3. Reportase Komprehensif
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan komprehensif sebagai 1 bersifat mampu
menangkap (menerima) dng baik; 2 luas dan lengkap (tt ruang lingkup atau isi); mempunyai dan
memperlihatkan wawasan yang luas. (Edisi Ketiga, Balai Pustaka, halaman 585).
Dengan demikian maka reportase komprehensif adalah laporan mengenai fakta peristiwa atau
pendapat atau keduanya yang mengangkat suatu topik yang tengah diperbincangkan dalam
masyarakat.
Isinya mampu memberikan penjelasan secara detail kepada pembaca tentang topik itu dengan
sisi yang luas. Tujuannya agar pembaca mengetahui duduk persoalan yang hangat itu secara
menyeluruh.
Andreas Agung dalam paper “Dasar-Dasar Jurnalistik” menyebutkan bahwa reportase
komprehensif merupakan pengembangan dari reportase interpretarif di mana selain dicari
keterkaitan suatu peristiwa dengan peristiwa-peristiwa lainnya, juga menempatkannya pada
sistem sosial.
Djudjuk Juyoto dalam “Jurnalistik Praktis” mengatakan, reportase komprehensif mampu
mengaktualkan, menghangatkan kembali suatu peristiwa.
Dia menjelaskan bahwa suatu peristiwa tidak mungkin berdiri tanpa ada latar belakang dan
tindak lanjutnya. Artinya, suatu peristiwa berkaitan dengan peristiwa-peristiwa lainnya.
Ciri-cirinya:
Ada topik yang dibahas.
Biasanya menjawab pertanyaan tentang bagaimana suatu topik itu bergulir.
Lebih menjelaskan fakta-fakta tersebut secara menyeluruh.
Tetap menambahkan data yang menjelaskan fakta-fakta tersebut.
Penyajiannya biasanya menggunakan news feature.
4. Reportase Investigasi
William L. Rivers, Bryce Mc Intryre and Alison Work dalam “Editorial” menyebutkan reportase
investigasi adalah laporan yang biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversial.
Dalam jenis laporan ini para wartawan melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang
tersembunyi demi suatu tujuan. Pelaksanaannya sering ilegal atau tidak etis. Lebih banyak
menjawab unsur why dan why.
Steve Weinberg dalam “The Reporter’s Handbook, An Investigator’s Guide to Documents and
Techniques” menyebutkan reportase investigasi adalah reportase, melalui inisiatif sendiri dan
hasil karya pribadi, yang penting bagi pembaca, pemirsa dan pemerhati.
Dalam banyak hal, subjek yang diberitakan menginginkan bahwa perkara yang berada dalam
penyelidikan tetap tidak tersingkap.
John Ullmann and Steve Honeymann dalam “The Reporter’s Handbook: an Investigator’s guide
to documents and techniques” mendefinisikan reportase investigasi dengan kalimat: “kegiatan
investigatice reporting ialah sebuah reportase, sebuah kerja menghasilkan produk dan inisiatif,
yang menyangkut hal-hal penting dari banyak orang atau organisasi yang sengaja
merahasiakannya.
Katanya, ada tiga elemen dasar yang mendorong investigasi reporter yakni 1) laporan investigasi
bukanlah laporan yang dibuat seseorang, 2) subjek kisahnya meliputi sesuatu yang penting
alasannya bagi pembaca atau pemirsa dan 3) menyangkut beberapa hal yang sengaja
disembunyikan dari hadapan publik.
Ciri-cirinya:
Ada tujuan yang ingin dicapai (goal).
Mengangkat topik yang kontroversial.
Lebih menjawab pertanyaan why dan why.
Penggarapan merupakan kerja sebuah tim.
Membutuhkan waktu yang lama. Tidak seperti berita yang 1×24 jam.
Gaya penulisan bisa menggunakan news feature.
Dilengkapi dengan data yang lengkap untuk mendukung fakta yang diungkap. (*)