk tersebut adalah para warga kota Bogor dipimpin Syarief
Muhamad Noor. Peristiwa itu terjadi karena baliho dan spanduk tersebut mengganggu
pemandangan dan kampanye pilkada masih lama lagi. Para warga secara beriringan memutari
kota Bogor dan menurunkan satu persatu baliho dan spanduk tersebut.

Menentukan Topik

Sebuah topik merupakan abstraksi dari suatu fenomena yang sedang terjadi. Untuk
menentukan sebuah topik, kita perlu mengamati berbagai fenomena dan gejalanya. Amati
gejala apa saja yang muncul dalam fenomena tersebut kemudian kembangkan dengan
mengumpulkan sub-sub topik yang berhubungan dengan topik utamanya. Untuk mengamati
suatu peristiwa dengan berbagai aspeknya, kita dapat menggunakan sumber-sumber
informasi dari media cetak, media elektronik, dan web (Internet).

Dalam mempersiapkan topik akan muncul pertanyaan:

 Topik apa yang akan dicari ?


 Aspek apa saja yang berkaitan dengan topik ?
 Bagaimana cara mencari informasi ?
 Kata kunci apa saja yang digunakan ?
 Sarana apa yang digunakan untuk mencari informasi ?

WAWANCARA

Mendata Pendapat dan Gagasan Narasumber

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Wawancara
14

Contoh Soal

A : Jadi, menurut Bapak hidup sehat itu seperti apa?


B : Hidup sehat merupakan keharusan dalam hidup. Mengonsumsi makanan sehat dan
bergizi, meminum air putih, dan membiasakan berolahraga menjadi salah satu kunci dari
hidup sehat.
Bapak B merupakan narasumber ....

 saksi mata
 responden

 informan

 pelaku

Ini hanya satu dari 139,697 soal yang disediakan oleh Quipper School

Menyimpulkan Pendapat Narasumber

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Wawancara
Contoh Soal

Dalam sebuah forum diskusi, seorang pewawancara tengah mewawancari dua narasumber
yang duduk di hadapannya. Pewawancara tersebut memegang dua lembar kertas dan setiap
mengajukan pertanyaan, ia selalu melihat kertas tersebut terlebih dahulu.
Situasi wawancara di atas termasuk ke dalam wawancara ....

 dengan pertanyaan yang sudah dibakukan


 spontan

 alamiah

 dengan menggunakan petunjuk umum

Menyimpulkan Hasil Wawancara ke dalam Kalimat Singkat

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Wawancara
Contoh Soal

Orang yang terlibat dalam sebuah wawancara disebut ….

 wartawan dan masyarakat


 pewawancara dan narasumber
15

 narasumber dan polisi

 pewawancara dan wartawan

Teknik Wawancara

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Wawancara
Contoh Soal

Salah satu syarat seseorang dijadikan narasumber dalam wawancara adalah ....

 tidak pernah berbohong.


 memiliki kompetensi sesuai topik yang dibicarakan.

 memiliki latar belakang pendidikan tinggi.

 dapat bekerja sama dengan baik.

Menuliskan Hal-Hal Penting dalam Wawancara

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Wawancara
Contoh Soal

Berikut adalah langkah menuliskan hal-hal penting saat wawancara, kecuali ….

 Tandai dan catat kata kunci yang muncul dari ucapan narasumber.
 Fokus pada topik yang dibicarakan agar pembicaraan tidak melenceng.

 Simak jawaban atau ucapan narasumber dengan cermat.

 Minta narasumber untuk berbicara secara perlahan saat menjawab.

BIOGRAFI

Mengenal Identitas Tokoh dalam Teks Biografi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Biografi


Contoh Soal

Definisi teks biografi adalah ....


16

 Teks yang berisi biodata seseorang.


 Teks yang berisi riwayat hidup seseorang.

 Cerita rekaan seorang tokoh.

 Teks yang berisi alur imajinatif tokoh.

Menentukan Keunggulan Tokoh dengan Alasan

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Biografi


Contoh Soal

Berikut ini yang bukan persamaan makna dari keunggulan adalah ....

 kelebihan
 keniscayaan

 kecakapan

 keutamaan

Menuliskan Hal-Hal yang Bisa Diteladani dari Tokoh

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Biografi


Contoh Soal

Berikut ini yang dapat dikatakan keteladan seorang tokoh adalah ....

 menjadi presiden
 berusaha mendapatkan kekayaan dengan menghalalkan segala cara

 menjadi politikus licik

 menjadi pendidik anak jalanan

Menemukan Hal Istimewa dalam Diri Tokoh

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Biografi


Contoh Soal

Berikut ini yang memiliki kesamaan makna dengan kata keistimewaan adalah, kecuali ....

 kelebihan
 keunikan
17

 ciri khas

 keteladanan

Menyarikan Riwayat Hidup Tokoh

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Biografi


Contoh Soal

Makna lain dari kata menyarikan adalah, kecuali ....

 membuat ikhtisar
 menuliskan isi pokok

 menentukan hal penting

 menceritakan kembali

BERTELPON DAN BERETIKA

Teknik Bertelepon yang Baik dan Benar

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Bertelepon dan Etikanya
Contoh Soal

Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan apabila kita menelepon seseorang, kecuali ….

 Mengucapkan salam pada saat memulai pembicaraan.


 Menyebutkan identitas diri pada saat bertelepon dengan orang yang belum kenal.

 Menyampaikan maksud kita menelepon dengan sopan kepada pihak yang ditelepon.

 Jika penelepon berkepentingan dengan orang lain, sambungkan segera kepada orang yang
dituju.

Mendata Kesalahan Bahasa dalam Bertelepon

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Bertelepon dan Etikanya
Contoh Soal

Perhatikan percakapan bertelepon berikut!


18

Dodi : Halo, selamat pagi.


Ibu Ratna : Selamat pagi.
Dodi : Benarkah ini dengan rumah Ibu Ratna? Ini dari Dodi.
Ibu Ratna : Benar, Dodi. Apakah Ibu bisa membantu?
Dodi : Maaf, Bu. Hari ini saya tidak masuk sekolah. Saya sakit, Bu. Saya mohon izin
dulu dan surat izinnya saya titipkan Lulu.
Ibu Ratna : Ya, baik. Beristirahatlah yang cukup supaya lekas sembuh!
Dodi : Terima kasih, Bu. Saya rasa cukup sekian dulu. Selamat pagi.
Ibu Ratna : Terima kasih kembali. Selamat pagi.

Penggunaan kata ambigu dalam percakapan telepon tersebut adalah ….

 Halo, selamat pagi.


 Selamat pagi.

 Benarkah ini dengan rumah Ibu Ratna? Ini dari Dodi.

 Ya, baik. Beristirahatlah yang cukup supaya lekas sembuh!

Bertelepon dengan Berbagai Mitra Bicara sesuai Konteks

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) /


Bertelepon dan Etikanya
Contoh Soal

Penggunaan bahasa saat bertelepon dengan guru atau orang yang dihormati adalah ....

 sopan dan kalimatnya panjang


 jelas dan diulang-ulang

 singkat, jelas, dan sopan

 diulang-ulang dan keras

GAGASAN UTAMA

Menentukan Gagasan Utama dalam Teks

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Gagasan


Utama
Contoh Soal

Ide atau pikiran yang mendukung gagasan utama disebut ....

 kalimat penjelas
19

 gagasan pokok

 gagasan penjelas

 kalimat utama

Menunjukkan Letak Kalimat Utama dalam Paragraf

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Gagasan


Utama
Contoh Soal

Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf disebut paragraf ....

 deduktif
 induktif

 campuran

 dedukti-induktif

MEMBACA TABEL DAN DIAGRAM

Bagian-Bagian Tabel/Diagram

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Tabel/Diagram
Contoh Soal

Berikut yang termasuk ke dalam bagian-bagian tabel, kecuali ....

 sumber data tabel


 kolom tabel

 baris tabel

 ukuran tabel

Menyimpulkan Tabel/Diagram

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Tabel/Diagram
20

Contoh Soal

Menjelaskan informasi pokok dari sebuah tabel atau diagram disebut ....

 menarasikan tabel atau diagram


 menyimpulkan tabel atau diagram

 menceritakan tabel atau diagram

 menciptakan tabel atau diagram

Mengubah tabel ke dalam bentuk uraian merupakan proses dan solusi agar data atau
informasi yang ada di tabel lebih ....

 mudah dibaca
 mudah dipahami
 mudah direvisi
 mudah dilengkapi

Menyunting Teks Narasi Uraian Tabel/Diagram

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Tabel/Diagram
Contoh Soal

Berikut adalah hal yang biasanya diperhatikan dalam menyunting, kecuali ....

 judul tabel
 penulisan huruf

 kesantunan bahasa

 keindahan gaya bahasa

TEKS WAWANCARA

Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Wawancara
21

Contoh Soal

Jika kamu hendak menulis tentang kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, yang sebaiknya
menjadi narasumber wawancaramu adalah ....

 penjaga sekolah
 pelatih ekstrakurikuler sepakbola

 kepala sekolah

 penjual bola

Menarasikan Teks Wawancara

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Wawancara
Contoh Soal

Langkah terpenting dalam mengubah teks wawancara menjadi teks narasi adalah ....

 menemukan narasumber yang tepat dan sesuai


 menulis hasil teks wawancara dalam kalimat langsung

 menulis daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara

 mengubah kalimat langsung dalam teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung

Menyunting Teks Narasi Wawancara

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Wawancara
Contoh Soal

Langkah terakhir dalam menarasikan teks wawancara adalah ....

 membuat daftar pertanyaan wawancara


 mengubah kalimat langsung teks wawancara menjadi teks narasi

 menyunting teks narasi

 menemukan narasumber wawancara

PESAN SINGKAT
22

Menemukan Pokok-Pokok Pesan Singkat

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Pesan


Singkat
Contoh Soal

Aturan umum penulisan pesan singkat adalah ….

 panjang, padat, dan jelas


 singkat, padat, dan jelas

 singkat, padat, dan resmi

 panjang, padat, dan resmi

Menulis Pesan Singkat Menggunakan Kalimat Efektif yang


Santun

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Pesan


Singkat
Contoh Soal

Ciri-ciri kalimat efektif adalah ….

 kalimatnya panjang dan indah


 enak didengar

 langsung ke inti permasalahan

 menggunakan kata yang disingkat penulisannya

MEMBACA PUISI

Teknik Pembacaan Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Puisi
Contoh Soal

Salah satu perbedaan puisi dengan prosa dan drama adalah adanya persamaan akhir bunyi di
setiap akhir baris. Persamaan bunyi tersebut disebut dengan ….
23

 tema
 rima

 baris

 irama

Penjedaan dalam Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Puisi
Contoh Soal

Fungsi penjedaan bagi seorang pembaca puisi adalah ….

 menghela napas dan mengatur waktu henti


 menghela napas dan memberikan makna

 menghela napas dan menghentikan puisi

 menghela napas dan menegaskan makna

Pengindraan dalam Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Puisi
Contoh Soal

Kata-kata seperti dingin, panas, dan kasar adalah kata-kata yang mencerminkan penginderaan
….

 pencecap
 peraba

 penciuman

 perasa

Menelaah Nada, Suasana,Irama, dan Diksi Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Puisi
24

Contoh Soal

Sikap seorang penyair dalam mengungkapkan puisi yang diciptakannya disebut ….

 nada
 suasana

 irama

 diksi

Menyimpulkan Pesan dalam Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Puisi
Contoh Soal

Perhatikan penggalan puisi berikut ini!

Pesan dalam puisi tersebut bersifat ….

 implisit
 eksplisit

 tersirat

 terbuka

CERITA PENDEK

Teknik Pembacaan Cerpen Sesuai dengan Suasana Cerpen

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pendek
Contoh Soal

Di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri cerpen adalah ….

 ceritanya memiliki alur yang rumit


 cerita terpusat pada satu tokoh saja

 cerita terjadi pada satu waktu saja

 cerita relatif pendek


25

Pesan dan Alur dalam Cerpen

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pendek
Contoh Soal

Pesan dalam cerpen adalah ….

 hikmah atau amanat yang hendak disampaikan oleh pengarang dalam cerpennya
 dialog atau percakapan di dalam cerpen

 sudut pandang seorang tokoh di dalam cerpen

 waktu, tempat, dan suasana latar dalam sebuah cerpen

Tema dan Suasana dalam Cerpen

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pendek
Contoh Soal

Di bawah ini pernyataan yang sesuai tentang tema dalam cerpen adalah ….

 Tema merupakan gagasan pokok dalam sebuah cerpen.


 Penulis mengembangkan cerita terlebih dahulu sebelum mengembangkan tema.

 Tema yang diangkat dalam cerpen harus tentang kebaikan dan kepahlawanan.

 Tema biasanya dicantumkan di akhir cerpen.

Latar dalam Cerpen

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pendek
Contoh Soal

Di bawah ini yang bukan termasuk latar dalam cerpen adalah ….

 waktu
 tempat

 alur
26

 kondisi sosial

Kaitan Latar Cerpen dengan Realitas Sosial Masyarakat


Terkini

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pendek
Contoh Soal

Hubungan cerpen dengan realitas sosial adalah ….

 cerpen tidak ada hubungannya dengan realitas sosial


 cerpen merupakan cerminan realitas sosial

 cerpen sangat mempengaruhi realitas sosial

 cerpen dan realitas sosial adalah sama

MENULIS KREATIF PUISI

Mengidentifikasi Keindahan Alam dalam Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Perhatikan gambar di bawah ini!

Potongan puisi yang menggambarkan dengan tepat keindahan alam yang terdapat pada
gambar di atas adalah ….


27

Menentukan Topik Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Langkah awal yang dilakukan dalam menulis puisi adalah ….

 menyunting puisi
 memilih diksi puisi

 mulai menulis puisi

 menentukan topik puisi

Menulis Puisi Bertema Keindahan Alam

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Di bawah ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi, kecuali ….

 diksi
 gaya bahasa

 rima

 bait
28

Menyunting Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Langkah terakhir dalam menulis puisi adalah ….

 mengamati secara langsung keindahan alam


 menyunting puisi

 memilih topik

 memilih diksi, rima, dan gaya bahasa yang sesuai

Mengidentifikasi Peristiwa dalam Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Isi puisi di bawah ini menceritakan tentang pengalaman ….

 penulis yang takut ke sekolah karena banyak anak nakal


 penulis yang ingin ikut demo damai

 penulis yang tidak perduli terhadap demo

 penulis yang takut ke sekolah karena banyaknya demo

Menulis Puisi Bertema Peristiwa yang Dialami

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Di bawah ini yang bukan langkah-langkah dalam menulis puisi tentang peristiwa yang pernah
dialami adalah ….

 menentukan topik berdasarkan pengalaman


 menulis puisi dengan memperhatikan diksi, gaya bahasa, daya bayang, dan rima
29

 menuliskan pengalaman di buku harian

 menyunting puisi

Pilihan Kata dan Rima yang Menarik dalam Puisi

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Menulis


Kreatif Puisi
Contoh Soal

Pengertian rima dalam puisi adalah ….

 pilihan kata yang digunakan oleh pengarang puisi


 cara yang diungkapkan oleh penyair untuk menciptakan dan membangkitkan imajinasi
pembacanya dengan menggunakan bahasa, kiasan, atau simbol

 kemampuan untuk melihat, mendengar, dan merasakan isi puisi

 sajak atau persamaan bunyi

TEKS BERITA

Identifikasi Isi/Sari Berita pada Teks Berita

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Berita
Contoh Soal

Pokok berita merupakan ….

 fakta-fakta penting yang terdapat dalam sebuah berita


 bagian paling menghebohkan dalam sebuah berita

 lokasi berita dilaporkan

 informasi tambahan dalam sebuah berita

Menyusun Simpulan Isi Berita

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Berita
30

Contoh Soal

Berikut ini yang sebaiknya dituliskan dalam simpulan berita adalah ….

 pokok berita saja


 seluruh isi berita

 kalimat yang paling menarik saja

 kalimat pertama saja

Karakteristik Kalimat Berita

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Berita
Contoh Soal

Kalimat berita diakhiri dengan tanda ….

 titik (.)
 tanya (?)

 seru (!)

 hubung (-)

CERITA PENGALAMAN

Karakteristik Cerita Pengalaman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pengalaman
Contoh Soal

Judul cerita yang mencerminkan sebuah pengalaman yang mengesankan adalah ….

