B. BENTUK JURNALISTIK
Dilihat dari segi bentuk dan pengelolaannya, jurnalistik dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Jurnalistik media cetak (Newspaper and Magazine Journalism)
Dipengaruhi oleh faktor verbal dan visual.
Verbal, berhubungan dengan kemampuan menyusun kata, kalimat, dan paragraph
secara efektif dan komunikatif
Visual, berhubungan dengan kemampuan dalam menata dan mendesain tata letak
atau perwajahan
2. Jurnalistik media elektronik auditif
Dipengaruhi oleh dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal.
Teknologikal, berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio
dapat ditangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima.
Fisikal, berkaitan dengan kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran khalayak
dalam menyerap dan mencerna pesan yang disampaikan.
3. Jurnalistik media elektronik audiovisual
Gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi dramatical.
Verbal, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, dan
efektif.
Visual, menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat.
Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara, dan gambar yang
dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah.
Dramatikal, bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh
rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan.
C. PRODUK JURNALISTIK
Produk Jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, bulletin, atau berkala lainnya
seperti radio, televisi, dan media online internet.
Surat kabar, majalah, tabloid, dan bulletin dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok, yaitu
berita (news), opini (views), iklan (advertising)
Hanya berita (news) dan opini (views) yang termasuk dalam produk jurnalistik
Kelompok berita meliputi : berita langsung (straight news), berita mendalam (depth
news), berita khas cerita (feature), berita penyelidikan (investigative news), dan berita
gambar (photo news)
Kelompok opini meliputi : tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai, dan surat
pembaca.
BAB II
RUANG LINGKUP PERS
B. KARAKTERISTIK PERS
1. Periodesitas, artinya pers harus terbit secara teratur (setiap hari, seminggu sekali, satu bulan
sekali, dll)
2. Publisitas, berarti pers ditujukan kepada khalayak umum yang heterogen. Heterogen bisa dari
segi geografis (jenis kelamin, umur, suku, agama) dan psikografis (karakter, sifat, kebiasaan,
adat istiadat)
3. Aktualitas, berarti informasi yang diberitakan harus mengandung unsur kebaruan atau tidak
basi. Secara teknis jurnalistik, aktualitas terbagi menjadi 3 : aktualitas kalender, aktualitas
waktu, dan aktualitas masalah.
4. Universalitas, berkaitan dengan kesemestaan pers dilihat dari sumbernya dan dari
keanekaragaman materi isinya. Isi media pers harus tetap selektif dan terfokus.
5. Objektivitas, menyajikan berita faktual apa adanya, sehingga isi berita tidak menimbulkan
tanda tanya.
C. TIPOLOGI PERS
Berdasarkan kualitasnya, pers diklasifikasikan menjadi 3 :
1. Pers Berkualitas
Cara penyajiannya etis, moralis, intelektual dan dikelola secara konseptual dan professional.
2. Pers Populer
Cara penyajiannya sesuai dengan zaman, sederhana, kurang etis, emosional, dan kadang-
kadang sadistis. Pers popular sangat menekankan nilai serta kepentingan komersial.
3. Pers Kuning
Pers kuning menggunakan pendekatan jurnalistik SCC (Sex, Conflict, Crime), bersifat
sensasional dan meledak-ledak.
BAB III
KLASIFIKASI, JENIS, DAN NILAI BERITA
A. DEFINISI BERITA
Paul De Massenner dalam buku Here’s The News: Unesco Associate menyatakan, news
atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat
khalayak pendengar.
Williar C. Bleyer dalam Newspaper Writing and Editing menulis, berita adalah sesuatu
yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar karena menarik
minat atau mempunyai makna bagi pembaca.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan
atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar,
radio, televisi, atau media online internet.
