Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 5

Re por t a se
JURNALISTIK
Anggota
kelompok 5
Joshana Erizka Kalysha Hanifah Kirana Kylalisha
Da Costa Morais Adiya Maheswari
pengertian reportase
Reportase berasal dari kata ‘report’ dalam bahasa
Inggris, yang artinya melaporkan atau
memberitakan.
Menurut Heni Suryani dalam buku Cara Praktis
Reporter Pemula Memburu Berita (2020), reportase
adalah proses pelaporan sebuah berita atau
kegiatan peliputan berita, serta pengumpulan fakta
mengenai unsur berita dari berbagai sumber atau
narasumber, yang kemudian disusun dan disajikan
ke publik.
CREATIVE PORTFOLIO PAGE 02

3 Tahapan
reportase
www.reallygreatsite.com
Adalah teknik peliputan berita pada
tahap dasar atau awal. Berita yang

Reportase
dihasilkan dari reportase dasar
berupa straight news atau berita
langsung.

dasar
Ciri berita straight news adalah
singkat (biasanya tersusun dari dua
hingga enam alinea), bersifat padat,
langsung kepada inti persoalan,
serta mengandung unsur 5W+1H
(What, Why, Who, When, Where, dan
How).
Dibanding reportase dasar,

Reportase
reportase madya sifatnya lebih
kompleks. Karena cakupan
informasinya jauh lebih luas dan
banyak.

madya
Reportase madya adalah teknik
reportase yang jangkauannya lebih
luas daripada berita straight news.
Reportase madya akan menghasilkan
berita feature yang lebih berfokus
pada sisi human interest.
Reportase
Sering disebut news analysis. Reportase
lanjutan jauh lebih kompleks dari
reportase dasar dan madya. Karena jenis
reportase ini tidak hanya berisikan

lanjutan
berita, namun juga disertai analisa
mendalam mengenai pemberitaan
tersebut. Contohnya laporan investigasi
dan laporan mendalam.
Teknik
reportase
Riset data/studi
Observasi Wawancara
literatur
Observasi
Observasi adalah teknik reportase berupa datang
ke lokasi kejadian, mengamati, dan mengumpulkan
data dan fakta peristiwa.
Observasi ini merupakan pengamatan langsung di
tempat kejadian perkara atau TKP. Dengan “terjun
langsung” atau hadir di lapangan, wartawan akan
merasakan langsung peristiwa yang terjadi
sehingga ia bisa menyampaikan informasi yang
valid kepada para pembaca.
Wawancara
Wawancara merupakan bentuk reportase
dengan cara mengumpulkan data berupa
pendapat, pandangan, dan pengamatan
seseorang tentang suatu peristiwa.
Wawancara disebut juga “wawancara
jurnalistik” untuk membedakan dengan
wawancara lain, seperti wawancara kerja atau
“wawancara” (interogasi) polisi. Wawancara
dapat didefinisikan sebagai proses penggalian
atau pengumpulan informasi, fakta, atau data
tentang sebuah peristiwa atau masalah.
Riset data
Riset Data disebut juga Studi Literatur,
Studi Pustaka, atau Riset Dokumentasi,
yaitu mengumpulan data, fakta, atau bahan
berita melalui arsip, buku, referensi, dan
sumber dokumen lainnya, termasuk
internet (riset online), terkait dengan
berita yang akan ditulisnya
Sistem Reportase
Dalam reportase dikenal pula istilah Follow Up
System dan Beat System:

Sistem
1. Follow Up System yaitu mencari informasi
berdasarkan isu atau masalah yang sudah
menjadi berita di media.
Wartawan mengembangkan berita itu atau

