Anda di halaman 1dari 10

TEKS BERITA

A. Pengertian dan Fungsi Teks Berita


Menurut KBBI, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang
hangat. Nah, dapat kita simpulkan bahwa teks berita adalah suatu teks yang menyampaikan
kabar atau informasi kepada masyarakat tentang suatu peristiwa atau kejadian faktual
dan aktual yang diinformasikan secara tertulis.

Apa, sih, maksudnya faktual dan aktual? Faktual berarti teks tersebut ditulis berdasarkan
kenyataan, sementara aktual artinya kejadian tersebut baru saja terjadi.

Sudah paham ‗kan? Jadi, teks berita itu adalah teks yang berisi tentang segala kejadian atau
peristiwa yang baru saja terjadi dan sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat

Fungsi Teks Berita

Berita disampaikan secara aktual dan berdasarkan fakta yang ada. Artinya, segala informasi yang
kita dapatkan dari teks berita, merupakan kejadian terkini serta benar adanya. Dengan
begitu, masyarakat luas bisa selalu mengetahui peristiwa yang terjadi di suatu te mpat.

B. Struktur Teks Berita

1. Orientasi Berita
Bagian atau struktur pertama teks berita adalah orientasi berita. Orientasi berita biasanya dan
selalu berada di bagian awal paragraf teks berita, yang mana memiliki fungsi sebagai bagian
pembuka. Orientasi berita sendiri dapat diartikan sebagai bagian dari teks berita yang berisi
pengenalan terkait masalah atau peristiwa yang akan dibahas dalam sebuah berita.

Pada bagian ini, seorang penulis yang ingin membuat teks berita dapat menjelaskan informasi
awal mengenai peristiwa. Tujuan dari orientasi berita adalah membuat pembaca dapat
mengetahui informasi atau peristiwa apa yang akan dibaca pada bagian teks selanjutnya.
Oleh karena itu, orientasi berita harus disusun dengan menarik dan mampu memberikan
gambaran tentang informasi yang ditulis. Hal ini menjadi penentu pembaca untuk
melanjutkan membaca teks berita atau tidak.

2. Peristiwa
Bagian atau struktur kedua dari teks berita yang perlu Kamu perhatikan adalah peristiwa. Pada
bagian ini, penulis bisa menceritakan dan mendeskripsikan tentang peristiwa atau
kejadian kepada pembaca. Cerita dan penjelasan dapat disajikan secara detail dan
lengkap serta sesuai dengan urutan waktu atau kronologis.

Selain itu, informasi yang dijelaskan dan diceritakan oleh penulis telah melalui proses verifikasi
sehingga dapat dipastikan kebenaran dan validitasnya. Apabila sebuah berita tidak benar-benar
memiliki nilai validitas, maka bisa jadi sebuah berita dapat menimbulkan miskomunikasi dan
disinformasi, bahkan juga dapat membuat kerugian untuk beberapa pihak.

Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan terkait pertanyaan dari unsur mengapa dan
bagaimana. Oleh karena itu, selain menyampaikan informasi terkait peristiwa secara detail, urut,
dan valid, penulis juga harus memiliki kemampuan menulis cerita yang baik, supaya pembaca
dapat menikmati berita yang disajikan.

3. Sumber Berita
Bagian atau struktur dari teks berita yang ketiga yaitu mencantumkan atau menyebutkan sumber
berita. Secara umum, sumber berita biasanya berasal dari proses wawancara dan aktivitas
reportase yang dilakukan oleh reporter atau penulis berita. Reporter dapat menempatkan bagian
sumber berita di awal berita atau bisa juga di akhir berita.

Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan sumber berita adalah dengan meliput
siaran pers. Selain itu, reporter juga bisa melakukan tanya jawab secara langsung kepada para
narasumber atau para ahli. Apabila masih dibutuhkan sumber pendukung, reporter bisa mengutip
dari laporan, data statistik, surat, hingga berbagai dokumen resmi yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Contoh penulisan sumber berita di beberapa media daring nasional yaitu, ―Yogyakarta,
Kompas.com – Korban kasus kupon wisata palsu di Gunungkidul, Yogyakarta, terus
bertambah.‖

C. Struktur Teks Berita Kompleks


Selain struktur teks berita dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada juga struktur berita yang
sering digunakan untuk pekerjaan menulis berita secara profesional. Berbeda dengan struktur
teks berita di bagian sebelumnya, struktur teks berita kompleks atau profesional juga terdiri dari
empat bagian, yaitu judul atau headline, teras atau lead, tubuh atau body, ekor berita.
Nah, berikut ini adalah penjelasan dari empat bagian struktur teks berita kompleks, diantaranya
yaitu:

1. Judul (Headline)
Dalam struktur teks berita kompleks, bagian awal teks berisi judul berita. Adanya judul dalam
sebuah teks berita memiliki peran sangat penting karena dapat digunakan untuk memikat
pembaca agar tertarik membaca isi dari teks berita. Hal itu dikarenakan, judul merupakan salah
satu bagian dari teks berita yang dilihat pertama kali oleh pembaca.

Bagi Kamu yang ingin menulis sebuah teks berita, ada baiknya untuk membuat judul yang
menarik sehingga dapat memunculkan rasa penasaran dari para pembaca. Sebuah judul dapat
dikatakan baik apabila mampu mendeskripsikan isi dari keseluruhan teks berita.

2. Kepala Berita atau Teras (Lead)


Struktur teks berita kompleks selanjutnya adalah kepala berita atau teras berita. Kepala berita
sendiri mempunyai lingkup pembahasan yang lebih besar. Hal itu berarti ada banyak sekali
informasi yang bisa disuguhkan pada bagian kepala berita ini. Kepala berita biasanya memuat
rangkuman tentang informasi penting dalam berita, misalnya seperti menyajikan 4 unsur dari
ADiKSiMBa, yakni ―apa, di mana, kapan, dan siapa.‖

Selain judul teks berita, kepala berita atau teras berita juga bisa jadi penentu seorang pembaca
hendak melanjutkan atau tidak aktivitas membaca beritanya. Oleh karena itu, setelah berhasil
membuat judul yang menarik, Kamu dapat melanjutkan dengan membuat kepala atau teras
dengan menarik juga.

Beberapa orang yang sudah lama terjun di dunia reportase atau jurnalistik menganggap bahwa
kepala berita atau teras berita sebagai ―pelatuk berita‖.

3. Tubuh Berita (Body)


Bagian atau struktur dari teks berita kompleks berikutnya adalah tubuh berita. Tubuh atau badan
dari teks berita ini merupakan inti dari sebuah teks berita. Pada bagian ini, reporter atau penulis
berita menuliskan tentang penjelasan atau informasi yang disampaikan secara rinci pada bagian
kepala berita.

Pada bagian ini, Kamu dapat menjelaskan unsur 5W + 1H atau ADiKSiMBa dari sebuah teks
berita yang meliputi pertanyaan pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how). Selain itu,
tubuh berita biasanya juga memuat latar belakang atau alasan suatu peristiwa secara menyeluruh.
4. Ekor Berita
Bagian atau struktur teks berita yang terakhir adalah ekor berita. Ekor berita sendiri memiliki
fungsi untuk memberikan informasi tambahan atau pendukung kepada pembaca. Namun, bagian
ini opsional, boleh ada dan boleh tidak ada. Jika ekor berita tidak dicantumkan dalam sebuah
teks berita, maka tidak akan memberikan pengaruh terhadap isi atau pokok dari teks berita.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Berita


Pada bagian ini Kita akan mempelajari tentang kaidah kebahasaan teks berita. Sebelum
memasuki materi ini, Kamu perlu tahu bahwa kaidah kebahasaan atau gaya bahasa pada teks
berita cukup berbeda dengan teks lainnya. Beberapa kaidah kebahasan teks berita yaitu, sebagai
berikut:

1. Penggunaan Bahasa yang Bersifat Standar (baku)


Kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks berita adalah bahasa standar atau baku. Hal ini
dilakukan untuk lebih memudahkan banyak orang untuk memahami teks berita. Bahasa standar
sendiri memiliki sifat yang universal, sehingga cocok untuk pembaca.

Contoh penggunaan bahasa standar dan baku: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby
wisma atlet.

