BAHASA INDONESIA
KELAS VIII
SEMESTER 1
KELAS : VIII
Petunjuk Belajar
1. Bacalah dengan cermat berbagai materi yang terdapat pada bahan ajar ini agar
kalian dapat memahami materi teks berita.
2. Berilah tanda-tanda tertentu dan catatan khusus bagian-bagian yang kalian anggap
penting.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melalui video pembelajaran peserta didik mampu menelaah struktur dan
kebahasaan teks berita yang didengar dan dibaca secara tepat dengan penuh
semangat, komunikatif, mandiri, religius, dan bekerja sama selama pembelajaran.
2. Setelah melalui pembelajaran berbasis proyek dan metode diskusi, peserta didik
mampu menyajikan data atau informasi dalam bentuk tulisan secara tepat dengan
penuh semangat, komunikatif, mandiri, religius, dan bekerja sama selama
pembelajaran.
C. Uraian Materi
Pengertian Berita
Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi mengenai
sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita ini bias dilakukan secara
lisan yang sering kita dnegar dan lihat di televisi, dan secara tulisan yang dapat kit
abaca di media cetak.
Unsur-Unsur Berita
Keenam unsur berita itu dapat disingkat dengan ADIKSIMBA untuk memudahkan di
dalam mengingatnya: Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana. Berikut
penjelasan yang lebih lengkap dari unsur-unsur berita menurut Inung Cahya S.
(2012:17), yaitu:
a. What, suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what, yaitu berisi
pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa.
b. Who, suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what, yaitu disertai
keterangan tentang orangorang yang terlibat dalam peristiwa.
c. Where, suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur where, yaitu berisi
deskripsi lengkap tentang tempat kejadian.
d. When, suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur when, yaitu
menyebutkan waktu kejadia peristiwa.
e. Why, suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur why, yaitu disertai
alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.
f. How, suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur how, yaitu dapat
dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang ditimbulkan
Struktur berita
a. Kepala Berita Merupakan bagian paling atas. Pada urutan ini terdapat
informasi utama. Pada bagian ini, sebagian besar unsur 5 W+ 1 H harus
ada. Biasanya pada bagian ini juga terjadi peralihan alur atau penyambung
ide berita yang sudah ada untuk melanjutkan gagasan-gagasan yang
tertuang pada bagian berikutnya.
b. Tubuh Berita Pada bagian ini, umunya merupakan penjabaran dari gagasan
berita yang tertulis dalam kepala berita. Penjabaran itu bias merupakan
jawaban mengapa (why) dan bagaimana (how).
c. Ekor Berita Di bagian ini, berbagai data yang tidak terlalu penting
ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami
kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan tidak terlalu berpengaruh
terhadap substansi atau pokok bahasan berita tersebut
Kaidah kebahasaan berita
a. Penggunaan Bahasa bersifat standar (baku). Penggunaan Bahasa baku pada beirta
merupakan hal penting agar berita mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Penggunaan Bahasa baku untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan.
Bahasa baku lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat
popular dan kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b. Penggunaan kalimat langsung Merupakan kalimat yang berupa hasil kutipan
langsung dari pembicara atau narasumber dengan cara menulis apapun yang
dikatakan oleh narasumber tanpa ada moengubah. Kalimat langsung ditandai oleh
dua tanda petik ganda (“…”) dan disertai keterangan penyertanya.
Contoh:
• ”Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio`
Kepala Berita Tubuh Berita Ekor
• ”masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam
radius 2 km dari kawah Gunung Slamet,” paparnya.
c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai kata yang diikutinya. Hal itu terkait
dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh:
• Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang.
d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan hasil pemikiran.
kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga,
berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh:
• Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat merupakan kelengkapan suatu berita
yang berhubungan dengan waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
Contoh:
• Sebulan menjelang lebaran, tiket kereta api daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur telah
terjual habis.
f. Penggunaan konjungsi (kata hubung) temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak,
setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya
mengikuti pola kronologis (urutan waktu)
Contoh:
• Hujan yang turun sejak pukul 06.00 pagi hari tadi telah menimbulkan banjir yang cukup
besar di daerah Tanah Grogot.
