Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Sejarah Jurnalistik Investigasi


Untuk melengkapi mata kuliah :
Jurnalistik Investigasi

Dosen Pengampu :
Herman.,S.Sos.,M.I.Kom
Disusun Oleh :
Fathul Anwar (21.31.1301)
Nurpah (21.31.1326)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini
dengan semaksimal kami.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dan dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi di dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
ssehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ini menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini dapat memberi pemahaman yang lebih
mendalam dan memberi wawasan pengetahuan yang luas.

Kuala tungkal, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................2
C. TUJUAN.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN JURNALISTIK INVESTIGASI


DARI MASA KE MASA........................................................................3
B. SEJARAH JURNALISTIK INVESTIGASJ............................................4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.......................................................................................7
B. SARAN...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini informasi menjadi cahaya penerang bagi
masyarakat, disamping menjadi pusat pengetahuan, juga memberi
penyadaran, memberi hiburan dan mengarahkan pendidikan dalam arti
yang seluas-luasnya, juga dapat membantu masyarakat untuk lebih tahu
situasi dunia luar. Masyarakat beranggapan bahwa “berita” sama dengan
informasi yang berembus dari satu orang ke orang lain. Berita merupakan
suatu produk (hasil kreativitas) yang mempunyai tujuan sangat jelas.
Karena itulah, berita dalam pandangan jurnalistik berbeda dengan
pandangan awam.
Berita dalam kaca mata jurnalistik mengandung konsekuensi
tertentu,misalnya disadari betul bahwa informasi yang dikemas mempunyai
efek tertentu dalam masyarakat sehingga dalam melakukan kegiatannya,
seorang jurnalis dibekali dengan kode etik jurnalistik.[1]
Para wartawan Jurnalistik dalam mencari berita bukan hanya berita
yang biasa-biasa saja, akan tetapi para waratawan jurnalistik juga membuat
berita yang melalui proses yang begitu panjang melalui penelusuran
layaknya kerja intelejen
Di Indonesia, liputan Jurnalisme Investigasi (JI) lebih banyak
muncul sebagai sesuatu yang sporadis, dilakukan hanya sewaktu-waktu,
karena dipicu kemunculan sebuah peristiwa. Faktor penyebabnya banyak:
”vested interest” pemilik media, kurangnya sumber dana, ketidak tahuan
mengenai pentingnya dan strategisnya JI dalam sebuah negara demokratis,
hingga lemahnya kemampuan teknis para awak media.berbagai rentetan
keterangan dari sebuah peristiwa berita regular atau seremonial.

4
Kurnia, Setiawan Santana, 2005, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Para wartawan investigasi juga kerap harus jeli dan waspada
terhadap berbagai kisah berita yang tersebar di masyarakat. Beberapa pihak
sengaja menyewa perusahaan public relations (hubunggan masyarakat)
untuk membuat perencanaan kisah berita tertentu. Lalu, membayar kerja
pengacara untuk menyangkal berbagai isu yang tersebar. Public tentu saja
akan menolak paparan kisah berita yang dikemukakan para petugas human

relations. Dari sanalah, para pekerja media jurnalistik memulai


rangkaian liputan investigasinya.
Mereka mulai meneliti berbagai item berita yang dapat diungkap
untuk konsumsi pemberitaan media harian dan mingguan. Mereka juga
mulai menyusun strategi untuk wawancara yang dapat membuka selubung
bukti keterangan yang sengaja dirancang. Selain itu, juga memulai
rancangan kegiatan penulisan yang dapat diterima publik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sejarah Jurnalistik Investigasi?
2. Apa tujuan Jurnalistik Investigasi?
3. Apa manfaat Jurnalistik Investigasi?
4. Bangaimana sejarah perkembangan Jurnalistik Investigasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah jurnalistik Investigasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan mamfaat jurnalistik investigasi dan.
3. Untuk mengetahui perkembangan jurnalistik investigasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Jurnalistik Ivestigasi Dari Masa Ke Masa