2. Penggunaan Kalimat Langsung


Dalam teks berita, penggunaan kalimat langsung sering digunakan untuk mengutip pernyataan
dari narasumber. Kalimat langsung sendiri dapat didefinisikan sebagai kalimat yang dituturkan
oleh seseorang tanpa mengubah kata atau kalimat. Salah satu cara mengutip kalimat langsung
adalah dengan memberikan dua tanda petik ganda dan diikuti keterangan penyertaan.

Contoh penggunaan kalimat langsung: ―Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini
kami terus mengembangkan kasusnya,‖ tutur Sadino.

3. Penggunaan Kata Kerja Mental


Kata kerja mental atau biasa disebut juga sebagai kata verba mental biasa digunakan dalam teks
berita. Kata kerja mental sendiri merupakan sebuah kata kerja yang memberikan respons atau
sikap seseorang terhadap suatu tindakan.

Contoh: Merasa terpedaya, para korban investasi bodong melapor ke pihak kepolisian.

4. Penggunaan Fungsi Keterangan Waktu dan Tempat


Dalam teks berita, informasi terkait waktu dan tempat menjadi salah satu unsur penting.
Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat harus disampaikan secara jelas kepada
pembaca.
Contoh penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat: … kata Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo saat dihubungi Minggu (8/10/2021)

5. Penggunaan Konjungsi Temporal


Penggunaan konjungsi temporal juga penting dalam sebuah teks berita. Konjungsi temporal ini
disebut juga sebagai konjungsi yang memiliki hubungan dengan waktu. Beberapa contoh kata
konjungsi temporal, yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya.

Contoh penggunaan konjungsi temporal: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung


menyampaikan kepada para siswa terkait sosialisasi anti korupsi sejak dini.

E. Contoh Teks Berita


1. Contoh Teks Berita tentang Varian COVID-19

WHO: Omicron Lebih Cepat Menular daripada Delta, Lemahkan Vaksin

Jakarta, CNN Indonesia — Penelitian data awal oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menunjukkan Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular ketimbang Delta dan dapat
melemahkan vaksin yang ada saat ini.

―Berdasarkan data yang ada saat ini, Omicron kemungkinan bakal mengalahkan varian Delta di
tempat di mana terjadi penularan antar-masyarakat,‖ demikian pernyataan WHO yang dikutip
AFP, Minggu (12/12).

Merujuk pada data yang dihimpun WHO, saat ini Omicron sudah menyebar di 63 negara.
Mereka melihat Omicron cepat menyebar di Afrika Selatan, di mana varian Delta tak
mendominasi.

Namun, mereka juga mencatat penyebaran cepat Covid-19 varian Omicron di Inggris, yang
kasusnya secara keseluruhan sebenarnya masih didominasi Delta.

Meski demikian, WHO menegaskan bahwa data yang ada saat ini masih kurang. Mereka pun
belum dapat memastikan tingkat penularan Omicron tinggi karena lebih mudah menembus
respons imun atau memang lebih cepat menular.

Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa data awal menunjukkan Omicron menyebabkan
―pengurangan efikasi vaksin terjadi infeksi dan penularan [Covid-19].‖
Terlepas dari temuan tersebut, WHO menekankan bahwa infeksi virus corona varian Omicron
sejauh ini hanya menyebabkan gejala ringan. Mereka masih mengumpulkan data untuk
menentukan tingkat keparahan klinis Omicron.

Penelitian ini masih terus dilakukan setelah Afrika Selatan melaporkan temuan varian baru
tersebut ke WHO pada 24 November lalu.

Sejak saat itu, banyak pakar memang menyebut Omicron lebih cepat menular dan kemungkinan
dapat melemahkan vaksin yang sudah ada saat ini.

Kendati demikian, sejumlah produsen vaksin menyatakan bahwa suntikan mereka masih efektif
melawan Omicron. Pfizer/BioNTech bahkan menyebut tiga dosis vaksin mereka efektif
menangkal varian baru itu.

(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211213002956-134-733121/who-
omicron-lebih-cepat-menular-daripada-delta-lemahkan-vaksin)

2. Contoh Teks Berita tentang Bencana Alam Gunung Meletus


Warga Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru Sebanyak 3.697 Jiwa

JAKARTA – Penanganan darurat pasca awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung
pada hari keempat. Bencana letusan tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan
kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal akibat material
vulkanik.

Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan
Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa (7/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga
mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Warga yang mengungsi ini sebagian
besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat
24 jiwa.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9


titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik
563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko
67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa,

Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa,
sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang
dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Pihak
pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat
kerusakan. Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan
terputus (Gladak Perak) 1 unit.

Hari keempat pasca erupsi, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak yang berada di
Kabupaten Lumajang. Presiden tiba di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang,
pukul 10.21 WIB. Presiden Jokowi bertemu para penyintas, melihat dapur umum dan meninjau
pos Kesehatan serta menyerahkan santunan kepada para ahli waris korban meninggal akibat
erupsi.

Sementara itu, Gunung Semeru terpantau mengalami 2 kali gempa letusan dan durasi gempa 55
– 125 detik. Di samping itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 – 120 detik. Terkait dengan
rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru sebagai berikut.

Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung
Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan, serta mewaspadai awan
panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di
puncak Gunung Semeru. Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus
untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, mengimbau masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material
awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Ketiga, masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas
Besuk Kobokan.

Keempat, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu
di Gunung Semeru. Hal tersebut mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

3. Contoh : Badai Salju dan Angin Kencang Ancam 75 Juta Warga Amerika

Badai salju dan angin kencang dari timur-laut berpotensi mengganggu 75 juta warga Amerika
Serikat, tepatnya berpotensi memutus suplai listrik berbagai wilayah, menimbulkan banjir
wilayah pesisir dan merusak perjalanan.

Badai yang terbentuk di lepas pantai Carolina, AS Jumat malam ini kemungkinan akan menguat
dengan cepat saat mulai naik ke Pantai Timur semalam hingga Sabtu.

Dilansir dari CNN Weather (29/1), peringatan badai salju sudah disuarakan Jumat malam dan
diperluas untuk mencakup 10 juta orang di 10 negara bagian di wilayah pesisir New England
hingga Virginia. Zona tersebut meliputi Portland, Maine; Boston dan Cape Cod, Massachusetts;
bagian timur Long Island di New York; Kota Atlantik, New Jersey; dan Ocean City, Maryland.

Layanan Cuaca Nasional AS juga memprediksi kondisi pemadaman listrik akan membuat
perjalanan sulit, bahkan tidak mungkin, karena salju ditambah angin berkecepatan 56 km/jam (35
mph) selama lebih dari tiga jam, membuat jarak pandang kurang dari 400 meter.

Bahkan, terdapat lebih dari 2.000 penerbangan AS telah dibatalkan Sabtu, menurut FlightAware.

―Hujan salju terberat kemungkinan akan jatuh melintasi petak yang membentang dari Pantai
Timur Maryland hingga sebagian besar Maine, dengan ketebalan salju kemungkinan bisa
mencapai 6-12 inci,‖ kata Pusat Prediksi Cuaca (WPC) Jumat pagi.

Jika badai tersebut mencapai Boston, maka kota itu bisa mencatat rekor hujan salju terparah
dalam satu hari sebesar 23,6 inci, yang pernah terjadi pada 17 Februari 2003.

Badai tersebut diperkirakan akan mendorong terjadi hujan salju lebat dan angin kencang di
seluruh bagian Timur Laut, tetapi dampak pasti di seluruh wilayah masih dipertanyakan.

(Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220129171659-134-752867/badai-salju-dan-angin-kencang-ancam-75-juta-warga-
amerika)

F. Unsur-Unsur Teks Berita

Pernah dengar singkatan 5W + 1H? Nah, unsur-unsur teks berita itu mengandung 5W + 1H,
yaitu:

1. What (Apa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan peristiwa yang sedang dibahas/dibicarakan.

2. Where (Di mana)?


Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan tempat atau lokasi peristiwa itu terjadi.

3. When (Kapan)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan waktu terjadinya peristiwa dalam berita.

4. Who (Siapa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan orang-orang yang terlibat dalam suatu peristiwa.

5. Why (Mengapa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.

6. How (Bagaimana)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan cara atau proses terjadinya peristiwa. Bagian ini
biasanya diceritakan secara kronologis, sesuai urutan waktu kejadiannya.
G. Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Perlu kamu ketahui, gaya bahasa yang digunakan pada teks berita itu sedikit berbeda dari teks
lainnya yang sudah pernah kita pelajari, ya. Kaidah kebahasaan teks berita di antaranya sebagai
berikut:

1. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku)


Penggunaan bahasa yang standar atau baku akan memudahkan pemahaman banyak orang karena
bahasa standar sifatnya universal dan sebagian besar kalangan masyarakat mudah untuk
memahaminya. Contoh: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby wisma atlet.

2. Penggunaan kalimat langsung


Dalam teks berita, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa itu kalimat
langsung? Kalimat langsung adalah kalimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah
kata atau kalimat. Ciri dari kalimat langsung, yaitu ditandai dengan dua tanda petik ganda dan
disertai keterangan penyertaan. Penggunaan kalimat langsung ini terkait dengan pengutipan
pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh: ―Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus mengembangkan
kasusnya,‖ ucap Sutama.

3. Penggunaan kata kerja mental


Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan respons atau sikap seseorang
terhadap suatu tindakan. Kata kerja mental memiliki nama lain loh, yaitu kata verba mental.
Sudah gak bingung lagi, kan?
Contoh: Merasa tertipu, para korban lantas melapor ke polisi.

4. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat


Pada teks berita, sudah pasti harus ada keterangan waktu dan tempat agar berita yang
disampaikan dapat dimengerti dengan jelas dan pembaca dapat mengetahui di mana dan kapan
tempat terjadi hal tersebut
Contoh: … kata kapolsek Wonosari Kompol Sutama saat dihubungi Minggu (8/10/2017).

5. Penggunaan konjungsi temporal


Konjungsi temporal ini disebut juga konjungsi yang berhubungan dengan waktu. Contoh
konjungsi temporal, yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya. Konjungsi ini
biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang menjelaskan berita secara kronologis (urutan
waktu).
Contoh: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala sekolah untuk
menyosialisasikan kupon wisata dan kuliner.

H. Jenis-Jenis Teks Berita


Tahukah kamu kalau berita terdiri dari beberapa macam. Apa saja, ya? Simak penjelasan
lengkapnya berikut ini!
1. Berita langsung (Straight news)
Disebut berita langsung karena jarak waktu dari suatu peristiwa dengan proses peliputannya
tidak lebih dari satu atau dua hari. Artinya, informasi yang diberitakan pada
berita langsung itu sangat up to date. Contohnya, berita yang terdapat pada headline atau
halaman depan koran agar lebih cepat diketahui pembaca.

2. Berita opini (Opinion news)


Kalau berita opini, berisi informasi mengenai ide, pemikiran, kreatifitas, atau
komentar mengenai suatu hal yang terjadi. Biasanya, berita opini berasal dari seorang yang ahli
di bidangnya, seperti profesor, dokter, cendekiawan, menteri, dan sebagainya.

3. Berita interpretatif (Interpretative news)


Maksudnya apa sih? Berita interpretatif merupakan jenis berita yang dikembangkan melalui
pendapat atau penilaian wartawan yang meliput. Tapi, masih berdasarkan fakta yang ada, ya.
Jadi, tidak ada informasi yang dilebih-lebihkan atau dikurangi.

4. Berita investigasi (Investigation news)


Selanjutnya, berita investigasi menyediakan informasi yang bersumber dari sebuah
penyelidikan atau penelitian. Jadi, pembuatannya dibutuhkan banyak sumber dan penyelidikan
langsung untuk mendapatkan fakta-fakta yang tersembunyi.

5. Berita mendalam (Depth news)


Sedikit berbeda dengan jenis berita investigasi, kalau berita mendalam memerlukan
pengembangan secara mendalam terkait suatu peristiwa. Oleh karena itu, pada jenis berita
ini, unsur yang ditekankan adalah ―why?‖ atau mengapa peristiwa itu bisa terjadi, serta
menambahkan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa. Contohnya, berita yang berisi rangkaian
penyebab musibah kecelakaan di suatu tempat.
Teks berita disimbulkan seperti piramida terbailk , karena sebuah berita semakin ke bawah
semakin sedikit yang disampaikan atau sudah selwsai.

Anda mungkin juga menyukai