Anda di halaman 1dari 7

Untuk kalangan sendiri

Tidak untuk diperjualbelikan

GETARAN DAN
GELOMBANG
MODUL FISIKA

Disusun oleh:
Galuh Rahmawati, S.Pd.

SMK TELKOM SIDOARJO


TELKOM SCHOOLS | 2023
GELOMBANG

Gelombang merupakan getaran yang merambat secara terus menerus. Gelombang membawa
energi getaran dari satu titik ke titik lainnya.

1. Gelombang berdasarkan arah rambatnya


a. Gelombang transversal
Gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatnya. Dalam
perambatannya gelombang transversal menimbulkan bukit dan lembah gelombang.
Contoh : Gelombang pada permukaan air, gelombang pada tali, dll.

b. Gelombang Longitudinal
Gelombang yang arah getarnya searah dengan arah rambatnya. Dalam perambatannya,
gelombang longitudinal menimbulkan rapatan dan regangan gelombang .
Contoh : Gelombang pada slinki, gelombang bunyi, dll.

2. Gelombang berdasarkan medium rambatnya


a. Gelombang mekanik
Gelombang yang terjadi akibat gangguan mekanis pada suatu titik kemudian menjalar ke
seluruh bagian sehingga terjadi perulangan yang sama.
Contoh : Gelombang bunyi, gelombang pada permukaan air dan gelombang pegas.

b. Gelombang elektromagnetik
Gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan medium. Kecepatan gelombang
elektromagnetik ini sama dengan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa.
Contoh : Gelombang cahaya, Gelombang radar, Sinar X, sinar violet, dll.
c.
GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo tetap.
Contoh : tali diikatkan pada beban yang tergantung. Ketika beban digerakkan turun-naik,
maka getaran pada beban akan merambat pada tali.

2. Gelombang stasioner
Gelombang stasioner sering disebut dengan gelombang berdiri atau gelombang diam atau
gelombang tegak. Gelombang ini dapat terjadi akibat interferensi dua gelombang
berlawanan arah dan memiliki amplitudo yang sama serta frekuensi yang sama. Terdiri dari
gelombang datang dan gelombang pantul yang terus – menerus berinterferensi. Gelombang
stasioner dapat terjadi pada interferensi antar gelombang transversal maupun antar
gelombang longitudinal. Berdasarkan titik ujung pantulnya, gelombang stasioner dibagi
menjadi dua, sebagai berikut :
a. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat
Pola gelombang stasioner pada ujung terikat mengalami perubahan fase ½, artinya
fase gelombang datang dengangelombang pantul berbeda, yaitu fase gelombang
terpantul berubah ½. Jadi, jika bukit gelombang mencapai ujung terikat, oleh ujung
terikat bukit gelombang tersebut dipantulkan berubah setengah.

b. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas


Pemantulan gelombang stasioner pada ujung bebas, misalnya pada ujung tali diikat
dengan gelang dan dimasukkan ke dalam tongkat. Pada ujung bebas tidak ada
perubahan fase, artinya gelombang datang dan gelombang pantul memiliki fase yang
sama. Jika bukit gelombang mencapai ujung bebas, oleh ujung bebas bukit gelombang
tersebut dipantulkan tetap sebagai bukit gelombang. Jadi, pada pemantulan di ujung
bebas, fase gelombang terpantul tidak berubah.

KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI

1. Bunyi
Dihasilkan oleh setiap benda yang bergetar dan terletak di medium selain ruang vakum
(hampa udara)

2. Sumber Bunyi
Setiap benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi dalam medium selain ruang vakum
(ruang hampa)

3. Tiga syarat agar bunyi dapat terdengar


1) Adanya sumber bunyi
2) Adanya medium perambatan (Zat padat, cair dan gas)
3) Adanya pendengar atau alat penerima bunyi

