Anda di halaman 1dari 35

Dasar Jurnalistik

Blok XXX
Komunikasi Interpersonal dan
Komunikasi Publik
Dalam Pelayanan Masyarakat
Oleh:
Hangudi Widya Hutama
PENGERTIAN JURNALISTIK
Secara etimologi, jurnalistik berasal dari kata journ (bahasa prancis) berarti
catatan atau laporan harian.
Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan menyiapkan, mengedit,
dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya (Assegaf,
1983:9)
Secara sederhana jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.

Seorang disebut wartawan/jurnalis jika dia menguasai metode jurnalistik dan


mentaati etika jurnalistik.
Analoginya seorang dokter: menguasai teknik kedokteran (misal: membedah)
dan mentaati etika kedokteran.
Lanjutan...
Pendapat para ahli:
F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism (1961:1) menjelaskan:
jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan
mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati.
Roland E. Wolseley dalam Understanding Magazines (1969:3)
menjelaskan: jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran,
pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati,
hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan
pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran (Mappatoto,
1993:69-70).
Adinegoro menjelaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian
mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan
selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya (Amar, 1984:30).
Astrid S. Susanto (1986:73) menjelaskan, jurnalistik adalah kegiatan
pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejasian sehari-
hari.
Onong Uchjana menjelaskan, jurnalistik adalah sebagai teknik mengelola
berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarkannya
kepada masyarakat (2003:95).
BENTUK DAN RUANG LINGKUP JURNALISTIK

Bentuk dan Pengelolaan Jurnalistik dibagi tiga bagian:


1) Jurnalistik Media Cetak (newspaper and magazine journalism)
2) Jurnalistik Media Elektronik Auditif (radio broadcast journalism)
3) Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual (television journalism)

Ruang Lingkup Jurnalistik:


Kegiatan mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang
tersedia.
PRODUK JURNALISTIK
Produk Jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau
berkala lainnya seperti radio, televisi, dan media massa online internet.
Surat kabar, tabloid, majalah, dan buletin dapat digolongkan pada tiga
kelompok besar; 1) berita (news), 2) opini (views), dan 3) iklan
(advertising).
Dari ketiga kelompok besar itu hanya berita dan opini saja yang disebut
produk jurnalistik, dan iklan bukanlah produk jurnalistik.
Kelompok berita (news) meliputi antara lain; berita langsung (straight
news), berita menyeluruh (comprehensive), merita mendalam (depth
news), pelaporan mendalam (depth reporting), berita penyelidikan
(investigative news), berita khas bercerita (feature news), berita gambar
(photo news). Sifat berita adalah objektif.
Kelompok opini (views) meliputi; tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel,
kolom, esai, dan surat pembaca. Sifat opini adalah subjektif.
FUNGSI UTAMA PERS

Lima fungsi utama pers yang ditemukan di setiap negara


demokrasi, yaitu:
1. Informasi (to inform)
2. Edukasi (to educate)
3. Koreksi (to influence)
4. Rekreasi (to intertain)
5. Mediasi (to mediate)
ELEMEN JURNALISTIK
Ada 10 elemen dalam jurnalisme, yaitu:
1. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran
2. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
4. Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya
5. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari
kekuasaan
6. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan
menemukan kompromi
7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan
relevan
8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional
9. Jurnalis harus diperbolehkan menguji kesadaran personalnya, hati
nuraninya.
10. Masyarakat pun punya hak dan kewajiban ketika berhadapan dengan
berita
TIPOLOGI PERS
Tipologi Pers dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Pers berkualitas (quality newspaper)
2. Pers populer (populer newspaper)
3. Pers kuning (yellow newspaper)
PRINSIP KERJA PERS

Pers bisa berdiri dengan sangan baik apabila


bertumpu pada tiga pilar (prinsip), yaitu:
1. Idealisme
2. Komersialisme
3. Profesionalisme
BAHASA JURNALISTIK

