Sejarah jurnalistik
SEJARAH JURNALISTIK DI DUNIA
Awal mulanya muncul jurnalistik dapat diketahui dari berbagai literatur tentang sejarah
jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno masa
pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM).
“Acta Diurna”, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi
sekarang), diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar
harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.
Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada
permulaan berdirinya kerajaan Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung, segala kejadian
penting dicatat pada “Annals”, yakni papan tulis yang digantungkan di serambi rumah. Catatan
pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan
memerlukannya.
Kegiatan jurnalistik
Jurnalistik adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada
publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis)
News value / Nilai berita adalah seperangkat kriteria untuk menilai apakah sebuah
kejadian cukup penting untuk diliput. Adasejumlah faktor yang membuat sebuah
kejadian memiliki nilai berita
news judgment adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang
dihadapi. Judgment dibuat ketika berada dalam suatu situasi atau kasus. Jadi, melalui
kasus atau masalah, seseorang dapat mengolah pengetahuan-pengetahuan yang
dimilikinya untuk mengambil kesimpulan
9 elemen jurnalistik menurut Bill Kovach & yang ke 10 menurut Tom Rosenstiel
1. Tugas utama praktisi jurnalisme adalah memberitakan kebenaran
2. Loyalitas utama wartawan pada masyarakat, bukan pada perusahaan tempatnya bekerja,
pembaca, atau pengiklan. Wartawan harus berpihak pada kepentingan umum.
3. Esensi jurnalisme adalah verifikasi, memastikan bahwa data dan fakta yang digunakan
sebagai dasar penulisan bukan fiksi, bukan khayalan, tetapi berdasarkan fakta dan
pernyataan narasumber di lapangan.
4. Wartawan harus independen, artinya tak masalah untuk menulis apapun (baik/buruk)
tentang seseorang sepanjang sesuai dengan temuan/fakta yang dimilikinya.
5. Jurnalisme harus memantau kekuasaan, menyambung lidah yang tertindas. Ada tiga
macam liputan investigasi: investigasi orisinal, investigation on investigation,
interpretative investigation.
6. Jurnalisme sebagai forum publik, bukan sebuah ruang privat bagi penulis. Penulis harus
bertanggung jawab atas liputan yang dibuatnya. Partisipasi publik melalui komentar dan
tanggapan merupakan bagian yang melekat dari proses jurnalisme.
7. Jurnalisme harus memikat dan relevan
8. Berita harus proporsional dan komprehensif. Pemilihan berita sangat subjektif
9. Mendengarkan hati nurani. Karena deadline, harus ada seseorang di puncak organisasi
berita yang mengambil keputusan redaksional. Editor harus bertanggungjawab terhadap
produk newsroom, tapi pintu diskusi harus senantiasa terbuka.
10. Hak dan Kewajiban terhadap Berita. Kita sedang berada dalam Revolusi Komunikasi
Nama : materi :