Dalam menulis berita berdasarkan susunan teks berita yang telah disusun dengan
prinsip 5W + 1H (What, Where, When, Who, Why, How) juga mengikuti kaidah jurnalistik.
Berita sudah menjadi konsumtif bagi semua orang sebab dengan melalui berita bisa
mendapatkan berbagai informasi baik itu peristiwa terkini serta perkembangannya. Berita
bisa didapatkan melalui media cetak, elektronik, internet, atau hanya dari mulut ke
mulut. Ragam jenis berita yang bisa dibaca juga beragam mulai dari berita ragam olahraga,
ekonomi hingga politik, dll.
Tidak semua peritiswa kejadian yang layak untuk dijadikan berita. Dalam menulis
berita yang perlu diperhatikan okeh penulis berita itu bagaimana menulis sebuah berita yang
baik, menarik, dan sesuai aturan.
Berita aktual peristiwa peristiwa yang sifatnya serta penting untuk disebar luaskan,
misal; peritiwa atau kejadian kebakaran, bencana alam, serta kejadian mendadak
lainnya yang menarik perhatian umum. Juka tidak peritiwa atau kejadian maka perlu
dilakukan pencarian kegiatan atau peristiwa atau kejadian unik yang muncul di
kalangan masyarakat, seperti berita pejabat yang blusukan ke pasar tradisional.
Ketika peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan sebagai berita telah ditemukan,
maka penulis berita perlu mencari sumber informasi yang tepat agar isi berita akurat,
berita mislanya tentang perampokan, kecelakaan, kecelakaan dan lain-lain maka dari
itu untuk mendapatkan informasi yakni dengan melakukan wawancara dengan pihak
kepolisian yang terkait, masyarakat, atau warga setempat / sekitar.
Dalam proses pencarian informasi yang perlu dilakukan pencatatan hal-hal yang
penting berkenaan dengan berita yang akan ditulis.
Teras Berita adalah merupakan alenia pertama sebuah berita. Berita yang sebaiknya
diambil, dan sebaiknya ditentukan dengan "siapa" (siapa) dan "apa" (apa). Sesuaikan
struktur dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan
Keterangan). Untuk berita peristiwa peristiwa yang akan terjadi, tidak ada waktu dan
tempat biasanya ditempatkan di bagian akhir paragraf. Gunakan kutipan seminim
mungkin atau pertanyaan pada teras berita.
8. Penyuntingan Berita
Dalam Penyusunan Kalimat gunakan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia (SPOK). Gunakan kata ganti orang ketiga dalam menggambarkan
peristiwa. Dalam penyusunannya lebih baik menggunakan kalimat aktif dibanding
kalimat pasif.
Kutipan untuk menilai, memberi atau memberi fakta dalam berita yang dituliskan
sedangkan atribuso diperlukan dalam berita yang bersifat opini.
Dalam literatur jurnalistis ada jenis-jenis berita yakni sebagai berikut:
Straight News adalah merupakan jenis berita yang ditulis secara singkat, padat, dan
lugas. Halaman depan surat kabar dan situs berita (situs berita, media online) sebagian
besar berisi berita langsung. Straight News dibagi lagi menjadi dua jenis berita,
Hard News adalah berita keras, serius, hangat, kadang menegangkan, kebakaran,
mengagetkan, seperti berita politik atau bencana.
Soft News adalah berita ringan, tidak terlalu serius, seperti berita selebritis, info artis,
kabar dari dunia hiburan, wisata, berita produk baru.
Opinion News adalah merupakan berita yang berisi pendapat, analisis, komentar atau
pernyataan seseorang tentang sebuah peristiwa atau isu aktual. Wartawan biasanya
memberitakan atau pernyataan pejabat, pelaku, korban, atau saksi kejadian atau kasus.
Depth News disebut juga Depth Reporting adalah merupakan berita yang lebih
lengkap dan lebih detail dari berita straight news. Berita mendalam dikembangkan
dengan mencari fakta atau fata baru dengan penekan yang tidak diketahui mengapa
dan bagaimana. Biasanya jenis berita ini menjelaskan mengapa peristiwa tersebut bisa
terjadi, bagaimana dampaknya, dan apa yang terjadi. Depth News juga merupakan
pengembangan dari berita lama yang masih belum selesai serya dapat ditindaklanjuti
untuk mendapat info baru dengan cara mewawancarai berbagai pihak yang terkait
dengan berita lama.
Berita Investigasi lebih lengkap dan mendalam dari berita yang mendalam. Berita
Investigasi dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan yang dilakukan
dari berbagai macam sumber. Berita ditulis berdasarkan penyelidikan. Data-data yang
cari atau diperoleh dari berbagai sumber. Berita ini biasanya mengungkap peristiwa
yang misterius atau penh teka teki karena banyaknya fakta yang tidak teringkap atau
teringkap.Untuk dapat dipublikasikan di media sebiah berita harus memperhatikan
yang dikenal dengan "nilai-nilai berita".