Jurnalistik investigasi adalah bentuk jurnalisme yang mendalam dan


menyelidiki berbagai isu dengan lebih detail. Sejarah jurnalistik investigasi
dapat ditelusuri kembali ke berbagai periode dalam sejarah, dengan beberapa
titik penting yang mencerminkan perkembangan teknik dan etika dalam
jurnalisme investigasi.

a. Abad ke-19: Awal Mula – Jurnalisme investigasi pertama kali muncul di


abad ke-19, terutama di Inggris dan Amerika Serikat. Pada periode ini,
para jurnalis mulai mengungkapkan berbagai masalah sosial dan politik
yang muncul selama Revolusi Industri, seperti kondisi kerja yang buruk di
pabrik-pabrik dan korupsi dalam pemerintahan.

b. Nellie Bly: Pada tahun 1887, Nellie Bly, seorang jurnalis wanita terkenal,
melakukan investigasi yang terkenal dengan menyamar sebagai pasien gila
di sebuah rumah sakit jiwa di New York. Hasil liputannya tentang kondisi
di dalam institusi ini mengguncang masyarakat dan memunculkan
perhatian terhadap perlunya jurnalisme investigasi.

c. Muckrakers: Pada awal abad ke-20, periode yang dikenal sebagai


“Muckraking Era,” jurnalis seperti Upton Sinclair dan Ida Tarbell
meluncurkan serangkaian laporan investigasi yang mengungkapkan
masalah korupsi, ketidakadilan sosial, dan ketidaksetaraan dalam
masyarakat Amerika Serikat.

6
Kurnia, Setiawan Santana, 2003, Jurnalisme Investigasi, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.

d. Watergate Scandal: Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah


jurnalistik investigasi adalah Watergate Scandal pada tahun 1970-an.
Jurnalis dari The Washington Post, seperti Bob Woodward dan Carl
e. Bernstein, melakukan penyelidikan yang membongkar skandal politik dan
mengakibatkan pengunduran diri Presiden Richard Nixon.

f. Era Digital: Dengan perkembangan teknologi dan internet, jurnalisme


investigasi menjadi lebih global dan dapat diakses oleh lebih banyak
orang. Organisasi berita seperti WikiLeaks dan jurnalisme warga juga
telah berkontribusi pada ekspos berbagai jenis masalah di seluruh dunia.

g. Kode Etik: Selama sejarahnya, jurnalisme investigasi juga mengalami


perkembangan etika. Organisasi jurnalis dan wartawan menetapkan kode
etik yang memandu praktik investigasi untuk memastikan keakuratan,
keadilan, dan integritas dalam liputan mereka.

Seiring berjalannya waktu, jurnalisme investigasi terus berkembang


dan memainkan peran penting dalam memeriksa kekuatan, mengungkapkan
ketidakadilan, dan mempromosikan transparansi dalam masyarakat. Sejarah
ini mencerminkan komitmen jurnalis untuk menjalankan tugas mereka dalam
menjaga kebebasan pers dan memperjuangkan kebenaran.

B. Sejarah Jurnalistik Investigasi

Jurnalisme investigasi mempunyai jejak yang panjang dalam sejarah


pers Amerika. Beberapa tokoh tercatat sebagai pionir jurnalisme
investigasi. Mereka menetapkan pedoman jurnalisme investigasi bahkan

7
menggariskan ciri pemberitaan pers sebagai medium watchdog di dunia
jurnalisme.

Sejarah investigasi berawal dari sebelum


berdirinya Negara Amerika. Pada 1690, Benyamin Harris menginvestigasi
berbagai peristiwa di masyarakat dan melaporkannya dalam Public
Occurences, Both Foreign and Domestic. Konten laporannya dinilai
menentang kebijakan kolonial Inggris. Pada permulaan sejarahnya, jurnalisme
investigasi amat dekat dengan pemberitaan crusading atau jihad. Pada fase
selanjutnya, spirit crusading (jihad atau perjuangan) mendapat bentuk yang
bertambah formal menempuh penerbitan New England Courant
pada 1721 yang diterbitkan oleh James Franklin. Istilah investigasi sendiri
baru muncul pertama kali dari Nellie Bly ketika menjadi reporter di Pittsburg
Dispatch (1890).

