Anda di halaman 1dari 10

Bahasa Indonesia

Materi : Berita

Kelas 8 Semester 1

Pengertian Berita Menurut Para Ahli


 Menurut Mickhel V. Charniey (Romli, 2009:5)
mengemukakan bahwa “berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting,
dan menarik bagi sebagian pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”. Willard C. Bleyer ( Romli,
2009:35) berita adalah sesuatau yang terkini (baru) yang di pilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar
sehingga menarik minat bagi pembaca.

 Wiliam S maulsby ( Romli, 2009:35)


berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang punya arti penting arti penting
dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat hal tersebut. Sedangkan Eric
C Hepwood ( Romli, 2009:35) mengemukakan bahwa berita adalah laporan pertama dari kejadia penting dan
dapat menarik perhatian umum.

Dari pengertian di atas, ada empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah peristiwa, sehingga layak menjadi
sebuah berita. Unsur-unsur tersebut adalah:

Unsur-unsur Berita (5W + 1H)


Dalam proses pembelajaran memahami sebuah berita tentunya kita harus memahami unsur-unsur yang terdapat
dalam sebuah berita. Adapun unsur-unsur berita terdiri
atas what  (apa), who (siapa),where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how  (bagaimana). Berikut
penjelasan yang lebih lengkap dari unsur-unsur menurut Inung Cahya S. (2012:17) yaitu :

 1)   What
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what, yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab
pertanyaan apa.

 2)   Who
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who, yaitu disertai keterangan tentang orang-orang yang
terlibat dalam peristiwa.

 3)   When
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur when, yaitu menyebutkan waktu  kejadian peristiwa.

 4)   Where
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur where, yaitu berisi deskripsi lengkap tentang tempat kejadian.

 5)   Why
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur why, yaitu disertai alasan atau latar belakang terjadinya
peristiwa.

 6)    How
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur how, yaitu dapat dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa
dan akibat yang ditimbulkan.

Unsur-unsur Dalam Pembuatan Berita

1. Unsur aktual

Mengandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang  terjadi. Pengertian terbaru, bisa merupakan
fakta terbaru yang ditemukan dari suatu peristiwa lama, atau peristiwa yang baru saja terjadi.

2. Unsur Faktual

Dalam unsur faktual, kejadian benar-benar merupakan suatu kenyataan, bukan suatu rekayasa, khayalan atau
karangan. Fakta dalam sebuah berita muncul dan diperoleh dari sebuah kejadian nyata, pendapat ataupun
pernyataan.

3. Unsur Penting

Ada dua hal dalam berita dinilai penting. Pertama tokoh yang terlibat dalam pemberitaan adalah tokoh penting
atau memiliki kapasitas yang telah diakui oleh masyarakat.
Kedua, materi berita menyangkut kepentingan orang banyak dan mempengaruhi kondisi masyarakat.

4. Unsur Menarik

Menimbulkan rasa ingin tahu, dan ketertarikan dari masyarakat untuk menyimak isi berita tersebut. Peristiwa
yang menarik dan diminati oleh masyarakat biasanya bersifat menghibur, aneh, memiliki unsur kedekatan,
mengandung nilai kemanusiaan, mengandung unsur seks, kriminalitas dan konflik.

Struktur Teks Berita


Ada beberapa struktur yang membangun teks berita. Stuktur teks tersebut merupakan struktur yang membangun
teks sehingga menjadi satu kesatuan teks yang utuh. Struktur teks berita terdiri dari :

 Orientasi Berita
Orientasi berita berisi mengenai pembuka dari suatu peristiwa yang diberitakan. Biasanya terdapat penjelasan
singkat mengenai berita tersebut.

 Peristiwa
Peristiwa berisi mengenai jalannya kejadian dari awal sampai akhir yang didasari pada peristiwa yang terjadi
dan dijelaskan berdasarkan fakta dari lapangan.

 Sumber Berita
Berisi mengenai sumber didapatnya berita tersebut. Biasanya berita yang ditambahkan sumber dituliskan pada
media cetak seperti koran, tapi tidak jarang media elektronik juga menyertakan sumber berita terutama di
Internet

Pola Penulisan Berita (Piramida Terbalik)


Piramida terbalik adalah salah satu konsep, formula atau struktur penulisan berita atau sebuah acuan baku yang
sering digunakan oleh para wartawan untuk menyusun sebuah teks berita.  Penggunaan metode piramida
terbalik berkaitan dengan space atau ruang dalam halaman yang disediakan untuk memuat berita. Ketika berita
itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor bisa membuang
bagian berita itu mulai dari paling bawah atau derajat informasi pentingnya yang paling rendah yang biasanya
diletakan di bagian bawah atau akhir berita.