A. TEKNIK MENULIS BERITA DIKORAN
1. Reporter
2. Editor/Redaktur
Orang yang menilai, menyunting berita dan menempatkannya dalam Koran.
Pada dasarnya wartawan menjalankan fungsi jurnalistik, dan kegiatan pokok dalam
jurnalistik adalah mengumpulkan fakta untuk disajikan dalam suatu laporan. Untuk
memperoleh fakta, jurnalis melakukan:
3. Pengamatan (observasi)
Dilakukan apabila secara langsung menghadapi fakta sehingga dapat menagkap
sendiri dengan inderanya.
4. Wawancara.
Hanya dilakukan apabila harus menangkap latar belakang fakta mengenai
pengalaman, pendapat dan cita-cita orang lain.
Ada pula persyaratan lain yang biasa diterapkan jurnalis dalam mendapatkan fakta,
yaitu tuntutan untuk mencari fakta-fakta yang:
a. Faktual
Fakta itu harus berdasarkan pada fakta, bukan fiktif atau direka-reka oleh penulis.
b. Aktual
Fakta itu harus masih hagat diobicarakan atau ada kaitannya dengan masalah yang
sedang dibicarakan.
c. Akurat
Fakta yang disajikan dalam berita harus persis seperti adanya, tidak dilebih-lebihkan
atau dikurangi.
Ada ukuran-ukuran tertentu yang harus dipenuhi untuk menjadikan suatu kejadian
atau peristiwa itu bernilai untuk diberitakan dan dimuat dimedia massa. Oleh kalangan pers
Indonesia, ukuran itu lazim disebut layak berita. Dalam ilmu jurnalistik terdapat rambu-
rambu atau unsur yang dipakai untuk menyaring fakta itu layak berita untuk di muat atau
tidak, unsur-unsur itu adalah:
1. Penting (significacance)
Berita tersebut luar biasa, contoh : pada waktu yang bersamaan kecelakaan pesawat
dengan korban jiwa 100 orang lebih layak diberitakan daripada kecelakaan pesawat dengan
korban jiwa 1orang.
3. Waktu (timeless)
4. Kedekatan (proximity)
Berita tersebut dekat dengan masyarakat sekitar, contoh : berita kriminalitas di Solo
lebih layak diberitakan oleh Koran SOLOPOS dibandingkan berita kriminalitas di Jakarta.
5. Tenar (prominence)
Berita yang ada hubungannya dengan kemanusiaan, contoh : gempa bumi di Jogja.
Fakta-fakta dianggap lengkap jika telah memenuhi kelengkapan berita, meliputi :
1. what (apa)
2. who (siapa)
3. why (mengapa)
5. when (bilamana)
6. how (bagaimana)
Secara umum, media massa cetak mengenal adanya tiga ragam berita atau jenis bentuk berita,
yaitu:
1. Berita langsung (straight news)
Penulisan berita ringan menganut prinsip yang hampir sama dengan berita langsung.
Hanya saja berita tidak terlalu mementingkan unsur pentignya berita. Berita ini biasanya
ditemukan sebagai kejadian manusiawi dalam kejadian penting. Kejadian penting ditulis
sebagai berita langsung, sedangkan unsur manusianya ditulis dalam soft news.
1. Piramida Terbalik
Unsur layak berita yang paling kuat ditulis menjadi teras berita. Dengan demikian, ide
atau gagasan pokok yang terkandung paragraf-paragraf setelah paragraf pembuka hanyalah
merupakan penjelasan lebih lanjut dari ide atau gagasan yang termuat pada paragraf pembuka
(lead) tersebut.
2. Piramida Bertumpuk
Untuk membangkitkan rasa ingin tahu dari pembaca, sehingga pembaca membaca
berita hingga akhir berita. Setiap paragraf mempunyai informasi yang sama penting.
3. Struktur Bebas
Hal yang menarik bisa diletakkan pada bagian tengah tulisan atau pada akhir tulisan,
biasanya digunakan pada penulisan feature.
B. PENULISAN BERITA MAJALAH
Jenis-jenis Tulisan dalam majalah
1. Depth News :
Berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu
permukaan.
2. Investigation News :
Berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai
sumber.
3. Feature
Berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
Keunikannya adalah cara penulis mengeluarkan imajinasi dalam tulisannya. Feature
merupakan karya jurnalistik yang dikombinasi dengan pendekatan sastra. Pemahaman
pembaca di bawa kepada perenungan atas peristiwa yang terjadi