PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
2.1 Jurnalisme
Informasi, peristiwa, dan berita telah menjadi bagian hidup umat manusia
sehari - hari. Namun hanya segelintir yang dapat membedakan diantara
ketiganya. Berita ialah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa
hangat; kabar, laporan, pemberitahan, pengumuman ( KBBI, hlm. 140, 2007).
2
Peristiwa ialah kejadian (hal, perkara), kejadian yang luar biasa (menarik
perhatian); yang benar - benar terjadi (KBBI, hlm. 860, 2007). Adapun
informasi berasal dari kata latin informatio yang berarti tanggapan, pengertian,
gagasan, pikiran (K. Prent, dkk., hlm. 434)
3
sebagai penemu teknologi cetak dari tanganya. Cetakan pertamanya adalah
septuaginta atau Injil Gutenberg dengan 200 eksemplar dan kini konon hanya
tersisa 40 saja.penemuan Gutenberg merukpakan titik awal bagi
perkembangan mesin cetak di dunia, sejak saat itu percetakan berkembang
pesat dan memicu perkembangan media cetak seperti buku, surat kabar,
majalah dll. Hal ini mendorong industri pers semakin berkembang hingga
menjadi skala besar. Pada awal abad 19, media cetak tidak saja menjadi produk
budaya, tetapi tumbuh menjadi komoditas (barang dagangan).
4
offshoot of traditional journalism does not employ the pure objectively that is
often associated with the profesion, narrative journalism upholds integrity and
profesionalism, as its writers, astute to human experience, paint pictures and
emotions with words. The narrative journalist is necessarily wrapped up in
social realism, and is ‘in fact, a romantic reporter, who assumes that reality is
to be found by focusing on internal, rahter than external, human processes and
movements; that feelings and emotions are more essential to understanding
human life than ideas” (Connery, 17)
W. Ross Winterowd
DeNeen L. Brown
Cynthia Gorney
You have to know five times as much as you’re ever going to use in the story.
The only really essential quality of the writer is crazed curiosity. You should be
passionately interested in everything.
Truman Capote
A serious new art form that combined the power of truth and te drama of
story
5
tergantikan dengan adanya televisi dan internet. Hal ini terjadi karena beberapa hal,
salah satunya adalah tuntutan masyarakat untuk mendapat berita terbaru secara
cepat. Jelas jika acuanya adalah kecepatan maka jurnalistik tulisan akan kalah.
Tetapi jurnalistik tulisan akan tetap mempunyai daya tarik tersendiri ketika mereka
mengakui kekalahanya didalam segi kecepatan dan mengedepankan hal lain untuk
memikat para pembaca, salah satunya dengan jurnalistik sastrawi. Hal yang
mungkin akan sulit dilakukan di televisi, karena keterbatasan waktu dan lainya.
Teknik menjabarkan berita dengan teknik bercerita, menciptakan plot, suasana,
rasa dll tentu akan menarik minat pembaca.
Tempo terlhiat begitu mudah memulai jenis jurnalistik sastra ini, hal ini
dikarenakan para awak jurnalis di Tempo mempunya latar belakang sastrawan,
sehingga dalam menuliskan berita, efek sastra tersebut sangat mempengaruhi jenis
tulisanya. Setelah Tempo mulai muncul beragam majalah sejenis seperti, majalah
Citra, Aktuil, Kartini dll
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Acta diurna Papan infrormasi berisi pesan dan informasi yang akan
disampaikan penguasa kepada rakyatnya. Orang yang bertugas mengumpulkan
informasi disebut diurnarius, Acta diurna mendorong lahirnya istilah slave
reporter, yang di Indonesia disamakan dengan kuli tinta yang mengacu pada
tugas dan profesi mengumpulkan dan menyiarkan berita. Molly blair dalam
kajian terkininya menempatkan feature dan jurnalisme sastrawi sebagai tiang
penyangga yang bersama - sama membangun creative writting. Jurnalisme
sastrawi adalah fakta, data, informasi, dan wawancara yang dikumpulkan serta
ditulis dengan elemen - elemen dan kaidah sastra. Atau, kebenaran yang
dikemas dengan menyentuh hati dan emosi pembaca