Anda di halaman 1dari 12

Jenis-jenis tulisan jurnalistik

1.News (Berita)

Ketika Anda memindai sebuah situs berita atau membaca suratkabar, Anda akan lihat kebanyakan
informasi, kabar, atau cerita (stories) di halaman depan adalah kabar berita (news stories). Berita fokus
pada peristiwa-peristiwa penting bagi pembaca.

Berita-berita itu meliputi berita lokal, nasional, dan internasional, juga berita dengan topik tertentu
(niche topics), seperti berita bisnis, olahraga, teknologi, fashion, dll.

Untuk menulis berita Anda harus:

1. Imparsial.

Tidak berpihak pada salah satu pihak. Anda harus menulis berita dengan berimbang. Anda harus
mewawancarai para pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.

2. Akurat.

Karena berita didasarkan pada fakta, Anda harus memastikan fakta yang Anda peroleh itu benar. Itu
artinya Anda harus mengecek ulang dengan cermat –statistik, nama, tanggal, dan bagian lain informasi.

3. Punya Penilain tentang Berita yang Baik.

Anda harus mampu mengidentifikasi mana berita dan mana yang bukan berita. Anda juga harus mampu
memutuskan apa yang harus diketahui pembaca dan apa saja yang tidak perlu diberitakan.

Tambahan: ini terkait “nilai berita” (news values), yakni faktual, aktual, penting, dan menarik.

4. Janga memasukkan opini.


Never editorialize: News is all fact, no opinion. Remember that! Jangan pernah menulis berita seperti
editorial (opini redaksi/wartawan). Berita itu semuanya fakta, tidak ada opini.

Tambahan: kode etik jurnalistik menyatakan, wartawan tidak mencampurkan fakta dan opini. Untuk
beropini, wartawan bisa menulis karya jurnalistik lain –artikel opini atau editorial.

Berita biasanya mengikuti format baku: sebuah teras (lead) pendek –tidak lebih dari 30 kata– diikuti
detail informasi yang disusun dengan gaya piramida terbalik (inverted pyramid) –mengedepankan fakta
terpenting.

Gaya piramida terbalik digunakan dalam menulis berita karena pembaca memindai berita dengan cepat.
Karenanya, penting menyimpan fakta terpenting dan detail di awal naskah. Hal itu juga membantu
editor untuk memotong naskah jika terlalu panjang, khususunya di media cetak.

Pengertian Artikel

Artikel dapat dipahami sebagai suatu rangkaian atau karangan yang dibuat berdasarkan fakta dan opini
untuk dipublikasikan di media, baik itu media cetak, media online, bahkan juga sekarang banyak artikel
yang diunggah di media sosial. Penulisan artikel sendiri sebenarnya mengandung tujuan untuk
menyampaikan suatu gagasan yang memuat data dan fakta. Gagasan dalam artikel pada akhirnya dapat
dapat mendidik, meyayinkan, dan juga menjadi saran hiburan bagi pembaca.

Selain itu, topik, tema, atau gagasan dalam sebuah artikel dapat disajikan dalam bentuk opini. Opini ini
biasanya digunakan untuk menanggapi suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat sekaligus
memberikan solusi dari permasalah tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis artikel yakni
seluruh opini dan solusi yang disampaikan harus berangkat dari fakta dan data yang akurat, sehingga
artikel dapat diuji kebenarannya.

B. Tujuan Artikel
Setelah mengetahui pengertian tentang artikel, pada bagian ini akan dijelaskan mengenai tujuan dari
artikel. Tujuan setiap tulisan pasti berbeda-beda, misalnya saja tujuan dari teks prosedur dan teks
eksplanasi. Teks prosedur memiliki tujuan untuk memberikan petunjuk kepada pembaca. Sementara itu,
tujuan dari teks eksplanasi yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan sesuatu.

