Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan #1

Jurnalistik
TV, Konsep
dan Ruang
Lingkup
Iman S Nurdin
Kontrak Belajar
1. NO GADGET IN CLASS
2. MAXIMUM LATE 15-30 MINUTES
3. MAXIMUM ABSENCE 3X (UNLESS SPECIAL CONDITION)
4. COMPOSITITION:
- UTS 20%
- UAS 30%
- PRESENCE & ACTIVITY 50%
Pengertian
Jurnalistik
Istilah jurnalistik itu
sendiri dapat ditinjau dari
tiga sudut pandang,
yakni :
1) secara harfiyah;
2) secara konseptual
3) secara praktis.
Harfiyah • Jurnalistik (journalistic)
artinya kewartawanan atau
kepenulisan. Kata
dasarnya jurnal (journal),
artinya laporan atau catatan,
atau jour dalam bahasa Prancis
yang berarti hari (day). Asal-
muasalnya dari bahasa Yunani
kuno, du jour yang berarti
hari, yakni kejadian hari ini
yang diberitakan dalam
lembaran-lembaran tercetak.
Konseptual
• Sedangkan secara
konseptual, jurnalistik dapat
dipahami dari 3 (tiga) sudut
pandang, yakni sebagai
1) proses;
2)teknik;
3)Ilmu.
• Wahyudin (1996), Jurnalistik
dipandang sebagai suatu
ilmu, proses dan karya.
Sebagai proses
• Sebagai proses: Jurnalistik
adalah aktivitas mencari,
mengolah, menulis, dan
menyebarluaskan informasi
kepada publik melalui media
massa. Aktivitas ini dilakukan oleh
wartawan (jurnalis)
Sebagai Teknik
• Sebagai Teknik; Jurnalistik
adalah keahlian (expertise) atau
keterampilan (skill) menulis karya
jurnalistik (berita, artikel, feature)
termasuk keahlian dalam
pengumpulan bahan penulisan
seperti peliputan peristiwa
(reportase) dan wawancara.
Sebagai ilmu
• Sebagai ilmu: Jurnalistik
adalah bidang kajian mengenai
pembuatan dan penyebarluasan
informasi (peristiwa, opini,
pemikiran, ide) melalui media
massa. Jurnalistik termasuk ilmu
terapan (applied science) yang
dinamis dan terus berkembang
sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi dan dinamika
masyarakat itu sendiri.
Praktis
• Jurnalistik dari sudut pandang praktis adalah disiplin
ilmu dan teknik pengumpulan, penulisan, dan
pelaporan berita, termasuk proses penyuntingan dan
penyajiannya.

• Produk jurnalistik yakni berita, disajikan atau


disebarluarkan melalui berbagai jenis media massa, termasuk
suratkabar, majalah, radio, dan televisi serta internet (media
online).
• Setiap harinya, para jurnalis atau wartawan melakukan
kegiatan peliputan berbagai peristiwa atau
kejadian penting untuk selanjutnya diberitakan atau disiarkan
agar peristiwa atau kejadian tersebut diketahui oleh publik
secara luas dan serentak.
Jurnalistik secara etimologis
• Secara etimologis atau asal kata, istilah jurnalistik atau dalam
bahasa Inggrisnya Journalism, dan dalam bahasa
Belandanya Journalistiek, berasal dari perkataan
Prancis, Journa yang artinya surat kabar (Adinegoro, 1961).
• Istilah Journa sendiri berasal dari kata lain, Diurna, yang
artinya tiap hari, harian, atau catatan harian (Muis, 1996).
• Sedangkan pelakunya disebut Diurnarii (latin) atau dalam
bahasa Inggris disebut Journalist, yaitu orang yang bertugas
untuk mengumpulkan, mengolah dan kemudian menyiarkan
“catatan-catatan harian” itu untuk kemudian diistilahkan berita.
• istilah Jurnalistik terdiri atas Jurnal dan Istik. Jurnal berarti
harian atau tiap hari atau catatan harian, sedangkan Istik
mengandung makna seni yang merujuk pada istilah estetika yang
berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan.
Jurnalistik secara maknawiyah
• secara maknawiyah, jurnalistik
adalah seni dan keterampilan
mencari, mengumpulkan,
mengolah, menyusun, dan
menyajikan berita tentang
peristiwa yang terjadi sehari-
hari secara indah, dalam rangka
memenuhi segala kebutuhan hati
nurani khalayaknya, sehingga
terjadi perubahan sikap, sifat,
pendapat, opini dan perilaku
khalayak (feedback) sesuai
dengan kehendak para
jurnalisnya atau media
massanya.
Ambiguitas Jurnalistik
Sedikitnya terdapat dua aspek yang berkaitan
dengan ambiguitas jurnalistik, di antaranya :