Struktur teks berita piramida terbalik bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

1. Lead / Prioritas Utama Penting


Bagian paling ata adalah Lead atau kepala berita merupakan puncaknya. Pada urutan paling puncak yang
menempati derajat prioritas utama pentingnya informasi ini, wartawan harus menuliskan informasi utama.
Setidaknya, pada bagian ini wartawan harus menjawab sebagian besar unsur 5 W + 1 H. Kenapa begitu? Jika
pemotongan berita yang dilakukan editor karena keterbatasan halaman, berita ini masih memiliki arti dan layak
sebagai sebuah berita.

2. Neck / Sangat Penting


Bagian kedua dari atas adalah Neck atau leher berita bagian ini adalah urutan yang sangat penting. Bagian ini
disebut neck atau leher karena umumnya merupakan peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada
pada bagian lead atau kepala berita untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian
berikutnya yang menempati derajat prioritas lebih rendah.

3. Body / Penting
Berikutnya adalah bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari gagasan berita yang termaktub dalam
lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how).

4. Body Lanjutan / Kurang Penting


dan yang terakhir adalah bagian body lanjutan, bagian ini mencantumkan berbagai data yang tidak terlalu
penting ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika
dihilangkan oleh editor tidak terlalu berpengaruh terhadap substansi atau pokok bahasan berita tersebut.

Perbedaan Teks Berita dan Teks Non Berita


Teks berita dari susunan dan strukturnya sangat berbeda dengan teks non berita, untuk mengetahui lebih jelas
mengenai perbedaan teks berita dan teks non-berita adalah sebagai berikut:

Teks Berita 

 Faktual dan aktual


 Dibuat oleh wartawan
 Susunan piramida terbalik (menjelaskan hal pokok di awal)
 Bahasa komunikatif
 Tidak mencantumkan opini pribadi

Teks Non-Berita

 Faktual
 Dibuat oleh ahli dalam bidangnya
 Induktif (hal pokok di akhir)
 Bahasa sesuai jenis teks
 Mencantumkan opini pribadi

Kaidah Kebahasaan Teks Berita


Sedangkan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks berita adalah sebagai berikut :

1. Verba transitif 
Verba transitif merupakan verba yang dapat diubah ke bentuk pasif.

Contoh : Pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kapal-kapal asal Vietnam telah lebih dari 1.400
kali menabrak kapal-kapal Tiongkok di dekat lokasi anjungan pengeboran minyak yang kontroversial di Laut
Tiongkok Selatan.

2. Verba pewarta
Verba pewarta adalah verba yang mengindikasikan suatu percakapan.

Contoh : Dalam tayangan televisi di Iran, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa
pertemuan di Geneva, Swiss, itu juga membahas sanksi yang telah merusak ekonomi negara yang sangat
bergantung pada minyak tersebut.

3. Adverbia atau kata keterangan


Adveria adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain.
4. Konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu.

Contoh : kemudian, setelah, akhirnya.

5. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang
yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.

6. Kalimat tidak langsung


Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam
bentuk kalimat berita.

7. Bahasa yang digunakan

 Baku dan sederhana


 Menarik
 Singkat, padat dan lugas
 Komunikatif
 Netral atau objektif

PEDOMAN PENULISAN BERITA


Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyusun Pedoman Penulisan Berita yang isinya antara lain sebagai
berikut.

 (1)   Teras berita ditempatkan di paragraf pertama dan harus mencerminkan pokok terpenting berita.
 (2)   Teras berita tidak lebih dari 45 kata dan sebaiknya tidak lebih dari 3 kalimat.
 (3)   Hal-hal yang tidak begitu mendesak hendaknya dimuat dalam tubuh berita.
 (4)   Unsur why dan how diperjelas dalam tubuh berita, tidak dalam teras berita.

Berdasarkan pedoman yang sudah disepakati oleh PWI tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsurwhat, where,
when, dan who itu wajib ditulis dalam teras berita, tidak boleh dalam tubuh berita. Unsur why dan how yang
dirasa sangat penting, menarik, dan berkaitan erat dengan pokok berita ditulis dalam teras berita, sedangkan
unsur why dan how yang tidak terlalu penting harus diuraikan dalam tubuh berita.

Ketika membuat teras berita, seorang jurnalis bebas menentukan pola penyajiannya, bisa berupawhat-where-
when-who, who-what-why-where-when, how-who-what-where-when, dan lainsebagainya. Pola penyajian teras
berita tidak harus selalu diawali oleh salah satu unsur 5W1H, boleh juga diawali oleh pertanyaan (question),
komentar (comment), kutipan perkataan tokoh (quotation), jeritan (exclamation), dan lain-lain.

Berdasarkan unsur yang mengawalinya, teras berita terbagi menjadi bermacam-macam, antara lain:

 (1) what lead, yaitu teras berita diawali unsur apa;


 (2) who lead, yaitu teras berita diawali unsur siapa;
 (3) when lead, yaitu teras berita diawali unsur kapan;
 (4) where lead, yaitu teras berita diawali unsur di mana;
 (5) why lead, yaitu teras berita diawali unsur mengapa;
 (6) how lead, yaitu teras berita diawali unsur bagaimana;
 (7) quotation lead, yaitu teras berita diawali perkataan seseorang;
 (8) question lead, yaitu teras berita diawali pertanyaan;
 (9) comment lead, yaitu teras berita diawali komentar; dan lain-lain.

Adapun pola kelanjutannya bisa bermacam-macam, tergantung pada jurnalisnya. What lead, misalnya, bisa
berpola what-where-when-why, what-when-where-how, what-when-where-why, dan lain-lain. Who lead bisa
berpola who-what-where-when-why,  who-what-how-where-when, dan lain-lain.
Karena ada tiga macam unsur who, who lead (teras berita siapa) terbagi menjadi tiga macam pula, yaitu:
(1) who lead individual, yaitu teras berita diawali dengan unsur who (siapa) yang berupa satu orang; (2) who
lead plural, yaitu teras berita diawali dengan unsur who (siapa) yang

Ciri Ciri Teks Berita


Teks berita mempunyai ciri yang membedakannya dengan jenis teks yang lain, setidaknya ada 7 ciri – ciri teks
berita yaitu:

 Menarik
Teks berita disajikan dengan judul yang menarik perhatian, sehingga orang akan tertarik untuk membaca teks
berita tersebut. Judul berita harus mewakili seluruh isi berita.

 Terkini (aktual)
Suatu teks berita harus merupakan peristiwa yang masih hangat atau baru, sehingga masih ramai menjadi
dibicarakan oleh orang.

 Dapat dipercaya (faktual)


Teks berita harus berisi fakta atau peristiwa nyata. Bila kejadian yang disampaikan bukan fakta, maka kejadian
tersebut tidak dapat disebut sebagai berita.

 Diterima oleh masyarakat


Teks berita harus seimbang atau berimbang, maksudnya teks tersebut tidak memihak siapapun. Sehingga berita
tersebut dapat diterima oleh masyarakat luas.

 Jelas
Teks berita disampaikan secara jelas dan mendetail sehingga pembaca berita mendapat informasi yang
menyeluruh, tidak setengah – setengah.

 Kalimatnya sederhana
Kalimat dalam teks berita harus sederhana, tidak banyak basa-basi. Karena tujuan teks berita adalah untuk
menyampaikan informasi atau fakta bukan karangan fiksi.

 Segera disampaikan
Berita disampaikan dengan segera, tidak menunggu waktu lama. Tentu saja setelah kebenaran dari berita
tersebut sudah dipastikan. Karena jika tidak, berita akan basi dan kurang mendapat perhatian masyarakat.

 Jenis Jenis Berita

Berikut adalah jenis berita, Sumadiria (2008 : 69-71) “ada tiga jenis berita dalam ativitas jurnalistik, yang terdiri
atas berita elementary, berita intermediate dan berita advance.”

 1)   Berita Elementary

1. a)   Straight news report  adalah laporan langsung mengenai suatu peritiwa. Misalnya, sebuah pidato
biasanya merupakan berita-berita langsung yang hanya menyjikan apa yang terjadi dalam waktu singkat.
2. b)  Depth news report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai
peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. Dalam sebuah pidato
pemilihan calon presiden, reporter akan memasukkan pidato itu sendiri dan dibandingkan dengan
pernyataan-pernyataan yang telah dikeluarkan oleh calon presiden tersebut beberapa waktu lalu.
3. c)   Comprehensive newsmerupakan laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari
berbagai aspek.

 2)   Berita Intermediate

1. a)   Interpretative report lebih dari sekedar  straight news dan Depth


news.  Berita Interpretativebiasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa
kontroversial. Namun demikian, fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti
bukan opini.
2. b)  Feature story. Penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya.
Penulis featuremenyajikan suatu pengalaman pembaca yang lebih bergantung pada gaya penulisan dan
humor daripada pentingnya informasi yang disajikan.

