MAKALAH
Dosen Pengampu :
Ahmad Syukron, S.Pd. M.Pd
Oleh :
Kelompok 2
Nur Sufi Hamidah (180210402050)
Sartika Ambarwati (180210402051)
Safira Feby Milinnia (180210402063)
Erina Yonanda Putri (180210402068)
Fajar Ambaristi (180210402071)
Fitrotul Hidayah (180210402085)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Makalah yang penulis susun ini berjudul “Analisis
Kesalahan dan Analisis Kontrastif”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Kesalahan Berbahasa yang diberikan oleh Bapak Ahmad Syukron, S.Pd. M.Pd
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Semoga apa yang penulis paparkan dalam makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan kepada semua orang, baik kepada pembaca maupun penulis sendiri. Apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam pemaparan materi di makalah, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupannya
sehari-hari. Bahasa digunakan sebagai jembatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
bahasa manusia tidak akan pernah maju peradabannya. Bahasa ada karena manusia ada.
Melalui bahasa manusia dapat menunjukkan sudut pandang, identitas diri, dan
pemahamannya terhadap suatu hal.
Jika dilihat dari paparan di atas, bahasa dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi
yang digunakan oleh sekelompok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang tersusun atas
sistem-sistem yang berkesinambungan. Sejalan dengan pendapat Dardjowijojo (2003:16)
bahasa adalah suatu sistem simbol yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat
bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya berlandaskan pada budaya
yang mereka miliki bersama. Dapat dikatakan bahasa itu sifatnya arbitrer, sistematis, logis,
manusiawi, konvensional, dinamis, unik, universal, bermakna, produktif, dan bervariasi.
Salah satu sifat bahasa yaitu manusiawi, menunjukkan bahasa hanya digunakan oleh
manusia guna bertahan hidup. Adanya bahasa memudahkan manusia untuk saling
berkomunikasi dan terus maju dalam dunia teknologi, ekonomi, politik, dan sebagainya.
Bahasa juga memiliki sifat sistematis dan logis. Sesuatu yang diucapkan, ditulis, dan dibaca
selalu tertata sesuai dengan sistem yang ada supaya informasi yang disampaikan kepada
pembaca atau pendengar dapat diterima secara utuh. meskipun tatanan bahasa yang
digunakan sudah urut unsur-unsurnya, tetapi jika tidak masuk logika maka kalimat tersebut
tidak memiliki makna. Alasannya adalah, salah satu ciri bahasa bersifat logis, masuk akal,
tidak berada di luar nalar. Sebagai contoh, kuda itu berwarna hijah. Secara logika diterima
oleh otak, tidak ada hewan kuda yang berwarna hijau, maka kalimat tersebut salah. Tetapi
memang pada faktanya masih ada pembelajar yang kurang memahami betul sistem tatanan
sebuah bahasa, baik itu dari yang paling dasar hingga ke yang menengah. Bagaimana
menggabungkan dua buah kata yang benar, penggunaan konjungsi yang tepat, urutan unsur
SPOK yang sesuai.
Dari permasalahan tersebut, lahirlah sebuah kajian linguistik yakni salah satunya
adalah analisis kesalahan berbahasa. Analisis kesalahan berbahasa secara garis besar yakni
kajian linguistik yang membahas, membedah, mengkaji, dan memberikan solusi kepada
1
pembelajar mengenai masalah kesalahan berbahasa, baik itu pada tatanan fonologi, morfem,
frasa, klausa, kalimat, paragtaf, wacana, hingga semantik. Salah satu ruang lingkupnya adalah
analisis kontrastif. Analisis kontrastif juga berkecimpung pada ranah kebahasaan. Bedanya
adalah analisis kontrastif menggunakan perbandingan antara bahasa sumber (B1) dengan
bahasa sasaran (B2). Lebih lengkapnya akan dibahas di makalah ini.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan analisis kesalahan dan analisis kontrastif?
2. Apa tujuan dari analisis kesalahan dan analisis kontrastif?
3. Bagaimana hubungan, perbedaan, dan batasan analisis kesalahan dan analisis
kontrastif?
4. Apa yang menjadi ruang lingkup dan objek analisis kesalahan dan analisis
kontrastif?
5. Bagaimana metode dalam analisis kontrastif?
1. 3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan hakikat analisis kesalahan dan analisis kontrastif.
2. Menjelaskan tujuan analisis kesalahan dan analisis kontrastif.
3. Menjelaskan hubungan, perbedaan, dan batasan analisis kesalahan dan analisis
kontrastif.
4. Menjelaskan ruang lingkup dan objek analisis kesalahan dan analisis kontrastif.
5. Menjelaskan metode analisis kontrastif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bahasa pembelajaran, dan menyiapkan cara-cara penyampaian bahan pembelajaran kepada
peserta didik.