Karakteristik bahasa jurnalistik: singkat, padat, lugas, jelas,


jernih, menarik, demokratis, mengutamakan kalimat aktif, sejauh
mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah teknis,
dan tunduk kepada kaidah atau etika bahasa baku.
BERITA
Pengertian Berita:
Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia.
Para pakar jurnalistik menjelaskan, berita adalah apa yang ditulis surat
kabar, disiarkan radio, dan ditayangkan televisi.
Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita.
Berita biasanya berkenaan dengan orang-orang, tetapi tidak setiap orang
bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di
dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan. Jadi, tidak ada
satu pengertian khusus tentang berita yang bisa diterima secara umum.
KLASIFIKASI BERITA
Berita diklasifikasi ke dalam dua kategori: berita berat (hard news) dan
berita ringan (soft news).
Berita berat merupakan berita yang berkenaan dengan peristiwa yang
mengguncangkan dan menyita perhatian, seperti kebakaran, gempa bumi,
kerusuhan dan lain sebagainya.
Berita ringan merupakan berita yang berkenaan dengan peristiwa yang
lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta
pernikahan bintang film, atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas
di kalangan remaja.
Berdasarkan lokasi peristiwanya, berita dapat dibedakan dengan di tempat
terbuka (outdoor news) dan di tempat tertutup (indoor news). Berita
indoor biasanya berkenaan dengan sidang kabinet, seminar, pengadilan,
dan peristiwa lainnya yang di tempat tertutup.
Berdasarkan sifatnya, berita dapat dipilah menjadi berita diduga (sudah
direncanakan) dan berita tak diduga (tidak terencana).
Lanjutan...

Berdasarkan materi isinya, berita dapat dikelompokan sebagai berikut:


Berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news)
Berita ekonomi (economic news)
Berita keuangan (financial news)
Berita politik (political news)
Berita sosial kemasyarakatan (social news)
Berita hukum dan keadilan (law and justice news)
Berita pendidikan (education news)
Berita olah raga (sport news)
Berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster news)
Berita kriminal (crime news)
Berita perang (war news)
Berita ilmiah (scientifict news)
Berita hiburan (entertainment news)
Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani
(human interest news)
JENIS-JENIS BERITA
Berita berdasarkan jenisnya dapat dibagi pada tiga kelompok:
elementary, intermediate, dan advance.
Berita intermediate mencakup pelaporan berita langsung
(straight news), berita mendalam (depth news report), dan
berita menyeluruh (comprehensive news report).
Berita intermedate meliputi pelaporan berita interpretatif
(interpretative news report) dan pelaporan karangan khas
(feature story report).
Berita advance menunjuk pada pelaporan mendalam (depth
reporting), pelaporan penyelidikan (investigative reporting),
dan penulisan tajuk rencana (editorial writing).
Lanjutan...

Penjabaran berdasarkan penjelasan Rivers (1994:6-7):


Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu fakta
peristiwa. Berita jenis ini ditulis dengan unsur-unsur yang dimulai dari
what, who, when, where, why, dan how (5W + 1H).
Depth news report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan
straight news report, yaitu menghimpun suatu fakta/peristiwa dengan
fakta lainnya dalam waktu yang berbeda sebagai data pendukung. Berita
jenis ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. Jadi,
fakta-fakta yang nyata masih tetap besar.
Comprehensive news merupakan laporan tentang fakta yang bersifat
menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek.
Interpretative report lebih menfokuskan suatu isu, masalah, atau
peristiwa-peristiwa kontroversial, akan tetapi tetap diseputar fakta (bukan
opini).
Feaure story lebih menekankan pada penarikan perhatian pembaca
dengan memunculkan fakta, dan menyajikan suatu pengalaman pembaca
(reading experiences) yang lebih bergantung pada gaya (style) penulisan
dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan.
Lanjutan...

Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam,


tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomena atau aktual.
Berita jenis ini dalam tradisi pers sering disajikan dalam rubrik khusus,
seperti laporan utama, bahasan utama, fokus. Dalam penyajiannya
biasanya dilakukan dengan beberapa judul untuk menghindari kejenuhan
pembaca.
Investigasi reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan
laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah
masalah dan kontroversi, dan pelaksanaan pencarian/pengumpulan
faktanya sering ilegal atau tidak etis.
Editorial writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang
pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang
menafsirkan berita-berita yang penting dan memengaruhi pendapat
umum. Jurnalis yang bergiat di berita jenis ini terkadang merasa dirinya
sebagai petugas informasi masyarakat (public information officer).
KONSEP BERITA
George Fox Mott dalam New Survey of Journalism (1958)
menjelaskan, paling tidak terdapat delapan konsep berita yang
harus diperhatikan oleh praktisi dan pengamat media massa
(Effendy, 2003:130-134), yaitu:
Berita sebagai laporan tercepat (news as timely report),
Berita sebagai rekaman (news as record),
Berita sebagai fakta objektif (news as objective facts),
Berita sebagai interpretasi (news as interpretation),
Berita sebagai sensasi (news as sensation),
Berita sebagai minat insani (news as human interest),
Berita sebagai ramalan (news as prediction),
Berita sebagai gambar (news as picture).
KRITERIA NILAI BERITA
Kriteria umum nilai berita dalam penjelasan Brian S. Brooks, George Kennedy,
Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980:6-17)
sebagai berikut:
Keluarbiasaan (unusualness)
Kebaruan (newness)
Akibat (impact)
Aktual (timeliness)
Kedekatan (proximity)
Informasi (information)
Konflik (conflict)
Orang penting (prominence)
Ketertarikan manusiawi (human interest)
Kejutan (surprising)
Seks (sex)
TEKNIK WAWANCARA
Persyaratan Wawancara Berita (Jonathan dalam Mirzan,
2000:86-88):
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Efisien
c. Menyenangkan
d. Mengandalkan persiapan dan riset awal
e. Melibatkan kepentingan khalayak
f. Menimbulkan spontanitas
g. Pewawancara berfungsi sebagai pengendali, dan
h. Mampu mengembangkan logika.
Lanjutan...

Jenis-jenis wawancara berita berdasarkan bentuknya (Flyod G.


Arpan dalam Toward Better Communications yang dikutik
Mappatoto, 199, 21-22):
a. Wawancara sosok pribadi (personal interview)
b. Wawancara berita (news-page interview)
c. Wawancara jalanan (man in the street interview)
d. Wawancara sambil lalu (casual interview)
e. Wawancara telepon (telephone interview)
f. Wawancara tertulis (written interview), dan
g. Wawancara kelompok (discussion interview)
Lanjutan...

Hal yang harus diperhatikan selama wawancara (Patmono,


1996:41-48):
a. Menjaga suasana
b. Bersikap wajar
c. Memelihara situasi
d. Tangkas dalam menarik kesimpulan
e. Menjaga pokok persoalan
f. Bersikap kritis, dan
g. Senantiasa menjaga sopan santun.
Lanjutan...

Berdasarkan pokok persoalan (subject matter) dan tipe orang yang


diwawancarai terdapat dua pola wawancara (Bruce D. Itule dikuti
Muhtadi, 1999:217-218):
1) Funnel interview, yaitu pola wawancara yang disusun seperti
bentuk corong atau cerobong (funnel). Funnel interview
merupakan pola yang paling banyak digunakan, dan yang paling
rileks dirasakan baik oleh nara sumber maupun oleh reporter
sendiri. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang berat dan serius
sedapat mungkin dikemas dan diubah menjadi sebaliknya.
2) Interved funnel interview, yaitu pola wawancara yang disusun
seperti cerobong terbalik. Dalam pola ini reporter langsung
menanyakan masalah-masalah pokok tanpa harus memulainya
dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan ringan.
Lanjutan...

Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara berita (Semi, 1995:43-


48) sebagai brikut:
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan hipotetik terbuka
Pertanyaan langsung
Pertanyaan tertutup
Pertanyaan beban
Pertanyaan terpimpin, dan
Pertanyaan orang ketiga
TEKNIK PENULISAN BERITA
Teknik penulisan berita secara universal dapat dibedakan,
sesuai dengan prinsip pelaporan (to report), menjadi dua
pola, yaitu: pola penulisan piramida terbalik (inverted
pyramid) dan pola penulisan dengan rumus 5W+1H.
Berita disajikan dengan pola piramida terbalik karena tiga
asumsi, yaitu; memudahkan khalayak pembaca dan
pendengar, memudahkan reporter dan editor dalam
memotong bagian-bagian yang dianggap kurang atau tidak
penting ketika dihadapkan kepada kendala teknis, dan
memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita
melalui rumus baku.
Berita ditulis dengan rumus 5W+1H agar berita itu lengkap,
akurat, dan sekaligus memenuhi standar teknis jurnalistik.
Lanjutan...