Untuk tujuan artikel sendiri dapat dilihat dengan menggunakan 2 sudut pandang, yaitu tujuan dari
penulis artikel dan tujuan dari pembaca. Berikut ini adalah pembasan 2 tujuan artikel, diantaranya yakni:

1. Tujuan atau manfaat yang didapatkan oleh penulis artikel, sebagai berikut:

a. Sarana untuk menyampaikan gagasan,

b. Sarana untuk berpikir secara sistematis,

c. Sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah,

d. Sarana untuk menguraikan atau membahas pokok masalah yang telah ditentukan oleh peneliti,

e. Sarana untuk menjelaskan atau membahas suatu masalah sesuai bidang ilmu tertentu.

2. Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan oleh pembaca artikel, sebagai berikut:

a. Sarana mendapatkan pengetahuan dan informasi

b. Sarana untuk mengedukasi

c. Sarana hiburan bagi pembaca

C. Ciri-Ciri Artikel

Setelah Kamu paham dengan pengertian dan tujuan dari artikel, baik dari sudut pandang penulis
maupun pembaca, selanjutnya Kamu akan diajak untuk mempelajari tentang ciri-ciri dari artikel. Ciri-ciri
dari artikel dapat digunakan untuk membedakan artikel yang satu dengan yang lainnya. Secara khusus,
ciri-ciri artikel dapat Kamu gunakan untuk mengidentifikasi sebuah artikel.

Nah, berikut ini adalah ciri-ciri dari artikel yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu

1. Artikel ditulis secara ringkas, padat, dan jelas

Suatu artikel harus ditulis dan disusun dengan menggunakan bahasa yang ringkas, padat, dan jelas.
Penulis artikel tersebut bertujuan untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi dari artikel.
Selain itu, artikel juga sebaiknya menggunakan bahasa yang komunikatif dan bertele-tele. Hal ini yang
membuat beberapa pihak sering menyebut artikel sebagai sebuah karya ilmiah populer.

2. Isi tulisan dalam artikel mengandung fakta dan opini

Selanjutnya, ciri kedua dari artikel yaitu harus artikel yang disampaikan harus mengandung fakta dan
opini berdasarkan sudut pandang yang objektif, tidak menyudutkan salah satu pihak, dan dilengkapi
dengan data pendukung yang teruji kebenaranya. Hal ini dikarenakan seluruh tulisan dalam sebuah
artikel sebenarnya adalah peristiwa yang benar-benar terjadi atau nyata dan bukan sebuah karangan
imajinatif dari seorang penulis.

3. Artikel menggunakan bahasa yang formal, lugas, dan efektif

Berikutnya, ciri ketiga dari artikel adalah penggunaan bahasa yang formal sekaligus kalimat yang lugas
dan efektif. Hal ini dimaksudkan agar artikel memiliki isi yang lebih padat dan berisi.

4. Penulisan artikel dibuat dengan sistematis

Kemudian, ciri keempat dari artikel adalah penulisan yang dibuat secara sistematis pada beberapa
bagian tertentu. Penulisan yang sistematis pada dasarnya dapat membuat pembaca lebih mudah dalam
memahami isi dari artikel.

5. Bersifat faktual dan informatif


Terakhir, ciri dari artikel adalah harus memiliki sifat yang faktual dan informatif. Artikel bersifat faktual
pada dasarnya dapat dipahami sebagai sebuah artikel yang ditulis berdasarkan kenyataan dan memuat
kebenaran. Sementara, artikel bersifat informatif mengandung maksud untuk memberikan informasi
yang berangkat dari hasil penelitian, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

D. Struktur Artikel

Setiap teks pasti memiliki struktur, begitupun juga artikel. Struktur sendiri dapat digunakan untuk
menyusun kerangka sebuah teks. Secara umum, struktur artikel memiliki tiga bagian, mulai dari bagian
pernyataan pendapat atau tesis, bagian argumentasi, hingga bagian pernyataan ulang atau reiterasi.
Berikut ini adalah pembahasan tentang tiga bagian dari struktur artikel, diantaranya yaitu:

1. Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian awal dari artikel yaitu pernyataan pendapat atau tesis. Bagian ini biasanya memiliki fungsi
sebagai pembuka artikel yang terdiri dari orientasi atau tahap pengenalan dari isi artikel yang akan
dibahas. Oleh karena itu, bagian ini biasanya mengandung penjelasan aktual yang penting sehingga
dapat dijadikan pondasi dalam pembahasan sebuah artikel.