 Menyiapkan Buku untuk Pelajaran Esok Hari


 Pergi ke Rumah Teman

 Membantu Adik Mengerjakan PR

 Bertamasya ke Taman Bunga


31

Kalimat Efektif dalam Cerita Pengalaman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pengalaman
Contoh Soal

Ayah artis yang cantik itu sedang beristirahat.

Pernyataan yang benar tentang kalimat di atas adalah ....

 Kalimat tidak mengakibatkan penafsiran ganda.


 Kalimat yang lebih efektif adalah “Ayah dari artis yang cantik itu sedang beristirahat.”

 Kalimat harus menggunakan koma.

 Kalimat tidak singkat.

Pilihan Kata dalam Cerita Pengalaman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pengalaman
Contoh Soal

Manfaat pilihan kata yang tepat adalah ….

 membantu penulis memahami gagasan


 membantu pembaca mendapatkan gagasan penulis

 membantu penulis menyampaikan gagasan dengan tepat

 membantu pembaca mencari gagasan

Menulis Cerita Berdasarkan Kerangka Cerita Pengalaman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Cerita


Pengalaman
Contoh Soal

Kerangka cerita adalah ….

 panduan bagi pembaca


 penjelasan atas garis besar tulisan
32

 panduan untuk menulis cerita

 tahap terakhir dalam menulis

TEKS PENGUMUMAN

Karakteristik Teks Pengumuman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Pengumuman
Contoh Soal

Pengumuman di atas paling tepat berada di ....

 sekolah
 kantor kelurahan

 rumah sakit

 terminal

Struktur Penulisan Pengumuman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Pengumuman
Contoh Soal

Pengumuman yang tidak memiliki struktur yang lengkap adalah pengumuman nomor ….

 1
 4

 3

 2

Menulis Pengumuman Menggunakan Kalimat lugas dan


Sederhana

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Pengumuman
33

Contoh Soal

Kalimat lugas dan sederhana yang tepat di bawah ini adalah ....

 Jadi, semuanya warga sekolah diharuskan segera untuk datang dan tidak boleh tidak.
 Materi rapat yang akan dibahas adalah persiapan Kampung Andir menyambut perayaan HUT
ke-70 RI.

 Rapat yang akan dilakukan adalah rapat yang sangat amat penting.

 Semua pembicaraan yang dilakukan di dalam sebuah rapat adalah hal yang sangat amat
penting.

Identifikasi Topik Pengumuman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Pengumuman
Contoh Soal

Kalimat topik berikut sesuai dengan isi pengumuman di atas, kecuali ….

 SMP harapan akan mengadakan lomba baca puisi.


 Pendaftaran peserta lomba di kantor sekretariat.

 Pendaftaran ditutup pada tanggal 7 April 2015.

 Siswa wajib mengikuti lomba baca puisi.

Menyunting Teks Pengumuman

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Teks


Pengumuman
Contoh Soal

Semua siswa wajib merasakan upacara setiap hari Senin.

Perbaikan kata yang dicetak miring pada kalimat di atas yang tepat ialah ….

 mengikuti
 mendalami

 menjalani

 menyatakan
34

MEMBACA MEMINDAI

Mengenal Membaca Memindai

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Memindai
Contoh Soal

Dokter memberikan hasil diagnosis setelah memeriksa pasien secara menyeluruh.

Makna kata diagnosis adalah ....

 pemeriksaan kesehatan pasien


 tahap penyembuhan untuk pasien

 penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya

 gejala-gejala penyakit pada pasien

Klasifikasi Kata Sesuai Lema

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Memindai
Contoh Soal

Pada kamus di atas, lema mereka dapat diklasifikasikan berupa ….

 kata ganti
 kata kerja

 kata keterangan

 kata benda

Memahami Diksi Baru dalam Teks Nonsastra

Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (New KTSP) / Membaca


Memindai
Contoh Soal

Sebatang kara yang tumbuh di halaman rumah saya telah berbuah.


35

Makna yang tepat untuk gabungan kata yang dicetak miring pada kalimat di atas adalah ….

 tidak memiliki sanak saudara


 satu batang pohon kara

 penganan yang dibuat dari kacang kara

 sendirian
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

Cara Menulis Buku Harian


1 Metode:Menulis Buku Harian Sendiri

Buku harian adalah cara baik untuk menyimpan dan melacak masa lalu serta memikirkan apa
yang akan terjadi di masa depan. Dengan buku harian, Anda bisa membayangkan apa yang
akan terjadi, dan melihat apakah benar-benar terjadi, Anda juga bisa melihat bagaimana Anda
berubah sepanjang waktu, membaca ulang kenangan sambil menertawakannya. Siapa pun
bisa menulis buku harian.
49

Menulis Buku Harian Sendiri


1.

Pahamilah bahwa buku harian akan menjadi sahabat baik, tempat menampung keluh
kesah dan saksi hidup Anda. Anda akan mempercayakan banyak hal di buku harian,
termasuk rahasia-rahasia yang paling dalam.

Iklan
50

2.

Tuliskan tanggal atau informasi urutan peristiwa pada buku harian, misalnya di bagian atas
halaman. Misalnya 12-11-2013 atau 12:11:13 atau “Hari ke-123 dari hidupku”, atau Anda
bisa menuliskan tahun pada pojok atas halaman untuk menandakan tahun kejadian. Cara
lain, tulis saja 12:11.
51

3.

Mulailah menulis buku harian hanya jika benar-benar tertarik. Jangan menulis hanya
karena teman-teman Anda menulis buku harian.
52

4.

Jika Anda menulis buku harian untuk pertama kalinya, mulailah dengan buku yang kecil.
Untuk beberapa hari pertama Anda mungkin akan lebih senang menulis di buku harian besar,
namun setelah beberapa lama, bisa jadi keharusan untuk terus menulis akan menghantui
Anda. Jika sudah pernah menulis buku harian dan benar-benar suka, belilah buku yang lebih
besar. Membeli buku harian yang berkunci akan membuatnya lebih aman, asal kuncinya
tidak hilang.
53

5.

Cobalah menulis buku harian di malam hari, karena dengan demikian Anda bisa
menggambarkan kegiatan dan jadwal sepanjang hari. Tidak ada gunanya menulis buku
harian saat baru bangun karena Anda hanya bisa menulis tentang mimpi semalam saja.
54

6.

Jika mau, tempel beragam stiker di halaman buku harian atau coret-coretlah gambar untuk
mengekspresikan perasaan.
55

7.

Mulailah menulis! Tulislah mengenai apa yang Anda rasakan dan mengapa Anda
merasakannya. Tulislah mengenai pencapaian atau musibah yang terjadi hari itu. Tulis apa
pun yang Anda mau. Ambil pulpen dan tulis apa yang ada di kepala. Tulis fakta-fakta menarik,
informasi penting, saran, tips, ide, resep atau apa pun yang ingin Anda rahasiakan. Tulis apa
pun yang muncul di kepala.
56

8.

Mulailah tentang pagi. Gambarkan bagaimana pagi dimulai serinci mungkin. Jika Anda
menginginkan hari itu berjalan lebih baik, tulislah mengapa dan bagaimana caranya.Jika kesal
terhadap seseorang, tidak perlu takut untuk menumpahkannya. Lanjutkan cerita tentang
sore, petang, lalu malam. Selalu sampaikan selamat malam di akhir cerita dan berjanjilah
untuk menulis lebih banyak lagi.
57

9.

Jika saran no 8 dan 9 tidak diikuti, dan hanya menulis paragraf mengenai hal-hal yang
terjadi dalam hidup, maka Anda dapat menggunakan penanda halaman yang cantik (yang
senada dengan buku harian Anda), untuk menandai sudah sampai mana tulisannya,
sehingga Anda bisa membacanya ulang jika Anda menulis kembali beberapa hari
kemudian.
58

10.

10

Jika sudah tidak menulis buku harian selama beberapa minggu, jangan khawatir. Anda
selalu bisa menulis tanggal baru, memberi alasan mengapa sudah lama tidak menulis dan
meminta maaf. Buku harian ini adalah sahabat Anda. Misalnya, “maaf aku sudah lama tidak
menulis, soalnya sibuk banget”.
59

11.

11

Selalu anggap buku harian sebagai orang sungguhan dan bukan benda mati.
60

12.

12

Tambahkan coretan seperti muka senyum atau apa pun untuk menunjukkan perasaan.
Lakukan ini jika memang ingin. Bagi sebagian orang hal ini lebih menyenangkan. Hal lain yang
bisa dilakukan mungkin juga menggambar potret atau gambar diri. Anda mungkin juga ingin
menulis beberapa peristiwa yang terjadi di hari itu. Apakah baik atau buruk?
61

13.

13

Jangan membual. Tulislah sejujurnya. Buku harian ini akan selalu mendengarkan, tidak
pernah lupa, tidak menghakimi, atau tidak membocorkan rahasia. Jangan takut untuk
menulis kenyataan seburuk apa pun itu.
62

14.

14

Tulislah bagaimana Anda ingin hari tersebut berlalu. Katakan apa yang menurut Anda bisa
membuat keadaan menjadi lebih baik. (misalnya: Anda mendapat B untuk ujian hari ini.
Padahal Anda berharap mendapat nilai A+).
63

15.

15

Akhiri dengan nama. Bisa juga mengguanakan tanda tangan. Jika mau, tuliskan "sampai
nanti" atau “selamat malam”. Ingat bahwa hal ini benar-benar terserah Anda.
64

16.

16

Anda bisa menempelkan tanda mata seperti foto, kelopak bunga, atau apa pun yang
berhubungan dengan hari itu untuk membuatnya lebih kreatif. Jika hari itu Anda pergi ke
taman hiburan atau konser, maka sobekan tiketnya bisa ditempel di halaman buku harian!

o Menempelkan amplop di buku harian dapat menjadi pilihan aman untuk menyimpan
foto, tiket, kartu pos, dan sebagainya.
65

17.

17

Tulislah sejujur-jujurnya di buku harian. Tulislah mengenari rahasia-rahasia yang tidak bisa
diungkapkan pada orang lain. Bisa tentang mantan pacar, sesuatu yang dilihat di TV atau
teman lama. Apa pun mengenai Anda dan hubungannya dengan Anda.
66

18.

18

Cobalah sesuatu yang khas Anda. Misalnya, pada tiap akhir tulisan, Anda bisa menulis,
“Pelajaran yang bisa diambil adalah jika terjadi kegagalan dalam kehidupan....” dan tulislah
kalimat penutup yang berbeda setiap hari. Berkreasilah.
67

19.

19

Selamat! Anda telah berhasil menulis buku harian. Pastikan untuk menyembunyikannya dari
saudara-saudara yang penasaran. Lebih baik, jangan ceritakan tentang buku harian Anda.
Ingat bahwa buku harian ini adalah bagian dari Anda, dan inti dari menyimpan buku harian
adalah supaya bisa dibaca ulang di kemudian hari!

PELAJARAN PERTAMA
BUKU HARIAN
(m
enulis)
1. Standar Kompetensi
Mampu menge
kspresikan berbagai
68

pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan


dalam berbagai ragam tulisan: menulis
buku harian, surat pribadi dan surat resmi,
teks pengumuman, menyunting karangan
sendiri atau orang lain, menulis
pengalaman, mengubah teks wawancara
menjadi naratif, dan menulis memo atau
pesan singkat
.
2.
Kompetensi Dasar
Menulis buku harian
3.
Indikator
Mampu menulis pengalaman, pemikir
-
an, dan perasaan pada buku harian dengan
mem
perhatikan cara pengungkapan dan
tidak lupa mencantumkan
waktu penulisan
(1)
Mampu mengungkapkan pengerti
-
an, manfaat, isi, dan cara menulis
buku harian.
(2)
Mampu menuliskan pengalaman
,
perasaan, dan pemikiran
pada bu
-
ku harian dengan memperhatikan
cara pengungk
apan dan mencan
-
tumkan waktu penulisan
.
4. Uraiamn Materi
4.1 Buku Harian
69

Anak
-
anak, hari ini kita
belajar
menu
-
lis.
Pelajaran pertama adalah menulis buku
harian. Tentu Kamu pernah mendengar
kata “buku harian”, bukan? Nah, bagian
ini membahas perihal buk
u harian. Pemba
-
hasannya meliputi
pengertian, manfaat,
isi, dan cara menulis buku harian
. Kamu
sudah siap untuk memulai, bukan? Baik,
mari kita mulai!
Buku harian dikenal juga dengan
catatan harian. Dalam bahasa Inggris
disebut “
diary
”.
Buku harian berisi
hal
-
hal
penting yang terjadi pada hari itu. Hal
penting itu dapat berupa pengalaman,
pemikiran, dan perasaan. Pengalaman
m
enarik yang bermanfaat dapat di
t
u
liskan
di dalamnya. Pemikiran yang muncul,
yang dianggap penting dan bermanfaat
,
juga dapat direkam d
70

alam buku harian.


Begitu pula ha
l
nya dengan perasaan
tentang atau terhadap sesuatu, juga dapat
menjadi muatan buku harian. Jadi, buku
harian pada dasarnya adalah catatan
penting tentang pengalaman, pemikiran,
dan perasaan yang ditulis setiap hari oleh
sese
orang.
Buku harian memiliki dua kategori.
Pertama, buku harian yang bersifat
personal
atau individu atau pribadi
. Buku
harian ini menjadi milik individu.
Buku
harian jenis ini dibuat, dibaca, dan
dimanfaatkan oleh individu.
Isinya ber
-
kaitan dengan masalah
-
masalah pribadi.
Oleh karena itu, orang lain tidak boleh
membacanya. Kedua, buku harian yang
bersifat umum. Buku harian ini biasanya
menjadi milik suatu lembaga. Buku harian
jenis ini dibuat, dibaca, dan dimanfaatkan
oleh atau atas nama lembaga. Kedua jen
is
buku harian ini dapat d
itemukan dalam
kehidupan sehari
-
hari.
Lalu, apa manfaat buku harian itu?
Nah, itu pertanyaan yang bagus. Memang,
setiap mempelajari sesuatu, seharusny
71

a
Kamu tanyakan
manfaatnya dalam
kehidupan s
e
hari
-
hari. Banyak, banyak
manfa
atnya.
Kamu tahu, bukan? Buku
harian itu
merupakan catatan yang
menggunakan bahasa tulis. Menulis buku
Zulkarnaini, w
idyaiswara madya LPMP Sumbar
HP 0811665077 e
-
mail
melayuzul@yahoo.com.au
, blog: zulkarnainidiran.wordpress.com
2
harian tiap hari berarti kita berlatih
menulis. Jadi, manfaat pertama dari buku
harian ialah sebagai
wahana berlatih
menulis
.
Selain itu, buku harian men
catat,
merekam, dan mengabadikan pengalaman,
perasaan, dan pemikiran yang bermanfaat.
Hal itu akan dapat dijadikan
pedoman
pada masa yang akan data
ng. Jadi, manfaat
kedua buku harian adalah sebagai
alat
perekam kejadian atau peristiwa penting
yang berhubun
gan dengan pengalaman,
72

perasaan, dan pemikiran.


