Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW TPA TERJUN

Diajukan Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Jurnalisme Investigasi
 Dosen
:
Drs. Nurhalim Tanjung, M.I.Kom 

 
Disusun Oleh :
Jihan Faliq Azis
2030420007
 
 
 
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 
MEDAN
2023
BAB I

PENDAHULUAN

Jurnalisme investigasi adalah kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan


berita yang bersifat investigatif, atau sebuah penelusuran panjang dan mendalam terhadap
sebuah kasus yang dianggap memiliki kejanggalan.Selain itu, investigasi merupakan
penelusuran terhadap kasus yang bersifat rahasia. Sebuah kasus dapat diketahui
kerahasiaannya apabila penelusuran terhadap kasus tersebut selesai dilakukan. Kata
jurnalisme investigasi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu journal dan vestigium.

journal atau diurnalis berarti orang yang melakukan kegiatan jurnalistik, dan vestigium yang
berarti jejak kaki.Sumaatmadja. Jurnalisme investigasi menghasilkan sebuah karya
jurnalistik, yaitu laporan investigasi.Laporan investigasi sebagai sebuah karya jurnalistik
tidak ditentukan oleh besarnya kasus yang dibongkar, melainkan manfaat atau dampak apa
yang ditimbulkan setelah kasus tersebut terbongkar.[1] Penelusuran sebuah topik yang ringan
dapat dikatakan produk investigasi yang baik apabila mengungkap fakta bernilai besar bagi
khalayak

Jurnalisme investigatif terbaik tidak lagi hanya muncul di surat kabar. Organisasi berita telah
menyadari kekuatan penceritaan digital, dan beberapa karya jurnalisme investigatif yang
paling mengesankan sekarang berisi multimedia interaktif, video, peta, dan fotografi untuk
melibatkan pembaca dan menghidupkannya. 

 Sejarah

Jurnalisme investigasi mempunyai jejak yang panjang dalam sejarah pers Amerika. Beberapa
tokoh tercatat sebagai pionir jurnalisme investigasiMereka menetapkan pedoman jurnalisme
investigasi bahkan menggariskan ciri pemberitaan pers sebagai medium watchdog di dunia
jurnalisme. Sejarah investigasi berawal dari sebelum berdirinya Negara Amerika. Pada 1690,
Benyamin Harris menginvestigasi berbagai kejadian di masyarakat dan melaporkannya dalam
Public Occurences, Both Foreign and Domestic. Isi laporannya dinilai menentang kebijakan
kolonial Inggris. Pada awal sejarahnya, jurnalisme investigasi amat dekat dengan
pemberitaan crusading atau jihad.

Pada fase selanjutnya, spirit crusading (jihad atau perjuangan) mendapat bentuk yang lebih
formal melalui penerbitan New England Courant pada 1721 yang diterbitkan oleh James
Franklin. Istilah investigasi sendiri baru muncul pertama kali dari Nellie Bly ketika menjadi
reporter di Pittsburg Dispatch (1890). Bly sampai harus bekerja di sebuah pabrik untuk
menyelidiki kehidupan buruh di bawah umur yang dipekerjakan dalam kondisi yang buruk.
Keistimewaan laporan jurnalistime investigasi Bly terletak pada tuntutan penyelesaian jalan
keluar terhadap problema sosial tersebut.

Melalui laporan investigasi, pers diposisikan sebagai pengganti pemerintah yang lemah
dalam mengatur masyarakat. Bisa dikatakan pada awal kemunculannya, jurnalisme
investigasi memakai bentuk perlawanan terhadap kebijakan penguasa. Baru pada awal abad
20 jurnalisme investigasi menegaskan wujudnya di dalam liputan-liputan yang terorganisir
ketika melaporkan berbagai pelanggaran yang terjadi
Pada tahun 1902, jurnalisme investigasi menjadi gerakan yang berpengaruh. Hal ini dipicu
dari kebijakan berbagai media yang menyatakan sikap jurnalismenya pada reformasi sosial.
Masyarakat pun menyambutnya dengan antusias. Sejak itu jurnalisme investigasi menjadi
bidang usaha pers yang menguntungkan. Sirkulasi sepuluh majalah yang memfokuskan diri
pada liputan investigasi mencatat jumlah 3 juta eksemplar pada 1903. Beberapa wartawan
investigasi kemudian mengembangkan gaya penulisan jurnalisme investigasi untuk
kepentingan penulisan novel. Pada rentang waktu 1900-1914 muncul asosiasi penulis dan
penerbit jurnalisme investigasi.