• ”Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui jalan Fatmawati Raya, kemudian
Jalan Cipete, dan masuk Jalan Hajin Jian,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta
Selatan, Dendi
PONOROGO - Menjadi anak desa, yang lahir dari keluarga petani sederhana
di Kabupaten Ponorogo, tak membuat Muhammad Wildan Tamami minder. Bahkan,
pelajar SMA Negeri 1 Ponorogo, yang tinggal menunggu pengumuman kelulusannya
ini, lolos masuk tiga perguruan tinggi ternama di luar negeri.
Kabar membahagiakan dan membanggakan ini, berawal saat pelajar yang
akrab disapa Wildan tersebut mampu menjadi juara satu pada kompetisi sains tingkat
nasional yang diselenggarakan Kemendibudristekdikti. Berkat prestasinya yang
sangat membanggakan di bidang sains, Wildan mendapat beasiswa kuliah di luar
negeri dari Kemendikbudristekdikti. Dari tiga perguruan tinggi di luar negeri yang
dituju, Wildan dinyatakan lolos semua seleksi dan diterima di tiga kampus tersebut.
Tiga perguruan tinggi ternama di luar yang telah menyatakan Wildan lolos
seleksi itu adalah Nanyang Technologycal University Singapura, Uviversity of British
Columbia, dan University of Toronto Canada. Meski memiliki kecerdasan di atas
rata-rata, namun Wildan tetap sederhana. Dia bahkan mengaku tidak menyangka
bakal mendapat kesempatan mendaftar kuliah di luar negeri, dan bisa lolos seleksi.
"Kesempatan ini berawal saat saya mengikuti kompetisi sains tingkat nasional di
kemendikbudrsitekdikti, bulan November 2021. Ada sekitar tiga ribu siswa yang
mengikuti lomba tersebut," ujar Wildan. Dari kompetisi sains tersebut, Wildan
mampu menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Dia tampil menjadi juara
satu, mengalahkan sekitar tiga ribu pesaingnya.
"Saya mendapat medali emas dalam kompetisi sains tersebut. Selain itu juga
mendapatkan uang pembinaan dan beasiswa kuliah di luar negeri. Saat itu saya
mendaftar di tiga kampus internasional, dan ternyata semuanya diterima," ujarnya.
Anak petani asal Desa Mlarak, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo itu,
mengaku tidak pernah menyangka akan diterima di kampus luar negeri, sebab soal
ujian masuknya sangat sulit. Rencananya, Wildan akan memilih kuliah di Singapura,
karena dia menilai kampus tersebut lebih unggul dibanding dua kampus lainnya. Atas
prestasi ini, Wildan juga mendapatkan penghargaan dari SMA Negeri 1 Ponorogo,
tempatnya menempuh pendidikan saat ini. Wakil Kepala SMA Negeri 1 Ponorogo
Bidang Kurikulum, Supiyan mengatakan, sekolah memberikan penghargaan atas
prestasi yang diraih Wildan, yakni berupa pembebasan biaya partisipasi, serta
pendampingan pemberlajaran dan kelengkapan administrasi ke luar negeri.
Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/794463/704/membanggakan-anak-petani-
di-ponorogoditerima-3-kampus-bergengsi-di-luar-negeri-1654855594/1
MATERI AJAR
KELAS : VIII
Petunjuk Belajar
3. Bacalah dengan cermat berbagai materi yang terdapat pada bahan ajar ini agar
kalian dapat memahami materi teks berita.
4. Berilah tanda-tanda tertentu dan catatan khusus bagian-bagian yang kalian anggap
penting.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis proyek dan metode diskusi, peserta didik mampu
menelaah struktur teks eksplanasi, menelaah aspek kebahasaan teks eksplanasi dan
menyajikan informasi dalam bentuk teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur
dan kebahasaan dengan tepat.
C. Uraian Materi
Kalian pasti sering menemukan peristiwa alam dan sosial yang ada di lingkungan
sekitar kan? Peristiwa-peristiwa alam, seperti terjadinya hujan, gempa bumi, dan
peristiwa alam lainnya dapat disajikan dalam bentuk eksplanasi. Begitupun peristiwa-
peristiwa yang terkait dengan masalah sosial, budaya; mungkin pula dengan politik dan
ekonomi; banyak yang disajikan dalam jenis teks eksplanasi.
