Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Teks Berita

Menurut KBBI, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Nah, dapat kita simpulkan
bahwa teks berita adalah suatu teks yang menyampaikan kabar atau informasi kepada masyarakat tentang suatu peristiwa atau
kejadian faktual dan aktual yang diinformasikan secara tertulis.
Apa, sih, maksudnya faktual dan aktual? Faktual berarti teks tersebut ditulis berdasarkan kenyataan, sementara aktual artinya
kejadian tersebut baru saja terjadi.
Sudah paham ‘kan? Jadi, teks berita itu adalah teks yang berisi tentang segala kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi dan
sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat.

Ciri-Ciri Teks Berita

1. Teks berita memiliki beberapa ciri, di antaranya sebagai berikut:


2. Bersifat objektif dan faktual. Artinya, teks berita memberitakan sesuatu yang benar-benar terjadi, bukan opini atau gagasan
penulis
3. Menyajikan peristiwa yang sedang terjadi, tetapi bukan sesuatu yang umum terjadi setiap hari
4. Aktual, yaitu peristiwa yang diberitakan masih segar atau baru terjadi, bukan peristiwa lampau
5. Data yang disajikan sesuai dengan peristiwa asli, tidak ada rekayasa
6. Bahasa yang disajikan menarik dan dapat memikat minat pembaca
7. Data yang diberitakan lengkap, khususnya data penting
8. Waktu dan tempat peristiwa jelas
9. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca
10. Alur peristiwa berurutan
11. Kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas
12. Sumber berita valid dan bisa dipertanggungjawabkan
13. Judul berita bisa mewakili isi berita
14. Memuat unsur kata tanya 5W+1H atau ADiKSiMBa

Struktur Teks Berita


Nah, kenalan sama teks berita sudah, lalu bagaimana ya dengan strukturnya? Struktur teks berita terdiri dari tiga bagian, di
antaranya sebagai berikut:
1. Orientasi berita
Orientasi berita merupakan bagian pengenalan masalah atau hal apa yang akan dibahas dalam berita.
2. Peristiwa
Struktur ini menceritakan tentang kejadian yang terdapat pada peristiwa atau hal yang ingin dibahas secara rinci dan
berurutan. Ingat ya teman-teman, di bagian ini harus menjelaskan unsur mengapa dan bagaimana.
3. Sumber berita
Sumber berita ini biasanya terletak di bagian awal berita atau akhir berita. Contoh: Yogyakarta, Kompas.com – Korban kasus
kupon wisata palsu di Gunungkidul, Yogyakarta, terus bertambah.

Unsur-Unsur Teks Berita


Pernah dengar singkatan 5W + 1H? Nah, unsur-unsur teks berita itu mengandung 5W + 1H, yaitu:
1. What (Apa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan peristiwa yang sedang dibahas/dibicarakan.
2. Where (Di mana)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan tempat atau lokasi peristiwa itu terjadi.
3. When (Kapan)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan waktu terjadinya peristiwa dalam berita.
4. Who (Siapa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan orang-orang yang terlibat dalam suatu peristiwa.
5. Why (Mengapa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.
6. How (Bagaimana)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan cara atau proses terjadinya peristiwa. Bagian ini biasanya diceritakan secara
kronologis, sesuai urutan waktu kejadiannya.

Kaidah Kebahasaan Teks Berita


Perlu kamu ketahui, gaya bahasa yang digunakan pada teks berita itu sedikit berbeda dari teks lainnya yang sudah pernah kita
pelajari, ya. Kaidah kebahasaan teks berita di antaranya sebagai berikut:
1. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku)
Penggunaan bahasa yang standar atau baku akan memudahkan pemahaman banyak orang karena bahasa standar sifatnya
universal dan sebagian besar kalangan masyarakat mudah untuk memahaminya.
Contoh: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby wisma atlet.

2. Penggunaan kalimat langsung


Dalam teks berita, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa itu kalimat langsung? Kalimat langsung adalah kalimat
yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah kata atau kalimat. Ciri dari kalimat langsung, yaitu ditandai dengan dua
tanda petik ganda dan disertai keterangan penyertaan. Penggunaan kalimat langsung ini terkait dengan pengutipan
pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus mengembangkan kasusnya,” ucap Sutama.
3. Penggunaan kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan respons atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan. Kata kerja
mental memiliki nama lain loh, yaitu kata verba mental. Sudah gak bingung lagi, kan?
Contoh: Merasa tertipu, para korban lantas melapor ke polisi.
4. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat
Pada teks berita, sudah pasti harus ada keterangan waktu dan tempat agar berita yang disampaikan dapat dimengerti
dengan jelas dan pembaca dapat mengetahui di mana dan kapan tempat terjadi hal tersebut
Contoh: … kata kapolsek Wonosari Kompol Sutama saat dihubungi Minggu (8/10/2017).
5. Penggunaan konjungsi temporal
Konjungsi temporal ini disebut juga konjungsi yang berhubungan dengan waktu. Contoh konjungsi temporal,
yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya. Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang
menjelaskan berita secara kronologis (urutan waktu).
Contoh: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala sekolah untuk menyosialisasikan kupon wisata
dan kuliner.
Contoh Teks Berita tentang Varian COVID-19

WHO: Omicron Lebih Cepat Menular daripada Delta, Lemahkan Vaksin

Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian data awal oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Covid-19
varian Omicron lebih cepat menular ketimbang Delta dan dapat melemahkan vaksin yang ada saat ini.