 Ciri-ciri

Jurnalisme Investigasi memiliki empat ciri, yaitu riset dan reportase yang mendalam dan
berjangka waktu panjang untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis, paper
trail yang dilakukan untuk mencari kebenaran dalam mendukung hipotesis, wawancara
mendalam dengan pihak-pihak yang terkait dengan investigasi, dan pemakaian metode
penyelidikan polisi dan peralatan anti-kriminalitas (Dalam hal ini termasuk melakukan
metode penyamaran serta memakai kamera tersembunyi).

 Struktur penulisan investigatif

Kaidah piramida terbalik digunakan sebagai sarana mengorganisir informasi dari urutan yang


paling penting ke yang kurang penting. Pelaporan investigasi juga mementingkan kebutuhan
khalayak yang ingin segera menemukan apa yang harus dipahaminya. Carole Rich menyebut
“5 Hal Penting” dalam penulisan berita. Rumus ini dapat dijadikan variasi dari kaidah
priramida terbalik.

Kelima hal tersebut, yaitu news (apa yang terjadi atau akan diperitiwakan), context (latar


belakang dari kejadian), scope (apakah peristiwa lokal menjadi bagian dari peristiwa atau
gejala di tingkat nasional), edge (kemana berita hendak diarahkan dan apa yang terjadi
kemudian), dan impact (mengapa menajdi perhatian banyak orang). Sifat dramatis juga
merupakan hal penting yang harus diperhatikan.Melalui tiga babak pengisahan, struktur kisah
dilaporkan. Pada bagian awal kisah digambarkan adanya permasalahan. Bagian tengah
menyiratkan berbagai kejadian atau aksi. Sementara itu, akhir kisah dapat memberikan
resolusi. Penulisan investigasi tetap memakai dasar pelaporan yang biasa dikerjakan kalangan
jurnalis, yaitu awal (lead), tubuh (middle), dan penutup (ending).

 Bagian awal

Jenis-jenis lead dari ''hard news'' dapat menjadi pembuka yang kerap


dipakai wartawan investigasi ketika mereka telah siap untuk membuka kisah penyelidikan
yang penuh dengan kerumitan. Untuk itu, pembuka jenis ringkasan (summary)
dipergunakan. Carole Rich memberika bentukan pembuka yang tidak langsung memaparkan
permasalahan. Rich menyebutkan jenis deskriptif lead, naratif lead, dan anekdot lead, sebagai
pengawal kisah berita. Selain itu ada juga pelaporan yang dibuka dnegan lead kutipan
langsung.

 Bagian tubuh

Banyak bagiannya yang menggunakan teknik penulisan yang didasari oleh kecakapan
penulisan sastra. Penjelasan yang berupa angka-angka atau statistik memerlukan penanganan
khusus agar pembaca tidak jenuh dengan uraian yang bersifat teknis. Bagian ini membangun
pengisahan menjadi rincian aksi dari karakter utama permasalahan yang kompleks, serta
perubahan karakter permasalahan. Salah satu teknik penarik uraian, di bagian tengah ini,
adalah pengisahan adegan. Melalui adegan, permasalahan dipertunjukkan seluk beluk
kejadiannya.

 Bagian penutup

Bagian akhir dari penulisan investigasi sering kali memaparkan kedalaman pikiran dan emosi
ke dalam benak pembaca.

 Perencanaan investigasi
 Menentukan tema

Di banyak media massa, tema investigasi ditentukan melalui rapat redaksi yang terencana,


atau melalui perumusan agenda publik yang dipunyai masing-masing media.Namun, bahkan
dalam contoh investigasi legendaris (seperti "Skandal Watergate"), tema itu muncul secara
"tidak sengaja", wartawan atau kelompok wartawan menemukan peristiwa yang tampaknya
sepele, namun dalam melakukan penggalian secara terus-menerus sehingga berhasil
menemukan "peristiwa terselubung" yang jauh lebih besar.

 Merumuskan masalah

Dalam Perencanaan Investigasi, mencari "akar masalah" (bottom-line) sangatlah penting,


guna memudahkan dalam mencari informasi.[ Rumusan masalah adalah hal yang ingin
ditelusuri melalui investigasi. Untuk itu, rumusan masalah harus se-spesifik mungkin, dan
dalam kalimat pendek. Rumusan masalah juga semacam hipotesis dalam penelitian ilmiah
(sesuatu yang harus diuji kebenarannya di "laboratorim" atau lapangan).

 Memperoleh bahan investigasi

Memperoleh bahan investigasi dapat dilakukan dengan cara wawancara terhadap sumber dan


tokoh kunci, atau mencari dokumen dan bukti terpenting dari lapangan.