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya peristiwa dengan
sejelas-jelasnya. Dalam penyusunannya, teks eksplanasi umumnya berpola kronologis
ataupun kausalitas. Secara umum teks eksplanasi dimulai dengan identifkasi fenomena,
rangkaian peristiwa, dan diakhiri dengan ulasan/ penyimpulan.
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa' dan 'bagaimana'
kejadian-kejadia alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu
kejadian baik kejadian alam maupun kejadian seosial yang terjadi di sekitar kita, selalu
memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses. Suatu kejadian yang terjadi di
sekitar kita, tidak hanya untuk kita amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita pelajari.
Kita dapat mempelajari kejadian tersebut, misalnya dari segi mengapa dan bagaimana
bisa terjadi.
Teks eksplanasi memiliki memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum,
dilanjutkan dengan urutan sebab akibat, dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk lebih
memahami lagi mengenai struktur tersebut silahkan disimak dibawah ini.
1. Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan umum tentang suatu topik
yang akan dijelaskan proses keberadaanya, proses terjadinya, atau proses
terbentuknya.
2. Urutan Sebab Akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan atau
proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal
hingga yang paling akhir.
3. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses
yang dijelaskan.
1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual). Faktualnya itu memuat informasi
yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan yang lainnya.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi.
Teks eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang relatif berbeda dengan teks
lain. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut:
1. Menggunakan konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu,
oleh karena itu, sehingga.
2. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu,
setelah itu, pada akhirnya.
3. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya pada
kata ganti penceritanya. Kata ganti yang dimaksud, misalnya, Kabupaten
Bandung, burung, gerhana, kesenian daerah, perkembangan budaya Papua.
4. Di dalam teks itu pun sering dijumpai kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan
topik yang dibahasnya.
1. Pernyataan umum
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini
dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan
akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
3. Interpretasi
Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan
kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena
yang diangkat dalam teks tersebut.
E. Contoh Teks Eksplanasi 1
Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam.
Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Saat
Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.
Tsunami
Tsunami adalah istilah yang berasal dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan
name yang berarti ‘pelabuhan’ dan ‘gelombang’. Para ilmuan mengartikannya sebagai
gelombang pasang atau gelombang laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut
besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang
tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di
bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika
menghantam daratan pantai.
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan
besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam
permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita
harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita
tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar.
Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan
tsunami.
MATERI AJAR
KELAS : VIII
Petunjuk Belajar
5. Bacalah dengan cermat berbagai materi yang terdapat pada bahan ajar ini agar
kalian dapat memahami materi teks berita.
6. Berilah tanda-tanda tertentu dan catatan khusus bagian-bagian yang kalian anggap
penting.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning, pendekatan
TPACK dan metode diskusi, peserta didik mampu menganalisis pola penyajian pada
iklan dari berbagai sumber, menganalisis kebahasaan iklan dari berbagai sumber dan
menyimpulkan isi iklan dengan memperhatikan kebahasaan dari berbagai sumber
dengan tepat.
C. Uraian Materi
1. Pola Penyajian Iklan
Teks iklan memiliki beberapa pola penyajian. Iklan mungkin disajikan dalam media
tertulis seperti di koran atau majalah. Sementara itu, poster dapat Ananda temui pada
tempat-tempat umum. Dalam penyajian secara lisan, iklan dapat ditemui melalui
media elektronik seperti radio dan televisi.
a. Iklan Media Cetak
Iklan pada media cetak mengutamakan penyampaian pesan berdasarkan
penggunaan bahasa, desain grafis, gambar, bentuk huruf, dan tata letak. Iklan di
media cetak memilki beberapa bentuk, yaitu
1) Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan yang pemasangannya berupa baris-baris. Teks yang
disajikan sangat terbatas, tidak ada gambar ataupun ilustrasi dalam iklan.
Teks disajikan dengan banyak penyingkatan. Iklan baris biasanya
dimanfaatkan oleh perorangan dan perusahaan kecil.
1) Iklan Kolom
Iklan kolom adalah iklan yang pemasangannya dalam media berupa
kolom. Iklan kolom terdiri dari teks dan gambar/ilustrasi yang menarik.
b. Iklan Media Elektronik
Iklan pada media elektronik dibagi menjadi beberapa unsur sebagai berikut.