Tentu akan
banyak manfaat lain
yang dapat diung
-
kapkan. Silaka
n Kamu tambah
manfaat
menulis buku harian ini.
Dua hal telah Kamu ketahui tentang
buku harian. Kedua hal itu adalah penger
-
tian buku harian dan ma
nfaat buku harian.
Bagia
n
berikut adalah tentang isi buku
harian. Apa sajakah yang dapat diisikan di
dalam buku harian? Nah, pertanyaan ini
pulalah yang hendak dijawab dalam uraian
selanjutnya.
Ada tiga hal yang dapat dituangkan ke
dalam buku harian. Ketig
a hal itu akan
menjadi isi buku harian. Hal itu adalah
pengalaman, perasaan, dan pemikiran.
Pengalaman adalah sesuatu yang telah
dialami. Yang dialami itu bisa menyenang
-
kan dan bisa pula mengenaskan.
Tentu,
yang dituangkan ke dalam buku harian
adalah pen
galaman yang mengesankan dan
bermanfaat. Perasaan ada
lah
sesuatu yang
dirasakan tentang
atau
terhadap
73

hal terten
-
tu.
Perasaan itu bisa se
n
ang, sedih, duka,
gembira, lucu, dan sebagainya. Hal itu
dapat pula menjadi isi dari buku harian.
Tentu saja yang dire
kam di dalam buku
harian adalah perasaan istimewa yang
paling mengesankan. Pemikiran adalah
sesuatu yang menjadi hasil berpikir,
ses
u
-
atu yang dilah
irkan oleh proses berpikir.
Pem
ikiran itu bisa berupa pendapat
, gagas
-
an, dan ide tentang atau yang berhubun
gan
dengan sesuatu. Tentu juga, pemikiran
yang dicatat di dalam buku harian adalah
pemikiran yang berguna atau bermanfaat.
Jadi, isi buku harian itu secara garis
besar ada tiga, yakni pengalaman, perasa
-
an, dan pemikiran.
Pengertian, manfaat, dan isi buku
harian telah Kamu kenal. Kini, Kamu
diajak untuk mengenal cara menulis buku
harian. Cara sama dengan teknik. Cara
menulis buku harian sama artinya dengan
teknik menulis buku harian. Jadi,
bagaimana caranya? Nah bagian berikut
akan memandu Kamu menulis bu
ku
74

harian.
Sebelum menulis buku harian ada
beberapa hal yang harus kamu kenal. Hal
itu adalah komponen atau elemen buku
harian, format buku harian, dan
penggunaan bahasa dalam buku harian.
Elemen minimal buku harian ada dua.
Pertama komponen hari, tanggal,
dan
tahun. Kedua, komponen isi buku harian.
Jadi kalau Kamu membuatnya dalam
bentuk format dapat berupa:
Format Alternatif 1
Hari dan
Tanggal
Isi Buku Harian
Format Alternatif 2
Hari dan Tanggal
Isi Buku Harian
Mungkin format
-
format
lain
dapat
Kamu ciptakan sendiri. S
ebenarnya tidak
ada acuan format yang standar untuk buku
harian. Artinya, format buku harian dapat
ditentukan oleh pemiliknya.
Zulkarnaini, w
idyaiswara madya LPMP Sumbar
HP 0811665077 e
-
mail
melayuzul@yahoo.com.au
, blog: zulkarnainidiran.wordpress.com
3
Komponen dan format buku harian
sudah diketahui. Bagiaman penggunaan
bahasanya? Nah, inilah ya
ng menjadi inti
75

dari menulis buku harian, yakni penggu


-
naan bahasa.
Baik, sekarang mari kita
bahas penggunaan bahasa dalam buku
harian!
Buku harian ada dua kategori. Pertama,
buku harian yang berkategori individu.
Buku harian berkategori ini menggunakan
b
ahasa yang individual juga. Bahasa yang
individu adalah bahasa khas (khusus) yang
digunakan oleh seseorang untuk mengung
-
kapkan sesuatu. Bahasanya diwarnai oleh
kepribadian individu itu. Tentu saja,
bahasa yang digunakan haruslah komuni
-
katif. Artinya, bah
asa yang digunakan
dapat dipahami jika dibaca oleh orang lain.
Buku harian berkategori kedua yaitu buku
harian yang dibuat dan digunakan oleh
lembaga. Buku harian jenis ini hendaklah
menggunakan bahasa yang umum, bahasa
yang dapat dikenal dan dipahami ole
h
orang yang membacanya. Biasanya
menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan ragam lembaga
itu.
Jadi, bahasa yang digunakan dalam
buku harian adalah bahasa yang sesuai
dengan kategori buku harian itu. Jika ia
berkategori individu bahasa
nya sangat
individual, dan jika berkategori lembaga,
bahasanya haru
slah bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Untuk penggunaan
76

bahasa itu, hal yang paling penting adalah


komunikatif
, dapat dipahami dengan tepat
dan benar
oleh pembaca
.
4.2
Menuliskan Pen
galaman
, Perasaan,
dan
Pemikiran
pada Buku Harian
“Pengalaman adalah guru yang paling
baik”
(experience is the best teacher
)
,
itulah ungkapan yang sering kita dengar.
Tiap hari kita mendapat banyak penga
-
laman. Pengalaman hari ini berbeda
dengan kemarin
. Pengalaman minggu yang
lalu berbeda dengan minggu ini. Dari hari
ke hari, minggu ke minggu, bulan ke
bulan, dan tahun ke tahun, kita memiliki
segudang pengalaman. Akan tetapi,
apakah semua yang kita alami itu dapat
kita ingat? Tentu tidak, bukan? Oleh
ka
rena itu, kita perlu memiliki keteram
-
pilan untuk merekam
pengalaman itu.
Salah satu bentuk keterampilan tersebut
adalah menulis buku harian. Pada saatnya,
pengalaman kita yang terekam itu akan
dapat menjadi guru atau pelajaran yang
sangat berharga.
77

Pengal
aman yang dicatat pada buku
harian adalah pengelaman yang menarik.
Selain menarik, pengalaman itu juga
bermanfaat untuk dicatat. Pengalaman itu
bisa terjadi setiap hari. Akan tetapi, belum
tentu pengalaman tiap hari itu menarik dan
bermanfaat.
Oleh karena
itu, pengalaman
tersebut haruslah diseleksi, disaring, dan
dipilih. Hanya yang menarik dan
bermanfaat sajalah yang dicatat atau dire
-
kam di dalam buku harian.
Amatilah buku harian di bawah ini!
Hari dan
Tanggal
Isi
Buku Harian
Senin,
25 April
2005
Hari ini aku dipanggil ke kantor. Hampir
setahun belajar di sekolah ini, baru kali
inilah aku dipanggil. Ada apa gerangan?
Apakah ada yang salah padaku? Pertanyaan
itu terjawab kemudian. Aku dipanggil oleh
kepala sekolah untuk menjadi
duta
sek
olah
dalam lomba menulis cerpen di tingkat
kabupaten. Alhamdulillah, segalapuji bagi
Allah.
Sanggupkah
aku menjadi duta untuk
sekolahku? Inilah yang selalu menjadi
renunganku sampai pada hari yang ditentu
-
kan
.
Itulah contoh sederhana. Tentu Kamu
akan b
ercerita panjang tentang penga
-
lamanmu ketika duduk di ruangan kepala
78

sekolah. Keramahan kepala sekolah,


dorongan yang diberikannya, dan sema
-
ngat yang dibekalkannya kepadamu akan
Kamu ceritakan.
Itukan
contoh pengalaman. Bagaimana
pula dengan perasaan? A
pakah cara
penulisannya sama? Apakah pengalaman
bisa dituliskan dalam bentuk perasaan?
Zulkarnaini, w
idyaiswara madya LPMP Sumbar
HP 0811665077 e
-
mail
melayuzul@yahoo.com.au
, blog: zulkarnainidiran.wordpress.com
4
Nah, semakin banyak pertanyaan yang
diajukan, semakin banyak hal yang perlu
dipelajar
i.
Baguslah, jika Kamu dapat
membuat banyak pertanyaan.
Mari, kita lihat contoh ber
ikut!
Senin, 25 April 2005
Hati ini gundah, takut, dan gelisah. Perasaan ini juga tidak
tenteram. Ada
apa
gerangan? Mengapa kepala sekolah
memanggilku? Adakah aku
melanggar ketentuan
yang berlaku
di sekolah ini?
Adakah...? Sungguh sangat b
anyak pertanyaan
y
ang harus kujawab.
Hati yang gundah itu membias ke wajahku. Tiba
-
tiba Rini
menepuk pundakku dari belakang.
“Tin, selamat, ya! Akhirnya Kamu yang terpilih, selamat,
deh
. Aku sungguh bangga padamu, sahabat!”
Aku masih bingung, Beban kegelisahan yang menghim
-
79

pitku, semakin berat.


Berat dan semakin berat.
“Ada apa Rin? Ada apa denganku?
Sungguh Rin, aku tidak
tahun sama sekali, sungguh”
.
Akhirnya aku sampai di depan ruangan kepala sekolah.
Dan
...
Pada contoh kedua terlihat pengung
-
kap
an perasaan. Perasaan
penulisnya
gundah dan gelisah. Selain perasaan,
penulisnya juga mengung
kapkan peng
-
a
lamannya. Bisa jadi, contoh kedua itu
adalah gabungan antara pengungkapan
perasaan dan pengalaman. Bolehkan buku
haian seperti itu? Boleh saja. Siapa yang
melarang. Buku ha
rian jenis ini
kan
milik
individu. Ya, boleh dibuat apa saja.
Kamu amati lagi contoh berikut
, ya
!
Hari
dan
Tanggal
Isi
Buku harian
Senin,
25 April
2005
Hari ini aku resmi menjadi utusan sekolah
untuk berlomba. Perlombaannya di tingkat
kabupaten. Bidang
yang dilombakan adalah
menul
is
cerpen. Hal ini tidak kuduga sama
seklai. Sungguh, tidak kuduga. Akan tetapi
80

,
kini tanggung jawab itu terpikul di pundakku.
Tahun ini aku yang menjadi du
t
a
sekolah
untuk kegiatan ini. Tahun depan kegiatannya
tentu masih ada.
Dutanya, jelas tidak aku lagi.
Mungkin temanku d
an
mungkin juga adik
kelasku. Karena itu, alangkah baiknya kalau
untuk menghadapi kegiatan tahun depan
sekolahku mempersiapkan diri. Misalnya
dengan membentuk kelompok pencinta
sastra.
Yah, pendapat ini akan
kus
am
paikan
kepada pembimbing OSIS.
Mudah
-
mudahan
mendapat tanggapan. Tentu saja ....
Ketiga
contoh itu memperlihatkan
penu
lisan buku harian. Contoh pertama
untuk pengalaman, contoh kedua diwarnai
oleh perasaan, dan contoh ketiga
menggambarkan pemikiran.
Contoh
-
contoh itu bukanlah yang terbaik. Itu
hanya sekedar contoh. Jika Kamu yang
membuat, tentu dapat ditampilkan contoh
buku harian yang terbaik. Oleh karena itu,
mari berlatih membuat buku harian!
Sebelum berlatih, apakah masih boleh
bertanya? Tentu, K
amu boleh bertanya.
Pertanyaannya begini. Apakah buku harian
boleh ditulis dalam bentuk puisi? Wah, ini
pertanyaan yang menarik. Tentu perlu
81

jawaban dengan contoh juga, bukan?


Begini!
Pada penjelasan sebelumnya
sudah ditegaskan. Buku harian kategori
person
al dapat diulis dengan bahasa
personal. Bahasa personal atau bahasa
indvidu boleh menggunakan
gaya prosa
dan boleh
gaya puisi
. Artinya, buku harian
yang Kamu tulis boleh dalam bentuk puisi.
Nah, Kamu perhatikan contoh berikut,
ya!
Senin 25 April 2005
Min
ggu yang lalu
Suratku berlabuh di kotamu
Nestapa
Apa yang menimpa
Hingga
Tak be
r
balas
Kamu amati contoh yang ini. Kira
-
kira
apa yang ditulis oleh pemiliknya? Barang
-
kali, dia menulis surat untuk seseorang. Ia
menungg
u
-
nunggu balasannya. Balasan
su
rat it
u tidak kunjung datang. Oleh karena
itu, dengan perasaan mendalam dan bahasa
yang puitis, dia tulis seperti itu.
Nah, kini Kamu semakin paham,
bukan? Buku harian personal atau individu
82

dapat ditulis menurut selera pemiliknya.


Sudah siap untuk berlatih? Ma
ri, berlatih!
Zulkarnaini, w
idyaiswara madya LPMP Sumbar
HP 0811665077 e
-
mail
melayuzul@yahoo.com.au
, blog: zulkarnainidiran.wordpress.com
5
5. Pertanyaan dan Tugas
5.1 Pertanyaan
(1)
Apa yang dimaksud dengan buku
harian? Jelaskanlah jawabanmu!
(2) Jelaskanlah manfaat buku harian
dalam kegiatan tulis menulis!
(3) Apa saja yang dapat diisikan/
ditulsikan di dalam buku harian?
Jelaskanlah jawabanmu!
5.2 Tugas
Tulislah contoh buku harian atau buku
harian sebenarnya dengan mengikuti
langkah
-
langkah berikut ini.
(1)
Identifikasilah hal yang akan Kamu
tulis dalam buku harian (pengalam
-
an
,
pemikiran, atau perasaan)
(2)
Tetapkan bentuk bahasa
yang akan
Kamu gunakan (prosa atau puisi)
(3)
Tetapkan bentuk format yang
akan
83

dipakai (contoh alternatif


1 atau 2
atau mungkin Kamu berkreasi sen
-
dir
i
(4)
Tulislah draf (buram) buku harian
-
mu pada format yang Kamu siap
-
kan!
(5)
Revisi buku harian yang telah
Kamu bua
t!
(6)
Tulislah kembali dengan tulisan
yang jelas, bersih, dan menari
k
pada format baru yang telah Kamu
siapkan.
(7)
Jika isinya tidak rahasia pribadi,
Kamu dapat membacakannya di
hadapan teman
-
temanmu.
(Tugas ini dikerjakan di ruangan kelas
di bawah bimbingan gu
ru).
Unt
u
k meningkatkan kemampuan
-
mu dalam menulis buku harian, berlatihlah
terus setiap hari. Siapkan buku khusus
untuk itu. Buku yang disiapkan dapat buku
biasa dan dapat pula buku yang s
u
84

dah
tersedia khusus untuk itu.
Selamat berlatih!
DAFTAR BA
CAAN
Departemen Pendidikan Nasional, 2003.
Kurikulum . 2003.
Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah
. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen
Semi, M. Atar. 1995.
Menulis Efektif
.
Padang: Angkasa Ra
ya
Thahar, Haris Effendi. 1999.
Kiat Menulis
Cerita Pende
k
. Bandung: Angkasa
Novakovich, Josip. 2003
.
Berguru
kepada Sastrawan Dunia
. Bandung:
Kaifa
Zulkarnaini. 1996.
Bermula dari Ide,
Berakhir pada Tulisan
.
Bukittinggi:
Tulisan Pribadi, Belum
Dipublikas
ikan
85

Dongeng
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Danau Toba merupakan salah satu cerita dongeng tentang asal-usul suatu tempat

Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa
yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar
terjadi.[1][2] Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara
terun-temurun dari nenek moyang.[3] Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral
(mendidik), dan juga menghibur.[3]

Daftar isi
 1 Struktur
 2 Ciri khas

 3 Jenis-jenis

 4 Unsur-unsur intrinsik

 5 Referensi

Struktur
Dongeng biasanya terbagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, peristiwa atau isi dan
penutup.[3] Pendahuluan merupakan kalimat pengantar untuk memulai dongeng .[3] Pristiwa
atau isi merupakan bentuk kejadian-kejadian yang disusun besarkan urutan waktu.[3] Penutup
merupakan akhir dari bagan cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita, kalimat penutup yang
sering digunakan dalam dongeng,misalnya mereka hidup bahagia selamanya.[3]

Ciri khas
86

Dongeng biasanya diceritan dengan alur yang sederhana.[3] Penulisan dongeng ditulis dalam
alur cerita yang singkat dan bergerak cepat.[3] Saat menceritakan atau menulis dongeng
biasanya karakter tokoh tidak diceritakan secara rinci.[3] Dongeng biasanya ditulis seperti
gaya penceritaan secara lisan.[3] Serta pendahuluan dalam cerita sangat singkat dan lansung
pada topik yang ingin diceritakan.[3]

