Search
SKIP TO CONTENT
PROFILE
TRAVELING
GRAFIS DESIGN
FOTOGRAFI
SOSIAL BUDAYA
BUKU & FILM
ARTIKEL
1. Pengertian Jurnalistik
Definisi jurnalistik sangat banyak, namun pada hakekatnya sama. Para Pakar,
praktis, tokoh komuniikasi atau tokoh jurnalistik mendefinisikan berbeda-beda.
Secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal
pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau
“jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary)
atau dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.
Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi
massa.. Dalam komunkasi massa, jurnalistik mempunyai fungsi sebagai
pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan
sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di
dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang
(opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.
Jurnalistik merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau
pelaopran setiap hari. Jadi jurnalistik bukan pers, bukan media massa. Menurut
kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan
menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.
Menulis adalah pekerjaan seni. Pelukis terkenal Sudjojono pernah ditanya seseorang,
“Bagaimana Anda melukis?” Sudjojono malah balik bertanya, “Apakah saudara punya
buku panduan naik sepeda?” Begitulah. Menulis berita pun tak jauh beda dengan
pekerjaan melukis. Namun, karena berita menyajikan fakta-fakta, ada kaidah-kaidah
tertentu yang tak boleh ditinggalkan seorang wartawan.
Berbeda dengan atrikel/opini yang sifat beritanya lebih analisis, berita tidak boleh
beropin. Dan waktu juga menjadi perhatian lainnya. Berita majalah berbentuk feature
berita sehingga sifanya tidak tergantung waktu. Sedangkan koran yang terbit harian sifat
beritanya pun terbatas oleh waktu. Esok harinya, sudah ada berita baru sebagai
perkembangan berita sebelumnya. Apalagi media dotcom yang melaporkan
perkembangan dari jam ke jam bahkan dari menit ke menit. Di sini hanya akan dibatasi
menulis berita keras.
Judul
Judul berita sebisa mungkin dibuat dengan kalimat pendek, tapi bisa menggambarkan isi
berita secara keseluruhan. Pemberian judul ini menjadi penentu apakah pembaca akan
tertarik membaca berita yang ditulis atau tidak.
Menggunakan kalimat aktif agar daya dorongnya lebih kuat. Seorang penulis novel
terkenal, Stephen King, pernah mencemooh penulis yang menggunakan kalimat aktif.
“Kalimat pasif itu aman,” kata King. Mungkin benar, tapi memberi judul berita bukan
soal aman atau tidak aman. Judul aktif akan lebih menggugah. Bandingkan misalnya
judul “Suami Istri Ditabrak Truk di Jalan Tol” dengan “Truk Tronton Tabrak Suami Istri
di Jalan Tol”. Judul kedua, rasanya, lebih hidup dan kuat. Namun pemberian judul aktif
tidak baku. Ada judul berita yang lebih kuat dengan kalimat pasif. Biasanya si subyek
berita termasuk orang terkenal.
Lead
Selain judul, lead bisa menjadi penentu seorang pembaca akan melanjutkan bacaannya
atau tidak. Sehingga beberapa buku panduan menulis berita menyebut lebih dari 10 lead
yang bisa dipakai dalam sebuah berita. Namun, hal yang tak boleh dilupakan dalam
menulis lead adalah unsur 5W + 1H (Apa/What, Di mana/Where, Kapan/When,
Mengapa/Why, Siapa/Who dan Bagaimana/How) . Pembaca yang sibuk, tentu tidak akan
lama-lama membaca berita. Pembaca akan segera tahu apa berita yang ditulis wartawan
hanya dengan membaca lead. Tentu saja, jika pembaca masih tertarik dengan berita itu, ia
akan melanjutkan bacaannya sampai akhir. Dan tugas wartawan terus memancing
pembaca agar membaca berita sampai tuntas.