4. Mekanisme Sederhana Bunyi Merambat ke Telinga


1) Bunyi dihasilkan oleh sumber bunyi
2) Bunyi menggetarkan medium sekitar
3) Bunyi merambat dalam bentuk gelombang longitudinal
4) Bunyi sampai di telinga dan menggetarkan udara di sekitar telinga bagian luar hingga ke
gendang telinga
5) Bunyi diterima dan diteruskan menuju otak oleh telinga bagian dalam
6) Bunyi diterjemahkan oleh otak, bunyi dapat dikenali

5. Jenis Bunyi
1) Infrasonik ( 0 Hz < f < 20 Hz)
Dapat didengar oleh gajah, burung kasuari, dan paus biru. Dimanfaatkan untuk
mendeteksi gempa bumi dan juga longsor
2) Audiosonik (20 Hz < f < 20.000 Hz)
Dapat didengar oleh ikan tuna, ayam, dan burung umumnya. Dimanfaatkan untuk
perawatan wajah dan tubuh (bidang kecantikan)
3) Ultrasonik ( f > 20.000 Hz)
Dapat didengar oleh lumba-lumba, kelelawar dan anjing. Dimanfaatkan untuk diagnosis
dan pengobatan (bidang kedokteran)

6. Karakteristik Gelombang Bunyi


1) Tinggi – rendah bunyi
a. Dipengaruhi oleh frekuensi sumber bunyi
b. Semakin besar frekuensinya, maka semakin tinggi bunyinya dan semakin kecil
frekuensinya, maka semakin rendah bunyinya
c. Nada adalah bunyi dengan frekuensi yang teratur
d. Desah adalah bunyi dengan frekuensi yang tidak teratur

2) Kuat – Lemah bunyi


a. Ditentukan oleh amplitudo gelombang bunyi
b. Semakin besar amplitudonya, semakin kuat bunyi yang dihasilkan dan semakin
kecil amplitudonya, semakin lemah bunyi dengan pengamat
c. Dipengaruhi oleh jauh-dekat jarak sumber bunyi dengan pengamat
d. Semakin dekat jaraknya, bunyi yang terdengar akan semakin kuat, dan semakin
jauh jaraknya, bunyi yang terdengar semakin lemah

3) Warna (Kualitas / Timbre) bunyi


a. Ragam bunyi yang diterima oleh pendengar berdasarkan sumber bunyinya pada
frekuensi (nada) sama
b. Dapat terjadi dan dikenali karena bunyi yang dihasilkan dari masing-masing sumber
bunyi memiliki gabungan nada dasar dan nada atas yang khas

CEPAT RAMBAT GELOMBANG BUNYI

1. Medium Zat Padat

𝐸
𝑣= √
𝜌
Keterangan :
v : Cepat rambat gelombang (m/s)
E : Modulus Elastisitas atau modulus Young zat padat (N/m 2)
ρ : Massa Jenis zat padat (kg/m3)

2. Medium Zat Cair

𝐵
𝑣= √
𝜌
Keterangan :
v : Cepat rambat gelombang (m/s)
B : Modulus Bulks zat cair (N/m2)
ρ : Massa Jenis zat padat (kg/m3)

3. Medium Zat Gas

𝑅𝑇
𝑣 = √𝛾
𝑀

Keterangan :
v : Cepat rambat gelombang (m/s)
𝐶𝑝
𝛾 : Tetapan Laplace (𝐶 )
𝑣
R : Tetapan umum zat gas (8.300 J/kmol.K) atau (8,3 J/mol K)
T : Suhu mutlak zat gas (K)
M : Massa molekul relatif (kg/kmol atau g/mol)

ENERGI DAN INTENSITAS GELOMBANG BUNYI

Menghitung Energi Gelombang


1. Energi dari partikel yang menyimpang dari kondisi setimbangnya adalah
1 2
𝐸= 𝑘𝑦
2
Keterangan :
E : Energi Gelombang (J)
k : Konstanta (J/m2)
y : Simpangan (m)

2. Energi yang dipindahkan oleh suatu gelombang bunyi adalah


𝐸 = 2𝜋 2 𝑚𝑓 2 𝑦 2
Keterangan :
E : Energi Gelombang (J)
m : Massa (kg)
y : Simpangan (m)
f : Frekuensi (Hz)