Penulisan piramida terbalik:


Head Line/Judul Berita

LEAD sangat
Teras Berita penting

BRIDGE penting
Perangkai

BODY cukup
Tubuh Berita penting

LEG kurang
DATE LINE Kaki Berita
penting
Titimangsa
Contoh Penulisan Berita
SYARAT JUDUL BERITA

Judul adalah identitas. Tanpa judul, tulisan sehebat apapun


tidak ada artinya.
Judul berita yang baik harus memenuhi tujuh syarat, yaitu: 1)
provokatif, 2) singkat-padat, 3) relevan, 4) fungsional, 5)
formal, 6) representatif, dan 7) menggunakan bahasa baku
(Sumardiria, 2004:62-69).
PENGERTIAN FEATURE
Secara sederhana, feature adalah cerita atau karangan khas
yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui
proses jurnalistik.
Penulisan feature tidak tunduk pada kaidah pola piramida
terbalik dengan rumus 5W+1H atau cara penyusunan pesan
secara deduktif. Akan tetapi, feature tetap harus mengandung
unsur 5W+1H.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan, feature
adalah karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan
lebih terinci sehingga apa yang dilaporkan hidup dan
tergambar dalam imajinasi pembaca (Balai Pustaka,
1990:350).
KARAKTERISTIK FEATURE DAN BERITA
NO BERITA FEATURE KETERANGAN

1 Ditulis dengan menggunakan Ditulis dengan teknik Berita ditulis dengan gaya laporan
teknik melaporkan (to report) mengisahkan (to story) suatu yang sifatnya kaku, tegak lurus,
suatu peristiwa secara faktual situasi, peristiwa, atau ringkas, dan tegas. Feature ditulis
keadaan secara faktual dengan gaya menulis cerita pendek
(cerpen) yang sifatnya lentur, hidup,
dan memikat

2 Berisi laporan peristiwa yang Berisi tentang suatu situasi, Laporan fakta atau peristiwa pada
sifatnya aktual, faktual, keadaan, atau aspek berita bersifat tembak langsung (to
objektif, benar, dan akurat. kehidupan yang sifatnya the point). Cerita faktual pada
faktual, objektif, benar, dan feature menggunakan alur dan
akurat. pemantik.