 Membandingkan data

Data tertentu tidak berbunyi apa-apa jika tidak dibandingkan dengan data lain. Untuk itu,
setiap data yang diperoleh harus dibandingkan dengan data yang lainnya agar mendapatkan
data yang benar-benar akurat.

 Menguji informasi

Mengumpulkan semua bahan (wawancara dan dokumen) serta menyortirnya berdasarkan


kredibilitas sumber informasi.Memakai dokumentasi itu untuk menguji hipotesis yang telah
dibuat (apakah memprkuat atau menggugurkan).

 Menulis dan menyajikan informasi


Dalam hal penulisan, laporan investigasi harus ditulis secara padat dan jelas. Namun, yang
lebih penting lagi tulisan itu harus argumentatif (memiliki dasar bukti yang kuat dan
dibangun dengan logis). Tulisan sering kali harus dilengkapi pemaparan dokumen, foto, dan
tabel yang memperkuat tulisan.

 Teknik peliputan
 Penyamaran

Terdapat tiga teknik penyamaran yang digunakan saat peliputan investigasi, yaitu:[

a. Penyamaran melebur (immerse), maksudnya yaitu wartawan yang melakukan peliputan


membaur atau melebur dengan objek yang akan diliputnya dengan kata lain wartawan
menyamar menjadi bagian dari objek yang akan diliput

b. Penyamaran menempel (embedded), teknik ini memanfaatkan objek tertentu untuk


mendapatkan fakta, keterangan atau akses

c. Penyamaran berjarak (surveillance), teknik ini menggunakan jarak dalam penyamarannya.


Jarak yang dimaksud tidak hanya jarak yang bisa diukur melainkan juga berkaitan dengan
jarak sosiologis dan psikologis

 Observasi

Observasi merupakan kegiatan menggali fakta di lapangan dengan menggunakan pancaindra,


sehingga tergambar dengan jelas apa yang terjadi.Hasil observasi tersebut kemudian
dideskripsikan melalui tulisan, gambar, dan suara.]

 Mengecoh (Decoying)

Merupakan teknik yang digunakan agar wartawan bisa bertemu dan mendapatkan informasi


dari sumber berita. Mengecoh maksudnya wartawan tidak mengatakan liputannya untuk
kasus A melainkan untuk kasus B (improvisasi).

 Metode Investigasi

1. Material Trail, yaitu menelusuri atau mencari jejak dan bukti - bukti dalam bentuk
benda
2. People Trail, mencari jejak - jejak orang yang terlibat atau yang bertanggung jawab
atas kasus tersebut
3. Money Trail, atau follow the money, mengikuti lairan uang atau mencari jejak uang
BAB II

Pengalaman Selama Liputan Investigasi di TPA Terjun

Beberapa minggu belakangan kami secara kelompok yang beranggotakan saya, jihan faliq
azis, andi sekar, dan muhazi pratama memilih TPA Terjun sebagai tempat atau isu yang ingin
kami investigasi, kenapa kami memilih tempat tersebut sebagai lokasi inverstigasi, karena
TPA Terjun merupakan tempat
pemrosesan akhir sampah yang menampung sampah di 21 Kecamatan yang adadi Kota Meda
n ini saat ini sudah menimbun sebanyak lebihdari 1 juta kubik sampah.

Di wilayah Terjun Medan, permasalahan sampah semakinmenjadi
jadi dengan adanya Tempat Pembuangan Akhir(TPA)
yang menghadirkan bahaya serius bagi lingkungansetempat. Dalam beberapa tahun terakhir, 
peningkatan jumlahsampah yang dihasilkan oleh masyarakat dan pertumbuhanpopulasi telah 
mengakibatkan peningkatan drastis dalamukuran dan dampak negatif TPA ini.

Bahaya dari TPA secara perlahan menjadi ancaman bom waktu yang tidak disadari warga
sekitar, dari hasil investigasi yang kami lakukan terdapat beberapa akibat yang muncul dari
TPA Terjun, diantaranya:

“sampah yang menumpuk di TPA ini sebenarnya sangat
berbahaya, apalagi untuk paruparu, bakteri yang menumpukdihinggapi lalat membuat sakit”

Dikutip dari keterangan dokter warmansyah yang bertugas dipuskesmas sentosa baru.

Selain pencemaran tanah dan air, TPA Terjun Medan jugamenyebabkan masalah kesehatan
yang serius. Prosesdekomposisi sampah menghasilkan gas beracun sepertimetana dan
hidrogen sulfida. Gas-gas ini dapat terlepas keatmosfer dan menyebabkan polusi udara yang
membahayakankesehatan masyarakat sekitar. Paparan jangka panjangterhadap polutan udara
ini dapat menyebabkan masalahpernapasan, penyakit pernafasan, dan masalah
kesehatanlainnya yang dapat mengancam kualitas hidup penduduksetempat.

