Nim : 2010716320013
Tugas : Akustik Kelautan
2. Multiple scattering ?
• Multiple Scattering atau hamburan berganda adalah ciri dari kepadatan ikan
yang tinggi yang terlibat dalam akuakultur. De Rosny dan Roux (2001)
menggunakan teori hamburan ganda untuk menentukan korelasi antara
komponen yang koheren dan tidak koheren dari yang diterima sinyal. . Ini
mewakili masing-masing gema dari tangki dan ikan. Rasio keduanya mengukur
kepadatan penghambur. Konsep ni telah dikembangkan lebih lanjut oleh Conti
dan Demer (2003) yang mempelajari sifat hamburan ikan teri Engraulis mordax
dan sarden Sardinops sagax caerulea dalam tangki gema
3. Beam pattem ?
• Beam Pattern atau pola balok merupakan perubahan sensitivitas atau kepekaan
terhadap arah. Pola balok elemen persegi memiliki panjang satu panjang
gelombang. Komposit memiliki efisiensi akustik yang lebih tinggi dan
bandwidth yang lebih lebar. Mereka juga mengurangi cross-talk (interferensi)
antara elemen, sehingga pola pancaran transduser komposit dapat diprediksi
lebih akurat. Transduser yang dijelaskan oleh Foote (1998a) biasanya
memiliki perubahan sensitivitas antara 5 dan 10 dB pada bandwidth oktaf.
• Doppler efect atau efek lapangan adalah perubahan frekuensi sinyal atau gema
yang diterima. Johnston dan Hopelain (1990) untuk mengukur kecepatan
migrasi salmon di sungai. Ketertarikan pada teknik ini tampaknya telah berakhir
pada 1990-an. Baru-baru ini. Tollefsen dan Zedel (2003) menguji sistem
Doppler, sekali lagi pada salmon yang bermigrasi, di Sungai Fraser (British
Columbia). Berdasarkan efek doppler, yang menyebabkan frekuensi gema
berubah dengan kecepatan target relatif terhadap transduser.