3 Hasil karya liputan jurnalistik Hasil karya liputan jurnalistik Liputan jurnalistik untuk berita
melalui proses proyeksi, melalui proses proyeksi, sering dilakukan secara tiba-tiba,
observasi, investigasi, observasi, investigasi, tak terduga, tanpa rancangan, dan
komunikasi dan konfirmasi komunikasi dan konfirmasi singkat. Liputan jurnalistik untuk
dengan pihak nara sumber. dengan pihak nara sumber. feature lebih banyak direncanakan
sebelumnya, dan butuh waktu
cukup lama.
Lanjutan...
NO BERITA FEATURE KETERANGAN
4 Bertujuan hanya untuk Bertujuan untuk memberi tahu Laporan berita hanya menyentuh
memberi tahu atau atau menyampaikan informasi wilayah kognitif khalayak
menyampaikan informasi tetapi sekaligus juga pembaca, pendengar, atau
kepada khalayak (informatif) menghibur khalayak pemirsa. Cerita feature tak hanya
(informatif dan rekreatif) menyentuh kognitif tetapi juga
efektif khalayak.
5 Rangkaian fakta atau Rangkaian fakta atau informasi Laporan berita hanya memaparkan
informasi disajikan secara disajikan secara tidak resmi peristiwa secara singkat dan lugas.
resmi dan formal dan informal. Cerita feature melukiskan
peristiwa secara naratif memikat.
6 Sangat terikat kepada Tidak terikat kepada aktualitas. Hanya feature news yang
aktualitas. Berita adalah Cerita feature bisa peliputan dan penyajiannya sangat
laporan tercepat peristiwa dipersiapkan, diliput, ditulis, terikat kepada aktualitas.
faktual terkini. Cepat tetapi dan disajikan kapan saja sesuai Pemuatan atau penyajian feature
mudah basi (out of date) dengan kebutuhan. Tahan news (soft news) biasanya
lama. digandengkan dengan straight
news (hard news)
7 Nama lengkap wartawan Nama lengkap wartawan atau Pada berita, nama lengkap
atau reporter peliput reporter penulis cerita feature reporter tidak diantumkan dengan
biasanya tidak dicantumkan. biasanya dicantumkan pertimbangan teknis jurnalistik
Cukup dengan nama inisial lengkap. dan alasan politis keamanan.
(singkatan atau akronim)
Lanjutan...
NO BERITA FEATURE KETERANGAN
8 Beiita mencerminkan karya Cerita feature dicitrakan Berita tidak terdapat hak cipta.
kolektif institusional suatu sebagai cerminan karya kreatif Cerita feature terdapat hak cipta
media massa. individual seorang reporter. dan dihargai atau dihormati.
9 Selalu mencantumkan baris Tidak menccantumkan baris Sebagian media cetak, hanya
tanggal (date line) pada awal tanggal pada awal intro cerita mencantumkan nama tempat
teras berita (lead) atau paragraf pertama. cerita feature terjadi (setting atau
lokasi peristiwa)
10 Karena disajikan dengan pola Karena ditulis dengan teknik Berita disusun dengan skala
piramida terbalik, berita mengisahkan di luar pola prioritas dimulai dari urutan pesan
dapat dipotong pada bagian piramida terbalik, setiap sangat penting (lead), penting
bawah sesuai dengan bagian cerita feature sama (bridge), cukup penting (body),
keperluan tanpa mengubah pentingnya satu sama lain dan kurang penting (leg). Cerita
dan mengganggu isinya. hingga pada bagian bawah feature ditulis dengan urutan
tidak bisa dipotong begitu saja. pesan bagian awal-atas (intro) dan
bagian akhir-bawah (penutup
tetap sama penting.
11 Tidak menyampaikan pesan Selalu membawa pesan moral Laporan berita hanya untuk
moral tertentu, kecuali tertentu, seperti nilai mengisi kepala (pengetahuan atau
informasi atau laporan fakta kejujuran, kesetiaan, sikap dimensi kognitif) khalayak. Cerita
peristiwa semata. tulus, cinta kasih, kegigihan, feature lebih banyak bersifat
pengorbanan dan sebagainya. menusuk dada dan hati (emosi,
perasaan, empati) kahalayak.
Lanjutan...
NO BERITA FEATURE KETERANGAN
12 Ditulis dengan menggunakan Ditulis dengan menggunakan Hard nesw (berita) menunjuk
judul yang dicetak tebal, judul yang dicetak normal bacaan serius. Soft news (feature)
tegak-lurus, mengesankan tipis, miring (italic), menunjuk bacaan ringan.
formal dan maskulin (hard mengesankan informal dan
news) feminim (soft news)
13 Disusun dengan Disusun dengan pola induktif, Dalam karya feature wwalau tidak
menggunakan pola piramida kronologis, logis, topikal, atau tunduk pada kaidah jurnalistik,
terbalik dan rumus 5W+1H spesial. tapi tetap mengandung unsur
5W+1H.
14 Ditulis dengan menggunakan Ditulis dengan menggunakan Feature bersifat naratif ekspresif.
bahasa jurnalistik dan sangat gaya bahasa jurnalistik sastra Berita bersifat eksplanatif dan
terikat pada kaidah dan mengadobsi penulisan produktif.
jurnalistik. fiksi.
15 Setiap reporter diasumsikan Tidak setiap reporter mampu, Penulisan berita bersifat teknis,
mampu meliput dan tertarik, dan gemar meliput, rutin, dan menekankan
menyusun berita sesuai menulis, dan menyajikan cerita keterampilan institusional.
dengan kaidah pokok feature. Penulisan feature lebih banyak
jurnalistik konvensional. menekankan jiwa seniman,
sastrawan, dan mencerminkan
kreativitas individual.
JENIS-JENIS FEATURE
Wolseley dan Cambell dalam Exploring Journalism (Assegaff,
1983:56) menjelaskan, paling tidak terdapat enam jenis feature:
1) Feature minat insani (human interest feature)
2) Feature sejarah (hystorical feature)
3) Feature biografi atau tentang riwayat perjalanan seorang
tokoh (biografical feature)
4) Feature perjalanan (travelogue feature),
5) Feature yang mengajarkan suatu keahlian atau petunjuk
praktis (how to do feature), dan
6) Feature ilmiah (scientific feature)
TEKNIK MENULIS FEATURE
Empat Ciri Utama Cerita Feature (Kurnia, 2002:45-76):
1. Penyusunan adegan
2. Dialog
3. Sudut pandang orang ketiga
4. Mencatat detail atau lengkap dari suatu peristiwa

Unsur-Unsur Pokok Cerita Feature:


1. Tema
2. Sudut pandang (point of view) atau visi pengarang
3. Plot (berbeda dengan plot cerpen, dalam feature tidak perlu
memunculkan dan menajamkan konflik).
4. Karakter
5. Gaya
6. Suasana
7. Lokasi peristiwa
Sumber:
www.jurnalistik.net

Anda mungkin juga menyukai