"Berdasarkan data yang ada saat ini, Omicron kemungkinan bakal mengalahkan varian Delta di tempat di
mana terjadi penularan antar-masyarakat," demikian pernyataan WHO yang dikutip AFP, Minggu (12/12).

Merujuk pada data yang dihimpun WHO, saat ini Omicron sudah menyebar di 63 negara. Mereka melihat
Omicron cepat menyebar di Afrika Selatan, di mana varian Delta tak mendominasi.

Namun, mereka juga mencatat penyebaran cepat Covid-19 varian Omicron di Inggris, yang kasusnya secara
keseluruhan sebenarnya masih didominasi Delta.

Meski demikian, WHO menegaskan bahwa data yang ada saat ini masih kurang. Mereka pun belum dapat
memastikan tingkat penularan Omicron tinggi karena lebih mudah menembus respons imun atau memang
lebih cepat menular.

Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa data awal menunjukkan Omicron menyebabkan "pengurangan
efikasi vaksin terjadi infeksi dan penularan [Covid-19]."

Terlepas dari temuan tersebut, WHO menekankan bahwa infeksi virus corona varian Omicron sejauh ini hanya
menyebabkan gejala ringan. Mereka masih mengumpulkan data untuk menentukan tingkat keparahan klinis
Omicron.

Penelitian ini masih terus dilakukan setelah Afrika Selatan melaporkan temuan varian baru tersebut ke WHO
pada 24 November lalu.

Sejak saat itu, banyak pakar memang menyebut Omicron lebih cepat menular dan kemungkinan dapat
melemahkan vaksin yang sudah ada saat ini.

Kendati demikian, sejumlah produsen vaksin menyatakan bahwa suntikan mereka masih efektif melawan
Omicron. Pfizer/BioNTech bahkan menyebut tiga dosis vaksin mereka efektif menangkal varian baru itu.

(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211213002956-134-733121/who-omicron-lebih-cepat-menular-daripada-delta-lemahkan-vaksin)
Contoh Teks Berita tentang Bencana Alam Gunung Meletus

[Update] – Warga Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru Sebanyak 3.697 Jiwa

JAKARTA – Penanganan darurat pasca awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung pada hari keempat. Bencana letusan
tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal
akibat material vulkanik.

Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa
(7/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Warga yang mengungsi ini sebagian
besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan
Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa,
Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa,

Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi
terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan
pemutakhiran data dan validasi.

Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Pihak pemerintah daerah masih melakukan
pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan. Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit
dan jembatan terputus (Gladak Perak) 1 unit.

Hari keempat pasca erupsi, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak yang berada di Kabupaten Lumajang. Presiden tiba di
Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, pukul 10.21 WIB. Presiden Jokowi bertemu para penyintas, melihat dapur
umum dan meninjau pos Kesehatan serta menyerahkan santunan kepada para ahli waris korban meninggal akibat erupsi.

Sementara itu, Gunung Semeru terpantau mengalami 2 kali gempa letusan dan durasi gempa 55 – 125 detik. Di samping itu, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 – 120 detik.
Terkait dengan rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru sebagai berikut.

Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan
kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau
lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi
jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, mengimbau masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini
suhunya masih tinggi.

Ketiga, masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut
mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

(Sumber:https://bnpb.go.id/berita/-update-warga-mengungsi-akibat-letusan-gunung-semeru-sebanyak-3-697-jiwa)
Contoh Teks Berita tentang Kebakaran

Sebanyak 16 Unit Damkar Padamkan Api yang Bakar Dua Rumah di Cipete Utara

Dua rumah di Cipete Utara, Jakarta Selatan, terbakar. Kebakaran ini sempat membuat lalu lintas di sekitar
lokasi menjadi macet.

Dua rumah yang terbakar tersebut berlokasi di kawasan perkampungan Jalan Haji Jian, Cilandak Utara, Jakarta
Selatan.

"Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, masuk Jalan Fatmawati Raya, kemudian masuk Jalan Cipete, dan
masuk Jalan Haji Jian," kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

Enam belas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mobil-mobil itu menyebar dan berusaha
menjangkau lokasi kebakaran dari segala penjuru mata angin, mencari jalan tercepat. Akibatnya, macet tak
terelakkan.

"Macet. Dari utara, barat, timur, kita kerahkan supaya mana yang lebih dulu sampai langsung bisa menangani.
Jadinya macet di Cipete, di Pos Fatmawati, dan sekitarnya," tutur Dendi.

Dendi menyatakan dua rumah yang terbakar itu berhasil dipadamkan dan sekarang sedang dilakukan
pendinginan. Beruntung tak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan
oleh petugas.

Anda mungkin juga menyukai