2. Argumentasi

Kemudian, bagian isi dari artikel yaitu argumentasi. Pada bagian argumentasi ini, artikel memuat tentang
penjelasan pokok permasalahan yang coba dibahas dan dikupas secara faktual dan informatif.

F. Jenis-jenis Artikel

Setelah membahas berbagai materi artikel, berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis dari artikel.
Apabila dibedakan berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitan, artikel memiliki empat jenis,
yaitu artikel praktis, artikel ringan, artikel opini, dan artikel analisis ahli atau artikel ilmiah. Nah, berikut
ini adalah penjelasan tentang empat jenis artikel tersebut, diantaranya yaitu:

1. Artikel Praktis

Artikel praktis dapat didefinisikan sebagai sebuah artikel yang fokus pada keterampilan daripada
pengembangan pengetahuan. Artikel ini biasanya lebih cenderung bersifat naratif atau bisa juga
dikatakan sebagai pesan yang disusun berdasarkan urutan waktu, peristiwa, atau tahapan. Contoh
artikel praktis yaitu artikel yang membahas tentang petunjuk membuat sesuatu atau cara memperbaiki
sesuatu hingga cara mengoperasikan sesuatu.

2. Artikel Ringan

Jenis artikel kedua yaitu artikel ringan, Artikel ringan pada dasarnya membahas berbagai masalah ringan
sehingga tidak terlalu memerlukan pemahaman atau pemikiran yang mendalam. Dlam mrmbuat dan
menulis artikel ringan, penulis biasanya menyajikan artikel lelucon atau humor sehingga dapat
memberikan kesan menghibur kepada para pembaca, Namun, pembaca tetap mendapatkan informasi
yang berguna dari artikel ringan. Beberapa contoh artikel ringan ini banyak ditemukan di berbagai
platform media sosial, majalah remaja, hingga blog yanga di internet.

3. Artikel Opini

Jenis artikel yang ketiga adalah artikel opini. Artikel opini sendiri dapat dipahami sebagai sebuah artikel
yang membehas tentang suatu permasalahan berdasarkan opini atau pendapat dari penulis. Dalam
membuat artikel opini, penulis biasanya menyajikan beberapa data pendukung yang kuat untuk
mendukung pembaca, sehingga menjadi lebih yakin dan percaya dengan opini yang disampaikan.

Secara garis besar, pada dasarnya semua artikel termasuk ke dalam opini. Tetapi, artikel jenis ini lebih
membahas topik tertentu dengan sangat mendalam. Oleh karena itu, artikel opini biasanya ditulis oleh
seorang penulis yang sudah ahli atau fokus untuk membahas topik tertentu.

Artikel opini dapat Kamu temukan bagian khusus di dalam media massa, seperti surat kabar atau
majalah. Bagian khusus ini biasa disebut dengan rubrik atau kolom opini, misalnya saja seperti tajuk
rencana atau editorial, dan lain sebagainya.

4. Artikel Analisis Ahli

Jenis artikel yang terakhir adalah artikel analisis ahli atau biasa disebut juga dengan artikel ilmiah. Artikel
ini dapat dikatakan sebagai jenis artikel yang paling “serius” daripada artikel yang lain. Artikel analisis
ahli atau artikel ilmiah ini biasanya memuat laporan yang sistematis tentang suatu hasil kajian atau
penelitian, misalnya saja seperti skripsi, tesis, disertasi atau penelitian lainnya.

Salah satu karakteristik dari artikel ini adalah cara penyajiannya yang tidak panjang lebar, tetapi juga
tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Artikel ini sering kali dipublikasikan melalui berbagai jurnal ilmiah.
Selain itu, perbedaan artikel ini dengan artikel yang lain adalah cara komunikasi yang digunakan. Artikel
analisis ahli lebih mengedepankan bahasa yang baku atau ilmiah. Sementara, artikel biasanya
menggunakan bahasa populer, sehingga sering disebut artikel populer.