B. KLASIFIKASI BERITA
Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori :
1. Berita berat (hard news), menyita perhatian publik, contoh : kebakaran, gempa bumi,
kerusuhan, dll
2. Berita ringan (soft news), unsur ketertarikan manusiawi, contoh : pesta pernikahan
bintang film, seminar sehari tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja
Berdasarkan lokasi peristiwanya, berita dibedakan menjadi 2 :
1. Berita di tempat tertutup (indoor news), contoh : sidang kabinet, seminar, pengadilan,
dll
2. Berita di tempat terbuka (outdoor news)
Berdasarkan sifatnya, berita dibagi menjadi 2 :
1. Berita diduga, adalah peristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya,
contoh : pemilu, peringatan hari-hari bersejarah, dll
2. Berita tak diduga, adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan, dan
tidak diketahui sebelumnya, contoh : bus tabrakan, kapal tenggelam, kereta api
terguling.
Berdasarkan materi isinya, berita dikelompokkan menjadi :
1. Berita penyataan pendapat, ide, atau gagasan (talking news)
2. Berita ekonomi (economic news)
3. Berita keuangan (financial news)
4. Berita politik (political news)
5. Berita sosial kemasyarakatan (social news)
6. Berita pendidikan (education news)
7. Berita hukum dan keadilan (law and justice news)
8. Berita olahraga (sport news)
9. Berita criminal (crime news)
10. Berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster news)
11. Berita perang (war news)
12. Berita ilmiah (scientific news)
13. Berita hiburan (entertainment news)
14. Berite tentang ketertarikan manusiawi atau minat insani (human interest news)
C. JENIS-JENIS BERITA
1. Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Isi sesuai fakta
yang terjadi.
2. Depth news report adalah perpaduan antara straight news dengan penyataan narasumber
sebelumnya yang masih relevan dan sesuai fakta.
3. Comprehensive news adalah laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari
berbagai aspek. Kritik dari straight news.
4. Interpretative report, berfokus pada sebuah isu masalah, atau peristiwa kontroversial
sesuai fakta dan bukan opini.
5. Feature story (berita sastra), menyajikan suatu pengalaman pembaca (reading
experience), bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya informasi
yang disajikan.
6. Depth reporting adalah laporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan
utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
7. Investigative reporting, wartawan terjun dalam penyelidikan untuk memperoleh fakta
tersembunyi, pelaksanaanya ilegal dan tidak etis.
8. Editorial writing adalah penyajian fakta dan opini oleh institusi sebuah media dengan
menafsirkan berita penting yang mempengaruhi khalayak umum.
D. KONSEP BERITA
1. Berita sebagai laporan tercepat
Lebih cepat suatu berita disiarkan, lebih baik.
2. Berita sebagai rekaman
Rekaman yang dimaksud adalah dokumentasi, berupa foto, gambar, tulisan dan laporan,
siaran langsung, dll
3. Berita sebagai fakta objektif
Berita adalah laporan tentang fakta secara apa adanta dan bukan tentang fakta yang
seharusnya.
4. Berita sebagai interpretasi
Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu.
Tugas media adalah membuat fakta yang seolah membisu menjadi dapat berbicara sendiri
kepada khalayak dalam bahasa yang mudah dicerna.
5. Berita sebagai sensasi
Sensasi melibatkan alat indra dimana sensasi merupakan bagian dari persepsi, yaitu
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan.
6. Berita sebagai minat insani
Media massa melaporkan suatu peristiwa dalam berita yang mampu menyentuh emosi
khalayak dan menumbuhakn kepekaan individual dan sosial masyarakat mengenai
berbagi hal di sekitarnya.
7. Berita sebagai ramalan
Berita mengisyaratkan dampak dari suatu perbuatan atau keadaan dengan memberti
interpretasi, prediksi, dan konklusi
8. Berita sebagai gambar
Satu gambar seribu kata, berarti betapa dahsyatnya efek sebuah gambar dibandingkan
dengan kata-kata. Menyampaikan pesan berbentuk visual melalui media, jauh lebih cepat
menimbulkan atensi dan lebih mudah dipahami khalayak.
BAB 4
MENCARI, MELIPUT, DAN MENULIS BERITA