Anda di halaman 1dari 2

©Uun-Dok-HO-Jurnalistik-2021

Variasi Naskah Jurnalistik

1. Berita
News is the timely report of facts or opinion of either interest or importance, or
both, to a considerable number of people. Sementara itu, Spencer dalam Assegaff
(1985:23) mengatakan bahwa berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar dan
dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.
Beberapa tahun yang lalu para ahli mendefinisikan berita dengan pandangan dari
sudut surat kabar saja. Namun, sekarang kehadiran media elektronik yang juga
menyiarkan berita harus diperhitungkan karena kenyataan menunjukkan bahwa
penyiaran berita di stasiun radio dan televisi sangat berpengaruh terhadap jurnalistik
surat kabar, antara lain dalam kecepatan atau nilai aktualitas sampainya berita
kepada khalayak. Oleh karena itu, di kalangan wartawan ada yang mengartikan news
sebagai singkat dari: North: Utara - East: Timur -West: Barat - South: Selatan. Berita
adalah sebagai laporan dari keempat penjuru angin atau dari berbagai tempat di
dunia.
Berita adalah pemaparan fakta, sehingga berita bersifat faktual. Dasar fakta
inilah yang membedakan berita dengan jenis tulisan yang lain, baik opini apalagi
dengan iklan. Fakta sering disetarakan dengan kenyataan, atau realitas, atau apa
adanya. Yang dimaksud apa adanya adalah takarannya pancaindra, sehingga berita
dapat dikategorikan sesuatu yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa, dan dicium.
Untuk menyajikan fakta yang seperti itu tidak sesederhana sebagaimana fungsi
pancaindra, tetapi perlu indikator yang ril yang dapat diterima dengan nalar yang
sehat. Oleh karena itu, untuk memenuhi indikator berita yang berdasarkan fakta,
maka para ilmuwan sepakat bahwa berita itu harus memenuhi unsur jawaban dari
enam pertanyaan. Enam pertanyaan itulah yang lebih populer disebut 5W+1H.
Unsur-unsur berita yang manapun di antara enam itu dapat dijadikan batu
loncatan untuk menggerakkannya menjadi sebuah berita. What (apa yang terjadi?)
Who (Siapa yang terlibat?) When (Bilamana Terjadi?) Where (Dimana terjadinya?)
How (Bagaimana terjadinya?) atau Why (Mengapa bias terjadi?).
Selain rumus unsur penulisan berita, sejumlah ilmuwan banyak merumuskan
model penyajian berita agar memiliki nilai kemenarikan atau merangsang syahwat
pembaca atau penonton. Menurut Padje (2008:136), model penulisan berita
sesungguhnya lebih dipengaruhi oleh visi-misi dari surat kabar yang bersangkutan dan
target konsumen yang sudah ditetapkan. Sementara itu, kesamaan dalam tekhnik
penulisan berita antar surat kabar hanya terletak pada pola yang selalu menggunkan
model piramida terbalik.
©Uun-Dok-HO-Jurnalistik-2021

2. Feature
Feature adalah kategori lain penulis koran yang mengedepankan model
pemberitaan hard news. Ia ditempatkan di bagian berita ringan dan dimasukkan
dalam daftar item berita yang tidak diburu-buru. Berita yang diangkat bertema
kemanusiaan, panjang, cukup lengkap, dan kerap menyembunyikan pengalaman
sentimentil orangorang biasa yang terlibat dalam suatu tragedi atau peristiwa luar
biasa. Dalam agenda reportase itulah, dalam banyak kasus, ia memberi seseorang
keleluasaan ruang untuk menulis. Penulisan feature menjalin banyak kejadian dan
komentar tokoh-tokoh menjadi sebuah cerita. Umumnya tulisan diawali dengan
pembuka kisah tidak langsung, diikuti sebuah insiden atau anekdot yang mewakili
tema pokok. Tubuh tulisan berisi insiden-insiden lanjutan, sejumlah kutipan dan pokok
berita. Bagian penutup meringkas kembali seluruh materi atau memasukkan klimaks.
Sifat tulisan feature lebih menghibur dan menjelaskan masalah daripada
menginformasikan, karena feature tulisan yang menuliskan peristiwa disertai
penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara
kerjanya. Ia lebih banyak mengungkap unsur how dan why sebuah peristiwa,
sehingga mampu menyentuh ketertarikan manusiawi (human interest) atau
menggugah perasaan (human touch).

3. Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu
masalah tertentu yang sifatnya aktual dan/atau kontroversial yang bertujuan untuk
memberitahukan (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif
argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Disebut lepas karena
siapapun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing. Selain itu, artikel yang ditulis tidak terikat dengan berita
atau laporan tertentu. Ditulisnya pun boleh kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa
saja.
Terdapat beberapa jenis artikel yaitu artikel praktis yang lebih banyak bersifat
petunjuk praktis cara melakukan sesuatu; artikel ringan yang lazim ditemukan pada
rubrik anak-anak, remaja, dan keluarga; artikel halaman opini yang lazim ditemukan
pada halaman khusus opini bersama tulisan opini lain yakni tajuk rencana, karikatur,
pojok, kolom, dan surat pembaca; artikel analisis ahli yang biasa ditemukan pada
halaman muka, halaman-halaman berita, atau halaman rubrik-rubrik khusus tertentu.

Referensi
Assegaff.1982. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar Ke Praktek Kewartawanan. Jakarta,
Ghalia Indonesia.
Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan
Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sobur, Alex. 2001. Etika Pers; Profesionalisme dengan Nurani. Bandung: Humaniora
Utama Press

Anda mungkin juga menyukai