1. Judul Berita
Judul berita sangat penting dalam suatu berita. Pasalnya, judul berita berperan
sebagai pemikat pembaca untuk membaca isi berita tersebut. Untuk itu, judul berita
harus dibuat semenarik mungkin untuk memancing rasa penasaran pembaca.
3. Tubuh Berita
Berisi uraian penjelasan berita yang merupakan jawaban dari pertanyaan “mengapa”
dan “bagaimana”. Bagian ini umumnya memuat latar belakang atau alasan suatu
peristiwa bisa terjadi.
4. Ekor Berita
Berisi informasi yang bersifat tambahan. Apabila bagian ini dihilangkan, tidak akan
berpengaruh terhadap pokok berita.
Banjir Masamba
Belum pulih dari banjir bandang beberapa waktu lalu, Kecamatan Masamba, Kabupaten
Luwu Utara, Sulawesi Selatan kembali dilanda banjir, Selasa (4/8/2020) malam. Banjir
susulan terjadi karena hujan deras mengguyur bagian hulu Kecamatan Masamba sejak Selasa
siang, yang membuat Sungai Masamba meluap dan merendam pemukiman warga di
Kelurahan Bone Tua, Kelurahan Bone dan Desa Baloli dengan ketinggian banjir bervariasi
antara 50 hingga 80 sentimeter.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, selain pemukiman
warga, banjir juga merendam jalan Trans Sulawesi Masamba, yang membuat kendaraan tak
dapat melintas. Muslim mengatakan, di sejumlah titik pemukiman warga terendam hingga
satu meter, yang membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir susulan setelah sebelumnya pada tiga pekan lalu
diterjang banjir setinggi dua meter yang membawa material berupa pasir bercampur kayu.
Sejumlah relawan yang masih berada di lokasi pengungsian seperti PMI, ACT dan lainnya
kini melakukan evakuasi terhadap warga bersama BPBD Luwu Utara.
Pantauan di lokasi, banjir yang mulai meluap sejak Selasa (4/8/2020) petang membuat warga
panik dan berlarian menjauh dari area sekitar sungai untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan.
STRUKTUR BERITA
.
1. Judul (Headline)
Dalam struktur teks berita kompleks, bagian awal teks berisi judul berita. Adanya judul
dalam sebuah teks berita memiliki peran sangat penting karena dapat digunakan untuk
memikat pembaca agar tertarik membaca isi dari teks berita. Hal itu dikarenakan, judul
merupakan salah satu bagian dari teks berita yang dilihat pertama kali oleh pembaca.
Bagi Kamu yang ingin menulis sebuah teks berita, ada baiknya untuk membuat judul yang
menarik sehingga dapat memunculkan rasa penasaran dari para pembaca. Sebuah judul dapat
dikatakan baik apabila mampu mendeskripsikan isi dari keseluruhan teks berita.
Selain judul teks berita, kepala berita atau teras berita juga bisa jadi penentu seorang pembaca
hendak melanjutkan atau tidak aktivitas membaca beritanya. Oleh karena itu, setelah berhasil
membuat judul yang menarik, Kamu dapat melanjutkan dengan membuat kepala atau teras
dengan menarik juga.
Pada bagian ini, Kamu dapat menjelaskan unsur 5W + 1H atau ADiKSiMBa dari sebuah teks
berita yang meliputi pertanyaan pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how). Selain itu,
tubuh berita biasanya juga memuat latar belakang atau alasan suatu peristiwa secara
menyeluruh.
4. Ekor Berita
Bagian atau struktur teks berita yang terakhir adalah ekor berita. Ekor berita sendiri memiliki
fungsi untuk memberikan informasi tambahan atau pendukung kepada pembaca. Namun,
bagian ini opsional, boleh ada dan boleh tidak ada. Jika ekor berita tidak dicantumkan dalam
sebuah teks berita, maka tidak akan memberikan pengaruh terhadap isi atau pokok dari teks
berita.
D. Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Pada bagian ini Kita akan mempelajari tentang kaidah kebahasaan teks berita. Sebelum
memasuki materi ini, Kamu perlu tahu bahwa kaidah kebahasaan atau gaya bahasa pada teks
berita cukup berbeda dengan teks lainnya. Beberapa kaidah kebahasan teks berita yaitu,
sebagai berikut:
Contoh penggunaan bahasa standar dan baku: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby
wisma atlet.
Contoh penggunaan kalimat langsung: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat
ini kami terus mengembangkan kasusnya,” tutur Sadino.
Contoh: Merasa terpedaya, para korban investasi bodong melapor ke pihak kepolisian.
Contoh penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat: … kata Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo saat dihubungi Minggu (8/10/2021)
Jakarta, CNN Indonesia — Penelitian data awal oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menunjukkan Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular ketimbang Delta dan dapat
melemahkan vaksin yang ada saat ini.
“Berdasarkan data yang ada saat ini, Omicron kemungkinan bakal mengalahkan varian Delta
di tempat di mana terjadi penularan antar-masyarakat,” demikian pernyataan WHO yang
dikutip AFP, Minggu (12/12).
Merujuk pada data yang dihimpun WHO, saat ini Omicron sudah menyebar di 63 negara.
Mereka melihat Omicron cepat menyebar di Afrika Selatan, di mana varian Delta tak
mendominasi.
Namun, mereka juga mencatat penyebaran cepat Covid-19 varian Omicron di Inggris, yang
kasusnya secara keseluruhan sebenarnya masih didominasi Delta.
Meski demikian, WHO menegaskan bahwa data yang ada saat ini masih kurang. Mereka pun
belum dapat memastikan tingkat penularan Omicron tinggi karena lebih mudah menembus
respons imun atau memang lebih cepat menular.
Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa data awal menunjukkan Omicron menyebabkan
“pengurangan efikasi vaksin terjadi infeksi dan penularan [Covid-19].”
Terlepas dari temuan tersebut, WHO menekankan bahwa infeksi virus corona varian
Omicron sejauh ini hanya menyebabkan gejala ringan. Mereka masih mengumpulkan data
untuk menentukan tingkat keparahan klinis Omicron.
Penelitian ini masih terus dilakukan setelah Afrika Selatan melaporkan temuan varian baru
tersebut ke WHO pada 24 November lalu.
Sejak saat itu, banyak pakar memang menyebut Omicron lebih cepat menular dan
kemungkinan dapat melemahkan vaksin yang sudah ada saat ini.
Kendati demikian, sejumlah produsen vaksin menyatakan bahwa suntikan mereka masih
efektif melawan Omicron. Pfizer/BioNTech bahkan menyebut tiga dosis vaksin mereka
efektif menangkal varian baru itu.
(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211213002956-134-733121/who-
omicron-lebih-cepat-menular-daripada-delta-lemahkan-vaksin)
JAKARTA – Penanganan darurat pasca awan panas guguran Gunung Semeru masih
berlangsung pada hari keempat. Bencana letusan tidak hanya berdampak pada jatuhnya
korban jiwa dan kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal
akibat material vulkanik.
Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan
Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa (7/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga
mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Warga yang mengungsi ini sebagian
besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya
terdapat 24 jiwa.
Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34
jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah
warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan
validasi.
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Pihak
pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat
kerusakan. Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan
terputus (Gladak Perak) 1 unit.
Hari keempat pasca erupsi, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak yang berada di
Kabupaten Lumajang. Presiden tiba di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang,
pukul 10.21 WIB. Presiden Jokowi bertemu para penyintas, melihat dapur umum dan
meninjau pos Kesehatan serta menyerahkan santunan kepada para ahli waris korban
meninggal akibat erupsi.
Sementara itu, Gunung Semeru terpantau mengalami 2 kali gempa letusan dan durasi gempa
55 – 125 detik. Di samping itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 – 120 detik. Terkait dengan
rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru sebagai berikut.
Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung
Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan, serta mewaspadai
awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang
berhulu di puncak Gunung Semeru. Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan
dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Kedua, mengimbau masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak
material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
Ketiga, masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas
Besuk Kobokan.
Keempat, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang
berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah
terbentuk.