reportase
mencari informasi terbaru (perkembangan baru)
sebagai bahan berita baru –melengkapi,
mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus
dari berita tersebut.
2. Beat System yaitu wartawan ”ngepos” atau
”mangkal” pada lembaga atau tempat-tempat
tertentu yang dipandang sebagai ”sumber
informasi”.
Wartawan mendatangi secara teratur instansi
pemerintah atau swasta, atau tempat-tempat lain
yang dimungkinkan munculnya hal-hal yang dapat
menjadi berita.
News Processing
News Processing
Reportase adalah bagian dari proses pembuatan (news
processing), yaitu tahap kedua (news hunting, news gathering).
Proses pembuatan berita biasanya dimulai dari rapat redaksi.
Dalam rapat redaksi, para wartawan bisa mengajukan usulan-
usulan topik liputan. Usulan itu sendiri bisa berasal dari berbagai
sumber.
Misalnya: Undangan liputan dari pihak luar, konferensi pers,
siaran pers, berita yang sudah dimuat atau ditayangkan di media
lain, hasil pengamatan pribadi si jurnalis, masukan dari
narasumber/informan, dan sebagainya.
Proses Pembuatan Berita meliputi:
News Planning
Perencanaan Berita.
Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat
Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi
yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi,
rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik.
Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-
tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat,
lalu dilakukan pembagian tugas di antara para
wartawan.
News Hunting
Pengumpulan Bahan Berita.
Inilah tahap reportase. Setelah rapat proyeksi dan
pembagian tugas, para wartawan melakukan
pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data,
melalui peliputan, penelusuran referensi atau
pengumpulan data melalui literatur, dan
wawancara.
Tahap reportase ini disebut juga “pengumpulan
berita” (news gathering), yakni pengumpulan
bahan berita.
News Writing
Penulisan Berita.
Setelah data terkumpul, wartawan menulis
naskah berita atau melaporkannya di media
tempat ia bekerja. Wartawan televisi dan radio
bisa melaporkannya secara live.
Berita yang baik harus memenuhi unsur berita
5W+1H
1. What – Apa yang terjadi, acara apa, peristiwa
apa.
2. Who – Siapa pelaku, korban, penyelenggara,
atau yang terlibat dalam peristiwa.
3. Where – Di mana kejadiannya (lokasi, tempat)
4. When – Kapan terjadinya (waktu, hari, tanggal)
5. Why – Kenapa terjadi (latar belakang,
penyebab, pemicu, tujuan acara)
6. How – Bagaimana kejadiannya (proses, detail,
suasana, dll.)
News Editing
Penyuntingan Berita
Naskah berita yang sudah ditulis disunting dari
segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).
Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat,
kata, sistematika penulisan, dan substansi
naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik.
Di media cetak (suratkabar, tabloid, majalah),
penyuntingan juga termasuk “pemotongan”
(cutting) untuk menyesuaikan panjang naskah
dengan spaceatau kolom yang tersedia.
Bentuk Laporan
Hasil Reportase
Bentuk Reportasi
• Laporan hasil reportasi biasanya ditulis dalam bentuk feature, dimana
reporter diperkenankan memasukkan unsur subjektivitas dalam tulisannya.
• Umumnya laporan seperti ini disusun secara kronologis. Pada alinea pertama
(lead) dikemukan kesimpulan singkat tentang hal yang penting dari hasil
liputan tersebut. Lalu alinea berikutnya menguraikan secara lengkap
informasi secara kronologis, diceritakan mulai dari awal hingga akhir
kejadian.
• Penulisan laporan tidak harus terburu-buru karena nilai aktualitasnya tidak
cepat basi.
Contoh Reportasi
• Meliput Seminar
Wartawan datang ke lokasi seminar. Di sana ia mengamati jalannya acara,
jumlah hadirin, materi pembicaraan, mengambil makalah (jika ada), mengambil
foto/memotret (jika tidak ada fotografer), lalu wawancara panitia,
narasumber, dan peserta jika diperlukan.
Pengumpulan data untuk naskah berita meliputi 5W+1H yang merupakan Unsur-
Unsur Beritasebagaimana sudah dijelaskan di atas.
Contoh Reportasi
• Liputan prosesi pemakaman Gus Dur, liputan tentang konser musik, liputan
tentang peristiwa banjir yang melanda suatu wilayah, dan sebagainya.
Tujuannya agar khalayak bisa mengetahui kronologis kejadian dari awal
hingga akhir sehingga bisa memahami proses kejadian secara lengkap.
Contoh Reportasi
• Reportase tentang kegiatan pengemis dan anak jalanan di Jakarta
• liputan tentang kegiatan para pengumpul sisa beras di Pasar Induk Cipinang
• liputan tentang kegiatan di diskotik tertentu di malam spesial, dan
sebagainya.
Tujuannya, agar peristiwa tersebut diketahui dan dipahami khalayak sehingga
menjadi bahan pertimbangan dan pembelajaran bagi mereka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai