D r. F r a n s To n y
DASAR-DASAR
DEFINISI
Jurnalistik berasal dari bahasa Belanda “Journalistich” atau dalam
bahasa Inggris “Journalism” yang bersumber dari bahasa Perancis
“Journal”, asal kata dari “Jour” yang berarti hari. Jadi journal berarti
catatan harian
Journalistich berarti pengetahuan tentang penyiaran catatan
harian dengan segala aspeknya, meliputi : mencari,
mengolah, sampai kepada menyebarluaskan catatan harian
tersebut. Dan yang disebarluaskan itu adalah apa yang biasa
kita sebut sebagai berita.
Menurut Prof. Mitchel V. Charnley :
“Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau
opini yang penting atau menarik minat, atau
keduanya bagi sejumlah besar orang”
.
Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied
science) yang dinamis dan terus berkembang
sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dan dinamika
masyarakat itu sendiri.
Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang
kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji
proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran,
atau informasi kepada orang lain dengan maksud
memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan
kejelasan
Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis
berita", tapi juga memahami dan menaati
aturan yang berlaku di dunia jurnalistik,
terutama kode etik jurnalistik.
SETIAP (calon) wartawan wajib memahami dan
menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of
journalisme) agar menjalankan aktivitas
jurnalistik dengan baik dan benar.
Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal pengetahuan yang terpenting
adalah pengetahuan tentang "istilah-istilah kunci" (key terms)
atau "kata kunci" (keywords) seperti sejarah dan asal-usul kata
jurnalistik itu sendiri, pengertian jurnalistik, produk jurnalistik,
berita, reportase, kode etik jurnalistik, bahasa jurnalistik, pers,
media, wartawan, reporter, redaksi, editor, dan sebagainya.
Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal keterampilan yang
terpenting adalah teknik reportase, termasuk
wawancara, dan penulisan berita karena berita
merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya
utama wartawan (jurnalis).
Kode Etik Jurnalistik
adalah himpunan etika profesi
kewartawanan. Wartawan selain
dibatasi oleh ketentuan hukum,
seperti undang-undang Pers Nomor
40 Tahun 1999, juga harus
berpegang kepada kode etik
jurnalistik. Tujuannya adalah agar
wartawan bertanggung jawab
dalam menjalankan profesinya,
yaitu mencari dan menyajikan
informasi.
Jika ada keluhan tentang kinerja
wartawan, misalnya tulisannya
"asal" atau beritanya "ngawur“
dari segi penulisan ataupun dari
segi substansi, kemungkinan
besar sang wartawan belum/tidak
memahami dan menguasai dasar-
dasar jurnalistik.