1) Iklan radio, iklan ini mengandalkan efek suara, baik itu tuturan, musik,
maupun bunyi-bunyi.
2) Iklan televisi, iklan ini mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
3) Iklan internet, iklan ini mengandung unsur yang sama dengan iklan TV
hanya saja iklan ini ditayangkan pada media internet.
a. Judul
Iklan Penjelasan
Setelah mengamati teks iklan di samping,
dapatkah Ananda menentukan bagian mana
yang merupakan judul iklan?
Bagian judul pada iklan tersebut adalah
nama produk yang dicetak besar.
Bagian ini biasanya ditulis dengan huruf
yang lebih besar atau lebih mencolok
dibandingkan tulisan yang lainnya.
Sumber:
Canva.com
b. Pernyataan Persuasif
1) Kopi Nusantara adalah kopi lokal terbaik dengan rasa yang mantap.
2) Sabun Bangsa, sabun anti kuman, membersihkan 99% kuman jahat pada badan
Anda! kutipan teks berikut!
Perhatikan
Kutipan iklan tersebut termasuk struktur teks iklan bagian pernyataan
persuasif. Pada kutipan tersebut dinyatakan keunggulan produk, tujuannya
agar pembaca atau pendengar terdorong untuk membeli produk tersebut.
Bagian ini biasanya terletak di akhir teks.
Pada kalimat tersebut terdapat kata yang ditebalkan yang disebut kata
imperatif. Kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi ajakan, dorongan atau
larangan. Beberapa contoh kata imperatif adalah marilah, ayo, janganlah,
wujudkan, nikmati, dsb.
c. Menggunakan Kalimat Ringkas
Bahasa iklan sering kali menggunakan bahasa yang ringkas, sederhana, mudah
diingat, dan mudah dipahami.
d. Berkesan Positif
Bahasa iklan yang digunakan haruslah berkesan positif, maksudnya pesan
yang disampaikan dalam iklan meliputi keunggulan dan kelebihan produk
yang ditawarkan.
e. Berima
Kaidah kebahasaan berikutnya, yaitu berima. Biasanya kata-kata pada sebuah
teks iklan memiliki rima atau pengulangan nada yang sama, tujuannya agar
iklan tersebut menarik dan berkesan dalam memori pembaca atau pendengar
iklan.
Sumber:
Canva.com
MATERI AJAR
KELAS : VIII
Petunjuk Belajar
7. Bacalah dengan cermat berbagai materi yang terdapat pada bahan ajar ini agar
kalian dapat memahami materi teks berita.
8. Berilah tanda-tanda tertentu dan catatan khusus bagian-bagian yang kalian anggap
penting.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning,
pendekatan TPACK dan metode diskusi, peserta didik mampu menganalisis struktur
dan kebahasaan teks persuasi yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan tentang
berbagai permasalahan aktual dan menyajikan teks persuasi secara tertulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan yang tepat.
C. Uraian Materi
Teks persuasi adalah teks yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar mau
memercayai dan melakukan hal yang dituliskan dalam teks tersebut. Kata kuncinya adalah
“memercayai” dan “melakukan”. Ciri- Ciri teks persuasi adalah berisi argumen, berusaha
menyakinkan pembaca, menggunakan kata ajakan, dan menghindari konflik.
Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu (misalnya teks). Simpulan disusun
berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut. Untuk
menyimpulkan teks persuasi, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Struktur teks persuasi terdiri atas (1) Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau
penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraan; (2) Rangkaian
argumen, terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen; (3) Pernyataan
ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang berisi dorongan agar pembaca melakukan
sesuatu. Pernyataan tersebut mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Adapun
kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan tersebut;
dan (4) Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya ditandai
oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah.
Kaidah kebahasaan teks persuasi terdiri atas (1) menggunakan kata bujukan; (2)
menggunakan kata kerja imperatif; (3) menggunakan kata- kata teknis atau peristilahan yang
berkenaan dengan topik yang dibahas; dan (4) menggunakan kata-kata penghubung
argumentatif.
Langkah-langkah menulis teks persuasi tersebut, yaitu menentukan tema dan bujukan
utamanya, menyusun perincian, mengumpulkan bahan, dan mengembangkan teks sesuai
struktur dan kaidah kebahasaan.