1)Jurnalisme

2)Pers
Jurnalisme & Jurnalistik
Menurut Webster Dictionary, jurnalisme adalah
kegiatan mengumpulkan berita atau memproduksi sebuah
surat kabar. Dengan kata lain, jurnalisme adalah kegiatan
yang dilakukan oleh seorang wartawan, sedangkan
jurnalistik merupakan kata sifat (ajektif) dari
jurnalisme.
• Pada hakekatnya, jurnalistik merupakan sifat dari
kegiatan jurnalisme.
• Jurnalisme itu sendiri merupakan paham, aliran, teknik,
desain, atau gaya pelaporan peristiwa, ide, pemikiran,
atau opini melalui media massa.
Pers
• Secara etimologi “pers” (Belanda), “press” (Inggris)
yang berasal dari bahasa latin “pressare” dari kata
“premere” yang berarti “tekan”.

• Secara terminologis Pers adalah “media massa cetak”,


dalam bahasa Belandanya “drukpers” atau “pers”.
Sedangkan bahasa Inggris menyebutnya “printed
media” atau “printing media” atau “press”.

• Pers dan jurnalistik ibarat jiwa dan raga. Jurnalistik


adalah aspek jiwa, karena ia bersifat abstrak,
merupakan kegiatan, daya hidup, menghidupi aspek
pers. Sedangkan Pers adalah aspek raga, karena ia
berwujud, konkret, nyata, karenanya, ia dapat diberi
nama.
Ruang Lingkup
• M.O Palapah dan
Syamsudin (1976);
ruang lingkup
jurnalistik ke dalam dua
bagian, yakni News

dan Views
News
• News adalah berita, yakni
penyajian kumpulan bahan
keterangan (informasi) atau
laporan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian yang
terbaru (aktual) serta laporan
mengenai fakta-fakta yang
aktual, menarik perhatian,
dinilai penting atau luar biasa.
• News terdiri atas Straight
News dan Feature News.
Views
• Views adalah opini,
pandangan atau pendapat
mengenai suatu masalah,
kejadian atau peristiwa.
• Secara garis besar, Views
terdiri atas editorial, special
artikel, coloum dan feature
artikel.
Jurnalistik TV
• Jurnalistik TV adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis,
dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media
televisi.
• Orang yang melakukan kegiatan dalam jurnalistik televisi
disebut Jurnalis TV.
• Jurnalistik Televisi memiki kekhasan dalam melakukan
aktivitas kejurnalistikan
• Kekuatan Jurnalistik Televisi adalah pada gambar video dan
teks naskah menguatkannya.
Kekhasan
Jurnalistik TV
• Ide/Gagasan
• Teknik Reportase &
Wawancara
• Penulisan Naskah Berita
TV
• News Gathering
• Editing
• Presentasi di media
televisi
Sejarah Jurnalistik TV
• Adalah John Lagie Baird, pertama kali mendemonstrasikan televisi
ciptaannya pada tahun 1926 di Inggris. TV pertama ini hanya
menghasilkan gambar dengan 30 garis vertikal sehingga gambarnya
sangat kasar. Jauh berbeda dengan TV sekarang yang bisa
menghasilkan 1080 garis, bahkan sampai 4000 pixel.
• Stasiun pertama di dunia adalah W2XB yang berdiri pada tahun
1928. Sementara di Indonesia, siaran TV pertama baru dilakukan
pada 17 Augustus 1962, bertepatan dengan peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII.
• 4 Augustus 1962 TVRI menyiarkan secara kontinyu berbagai
pertandingan tersebut dan siarannya mampu menjangkau seluruh
provinsi di Nusantara, yang pada saat itu masih 27 provinsi.
• RCTI merupakan stasiun TV swasta pertama di Indonesia dan sudah
ada sejak 1989. Pada saat itu beberapa siaran terbatas untuk wilayah
JABOTABEK saja dan masih membutuhkan decoder.
• RCTI menyiarkan program berita “Seputar Indonesia” yang hingga
kini masih bertahan. Stasiun swasta bermunculan seperti SCTV,
ANTV, Indosiar, TPI (sekarang MNC), Trans TV dan lain-lainnya.
• 2022 menjadi tahun pergantian siaran analog ke digital (Analog
Switch Off/ASO).
• Program berita begitu banyak dan beragam dengan gaya dan teknik
penyampaian masing-masing.
Media
Distributor
Tugas Pertemuan #1
1. Pilihlah dua berita televisi (tulis link YouTube dan thumbnail-
nya)
2. Jelaskan hal yang berkaitan dengan berita tv tersebut
a) Resume materi berita
b) Narasumber (siapa yang diwawancara, tentang apa)
c) Bagaimana format reportasenya (alur cerita, naskah, dsb)
d) Sifat berita (sangat penting, baru, pengaruh pada khalayak, dsb)
3. Presentasikan di depan kelas pada pertemuan #2

Anda mungkin juga menyukai