(Pengertian,
Unsur-unsur, Struktur, Pola, dan Kaidah
Kebahasaan
Teks berita adalah teks yang berisi informasi atau kejadian penting yang telah atau sedang
terjadi dan disajikan melalui media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (televisi,
radio, internet).
Unsur-Unsur Berita
Berita memiliki beberapa unsur, yaitu apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
(ADIKSIMBA) atau what, when, where, why, who, how (5W+1H). Berikut penjelasannya.
1. Apa (What)
Unsur what berisi hal-hal yang disampaikan dalam berita. Contoh, berita tentang
bencana alam, prestasi, olahraga, dan sebagainya. Contoh pertanyaan 'Apa' (What).
- Peristiwa apa yang terjadi?
Tiket kereta telah habis terjual menjelang Idul Fitri.
2. Di mana (Where)
Unsur where berisi lokasi atau tempat kejadian. Contoh pertanyaan 'Di mana'
(Where).
- Di mana peristiwa itu terjadi?
Pemecahan rekor MURI itu dilaksanakan di Gelora Bung Karno.
3. Kapan (When)
Unsur when menyebutkan waktu kejadian peristiwa. Contoh pertanyaan 'Kapan'
(When).
- Kapan peristiwa itu terjadi?
1. Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 05.00 WIB.
2. Perhelatan itu akan dilaksanakan pada Senin, 5 Januari 2020.
4. Siapa (Who)
Unsur who berisi keterangan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa atau kejadian.
Contoh pertanyaan ‘Siapa’ (Who).
- - Siapa yang terkena peristiwa itu?
Masyarakat yang berada di bibir pantai
5. Mengapa (Why)
Unsur why merupakan alasan atau latar belakan terjadinya peristiwa. Contoh
pertanyaan ‘Mengapa’ (Why).
- - Mengapa peristiwa itu terjadi?
Karena banyaknya pembeli tiket yang berbondong-bondong membeli tiket untuk
mudik lebaran.
6. Bagaimana (How)
Unsur how berisi penjelasan mengenai proses kejadian atau peristiwa dan akibat yang
ditimbulkan. Contoh pertanyaan ‘Bagaimana’ (How).
- - Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut?
Dengan menambah armada kereta api agar masyarakat banyak yang dapat
menggunakan transportasi ini untuk lebaran.
2. Peristiwa
Peristiwa berisi jalannya kejadian secara runtut yang faktual dan aktual. Bagian peristiwa ini
meliputi unsur-unsur 5W+1H atau ADIKSIMBA.
3. Sumber Berita
Sumber berita adalah referensi (rujukan) dari sumber atau narasumber yang ada. Sumber atau
narasumber berita dapat diperoleh dari orang yang terlibat kejadian, orang yang menyaksikan
kejadian, video, audio, gambar, atau pun internet.
Manfaat utama dari pola piramida terbalik berkait dengan space atau ruang dalam halaman
yang disediakan untuk memuat berita. Apabila berita itu terlalu panjang dan tidak cukup
untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor dapat membuang bagian berita itu
mulai dari paling bawah atau derajat informasi pentingnya yang paling rendah. Biasanya
berita yang derajat informasinya rendah diletakan di bagian bawah atau akhir berita.
Body / Penting
Pada bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari gagasan berita yang tertulis
dalam lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how
(bagaimana).
2. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang berupa hasil kutipan langsung dari
pembicara atau narasumber dengan cara menulis apapun yang dikatakan oleh narasumber
tanpa ada pengubahan.
Adapun ciri-ciri kalimat langsung sebagai berikut.
1) Penulisan kalimat langsung ditandai dengan tanda petik ganda (“...”).
2) Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunkan huruf kapital.
3) Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca koma (,).
4) Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan harus menggnakan tanda baca titik dua (:) di
depan kalimat langsung.
5) Pola susunan:
a. Pengiring, “kutipan”
b. “Kutipan,” pengiring
c. “Kutipan,” pengiring, “kutipan”
6) Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Contoh kalimat langsung:
a. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio.
b. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio,
Ketua Tim SAR Bulukumba.
c. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio,
Ketua Tim SAR Bulukumba, Senin (05/11/2017)
Penjelasan contoh.
Kalimat yang berada dalam tanda kutip ganda (“...”) adalah kutipan kalimat narasumber. Kata
atau kalimat setelah dua tanda kutip itu adalah pengiring. Pada contoh a, ujar Rio adalah
pengiring. Pada contoh b, ujar Rio, Keuta Tim SAR Bulukumba adalah pengiring. Pada
contoh c, ujar Rio, Keuta Tim SAR Bulukumba, Senin (05/11/2017) adalah pengiring.