Jenis-jenis
Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu mite, sage, fabel, legenda, cerita jenaka,
cerita pelipur lara dan cerita perumpamaan.[2] Mite merupakan bentuk dongeng yang
menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang dewa, peri ataupun Tuhan.[2] Sage merupakan
cerita dongeng tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian seperti cerita dongeng
kesaktian Patih Gajah Mada.[2] Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang bisa
berbicara atau bertingkah laku seperti manusia.[2] Legenda merupakan bentuk dongeng yang
menceritakan tentang suatu pristiwa mengenai asal usul suatu benda atau pun tempat.[2] Cerita
jenaka merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta
dapat membangkitkan tawa contoh Cerita Pak Belalang.[2][4] Cerita pelipur lara biasanya
merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan
dan diceritakan oleh seorang ahli cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang.
[2]
Cerita perumpamaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-
nasihat, yang bersifat mendidik contoh seorang Haji pelit.[2] Cerita daerah ialah cerita yang
tumbuh dan berkembang di suatu daerah.[2]

Unsur-unsur intrinsik
Dongeng biasanya mengandung lima unsur intrinsik yaitu tema, alur, penokohan, latar,
amanat.[1][5] Tema merupakan ide pokok dari cerita dan merupakan patokan untuk membagun
suatu cerita.[1][5] Alur merupakan jalan cerita yang diurutkan besarkan sebab-akibat atau pun
besarkan urutan waktu.[1][5] Penokohan merupakan proses penampilan tokoh dengan
pemberian watak, dan sifat.[6] Latar merupakan salah satu unsur pembentuk cerita yang
menunjukana dimana, dan kapan rangkaian-rangkaian cerita itu terjadi.[2] Amanat merupakan
pesan yang ingin disampaikan pengerang kepada pembaca melalui cerita yang dibuatnya.[2]

Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi
pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.[1]

Jenis
Berikut ini beberapa karakter yang biasa ditemui dalam kehidupan:

 Pemarah
 Penyabar
 Ceria
 Pemaaf
 Tidak percaya diri
87

 Bijaksana
 Pendiam
 Pendendam
 Pengkhianat
 Penyayang
 Penakut
 Pembenci
 Pemalas
 Rajin
 Sombong
 Cuek
 Penghina
 Munafik
 Jujur
 Licik
 Egois
 Iri
 Tamak
 Setia
 Buas
 Jinak
 Eksentrik
 Hemat
 Boros
 Pelit

Komedi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Komedi (bahasa Yunani: κωμῳδία, kōmōidía) adalah suatu karya yang lucu yang pada
umumnya bertujuan untuk menghibur, menimbulkan tawa, terutama di televisi, film, dan
lawakan. Dalam seni teater, terutama teater Barat, komedi juga merupakan salah satu genre
88

teater yang berasal dari Yunani Kuno.[1] Satir atau satir politik yang menggunakan jenis
komedi ironi untuk menggambarkan seseorang atau sebuah institusi. Parodi menggunakan
gaya ironi untuk memberikan kritikan dari dalam.

Pesan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Ilustrasi simbol pesan

Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang
dikirimkan dari satu orang ke orang lain.[1] Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi
yang terjalin.[1]

Proses Pengiriman
Agar pesan dapat diterima dari pengguna satu ke pengguna lain, proses pengiriman pesan
memerlukan sebuah media perantara agar pesan yang dikirimkan oleh sumber (source) dapat
diterima dengan baik oleh penerima(receiver).[2] Dalam proses pengiriman tersebut, pesan
harus dikemas sebaik mungkin untuk mengatasi gangguan yang muncul dalam transmisi
pesan, agar tidak mengakibatkan perbedaan makna yang diterima oleh penerima (receiver).[2]

Jenis Pesan
Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal.[3] Pesan
verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami
isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.[3] Sedangkan, pesan non-verbal
adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan
dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah,
atau ekspresi muka pengirim pesan.[3] Pada pesan non-verbal mengandalkan indera
penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.[3]

Asal-Usul Gasing
Pengarang: Anonim

Suatu hari seorang Putra Kahyangan turun ke Bumi, ketika ia melihat anak-
89

anak manusia tengah memainkan sepotong kayu yang bisa berputar-putar di


halaman rumah anak manusia tersebut. Si Putra Kahyangan senang melihat
permainan itu, sepotong kayu dengan ujung runcing di bagian bawah
dilempar oleh sehelai benang hingga kemudian berputar-putar.

Lantaran, tertarik dengan benda itu, Si Putra Kahyangan mengajak Si Anak


Manusia ke rumahnya, yaitu kahyangan. Ia meminta Si Anak Manusia
memainkan benda itu di hadapan Anak-anak Kahyangan lainnya. Si Anak
Manusia senang melakukan apa yang dimaui oleh Si Putra Kahyangan.
Ketika Si Anak Manusia melakukannya, hal tersebut memunculkan decak
kagum di antara Anak-anak Kahyangan lainnya.

Kemudian, Si Anak Manusia dijamu oleh Anak-anak Kahyangan dengan


makanan yang belum pernah dimakannya, karena tidak ada di Bumi.
Giliran Si Anak Manusia yang heran dengan makanan yang disantapnya. Ia
belum pernah memakan makanan yang bentuknya seperti ulat, putih
bersinar, dan enak.

“Apa kamu menyukai makanan kami?” tanya Si Anak Kahyangan.

Si Anak Manusia mengangguk-angguk.

“Kalau begitu, nanti aku bawakan makanan ini ke Bumi, tapi dengan syarat,
kamu harus selalu memainkan benda yang kamu mainkan itu di Bumi.”

“Oh, benda ini nama gasing,” sahut Si Anak Manusia.

***

Kemudian, Si Anak Kahyangan mengantarkan Si Anak Manusia pulang ke


Bumi. Sesuai kesepakatan, Si Anak Manusia selalu memainkan gasing
setiap hari. Si Anak Kahyangan membawa satu butir biji padi turun ke
Bumi, yang disembunyikan di dalam tubuhnya karena takut ketahuan
orangtuanya. Kalau sampai ketahuan, ia bisa dimarahi. Si Anak Kahyangan
meminta Si Anak Manusia untuk menanam biji padi itu. Si Anak Manusia
menuruti apa yang diperintahkan kepadanya.

Lambat namun pasti, mulai tampak pertumbuhannya, hingga biji yang


ditanam dan telah jadi tumbuhan itu layak diambil dan dimakan. Satu biji
dapat menghasilkan banyak bulir biji lainnya berlipat ganda. Sejak itulah,
biji padi dikenal oleh manusia sebagai makanan pokok yang
mengenyangkan dan tahan lama.

Gasing pun terus dimainkan, terutama ketika musim bertanam padi hingga
masa panen. Masyarakat Dayak pun memainkan gasing terus menerus
untuk mengingat tanaman padi yang turun dari kahyangan.

Masha And The Bear


90

Pengarang: Anonim

Ada sepasang pria dan wanita tua, yang memiliki cucu bernama Masha.
Suatu hari beberapa teman Masha ingin pergi ke hutan mencari jamur dan
buah berry. Mereka datang ke rumah Masha untuk mengajaknya turut serta.
Masha bilang kepada kakek serta neneknya.

"Oma, opa, boleh ya aku pergi ke hutan," pinta Masha.

Kakek-nenek Masha mengizinkan dengan satu nasihat: Masha tidak boleh


terpisah dari teman-temannya atau Masha akan tersesat.

Masha dan teman-temannya pun mencari jamur dan buah. Selama beberapa
waktu mencari, tanpa terasa Masha telah terpisah dari teman-temannya.
Masha memanggil-manggil temannya. "Hallo?"

Ternyata teman-teman Masha sudah tidak ada di dekat Masha lagi. Mereka
semua sudah pergi meninggalkannya. Karena sudah malam, Masha berjalan
mencari jalan pulang sampai akhirnya dia menemukan pondok kecil yang
dihuni oleh beruang.

Masha mengetuk pintu selama beberapa kali. Karena tidak ada jawaban,
Masha membuka pintu dan duduk di dekat jendela. Dia ingin tahu siapa
yang tinggal di sana.

Beberapa saat setelahnya, yang tinggal di pondok tersebut adalah beruang.


Seekor beruang yang besar. Menemukan Masha di dalam pondokannya,
beruang lalu menakut-nakutinya. Sehingga Masha menjadi takut. Beruang
mengatakan jika dirinya tidak akan membuat Masha takut asalkan Masha
membuatkan makanan dan mengurus rumah untuknya.

Selama beberapa waktu, Masha melakukan semua yang diperintahkan


beruang. Namun dia rindu dengan kakek-neneknya dan juga teman-
temannya. Karena itu Masha mencari akal untuk bisa pulang.

Masha kemudian meminta beruang untuk membiarkannya satu hari saja


untuknya pulang ke rumah. Karena dia mau memberikan kue untuk
dimakan kepada kakek-neneknya.

"Jangan. Kalau keluar sendirian kamu akan tersesat. Tapi... kalau kamu
bersedia memberikan sebagian kue itu untukku, maka aku akan
mengantarkannya kepada kakek-nenek kamu," kata beruang.

Masha pun membuat kue yang besar untuk dikirim kepada kakek-neneknya.
"Silakan kamu bawa kue ini. Tapi aku akan naik ke pohon ek besar dan
memantaumu. Awas kalau memakannya!"

Beruang menurut apa yang dikatakan Masha. Sebelum beruang


menggendong kue itu dengan keranjang di belakang punggungnya, Masha
91

menyelinap dan masuk ke dalam keranjang. Kemudian menutupi dirinya


dengan kue.

Di tengah jalan beruang mau memakannya. Namun terdengar suara Masha


dari dalam keranjang. Beruang pun tidak jadi memakan kue tersebut. Begitu
seterusnya.

Akhirnya beruang sampai di depan rumah kakek-nenek Masha. Dengan


cepat, beruang mengetuk pintu dan berteriak, "Aku membawa sesuatu
untuk kalian dari Masha."

Kakek-nekek Masha pun segera keluar dan menemukan sebuah keranjang.


Mereka membukanya dan terkejut ketika melihat Masha ada di dalamnya.
Masha pun memeluk kakek dan neneknya. Mereka bersyukur Masha bisa
selamat karena kepintarannya.

Catatan: cerita rakyat dari Rusia ini kini sudah dibuat film animasinya
dengan judul "Masha and the Bear".

Chin Chin Kobakama (Jepang)


Pengarang: Anonim

Zaman dulu di Jepang pernah ada seorang perempuan yang menikah


dengan laki-laki kaya. Menurut cerita rakyat Jepang dikisahkan bahwa sang
istri dipastikan memperoleh apa yang diinginkannya. Sehingga, dia tak
pernah merasakan susah. Akibatnya, dia bersikap semaunya sendiri, karena
sikap manja yang diberikan suaminya. Bahkan, dia enggan menggerakkan
tubuhnya untuk membuang tusuk gigi sekalipun. Padahal dia yang telah
memakainya.

Laki-laki tercinta perempuan itu sangat sibuk mengurusi hal itu. Sehingga,
tak sempat mendidik istrinya. Meski begitu tak pernah laki-laki itu
meninggalkan sang istrinya barang semalam sekalipun. Namun,
pekerjaannya sebagai pedagang, mengharuskannya pergi meninggalkan
istrinya selama berhari-hari.

Kumpulan cerita rakyat itu mengisahkan bahwa suatu waktu, si laki-laki ini
harus meninggalkan istrinya di rumah. Sebab, ada kesalahan dari anak
buahnya yang tak becus bekerja. Dia pun dikomplain kliennya. Mau tak
mau, perempuan itu merelakan kepergian suaminya dari sisinya.

Saat ditinggal suaminya pada malam harinya si perempuan ini begitu sulit
memejamkan mata. Dia gelisah. Ini kali pertama dia ditinggal suami
sendirian. Di saat bersamaan, muncullah sekawanan manusia kerdil.
Kawanan manusia kerdil memiliki wajah menyeramkan ini mengenakan
pakaian seperti suaminya sambil membawa sebilah pedang sepanjang lima
92

sentimeter. Lucunya, para manusia kerdil ini hanya menari-nari


mengelilinginya, sambil mengatakan, "Kami chin chin kobakama. Kami
chin chin kobakama. Malam sudah larut, tidurlah tuan putri." Justru itu si
perempuan harus terjaga semalaman. Baru ketika menjelang pagi, dia bisa
tertidur. Itu juga lantaran manusia kerdil itu sudah menghilang.

Kejadian ini rupanya tak cuma sekali dialaminya. Sepanjang suaminya


pergi, para manusia kerdil ini selalu datang, menari-nari, dan meneriakkan
kalimat yang sama berulang-ulang. Dia tak menceritakannya kepada
siapapun, termasuk para pelayannya. Dia takut ditertawakan. Baru setelah
suaminya pulang, dia menceritakannya. Itu pun setelah dipaksa cerita.
"Kamu belum tidur?" tanya si laki-laki demi melihat istri tercintanya belum
tidur.

"Belum bisa tertidur," sahutnya.

"Kenapa? Apa penyebabnya?"

"Tidak ah. Kamu pasti menertawakan ceritaku."

"Oh, ayolah, aku takkan tertawa. Apa ceritamu sejenis cerita lucu?"

Istrinya itu menggeleng, lalu menatap suaminya. Pada awalnya, dia ragu-
ragu, tapi akhirnya dia memutuskan untuk menceritakannya. "Tapi,
berjanjilah tidak menertawakannya."

"Ya, aku berjanji."

"Setiap malam, saat kau pergi, ada sekawanan manusia kerdil masuk ke
kamar ini. Mereka menggodaku dan meneriakkan, 'Kami chin chin
kobakama. Kami chin chin kobakawa. Malam sudah larut, tuan putri
tidurlah.' Begitulah, aku tidak tertidur sampai pagi menjelang."

Si suami tidak tertawa mendengar cerita istrinya. Yang terjadi justru, dia
menyimak dengan seksama. "Jangan khawatir sayang, aku akan memberi
mereka pelajaran."

Malam berikutnya, si pedagang pura-pura pergi lagi untuk memancing chin


chin kobakama keluar. Dan, benar saja, mereka pun datang lagi pada malam
hari. Si pedagang kemudian mengintip dari luar. Bukannya emosi, si
pedagang justru tersenyum. Lalu, dia masuk kamarnya dan mengusir
kawanan manusia kerdil itu. Dalam sekejap, mereka langsung menghilang.
Yang tersisa hanyalah pedang yang tak lain adalah tusuk gigi bekas yang
belum dibuang oleh si istri.

Si pedagang pun menunjukkan pada istrinya. "Mungkin gara-gara kamu


malas membersihkan semua ini. Manusia-manusia kerdil itu datang untuk
93

menggodamu."

Cerita rakyat pendek ini begitu populer di Jepang. Mengingatkan orang-


orang untuk sadar akan kebersihan.

Pulau Kakak-Beradik
Pengarang: Anonim

Karena dianggap sudah cukup umur, Mina dan Lina dipanggil ibu mereka
untuk membicarakan rencana perkawinan kakak-beradik itu.

“Kalian sudah cukup dewasa. Sudah waktunya kalian membangun rumah


tangga,” kata sang ibu.

“Kami mau dikawinkan dengan satu syarat,” kata Mina dan Lina.

“Apa syaratnya?”

“Karena kami kakak-beradik, suami kami juga harus kakak-beradik.”

Sang ibu tahu, itu adalah cara mereka menolak perkawinan. Menurut Mina
dan Lina, perkawinan membuat orang kehilangan segala sesuatu yang
mereka cintai: orang tua, teman, sanak-saudara, bahkan kampung halaman.

Demikianlah, karena tak ada laki-laki kakak-beradik yang menyunting


Mina dan Lina, mereka tak kunjung menikah. Waktu pun terus berlalu. Ibu
Mina dan Lina meninggal karena usia yang semakin tua. Sepeninggal
ibunya, gadis kakak-beradik itu tinggal bersama dengan paman mereka.