Features

Feature adalah tulisan khas yang menggunakan pendekatan kreatif dalam gaya penulisan, tidak
menggunakan lead straight news dan tidak mengikuti format piramida terbalik. Feature dimaksudkan
sebagai tulisan yang memberikan hiburan atau mengangkat sisi human interest sebuah peristiwa.

Kisah dalam feature fokus pada orang-orang dan apa yang mereka suka, di mana mereka tingga, apa
yang mereka makan, dan apa hiburan mereka.

Termasuk tulisan feature (features stories) adalah:

Profil sosok terkenal (public figure) atau individu unik. Profiles of prominent or unique individuals of
interest to the community

Tinjauan atau resensi buku, film, restoran, dsb. Reviews of books, films, music, restaurants and more.

Sajian hasil wawancara berupa tanya-jawab. Q&A-type interviews

Tulisan tentang latar belakang peristiwa atau tradisi. Background for certain events or traditions

Tulisan tentang sejarah. Historical pieces that delve into the past.

Seringkali kita hanya paham dengan berita-berita dengan penulisan hard news ,maupun soft
dibandingkan dengan penulisan feature. Pada dasarnya ketiga bentuk penulisan tersebut dapat dengan
mudah kita pahami dan terapkan saat akan membuat suatu berita. Namun, seringkali kita masih belum
peka dan paham akan perbedaan dari ketiga teknik penulisan itu terutama pada penulisan feature.
Bentuk tulisan memuat perpaduan antara berita dan opini serta didalamnya terdapat unsur fakta dan
storytelling.

Dengan penulisan feature yang storytelling ini seringkali hasil beritanya dianggap kurang relevan, tetapi
sebenarnya teknik penulisan feature tetap mengutamakan fakta dan keakuratan dalam isi berita.
Walaupun memang dari segi penulisannya berbeda dengan penulisan hard news maupun soft news.
Hal tersebut tentu tidak lain karena ada prinsip-prinsip yang dipegang erat dalam penulisan feature,
yakni seperti :

Faktual, yaitu berita harus sesuai fakta yang tentu saja cerita fiksi a tidak boleh ada dalam penulisan
feature.

Keterlibatan Emosional, yaitu cara bagaimana wartawan memberikan aspek-aspek menyentuh bagi
pembaca (human interest) yang tentu saja sangat jarang dilakukan oleh tulisan berita pada umumnya.

Berkisah (storytelling) pada hakikatnya adalah hal mendasar dari teknik penulisan feature karena
penulisan ini sering disebut dengan jurnalisme bertutur dan jurnalisme naratif sehingga tidak heran jika
dalam penulisannya feature memakai teknik seperti bercerita. Bahkan struktur piramida terbalik bisa
tidak ditaati ketika wartawan menulis feature karena sifatnya yang bebas itu.

Akurat, dalam penulisan feature keakuratan menjadi perhatian khusus. Lantaran jika adanya Kesalahan
dalam akurasi maka akan menyesatkan orang yang menjadikan tulisan anda sebagai rujukan.

Bagian terpenting yang tidak bisa dilewatkan adalah struktur penulisan dari feature itu sendiri.
Berdasarkan buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (2020) oleh Asep Syamsul M.
Romli struktur penulisan feature ada lima yaitu head (judul), lead (teras, intro, atau kalimat pembuka),
body (isi tulisan), bridge (penghubung antara lead serta body) dan Ending (Penutup tulisan).

Bentuk penulisan ini sangat cocok untuk kalian yang memang memiliki kemampuan dalam membuat
tulisan bebas, tetapi perlu diperhatikan lagi jika dalam penulisan feature fakta adalah hal yang penting
dan tidak boleh dilewatkan karena penulisan itu juga termasuk dalam bentuk berita yang tentu saja akan
dibaca oleh masyarakat luas. Jika pemahaman kita tidak luas mengenai penulisan feature maka kita juga
bisa menjadi bagian dari penyebaran hoax.