Untuk mengatasi bahaya sampah TPA Terjun Medan, langkah-langkah pencegahan dan
pengelolaan yang serius harusdiambil. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Peningkatan Sistem Pengelolaan Sampah: Perlu adanyapeningkatan dalam sistem


pengelolaan sampah yang meliputipemilahan, daur ulang, dan pengolahan limbah yang
efektif.

2. Edukasi Masyarakat: Melakukan kampanye edukasi yang luaskepada masyarakat tentang


pentingnya pemilahan sampah, pengurangan penggunaan plastik, dan pentingnya
praktikpengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

3. Pengembangan Infrastruktur: Perlu pengembanganinfrastruktur pengelolaan sampah yang


lebih baik, termasukfasilitas pengolahan sampah modern dan pengurangan jumlahsampah
yang mencapai TPA.
4. Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktifmasyarakat dalam program
pengelolaan sampah, sepertiprogram pembersihan lingkungan dan kegiatan
pengurangansampah.

5. Pengawasan dan Penegakan Hukum: Perlu dilakukanpengawasan dan penegakan hukum


yang ketat terhadappelanggaran terkait pengelolaan sampah, termasukpembarakan sampah
secara ilegal dan pengoperasian TPA yang tidak memenuhi standar.

Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan
serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia.
Negara-negara maju telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut,
begitupun bagi pemerintah daerah dimanan persampahan merupakan masalah yang serius.

Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah
timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli
masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya
usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan
kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya
volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan.

Perkembangan laju volume timbunan sampah di kota medan megalami peningkatan setiap
tahunnya. Volume timbunan persampahan tergantung pada volume jenis sampah yang
dihasilkan diantaranya sampah pemukiman atau perumahan, sampah pasar, sampah industri
dan penyapuan jalan atau fasilitas umum. Oleh karena itu mengimbau masyarakat agar
merubah perilakunya jangan lagi membuang sampah sembarangan khususnya membuang
sampah di sungai. Lalu industri juga harus mengelolah limbah pabriknya dengan baik dan
benar jangan langsung dibuang sembarangan.

Dalam hasil investigasi yang sudah dilakukan di TPA Terjun , Dimulai dari sampah yang
sudah menumpuk hampir menjunjung langit yang menyebabkan bau yang sangat menyengat,
sudah ada dua gunungan sampah tetapi gunungan yang pertama sudah dikelola menjadi
sebuah taman yang indah dan ditumbuhi dengan pohon yang hijau dari seluruh pihak polres
yang berada di kota medan. perubahan dirasakan dari aroma busuk yang sudah tidak tercium
lagi. Selain menanam pohon-pohon untuk menambah penghijauan, DLH Kota Medan
nantinya akan membangun gapura pintu masuk ke TPA. Gunungan sampah yang satunya
juga akan dibuat taman , sekarang lagi proses mau memulai pembangunan.
BAB III

KESIMPULAN

Dari keseluruhan investigasi yang telah dilakukan menjadi pembelajaran berharga bagi
penulis dan semoga berdapampak ke diri sendiri dengan harapan nantinya berdampak ke
masyarakat luas.

Lika liku perlanan dalam melakukan investigasi di TPA Terjun sedikit banyak membuka
wawasan penulis dalam hal melakukan investigasi yang ternyata menarik dan seru untuk
dijalankan, banyak fakta fakta yang belum terungkap dan hanya bisa di ungkap jika
melakukan investigasi.

Diharapkan dengan terjadinya investigasi di TPA Terjun membuka pandangan warga sekitar
dan masyarakat luas agar lebih selektif dalam hal sampah, tidak terlalu sering menggunakan
bahan plastic sekali pakai merupakan langkah kecil yang sangat bermanfaat untuk
kedepannya.

Semoga ilmu yang telah diperoleh dari kelas Jurnalisme Investigasi bisa bermanfaat dan
berguna agar bisa terus di terapkan sebaik baiknya, terakhir penulis mengucapkan Banyak
terimakasih untuk segala pihak yang telah membantu melancarkan investigasi ini, terutama
untuk bapak Drs. Nurhalim Tanjung, M.I.Kom untuk ilmu yang diberikan, sekali lagi Terima
Kasih.

REFERENSI

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Jurnalisme_investigasi

http://www.jurnalistik.net/wp-content/uploads/group-documents/
5/1317201396-LiputanInvestigatif.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/36019/9/13.%20NIM.
%208166152003%20Bab%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai