Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Videografi Jurnalistik dan Periklanan

KM-02

Tugas 1

Berita Asli dan Berita Hoax

Dosen:
Diovita Hemika Pramadhani, S.Ikom., M.Si

Disusun Oleh :
Faqrullah Ajengnurjannah
200501010142

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI


UNIVERSITAS SIBER ASIA
JAKARTA
APRIL, 2021
A. GAMBARAN DASAR BERITA

Berita ialah salah satu hal yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia

sehari-hari tanpa batasan bidang. Berita merupakan keterangan akan suatu

kejadian yang menarik dan penting untuk masyarakat umum. Menurut KBBI

berita ialah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang

hangat. Berita disajikan melalui berbagai media massa, seperti koran, majalah,

televisi, radio bahkan seiring berkembangnya teknologi, mulai marak aplikasi-

aplikasi baca berita online. Kejadian-kejadian yang dianggap menarik oleh

wartawan dengan cepat disebarkan sehingga diketahui banyak khalayak di

berbagai penjuru dunia. Bahkan siapapun bisa dengan mudah menyebarkan

berita pada masa kini.

Berita juga berkaitan erat dengan aktivitas jurnalisme yang bertujuan

menyampaikan informasi atau berita itu sendiri kepada masyarakat umum.

Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya yang berjudul ”The Elements

of Journalism” (kemudian dikutip dalam buku Catatan- Catatan Dasar

Jurnalisme, 2005) menyebutkan Informasi tersebut dibagikan dengan tujuan

informasi tersebut dapat digunakan masyarakat untuk membangun masyarakat

yang bebas.

B. BERITA BENAR

Pada umumnya wartawan dan jurnalis mengumpulkan berbagai fakta dari

suatu kejadian yang dianggap menarik atau layak dijadikan berita. Fakta yang

dikumpulkan dari berbagai sumber tersebut kemudian disusun sedemikian

rupa untuk dapat dijadikan berita yang kemudian menjadi ‘konsumsi’

masyarakat umum. Dalam penyusunannya tentu terdapat berbagai hal yang

menjadi pertimbangan wartawan dan jurnalis yang juga dibantu pihak editor
agar berita tersebut dapat dinyatakan layak menjadi ‘konsumsi’ publik.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut merupakan syarat atau standart dalam

publikasi berita yang menentukan kualitas berita, diantaranya:

1. Berita harus merupakan fakta

Berita yang disampaikan didasarkan pada kejadian nyata atau

memiliki sumber yang jelas dan akurat. Data yang disajikan sesuai

dengan kejadian sebenarnya dan tidak direkayasa. Hal ini dapat

ditandai dengan adanya waktu dan lokasi yang dicantumkan dalam

berita, serta kelengkapan data-data pendukung terutama data yang

sifatnya penting.

2. Berita harus merupakan kejadian terkini atau belum lama terjadi

Berita yang disampaikan merupakan kejadian terkini atau terjadi

dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama dari waktu berita tersebut

dipublikasi ke khalayak umum singkatnya berita merupakan laporan

dari kejadian yang jarang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari.

3. Berita harus seimbang atau tidak memihak (objektif)

Berita disampaikan apa adanya sesuai kejadian sebenarnya dan tidak

menyertakan argumen pribadi wartawan atau jurnalis dalam

penyampaiannya. Berita juga ditulis dengan tidak menunjukkan

keberpihakan pada pihak atau pandangan tertentu.

4. Berita harus lengkap (mengandung semua unsur berita)

Berita yang disampaikan harus memenuhi unsur 5W+1H.

a. What: berita memuat informasi mengenai apa yang sedang terjadi.

b. Why: berita memuat latar belakang kejadian.


c. When: berita memuat informasi kapan kejadian yang diberitakan

terjadi.

d. Who: berita memuat informasi siapa saja yang terlibat atau terkait

dalam kejadian termasuk siapa yang menyampaikan (menulis)

berita tersebut.

e. Where: berita memuat lokasi kejadian.

f. How: berita memuat bagaimana kejadian tersebut dapat terjadi

ataupun bagaimana perkembangan kejadian tersebut.

5. Berita harus menarik dan bermanfaat

Berita yang disampaikan merupakan kejadian yang jarang terjadi di

kehidupan sehari-hari dan layak untuk diberitakan. Berita yang

disampaikan tidak menimbulkan kerugian pada pihak manapun

terutama pembaca dan justru memberikan manfaat bagi khalayak

umum.

6. Berita harus disusun dengan sistematis

Berita disusun dengan alur yang jelas sesuai dengan urutan kejadian

nyata. Dimana alur tersebut berurutan dari satu kejadian ke kejadian

berikutnya.

C. BERITA PALSU/ HOAX

Berita palsu atau lebih dikenal dengan hoax kian meresahkan masyarakat.

Hal ini merupakan salah satu dampak nyata dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi, dimana masyarakat semakin mudah memperoleh

informasi dari berbagai media dan aplikasi. Media sosial menjadi salah satu

media penyebaran berita yang paling banyak digunakan dewasa ini, seperti

facebook, instagram, whatsapp, telegram, line, twitter, dsb. Media sosial


memberikan peluang bagi setiap orang untuk memanfaatkan kebebasan

berpendapat atau menyuarakan pemikirannya, namun media sosial juga

merupakan wadah yang sangat rentan digunakan sebagai tempat untuk

menyebarkan berita hoax.

Pertumbuhan pengguna media sosial dari tahun ke tahun kian meningkat,

munculnya berbagai aplikasi-aplikasi baru yang dalam sekejap menjadi

‘trend’ dikalangan masyarakat sangat berdampak pada peristiwa penyebaran

berita palsu atau hoax. Banyak pihak yang merasa dirugikan atas penyebaran

berita hoax ini, sementara itu pihak yang menyebarkan berita hoax ini

memiliki tujuan tertentu. Berita hoax umumnya disebarkan untuk menggiring

opini masyarakat dan kemudian membentuk persepsi yang salah terhadap

suatu informasi yang sebenarnya, menjadi pengalih isu juga pemicu kepanikan

publik, bahkan menjadi sarana penipuan publik.

Dalam menyebarkan berita hoax, biasanya pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab melakukan suatu kebohongan dan menyebarkan informasi

yang tidak benar secara sadar. Berita hoax umumnya dapat dikenali dengan

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sumber berita tidak jelas sehingga sulit untuk melakukan klarifikasi

serta pertanggung jawaban.

2. Judul berita bersifat provokatif dan tidak sesuai dengan isi berita

yang disampaikan.

3. Terdapat argumen penulis atau pembuat berita di dalamnya.

4. Berita mengandung keberpihakan pada pihak tertentu dan terkadang

menggunakan nama, golongan, agama, atau lembaga tertentu.

5. Menggunakan data ilmiah yang tidak disertakan sumbernya.


6. Berita yang disampaikan menyembunyikan fakta sebenarnya dan

tidak memperdulikan pada keterangan narasumber.

7. Tidak memenuhi unsur-unsur berita.

8. Menggunakan foto yang tidak sesuai atau foto yang sudah lampau

dan di manipulasi

9. Menimbulkan kerugian pada pihak tertentu terutama pembaca.

D. CARA MEMBEDAKAN BERITA BENAR DAN PALSU

1. Contoh Berita Benar

[FAKTA] KRI Nanggala-402: Tenggelam 850 Meter Masih Dicari

CNN Indonesia | Minggu, 25/04/2021 09:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia – 

Kapal selam KRI Naggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4)

hingga Minggu (25/4) belum ditemukan. TNI telah menetapkan KRI Nanggala-

402 dengan status subsunk (submarine sunk) atau tenggelam. Namun operasi

penyelamatan tetap dilanjutkan dengan bantuan militer Amerika Serikat

(AS).

Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI

Yudo Margono, Nanggala 402 diperkirakan berada di kedalaman 700

hingga 850 meter di bawah permukaan laut di perairan Bali. "Kedalaman

yang kami deteksi ada pada kedalaman 850 [meter]. Jadi sangat riskan

dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi [untuk penyelamatan dan

evakuasi]," kata Yudo saat konferensi pers. Dalam kegiatan konferensi

pers itu TNI menaikkan status pencarian KRI Nanggala 402 dari submiss

menuju fase subsunk. Selanjutnya TNI menyiapkan evakuasi medis,

sebagai aksi tanggap jika ada awak kapal yang ditemukan.


Yudo menjelaskan status subsunk diambil setelah ditemukan

beberapa serpihan barang KRI Nanggala. Beberapa bukti otentik yang

ditemukan adalah tabung torpedo, tabung air minum, hingga alat salat di

sekitar radius 10 kilometer dari titik pencarian. Temuan itu diyakini

sebagai bagian dari KRI Nanggala, karena tidak ada kapal lain yang

melintas di wilayah tersebut. TNI lantas membuat hipotesis bahwa kapal

mengalami retakan. "Dengan alat (serpihan dan barang) yang sudah

keluar, terjadi keretakan. Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan

terjadi keretakan di kapal selam itu. Sehingga barang-barang keluar,

karena barang ini sebenarnya ada di dalam," katanya.

"Dengan adanya bukti otentik diyakini milik Nanggala itu, sehingga

saat ini kami isyaratkan untuk menaikkan status dari submiss menuju

fase subsunk. Namun kami belum bisa memastikan bagaimana mereka

[kondisi awak kapal], karena belum menemukannya," ucap Yudo. Karena

ada keretakan di lambung kapal selam, air dipastikan pula telah masuk.

Namun, Yudo menjelaskan, belum tentu seluruh bagian kapal terendam.

Pasalnya, ada kabin yang aman dari serbuan air karena kompartemen

yang tertutup rapat.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memastikan KRI

Nanggala tidak meledak. Walau kondisi kapal telah retak dan berada di

kedalaman lebih dari 800 meter di atas permukaan air, ledakan tidak

terdengar. "Terjadi serpihan keretakan ya, karena keretakan secara

bertahap di bagian-bagian tertentu, mulai turun mulai dari kedalaman

300-500 [meter]. Enggak ada ledakan ya, karena kalau ada pasti

terdengar," Hadi menjelaskan.


Dengan kondisi ini, ada dua asumsi yang kemungkinan terjadi di

dalam KRI Nanggala. Pertama, cadangan oksigen di dalam telah habis

karena telah melewati batas 72 jam sejak dinyatakan hilang kontak.

Kedua, ada kemungkinan cadangan oksigen bisa bertahan hingga lima

hari. Asumsi ini terjadi jika tidak ada kejadian blackout. Dalam artian

tetap ada listrik di dalam kapal, yang berarti pula masih ada daya yang

bekerja.

"Saya sampaikan 72 jam ketika kapal black out. Tapi kalau tidak

black out, kalau ada listrik, [cadangan oksigen] bisa sampai lima hari.

Kami tidak bisa lihat apakah dia black out atau enggak. Soalnya pas

[kapal] masuk air [pada Rabu dini hari] lampunya masih nyala," ucap

Yudo. Asumsi ini membuat TNI optimistis. TNI percaya seluruh awak

kapal selam yang berjumlah 53 orang akan menerapkan hemat oksigen

selama tenggelam. Karenanya pula TNI akan terus melakukan upaya

maksimal pencarian.

Pesawat P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang

tiba pada Sabtu (24/4) pun sudah ikut melakukan misi pencarian kapal

KRNI Nanggala 402. P-8 ini mulai melakukan aksi pada pukul 16.00

WITA. Adapun kapal MV Swift Rescue milik Singapura akan tiba di

lokasi pada Minggu (25/4) dini hari. Pada saat yang sama TNI juga masih

menanti kedatangan kapal yang dikirimkan militer Australia, HMAS

Sirius. Adapun titik pencarian ini masih tersebar di jarak 23 mile dari

Utara Bali atau sekitar 43 kilometer dari Celukan Bawang.

2. Contoh Berita Palsu/ Hoax

[HOAKS] KRI Nanggala-402 Sudah Bisa Dihubungi


Penulis Tim Cek Fakta | EditorTim Cek Fakta

Melalui media sosial Twitter, beredar informasi yang menyebut KRI

Nanggala-402 yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak sejak Rabu

(21/4/2021) sudah dapat dihubungi.  Informasi ini diunggah oleh akun

@AndiPitopang6 pada Jumat (23/4/2021) dalam sebuah utas. Dari

konfirmasi Kompas.com, informasi tersebut tidak benar atau hoaks. 