Bagi mahasiswa tentu saja penulisan feature ini bisa sangat berguna apalagi jika bekerja di media yang
fokus penulisannya menggunakan feature karena selain mengasah kemampuan menulis tentu saja
dapat melatih kita dalam menciptakan suasana dalam penulisan berita yang telah dibuat. (Putri
Oktavianus Loeran)

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/21/120000569/bagaimana-cara-menulis-
feature-?page=all

Pengertian Foto Jurnalistik


Foto jurnalistik adalah bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan bahasa visual untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik. Foto jurnalistik
bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada etika yang selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang
ingin disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus
ditampilkan dalam sebuah frame. Hal terpenting dari fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang
selalu didasarkan pada fakta obyektif semata.

2. Fungsi Jurnalistik

• menyiarkan informasi by

• mendidik

• menghibur

• mempengaruhi

3. Jenis-jenis Foto Jurnalistik

Jenis-jenis fotojurnalistik menurut World Press Photo Foundation dikategorikan sebagai berikut :

Spot PhotoFoto spot adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terduga dan terjadwal langsung di
lokasi kejadian. Misalnya foto kebakaran, kecelakaan, perkelahian, perang. Hasil foto ini harus segera
disiarkan. Dan menuntut keberanian dan keberuntungan fotografer.

General News Photo Adalah foto-foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin, dan biasa .
Temanya bias bermacam-macam, yaitu politik, ekonomi, dan humor.

People in the News Photo Adalah foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita. Yang
ditampilkan adalah orang atau pribadi yang menjadi berita itu.

Daily Life Photo Adalah foto tentang kehidupan sehari-hari manusia dipandang dari segi
kemanuasiawiannya (human interest). Misalnya, foto tentang pedagang gitar.

Portrait Adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan ditampilkan karena adanya
kekhasan pada wajah yang dimiliki atau kehasan lainnya.

Sport Photo Adalah foto yang dibuat dari peristiwa olahraga.

Science and Technology Photo Adalah foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Art and culture Photo Adalah foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya

Social and Environment Adalah foto-foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta lingkungan
hidupnya.
4. Ciri-ciri Foto Jurnalistik

Memimiliki nilai berita

Melenkapi suatu berita

Di muat dalam suatu media

5. Nilai suatu foto ditentukan oleh beberapa unsur :

Aktualitas.

Berhubungan dengan berita.

Kejadian luar biasa.

Promosi.

Kepentingan.

Human Interest.

Universal.

6. Kategori Foto Jurnalistik

Spot news : Foto-foto insidential/ tanpa perencanaan. (ex: foto bencana, kerusuhan, dll).

General news : Foto yang terencana (ex : foto SU MPR, foto olahraga).

Foto Feature : Foto untuk mendukung suatu artikel

Video Jurnalistik

Apa itu video jurnalistik? Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,
mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal
elektronik, atau media digital. Sedangkan jurnalistik sendiri adalahilmu yang mempelajari tentang
analisis data, fakta, atau fenomena yang terjadi dalam semua aspek terutama aspek ekonomi,sosial,
budaya, politik dan keilmuan. Orang yang bergelut dalam bidang jurnalistik disebut jurnalis atau
wartawan. Dimana mereka bekerja untuk memperoleh dan mengumpulkan data terbaru, akurat yang
sifatya bisa memberikan informasi dalam bentuk berita tulis maupun gambar beserta suara pada
masyarakat luas.

