Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Reporter – Tujuan,

Tahapan, Syarat, Tugas, Proses,


Menulis Berita
Oleh samhis setiawanDiposting pada 29/09/2019
Pengertian Reporter – Tujuan, Tahapan, Syarat, Tugas,
Proses, Menulis Berita : Repoter ialah salah satu jenis jabatan
kewartawanan yang bertugas melakukan peliputan berita “news
gathering” dilapangan dan melaporkannya ke pada publik.

Lihat Daftar Inti Pelajaran :


1. Pengertian Reporter
2. Tujuan Dan Fungsi Reporter
3. Tahapan – tahapan Reportase
4. Syarat Utama Seorang Reporter
1. Hal Yang Perlu Diperhatikan Reporter Saat Meliput
5. Tugas Repoter
6. Proses Pembuatan Berita
7. Menulis Berita
0. 1. Menetapkan sudut pandang (angle) pemberitaan sesuai (jenis)
beritanya
1. 2. Menulis seluruh (isi) berita
2. 3. Mengedit berita, isi maupun bahasa
3. Posting terkait:
Pengertian Reporter
Repoter ialah salah satu jenis jabatan kewartawanan yang bertugas
melakukan peliputan berita “news gathering” dilapangan dan
melaporkannya ke pada publik, baik dalam bentuk tulisan untuk media
cetak atau dalam situs berita di internet,

atau pun secara lisan bila laporannya disampaikan melalui media


elektronik radio atau televisi. Hasil kerja repoter, baik merupakan
naskah tulisan ataupun lisan, umumnya harus melalui penyutingan
redaktur atau produser berita sebelum bisa disiarkan kepada publik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian


Surat Kabar Atau Koran Menurut Buku Beserta Contoh Dan
Macamnya

Tujuan Dan Fungsi Reporter


Adapun tujuan dan fungsi reporter yang diantaranya yaitu:

 Mengungkap latar belakang berita “background information”.


 Menjelaskan keterkaitan berita satu dengan berita lainnya.
 Menggali persoalan dibalik peristiwa dan berita.
 Membuka cakrawala pemahaman yang lebih luas dari
pembaca/khalayak.
 Lebih mengungkap aspek why dan who.

Tahapan – tahapan Reportase


1. Reportase dasar adalah peliputan berita tahap dasar atau awal.
Berita yang dihasilkan dari reportase dasar ini adalah straight news
atau berita lugas. ciri berita jenis ini adalah singkat/pendek (2-6
alinea), padat, langsung kepada inti masalahnya, unsure 5W+1H.

2.

Reportase madya adalah reportase yang lebih luas daripada


sekadar berita lugas. reportase media menghasilkan berita-kisah
(news feature).

3. Reportase lanjutan/mendalam, reportase lanjutan menghasilkan


berita analisis (news analysis). Contohnya depth
reporting/investigative reporting.

Syarat Utama Seorang Reporter


Adapun syarat utama seorang reporter yang diantaranya yaitu:

 Vitalis.
 Menguasai ilmu komunikasi.
 Menaati berbagai regulasi jurnalistik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 17 Pengertian


Berita Menurut Para Ahli Terlengkap

Hal Yang Perlu Diperhatikan Reporter Saat


Meliput
Dalam meliput peristiwa, penting diperhatikan:

1. Kode Etik Jurnalistik atau Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)


2. Fairness Doctrine (Doktrin kejujuran) yang mengajarkan,
mendapatkan berita yang benar lebih penting daripada menjadi
wartwan pertama yang menyiarkan atau menuliskannya.
3. Cover both side / news balance, yakni perlakuan adil terhadap
semua pihak yang menjadi objek berita, dengan meliput semua
atau kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.
4. Cek dan ricek, yakni meneliti kebenaran sebuah fakta atau data
beberapa kali sebelum menuliskannya.

Tugas Repoter
Melihat tugas repoter yang begitu mulia yakni salah satunya mencari
informasi untuk mengungkapkan suatu kebenaran. Dalam hal ini tugas
seorang repoter ialah sangat penting. Hal ini mengapa demikain???
Karena seorang reporter ialah orang sangat dibutuhkan ketika kita akan
memberitakan suatu informasi kepada khalayak. Ialah seorang yang
mencari berita, tap reporter bagaimana berita itu dapat diketahui
kebenarannya.

Dari informasi yang diperoleh para reporter, lalu diolah menjadi sebuah
produk berita yang layak dikonsumsi khalayak. Sumber dari segala
berita berasal dari masyarakat yang kemudian dikumpulkan, dihimpun
dan dirangkum menjadi satu oleh reporter yang kemudian
disebarluaskan kembail ke masyarakat. Tanpa disadari reporter ialah
penghubung antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain,
dengan memberikan berbagai informasi yang bermanfaat.

Proses Pembuatan Berita


Berikut Ini Merupakan Tahapan Proses Pembuatan Berita.

1. Mencari informasi awal tentang kejadian yang bernilai berita


Informasi awal dapat diperoleh dari berbagai sumber. Media massa
(koran harian, internet, radio, televisi) adalah salah satu sumber
informasi yang terus mengalir tak pernah henti. Bisa pula dari berbagai
sumber personal, seperti pimpinan lembaga, atau kolega (kenalan) yang
bekerja untuk suatu perusahaan dan memiliki cukup informasi tentang
perusahaan/ lembaga tersebut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 8 Jenis,


Bentuk Dan Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
Beserta Contohnya

Contoh kejadian:
rapat anggaran DPRD, wisuda perguruan tinggi swasta, peresmian
cabang baru bank syari’ah, lomba ilmiah remaja, seminar kebebasan
pers/ berekspresi, peringatan hari bumi, pelatihan PR khusus BUMN.

2. Memastikan kejadian/ peristiwa yang akan diliput/ dicari


informasinya
Melakukan konfirmasi berarti mengecek kepastian; baik kepastian jadi-
tidaknya acara, kepastian partisipan/ peserta, penyelenggara, pihak/
pejabat yang akan membuka acara, rangkaian berserta waktu/ lamanya
acara, aturan atau tata tertib peliputan (jika ada). Dengan demikian,
reporter dapat mempersiapkan segala sesuatu; baik fisik, mental,
peralatan, maupun tim peliput.

3. Mendokumentasikan seluruh informasi yang didapatkan


Informasi yang didapatkan setelah peliputan perlu dikumpulkan,
disatukan, ‘ditabung’ sehingga siap untuk diolah lebih lanjut menjadi
berita. Informasi dapat berupa: keterangan tentang 5W+1H, foto-foto
dokumentasi, press release, profil lembaga, pidato, pernyataan tertulis,
komentar (wawancara) dua-tiga narasumber, dan kesaksian saksi mata.

Menulis Berita
Berikut Ini Tahapan Menulis Berita

1. Menetapkan sudut pandang (angle)


pemberitaan sesuai (jenis) beritanya
Reporter menetapkan jenis berita yang akan dibuat (straight, soft,
feature, analysis), kemudian menetapkan sudut pandang (angle) yang
menarik-dan menguntungkan. Ukuran menarik-menguntungkan ini
tentu saja dengan (perlu) mengingat sebagian besar khalayak yang akan
menikmati berita kita.

Angle pada dasarnya adalah penonjolan informasi, sekaligus pintu


masuk (entry point) ke dalam berita. Rapat Anggaran DPRD dapat
mengambil angle: alokasi anggaran pendidikan sebesar 20%, ‘Harga’
Draft RUU Keistimewaan Yogya 500 juta Realistis/Tidak?, Kenaikan
Gaji DPRD melebihi gaji PNS.

2. Menulis seluruh (isi) berita


Dengan angle yang ditetapkan kemudian modal dasar dalam menulis
berita adalah seluruh rangkaian informasi yang telah didapatkan, yaitu
5W+1H. Karena anglenya adalah anggaran pendidikan 20%, maka yang
didulukan adalah fakta yang terungkap dalam rapat tentang anggaran
tersebut, beserta seluruh argumentasi yang menyertainya. Begitu pula
beberapa komentar pelaku (peserta rapat) maupun pakar/ pengamat
pendidikan yang sengaja dihubungi untuk dimintai pendapatnya.
3. Mengedit berita, isi maupun bahasa
Jika berita telah jadi, sentuhan terakhir adalah editing, baik isi maupun
bahasanya. Editing isi berarti melihat-mengoreksi adakah isi yang
kurang, tidak relevan, kurang sesuai, belum menonjol, dan kurang
menyeluruh. Dari bahasa, adakah kalimat yang belum mengalir, sudah
sesuaikah antara judul dan lead dan isi seluruh tubuhnya, sudah
menggunakan bahasa dan ejaan baku atau belum, dan adakah salah-
ketik yang mengganggu pembacaan berita.

Anda mungkin juga menyukai