 3)   Berita Advence

1. a)   Depth reporting  adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh
tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
2. b)  Investigative reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretatif. Berita
jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Namun demikian, dalam laporan
investigatif, para wartawan melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi
tujuan. Pelaksanaannya sering ilegal atau tidak etis.
3. c)   Editorial writing  adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan
memengaruhi pendapat umum.

Contoh Teks Berita dan Strukturnya

            Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyebrangan Merak
mulai dipadati truk-truk. Truk-truk tersebut mengangkut barang nonsembilan bahan pokok
(non sembako)

Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi
truk nonsembilan bahan pokok (non sembako) pada tangggal 21-25 Novembar. Larangan
tersebut berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua. Truk gandengan, truk tempelan, dan truk
container.

Penumpukan truk bersumbu dua tersebut seperti di Pelabuhan Merak menyebabkan antrean
truk sekitar 100 meter dari pintu masuk kapal. Antrean tersebut masih dalam batas normal.
Antrean belum membludak ke luar area parkir pelabuhan. Akan akibat penumpukan truk itu,
beberapa sopir truk mengaku harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk
kapal.

(Sumber:Kompas dengan beberapa penyesuaian)

Perhatikan kembali teks tentang peristiwa menjelang Lebaran. Teks tersebut ternyata memiliki unsur-unsur
sebagai berikut.

Pertanyaan Unsur-Unsur Berita

1.      Peristiwa apa (what) yang terjadi? Padatnya Pelabuhan Merak

2.      Siapa (who) yang mengalami


Truk-truk pengangkut barang nonsembako
peristiwa itu?

3.      Di mana (where) peristiwa itu


Di Pelabuhan Penyebrangan Merak
terjadi?

4.      Kapan (when) peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu, (15/11)

5.      Mengapa (why) peristiwa itu Adanya larangan melintas bagi truk nonsembako
terjadi? pada 21-25 November

6.      Bagaimana (how) proses terjadinya Proses tersebut menyebabkan antrean truk di
peristiwa? pintu masuk kapal.

Fakta dan Opini dalam teks berita


Pengertian fakta dan opini

Fakta dalam teks berita adalah sesuatu hal yang telah terbukti kebenarannya, fakta berisi sesuatu yang benar-
benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.

Sumber kalimat fakta yaitu,

 1) Fakta diperoleh dari peristiwa nyata.


 2) Fakta yang diperoleh dari hasil riset.
 3) Fakta yang diperoleh dari pendapat seseorang berdasarkan suatu peristiwa pengamatan.

Sedangkan Opini dalam teks berita adalah suatu pernyataan yang belum tentu kebenarannya. Opini umumnya
didasarkan pada pendapat atau gagasan seseorang dalam merespon suatu kejadian atau masalah. Kebenaran
dalam kalimat opini bersifat pribadi. Dalam beropini pendapat antara satu orang dengan lainnya mungkin
berbeda. Entah itu sudut pandang yang dipakai ataupun hal lainnya

Perbedaan fakta dan opini

Fakta Opini

·      Kebenarannya dapat dibuktikan


·      Kebenarnnya belum dapat dibuktikan
·      Bersifat subjektif
·      Bersifat objektif
·      Penyataan bersumber dari saran,
·      Pernyataan bersumber dari peristiwa
gagasan atau pendapat pribadi
nyata, riset ataupun pengamatan
·      Mengira-ngira
·      Bersifat pasti
·      Dara kurang akurat
·      Data akurat
·      Pendapat setiap orang berbeda-beda
·      Umumnya pendapat setiap orang sama

CONTOH TERAS BERITA dan ANALISISNYA

Kebakaran terjadi di pasar Klojen pada Sabtu malam, 1 Mei 2010. Menurut kesaksian
warga, beberapa orang tak dikenal sengaja melakukan sabotase listrik. ð Analisis: teras
berita ini berjenis what lead yang disajikan dengan pola apa-di mana-kapan-mengapa.
Buktinya:

(1) Apa peristiwanya? Kebakaran.


1.
(2) Di mana kejadiannya? Di pasar Klojen.

(3) Kapan kejadiannya? Sabtu malam, 1 Mei 2010.

(4) Mengapa hal itu terjadi? Karena beberapa orang tak dikenal sengaja melakukan
sabotase listrik.

