Anda di halaman 1dari 3

Bab 2.

Gamabaran umum rencana usaha

2.1 kelayakan usaha


Dengan modal awal dari seluruh kebutuhan usaha dalam sebulan ini sebesar Rp
110.000 untuk pembuatan disinfektan dengan mudah ini kami bisa balik modal dengan
keuntungan Rp 250.000 sehingga usaha kami ini layak untuk dijalankan.

Didalam bahan-bahan disinfektan ini terdapat 120 ml byclin, 120 ml wipol, 240 ml so klin, 6
liter air untuk dikemas dalam bentuk botol spray 500 ml sehingga bisa terbuat dalam 12 botol
spray. Harga satu botol 500 ml spray ini yaitu Rp 30.000.

2.2 Resiko bisnis


Apapun jenis usaha yang dijalankan tentu tidak terlepas dari adanya persaingan, termasuk
usaha pembuatan sabun lidah buaya ini.Pesaing bisa saja datang dari waralaba besar ataupun
usaha menengah ke bawah. Adanya para pesaing ini justru akan menjadi motivasi bagi kami
agar dapat memproduksi produk yang terbaik dan berkualitas untuk para konsumen.

2.3 Aspek sosial kemasyarakatan


Dengan jalannya usaha kami yaitu disinfektan rumahan dari pembersih lantai ini kami
berharap dapat memeberikan manfaat bagi masyarakat luas yang akan menjadi konsumen
kami dan kami berharap usaha yang kami buat ini dapat mendapatkan nilai sendiri dimata
masyarakat. Semoga didalam usaha ini terus berkembang sehingga kami bisa membuka untuk
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Kami selalu berbuat yang terbaik untuk
produk kami ini agar produk kami akan terus berkembang dan memuaskan konsumen.

2.4 Keberlanjutan usaha


Tentunya kami ingin usaha kami ini berjalanan terus untuk kedepannya dan kami akan terus
menjaga kualitas barang kami dari segi penampilan produk, pengemasannya, bentuk agar
terlihat menarik dan bisa menarik para konsumen untuk membeli.

Menjalani hubungan baik dengan konsumen dengan cara berperilaku sopan terhadap
konsumen agar konsumen tidak kapok untuk berbelanja barang kami, dan produk kami
sangat bisa diandalkan utnuk membasmi virus yang ada dengan mudah hanya dengan di
semprot.
2.5 Rencana pencapaian
Perencanaan manajemen yang digunakan adalah seluruh anggota ikut berpartisipasi atas
produktivitas produk disinfektan rumahan dengan bahan pembersih laintai ini.Dalam
pelaksanaan produksi disinfektan ada pembagian tugas masing-masing sesuai dengan
kesepakatan seluruh anggota. Dan kami juga berkerja sama dengan para influencer di media
sosial untuk mempromosikan produk kami karna pada saat ini cara yang ampuh untuk
mempromosikan barang dengan cara di media sosial.

2.6 SWOT
Dalam melakukan sebuah usaha, kita harus mengetahui peluang-peluang apa yang kita miliki,
serta apa resiko kegagalan dan kendala dalam melakukan usaha tersebut. Berikut adalah
beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis
keberlangsungan usaha disinfektan rumahan bahan pemberih lantai. Dimana 4 faktor yang
menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (strength), kelemahan(weakness), peluang
(opportunity), ancaman (threat) adalah sebagai berikut:

a) Strength (kekuatan) : - Produk yang menarik


- Kemasan yang bagus
- Kemasan yang elegan
- Pengunaan yang simple

b) Weakness (kelemahan) : - Terbuat dari bahan kimia


- Pemasaran yang kurang

c) Opportunity (peluang) : - Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan


- Dibutuhkan masyarakat karna masa pandemi

d) Threat (ancaman) : - Berbaya untuk kulit dalam jangka panjang


- Adanya pesaing yang lebih manarik

2.7 Gambaran umum masyarakat sasaran


Sasaran masyarakat yang akan menjadi konsumen dalam penjualan disinfektan ini yang
terdapat di zona merah atau hitam karna untuk mencegah virus-virus menularkan atau
menempel dibarang-barang atau di tempat-tempat umum seperti:

I. Masyarakat yang tersebar di DKI Jakarta


II. Mahasiswa dan dosen Universitas Negeri Jakarta
III. Wilayah Universitas Negeri Jakarta
IV. Daerah- daerah jakarta lainnya.

Anda mungkin juga menyukai