Lead terkait dengan peg atau biasa disebut pelatuk berita. Seorang reporter ketika
ditugaskan meliput peristiwa harus sudah tahu “pelatuk” apa yang akan dibuat sebelum
menulis berita. Pelatuk berbeda dengan sudut berita. Ada satu contoh. Misalkan seorang
reporter ditugaskan meliput banjir yang merendam ratusan rumah dan warga mengungsi.
Yang disebut sudut berita adalah peristiwa banjir itu sendiri, sedangkan peg adalah warga
yang mengungsi. Mana yang menarik dijadikan lead? Anda bisa memilih sendiri.
Membuat lead soal mengungsi mungkin lebih menarik dibanding banjir itu sendiri.
Karena ini menyangkut manusia yang secara langsung akan berhubungan dengan
pembaca. Berita lebih menyentuh jika mengambil lead ini. Manusia, secara lahiriah,
senang menggunjingkan manusia lain.
Badan Berita
Ekstrak
1.Jangan pernah menganggap pembaca sudah tahu berita yang ditulis. Dalam menulis
berita seorang reporter harus menganggap pembaca belum tahu peristiwa itu, meski
peristiwanya terus berlanjut dan sudah berlangsung lama. Tapi juga jangan menganggap
enteng pembaca, sehingga timbul kesan menggurui. Menuliskan ekstrak peristiwa
sebelumnya dalam berita dengan perkembangan terbaru menjadi penting.
2.Panduan ini tidak mutlak untuk menulis berita. Masih banyak hal yang belum
dijelaskan dalam makalah ini. Hal paling baik bisa menulis berita yang enak dibaca
adalah mencobanya. Jadi, selamat mencoba. (Disarikan dari berbagai Sumber).
Referensi:
1. Simbolon, Parakitri T., 1997. Vademekum Wartawan. Jakarta. Kepustakaan Populer
Gramedia
2. Hadad, Toriq dan Bambang Bujono (Ed)., 1997. Seandainya Saya Wartawan Tempo.
Jakarta. Institut Studi Arus Informasi dan Yayasan Alumni Tempo.*
Advertisements
RATE THIS:
1 VOTE
SOSCIALSITE
Share
RELATED
Harapan pada Dewan PersIn "ARTIKEL"
KRAENG”: SEBUAH LEGITIMASI YANG HILANGIn "MANGGARAI"
Estetika dan Mitos Perempuan dalam IklanIn "ARTIKEL"
ARTIKELCOMMUNICATION SCIENCE
Post navigation
PREVIOUS POSTHantu itu bernama Sumpah PemudaNEXT POSTPerwajahan dalam Perspektif
Komunikasi
3 THOUGHTS ON “MATERI DASAR JURNALISTIK”
1. Pingback: 2010 in review « ANDRE YURIS
2. novacossta
FEBRUARY 23, 2011 AT 4:49 AM
3. yos
JUNE 23, 2011 AT 3:20 AM
IJIN COPY…TKS
REPLY
LEAVE A REPLY
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
AGENDA
M T W T F S S
« Sep Apr »
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
JANUARY 2009
NERA BASE
Surabaya
FOLLOW ME ON TWITTER
COMMENTS
ANDRE YURIS on #NERAROUND :
PANTAI WEDHI IREN…
MY FACEBOOK
PHOTO GALLERY
MORE GALLERIES →
SEARCH
Search for:
TOP RATE
POSTS | PAGES | COMMENTS
ALL | TODAY | THIS WEEK | THIS MONTH
Anti intellectuals di Kalangan Tentara
5/5 (1 vote)
Preman Bela Negara*
5/5 (1 vote)
Memoar Benedict Anderson
5/5 (1 vote)
Kuasa Puasa*
5/5 (2 votes)
BLOG STATS
202,633 hits
KOMUNITAS
ANDRE YURIS
FIAN ROGER
FREE WEB HOSTING
KOMKEP SURABAYA
NERA HKY SURABAYA
SANGGAR SENDANG
UNIQLY RUTENG
MASS MEDIA
KOMPAS CETAK
KORAN TEMPO