Anda di halaman 1dari 10

Dosen Pengampu : Muthoharoh, M. Pd.

Pengertian
Jurnalistik dan
Publistik
Riska Wahyu Ningrum 1808101165
Fauzal Alfani Suhendar 1808101166
Ainun Nur Istiqomah 1808101168
Pengertian Jurnalistik
Secara etimologi, istilah jurnalistik berasal dari journalism, yang berasal dari bahasa prancis yaitu
journal, yang berarti catatan harian.

Catatan harian pada dasarnya dilakukan melalui berbagai tahapan, seperti proses mengumpulkan,
mengolah, dan menyiarkannya. Jurnalistik dapat dimaknakan sebagai ihwal tentang pemberitaan dan
kewartawanan. Karena itu, orang yang bekerja untuk jurnalistik disebut jurnalis atau journalist.

Di sisi lain, jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik identik
dengan media massa atau alat untuk menyampaikan berita kepada publik. Secara fungsional,
jurnalistik memiliki kaitan yang erat dengan pres karena keduanya memiliki kesamaan objek.
Pengertian Publistik
Publisistik berasal dari bahasa Latin, publicare yang artinya mengumumkan. Dalam bahasa Jerman
disebut publiziren yang akhirnya menjadi sebutan bagi ilmu publisistik. Kata publisistik berasal juga
dari kata publikasi yaitu proses penyampaian informasi yang diperuntukkan untuk publik atau umum.

Publisistik sendiri merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Publisistik lebih dalam ke hal proses
penyampaian informasi melalui media massa, seperti radio, televisi, media online, media cetak, dan
sebagainya.

Ilmu publisistik meupakan bagian dari ilmu retorika, publisistik mempelajari dan meneliti kegiatan
media massa seperti jurnalistik, perfilman, dunia hiburan, dll. Media massa begitu mempunyai
pengaruh yang sangat besar, sehingga diperlukan sebuah ilmu untuk mengembangkan dan
mengkajinya, yaitu ilmu publisistik. Ilmu publisistik sendiri saat ini lebih terkenal dengan sebulan
ilmu komunikasi massa.
Perbedaan Jurnalistik dan
Jurnalisme
Jurnalisme dan Jurnalistik hanya berbeda istilah. Arti
atau maknanya sama. Karenanya, dalam berbagai
literatur, penulisan kedua istilah itu sering digunakan
secara bergantian. Perbedaan nya juga berasal dari mana
Kata itu berasal, seperti Jurnalistik dari Amerika Serikat,
Jurnalisme berasal dari Eropa.

Asal kata atau kata dasar jurnalistik dan jurnalisme dalam


sama jurnal (journal) yang artinya "laporan".
Kesimpulannya, secara bahasa, jurnalistik dan jurnalisme
adalah dua hal yang berbeda. Namun, secara praktis,
keduanya bermakna sama.
Perbedaan Publisistik dan Ilmu
Komunikasi
Kegiatan komunikasi merupakan kegiatan komunikasi, kegiatan publisistik juga merupakan bagian yang tak bisa
dipisahkan dari komunikasi, karena keduannya mempunyai tujuan yang sama, yakni menyampaikan pesan atau
gagasan.

Jika dikaitkan dengan ilmu komunikasi, publisistik adalah salah satu bentuk dari ilmu komunikasi yang bertujuan
untuk menyampaikan gagasan-gagasan atau idenya agar membentuk pendapat umum dengan jalan media massa
seperti pers, film, dsb.

Perbedaan antara komunikasi dan publisistik terletak pada maknanya. Komunikasi mempunyai makna yang lebih
luas. Publisistik adalah komunikasi, tapi komunikasi belum tentu publisitas. Apapun kegiatan komunikasi bisa
dikatakan komunikasi, sedangkan publisistik hanya menggunakan media massa.

Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan, tulisan, serta juga bisa bahasa isyarat. Adapun publisistik dilakukan
dengan pers, ataupun melalui media massa. Publisistik bertujuan untuk mempengaruhi massa dalam jumlah besar.
Mereka dibujuk oleh media massa untuk membeli rumah, memilih partai politik, membeli mobil terbaru misalnya,
itu semua merupakan publisistik.
 
Jenis-jenis Jurnalistik
Jurnalistik cetak (print jornalism), yakni jurnalisme yang dilakukan
di media cetak, surat kabar, tabloid, majalah.
Jurnalistik elektronik (electronic journalism), yakni jurnalistik radio
dan televisi.