Jika kedua kata diatas di satukan maka akan terbentuklah suatu pengertian baru yaitu, video jurnalistik
adalah laporan berita yang dipaparkan dalam bentuk gambar gerak (rekaman video), yang sering kita
lihat dalam media pertelevisian. Banyak penikmat berita yang memilih untuk mengetahui pemberitaan
secara langsung atau live report, melalui TV dibandingkan harus membuka surat kabar yang ukurannya
cukup besar. Adapun video jurnalistik biasanya memuat sebuah pristiwa yang sedang terjadi seperti,
tawuran, demo, kebakaran dll yang notabenenya adalah sebuah peristiwa yang tidak mungkin terulang.
Video jurnalistik seperti yang di contohkan diatas bisa dimasukan kedalam kategori straight news. Berita
yang tidak terlalu dalam namun tetap memuat syarat-syarat penulisan berita seperti 5W+1H. Biasanya
video seperti itu hanya berdurasi 1-3 menit sesuai informasi yang ingin disampaikan oleh wartawan.

Dalam pembuatan video jurnalistik ini memiliki sistematik penyusunan atau editing poin dari video-
video yang sudah terekam. Dengan durasi yang sedikit biasanya editor video hanya akan mengambil
angle rekaman yang memang pas dan berkesinambungan dengan video lainnya. Sehingga terciptalah
sebuah tampilan berita yang menguak sebuah pristiwa secara utuh dalam durasi yang singkat. Apa saja
urutan pengambilan video dengan angle yang beraturan?

WS = Wide Shoot = pengambilan angle gambar/rekaman yang dapat menunjukan seluruh keadaan
lingkungan atau lokasi pada saat peristiwa terjadi. *contoh : di sebuah demo yang melibatkan ribuan
masa pasti membutuhkan ruang gerak yang luas pula, maka kameramen/wartawan tersebut harus
mengambil angle yang dapat memperlihatkan peristiwa tertsebut secara utuh. Entah itu
demonstrannya, pengamannanya, lokasinya dll harus dapat terekam dalam satu sudut pengambilan
gambar. Mengapa? Karena dengan seperti itu secara tidak langsung kita sedang menginformasikan apa
pristiwanya, dimana pristiwa itu berlangsung dan siapa saja yang terlibat dalam pristiwa tersebut.

MS = Medium Shoot pengambilan gambar/rekaman yang melibatkan objek yang lebih terfokus, tidak
menyeluruh seperti pada WS. *contoh : dalam sebuah aksi demo maka kameramen/wartawan
mengambil gambar para pendemonstran yang berkerumun tanpa harus memasukan lagi aspek
lingkungan yang terlalu luas. Mengapa? Disini kita akan menampilkan sudut pandang human interes
yang menggambarkan betapa mereka memperjuangkan suatu hal dengan lelahnya, sembari menanti
para petinggi menanggapi mereka. Disitulah kepekaan angle dibutuhkan untuk memunculkan rasa
tersebut.

MCU = Medium Close Up pengambilan gambar/rekaman yang tertuju pada aspek pendukung yang ada
dalam peristiwa tersebut. *contoh : dalam aksi demonstrasi pasti ada spanduk, karton dengan tulisan
mengecam, mega phone, baju bertuliskan kecaman dan atribut lainnya pendukung aksi protes yang di
lontarkan. Aspek-aspek tersebutlah yang akan mendukung rekaman video kita menjadi lebih hidup,
menjadi tidak monoton dan membosankan.

CU = Close Up pengambilan gambar/rekaman ini bertujuan untuk menegaskan tokoh yang terlibat
dalam pristiwa tersebut. Penokohan disini haruslah kuat untuk menunjang pemberitaan yang faktual.
*contoh : pengambilan gambar lebih terfokus kepada pelaku seperti pendemonstran/orator, petugas
keamanan, pejabat yang di demo dll. Yang jelas rekaman tersebut memuat sebuah fokus utama dalam
permasalahan yang ada pada saat peristiwa tersebut berlangsung.

Sumber :

kang-topek.blogspot.co.id

http://www.jurnalrozak.web.id/2015/01/definisi-dan-jenis-foto-jurnalistik.html

maribelajarfoto.wordpress.com

http://ogoraphobia.blogspot.co.id/2013/05/belajar-mengenal-video-jurnalistik.htm

Anda mungkin juga menyukai