Narasi yang beredar Awalnya, penulis menyebut KRI Nanggala

sudah kembali bisa dihubungi pada Jumat (23/4/2021). "~Info~ Kabar

Gembira, KRI Nangala 402 Hilang Sudah Bisa Dihubungi, Belum Naik,

Ada Masalah Electric Pump 23 April 2021," tulis akun

@AndiPitopang6.  Namun, ia menyebut kapal selam tersebut belum bisa

naik ke permukaan akibat adanya masalah pada sistem pompa

elektroniknya.

Dalam unggahan selanjutnya, penulis menyebut informasi tersebut ia

dapatkan dari Jurnal Maritim. Unggahan tersebut telah di-retweet

sebanyak 181 kali dan disukai 703 kali.  Kabar ini pun disambut dengan

beragam komentar pengguna Twitter yang lain. Banyak di antara mereka

yang menyambut baik kabar ini dan mengucap syukur. Misalnya akun

@jasmin78444475. "alhmdllh ya allh..brkat muqzizatmu dbln suci


ramdhan ini, srta brkat doa rakyat indosia kapal.selam yang dinyatakan

hilang bisa dtemukan lgi, semoga cpat trngkat kepermukaan dn para

ABKnya smua selmat Aaamiinnn," tulis dia menanggapi utas

@AndiPitopang6.

Konfirmasi Kompas.com Terkait beredarnya informasi tersebut,

Kompas.com menghubungi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI,

Mayor Jenderal TNI Achmad Riad. Pihaknya menegaskan bahwa kabar

baik tersebut dipastikan tidak benar dan bukan berasal dari pihak TNI.

"Tidak benar," kata Riad singkat saat dihubungi melalui pesan

WhatsApp, Sabtu (24/4/2021). Pencarian masih terus dilakukan Hingga

hari ini, Sabtu (24/4/2021), upaya pencarian KRI Nanggala-402 dan ke-

53 awaknya masih terus dilakukan oleh berbagai pihak yang bergabung

dalam operasi di perairan Bali. 

Operasi pencarian dilakukan mulai dari Basarnas, TNI, BPPT,

hingga negara-negara lain yang tergabung dalam Konferensi Kapal

Selam mulai dari Singapura hingga Amerika Serikat. Berdasarkan

konferensi pers dari Pangkalan TNI AU Ngurah Rai yang ditayangkan di

kanal YouTube Puspen TNI, Jumat (24/4/2021), Kapuspen Achmad Riad

menyebut pencarian dikonsentrasikan di 9 titik perairan utara Celukan


Bawang, Bali. "Sesuai dengan data yang kami terima sampai sore hari

ini, ada sembilan titik termasuk ada yang tumpahan maupun ada yang

daya magnetnya sangat kuat," ujar Riad.

Hingga saat ini, Singapura dan Malaysia telah mengirimkan kapal

penyelamatnya ke Perairan Bali. Sementara pesawat pendeteksi kapal

selama mili Amerika Serikat juga telah tiiba di Bali dan membantu

pencarian bergabung bersama kekuatan yang lain.


Daftar Rujukan

CNN Indonesia, KRI Nanggala-402: Tenggelam 850 Meter Masih Dicari


(Online), https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210425082953-20-
634396/fakta-kri-nanggala-402-tenggelam-850-meter-masih-dicari/2 ,
diakses tanggal 26 April 2021 pukul 00.18 WIB
KBBI Daring. Etimologi Berita (Online),
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berita) diakses tanggal 25 April
2021 pukul 22.11 WIB
Luwi, I. 2005. Catatan- Catatan Dasar Jurnalisme. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas
Tim Cek Fakta, [HOAKS] KRI Nanggala-402 Sudah Bisa Dihubungi (Online),
https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/24/124921665/hoaks-kri-
nanggala-402-sudah-bisa-dihubungi?page=2 , diakses tanggal 26 April
2021 pukul 00.11 WIB

Anda mungkin juga menyukai