Jurnalistik online (online journalism) atau cyber journalism,  yaitu


jurnalistik yang dipraktikkan di internet melalui website atau media
online (media siber).
Prinsip Jurnalistik

Prinsip Jurnalistik (Journalism Principles) adalah asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan
sebagainya) atau dasar jurnalisme yang menjadi pedoman wartawan atau media dalam bekerja .

Prinsip jurnalistik merupakan pedoman etis para wartawan yang berlaku universal. Prinsip-prinsip ini lalu dituangkan
dalam kode etik jurnalistik yang dirumuskan dan ditetapkan masing-masing organisasi profesi wartawan. Di Indonesia,
prinsip jurnalistik berupa kode etik ditetapkan oleh Dewan Pers.
Lima Prinsip Inti Jurnalisme
Menurut Ethical Journalism Network, ada lima prinsip inti (five core
principle of journalism):

1. Kebenaran dan Akurasi (Truth and Accuracy)


Jurnalis tidak selalu bisa menjamin ‘kebenaran’, tetapi mendapatkan fakta dengan benar adalah prinsip utama jurnalisme.
Kita harus selalu berusaha untuk akurasi, memberikan semua fakta yang relevan yang kita miliki, dan memastikan bahwa fakta-fakta itu telah
diperiksa. Ketika kita tidak bisa membenarkan informasi, kita harus mengatakannya.
 
2. Kemandirian (Independence)
Jurnalis harus suara independen; kita tidak boleh bertindak, secara formal atau tidak resmi, atas nama kepentingan khusus baik politik, perusahaan
atau budaya.
Kita harus menyatakan kepada editor kita – atau audiensi – afiliasi politik kita, pengaturan keuangan atau informasi pribadi lainnya yang mungkin
merupakan konflik kepentingan.
 
3. Keadilan dan Ketidakberpihakan (Fairnees and Impartiality)
Sebagian besar cerita memiliki setidaknya dua sisi. Meskipun tidak ada kewajiban untuk menyajikan setiap sisi dalam setiap bagian, cerita harus
seimbang (balance) dan menambah konteks.
Objektivitas tidak selalu mungkin, dan mungkin tidak selalu diinginkan (dalam menghadapi misalnya kebrutalan atau tidak manusiawi), tetapi
pelaporan yang tidak memihak membangun kepercayaan dan kepercayaan diri.
 
4. Kemanusiaan (Humanity)
Wartawan seharusnya tidak membahayakan. Apa yang kami publikasikan atau tayangkan mungkin menyakitkan, tetapi kita harus waspada terhadap
dampak kata-kata dan gambar kita pada kehidupan orang lain.
 
5. Akuntabilitas (Accountability)
Tanda profesionalisme dan jurnalisme yang bertanggung jawab adalah kemampuan untuk membuat diri kita bertanggung jawab. Ketika kita
melakukan kesalahan, kita harus memperbaikinya dan ekspresi penyesalan kita harus tulus, tidak sinis.
Fungsi jurnalistik

Pemberi informasi – Fungsi utama pers adalah pemberi informasi atau menyiarkan informasi kepada pembaca (publik).
Pemberi hiburan – Media pers juga punya fungsi untuk menghibur publik pembaca. Menghibur dalam kaitan meredakan atau
melemaskan ketegangan-ketegangan pikiran karena kesibukan aktivitas kehidupan
Pemberi kontrol (alat kontrol sosial) – Fungsi pemberi kontrol atau sebagai alat kontrol sosial merupakan fungsi penting yang
dimiliki pers. Sebagai media penyampai informasi, media pers tidak hanya sebatas menyampaikan atau memberikan
informasi yang berkaitan dengan suatu peristiwa, akan tetapi berkewajiban juga menyampaikan gagasan-gagasan maupun
pendapat yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Bila ada suatu kebijakan, baik dari pemerintah maupun
lembaga-lembaga tertentu, yang dipandang tidak sesuai atau berlawanan dengan kepentingan masyarakat, media pers punya
kewajiban untuk mengingatkan. Cara mengingatkannya dilakukan melalui tulisan di tajuk rencana maupun karya jurnalistik
lainnua
Pendidik masyarakat – Fungsi sebagai pendidik masyarakat ini juga merupakan fungsi penting yang disandang media pers.
Dalam pengertian yang luas, pers berkewajiban mendidik masyarakat pembacanya dengan memberikan beragam
pengetahuan yang bisa bermanfaat bagi peningkatan nilai kehidupan. Sajian-sajian karya jurnalistiknya
Thanks

Anda mungkin juga menyukai