Bly sampai harus bekerja di sebuah pabrik untuk menyelidiki kehidupan buruh
di bawah umur yang dipekerjakan dalam kondisi yang buruk. Keistimewaan
laporan jurnalistime investigasi Bly terletak pada tuntutan penyelesaian jalan
keluar terhadap problema sosial tersebut. Menempuh laporan investigasi, pers
diposisikan sebagai pengganti pemerintah yang lemah dalam mengatur
masyarakat.

Bisa dinyatakan pada permulaan kemunculannya, jurnalisme investigasi


memakai bentuk perlawanan terhadap kebijakan penguasa. Baru pada
permulaan zaman 20 jurnalisme investigasi menegaskan bentuknya di dalam
liputan-liputan yang terorganisir ketika melaporkan berbagi pelanggaran yang
terjadi.

Menurut Charneley mempunyai dua hal yang signifikan yang mendasari


reportase investigasi, adalah jurnaisme harus membawa muatan pencerahan
publik dan seringkali juga keaktifan perlawanan. Untuk itu, jurnalisme
investigasi diidentikan dengan istilah jurnalisme crusading. Crusading, dalam
sejarah pers Amerika, menyangkut periode Muckraking yang mengekspos
perilaku anti-sosial dan kejahatan di dunia pemerintahan dan bisnis. Presiden

8
Theodore Roosevelt bahkan memberi nama muckrakers kepada reporter yang
sibuk menyoroti hal kotor dan tidak melihat sisi positif lain dari
kehidupan Amerika.

Pada tahun 1902, jurnalisme investigasi menjadi gerakan yang


berpengaruh. Hal ini dipicu dari kebijakan berbagai media yang menyatakan
sikap jurnalismenya pada reformasi sosial. Masyarakat pun menyambutnya
dengan antusias. Sejak itu jurnalisme investigasi menjadi bidang usaha pers
yang menguntungkan. Sirkulasi sepuluh majalah yang memfokuskan diri pada
liputan investigasi mencatat jumlah 3 juta eksemplar pada 1903. Beberapa
wartawan investigasi yang belakang sekali mengembangkan gaya penulisan
jurnalisme investigasi untuk keperluan penulisan novel. Pada rentang
waktu 1900-1914 muncul asosiasi penulis dan penerbit jurnalisme investigasi.

9
https://openai-chat-gpt.ru/?s=Sejarah+jurnalistik+investigasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jurnalis investigasi memiliki peran yang sangat penting dalam


mencerahkan masyarakat tentang masalah-masalah yang relevan,
mendorong perubahan positif, dan menjaga akuntabilitas pemerintah.
Namun, mereka juga menghadapi berbagai tantangan dan risiko dalam
menjalankan tugas mereka. Oleh karena itu, jurnalisme investigasi harus
dihargai dan didukung sebagai elemen penting dalam menjaga demokrasi
dan kebebasan pers.

B. Saran
Uraian pada beberapa bab diatas sebagaimana telah memberikan
sedikit pemahaman dan pengetahuan kepada kita semua meskipun tiada
kesempurnaan, karena memang penulisan ini tidak terlepas dari kekurangan.
Akhirnya upaya dan kegiatan yang tak mengenal lelah untuk lebih mengkaji
tentang perbaikan penulisan makalah

10
DAFTAR PPUSTAKA

Santana K. Septiawan. Jurnalisme Investigasi. 2009. Jakarta: Yayasan


Obor Indonesia

https://openai-chat-gpt.ru/?s=Sejarah+jurnalistik+investigasi

https://id.scribd.com/document/545214565/Sejarah-jurnalisme-
investigasi

Ica Wulansari dan Indah Suryawati. Laporan Investigatif Konsep &


Praktek Jurnalistik. 2013. Jakarta: Empat Pena

11

Anda mungkin juga menyukai