2. Julia Perez menegaskan, dirinya akan terus maju dalam pilkada Bupati Pacitan
meskipunterjadi kontroversi di tengah masyarakat. Hal itu dikatakan di rumahnya pada
Minggu, 25 April 2010. ð Analisis: teras berita ini berjenis who lead individual yang
disajikan dengan pola siapa-apa-di mana-kapan. Buktinya:
(1) Siapa yang diberitakan? Julia Perez.

(2) Apa yang dilaporkan? Perkataan Julia Perez yang menyatakan bahwa Julia Perez
akan terus maju dalam pilkada.

(3) Di mana hal itu diungkapkan? Di rumah Julia Perez.


(4) Kapan hal itu diungkapkan? Minggu, 25 April 2010.

Arema Indonesia kalah 1 : 4 melawan Persipura pada Sabtu, 24 April 2010, di Jayapura.
Kekalahan Arema itu menjadikan poin Persipura bertambah 3 angka sehingga totalnya
sekarang 56, namun hal itu masih belum mampu menggeser posisi Arema Indonesia
dari puncak klasemen karena poin Arema sudah mencapai 60. ð Analisis: teras berita ini
berjeniswho lead institution yang disajikan dengan pola siapa-apa-di mana-kapan-
bagaimana. Buktinya:
(1) Siapa yang diberitakan? Arema Indonesia.

3. (2) Peristiwa apa yang diberitakan? Kekalahan Arema 1 : 4 ketika melawan Persipura.

(3) Di mana kejadiannya? Di Jayapura.

(4) Kapan terjadinya? Sabtu, 24 April 2010.

(5) Bagaimana akibatnya? Poin Persipura bertambah 3 sehingga menjadi 56, namun


Arema Indonesia masih menduduki puncak klasemen karena poin sebelumnya sudah
mencapai 60.

Dua orang pelaku curanmor  dihajar, dimutilasi, dan dibakar oleh massa. “Biar tidak
terjadi lagi, Mas. Di sini sangat sering terjadi curanmor. Polisi tidak pernah bisa
menangkap mereka. Sekarang warga sudah marah sekali, Mas,” ujar salah seorang
anggota massa. ð Analisis: teras berita ini berjenis who lead plural yang disajikan
dengan pola siapa-apa-mengapa. Buktinya:
(1) Siapa yang diberitakan? Dua orang pelaku curanmor (pencurian motor).
4.
(2) Apa peristiwanya? Dua pelaku curanmor dihajar, dimutilasi, dan dibakar oleh massa.

(3) Mengapa hal itu sampai terjadi? Karena polisi tidak bisa menangkap


mereka dan warga sudah marah sekali. Warga ingin curanmor tidak terjadi lagi di
daerahnya.

Sungguh malang nasib TKW kita. Sutinah (26) pulang dengan luka di sekujur tubuhnya
akibat disiksa majikannya di Arab Saudi. Sutinah bisa pulang setelah berhasil
menelepon kedubes RI secara sembunyi-sembunyi dan melaporkan kejadian yang
menimpanya. Salah seorang staf kedubes menjemputnya dan mengantarnya pulang ke
Indonesia dengan pesawat. ð Analisis: teras berita ini berjenis comment lead yang
disajikan dengan pola komentar-siapa-apa-mengapa-bagaimana. Buktinya:
(1) Komentar penulis berita: Sungguh malang nasib TKW kita.

5. (2) Siapa yang diberitakan? Sutinah.

(3) Apa peristiwanya? Seorang TKW pulang dengan luka di sekujur tubuhnya.

(4) Mengapa peristiwa itu terjadi? Ia disiksa majikannya ketika bekerja di Arab Saudi.

(5) Bagaimana proses kepulangannya? Dengan sembunyi-sembunyi ia menelepon


kedubes RI dan melaporkan kejadian yang menimpanya. Setelah itu, ia dijemput dan
diantar pulang ke Indonesia dengan pesawat.

Teknik Membacakan Berita


Teks berita harus didukung oleh penyampaian atau cara membacakan berita yang dapat mendukung unsur-unsur
daya tarik berita tersebut, Teknik membacakan berita adalah sebagai berikut:

1. Lafal
Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa
Indonesia meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.

2. Tekanan/Nada
Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi

untuk member tekanan khusus pada kata-kata tertentu

3. Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat

4. Jeda

 Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu :
 Jeda panjang ( . ) titik
 Jeda sedang ( , ) koma
 Jeda pendek ( _ ) spasi

5. Volume
Volume suara adalah takaran perlahan atau kerasnya suara yang dikeluarkan 6. Tempo Tempo adalah lambat
atau cepatnya pembacaan sebuah berita.

Anda mungkin juga menyukai