Pada suatu hari, sekelompok bajak laut menculik Lina. Pemimpin bajak laut
itu ingin memperistri Lina. Lina menolak dan meronta sekuat tenaga.

Penculikan itu diketahui oleh Mina. Karena tak ingin terpisah dari adiknya,
Mina bertekad menyusul Lina. Dengan perahu yang lebih kecil, Mina
mengejar perahu penculik Lina. Teriakan orang sekampung tak
dihiraukannya. Mina terus mengejar sampai tubuhnya tak kelihatan lagi.

Tiba-tiba mendung datang. Tak lama kemudian hujan pun turun. Halilintar
menggelegar, petir menyambar-nyambar. Orang-orang berlarian ke rumah
masing-masing. Ombak bergulung-gulung. Menelan perahu penculik Lina,
menelan Lina, menelan Mina, menelan semuanya.

Ketika keadaan kembali normal, orang-orang dikejutkan oleh dua pulau


yang tiba-tiba muncul di kejauhan. Mereka yakin, pulau itu adalah
94

penjelmaan Mina dan Lina. Kedua pulau itu diberi nama Pulau Sekijang
Bendera dan Sekijang Pelepah, tetapi kebanyakan orang menyebutnya
Pulau Kakak-Beradik.

Si Panjang
Pengarang: Anonim

Kompeni Belanda pada abad ke-18 di Batavia merasa menghadapi masalah


besar. Hambatan itu datang dari kalangan pedagang. Pelopornya adalah para
tauke. Saingan ini memang amat licin karena para tauke dan organisasinya
begitu terpadu. Sampai ke pelosok-pelosok mereka punya jaringan yang
rapi dan tidak kentara, terutama dalam bidang perdagangan. Kalau harga
yang satu naik, harga yang lain ikut naik. Tidak ada yang berbeda. Begitu
juga dengan barang-barang mana yang harus muncul dan mana pula yang
tidak dikeluarkan dulu. Semua demi keuntungan para tauke.

Dengan alasan untuk kebugaran jasmani para pedagang dan warga warung
kelontong di beberapa kampung Batavia sepakat untuk mendatangkan guru
silat dari seberang laut. Mereka mengadakan latihan tersembunyi, biasanya
malam hari. Kalau patroli Kompeni datang, mereka pura-pura latihan
barongsai karena perayaan besar hampir tiba. Mereka nanti akan mengarak
liong-liong besar dan panjang keliling kota Batavia sambil membakar
kembang api sehari semalam. Pokoknya pesta besar. Kue-kue langka yang
dibuat setahun sekali dan buah-buahan segar menjadi suguhan utama di tiap
rumah. Serba istimewa.

Pejabat-pejabat Kompeni tidak suka kepada niat para tauke itu karena
penguasa dan penentu segalanya di Batavia adalah para pejabat Kompeni,
bukan para tauke. Oleh karena itu, para pejabat Kompeni mengadakan rapat
pleno, dihadiri seiuruh bagian yang mengendalikan kota Batavia. Akhirnya,
didapatkan beberapa jalan keluar, antara lain dengan mengerahkan budak
belian sebanyak-banyaknya. Harga mereka juga tidak murah. Budak laki-
laki bisa digunakan sebagai tenaga kasar di laut dan di hutan atau dilatih
menjadi pengawal yang handal dan siap mati. Budak perempuan sebagai
pembantu rumah tangga.

Karena selalu ikut tuannya yang kaya dan berkuasa, para budak banyak
yang menjadi sombong, lupa asalnya. Di hadapan para tauke. mereka bisa
berlagak. Bicaranya lebih tinggi dari tuannya. Ikut mengisap cerutu dan
bertolak pinggang. Sering terjadi perkelahian antara para budak dan
pedagang kelontong di pasar. Anehnya, biarpun para budak itu di pihak
yang bersalah, sesampai di pengadilan mereka dibela. Akhirnya timbul
protes, kelihatan sekali pejabat-pejabat Kompeni tetap lebih melindungi
para budak. Para tauke disalahkan.
95

“Itu tidak adil,” gerutu si Panjang di hadapan kawan-kawannya.

Si Panjang adalah salah seorang tauke yang sudah lama mengikuti latihan
silat di Gading Melati dekat Gandaria. Karena kecakapannya yang
menonjol, si Panjang diangkat menjadi pemimpin para pesilat. Dia juga
mulai dihormati sebagai guru mereka, dianggap sebagai pengganti guru dari
Tiongkok yang sudah tua dan tidak bertenaga lagi itu. Si Panjang masih
muda, berusia tiga puluhan, dan kuat. Tidak heran jika dia menjadi tumpuan
kawan-kawan pesilat se-Betawi.

“Kalian harus berlatih lebih giat,” kata si Panjang, dimulai sekarang kalian
harus berkumpul di sini tiap malam. Kita latihan yang praktis saja, yaitu
teknik-teknik mempertahankan diri. Kita juga perlu memperdalam
penyerangan dengan tenaga kosong. Gerakan dengan sedikit tenaga, tetapi
dapat melumpuhkan lawan. Siapa tahu bisa digunakan sewaktu-waktu.
Akan tetapi, rahasia harus tetap kita pegang. Sekali lagi tutup mulut.
Berlagaklah seperti tidak tahu apa-apa, tetapi pasang telinga tajam-tajam.
Kalau mengetahui hal-hal yang aneh dan mencurigakan, cepat bentahukan
ke pusat kita di sini.”

Banyak amanat dan nasihat si Panjang kepada kawan-kawannya. Di


antaranya harus tetap ramah kepada orang-orang Kompeni. Mereka yang
masih bersahabat teruskan persahabatan itu dan yang berdagang harus
makin meningkatkan usaha dagangnya. Akan tetapi, begitu sore hari kalau
warung serta toko tutup, mereka satu per satu harus berkumpul kembali ke
Gading Melati. Mereka membawa sumbangan makanan dan minuman serta
bahan makanan pokok yang bisa disimpan untuk kepentingan perkumpulan
silat. Mereka yang memiliki jung-jung di pelabuhan Batavia juga diberi
tugas untuk menyediakan satu jung khusus. Siapa tahu dapat digunakan
sewaktu-waktu dalam keadaan darurat.

Penguasa Batavia pada waktu itu Gubernur Jenderal Baron van Imhoff.
Dari laporan Para penyelidik. dia langsung bisa membaca gelagat aneh
dalam kota pemerintahannya. Dia menyebarkan agen-agennya ke daerah
sasaran. Di antara agen-agennya itu ada yang bernama Liu Chu. Dari Liu
Chu diketahui bahwa pengikut si Panjang makin banyak dan tempat mereka
berkumpul di Gading Melati dekat pabrik gula.

“Apa yang mereka kerjakan di sang, mata-mata?” tanya Gubernur Jenderal


Baron van Imhoff. Jawab Liu Chu, “Mereka menimbun candu. Hanya
bagian atas saja yang berwujud rempah-rempah.”

Selanjutnya Liu Chu menjelaskan bahwa mereka juga mengumpulkan


senjata tajam. Tiap malam mereka berlatih penuh semangat. Ikut hadir saat
Liu Chu memberikan laporan adalah Jacob. Setelah Liu Chu meninggalkan
ruangan, Jacob diperintahkan Baron van Imhoff untuk mengadakan rapat
yang membicarakan peningkatan keamanan. Keputusan rapat, kalau para
tauke tidak bisa dikendalikan lagi, akan dibuang ke Ceylon (sekarang Sri
96

Lanka).

Si Panjang dan kawan-kawan sudah mendengar keputusan yang dianggap


sangat gila ini. Mengapa Beng Kong yang telah ditunjuk sebagai wakil para
tauke menurut saja kepada Kompeni? Mengapa tidak memberikan
gambaran sedikit lebih baik?

Swa Beng Kong adalah Kapten Cina yang sudah berkali-kali diperintahkan
Gubernur Jenderal Baron van Imhoff untuk membubarkan perkumpulan
silat di kampung Gading Melati. Akan tetapi, mereka tetap saja
membangkang. Malah Si Panjang mulai menunjukkan sikap permusuhan.
Jacob mengusulkan agar orang-orang berpakaian pangsi hitam atau biru
ditangkap saja. Padahal waktu itu orang baik-baik pun senang memakai
pangsi hitam atau biru. Lebih-lebih saat diadakan pesta barongsai.
Masyarakat dari berbagai lapisan dan golongan tumpah ruah di pusat kota
Batavia.

Selesai berpesta, serdadu-serdadu Kompeni sudah mengepung pusat


keramaian. Mereka yang berpangsi hitam dan biru ditangkap. Orang-orang
itu digiring ke balai kota. Lalu, dipindahkan ke patroli keamanan yang
sudah disiapkan di tepi sungai. Sampai di muara Sungai Ciliwung mereka
dipindahkan ke kapal perang. Sementara itu, beberapa orang sempat
menyelamatkan diri. Empat orang lari ke Gading Metati. Mereka segera
menemui si Panjang.

Dan keterangan para pelarian itu, si Panjang menggeleng-gelengkan kepala,


“Sepertinya tidak mungkin. Apa benar mereka yang tertangkap diceburkan
di tengah laut sebagai santapan hiu?” Sekali lagi si Panjang menggeleng-
gelengkan kepaia. Dia bertekad melakukan batasan. Kemudian, dia
mengerahkan anak buahnya yang sudah terlatih dalam bersilat dan para
pelaut perantauan, temannya datam menyelundupkan candu. Beberapa
puluh senjata bisa dimiliki. Tidak sedikit serdadu Kompeni yang berjatuhan
kena peluru dari pendukung-pendukung si Panjang. Akan tetapi, Baron van
Imhoff mengirimkan serdadu lebih banyak lagi. Akhirnya, kekuatan si
Panjang tidak seimbang. Ketangkasan bersilat saja tidak akan mampu
menghadapi pasukan bersenjata yang terlatih. Anak buah si Panjang kocar-
kacir. Sementara itu, serdadu-serdadu Kompeni semakin ganas. Si Panjang
dan gerombolannya mengundurkan diri sampai ke Peninggaran. Di sini si
Panjang kena peluru dan tewas.

Gubernur Jenderal Baron van Imhoff tidak meiupakan jasa Liu Chu yang
bertindak sebagai mata-mata selama pemerintahannya. Dia menaikkan gaji
Liu Chu menjadi 80 dukat setiap bulan dan memberi hadiah-hadiah lainnya.
Tentu saja disertai kenaikan pangkat.

Nabang Si Penunggang Paus


97

Pengarang: Anonim

Pada suatu masa saat pulau Andalas dipimpin oleh Sultan Alam, datanglah
raja dari Negeri Penyu bernama Si Meulu, menjumpai Sultan Alam, “Sultan
Alam yang perkasa, hamba datang ke isatana tuan untuk mengadukan
permasalahan yang sedang kami hadapi”, jelas Raja penyu Si Meulu dengan
air mata berlinang.

“Wahai Raja Penyu sahabatku sampaikanlah apa yang menyebabkan


engkau gelisah dan bersedih“, pinta Sultan Alam.

“Negeri hamba, pulau penyu, sudah tidak aman lagi, seekor naga raksasa
bernama Smong telah menyerang dan membunuh rakyat hamba, setiap hari
ada korban yang jatuh, sebagian rakyat hamba sudah mengungsi kepenjuru
dunia karena khawatir akan dimangsa oleh Smong si naga raksasa itu”, jelas
Raja Penyu sambil menangis.

Sultan Alam terpukul mendengar penderitaan rakyat dari kerajaan penyu,


beliau sangat sedih atas kejadian tersebut. “ Sahabatku, aku akan membantu
Kerajaan Penyu mengusir naga Smong tersebut”, janji Sultan Alam dengan
suara bergetar.

Tak lama kemudian Sultan Alam mengumpulkan para menteri dan panglima
kesultanan Alam dan menceritakan penderitaan Raja penyu Si Meulu dan
rakyatnya di negeri Penyu. Maka berdirilah seorang Panglima Laot dan
berkata,” Padukan Sultan Alam Perkasa nan bijaksana, izinkan hamba
berbicara”.

“Silahkan Panglima Laot,” Sultan mempersilahkan.

“Sudah banyak laporan dari kapal dagang dan nelayan-nelayan dari Barus
bahwasanya mereka melihat makhluk raksasa dari kejauhan saat belayar,
makhluk itu bila bergerak menyebabkan gelombang yang tinggi”, Jelas
Panglima Laot.

“Bagaimana cara kita mengusir makhluk tersebut Pang Laot?”, Tanya


Sultan Alam.

“Hamba sudah berdiskusi dengan laksamana-laksaman angkatan laut kita,


mereka semua ngeri mendekati perairan negeri Raja penyu Si Meulu,
beberapa nelayan telah melihat banyak penyu melarikan diri dari pulau itu
dengan tergesa-gesa”, tambah Panglima Laot.

Tiba-tiba seorang pangeran dari Negeri Barus berdiri, ”Yang Mulia Sultan
Alam yang Perkasa, raja dari raja-raja negeri Andalas, izinkan hamba
pangeran dari Barus berbicara mewakili Ayahanda hamba”.
98

“Silahkan Ananda, putra raja dari negeri Barus”, Sultan mempersilahkan.

“Kalau Paduka berkenan, saya mengenal seorang bocah, putra dari seorang
Laksamana di Negeri hamba, ayahandanya telah lama hilang di laut, konon
bocah tersebut telah mengelilingi seluruh samudra untuk mencari
Ayahandanya namun belum berhasil menemukannya. Dia menguasai lautan
lebih dari siapapun, kami menyebutnya Nabang si penunggang paus”, Jelas
Pangeran dari Barus.

“Namun hamba tidak tahu dimana keberadaan bocah tersebut saat ini,
karena dia hidupnya di laut dan selalu berpindah-pindah”, tambah Pangeran
dari Barus.

“Lalu bagaimana kita mengenalinya?”, Tanya Sultan Alam.

“Apabila kita mendengar suara seruling yang sangat merdu namun


menyayat hati penuh kesedihan, itu tandanya bocah tersebut ada di sekitar
daerah tersebut”, jelas Pangeran dari Barus.

Sultan Alam terkesima mendengar cerita tersebut dan segera setelah


pertemuan selesai Sultan memanggil Sahabatnya si Elang Raja.

“Elang Raja terbanglah engkau, carilah seorang bocah bernama Nabang si


penunggang paus, saya ingin bertemu dengannya”, perintah Sultan kepada
Elang Raja.

Maka terbanglah si Elang Raja menunaikan perintah sang Sultan. Keesokan


harinya saat matahari mulai terbit di depan Istana Alam berdiri seorang
bocah kurus berperawakan tinggi dengan seruling yang menggelantung di
dadanya.

“Hamba diminta menghadap Sultan Alam yang Perkasa, raja dari raja-raja
Negeri Andalas”, Jelas seorang bocah tersebut kepada pengawal Istana.

Kemudian pengawal istana membawa bocah tersebut kedalam istana untuk


menghadap sang Sultan yang semalaman tidak bisa tidur memikirkan
malapetaka yang menimpa sahabatnya raja penyu.

“Engkaukah Nabang si penunggang paus?”, tanya Sultan penasaran.

“Benar tuanku, hamba bernama Nabang yang paduka maksud”, jawab


bocah itu.

“Nyanyikanlah sebuah lagu untukku”, pinta Sultan.

“Hamba hanya menyanyikan lagu kesedihan Paduka Tuannku”, tambah


99

Nambang.

“Ya, saya ingin mendengarkannya”, pinta Sultan Alam.

Kemudian bocah tersebut mulai meniup serulingnya, Sultan dan orang-


orang di istana yang mendengar alunan seruling tersebut seketika
mengalirkan air mata merasakan kesedihan yang mendalam dari alunan
seruling tersebut. Setelah selesai mengalunkan sebuah lagu dengan
serulingnya bocah tersebut bertanya, ”Tuangku Sultan Alam yang Perkasa,
raja dari raja-raja negeri Andalas, apakah yang paduka inginkan dari hamba
sehingga paduka meminta hamba menghadap paduka?”

