Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Hasna Khairunnisah

Prodi : D3 akuntansi
NIM : 1704520017
SIGMATV
“Jurnalistik”

Jurnalistik adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan/berita kepada khalayak ramai
(massa), melalui saluran media, entah media tadi media cetak maupun elektronika.
Journalisme diartikan sebagai aktivitas atau profesi penulisan untuk surat kabar, majalah, atau
situs web berita atau menyiapkan berita untuk disiarkan.
Kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan rumit, sebab ada tarik menarik berbagai
kepentingan (idealisme jurnalistik, tuntutan masyarakat, kekuatan politik dan keamanan, dan
kepentingan ekonomi atau bisnis).
Kegiatan jurnalistik ini pada dasarnya adalah kegiatan untuk “memindahkan realitas empirik
ke dalam realitas media”. Realitas media bukanlah realitas empirik, karenanya harus
memenuhi standar obyektivitas.

PERISTIWA DAN BERITA

Tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa akan

menjadi berita apabila:


- Peristiwa itu dilaporkan oleh wartawan
- Dimuat di media massa
- Bernilai berita (news value) atau layak untuk diberitakan.
- Layak cetak (fit to print): Tidak semua peristiwa yang memiliki news value layak
untuk dicetak, yaitu peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan
atau persoalan dalam masyarakat.
NILAI BERITA
1. Significance (penting): peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang
banyak, atau yang memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
2. Magnitude (besar): kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan
orang banyak, atau kejadian itu bersifat kolosal.
3. (waktu): aktual, hangat, atau termasa; menyangkut hal-hal yang baru terjadi.
4. Proximity (dekat): kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara
geografis maupun emosional/psikologis.
5. Prominence (tenar): menyangkut hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal
oleh pembaca.
6. Human interest (manusiawi): menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan
pembaca.
JENIS-JENIS BERITA

Jenis-jenis berita dibagi menajdi 4 yaitu,

1. Berdasar sifat kejadian


2. Berdasar soal atau masalah atau topik yang dicakup
3. Berdasar jarak kejadian dan publikasi
4. Berdasar isi berita

SUMBER BERITA

1. Kantor berita (misalnya: Antara, Reuter): menyediakan “berita jadi”, sehingga


redaktur tinggal mengutip atau menterjemahkannya. Biasanya digunakan untuk
memperoleh berita-berita luar negeri.
2. Press release dan konferensi pers, di mana materi utama sudah disiapkan oleh pihak
lain, wartawan perlu mengolah materi tersebut menjadi berita.
3. Liputan langsung, di mana wartawan melakukan observasi langsung di tempat
kejadian dan melakukan wawancara dengan narasumber.
4. Dokumentasi, wartawan mencari bahan-bahan dari dokumen, pustaka, arsip, atau
kliping berita mengenai masalah tertentu.

PERBEDAAN LIPUTAN DAN WAWANCARA

LIPUTAN dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada
peristiwa yang akan dilaporkan. Hal ini bisa dilakukan untuk beritaberita yang sudah diduga
atau terjadwal.

WAWANCARA ATAU INTERVIEW merupakan salah satu cara menggali informasi lewat
percakapan antara wartawan dengan seseorang yang menjadi sumber berita.

LIPUTAN

• Di dalam melakukan liputan, wartawan harus bisa mengumpulkan informasi yang lengkap,
meliputi informasi tentang apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa (5W+ 1H).

• Untuk berita-berita yang tak terduga, yang biasanya sudah terjadi tanpa kehadiran wartawan
di tempat peristiwa, maka wartawan melakukan liputan dengan menggali informasi melalui
wawancara.

WAWANCARA

Wartawan tidak bisa mewawancarai sembarang orang. Interviewee (yang diwawancarai)


adalah seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya,
peranannya/keterlibatannya, kompetensi/keahlian, dan pengalamannya, dianggap memiliki
informasi yang penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita.
PERSIAPAN YANG DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN WAWANCARA
MELIPUTI

1. Menyusun pertanyaan mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.

2. Memastikan bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan


ditanyakan.

3. Melakukan kontak/perjanjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan


permasalahannya.

4. Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar
sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.

5. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara,
misalnya: notes, pena, dan alat perekam.

Anda mungkin juga menyukai