Analisis kontrastif muncul dikarenakan perkembangan linguistik kontrastif, yaitu
linguistic yang digunakan untuk membandingkan dua bahasa atau lebih, termasuk
kebudayaan dari pemakai bahasa. Baradja (1981:5) berpendapat ada dua alasan yang
menjadai dasar lahinya analisis kontrastif, yaitu majunya linguistik deskriptif sinkronik dan
majunya kajian-kajian teori pemindahan belajar (transfer of learning). Bahasa deskriptif
sinkronik memiliki peran membandingkan bahasa dengan tujuan menemukan persamaan
serta perbedaan antar B1 dengan B2 dengan maksud untuk keperluan pembelajaran bahasa
kedua B2 atau bahasa asing BA berjalan sesuai yang diharapkan.
4
berbagai butir yang diajarkan; (3) merencanakan latihan dan pengajaran; (4) memilih butir
pengujian kemahiran siswa.
Ttujuan analisis kesalahan adalah untuk memberikan informasi kepada guru atau
pengajar bahasa mengenai kekurangan dalam proses pembelajaran yang sudah ada,
pengajaran dan latihan yang telah dilakukan, merencanakan program pengajaran remedial
serta dapat mengetahui aspek-aspek kebahasaan yang belum dikuasai oleh siswa. Langkah-
langkah dalam menganalisis kesalahan merupakan salah satu bagian yang penting dari
analisis kesalahan itu sendiri. Hal ini bertujuan agar proses analisis tersusun secara sistematis
dan terarah. Analisis kesalahan mempunyai tujuan yang sangat baik.
Sedangkan tujuan analisis kontrastif menurut Sutedi (2000: 117) adalah untuk
mendeskripsikan berbagai persamaan dan perbedaan tentang struktur bahasa (obyek-obyek
kebahasaan) yang terdapat dalam dua bahasa yang berbeda atau lebih. Jadi, analisis kontrastif
bertujuan untuk mengidentifikasi segi-segi perbedaan atau ketidaksamaan yang kontras
(mencolok) antara dua bahasa atau lebih yang diperbandingkan.
5
mana yang termasuk dalam kategori yang disebabkan karena perbedaan bahasa pertama dan
bahasa kedua. Dengan begitu, siswa akan segera menguasai bahasa sasaran yang sedang
dipelajari (B2).
7
keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Analisis
kesalahan menyangkut tataran tata bunyi, tata bentuk kata, tata kalimat, tata wacana, dan tata
makna.
Objek analisis kontrastif sama dengan analisis kesalahan yaitu bahasa. Meskipun yang
menjadi objek adalah bahasa, hasil analisisnya bukan untuk kepentingan bahasa itu sendiri
melainkan untuk kepentingan pembelajaran bahasa. Dengan begitu, bahasa sebagai objek
dapat dilihat dari bahasa itu sendiri atau sebagai bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran
berkaitan erat dengan guru dan siswa. Sebab guru yang bertindak sebagai pelaksana
pembelajaran bahasa dan siswa sebagai sasaran yang mempelajari bahasa.
9
Model I
Dalam model 1, kompetensi siswa, baik dalam bahasa pertama maupun dalam bahasa
kedua dibandingkan. Berdasarkan perbandingan tersebut, guru dapat memperkirakan
kesalahan yang dapat menghambat proses pembelajaran B2. Guru dapat pula meramalkan
kesalahan yang mungkin muncul berkat perbandingan kompetensi siswa dalam B2.
Model II
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada dua analisis yang digunakan dalam penelitian kesalahan-kesalahan berbahasa,
yaitu analisis kesalahan dan analisis kontrastif. Analisis kesalahan adalah proses kerja yang
digunakan oleh guru dan peneliti bahasa dengan menggunakan langkah-langkah
mengumpulkan data, penjelasan kesalahan bahasa, pengklarifikasi, serta melakukan evaluasi
keseriusan melalui tingkat kesalahan dalam berbahasa. Sedangkan analisis kontrastif adalah
kegiatan yang membandingkan strutur B1 (bahasa ibu) dengan B2 (bahasa sasaran, bahasa
dipelajari), dengan menggunakan langkah-langkah membandingkan antara B1 dengan B.
Ruang lingkup analisis kesalahan yaitu kesalahan sitematis berdasarkan proses
berbahasa siswa, sedangkan analisis kontrastif menggunakan perbandingan antaran B1 dan
B2. Analisis ini memiliki batasan bagi peneliti, yaitu berdasarkan tulisan siswa dalam
menuliskan bahasa. Selain itu analisis kesalahan memiliki tujuan bagi guru atau pengajar
bahasa agar mengetahui kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa ketika proses
pembelajaran bahasa, sedangkan tujuan analisis kontrastis ialah mendeskripsikan persamaan
dan perbedaan tentang struktur B1 dan B2.
3.2 Saran
Penulis menyusun makalah ini guna menambah wawasan bagi pembaca. Penulis
berusaha sebaik mungkin dalam menyajikan materi. Namun, penulis menyadari
ketidaksempurnaan baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini. Maka dari itu, penulis
sangat membuka dan menerima saran ataupun masukan yang bersifat membangun dari
pembaca guna menyempurnakan makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12