Intensitas Gelombang Bunyi

Gelombang memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat lain melalui medium. Energi yang
dipindahkan gelombang dinyatakan dengan intensitas gelombang.
1. Energi yang dipindahkan oleh gelombang bunyi tiap satuan luas dan tiap satuan waktu.
𝑃
𝐼=
𝐴
Keterangan :
I : Intensitas Bunyi (W/m2)
P : Daya (W)
A : Luas permukaan muka gelombang bunyi (m2)

2. Pengaruh jarak ke sumber bunyi terhadap besarnya intensitas bunyi, jika sumbernya
sama maka intensitas bunyi akan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
𝐼1 𝑟2 2
=
𝐼2 𝑟1 2
Keterangan :
I : Intensitas Bunyi (W/m2)
r : Jarak sumber bunyi ke pengamat (m)

Taraf Intensitas Bunyi


Level perbandingan sebuah bunyi dengan bunyi referensi atau besaran yang menunjukkan
tingkat kuat – lemah bunyi atau tingkat kebisingan bunyi yang terdengar di telinga.
𝐼
𝑇𝐼 = 10 𝑙𝑜𝑔
𝐼0
Keterangan :
TI : Taraf Intensitas bunyi (dB)
I : Intensitas Bunyi (W/m2)
I0 : Intensitas ambang dengar manusia (nilainya 10-12 W/m2)

1. Formula taraf intensitas bunyi saat jarak antara pengamat (pendengar) berubah dari r1
menjadi r2 adalah
𝑟2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 − 20 𝑙𝑜𝑔
𝑟1
Keterangan :
TI : Taraf Intensitas bunyi (dB)
r : Jarak sumber bunyi ke pengamat (m)

2. Formula taraf intensitas bunyi saat jumlah sumber bunyinya berubah dari n1 menjadi n2,
sedangkan jarak antara pengamat (pendengar) nya tetap, adalah
𝑛2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 + 10 𝑙𝑜𝑔
𝑛1
Keterangan :
TI : Taraf Intensitas bunyi (dB)
n : Jumlah sumber bunyi

3. Formula taraf intensitas bunyi saat jumlah sumber bunyinya berubah dari n1 menjadi n2,
dan jarak antara pengamat (pendengar) nya berubah dari r1 menjadi r2, adalah
𝑛2 𝑟2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 + 10 𝑙𝑜𝑔 − 20 𝑙𝑜𝑔
𝑛1 𝑟1

Efek Doppler

Jika antara sumber bunyi dan pendengar tidak ada gerakan relatif, frekuensi sumber bunyi dan
frekuensi bunyi yang didengar oleh seseorang adalah sama. Akan tetapi, jika antara sumber bunyi
dan si pendengar ada gerak relatif, misalnya sumber bunyi bergerak mendekati pendengar, atau
si pendengar bergerak mendekati sumber bunyi, atau keduanya bergerak saling mendekati atau
menjauhi, frekuensi sumber bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar tidaklah sama.

Efek Doppler merupakan peristiwa ketika pendengar mendengar frekuensi yang lebih tinggi jika
kedudukan antara pendengar dan sumber bunyi mendekat, dan pendengar mendengar frekuensi
yang lebih rendah jika kedudukan pendengar dan sumber bunyi menjauh.

𝑓𝑝 𝑣 ± 𝑣𝑝
=
𝑓𝑠 𝑣 ± 𝑣𝑠
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝑓𝑝 = ( )𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠

Tanda (+) untuk Vp jika pendengar bergerak mendekati sumber bunyi.


Tanda (-) untuk Vp jika pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi.
Tanda (+) untuk Vs jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar.
Tanda (-) untuk Vs jika sumber bunyi bergerak mendekati pendengar.

SUMBER-SUMBER

Utomo, Pristiadi, Fisika untuk SMK/MAK Kelas X Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta :
Erlangga, 2018
Ruang Guru

Anda mungkin juga menyukai