“Ananda Nabang si penunggang paus, sahabat saya Raja Si Meulu, Raja


penyu dari Negeri Penyu, telah datang menceritakan malapetakan yang
mereka alami, seekor naga raksasa bernama Smong telah menyerang pulau
mereka, naga Smong tersebut memangsang penyu-penyu tersebut”, terang
Sultan Alam.

Nabang si penunggan paus mendengar dengan seksama.

“Tiada laksamana kesultanan yang berani menghadapinya, saya ingin


mengangkat seorang laksaman untuk menghadapi naga Smong tersebut,
seorang putra dari laksaman pemberani dari negeri Barus, Nabang si
penunggang paus”, Sultan menjelaskan maksudnya.

“Sebuah kapal besar lengkap dengan peralatan perang dan pasukan


angkatan laut pilihan sudah kami siapkan untuk Ananda laksamana”, jelas
panglima perang kesultanan Alam.

Nabang si penunggang paus masih terkesima tidak terucap sepatah katapun,


hingga akhirnya dia tersedar dan berkata, ”Sultan Alam yang perkasa, tiada
makhluk yang mampu mengalahkan naga Smong tersebut, hamba tidak
perlu kapal dan pasukan karena akan sia-sia, biarlah hamba pergi sendiri
menjalankan perintah tuanku”.

Setalah memberi penghormatan kepada Sultan Alam, Nabang si


penunggang paus pergi meninggalkan istana menuju pantai sambil meniup
seruling dengan alunan kesedihan.

Keesokan harinya terjadilah perkelahian yang dasyat di samudra dekat pula


penyu, negerinya Raja penyu Si Meulu, seorang bocah yang menunggangi
ikan paus raksasa bertarung melawan naga raksasa. Beberapa kali bocah
tersebut terlempar dari punggung ikan paus yang terpukul oleh ekor naga
dan juga beberapa kali naga terjerebah ke dasar samudra terkena serudukan
ikan paus. Pertarungan yang dasyat tersebut sepertinya akan dimenangkan
oleh naga Smong, ikan paus sahabat si Nabang sudah terhuyung-huyuh dan
jatuh kedasar samudra sedangkan naga smong terus menyerangnya. Saat
melihat sahabatnya jatuh kedalam samudra, si Nabang mengambil
100

serulingnya dan meniupkan alunan sedih, tanpa diduga naga yang


mendengar alunan seruling tersebut menjadi tenang dan berhenti
menyerang ikan paus dan tak lama kemudian tertidur pulas, setiap seruling
itu berhenti mengalun naga Smong tersebut akan terbangun, maka ditiup
lagi seruling itu oleh si Nabang. Kemudian ikan paus sahabat si Nabang
mendorong naga Smong yang tertidur itu kedasar samudra dan
mengurungnya didalam celah didasar samudra.

Keesokan harinya, Elang Raja datang menemui Sultan Alam, “Tuanku


Sultan Alam, hamba membawa pesan dari laksamana Nabang si
penunggang paus, bahwa dia sudah menyelesaikan tugasnya dan sudah
mengurung Smong si naga raksasa tersebut di dasar samudra,”

Sultan Alam gembira sekali mendengar berita dari Elang Raja.

“Paduka Tuanku, laksaman Nabang si penunggan paus, juga meminta


kepada Tuanku Sultan Alam menyampaikan kepada rakyat seluruh negeri
Andalas apabila suatu hari nanti naga raksasa tersebut terbangun, dia akan
mengamuk sehingga bumi bergoncang kuat maka mintalah rakyat untuk
mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, naga Smong akan menghisap air
laut hingga surut lalu dia akan menghamburkannya sehingga air laut
bergelombang tinggi akan menyapu daratan. Kemudian naga Smong akan
tertidur lagi untuk mengumpulkan tenanganya dan akan terbangun lagi
untuk menggoyang dasar samudra tempat dia dikurung”, Jelas Elang Raja.

Maka sejak itu Nabang si penunggang paus menetap di pulau penyu


bersama Raja penyu Si Meulu dan rakyatnya, menjaga pulau tersebut dari
amukan gelombang raksasa yang sekali-sekali menyerang pulau Si Meulu.

Apabila terjadi gempa besar dan air laut surut maka orang-orang dipulau
Simeulu akan berteriak SMONG!, SMONG!, SMONG!, untuk
mengingatkan orang-orang akan datangnya gelombang tinggi dari laut
(tsunami).

Batu Nong
Pengarang: Anonim

Di Desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa terdapat sebuah


batu besar, tinggi, bundar bagian atasnya datar. Batu itu menggantung pada
tebing bukit yang tinggi dekat sungai Lekong. Dari atas batu itu orang
dengan leluasa dapat melihat ke bawah. Itulah sebabnya disebut “batu
nong”. Kata “nong” dalam bahasa Sumbawa berarti “melihat ke bawah dari
atas”. Jika batu nong itu dilihat dari kejauhan, kedudukannya sangat
genting. Kalau ada getaran sedikit saja, rasa-rasanya batu itu pasti akan
runtuh. Dalam kenyataan, telah beratus-ratus tahun batu itu tetap tidak
bergeming. Bagaimana batu itu bisa berada di tempat tersebut, inilah
101

ceritanya.

Tersebutlah sebuah negeri di zaman dahulu kala. Negeri itu terkenal


makmur, aman, dan damai. Tidak pernah terdengar perselisihan di antara
penduduknya. Laki-laki dan perempuan kedudukannya sama, kecuali dalam
satu hal, yaitu laki-laki tabu mencuci pantat anaknya yang habis buang air
besar. Hal yang demikian diyakini benar oleh penduduk di situ.

Pada suatu hari terdengar berita, di negeri tetangga akan diadakan


keramaian besar. Sudah barang tentu semua orang menyambut dengan
gembira berita besar itu.

Tersebutlah sebuah keluarga yang mempunyai anak masih kecil. Sang istri
merengek kepada suaminya untuk diizinkan pergi menonton.

“Pak, anak kita sudah besar dan tidak menyusu lagi. Sejak kawin, saya tidak
pernah mendapat kesempatan nonton keramaian”.

“Maksudmu kamu ingin pergi nonton?” tanya suaminya.

“Ya,” jawab sang istri.

“Kalau anak kita nanti buang air besar bagaimana lanjut sang suami.

“Saya kan hanya sehari, nanti tunggu saja saya datang,” lanjutnya.

Singkat cerita, karena sang suami sangat sayang kepada sang istri, sang
suami mengizinkan sang istri pergi. Ternyata negeri yang dituju cukup jauh.
Tidak cukup sehari perjalanan. Sang istri dengan gembira larut dalam
keramaian di situ. Ia lupa pada lainnya. Telah tiga hari ia pergi
meninggalkan anak dan suaminya. Sementara itu sang suami tidak tahan
mencium bau busuk pantat anaknya yang telah buang kotoran. Maka
dicucilah pantat anaknya. Pada malam harinya, datanglah kutukan itu. Kulit
sang ayah menjadi bersisik. Tangan dan kakinya mengerut, dan akhirnya
berubahlah badannya menjadi seekor naga yang berkepala manusia.

Alkisah sang istri setelah puas menonton keramaian, pulanglah ia bersama


teman-teman sekampungnya. Setibanya di rumah, ia terkejut dan menierit
karena melihat suaminya telah berubah menjadi seekor naga. Berita itu
telah menyebar di seluruh negeri.

Untuk menghindari rasa malu, suaminya berkata, “Istriku, janganlah engkau


bersedih. Ini akibat perbuatan saya membasuh pantat anak kita yang habis
buang air besar, karena saya sudah tidak tahan mencium bau busuknya.
Seharusnya saya mengatakan “tidak” pada saat kamu minta izin, tetapi
102

karena sayangku kepadamu saya bilang “ya”. Jadi, inilah akibatnya. Oleh
karena itu, belilah kamu tempayan yang besar, masukkanlah saya ke
dalamnya, dan bawalah saya ke sungai,” kata suaminya.

Mendengar kata-kata suaminya itu, sang istri pun menyesal. Namun, apa
hendak dikata, nasi telah menjadi bubur. Suaminya kini telah berubah
menjadi ular akibat melanggar aturan.

“Selanjutnya antarkan makanan setiap harl untuk saya,” lanjut suaminya.


Demikianlah, sejak itu sang istri setiap hari mengantarkan makanan dan
minuman kepada suaminya yang telah berubah menjadi ular naga. Hal yang
demikian berlangsung bertahun-tahun. Sampai pada suatu hari ketika terjadi
peperangan antar negeri. Seluruh desa porak-poranda. Banyak penduduk
yang tewas, namun sebagian bisa melarikan diri dan mengungsi. Di antara
mereka terdapat istri sang ular. Mereka berlayar dengan perahu tak tentu
arah. Perahu berlayar sesuai dengan arah angin. Ketika mereka telah
berhari-hari berlayar, pada suatu hari para pengungsi melihat tempayan
besar mengikutinya. Ternyata tempayan itu adalah tempayan yang berisi
ular. Tempayan itu mengikuti terus ke mana perahu itu pergi. Akhirnya,
perahu itu berhenti di suatu tempat di muara sungai Lekong, di Sumbawa
bagian barat. Anehnya, tempayan itu pun ikut berlabuh di dekat perahu
mereka.

Para pengungsi kemudian membuat pemukiman di darat. Di tempat itu


banyak pohon kemiri. Mereka membuat gubug-gubug sederhana sebagai
tempat berlindung sementara.

Pada suatu malam, ketika juragan perahu pergi ke sungai ingin buang air
besar, ia terkejut karena di tepi sungai itu terdapat sebuah batu besar yang
menghalangi aliran air sungai. Setelah diamati ternyata itu adalah tempayan
yang berisi ular tadi. Dari dalam tempayan terdengar suara, “Saya tidak
cocok di sini, pindahkanlah saya ke tebing di bukit itu.”

Tak lama kemudian, tempayan itu terangkat ke atas dan menempel pada
tebing di bukit dekat pemukiman para pengungsi tersebut. Juragan terheran-
heran melihat peristiwa tersebut. Ia semakin heran ketika melihat tempayan
itu kini telah berubah menjadi sebuah batu yang besar.

Pada pagi harinya, juragan menceritakan pengalamannya yang luar biasa


itu. Kemudian para pengungsi itu beramai-ramai naik ke atas bukit dan
berdiri di atas batu besar itu. Mereka dapat melihat ke bawah dengan
leluasa. Lalu, batu itu dinamakan “batu nong”.

Desa yang mereka bangun diberi nama desa Lekong karena di situ banyak
pohon kemiri. Dalam bahasa Sumbawa, buah kemiri yang sudah digoreng
sangan untuk bumbu masak dinamakan lekong.

Sampai sekarang, para suami orang Lekong tidak berani mencuci pantat
103

anaknya yang buang air besar. Di samping itu, mereka menganggap batu
nong itu keramat. Sampai sekarang pun batu nong masih tetap bertengger di
bukit sebelah utara desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.

Asal Usul Telaga Biru


Pengarang: Anonim

bumi Halmahera Utara (Maluku Utara) tepatnya di wilayah Galela dusun


Lisawa, di tengah ketenangan hidup dan jumlah penduduk yang masih
jarang (hanya terdiri dari beberapa rumah atau dadaru), penduduk Lisawa
tersentak gempar dengan ditemukannya air yang tiba-tiba keluar dari antara
bebatuan hasil pembekuan lahar panas. Air yang tergenang itu kemudian
membentuk sebuah telaga.
Airnya bening kebiruan dan berada di bawah rimbunnya pohon beringin.
Kejadian ini membuat bingung penduduk. Mereka bertanya-tanya dari
manakah asal air itu? Apakah ini berkat ataukah pertanda bahwa sesuatu
yang buruk akan terjadi. Apa gerangan yang membuat fenomena ini terjadi?

Berita tentang terbentuknya telaga pun tersiar dengan cepat. Apalagi di


daerah itu tergolong sulit air. Berbagai cara dilakukan untuk mengungkap
rasa penasaran penduduk. Upacara adat digelar untuk menguak misteri
timbulnya telaga kecil itu. Penelusuran lewat ritual adat berupa
pemanggilan terhadap roh-roh leluhur sampai kepada penyembahan Jou
Giki Moi atau Jou maduhutu (Allah yang Esa atau Allah Sang Pencipta)
pun dilakukan.

Acara ritual adat menghasilkan jawaban “Timbul dari Sininga irogi de itepi
Sidago kongo dalulu de i uhi imadadi ake majobubu” (Timbul dari akibat
patah hati yang remuk-redam, meneteskan air mata, mengalir dan mengalir
menjadi sumber mata air).

Dolodolo (kentongan) pun dibunyikan sebagai isyarat agar semua penduduk


dusun Lisawa berkumpul. Mereka bergegas untuk datang dan
mendengarkan hasil temuan yang akan disampaikan oleh sang Tetua adat.
Suasana pun berubah menjadi hening. Hanya bunyi desiran angin dan
desahan nafas penduduk yang terdengar.

Tetua adat dengan penuh wibawa bertanya “Di antara kalian siapa yang
tidak hadir namun juga tidak berada di rumah”. Para penduduk mulai saling
memandang. Masing-masing sibuk menghitung jumlah anggota
keluarganya. Dari jumlah yang tidak banyak itu mudah diketahui bahwa ada
dua keluarga yang kehilangan anggotanya. Karena enggan menyebutkan
nama kedua anak itu, mereka hanya menyapa dengan panggilan umum
orang Galela yakni Majojaru (nona) dan Magohiduuru (nyong). Sepintas
104

kemudian, mereka bercerita perihal kedua anak itu.

Majojaru sudah dua hari pergi dari rumah dan belum juga pulang. Sanak
saudara dan sahabat sudah dihubungi namun belum juga ada kabar
beritanya. Dapat dikatakan bahwa kepergian Majojaru masih misteri. Kabar
dari orang tua Magohiduuru mengatakan bahwa anak mereka sudah enam
bulan pergi merantau ke negeri orang namun belum juga ada berita kapan
akan kembali.

Majojaru dan Magohiduuru adalah sepasang kekasih. Di saat Magohiduuru


pamit untuk pergi merantau, keduanya sudah berjanji untuk tetap sehidup-
semati. Sejatinya, walau musim berganti, bulan dan tahun berlalu tapi
hubungan dan cinta kasih mereka akan sekali untuk selamanya. Jika tidak
lebih baik mati dari pada hidup menanggung dusta.

Enam bulan sejak kepergian Magohiduuru, Majojaru tetap setia menanti.


Namun, badai rupanya menghempaskan bahtera cinta yang tengah berlabuh
di pantai yang tak bertepi itu.

Kabar tentang Magohiduuru akhirnya terdengar di dusun Lisawa. Bagaikan


tersambar petir disiang bolong Majojaru terhempas dan jatuh terjerembab.
Dirinya seolah tak percaya ketika mendengar bahwa Magohiduuru so
balaeng deng nona laeng. Janji untuk sehidup-semati seolah menjadi
bumerang kematian.

Dalam keadaan yang sangat tidak bergairah Majojaru mencoba mencari


tempat berteduh sembari menenangkan hatinya. Ia pun duduk berteduh di
bawah pohon Beringin sambil meratapi kisah cintanya.

Air mata yang tak terbendung bagaikan tanggul dan bendungan yang
terlepas, airnya terus mengalir hingga menguak, tergenang dan
menenggelamkan bebatuan tajam yang ada di bawah pohon beringin itu.
Majojaru akhirnya tenggelam oleh air matanya sendiri.

Telaga kecil pun terbentuk. Airnya sebening air mata dan warnanya sebiru
pupil mata nona endo Lisawa. Penduduk dusun Lisawa pun berkabung.
Mereka berjanji akan menjaga dan memelihara telaga yang mereka
namakan Telaga Biru.

Telaga biru kala itu selalu tampak bersih. Airnya sejernih kristal berwarna
kebiruan. Setiap dedaunan yang jatuh di atasnya tidak akan tenggelam
karena seolah terhisap untuk dibersihkan oleh bebatuan yang ada di tepian
telaga.

Sampai saat ini mitos asal-mula telaga Biru masih terus terjaga di
masyarakat. Pasangan muda-mudi dari Galela dan Tobelo ada yang datang
105

ke telaga ini untuk saling mengikat janji. Sebagai tanda ikatan mereka akan
mengambil air dengan daun Cingacinga dan lalu meminumnya bersama. Air
yang masih tersisa biasanya akan dipakai untuk membasuh kaki dan wajah.
Maknanya adalah supaya jangan ada lagi air mata yang mengalir dari setiap
ikatan janji dan hubungan.

Penduduk dusun Lisawa mula-mula kini telah tiada dan hanya menyisakan
telaga Biru. Sayang kondisi telaga Biru saat ini kian merana akibat
ditebangnya pepohonan di sekitar telaga. Hal ini semakin diperparah
dengan hilangnya bebatuan di sekitar telaga yang telah berganti dengan
tanggul beton. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan telaga ini sebagai
tempat MCK sehingga banyak sampah plastik yang kini sangat merusak
pemandangan. Belum lagi batang-batang pohon yang sengaja ditebang tidak
pernah diangkat tetapi dibiarkan membusuk didalam air telaga.

Telaga Biru kini kembali menangis dan bertanya adakah orang yang dapat
bertahan jika di dalam matanya kemasukan butiran pasir atau terkena
pedihnya air sabun. Jika masih ada maka jangan wariskan derita ini pada
anak cucumu. Ingat dan camkan bahwa negeri ini adalah pinjaman dari
anak cucu kita!

Asal Usul Burung Ruai


Pengarang: Anonim

Konon pada zaman dahulu di daerah Kabupaten Sambas (Kalimantan


Barat), tepatnya di pedalaman benua Bantahan sebelah Timur Kota Sekura
Ibukota Kecamatan Teluk Keramat yang dihuni oleh Suku Dayak, telah
terjadi peristiwa yang sangat menakjubkan untuk diketahui dan menarik
untuk dikaji, sehingga peristiwa itu diangkat ke permukaan.

Menurut informasi orang bahwa di daerah tersebut terdapat sebuah kerajaan


yang kecil, letaknya tidak jauh dari Gunung Bawang yang berdampingan
dengan Gunung Ruai. Tidak jauh dari kedua gunung dimaksud terdapatlah
sebuah gua yang bernama “Gua Batu”, di dalamnya terdapat banyak aliran
sungai kecil yang di dalamnya terdapat banyak ikan dan gua tersebut dihuni
oleh seorang kakek tua renta yang boleh dikatakan sakti.

Cerita dimulai dengan seorang raja yang memerintah pada kerajaan di atas
dan mempunyai tujuh orang putri, raja itu tidak mempunyai istri lagi sejak
meninggalnya permaisuri atau ibu dari ketujuh orang putrinya. Di antara
ketujuh orang putri tersebut ada satu orang putri raja yang bungsu atau Si
Bungsu. Si Bungsu mempunyai budi pekerti yang baik, rajin, suka
menolong dan taat pada orang tua, oleh karena itu tidak heran sang ayah
sangat menyayanginya. Lain pula halnya dengan keenam kakak-kakaknya,
perilakunya sangat berbeda jauh dengan Si Bungsu, keenam kakaknya
mempunyai hati yang jahat, iri hati, dengki, suka membantah orang tua, dan
106

malas bekerja. Setiap hari yang dikerjakannya hanya bermain-main saja.

Dengan kedua latar belakang inilah, maka sang ayah (raja) menjadi pilih
kasih terhadap putri-putrinya. Hampir setiap hari keenam kakak Si Bungsu
dimarah oleh ayahnya, sedangkan Si Bungsu sangat dimanjakannya.
Melihat perlakuan inilah maka keenam kakak Si Bungsu menjadi dendam,
bahkan benci terhadap adik kandungnya sendiri, maka bila ayahnya tidak
ada di tempat, sasaran sang kakak adalah melampiaskan dendam kepada Si
Bungsu dengan memukul habis-habisan tanpa ada rasa kasihan sehingga
tubuh Si Bungsu menjadi kebiru-biruan dan karena takut dipukuli lagi Si
Bungsu menjadi takut dengan kakaknya.

Untuk itu segala hal yang diperintahkan kakaknya mau tidak mau Si
Bungsu harus menurut seperti: mencuci pakaian kakaknya, membersihkan
rumah dan halaman, memasak, mencuci piring, bahkan yang paling
mengerikan lagi, Si Bungsu biasa disuruh untuk mendatangkan beberapa
orang taruna muda untuk teman/menemani kakaknya yang enam orang tadi.
Semua pekerjaan hanya dikerjakan Si Bungsu sendirian sementara ke enam
orang kakaknya hanya bersenda gurau saja.

Sekali waktu pernah akibat perlakuan keenam kakaknya itu terhadap Si


Bungsu diketahui oleh sang raja (ayah) dengan melihat badan (tubuh) Si
Bungsu yang biru karena habis dipukul tetapi takut untuk mengatakan yang
sebenarnya pada sang ayah, dan bila sang ayah menanyakan peristiwa yang
menimpa Si Bungsu kepada keenam kakaknya maka keenam orang
kakaknya tersebut membuat alasan-alasan yang menjadikan sang ayah
percaya seratus persen bahwa tidak terjadi apa-apa. Salah satu yang dibuat
alasan sang kakak adalah sebab badan Si Bungsu biru karena Si Bungsu
mencuri pepaya tetangga, kemudian ketahuan dan dipukul oleh tetangga
tersebut. Karena terlalu percayanya sang ayah terhadap cerita dari sang
kakak maka sang ayah tidak memperpanjang permasalahan dimaksud.

Begitulah kehidupan Si Bungsu yang dialami bersama keenam kakaknya,


meskipun demikian Si Bungsu masih bersikap tidak menghadapi perlakuan
keenam kakaknya, kadang-kadang Si Bungsu menangis tersedu-sedu
menyesali dirinya mengapa ibunya begitu cepat meninggalkannya. sehingga
ia tidak dapat memperoleh perlindungan. Untuk perlindungan dari sang
ayah boleh dikatakan masih sangat kurang. Karena ayahnya sibuk dengan
urusan kerajaan dan urusan pemerintahan.

Setelah mengalami hari-hari yang penuh kesengsaraan, maka pada suatu


hari berkumpullah seluruh penghuni istana untuk mendengarkan berita
bahwa sang raja akan berangkat ke kerajaan lain untuk lebih mempererat
hubungan kekerabatan diantara mereka selama satu bulan. Ketujuh anak
(putrinya) tidak ketinggalan untuk mendengarkan berita tentang kepergian
ayahnya tersebut. Pada pertemuan itu pulalah diumumkan bahwa kekuasaan
sang raja selama satu bulan itu dilimpahkan kepada Si Bungsu, yang
penting bila sang raja tidak ada di tempat, maka masalah-masalah yang
107

berhubungan dengan kerajaan (pemerintahan) harus mohon (minta)


petunjuk terlebih dahulu dari Si Bungsu. Mendengar berita itu, keenam
kakaknya terkejut dan timbul niat masing-masing di dalam hati kakaknya
untuk melampiaskan rasa dengkinya, bila sang ayah sudah berangkat nanti.
Serta timbul dalam hati masing-masing kakaknya mengapa kepercayaan
ayahnya dilimpahkan kepada Si Bungsu bukan kepada mereka.

Para prajurit berdamping dalam keberangkatan sang raja sangat sibuk untuk
mempersiapkan segala sesuatunya. Maka pada keesokan harinya
berangkatlah pasukan sang raja dengan bendera dan kuda yang disaksikan
oleh seluruh rakyat kerajaan dan dilepas oleh ketujuh orang putrinya.

Keberangkatan sang ayah sudah berlangsung satu minggu yang lewat.


Maka tibalah saatnya yaitu saat-saat yang dinantikan oleh keenam kakaknya
Si Bungsu untuk melampiaskan nafsu jahatnya yaitu ingin memusnahkan Si
Bungsu supaya jangan tinggal bersama lagi dan bila perlu Si Bungsu harus
dibunuh. Tanda-tanda ini diketahui oleh Si Bungsu lewat mimpinya yang
ingin dibunuh oleh kakanya pada waktu tidur di malam hari.

Setelah mengadakan perundingan di antara keenam kakaknya dan


rencanapun sudah matang, maka pada suatu siang keenam kakak di bungsu
tersebut memanggil Si Bungsu, apakah yang dilakukannya?. Ternyata
keenam kakanya mengajak Si Bungsu untuk mencari ikan (menangguk)
yang di dalam bahasa Melayu Sambas mencari ikan dengan alat yang
dinamakan tangguk yang dibuat dari rotan dan bentuknya seperti bujur telur
(oval). Karena sangat gembira bahwa kakaknya mau berteman lagi
dengannya, lalu Si Bungsu menerima ajakan tersebut. Padahal dalam ajakan
tersebut terselip sebuah balas dendam kakaknya terhadap Si Bungsu, tetapi
Si Bungsu tidak menduga hal itu sama sekali.

Tanpa berpikir panjang lagi maka berangkatlah ketujuh orang putri raja
tersebut pada siang itu, dengan masing-masing membawa tangguk dan
sampailah mereka bertujuh di tempat yang akan mereka tuju (lokasi
menangguk), yaitu gua batu, Si Bungsu disuruh masuk terlebih dahulu ke
dalam gua, baru diikuti oleh keenam kakaknya. Setelah mereka masuk, Si
Bungsu disuruh berpisah dalam menangguk ikan supaya mendapat lebih
banyak dan ia tidak tahu bahwa ia tertinggal jauh dengan kakak-kakanya.

Si Bungsu sudah berada lebih jauh ke dalam gua, sedangkan keenam


kakaknya masih saja berada di muka gua dan mendoakan supaya Si Bungsu
tidak dapat menemukan jejak untuk pulang nantinya. Keenam kakaknya
tertawa terbahak-bahak sebab Si Bungsu telah hilang dari penglihatan.
Suasana gua yang gelap gulita membuat Si Bungsu menjadi betul-betul
kehabisan akal untuk mencari jalan keluar dari gua itu. Tidak lama
kemudian keenam kakaknya pulang dari gua batu menuju rumahnya tanpa
108

membawa Si Bungsu dan pada akhirnya Si Bungsu pun tersesat.

Merasa bahwa Si Bungsu telah dipermainkan oleh kakaknya tadi, maka


tinggallah ia seorang diri di dalam gua batu tersebut dan duduk bersimpuh
di atas batu pada aliran sungai dalam gua untuk meratapi nasibnya yang
telah diperdayakan oleh keenam kakaknya, Si Bungsu hanya dapat
menangis siang dan malam sebab tidak ada satupun makhluk yang dapat
menolong dalam gua itu kecuali keadaan yang gelap gulita serta ikan yang
berenang kesana kemari.

Bagaimana nasib Si Bungsu? tanpa terasa Si Bungsu berada dalam gua itu
sudah tujuh hari tujuh malam lamanya, namun ia masih belum bisa untuk
pulang, tepatnya pada hari ketujuh Si Bungsu berada di dalam gua itu, tanpa
disangka-sangka terjadilah peristiwa yang sangat menakutkan di dalam gua
batu itu, suara gemuruh menggelegar-gelegar sepertinya ingin merobohkan
gua batu tersebut, Si Bungsu pun hanya bisa menangis dan menjerit-jerit
untuk menahan rasa ketakutannya, maka pada saat itu dengan disertai bunyi
yang menggelegar muncullah seorang kakek tua renta yang sakti dan berada
tepat di hadapan Si Bungsu, lalu Si Bungsu pun terkejut melihatnya, tak
lama kemudian kakek itu berkata,” Sedang apa kamu disini cucuku?”, lalu
Si Bungsu pun menjawab,” Hamba ditinggalkan oleh kakak-kakak hamba,
kek!”, maka Si Bungsu pun menangis ketakutan sehingga air matanya tidak
berhenti keluar, tanpa diduga-duga pada saat itu dengan kesaktian kakek
tersebut titik-titik air mata Si Bungsu secara perlahan-lahan berubah
menjadi telur-telur putih yang besar dan banyak jumlahnya, kemudian Si
Bungsu pun telah diubah bentuknya oleh si kakek sakti menjadi seekor
burung yang indah bulu-bulunya. Si Bungsu masih bisa berbicara seperti
manusia pada saat itu, lalu kakek itu berkata lagi, “Cucuku aku akan
menolong kamu dari kesengsaraan yang menimpa hidupmu tapi dengan
cara engkau telah kuubah bentukmu menjadi seekor burung dan kamu akan
aku beri nama Burung Ruai, apabila aku telah hilang dari pandanganmu
maka eramlah telur-telur itu supaya jadi burung-burung sebagai temanmu!”.
Kemudian secara spontanitas Si Bungsu telah berubah menjadi seekor
burung dengan menjawab pembicaraan kakek sakti itu dengan jawaban
kwek … kwek … kwek … kwek …. kwek, Bersamaan dengan itu kakek
sakti itu menghilang bersama asap dan burung ruai yang sangat banyak
jumlahnya dan pada saat itu pula burung-burung itu pergi meninggalkan
gua dan hidup di pohon depan tempat tinggal Si Bungsu dahulu, dengan
bersuara kwek … kwek …. kwek … kwek …. kwek, Mereka menyaksikan
kakak-kakak Si Bungsu yang dihukum oleh ayahnya karena telah
membunuh Si Bungsu.

Watu Maladong
Pengarang: Anonim
109

Di Sumba, Nusa Tenggara Timur, ada seorang petani. Sebut saja petani ini,
Pak Tani (lebih memudahkan kita :)). Sudah berapa malam ini Pak Tani
kesal. Bagaimana tidak? Tanaman yang dengan segenap hati telah
dirawatnya ditemukan dalam keadaan rusak acak-acakan. Saat mengamati,
ia tahu kalau ini kelakuan babi hutan. Padahal, kebun Pak Tani sudah
dibuatkan pagar pembatas tinggi supaya tidak ada pengganggu. Makanya,
Pak Tani memutuskan untuk menunggui kebun pada malam harinya,
berbekal tongkat sakti warisan leluhur bernama Numbu Ranggata.

Dugaan Pak Tani memang benar. Tepat tengah malam, sekawanan babi
datang. Anehnya, mereka mampu menembus pagar pembatas kebun seperti
jalan biasa. Pak Tani masih menunggu di balik tempat persembunyiannya.
Begitu makan babi itu makan, Pak Tani keluar sambil membidik salah satu
babi dengan Numbu Ranggata. Tembuslah perut si babi. Bukannya
menggelepar, si babi lari terus. Celakanya, Numbu Ranggata terbawa oleh
si babi.

Pak Tani mengikuti jejak darah yang tertinggal di tanah. Sampai di pinggir
pantai, jejak darah yang tertinggal di tanah. Sampai di pinggir pantai, jejak
darah tersebut menghilang. Pak Tani sempat kebingunan ke mana lari si
babi. Di saat seperti itu, seekor penyu berusia ratusan tahun menghampiri
Pak Tani.

"Sedang apa kamu?" tanya si Penyu.

"Apa kamu melihat sekawanan babi liar di sekitar sini?" sahut Pak Tani.

"Naiklah ke punggungku, biar kubawa kamu ke tempat mereka."

Pak Tani naik ke punggung si Penyu dan diantar ke pulau seberang.


Bertemulah ia dengan seorang nenek. Kepada nenek itu, Pak Tani
menceritakan apa yang menjadi ihwal ia ke pulau tersebut.

Si nenek mengatakan bahwa ia mengetahui si babi, yang ternyata adalah


babi jadi-jadian. "Mereka sekelompok manusia berilmu gaib," kata si
nenek, "Orang-orang itu yang menguasai pulau ini."

Sayangnya, Pak Tani merasa tidak siap dengan ilmu-ilmuan. Tombak


Numbu Ranggata tidak berada di tangannya. Beruntung si nenek, bersedia
menurunkan beberapa ilmunya.

***

Kepala suku penguasa pulau dikabarkan tengah sakit. Perutnya terus


mengeluarkan darah. Pak Tani yang mendengar hal tersebut segera datang
menemui kepala suku. Dan ia meminta izin untuk mengobati perut kepala
suku.
110

"Aku akan menyembuhkanmu dengan dua syarat!" kata Pak Tani.

"Apa itu?" tanya kepala suku.

"Kembalikan tombak yang mengenai perutmu, itu tombakku yang


diwariskan secara turun-temurun."

Kepala suku terkejut mendengar hal tersebut, ia tidak menyangka Pak Tani
mengetahui tentang hal tersebut.

"Kedua, aku minta watu maladong milikmu, karena rakyat kami


membutuhkannya untuk menanam palawija dan membuat mata air."

Tambah terkejutlah kepala suku. Tapi, sebagai seorang pemimpin ia


mencoba bersikap tenang. Dalam ketenangannya itu, ia berkata, "Untuk
yang pertama, aku akan memberikannya setelah kamu mengobati lukaku.
Untuk yang kedua, aku akan memberikannya setelah kamu beradu
kesaktian denganku."

"Baiklah," ujar Pak Tani menyanggupi penawaran itu.

Pak Tani pun menyembuhkan kepala suku tersebut dengan ramuan ajaib.
Dan setelah sembuh, kepala suku memberikan tombak Numbu Ranggata.
Pertarungan sengit di antara keduanya pun terjadi. Namun, akhirnya kepala
suku kalah dan menyerahkan watu maladong miliknya.

Harta Terpendam
Pengarang: Anonim

Di daerah Klungkung, Bali, pernah hidup seorang duda kaya raya yang
memiliki lima orang anak. Duda ini dalam keadaan sekarat, dan ia
berwasiat kepada kelima anaknya, yang suka hidup berfoya-foya hingga
harta ayah mereka habis. Tinggal sebuah sawah dan sebuah ladang saja.

"Tampaknya waktu ayah sudah tidak lama lagi. Ayah tidak bisa
mewasiatkan apa-apa, kecuali harta yang sudah ayah simpan di bawah
sawah dan ladang. Kalian harus menemukan harta tersebut dan
membaginya secara adil," kata sang duda. Untuk lebih meyakinkan mereka,
sang duda menulis wasiatnya di atas selembar kertas yang dibubuhi
tandatangannya.

Bukannya prihatin atas kondisi si ayah, mereka justru sibuk memikirkan


kiranya harta apa yang dipendam oleh ayah mereka di bawah sawah dan
ladang. Karena itu, mereka menyambut gembira wasiat tersebut, meskipun
harus dibagi sama dan rata antara wanita dengan pria.
111

Dan tibalah saat di mana sang duda menghembuskan napas terakhir.


Sepekan setelah kematian si ayah, kelima orang anak tersebut saling
bersepakat untuk menggali sawah dan ladang peninggalan ayah mereka.

Namun, sudah sebagian besar dari sawah dan ladang itu mereka cangkuli,
belum ada juga tanda-tanda keberadaan harta yang dimaksud ayah mereka.

"Sawah dan ladang ini sudah kita cangkuli dalam-dalam, tapi belum ada
tanda-tanda keberadaan harta karun tersebut," kata si Sulung.

"Apakah ayah sudah salah berwasiat kepada kita?" tanya si bungsu.

"Tidak mungkin ayah salah," sahut si Sulung.

"Percuma... percuma... kita cangkuli sawah dan ladang ini. Lihat sudah
hampir tiga perempat sawah ini kita gali, tidak mungkin harta karun itu di
bawah sawah dan ladang ini," anak-anak yang menimpali.

"Tapi, baiknya kita kerjakan dulu hingga selesai, siapa tahu harta karun itu
ada di seperempat lahan tersisa," usul si Sulung.

Mereka pun kembali mencangkul. Dan benar, hingga semua lahan dari
sawah dan ladang itu dicangkuli tidak ada harta satu pun. Kelima orang itu
kecewa. Mereka merasa dibohongi oleh ayah kandung mereka. Tapi, si
bungsu punya pikiran lain.

"Kakak-kakakku, kita kan sudah mencangkuli semua lahan, dan kita juga
tidak menemukan harta karun yang dimaksud oleh ayah di sini. Daripada
pekerjaan kita sia-sia, bukankah lebih baik kita tanami saja tanah-tanah
yang sudah kita cangkuli ini dengan padi dan palawija? Hasilnya nanti bisa
kita gunakan untuk dijual."

Keempat kakaknya sepakat dengan pikiran si bungsu.

Lalu, mereka menanam padi dan palawija, seperti ayah mereka menanami
sawah dan ladang tersebut. Lambat tapi pasti, padi-padi mulai menguning
dan palawija juga mulai masak. Mereka pun memanen buah kerja mereka.
Sedikit demi sedikit mereka berhasil mengumpulkan kekayaan seperti
ayahnya dulu.

Akhirnya, mereka memahami filosofi wasiat ayah mereka sebelum


meninggal dulu. Bahwa harta karun yang dimaksud di dalam sawah dan
ladang adalah kerja keras mencangkuli. Dan kini, mereka merasakan
semuanya.
112

Cerita fabel
Rubah yang Tidak Memiliki Ekor
Pengarang: Aesop

Seekor rubah yang terkena perangkap, akhirnya bisa membebaskan diri dari
perangkap. Tetapi sang Rubah terpaksa harus mengorbankan dan
kehilangan ekornya yang indah.

Untuk waktu yang lama, ia menyembunyikan hal ini dari rubah yang lain,
karena ia sadar bahwa apabila rubah yang lain tahu, mereka pasti akan
mengolok-olok dan mentertawakan dirinya. Ia lalu memikirkan suatu
rencana agar semua rubah yang lain tidak memiliki ekor seperti dirinya
sehingga ia tidak harus hidup tanpa ekor sendirian.

Ia lalu membuat pertemuan diantara para rubah, dan berkata bahwa dia
akan mengumumkan sesuatu yang sangat penting bagi golongan rubah.

Saat mereka telah berkumpul, sang Rubah Tanpa Ekor kemudian


memberikan pidato yang panjang tentang bagaimana berbahayanya
memiliki ekor bagi seekor rubah.

Salah satu isi pidatonya adalah tentang seekor rubah yang tertangkap oleh
anjing pemburu hanya karena ekor rubahnya terjepit pada pagar. Pidato
lainnya adalah tentang seekor rubah yang tidak bisa berlari dengan kencang
karena ekornya yang berat. Lagipula, menurut sang Rubah Tanpa Ekor,
manusia mengejar rubah karena menginginkan ekor mereka. Dengan bukti-
bukti betapa berbahayanya memiliki ekor, sang Rubah Tanpa Ekor
menyarankan semua rubah yang lain agar memotong ekor mereka sendiri
jika ingin selamat.

Saat ia sudah selesai membawakan pidato, seekor rubah tua bangkit, dan
berkata sambil tersenyum:

"Tuan Rubah, coba balikkan badan anda sebentar, dan kamu akan
mendapatkan jawaban dari kami."

Ketika Rubah Tanpa Ekor ini berbalik, terdengarlah teriakan mengejek dan
tawa yang keras dari rubah yang lainnya, saat itulah Rubah Tanpa Ekor
menyadari bahwa semua pidato, bujukan dan tipu-daya nya agar rubah yang
lain membuang ekornya, menjadi sia-sia.

Pesan Moral: Jangan dengarkan nasehat dari seseorang yang ingin


menurunkan derajatmu ke tingkatan derajatnya yang lebih rendah.
113

Ciri Dan Jenis Pantun

A. Ciri-ciri pantun:

1. Pantun memeliki bait dan baris.


2. Tiap-tiap bait memiliki baris, lazimnya pantun terdiri dari empat baris.
3. Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b.
4. Jumlah suku kata tiap baris antara delapan sampai dua belas suku kata.
5. Semua bentuk pantun memiliki dua baris pertama sampiran, dan dua baris terakhir adalah
isi.

B. Jenis-jenis pantun:

1. Pantun anak

Pantun anak adalah pantun yangberisi permainan, hal-hal menyenangkan atau


menyedihkan.

Contoh:
Kita menari keluar bilik
Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi bersama adik
Sembarang lagu kita nyanyikan

2. Pantun Muda-mudi

Pantun Muda-mudi adalah pantun yang berisi perasaan kasmaran atau rasa jatuh cinta.

Contoh:
Orang Jawa membeli melati
Cendrawasih burung di awan
Rasa rindu dalam hati
Sudah berjanji bertapak tangan

3. Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang berisi bahan kelakar atau hal-hal yang lucu.

Contoh:
DiMedan membeli kolak
Makannya dikota Jambi
Paman tertawa terbahak-bahak
Melihat kerbau sedang menari

4. Pantun Nasihat
114

Pantun Nasihat adalah pantun yang berisi nasihatagar menjadi lebih baik.

Contoh:
Pagi-pagi pergi ke pasar
Dipasar membeli buah-buahan
Jangan suka berkata kasar
Jadilah anak yang berbudi dan sopan

5. PantunTeka-teki

Pantun teka-teki adalah pantun yang berisi pertanyaan yang meminta orang lain
berpikir jawabannya.

Contoh:
Siap-siap untuk berbelanja
Hanya untuk membeli nasi
Kalau anda pandai mengatakan ia
Binatang apakah tiada kaki

Subjek:Bahasa Indonesia/Materi:Pantun
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

< Subjek:Bahasa Indonesia

Daftar isi
 1 Pengertian Pantun
 2 Ciri - ciri pantun

o 2.1 Contoh pantun berima a-b-a-b

o 2.2 Contoh pantun berima a-a-b-b

o 2.3 Contoh pantun berima a-a-a-a

 3 Jenis-jenis Pantun

o 3.1 Dilihat Dari Bentuknya

o 3.2 Dilihat Dari Isinya

Pengertian Pantun
Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun
salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris)
bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun
juga ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi.
Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara
langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan
tujuan dari puisi tersebut.
115

Ciri - ciri pantun


 Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b, a-b-b-a
 Terdiri 4 baris dalam 1 bait

 Baris pertama & kedua merupakan sampiran

 Baris ketiga & keempat merupakan isi

 1 baris terdiri dari 8-12 suku kata

Contoh pantun berima a-b-a-b

Kalau ada jarum yang patah

Jangan masukkan dalam peti

Kalau ada kata-kataku yang salah

jangan masukkan dalam hati

Contoh pantun berima a-a-b-b

Kura-kura dalam perahu

Pura-pura tidak tahu

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula

Contoh pantun berima a-a-a-a

Kucing itu kakinya empat

Kalau tiga berarti cacat

Wahai kamu cepatlah taubat

Jenis-jenis Pantun
Dilihat Dari Bentuknya
 Pantun Biasa

Contoh :
Malam hari main kulintang

Ditemani sobat tersayang


116

Bagaimana hati tidak bimbang

Kepala botak minta dikepang

 Pantun Seloka (pantun berkait)

Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :

1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait
kedua.
2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait
ketiga.

3. Dan seterusnya.

Contoh :
Bait I

Taman melati di rumah-rumah (baris I)

Ubur-ubur sampingan dua (baris II)

Kalau mati kita bersama (baris III)

Satu kubur kita berdua (baris IV)

Bait II

Ubur-ubur sampingan dua (baris I)

Taman melati bersusun tangkai (baris II)

Satu kubur kita berdua (baris III)

Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV)

 Talibun

Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun
harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :

JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah
isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
117

Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah
isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.

Contoh pantun seloka 6 baris:

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari

Induk semang cari dahulu

 Pantun Kilat (karmina)

Ciri-cirinya :
1. Setiap bait terdiri dua baris.
2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.

3. Bersajak a-a.

4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi

Dahulu sayang, sekarang benci

Dilihat Dari Isinya


 Pantun Anak-anak

Contoh :
Elok Rupa kembang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

 Pantun Orang Muda / Remaja

Contoh:
118

Naik Motor merknya Honda

Pergi sebentar kerumah Hanapi

Bila cinta mekar di dada

Siang terkenang malam termimpi

 Pantun Orang Tua

Contoh:
Supaya tangan tidak terluka

Jangan dikepit hulunya kapak

Supaya Tuhan tidak murka

Jangan sakiti Ibu dan Bapak

 Pantun Jenaka

Contoh:
Ikan gabus di rawa-rawa

Ikan sepat nyangkut dijaring

Perut sakit menahan tawa

Melihat gigi asu loncat ke piring

 Pantun Teka-teki

Contoh:
Tuan puteri belajar menari

Diajari oleh pak Harun

Kalau tuan bijak bestari

Apa yang naik tapi tak bisa turun

Kategori:

 Bahasa Indonesia
 Syarat-syarat Pantun dan Cara Membuat Pantun
dengan Mudah
119



Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun memiliki
keindahan untuk didengarkan. Tentunya bukan hanya sekedar indah. Di balik
keindahannya terdapat pesan penting yang ingin disampaikan kepada pendengar.

 Dalam membuat pantun perlu memperhatikan beberapa syarat pantun. Syarat-syarat
pantun yaitu:
 1. Dalam satu bait terdiri dari empat baris
 2. Dua baris pertama berupa sampiran
 3. Dua beris terakhir berupa isi
 4. Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata
 5. Bersajak AB-AB

 Dari syarat-syarat tersebut kita memulai membuat pantun dari mana dulu? Dari mana
saja tentu boleh, tapi yang lebih mudah membuat pantun dimulai dari isi, yaitu dari
baris tiga dan empat. Coba perhatikan penjelasan berikut!

 Pertama, pikirkan sesuatu yang akan kamu pesankan/amanatkan!
 Nah, di sini kamu bisa berpikir kira-kira pesan apa yang ingin kamu sampaikan? Bisa
pesan tentang tentang rajin belajar agar pintar, menjaga kebersihan agar hidup sehat,
rajin beribadah agar selamat kelak di akhirat, dan sebagainya.

 Saya akan mengambil contoh pesan menjaga kebersihan agar hidup sehat. Sekarang
coba pikirkan kira-kira pesan apa yang dapat kamu sampaikan? Misalkan seperti ini,
“jagalah kebersihan lingkungan agar hidup selalu sehat”. Dari pesan tersebut bisa
kita jadikan menjadi dua baris terakhir dalam pantun menjadi:

 _________________________ (baris I)
 _________________________ (baris II)
 Jagalah kebersihan lingkungan (baris III)
 Agar hidup selalu sehat (baris IV)

 Kedua, perhatikan bunyi akhir kedua baris tersebut!
 Bunyi akhir baris ketiga adalah “an” dan baris keempat “at”. Selanjutnya, carilah
kata-kata yang bunyi akhirnya sama dengan akhir bunyi baris ketiga dan keempat
tersebut! Saya ambil contoh kata yang bunyi akhirnya “an” adalah hewan dan kata
yang bunyi akhirnya “at” adalah Rahmat. Lalu buatlah kata-kata tersebut menjadi
kalimat, yaitu untuk mengisi baris pertama dan kedua.
120


 Contoh kalimat menggunakan kata hewan : Jalan-jalan ke pasar hewan
 Contoh kalimat menggunakan kata Rahmat : Jangan lupa mengajak Rahmat

 Nah, sekarang semua kalimat sudah jadi, langkah terakhir tinggal menggabungkannya
ke baris pertama dan kedua menjadi:

 Jalan-jalan ke pasar hewan
 Jangan lupa mengajak Rahmat
 Jagalah kebersihan lingkungan
 Agar hidup selalu sehat

 Nah, pantun sudah jadi. Untuk memastikan apakah syarat-syaratnya sudah terpenuhi
bisa dicek dengan menghitung suku katanya. Gimana, mudah bukan?

Anda mungkin juga menyukai